Prolog Dan Perkenalan
Mengisahkan seorang gadis cantik yang berusia 22 tahun yang bernama ASKIA PUTRI HUMAIRA seorang muslimah cantik yang ta'at akan agama dengan segala kesederhanaannya, ia memiliki sifat yang ceria dan ramah pada setiap orang, ia juga seorang mahasiswi yang kini tengah menuntut ilmunya di sebuah negara, TURKI, dan tak lama lagi ia akan menyelesaikan studinya itu, walaupun masih bergelut dengan buku buku kuliahnya ia juga seorang pengusaha muda di indonesia, ia memiliki beberapa usaha berupa rumah makan yang semenjak SMP sudah ia dirikan yang di bimbing oleh sang kakak iparnya yang juga bergelut di dunia kuliner, kenapa ia harus memilih usaha kuliner? karna itu adalah salah satu hobinya, bahkan kini restaurantnya sudah memiliki 10 cabang di berbagai kota di indonesia.
Bahkan ia juga sering di undang di berbagai macam acara Tv, namun ia selalu menolaknya, sesekali jika memang harus di hadiri maka Lisa lah yang akan menggantikan dirinya, Lisa adalah orang kepercayaan Askia dan Lisa juga manajer di restaurantnya.
Askia berasal dari keluarga konglomerat terkaya kedua di indonesia, Ayahnya yang bernama ALI HERMANSYAH seorang pengusaha pertambangan berlian di berbagai negara, Ayahnya juga seorang ustad yang memimpin sebuah Pondok pesantren yang ada di palembang namun pondok di sana sudah ia serahkan pada orang kepercayaannya yang ada disana yang juga merupakan seorang ustad, sedangkan ibunya yang bernama ARINI HUMAIRA seorang desainer terkenal yang merancang pakaian muslimah kekinian.
Askia juga memiliki seorang saudara laki laki yang bernama MUHAMMAD SAMIR HERMANSYAH yang telah berumah tangga dengan seorang wanita yang berasal dari negara Jiran, MALAYSIA, Samir juga seorang pengusaha yang sukses di sana, begitu juga dengan sang istri yang bernama SITI NOR AFIA yang begulat di bidang kuliner, meskipun begitu tak membuat keluarga itu sombong dan besar kepala, Herman selalu mengajari anak anaknya untuk bersikap sederhana, merendah dan saling membagi, karna setengah harta yang kita peroleh disana ada hak bagi orang orang yang membutuhkan.
Suatu hari ia harus menerima perjodohan yang di ajukan oleh sang Abi dengan anak sahabatnya yang berasal dari keluarga terkaya nomor satu di indonesia, yang mengharuskan ia putus kuliah di turki dan melanjutkan di tanah kelahirannya.
(anggap saja seperti gambar dibawah)
>> FARHAN AL-BRIANSYAH, seorang pria tampan dan memiliki tinggi badan 180cm dan tubuh yang atletis karna sering berolah raga, ia seorang CEO muda menggantikan sang Ayah di sebuah perusahaan terbesar di indonesia setelah perusahaan ALI'GROUP, kini umurnya telah memasuki usia 28 tahun, ia juga memiliki seorang kekasih, karna sebuah perjodohan membuat sifatnya berubah 160° dari sifatnya yang asli, ia akan menunjukkan sifat aslinya hanya pada keluarga dan sang kekasih, namun sayang hubungannya dengan sang kekasih tak di restui oleh kedua orang tuanya.
(Untuk Farhan fotonya diganti ya, anggap saja seperti gambar di bawah)
>>NARA AMANDA, seorang gadis cantik yang berusia 25 tahun ia juga seorang aktris papan atas yang kini tengah naik daun dan statusnya sebagai kekasih dari farhan.
(Untuk Nara fotonya di ganti ya, anggap saja seperti di bawah ini)
>>VANIA ISKANDAR, seorang gadis muslimah cantik berusia 22 tahun, ia juga seorang mahasiswi di salah satu kampus ternama di jakarta, ia juga merupakan sahabat Askia dari mereka masih di taman kanak kanak.
