NovelToon NovelToon

Sang Arjuna

Dimana Arjuna?

Hallo semuanya.. apa kabar? aku Sartika. Selamat kembali di novel baru ku, novel ini bergenre romantis. Jika yang sudah membaca karya ku semua, pasti gak asing dengan nama Arjuna.

Ya, Arjuna.. anak dari Milly dan Mario. Yang kepo tentang kisah mereka bisa baca di karya ku yang berjudul Mengejar Cinta CEO. Sebenernya gak harus wajib baca sih. Langsung baca kisah ini juga gak papa.

Novel ini beralur maju mundur, bagi yang gak suka boleh mundur teratur. Gak usah say goodbye, apalagi menghujat!

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

Selamat membaca......

🌸🌸🌸

Seorang anak kecil berlari untuk menghampiri pria yang selama ini ia tahu sebagai ayahnya, suami dari ibunya dulu.

" Daddy... " Teriaknya lalu merangkul kedua lutut pria dewasa itu, menyesuaikan tinggi badannya.

Pria itu terkejut mendapati seorang bocah kecil berlari kepadanya lalu memanggilnya Daddy. " Aku bukan daddy mu! Kau bukanlah anak ku! " tanpa rasa belas kasih, pria dewasa itu mendorong tubuh mungil menjauhinya.

" Apa nama mu bukan Arjuna? " tanya anak kecil itu untuk memastikan.

" Bukan! Aku bukan Arjuna! " Jawab pria itu dengan ketus. " Nama ku Nathan! Ingat itu! Dan aku bukan daddy mu! " Pria yang bernama Nathan meninggalkannya begitu saja setelah memberitahu namanya.

Renard tertunduk lemas saat mengetahui pria yang ada di foto pernikahan mommy nya bukanlah ayahnya. " Lalu dimana Arjuna? Dimana Daddy ku? "

Yah, Renard hanya mengetahui jika ayahnya bernama Arjuna, sesuai dengan pengakuan ibu yang melahirkan dan membesarkannya. Renard pikir, Arjuna adalah mantan suami ibunya~ Selena.

Semenjak lahir ke dunia ini, hingga usianya kini menginjak 12 tahun belum pernah bertemu dengan ayahnya. Renard setiap saat selalu menanyakan keberadaan ayahnya.

" Mommy... Dimana Arjuna? Dimana daddy ku saat ini? " Pertanyaan itulah yang selalu berulang kali keluar dari mulut Renard.

" Tuan muda... " Pekik pria paru baya yang melihat Renard sudah berjongkok di tepi jalan. " Mari tuan, kita harus pulang. Nyonya sudah mencari tuan muda. " Ucap sang supir.

Setelah pulang sekolah, Renard meminta supirnya mengantarkan ke alamat mantan suami mommy nya. Karena ia sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Namun harapannya kandas setelah mengetahui jika pria yang pernah menikah dengan Selena bukanlah ayahnya.

Renard melangkah masuk kedalam mobil dengan malas. Rasa rindu bertemu dengan daddy nya belum terwujud. Selena hanya mengumbar janji padanya yang akan mempertemukan nya dengan Arjuna.

Selena selalu berjanji akan memenuhi keinginannya jika Renard mendapat juara kelas dengan nilai yang memuaskan. Dari kelas satu sampai Renard saat ini kelas 6 sekolah dasar, Renard selalu meraihnya dan keinginannya tetap sama ' ingin bertemu dengan Arjuna ' namun Selena selalu saja mengingkarinya.

Renard pulang ke rumah dengan wajah yang masih murung. Bahkan, Renard tidak menyapa Selena yang tengah menanti kepulangannya.

" Kenapa? " Lirih Selena pada supir pribadi yang mengantar jemput Renard.

Supir yang bernama Kardi itu mendekat. " Maafkan saya Nyonya.. Tadi tuan muda meminta saya untuk mengantarkannya ke alamat tuan Nathan. " Ucapnya tertunduk, takut jika akan terkena amarah Selena.

