NovelToon NovelToon

Unwanted Wedding

Bagian 1

Kayla Ayu Safira, seorang gadis yang baru saja melepaskan status mahasiswinya alias baru wisudah. Satu persatu ucapan selamat ia terima dari sahabat dan teman satu angkatannya. Anehnya setelah selang satu jam ia tidak menemukan salah satu keluarganya. Padahal tadi pagi ia berangkat di antar oleh Papanya Rehan.

"Gimana Kayla keluargamu masih belum ada yang datang.. Kok bisa ya? Ini kan hari bersejarah buatmu. Mana lagi kamu bakal foto wisudanya sama siapa?" Cerocos Anggie sahabat dari Kayla. Gadis ikut merasa khawatir.

Wisuda mana afdol tanpa berfoto bersama keluarga atau orang tersayang.

"Enggak tau Nggie, mungkin mereka lupa padaku." Kayla kecewa terhadap apa yang sedang ia alami.

"Mana mungkin secara Om galak kan sayang bangat sama loh!! Atau jangan-jangan mereka ada urusan kali."

Om galak adalah panggilan kesayangan Anggie pada Papanya Kayla.

"Iya mereka memang ada urusan. Hari ini juga bertepatan hari pernikahan kak Silvi mungkin itulah kenapa mereka mengabaikanku. Kenapa sih hari pernikahannya harus sama dengan hari wisudaku!"

"Huss jangan gitu. Berpikir positif mungkin memang ada hal.. "

"Udalah mending aku pulang!" Ucap Kayla memotong ucapan Anggie.

"Aku antar ya." Tawar Anggie.

"Gak usah. Aku lagi gak mood jadi nyamuk diantara kau dan Pak dokter."

Mendengar hal itu Anggie jadi jengkel. "Apaan sih Kayla.. Ngapain bahas dokter otoriter itu! Moodku hancur tau."

"Gitu juga dia suamimu. Udalah aku pulang ya.." Ucap Kayla sebelum dia meninggalkan Anggie.

•••

Dengan lesu Kayla pulang ke rumahnya. Tidak ada orang tentu saja. Semuanya pasti sedang menikmati pesta di gedung pernikahan Kakaknya Silvira. Haruskah ia menyusul ke sana juga setelah hari wisuda terburuk yang dia dapatkan.

Setelah dikecewakan bolehkah dibalas dengan balik mengecewakan?

Ayolah itu bukan Kayla. Tidak ada dendam, ok! Biarlah mereka demikian tapi Kayla tidak akan seperti itu. Kayla gadis baik dan rendah hati. Biarlah tidak ada satupun keluarganya yang menghadiri wisudanya mungkin dengan begitu dia bisa menuntut hadiah yang lebih wah!

Dengan malas kaki Kayla masuk ke gedung yang setaunya adalah tempat acara resrpsi pernikahan Kak Sirvira dan calon suaminya.

Baiklah apa yang dilihatnya tampaknya keluarganya juga keluarga sang Pria sedang mendiskusikan sesuatu. Sebelum penasaran menggrogoti dirinya Kayla pun mendekat.

Kakaknya kabur!

Bagaimana bisa?

Setau Kayla, pernikahannya terjadi karena cinta bukan dijodohkan.

Mendengar hal itu suaranya terasa tertahan ditenggorokan dan kakinya yang malas tadi kini terasa lemas.

"Kalau bukan Silvira tidak masalah jika itu Kayla!"

Kayla bingung tapi mengerti maksud dari omongan wanita yang dia kenal sebagai Meysa, ibu dari Adrian calon kakak iparnya. Kakaknya Silvira, sungguh wah! Baru saja berhasil menimbulkan masalah besar?

Papa Rehan menatap tidak setuju. "Kalau keluarga akan menanggung malu maka biarlah. Tapi aku tidak akan membiarkan putriku berkorban!"

Sontak omongan Papanya membuat Kayla terharu, begitu sayangnyakah Papa padanya.

"Tidak bisa begitu Rehan! Kamu jangan egois. Yang akan menanggung malu bukan cuma keluarga kamu tapi keluarga saya."

"Kami akan bayar ganti rugi atas masalah yang ditimbulkan Sirvira."