(anggap saja seperti gambar dibawah)
>>BIMO ABBRAHAM, seorang pria yang berusia 27 tahun ini merupakan sahabat sekaligus sepupu farhan, ia bekerja di perusahaan farhan sebagai sekretarisnya, ia juga tak kalah tampan dari sepupunya itu.
(anggap saja seperti gambar dibawah)
Selamat membaca......😉😉😉😉
_______
"Assalamu'alaikum" ucap seorang gadis cantik yang baru saja tiba di tanah air, setengah berlari gadis itu masuk kedalam rumah.
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka serempak.
"Ummi" gadis itu mencium tangan Umminya dengan lembut, lalu ia beralih ke Abinya yang sejak tadi terus tersenyum pada putrinya itu.
"Kepan kamu sampai Dek? kenapa ngak kasih kabar biar Abang yang jemput" ucap Samir.
"Sengaja, biar ada kejutannya gitu, heheh" jawab Askia cengengesan. ya gadis itu adalah Askia.
"Gimana kuliah Kia di sana?" tanya Abi Herman.
"Alhamdulillah baik Abi"
Saat sedang mengobrol sebuah suara terdengar dari belakang mereka.
"Aunty Kia...!!"
Mereka yang mendengar suara cempreng itu langsung menoleh ke asal suara, di sana terlihat seorang anak kecil yang berusia sekitar 4 tahun berlari menuruni tangga dengan tergesa gesa.
"Maira.."
Askia bangkit dari duduknya dan menghampiri gadis kecil itu lalu..
*Gruu*uuuupp!!!
Askia menangkap tubuh kecil itu yang melompat dalam pelukannya.
"Kapan Aunty kembali, Rara sangat merindukan Aunty" ucap gadis itu dalam gendongan Askia .
"Benarkah?? Aunty juga sangat merindukan keponakan kecil Aunty ini" ucap Askia menghujani seluruh wajah gadis kecil itu dengan ciuman membuat Maria merasa geli dan tertawa.
Lalu mereka kembali mengobrol, hingga azan asar berkumandang.
Di kamar
Hari berganti dengan malam, Askia meletakkan kopernya dan membereskan isinya lalu di masukkan kedalam lemari, lalu ia melihat seluruh isi kamarnya yang telah lama ia tinggal ini.
'Masih sama' batin Askia tersenyum.
Tak mau berlama lama Askia melepas hijabnya dan mengambil baju ganti dan handuk kimononya lalu masuk kedalam kamar mandi, selesai mandi Askia langsung menunaikan sholat insya, beberapa menit kemudian ia selesai dan merapikan alat seperangkat sholatnya lalu menaiki ranjang sambil berselonjoran kaki di sana.
Askia meraih tas ransel yang di dalamnya ada laptop dan beberapa berkas yang harus ia lihat, lalu ia mengeluarkan isinya dan langsung berkutat dengan laptopnya dan beberapa kertas itu.
Hingga jam menunjukkan tepat pukul satu tengah malam, Askia menyelesaikan pekerjaannya lalu ia merapikan dan langsung tertidur.
Keesokan harinya Askia telah rapi dengan pakaian rumahannya baju tunik dan celana kain yang besar di bagian bawah dan jilbab isntan yang bertengger manis di kepalanya, ia juga tak lupa memoleskan make-up tipis di wajahnya dan pelembab bibir, membuat gadis itu semakin cantik, ia menuju keruang makan.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya.!!"
"Wa'alaikumsalam, pagi juga" jawab mereka serempak.
"Wah..wah.. wah.. Pagi pagi udah cantik aja Adek Abang, mau kemana Dek ??" goda Samir sambil tersenyum.
"Emang abang baru nyadar kalau Adek Abang ini memang chuaaanntik.." ucap Askia membalas dengan percaya diri.
"Nyesel Abang mujinya" ucap Samir .