Pasalnya, Selena sudah berulang kali memperingati agar tidak memberi tahu apapun jika Renard bertanya tentang Nathan maupun Arjuna.

" Saya tidak tega saat tuan muda menangis ingin diantarkan ke kediaman tuan Nathan. " Jelasnya lagi.

Selena menghela, " Ya sudah tidak apa. Pak Kardi boleh pergi. "

Wajah Selena kembali terlihat bersedih mengingat masalalunya yang takan pernah ia lupakan ataupun sesali, meski terasa pahit untuk di kenang.

Hari semakin sore tapi Renard masih mengurung diri di kamarnya. Selena menjadi gelisah, pintu kamar Renard terkunci dari dalam.

" Sayang... Buka pintunya.. Boleh mommy bicara sebentar? " Ucap Selena di depan pintu kamar Renard. Selena tau jika sekarang putranya sedang bersedih karena belum bertemu dengan Arjuna.

Bukan Selena tidak mau memberitahu keberadaan Arjuna sekarang, Selena hanya tidak ingin mengganggu kehidupan Arjuna saat ini yang mungkin sudah bahagia dengan yang lainnya.

"Sayang.. Please.. Buka pintunya. " Selena memohon.

" Renard tidak ingin di ganggu mom! " Teriak Renard dari dalam kamar.

Selena menghela, jika putranya sudah seperti itu, dia tidak bisa lagi membujuknya, yang hanya di perlukan adalah waktu untuk menyendiri.

" Yasudah.. Jangan lama-lama berdiam diri di kamar.. Ingat kau belum makan siang.. Mommy akan keluar sebentar, nanti bibi Lena akan mengantarkan makanan mu. " Selena.

Tidak ada jawaban dari dalam. Selena memilih segera pergi, karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan secepat mungkin.

Setelah kepergian Selena, Renard keluar dari kamarnya berpapasan dengan bibi Lena yang membawa nampan berisi makanan untuknya.

" Bi, apa mommy sudah pergi? " tanya Renard.

" Iya tuan.. Nyonya sudah pergi. "

Mendengar Selena sudah pergi, Renard berniat untuk mencari sesuatu di dalam kamar Selena.

" Tuan muda.. Makanannya... " Panggil bibi Lena yang melihat Renard berlari ke arah kamar Selena.

" Aku tidak lapar bi! " jawab Renard sembari berlari kecil.

Tujuan utama Renard mencari sesuatu yang ada di laci. Sesuatu yang selalu Selena sembunyikan. Renard selalu memperhatikan Selena yang setiap malamnya menangisi sesuatu, yang ia yakin pasti itu adalah Arjuna~ Daddy nya.

Renard masuk ke kamar Selena. Membuka setiap laci yang ada disana, namun apa yang ia cari belum juga ditemukan.

" Aku yakin, mommy menyembunyikan sesuatu tentang Arjuna. " Gumam Renard.

Renard membuka kembali laci dekat tempat tidur. " Tapi tidak ada.. " Lirihnya. Saat memindahkan buku-buku, selembar foto terjatuh membuat wajah Renard berbinar. Ia mendapatkan apa yang ia cari.

" Apa ini Arjuna? Daddy ku? " Tanyanya pada diri sendiri saat melihat foto Selena dengan seorang pria masih menggenakan seragam putih abu-abu.

Renard membalikkan foto itu, ada catatan kecil disana yang bertuliskan.

Arjuna love Selena

" Dia benar Daddy ku.. " Renard memandangi lekat-lekat wajah Daddy nya. " Wajah ku sangat mirip dengan nya. " Renard menangis haru, rasa penasaran nya melihat daddy nya sedikit terbayar walau hanya dengan sebuah foto.

Renard berjanji akan mencari Daddy nya. Mempertemukan Mommy dan Daddy nya kembali, agar Selena tidak terus menerus menangisi nya setiap malam.

" Mom, aku akan membawa Daddy kembali. " Janjinya pada diri sendiri.