"Kalau begitu, biarkan Kayla yang jadi penggantinya Silvira sebagai ganti ruginya!" Sarkas Meysa Ibunya Adrian.

"Putri saya Kayla bukanlah barang! Dan saya tidak bisa mepertaruhkan masa depannya hanya untuk menutupi rasa malu."

Tbc.

18-02-2020

Jangan lupa tinggalkan like dan komentar.. mohon dukungan votenya juga ya.

Untuk info lanjutnya,

Facebook   : Saiyaara

Instagram  : Saiyaarasaiyaara

Noveltoon  : Saiyaarasaiyaara

○○○

Warning!!

Novel ini hanya hasil imajinasi semata. Saya menulis apa yang saya inginkan dan saya sukai.

Kalau ada yang ingin memberi saran atau pendapat, saya sangat berterima kasih.

Saya sangat menerima kritikan apalagi tambahan ide brilian dari teman semua yang sudah membaca cerita saya.

Tapi saya mohon jangan tinggalkan komentar berupa hujatan, baik pada saya atau penulis lain yang ceritanya tidak sesuai selera atau tidak menarik bagi teman-teman yang membaca.

Hal itu membuat minder tidak percaya diri dan juga merusak mood untuk menulis. Saya maupun penulis lain jadi merasa kurang bersemangat dalam mengembangkan karya. Secara tidak langsung hujatan membunuh karakter seseorang, merusak kepercayaan diri yang sudah susah payah saya atau penulis lain bangun demi menghibur pembaca.

Jadi saya mohon dan sangat memohon kepada semua pembaca, berharap banyak jika kalian sudi kiranya menghindari perbuatan menghujat atau sejenisnya. Jika tidak suka silahkan tinggakan lapak tanpa jejak.

Jika tidak sudi jadi obat mohon janganlah jadi racun!

Jika tidak bisa mendukung setidaknya jangan jadi jahat dengan cara meninggalkan komentar buruk.

Karangan novel yang saya tulis, khayalan yang saya curahkan bukanlah hal yang mudah saya selaku author atau author lain lakukan.

Percaya dan ketahuilah bahwa semua para Author termasuk saya sudah sangat mengusahakan tulisan kami sebaik mungkin agar pembaca merasa terhibur. Tetapi, jika kalian justru merasa sebaliknya hal itu diluar kemampuan author.

Ketahuilah bahwa tidak ada gunanya berbahagia diatas penderitaan orang lain dan kamu gak akan jadi baik dengan cara memperlihatkan keburukan orang lain, tapi malah dipandang jelek.

Maaf untuk coretan ini yang mungkin kalian anggap hanya mungkin cuma sampah.

Tapi sekali lagi, saya mohon dengan sangat! Agar teman yang suka menghujat dan memberi komentar buruk, berhenti melakukannya.

Kalau kalian memang hebat, buat novel sendiri atau setidaknya langsung tinggalkan lapak tanpa pamit.

Sekian!!

Bagian 2

"Putri saya Kayla bukanlah barang! Dan saya tidak bisa mepertaruhkan masa depannya hanya untuk menutupi rasa malu."

"Lalu sekarang bagaimana? Jangan egois Rehan, kalau bukan karena ulah purtimu Silvira yang melarikan diri hal ini tidak terjadi.." Tuding Meysa.

Melihat pertengkaran yang semakin menjadi Kania bundanya Kayla pun menengahi.

"Sudahlah Pah, yang dikatakan Mbak Meysa ada benarnya. Lagian tidak ada salahnya Kayla menikah. Umurnya sudah cukup dan aku yakin nak Adrian bisa menjamin masa depan putri kita." Ucap Kania sambil mengusap punggung suaminya untuk menenangkannya dengan memberi pengertian.

"Iya Om, saya janji akan membahagiakan putri Om." Tambah Adrian.

Belum selesai kekagetannya atas ucapan Adrian, Kayla kembali dikagetkan oleh apa yang dilakukan Meysa ibunya Adrian. Wanita itu bersujud memohon padanya agar mau menikah dengan putranya.

Rehan tak bergeming, Pria itu acuh terhadap tindakan calon besannya yang tidak jadi. Tapi tidak untuk Kayla, dia tidak membiarkan hal itu terjadi. Dengan sigap dia pun menarik Meysa supaya berdiri.