"Sudah, sudah jangan ribut, gak baik ribut di depan rejeki" lerai Abi Herman.
"Memangnya Kia mau kemana sayang??" tanya Ummi Rini lembut.
"Ngak kemana mana kok Ummi , kan ngak mungkin Kia keluar begini" jawab Askia sambil menunjukkan pakainnya.
"Kak Nor, Rara mana kok ngak keliatan??" tanya Askia saat tak melihat ponakan kecilnya itu.
"Masih tidur dia, mungkin sebentar lagi juga bangun" jawab Nor lembut.
Askia hanya mangut mangut, lalu mereka sarapan dengan khitmat
Setelah selesai makan, semua orang telah pergi untuk bekerja, bahkan abangnya membawa sang istri dan juga anaknya untuk melihat rumah baru mereka, karna beberapa hari lagi mereka akan tinggal di indonesia.
Jadi tinggallah dirinya sendiri dan hanya ada beberapa pelayan yang melakukan pekerjaannya masing masing.
"Haaahhh... sangat membosankan, mau ke restoran juga males," gumam Askia yang sedang rebahan di karpet tebal berbulu yang ada di depan Tv, ia mengganti ganti siaran karena tak ada yang menarik menurutnya.
Hingga ia berhenti di sebuah siaran yang sedang menyiarkan seorang aktris papan atas dengan seorang pengusaha muda, namun wajah pria itu di tutupi dengan masker hitam, topi hitam dan juga kacamata hitam, rambutnya sedikit gondrong, mereka terlihat saling merangkul menuju mobil dan menghindari wawancara dari para wartawan.
"Ck ck ck, anak muda zaman sekarang, belum halal udah main rangkulan segala, Ya Allah jauhkan lah hamba mu ini dari godaan yang seperti itu Amiiiinn.." ucap gadis itu bergidik ngeri membayangkannya.
Seorang pelayan yang tak jauh dari sana mendengar ucapan Askia rasanya ia ingin menangis, bagaimana tidak, seolah olah nonanya ini berasal dari jaman batu.
"Ah iya, aku lupa memberi tau Nia kalau aku di jakarta, kalau dia tau aku disini dan tidak memberi tahunya bisa bisa ngamuk tuh anak" ucap Askia ia meraih ponselnya yang ada di atas meja.
Tut!!! Tut!! Tut!!!
"Assalamu'alaikum Nia sayang.." seru Askia setelah sambungan telponnya terhubung.
"...."
"Iya, kemarin sore aku sampek sini"
"...."
"Iya iya maaf deh, aku ngak sempat ngabarin kamu kemarin"
"...."
"Baiklah nanti aku yang akan traktir kamu, puas.."
"...."
"Baiklah, di tempat biasa kita akan bertemu, jam 3 siang oke??"
"...."
"Iya, wa'alaikumsalam"
Setelah memutuskan sambungan telponnya Askia beranjak dari rebahannya lalu masuk kedalam kamarnya yang ada di lantai 2.
__________
Jam tiga sore, sesuai janji dan di sinilah dia di sebuah caffe yang terletak tak jauh dari kampus tempat Nia belajar, kedua gadis itu sedang mengobrol.
"Berapa hari kamu disini??" tanya Nia sesekali menyedot minumannya.
"Rencananya sih cuman dua hari, tapi Abi nyuruh aku ambil cuti selama satu minggu" jawab Askia santai ia sibuk dengan makanan yang ada di hadapannya.
"Lama amat, emangnya ada acara apa??" tanya Nia penasaran.
"Ngak tau" jawab Askia acuh.
Lalu mereka terus mengobrol hingga sore menjelang maghrib.
_______
BERSAMBUNG...........
Askia Pov
Malam harinya, setelah selasai makan Malam keluarga ku berkumpul di ruang tamu.
"Kia.."
"Iya Abi" jawab ku menoleh kearah Abi.
"Kesini sebentar nak, ada yang ingin Abi bicarakan sama Kia" ucap Abi menepuk sofa yang ada di sampingnya.