Kisah cinta antara Arjuna dan Selena tidak sedikit orang yang tau. Pada masanya, mereka adalah sepasang kekasih yang selalu terlihat romantis. Pasangan yang selalu bisa membuat semua orang iri melihatnya. Bagaimana cara Arjuna memperlakukan Selena bak seorang putri, menyayanginya dengan tulus.

Namun kehidupan tidak berpihak pada mereka, yang mengharuskan untuk berpisah dan menjalani kehidupannya masing-masing. Meski cinta yang mereka pupuk sudah tumbuh besar hingga sampai saat ini pun masih terlukis di hati keduanya.

Kisah mereka dimulai saat Arjuna dan Selena duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Dimana untuk pertama kalinya Arjuna tertarik dengan gadis yang berpenampilan sederhana, lain dari gadis yang selalu mendekatinya. Dialah Selena, murid baru di sekolahannya.

- TBC -

...🌸🌸🌸...

...JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN...

...LIKE. KOMEN. VOTE....

...TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGANNYA....

...BYE.. BYE.....

Selena Yasminda

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...

Selamat membaca......

🌸🌸🌸

Kisah mereka dimulai saat Arjuna dan Selena duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Dimana untuk pertama kalinya Arjuna tertarik dengan gadis yang berpenampilan sederhana, lain dari gadis yang selalu mendekatinya. Dialah Selena, murid baru di sekolahnya.

Arjuna Yamazaki, pria tampan nan rupawan itu yang sangat populer di sekolahannya. Ketampanannya itu mewarisi wajah ayahnya yang juga rupawan serta ibunya yang cantik jelita ketika masih muda dahulu.

Banyak para gadis yang mengejarnya, berharap menjadi kekasih dari pria itu. Namun Arjuna tetaplah Arjuna, pria yang selalu ingin merasa bebas, tidak terikat dengan gadis manapun. Dia hanya akan bermain-main saja dengan wanita tanpa adanya ikatan ataupun kejelasan status.

Meski Arjuna pernah tinggal kelas dua kali, hal itu sama sekali tidak mempengaruhi karisma nya di depan kaum hawa. Bukan karena Arjuna tidak mempunyai otak yang encer, tapi Arjuna tidak mementingkan pelajaran. Waktunya di habiskan untuk bermain-main, melakukan kenakalan remaja pada umumnya.

" Jun.. " Panggil Rangga.

Arjuna menoleh saat di panggil Rangga. " Apa? " Saut Arjuna dengan malas.

" Pelajaran akan segera di mulai, ayo kita kembali ke kelas. " Ujar Rangga mengingatkan Arjuna.

Rangga adalah anak dari seorang pelayan yang bekerja di mansion keluarga Arjuna. Rangga di tugaskan oleh Nyonya Milly - ibu dari Arjuna untuk memantau Arjuna saat di sekolah agar mengikuti pelajaran dengan baik. Kedua orang tua Arjuna berharap tahun ini putranya itu lulus dari Senior high School dan melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.

" Malas! " Arjuna lebih memilih duduk bersantai di bawah pohon rindang yang terdapat di halaman sekolahannya.

" Tuan muda.. Apa kau lupa dengan pesan Nyonya besar? " Rangga.

" ****! Jangan memanggilku tuan! Itu menggelikan! " Semburnya. Arjuna tidak suka jika sahabatnya itu memanggilnya dengan sebutan tuan.

" Baiklah.. Arjuna.. Ayo kita ke kelas! "

" Oh.. Come on.. Juna! Bukan Arjuna! " Pria itu tidak suka jika di panggil Arjuna. Menurut nya nama Arjuna tidaklah keren karena mirip dengan nama tokoh wayang.

" Ck, jangan mempersulit pekerjaan ku! Jika kau masih menganggap ku sebagai seorang teman! " Seru Rangga yang sudah tak sabar dengan tingkah Arjuna yang terus membangkang. Jika Rangga tak berhasil membuat Arjuna lulus tahun ini, maka dirinya lah yang akan mendapatkan masalah dari tuan dan nyonya besar.