Dan disinilah kini Kayla Ayu Safira berdiam di depan kaca rias setelah penata rias memperbaiki riasan wajahnya. Dia menatap pantulan dirinya pada kaca rias.

Hidup memang tidak adil dan bisakah dia membiasakannya. Kebaya wisuda yang masih dipakainya kini berubah fungsinya jadi kebaya pengantin.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Kayla pun berakhir jadi pengantin dari calon Kakak Iparnya, Adrian Pradipta. Pria yang Kayla kenal berwatak dingin, angkuh dan sombong.

Harusnya hari ini hanyalah hari kelulusannya saja. Memakai kabaya wisuda berwarna biru tosca model simple tapi elegan dan dilapisi oleh baju toganya. Kemudian keluarga atau para sahabatnya akan datang memberi selamat dan sebuket bunga dengan ucapan happy graduation. Harusnya hanya itulah yang terjadi. Tapi nyata tidak.

"Saya terima nikah dan kawinnya Kayla Ayu Safira binti Rehan Dirgatama dengan mas kawin tersebut tunai." Ucap Adrian Pradipta dengan satu tarikan nafas tanpa jeda menyebut nama Kayla.

Hal itu membuat Kayla sadar dari lamunannya dan juga status yang kini disandangnya kini telah jadi istri. Bersamaan dengan hal itu, para saksi berkoar kata sah bersamaan.

Benarkah kini ia telah resmi jadi istri dari Adrian? Pria berwatak dingin yang harusnya jadi Kakak iparnya, calon suami Silvira Kakaknya kini jadi suami.

"Kayla kamu kenapa?"

Tiba-tiba Adrian bertanya dengan nada khawatir sebab dia perhatikan Kayla tampak pucat karna letih.

Tiga jam lebih waktu resepsi belum lagi sebelumnya Kayla telah melakukan prosesi wisuda tentu saja dia lelah.

Kayla menggenggam tangan Adrian dengan erat. "Aku tidak apa-apa."

"Sepertinya kamu perlu istirahat." Adrian pun mengiring istrinya menuju kamar yang sebelumnya mereka sewa malam ini.

Sesampainya di dalam kamar pandangan Kayla mulai menggelap tubuhnya makin melemas serta rasa pusing yang dia alami makin menjadi dan dia pun pingsan.

Beruntung Adrian melihat hal itu hingga dia pun dengan sigap menangkap tubuh Kayla dan menggedongnya ke tempat tidur.

Beruntung saja Kayla pingsan setelah dia berada di kamar jika tidak Adrian yakin Ayah mertuanya yang tampak begitu menyayangi putrinya itu akan mengomeli Adrian tidak becus jadi suami atau lebih parahnya mungkin akan menarik kembali putrinya dari sisi Adrian.

"Kayla.. Bangun key." Ucap Adrian cemas sambil mengarahkan minyak kayu putih ke hidung Kayla.

Perlahan mata Kayla terbuka dan dia pun sadar dari pingsannya. Hal pertama yang dia lihat adalah penampilan wajah Adrian yang khawatir berada didepannya.

"Istirahatlah sejenak sesudah itu sebaiknya kau mandi air hangat untuk merilekskan tubuhmu baru kau tidur." Adrian beranjak dari tempatnya.

"Kau mau kemana?"

"Mandi, kau mau ikut!"

"Tidak, kau saja."

Tbc.

28-01-2020

Jangan lupa tinggalkan like dan komentar juga mohon dukungan votenya ya..

Untuk info lanjutnya,

Facebook   : Saiyaara

Instagram  : Saiyaarasaiyaara

Wattpad     : Saiyaarasaiyaara

Bagian 3

"Hai tante jutek, oupss, Maksud aku Mama jutek. Sorry maaf aku belum terbiasa dengan panggilannya. Jangan mengadukannya pada Papa ya, nanti dia mengomel hinggal telingaku jengah mendengarnya." Gadis berumur sekitar 6 tahun menyapa Kayla saat ia memasuki kediaman barunya.

Kayla ingat gadis itu Miya putri dari Adrian yang berarti sekarang adalah putri tirinya. Hampir saja lupa kalau satu hari lalu dia baru menikahi seorang duda beranak satu.

