Hai, pertama-tama perkenalan wanita dulu ya. Nanti ceritanya bakal menyusul.😆
*****************
Protagonis Wanita:
Nama: Alice Brisken
Umur: 17 tahun
Sifat: Lembut, perhatian, rendah hati, murah senyum.
Ciri-ciri: memiliki rambut yang sangat panjang hingga sepunggung berwarna coklat muda, Netra yang berwarna caramel seperti warna kopi, kulit seputih salju, dan memiliki tinggi 165 cm.
Note: Alice adalah anak tunggal di keluarga Brisken, keluarganya memiliki perusahaan Teknologi terkenal no 1 di dunia. Dia sebenarnya gadis yang cukup kesepian, sejujurnya karna kecantikan dan sifat dari Alice yang baik serta rendah hati, membuat banyak dari siswa perempuan iri dan akhirnya menjauhi Alice bahkan tidak akan segan-segan membullynya. Orang-orang yang berteman dengannya hanya ingin memanfaatkan kekayaan gadis itu. Hingga membuat Alice merasa hampa dan kesepian tanpa teman. Tapi pertemuannya dengan ke-5 karakter utama pria membuat hidup Alice lebih berwarna, ditambah mereka yang tidak memandang kekayaan serta kecantikan Alice membuat Alice semakin bahagia.
Antagonis Wanita:
Nama:Evelyn Redlusia
Umur: 17 tahun
Sifat: Pemarah, mudah iri, jutek, dan cemburuan.
Ciri-ciri: Memiliki rambut berwarna coklat tua potongan pendek sebatas bahu, Netra berwarna cream, dan tinggi 160 cm.
Note: keluarga Evelyn adalah keluarga terkaya no 2 di dunia setelah keluarga Brisken, sejak lama kedua keluarga ini sudah bersaing di bidang teknologi. Evelyn anak yang periang dulunya bahkan sempat menjadi sahabat masa kecil Alice, tapi karna persahabatan mereka tidak disetujui oleh kedua keluarga Redlusia dan Brisken maka terpaksa Evelyn dan Alice memutuskan hubungan persahabatan mereka. Sejak saat itu sifatnya jadi berubah menjadi pemarah, mudah iri, dan jutek. Pertama kalinya dia bertemu dengan Ke-5 pemeran utama pria adalah saat tahun ajaran baru dan Evelyn langsung jatuh cinta pada mereka pada pandangan pertama. Tapi karna ke-5 karakter utama pria lebih dekat dan akrab dengan Alice membuat Evelyn iri dan cemburu lalu akhirnya membenci Alice bahkan dia juga menjadi salah satu siswa yang membully Alice bersama kedua temannya Chelsia dan Viola.
Karakter Figuran Wanita:
Nama: Chloe Watson
Umur: 17 tahun
Sifat: Innocent (polos), Santai, Tomboy, perhatian (cuma pada orang terdekatnya), penyayang, Ceria, kadang cuek, tegas, dan pemberani.
Ciri-ciri: Memiliki rambut berwarna hitam kelam sepunggung, Netra berwarna merah Ruby, kulit putih yang agak pucat, dan tinggi 168 cm. (Muka Chloe kayak mau ngajak gelud😂).
Note: Chloe anak pertama dari 3 bersaudara, dia sangat menyayangi adik-adiknya, berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Keluarganya tidak kaya tapi setidaknya semua kebutuhan mereka terpenuhi, Chloe anak yang supel dan mudah diajak berteman hanya saja dia sangat menggilai yang namanya Otome Game karna menurutnya Otome Game adalah dunia yang bisa membuatnya bahagia dan merasakan kebebasan walau hanya sementara. Sayangnya akibat kecerobohannya sendiri dia mengalami pendarahan di kepalanya karna ditabrak mobil, akibat memainkan Otome Game saat menyebrang jalan tidak melihat kanan kiri. Saat ini Chloe mengalami koma dan jiwanya bermigrasi ke tubuh Chloe Amberly, dimana Chloe Amberly adalah karakter figuran dari Otome Game yang dia mainkan saat itu.
Nama: Chloe Amberly
Umur: 17 tahun
Sifat:
–Before: Innocent (polos), culun, pemalu, pendiam, tidak pandai bergaul, penyendiri, dan Tomboy.