" Ck! " Arjuna berdecak sebal. Dengan terpaksa dia menuruti permintaan Rangga, bagaimanapun juga Rangga teman terbaiknya, tidak mungkin Arjuna membuat Rangga berada dalam kesulitan.

Arjuna dan Rangga berjalan menyusuri koridor untuk kembali ke kelas. Banyak para siswi yang mengagumi ketampanan mereka. Tatapan mendamba dan penuh harap ingin menjadi kekasih salah satu dari kedua pria itu.

Dengan gaya coolnya, Arjuna tersenyum membalas setiap sapaan para gadis. Arjuna selalu saja menebar pesonanya untuk memikat salah satu di antara mereka.

" Cih! " Rangga muak dengan tingkah Arjuna.

" Menurut mu, aku harus memilih gadis yang mana untuk menemani ku berkencan akhir pekan nanti? " Arjuna bertanya pendapat Rangga.

" Berhenti lah bermain wanita! lebih baik kau belajar dengan giat agar lulus tahun depan. Apa kau tidak malu menjadi siswa abadi di sekolah ini? " Rangga.

" Kau tidak seru! " kesal Arjuna. " Jika kau seperti ini terus, kau tidak akan mendapatkan seorang kekasih. " Arjuna sebagai teman dekat Rangga, tidak pernah melihat temannya itu berkencan dengan seorang wanita, padahal banyak gadis yang menginginkan nya.

Arjuna dan Rangga mempunyai sifat yang berbanding balik. Jika Arjuna mudah bergaul dan selalu tebar pesona di depan para gadis, lain halnya dengan Rangga, pria itu terlalu kaku dan dingin terhadap lawan jenis.

" Apa kau membutuhkan bantuan ku untuk mendapatkan kekasih? " Arjuna berusaha membujuk Rangga.

" Tidak perlu! " tukas Rangga.

Arjuna memutar bola matanya malas. " Pria yang aneh! "

Mereka berdua kembali melanjutkan langkah nya menuju kelas. Namun langkah mereka terhenti ketika ada siswi yang tidak sengaja menabrak lengan Arjuna.

" Maaf. " ucap gadis itu sembari menundukkan kepalanya.

Arjuna memperhatikan gadis itu. Penampilan nya sangat sederhana namun menarik untuk di pandang. " Siapa kau? aku baru melihat mu? " tanya Arjuna. Sebagai siswa abadi, Arjuna sudah sangat hapal dengan penghuni sekolahan.

" Dia anak baru.. " bisik Rangga menjawab pertanyaan Arjuna. Sedangkan gadis itu hanya diam tertunduk.

" Sekali lagi aku minta maaf. " ucapnya lalu pergi meninggalkan Arjuna dan Rangga.

" Siapa nama mu! " teriak Arjuna. Namun gadis itu malah lari menghindarinya.

Arjuna terus memperhatikan gadis itu, baru pertama kali ada gadis yang mengacuhkannya. Membuat Arjuna semakin penasaran dengan nya.

" Akhir pekan aku harus kencan dengan nya. " ucap Arjuna dengan percaya diri.

Rangga hanya bisa menggelengkan kepalanya. Arjuna selalu begitu, harus mendapatkan apa yang ia inginkan.

Bel masuk berbunyi, pelajaran pun di mulai. Tapi, Arjuna masih saja memikirkan gadis itu. Memikirkan bagaimana caranya untuk bisa mengajaknya berkencan. Sebelumnya, Arjuna telah meminta Rangga untuk mendapatkan informasi gadis itu. Tentu saja Rangga akan menuruti perintah dari Arjuna. Selain teman, Arjuna juga merupakan atasannya yang harus ia patuhi, mematuhi dalam batas tertentu. Jika perintahnya tidak melanggar aturan yang di berikan oleh Tuan dan Nyonya besar dengan cekatan Rangga akan melaksanakan nya.

Namanya Selena Yasminda, siswi pindahan dari sebuah kota kecil. Selena anak dari calon mentri di negri ini, itulah alasan dia pindah ke ibu kota. Mengikuti ayahnya yang akan terjun di dunia politik.