Dia mengenali Miya saat Silvira beberapa kali membawanya berkunjung kerumahnya.

"Heii Mama sombong kau bengong atau tuli.. tidak mendengarkukah?" Tanya Miya menarik tangan Mama barunya agar tersadar dari lamunannya.

Beginilah Miya putri tirinya menjengkelkan seperti Papanya dan Silvira calon Mamanya yang tidak jadi. Kalau Kayla pikir ketiga orang itu sangat cocok jadi keluarga dan mungkin hal itu akan terjadi kalau saja Kakaknya Silvira tidak melarikan diri.

"Haiss Mama, apa melamun memang kesukaanmu?"

Kayla melirik dengan heran melihat ekspresi yang Miya tunjukkan padanya. "Ada apa?"

"Astaga dari tadi Miya yang cantik jelita kalau kata oma mirip barbie ini, sudah dari tadi bicara dan Mama sombong tidak mendengarkan." Keluh Miya dengan wajah menggemaskan kalau menurut Kayla.

Tunggu dulu, apa tadi kata gadis kecil itu. 'Mama Sombong.'

Kayla menyipitkan matanya tidak suka. Miya tidak menggemaskan tapi menjengkelkan.

Tanpa menunggu jawaban dari Miya, karena rasa sebalnya Kayla pun mengabaikan gadis kecil itu dengan berlalu  kekamarnya untuk merapikan barang bawaannya.

Setelah seharian di hotel bersama Adrian tanpa melakukan hal apapun selain dari saling mendiamkan. Kayla diantarkan Adrian pulang kerumah dimana Kayla untuk seterusnya tinggal sesudah menikah.

Hanya sampai didepan rumah. Adrian menurunkan koper dan barang lainnya yang Kayla bawa. kemudian menyuruh Bi Ina pembatu rumah untuk membantu membawanya ke dalam rumah setelahnya dia pun pergi membawa mobil tanpa mengatakan sepatah katapun pada Kayla.

Benar-benar suami hebat, luar biasa kerennya membuat orang kesal. Apa katamu tadi Miya, Mama angkuh, Mama sombong, bukankah julukan itu lebih cocok pada Papamu Nak.

Kayla sudah ada dikamarnya, tepatnya kamar Adrian atau kamar mereka berdua.

Sambil merapihkan pakaian dan barang-barangnya Kayla berpikir apakah nantinya ia akan sanggup menjalani harinya bersama dengan si angkuh Adrian yang sok ketampannan itu.

"Kenapa aku ditinggalkan sih, aku belum selesai berbicara Mama Angkuh. Huhhhh.. Ternyata repot juga punya ibu." Miya mendudukkan dirinya di atas tempat tidur sambil mendumel dan menyaksikan Kayla yang sedang beres-beres.

"Tunggu Mama selesai berberes baru bicara. ok!"

Tidak dipungkiri saat Kayla menyebutkan dirinya dengan sebutan Mama hatinya terasa berdesir serta jantungnya sedikit berdebar. Benarkah dia sudah jadi seorang ibu..

"Baiklah Miya akan menunggu," Miya beranjak dari tempat tidur menuju ketempat Kayla dan mata berbinar. " Wahh ini berharga bolehkah aku memilikinya Maa?" Tunjuk Miya pada tas kecil berisi alat makeup Kayla tepatnya pada koleksi lipstik yang dia punya.

Kayla menghentikan sejenak aksi berberesnya seraya melihat pada benda yang Miya tunjukkan. "Memangnya Papamu membolehkanmu memakainya?"

"Kalau dia membolehkannya, mungkin aku sudah punya koleksi lebih banyak dari milikmu Maa..." Sombong Miya.

Jawaban itu membuat Kayla segera menarik tas makeupnya dari Miya lalu menyimpannya. "Kalau begitu kau tidak boleh memilikinya. Ingat Papamu tidak memberi izin dan Mama setuju, itu bukan mainan gadis kecil sepertimu."

"Ohhhh, ternyata perkataan orang di televisi itu benar. Kau dan Papa benar-benar pasangan cocok. Dua orang menjengkelkan dan pelit.. Cocok sekali."

TO BE CONTINUED

18-02-2020

Jangan lupa tinggalkan like dan komentar juga mohon dukungan votenya ya..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!