–After: Innocent (polos), Santai, Tomboy, perhatian (cuma pada orang terdekatnya), penyayang, Ceria, kadang cuek, tegas, dan pemberani.
Ciri-ciri: Rambut berwarna biru, Awalnya rambut Chloe sangat panjang tapi karna alasan tertentu dia memotong rambutnya jadi pendek, Netra biru laut, kulit seputih salju, dan memiliki tinggi 145 cm.
Note: Chloe Amberly adalah seorang gadis sederhana, dia tinggal sendiri di rumah mendiang kedua orang tuanya. Demi menghidupi hidupnya sendiri dia bekerja sampingan sebagai pengurus hewan di tempat pengadopsian hewan. Chloe adalah anak beasiswa di Guard High School sekolah yang terkenal sangat elit no 1 di dunia. Sejujurnya Chloe Amberly memiliki wajah yang agak berbeda dari siswi di sekolahnya. Banyak yang mengejek Chloe anak SD karna tubuhnya yang kecil dan pendek dibanding siswi perempuan seumurannya dan banyak juga yang mengejek Chloe anak tidak normal karna wajah nya yang berbeda setelah potong rambut, hingga Chloe harus merasakan pembullyan dari siswa-siswa yang mengejeknya disana. Membuat Chloe menjadi pribadi yang pendiam dan penyendiri. Suatu hari Chloe Amberly diminta Evelyn untuk memberikan Coffe Latte minuman kesukaan Alice pada Alice yang saat itu sendirian di kelas. Tanpa Chloe ketahui minuman itu ternyata berisi racun, malahan itu menjadi bomerang bagi Chloe. Salah satu dari ke-5 karakter utama pria mengetahui kalau minuman itu terdapat racun langsung bertindak dengan memecahkan gelas berisi minuman itu dan menyeret Chloe dari sana bahkan sampai memanggil karakter utama pria lainnya, hingga Chloe Amberly akhirnya mati kehabisan oksigen dan mengalami pendarahan di kepalanya akibat mendapat kekerasan yang dilakukan ke-5 karakter utama pria karna dituduh mencoba meracuni Alice, padahal racun yang ada di minuman itu ulah Evelyn. Bisa disimpulkan Chloe Amberly adalah karakter figuran yang menjadi korban atas kesalah pahaman itu.
TBC
Chloe POV
Aku Chloe Watson anak pertama dari 3 bersaudara, memiliki 2 adik yang sangat kusayangi dan kedua orang tua yang juga menyayangi kami bertiga. Awalnya kehidupanku biasa saja, sangat sederhana malahan tapi aku tidak mengeluh karna ada keluarga yang selalu menyayangiku disekitarku selama ada mereka aku merasa baik-baik saja.
Sekolah, mengerjakan tugas, membantu orang tua, mengerjakan perkerjaan rumah, makan, main game, dan tidur. Yah itulah keseharianku tiap hari, tidak ada yang berubah kecuali sekali-kali keluarga kami pergi liburan ke tempat terdekat ataupun jauh. Aku memiliki sifat yang supel dan mudah bergaul, jadi aku memiliki banyak teman di sekolah dan tidak kesepian. Aku juga memiliki hobi yaitu memainkan Otome Game, bahkan sangat menyenangkan dibanding dunia nyata sekalipun, membuatku bahagia dan bebas.
Tapi suatu hari aku menyesal, sangat menyesal dengan kecerobohanku sendiri. Akibat tidak memperhatikan jalan aku ditabrak mobil dan mengalami pendarahan di kepalaku, sungguh aku ingin menangis saat itu, saat dimana semua anggota tubuhku tidak bisa bergerak dan darah dikepalaku terus mengalir tanpa henti. Rasanya aku seperti...mati rasa?.
Aku ingat, ibu dan ayahku serta adik-adikku menangis saat itu. mulutku bergerak dan sempat mengucapkan kata maaf dan menyesal berulang kali. Tapi semua itu tidak bertahan lama, disaat keadaan begini lucunya aku malah berharap bisa pergi ke dunia Otome Game yang kumainkan sebelum aku mati.