Arjuna tersenyum tipis melihat informasi detail tentang Selena. Gadis berpenampilan sederhana namun terlihat sangat anggun dan menarik di matanya.

Saat pulang sekolah, Arjuna sudah menanti kedatangan Selena untuk melewati jalan dimana semua siswa akan melaluinya untuk menuju pintu gerbang sekolah.

Kedua mata Arjuna berbinar saat melihat Selena dari kejauhan tengah berjalan menuju ke arahnya. Lebih tepatnya ke arah pintu gerbang, namun Arjuna sengaja berdiri tidak jauh di sana.

Langkah Selena terhenti saat Arjuna dengan beraninya menghadang. " Hai.. " Sapa Arjuna dengan percaya diri, menampilkan wajah rupawannya untuk memikat gadis itu.

Selena mengernyit heran dengan tingkah lelaki yang tidak di kenalnya. Selena lebih memilih melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Arjuna.

" ****! " umpat Arjuna yang kesal karena di acuhkan oleh gadis itu.

Arjuna ingin mengejarnya, namun Selena lebih dulu masuk ke dalam mobil. Selena menoleh ke belakang sebelum dia benar-benar masuk ke dalam mobil. Melihat Arjuna yang masih memandanginya.

Arjuna tersenyum tipis saat melihat Selena melihatnya sebelum pergi. " Aku akan mendapatkan mu. " janjinya.

Arjuna tidak tau kenapa dirinya sangat tertarik untuk mendapatkan Selena. Padahal banyak gadis lain yang bersedia jatuh ke pelukannya tanpa harus bersusah payah. Wajah lugu Selena membuat Arjuna tidak mudah melupakannya, apalagi tatapan matanya yang mampu menghipnotis Arjuna, seolah menarik Arjuna untuk selalu ingin menatap manik mata hitam pekat itu.

- TBC -

...🌸🌸🌸...

...JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN...

...LIKE. KOMEN. VOTE....

...TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGANNYA....

...BYE.. BYE.....

Seribu cara

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

...🌈🌈Instagram Author : Srt_tika92🌈🌈...

Selamat membaca......

🌸🌸🌸

Sejak hari itu, Arjuna tak henti menganggu Selena. Pria itu tidak akan menyerah sebelum mendapatkan Selena untuk berkencan dengannya. Sudah seminggu berlalu, Arjuna belum berhasil membuat Selena tertarik padanya.

Setiap Pagi, siang, malam, Arjuna selalu saja mengirim pesan pada Selena. Hal yang mudah bagi Arjuna mendapatkan nomor ponsel gadis incarannya.

Sedangkan Selena sudah jera dengan sikap Arjuna yang seolah mengenal dekat dengan dirinya. Ponselnya semakin ramai semenjak Arjuna membanjiri nya dengan pesan-pesan singkat, lebih tepatnya rauyuan gombal.

" Pria tidak tahu malu! " kesal gadis lemah lembut itu, saat tengah malam mendapatkan pesan dari Arjuna. Meski pesan itu tidak pernah di balas oleh Selena, Arjuna masih saja mengirimkan pesan.

Dengan geram, akhirnya Selena membalas pesan itu, dan menyetujui untuk bertemu dengan nya esok hari. Karena itu permintaan dari Arjuna yang tidak akan berhenti sebelum Selena mau bertemu dengan nya.

***

Siang itu, saat jam istirahat sekolah telah tiba. Selena sudah menunggu Arjuna di halaman sekolah. Dekat dengan lapangan basket, ada sebuah pohon besar nan rindang. Selena duduk di kursi panjang terbuat dari kayu. Gadis itu memilih lebih dulu sampai, bermaksud untuk segera menyelesaikan pertemuannya dengan pria menyebalkan yang selalu saja mengganggunya.

" Hai cantik.. sudah lama menunggu? " suara Arjuna terdengar, pria itu sudah berdiri di depannya dengan menampilkan sebuah senyuman yang selalu memikat para gadis, tapi tidak dengan Selena. Dia berbeda.