Aku bangkit dari dudukku dan menghampiri Abi, " Ada apa Abi ?" tanyaku setelah duduk di samping Abiku.
"Bagaimana dengan restoran mu nak?"
"Alhamdulillah baik Abi, bahkan sangat baik" jawabku tersenyum.
'Ada apa dengan Abi, tidak biasanya beliau akan seserius ini saat berbicara, bahkan Ummi , Abang dan kak Nor juga terlihat serius, ada apa sebenarnya?'
"Sebelum itu apa boleh Abi bertanya tentang Privasi Kia?" tanya Abi Hati-Hati.
"Boleh dong, kan Kia anaknya Abi kenapa harus minta izin dulu" jawabku.
Kulihat Abi menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkannya pelan dan kembali melihat kearahku.
'Ya Allah, ada apa ini kenapa perasaanku jadi ngak enak gini yah.'
"Selama di Turki, apa Kia sudah memiliki kekasih?" perkataan Abi sedikit membuatku tersentak.
Kenapa tiba tiba Abi menanyakan itu?
"Insya Allah belum Abi, kan.. Abi sendiri yang melarang Kia untuk berpacaran, karena hal itu bisa mengundang perbuatan Syatan" ucapku menatap Abi.
"Alhamdulillah..." jawab mereka serempak, membuat ku semakin bingung.
"Memangnya kenapa Abi menanyakan itu??" tanyaku penuh penasaran.
Ku lihat Abi menarik nafasnya sebelum kembali berucap.
"Jadi begini, Abi dan Ummi berencana akan menjodohkanmu dengan anak sahabatnya Abi " ucap Abi lembut sambil mengelus kepalaku yang terbalut hijab.
Deg
"Perjodohan???" ucapku lirih melihat kearah mereka semua.
"Iya sayang, Kia tenang saja Ummi dan Abi tidak mungkin menjodohkan anak Ummi ini dengan sembarang orang, mereka berasal dari keluarga baik baik kok" ucap Ummi lembut mengelus pundakku.
Ya Allah Bagaimana ini, aku tidak mungkin menolok permintaan orang tuaku, aku tak ingin berdosa padamu Ya rob.
Aku tidak menjawab, aku hanyut dalam pikiranku, Bagaimana aku bisa menerima perjodohan ini sedangkan aku tidak mengenal laki laki itu.
"Udah Dek terima aja," ucap bang Samir.
"Bagaimana, apa Kia mau menerima perjodohan ini nak??" tanya Abi lagi.
"Lalu bagaimana dengan kuliah Kia Abi, Ummi?" tanyaku.
"Kan Kia bisa kuliah di sini, keluarga mereka juga bilang walaupun sudah menikah Kia masih bisa kuliah kok, iya kan Abi ??" ucap Ummi tersenyum melihat Abi.
"Iya nak, jadi gimana jawaban Kia?" ucap Abi kembali mengelus kepalaku dan tersenyum lembut kearah ku.
Oh tuhan, bagaimana aku bisa menolak saat aku melihat senyum Bahagia dari kedua orang tuaku.
Baiklah Sebelum menjawab aku menarik nafas dalam dalam, " Bismillah, dengan izin Allah Kia menerima perjodohan ini, Kia yakin pilihan Abi sama Ummi itu yang terbaik untuk Kia" ucapku lembut dan tersenyum manis kearah mereka.
"Alhamdulillah..." ucap mereka serempak.
Setelah membicarakan itu, kami kembali mengobrol, seperti biasa sambil menonton Tv.
Askia pov off
________
Keesokan harinya.
Keluarga BRIANSYAH
Seorang pemuda yang telah rapi dengan pakaian formalnya, jas berwarna navy dengan dalaman berwarna putih dan celana kainnya berwarna sedana dengan jasnya di tampah dengan sepatu yang mengkilap, rambut yang sudah tertata rapi, dan dasi yang bertengger manis di lehernya hanya satu kata yang bisa di ungkapkan untuknya Perfect.