Konyol memang, namun memang hal itu yang kuharapkan, sampai mataku akhirnya menutup yang terlihat hanyalah kegelapan. Dan rasanya tubuhku merasa ringan, sepertinya aku memang sudah...mati ya?
Chloe POV END
"Program berjalan aktif,"
"Mencari karakter yang cocok,"
Samar-samar Chloe mendengar sebuah suara disekitarnya, gadis bersurai hitam panjang itu membuka matanya dan berlahan bangun dari posisi tengkurapnya. Netra merah nya memperhatikan sekitar yang terlihat gelap, lalu pandangan sang gadis tertuju pada sebuah program yang sedang aktif tepat dihadapannya seperti....sebuah program game?
"Hah? Apaan nih?" tanya Chloe keheranan dengan program tersebut.
"Karakter ditemukan, menjalankan program game System Prince Charming,"
Chloe semakin mengernyitkan alisnya, mendengar kata game itu membuatnya menduga-duga. Dia juga pernah mendengar nama game System Prince Charming itu.
"Sedang loading memuat game,"
10%
"Oi, tunggu apa maksudnya ini?" Chloe semakin bingung karna tiba-tiba layar program di depannya berubah menjadi persen.
Program itu tak menyahut perkataan Chloe yang membuat Chloe agak jengkel.
20%
40%
"Kupikir aku sudah mati, tapi kenapa malah berada di tempat seperti ini," pikir Chloe masih memandangi program tersebut.
60%
"Kau belum mati, dan tidak akan bisa karna ini yang kau minta bukan?"
70%
Chloe terlonjak kaget mendengar sahutan dari sang program yang ternyata bisa membaca pikirannya.
80%
"Yang kuminta? Tunggu...kupikir ini tidak mungkin terjadi. Aku tidak percaya akan benar-benar masuk ke dunia Otome Game,"
90%
Netra merah Chloe melirik persen yang terdapat dalam program. Tinggal 10% persen lagi ia benar-benar akan masuk dalam game itu.
"kau yang meminta Chloe, maka lebih baik kau nikmati saja karakter serta peranmu disana,"
"Kenapa aku harus melakukannya!? Bagaimana dengan kehidupanku dan keluargaku di dunia nyata?"
"Kau hanya mengalami koma dan mungkin akan tertidur lama,"
100%
COMPLITE
"K-Koma...Tapi aku–"
Perkataan Chloe terhenti karna layar Program memunculkan Teks Complite.
"Pencocokan karakter berhasil, Program menambahkan System dan misi,"
"Woi, system dan misi apalagi ini!?"
"Misi utama, buatlah ke-5 pemeran utama pria jatuh cinta padamu, jika kau berhasil maka kau bisa kembali ke dunia aslimu,"
"Mana bisa begitu!?" Protes Chloe dengan kesal. Dia tidak yakin bisa melakukannya, dekat dengan laki-laki di dunia aslinya saja tidak pernah kecuali ayahnya apalagi membuat ke-5 pemeran utama pria jatuh cinta padanya, Chloe pikir itu mustahil.
TEET
"Karakter dilarang menolak!"
Seketika kegelapan disekitar Chloe sedikit berubah dengan disertai lampu berwarna merah yang berkelip-kelip seakan-akan programnya mau rusak saja.
"Jangan sampai salah satu dari mereka berlima bertunangan atau menikah, kalau itu terjadi maka misi mu dianggap gagal dan nyawamu akan terancam mati,"
"Hah! A-Apa kenapa pakai mengancam nyawa segala, aku kan belum mengerti dengan alur game ini," Chloe merasa panik karna alur cerita dari System Prince Charming belum sepenuhnya dia selesaikan, memang Chloe sudah pernah memainkannya tapi itu baru setengah dari alur ceritanya.
Program tidak menyahut perkataan Chloe lagi, kini dilayarnya memunculkan beberapa teks berukuran besar.
Game System Prince Charming dimulai...
Chloe menatap ngeri program yang sedang aktif di depannya, sang gadis merasakan tubuhnya seakan melayang. Lalu tubuhnya perlahan mulai menghilang menjadi serpihan-serpihan kecil, layaknya tertiup angin meninggalkan program yang sedang aktif tersebut.