Selena mendongakkan kepalanya, menjangkau wajah Arjuna. " Ada apa kau ingin bertemu dengan ku! " ketusnya, lalu mengalihkan pandangan ke sembarang. Wajah Arjuna begitu menyebalkan untuk di lihat.

" Kau itu galak sekali! " Arjuna duduk di sebelah Selena, sontak gadis itu berangsur menggeser tubuhnya berusaha menjauh. Menjaga jarak.

" Ck, Tidak usah basa-basi! cepat katakan, ada apa kau ingin bertemu dengan ku!? " Selena ingin cepat-cepat mengakhiri pertemuan ini. Dirinya tidak mengenal pria yang kini tengah duduk di sampingnya, lantas apa yang mau di bicarakan dengan nya.

" Mari berkencan dengan ku akhir pekan. " ajakan Arjuna terdengar seperti memaksa, tidak ingin ada penolakan.

" Cih! seperti nya kau sudah tidak waras! " seru Selena. Gadis itu berdiri, berniat untuk meninggalkan Arjuna. Kenal saja tidak! kenapa sangat berani mengajaknya berkencan! Tidak tau diri!

Jawaban Selena tidak membuat Arjuna menyerah begitu saja. " Aku pastikan akhir pekan kau akan berkencan dengan ku! " suara Arjuna sukses membuat Selena berhenti melangkah lalu membalikkan tubuhnya.

" Mimpi saja kau! Dasar tidak waras! " setelah mengatakan itu, Selena pergi meninggalkan Arjuna yang masih duduk di bangku itu. Melihat kepergian Selena yang semakin jauh dari pandangannya.

Seringai di wajah Arjuna terlihat. " Kita liat saja nanti. Selena ku. " Arjuna semakin tertarik pada Selena. Gadis itu berbeda dengan gadis lainnya. Membuat Arjuna ingin sekali menaklukkan Selena.

" Jangan menghubungi dan mengganggu ku lagi! " teriak Selena dari kejauhan. Setelah mengatakan itu, Selena melanjutkan langkahnya menuju ke kelas.

Arjuna tak menyerah begitu saja, pria itu masih saja menghubungi Selena. Bahkan dengan berani Arjuna mendatangi rumah Selena, karena Selena telah memblokir nomornya.

Tok.. tok.. suara ketukan di jendela kamar Selena terdengar, membuat Selena yang sedang sibuk membaca sebuah buku terhenti. Ketukan itu terdengar semakin kencang, memintanya untuk segera di buka. Dengan malas Selena beranjak dari ranjang berjalan ke arah jendela.

" Kau! " Selena membeliakan kedua matanya, terkejut melihat Arjuna berada di balkon kamarnya. Pria itu berani sekali menerobos masuk pintu gerbang yang di jaga oleh dua satpam. Keamanan di rumah Selena tidak ada apa-apa nya di bandingkan dengan keamanan di mansion tempat ia tinggal.

" Sedang apa kau di sini? " Selena begitu khawatir akan kedatangan Arjuna, takut jika kedua orang tuanya tahu. Bisa gawat! kedua matanya mengawasi sekitar.

Dengan pongahnya, Arjuna tersenyum menampilkan deretan gigi depannya, tidak ada rasa takut atau rasa bersalah sedikitpun. " Kau tidak ingin aku masuk? "

" Tidak! " jawab Selena cepat.

" Kau ingin orang rumah mu melihat ku? " ucapan Arjuna membuat Selena berpikir sejenak, lalu dengan berat hati membiarkan Arjuna masuk. Takut jika ada orang rumah melihatnya.

" Kau itu sudah tidak waras! kenapa kau nekad sekali datang ke rumah ku dengan tidak sopan! " Selena terus saja menggerutu kesal. Pria yang tidak di kenalnya, hanya sekedar kenal, berani sekali mengganggu ketenangan nya.

" Kau itu cerewet dan galak sekali! " ucap Arjuna. Pria itu mengitari setiap sudut kamar yang terlihat nyaman dan bersih. Membuatnya betah untuk berada di sana. " Kau yang membuatku nekad seperti ini. "

" Aku? " Selena tidak mengerti apa yang Arjuna katakan.