Pemuda itu menuruni tangga.
"Selamat pagi semuanya" ucapnya sambil mencium kedua pipi orang tuanya.
"Pagi sayang" ucap mereka.
Mereka duduk dan memulai sarapan pagi, setelah sarapan,Papa Alex membuka pembicaraan.
"Al, nanti pulang dari kantor langsung kerumah ya? ada yang ingin Papa bicarakan denganmu" ucap Papa Alex pada Farhan.
"Iya Pah, kalau gitu Al berangkat dulu, Assalamu'alaikum," ucap Farhan mencium kedua tangan orang tuannya.
"Wa'alaikumsalam"
Farhan keluar dari rumah dan masuk kedalam mobil.
Tak lama kemudian mobil itu sampai di depan sebuah perusahaan yang sangat besar dan menjulang tinggi.
Farhan langsung masuk kedalam, beberapa karyawan yang berpas pasan dengannya akan memberi salam dan di balas anggukan kecil olehnya.
Farhan menaiki lif yang khusus di peruntukkan untuknya, tak lama lif itu terbuka, dan ia langsung masuk kedalam Ruangan yang bertuliskan DIREKTUR UTAMA.
"Sayaaang... Selamat pagi..!"
Seorang wanita cantik berlari ke arah Farhan saat pertama kali pintu itu terbuka wanita itu langsung memeluk lalu mencium kedua pipi juga mengecup sekilas bibir Farhan.
Farhan sedikit terkejut melihat wanita itu, " Sayang kenapa kamu ada di sini? bukannya kamu ada di London?"
"Kenapa? apa aku tidak boleh ada di sini, apa kau tak merindukanku??" ucap wanita itu cemberut sambil mengerucutkan bibirnya.
"Tidak sayang, kan kamu bilang minggu depan baru akan kembali" ucap Farhan merangkul pinggang wanita itu.
Wanita itu dengan senyum seraya mengalungkan tangannya di leher jenjang milik Farhan.
"Aku sengaja kembali lebih awal, karna aku ingin bertemu denganmu secepatnya" ucap wanita itu tersenyum menggoda, lalu ia mencium bibir Farhan yang di sambut dengan manis oleh Farhan.
Sedangkan di sebuah mall, terlihat Askia sedang berjalan dengan sahabatnya Nia di sebuah stan pakaian.
mereka memborong beberapa pakaian anak kecil dari usia 4 hingga 10 tahun ke atas.
Setelah selesai dengan memilih mereka membayarnya di kasir, lalu mereka keluar dengan menenteng beberapa paper bag untuk di bawa ke sebuah panti asuhan yang sering Askia dan Nia datangi, namun karna Askia pergi ke turki jadi rutinitas yang hanya akan di lakukan sebulan sekali oleh kedua gadis itu kini di lakukan oleh Nia sendiri,banyak anak anak yang menanyakan tentang Askia pada Nia .
Saat sedang menuju parkiran tidak sengaja Askia menabrak bahu seseorang yang berjalan dari arah depannya.
Duuuk
"Maaf, maaf, saya tidak sengaja" ucap Askia meminta maaf segera.
"Kalau jalan liat liat dong mbak" jawab pria itu dengan ketus.
"Maaf mas saya ngak sengaja" ucap Askia lagi, sambil menundukkan kepalanya.
"Sayang udahlah, tidak perlu repot mengurusnya ayo kita kedalam saja" jawab seorang wanita yang ada di samping pria tersebut.
Lalu pria dan wanita itu berlalu pergi dari sana.
Askia mengangkat kepalanya dan melihat kearah punggung kedua orang itu. ia hanya menghela nafasnya kemudian memungut belanjaannya.
Tak mau berlama lama ia langsung menyusul Nia yang sedari tadi sudah duluan ke parkiran.
BERSAMBUNG.........
jangan lupa tinggalkan jejak kalian sayang sayangku 😘 😘 terimakasih
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!