TBC
Chloe POV
BBRAAKKK
"Bagaimana caranya agar mereka bisa jatuh cinta padaku!?" seruku dengan lantang, sambil menggebrak sesuatu di depanku. Mataku masih terpejam erat.
HENING...
Suara gaduh yang tadinya membuatku terbangun pun kini menjadi senyap, lalu sedetik kemudian suara-suara tawa mulai menggema disekitarku. Refleks aku sontak membuka kedua kelopak mataku menyadari suara-suara tawa tersebut.
"Hahaha, apaan sih si Chloe,"
"Tau tuh, ngigau kayanya dia hahaha...,"
"Kebanyakan halu sih!"
Bisa kurasakan wajahku memanas malu karna orang-orang disekitarku menertawakan sikapku tadi, tapi yang menarik perhatianku adalah kini aku berada dalam sebuah kelas, dan siswa-siswi disini masih menertawakanku.
salah seorang siswi pun menyahut perkataanku barusan, tentunya dengan nada menyindir dan pedas.
"Chloe ngaca dong, dengan tubuhmu yang kecil dan pendek itu mau bikin cowok jatuh cinta padamu. Jangan mimpi ya, hahaha!"
Suara-suara tawa itu kembali menggema menghiasi kelas, aku menunduk malu dan segera kembali duduk di kursiku. Ah, ini bukan saatnya aku merasa malu. Yang membuatku heran adalah sekitarku yang berubah. Tiba-tiba saja aku sudah berada dalam kelas asing yang tidak kukenali.
Apa aku memang sudah masuk dalam Game program itu? rasanya begitu asing bagiku. Dan aku merasa ada yang berbeda dari tubuhku.
Kkkrriiet!
Pintu kelas tiba-tiba terbuka menampilkan sosok seorang pria paruh baya, para siswa-siswi yang tadinya menertawakanku langsung menghentikan tawa mereka dan mengalihkan perhatian pada pria paruh baya itu.
"Selamat pagi semuanya,"
"Pagi Pak," sahut seisi kelas bergema termasuk aku.
"Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin,"
Selama penjelasan dari guru itu, aku memperhatikan sekitarku dengan teliti. Semua siswa-siswi di kelas ini duduk berpasangan, sedangkan tubuh yang kutempati...
Mataku melirik pada kursi kosong disampingku, tidak ada yang menempatinya disana. Entah pemilik tubuh ini punya teman sebangku atau tidak, aku juga tidak tahu.
"Dunia game ini suasana sangat mirip dengan kehidupan asliku, aku penasaran bagaimana rupa pemeran Protagonis Wanita. Apakah dia sama cantiknya dengan yang ada dalam game?" pikirku mulai membayangkan rupa sang protagonis wanita.
Sedetik kemudian aku teringat dengan peranku di game ini, sejujurnya aku tak tahu peranku apa. Jadi aku langsung mencari name tag di seragam pemilik tubuh ini.
"Chloe Amberly!?" Aku melotot horror saat tahu kalau tubuh yang kutempati ini adalah salah satu karakter figuran yang akan mati kapan saja di tangan ke-5 karakter utama pria.
Keringat dingin mengalir di keningku, aku tak percaya akan menjadi karakter figuran yang suatu saat akan mati hanya karena tidak tahu kalau minuman yang akan diberikan kepada sang protagonis wanita berisi racun. Dan itu semua gara-gara si Evelyn sang pemeran Antagonis.
"Sial! hidupku di duniaku yang asli sudah cukup sial, kenapa harus menambah beban seperti ini!? Program sialan!" Umpatku dalam hati, ingin rasanya aku menjedukkan kepalaku pada meja. Namun tak mungkin kulakukan ketika sedang ada guru saat ini.
Aku mencoba mengingat alur cerita game ini pada Episode pertama, Chloe Amberly belum saatnya untuk mati. Seingatku dia akan mati pada Episode 3 atau 4. Ah, aku masih punya banyak waktu untuk mengubah takdir dari si Chloe Amberly ini.
"Huh, tidak akan kubiarkan Evelyn menjadikan pemilik tubuh ini korban atas kecemburuannya pada Alice," pikirku dengan rencana-rencana yang mulai kususun di otakku.
Saking asyiknya memikirkan rencana yang akan kulakukan agar tidak mengikuti alur cerita game ini, tanpa sadar bel sekolah berbunyi nyaring.