" Iya kau! kau memblokir nomor ku. Aku cukup kesulitan untuk menghubungi mu. " Arjuna mendudukkan diri di sofa empuk berwarna pink, di lengkapi dengan bulu-bulu halus.

Selena menghela nafasnya. " Aku memblokir nomor mu, itu artinya aku tidak mau di ganggu oleh mu! " ketusnya.

" Tapi aku ingin terus menganggu mu, sebelum kau mau menerima tawaran ku. Maka berkencanlah dengan ku! "

" Cih! kau memaksa ku? " gadis lemah lembut itu selalu saja berbicara ketus pada Arjuna, entahlah.. melihat wajah Arjuna membuatnya begitu kesal.

" Jika memaksa bisa membuat mu berkencan dengan ku, kenapa tidak aku lakukan. " Arjuna terus saja menyudutkan Selena agar mau berkencan dengannya akhir pekan.

" Bagaimana? " tanya Arjuna lagi untuk memastikan.

" Jika aku mau, apa selanjutnya dan seterusnya kau tidak akan menganggu ku lagi? "

Arjuna mengangguk. " Aku tidak akan mengganggu mu lagi.. tapi kau akan mulai merindukan ku. "

" Apa janji mu bisa ku pegang? "

Arjuna mengangguk kembali, tanpa mengucapkan satu katapun.

" Oke. Aku harap setelah hari itu kau tidak akan menganggu ku lagi. " ucap Selena sedikit lega. " Kalau begitu, cepatlah keluar dari kamar ku! " usir Selena.

" Kau tidak akan memberikan mu sebuah ciuman perpisahan? "

Selena mendelik. " Jangan harap! "

" Bukan kah kita pasangan kekasih? sebentar lagi kita akan berkencan.. " seringai Arjuna.

Belum sempat menjawab, suara ketukan pintu terdengar, disertai teriakan.

" Nona.. nona Selana.. "

Selena di buat panik mendengar surat asisten rumah tangganya memanggil namanya. " Cepat keluar dari kamar ku! " Selena mendorong Arjuna menuju jendela balkon.

" Beri aku satu kecupan, aku pasti akan pergi. " Arjuna tak menyiakan kesempatan emas itu.

" Kau sudah gila! "

" Nona.. nyonya besar menunggu di meja makan.. "

" Nona.. " asisten rumah tangga terus saja memanggil nama Selena, karena tak kunjung mendapat jawaban.

" Baiklah kalau kau tidak mau memberiku satu kecupan, aku akan berteriak dan menjawab panggilan mu. "

" Kau menyebalkan! " seru Selena.

Cup.

Satu kecupan mendarat di pipi Arjuna. Mau tidak mau Selena melakukannya, dia cukup takut dengan ancaman Arjuna.

" Puas! "

Arjuna tersenyum kemenangan, telah memperdaya Selena. " Aku pastikan kecupan mu akan berpindah tempat! " ucap Arjuna sebelum meninggalkan kamar Selena. Melompat dari atas balkon dengan lihainya. Arjuna sudah terbiasa memanjat dan melompati dinding. Remaja nakal itu sering kali melakukan aksi kabur dari mansion.

Sedangkan Selena bernafas lega, melihat Arjuna telah hilang dari pandangannya. Berhasil melewati pintu gerbang tanpa terlihat oleh kedua satpam yang tengah berjaga. " Pria gila! "

Selena menghela nafasnya, menyadari ucapannya yang begitu kasar. Jika kedua orang tuanya tau dia berkata seperti itu, Selena bisa terkena hukuman. Berbicara dan berdekatan dengan Arjuna membuat sikap lemah lembutnya yang selalu ia terapkan hilang begitu saja. " Aku harus menjauhi nya. "

- TBC -

...🌸🌸🌸...

...JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN...

...LIKE. KOMEN. VOTE....

...TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGANNYA....

...BYE.. BYE.....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!