KKKRRIIINGG!
Semua siswa bersorak kegirangan, lalu mereka membereskan semua perlengkapan alat tulis mereka termasuk aku. Beberapa keluar dari kelas untuk ke kantin dan beberapanya lagi pergi entah kemana.
Aku buru-buru keluar kelas menuju toilet, sebelum itu aku memastikan Chloe Amberly ini anak kelas berapa.
"XI A," gumamku sambil mengangguk kecil saat kepalaku mendongak membaca tag kelas.
Setelahnya aku bergegas pergi dari sana, untungnya kelasku dengan toilet berdekatan.
*************
Toilet....
"Ini aku....," kataku cukup terkejut dengan penampilanku yang agak berbeda, aku mendekatkan diri pada cermin toilet menatap diriku tak percaya.
Tubuh pendek dan kecil, memakai kacamata bulat yang sepertinya kacamata minus, rambut potongan pendek atas bahu, dengan kalung berbentuk bunga sakura melingkar manis dileherku, Dan Netra yang berwarna biru laut.
"Apa ini benar-benar aku? rasanya tak bisa dipercaya," kataku lagi sambil melepaskan kacamataku, menatap lekat-lekat bayanganku di cermin.
"Tentu saja ini kamu Chloe,"
"Astaga, siapa disana!?" kataku dengan kaget karna tiba-tiba saja sebuah suara menyahut perkataanku, tapi saat kuperhatikan sekitarku tidak ada siapa-siapa.
"Hehehe...tentu saja kau tidak akan bisa menemukanku, karna aku belum punya wujud,"
Aku mengerjapkan mataku, mencerna perkataan seseorang tanpa wujud ini. Mataku masih mencari sosoknya.
"Hantu ya?" Kataku tanpa pikir panjang. melontarkan pertanyaan itu.
"Enak saja aku yang imut dan lucu ini dikira hantu!" Rasanya aku jadi bisa membayangkan sosok suara tanpa wujud ini.
"Rasanya aku jadi ikutan gila karna bicara dengan seseorang tanpa wujud," sahutku datar.
"Tentu kau belum bisa melihat wujudku, karna kau belum diberikan misi,"
"Lalu kau ini siapa?"
"Aku adalah System yang diperintahkan oleh program untuk membantumu selama kau tinggal dalam dunia game ini. Jadi selama aku belum punya wujud, aku akan tinggal di kalungmu,"
"Kalung?" Netra biruku kini beralih pada kalung yang kupakai, kalung berbentuk bunga sakura itu berubah berwarna merah dengan sedikit cahaya ketika System berbicara padaku.
"Jadi kau akan membantuku selama aku menjalankan misiku disini?"
"Benar sekali, kalau aku tidak membantumu. Kau pasti akan kebingungan Chloe,"
"Hm...benar juga," Aku mengangguk-angguk setuju.
"Boleh aku bertanya?" kataku lagi, memandangi kalungku.
"Boleh, dari tadi kau sudah bertanya terus kok,"
"Kenapa aku harus berada dalam tubuh karakter figuran!? Kau tahu kan alur cerita game ini, Chloe Amberly akan mati di tangan ke-5 karakter utama pria!" kataku dengan gemas dan agak kesal.
"Jangan menyalahkanku, tanyakan saja pada program! Lagipula tugasku disini cuma membantumu, aku juga tidak tahu kenapa program memutuskan memindahkan jiwamu ke tubuh Chloe Amberly,"
"Tapi bagaimana kalau alur ceritanya tidak berubah? Aku akan tetap mati dong di tangan mereka," kataku cemas.
"Jangan cemas, dalam game ini kau tidak dituntut untuk mengikuti alur cerita sepenuhnya. Artinya Chloe bisa bebas melakukan apapun disini, asal tetap fokus pada misimu,"
"Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Kupikir tetap harus mengikuti alur nya, kalau itu terjadi aku tetap saja akan mati bagaimana pun juga disini," Sesaat aku menghembuskan napas lega, itu artinya aku bisa bebas melakukan apapun tanpa mengikuti alur cerita dari game ini.
"Tenang, ada system disini. System akan membantu Chloe tetap hidup dan mendapatkan ending yang bagus,"
"Aku jadi bersemangat untuk menyelesaikan misi ini," kataku sambil mengepalkan tangan kananku depan dada penuh semangat.
"Baguslah, akhirnya Chloe semangat juga,"
TING!
Sebuah suara seperti pesan masuk mengalihkan perhatianku, aku mengambil sesuatu di rok seragamku. Sebuah HP dengan layar yang menunjukkan biodata seseorang, biodata milik Chloe Amberly. Disisi biodata Chloe terdapat biodata ke-5 pemeran utama pria, tapi disini rupa wajah dan biodata mereka masih dirahasiakan jadi aku tidak tahu rupa wajah ke-5 pemeran utama pria ini.
"Itu adalah biodata milik Chloe Amberly, aku merasa kasihan karna dia harus menanggung beban sendirian. Tinggal di rumah milik mendiang kedua orang tuanya dan harus bekerja sampingan di toko hewan,"
"Aku juga merasa kasihan System, aku tau Chloe anak yang baik tapi sayangnya dia harus menjadi korban sebuah kesalahpahaman gara-gara Evelyn," kataku ikut merasa sedih. Karna sekarang aku berada dalam tubuh Chloe Amberly, akan kupastikan pemilik tubuh ini hidup bahagia dan mendapat ending yang menyenangkan.
"Oh, kau sudah mengenal Alice dan Evelyn kan?"
"iya sudah, mana mungkin aku melupakan rupa wajah dan sifat mereka yang saling bertolak belakang,"
"Bagus, HP itu pemberian dari Program. Selain berisi biodata para karakter, disana juga berisi jadwal kapan Alice dan ke-5 pemeran utama pria bertemu. Dan juga jumlah poin yang kau dapatkan saat bertemu dengan ke-5 pria ini, jika Salah satu dari mereka sudah melebihi 30 poin kau akan mendapatkan barang-barang Favorit mereka. Entah itu benda, makanan, atau yang lainnya,"
"Wow, Program game ini jadi semakin menarik. Padahal sewaktu aku memainkannya tidak ada program poin seperti itu," Aku memandangi layar HP ku dengan mata berbinar, jadi tak sabar ingin memulai Misi utama ini.
"Tentu saja di duniamu dan game ini berbeda, Yah karna mungkin kau masuk dalam game ini jadi program menambahkan beberapa Misi yang menarik,"
"Jadi tidak sabar memulai misinya," kataku semangat dengan senyum lebar.
TING!
Suara pesan masuk kembali terdengar, mataku segera membaca pesan dari layar HP ku.
"Oh, Jadwal Alice bertemu dengan salah satu pemeran utama pria. Tempatnya di dekat gerbang sekolah, jam 7.30, esok hari," mataku meneliti jadwal yang tertera di layar HP ku.
Oh, aku ingat bagian ini. Kalau tidak salah Alice waktu itu terlambat bangun pagi, dan saking paniknya takut dihukum dia buru-buru pergi ke sekolah dan saat sampai digerbang. Dia dan salah satu pemeran utama pria tidak sengaja saling menabrak sampai sama-sama terjatuh, kurasa kalau tidak salah itu perkenalan pertama Alice dengan salah satu pemeran utama pria deh.
"Besok ya, berarti masih ada waktu sebelum Alice bertemu dengan salah satu karakter utama pria," sahut System, entah dia bisa membaca jadwalnya atau tidak.
"Iya besok, lalu aku harus apa? Menunggu pertemuan itu sampai besok?" tanyaku bingung. Segera aku menyimpan HP ku kembali.
"Mungkin Chloe mau jalan-jalan dulu liat-liat sekolah? Sekalian tour agar lebih mengenal sekolahmu ini, bisa jadi nanti ketemu dengan salah satu pemeran utama pria,"
"Tidak buruk, jam istirahat masih lama kan?"
Aku melangkahkan kakiku keluar dari toilet, untungnya sejak tadi tidak ada siswi yang masuk. Kalau tidak aku bisa dianggap gila karna bicara sendiri.
"Iya, masih ada 30 menit lagi,"
Aku mengangguk pelan dan mulai melangkah pergi untuk Tour sekalian ke kantin beli makanan.
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!