...Awal mula...
"Siska apa kau berpacaran dengan Devan ?" Tanya Essy mama Devan.
Siska tampak kebingungan menjawabnya, ia tidak tau harus berkata apa sekarang?.
Bagaimana Siska akan menjawab pertanyaan dari seorang wanita di depannya yang bahkan sudah merawatnya sejak dia masih kecil.
Sejak kecil Siska sudah dirawat oleh Essy dan Harry kedua orang tua dari Devan, karena orang tua Siska sudah menyelamatkan Harry ayah Devan.
Sehingga mereka menjadi sering berkomunikasi baik komunikasi bisnis atupun yang lainnya.
Pada suatu hari, kedua orang Devan mendengar bahwa orang tua Siska mengalami kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kedua orang tua Siska meninggal dunia .
Setelah acara pemakaman kedua orang tua Siska . Essy dan Harry memutuskan untuk mengasuh Siska yang saat itu masih berumur 7 tahun.
Seluruh keluarga besar Panduwinata (marga keluarga Devan) tau kalau Essy dan Harry mengasuh Siska , dan itu tidak menjadi masalah bagi keluarga besar mereka, bagaimanapun orang tua Siska juga sudah berjasa besar bagi keluarga mereka.
Begitu juga halnya dengan Devan, meskipun ia baru berumur 9 tahun pada saat itu akan tetapi ia sudah mengerti akan hal itu.
Devan dapat menerimanya, meskipun ia tidak pernah bertemu dengan seorang anak yang ia tahu bernama Siska itu, akan tetapi ia berpikir itu bukanlah masalah yang besar baginya, ia tidak merasa kasih sayangnya terbagi atau berkurang karena, ia sudah dapat berpikir dewasa, selain itu ia juga tidak pernah ada untuk menemani orang tuanya.
Jadi, apa masalahnya jika orang tua mengasuh anak untuk menemani mereka.
Sementara itu Devan tinggal bersama kakek dan neneknya di Paris Perancis cukup lama untuk belajar disana.
Devan sudah berada di sana sejak ia masih duduk di bangku TK.
Jadi, Devan dan Siska sama sekali tidak pernah bertemu, mereka berdua hanya tau nama dari masing-masing, tanpa tau bagaimana sikap atupun wajahnya.
Hingga pada suatu saat ketika Devan berumur 27 tahun barulah untuk pertama kalinya ia kembali ke Indonesia untuk mengiris bisnis keluarganya, dan itu juga menjadi awal mula pertemuan Siska dan Devan
...………………………………………...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Siang itu Harry dan Essy pergi ke bandara untuk menjemput Devan. Anak satu-satunya itu namun, tidak lupa juga mereka mengajak Siska untuk pergi bersama.
Hati Siska berdetak kencang, ia tau kalau ini adalah pertemuan pertamanya dengan Devan, seseorang yang belum pernah sama sekali ia temui sebelumnya.
Namun berbeda dengan Devan, ia terlihat biasa saja dan tampak sangat santai , yang ia pikirkan bukanlah bertemu dengan Siska melainkan kedua orangtuanya yang sudah sangat ia rindu-rindukan.
Meskipun Devan jarang bersama orang tuanya tapi dia tahu kalau orang tuanya sangat menyayanginya.
Kini jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, itu berarti Devan sudah tiba di bandara, Herry dan Essy melihat sekeliling sedangkan Siska hanya terdiam dengan perasaan gugupnya.
hallo semuanya ini baru awalnya saja ya.....
nanti author bakal coba buat ceritanya lebih menarik lagi.
semoga semuanya suka
author harap gak ada cacian atau apapun itu yang mengandung SARA dalam kolom komentar.
dan maaf kalau ada penulisan yang salah serta kata-kata yang kurang sesuai
karena author masih baru jadi masih belum ahli🙏🏻🙏🏻🙏🏻
selamat membaca semuanya semoga suka dengan ceritanya
mohon dukungan dengan mengklik tombol like🙏🏻
"Devan" panggil mamanya, tampaklah seorang laki-laki memakai kacamata hitam berjalan mendekat.
"Hai ma..."
"Apa sudah lama menunggu?"
Tanya Devan sopan pada mamanya tercinta
"Tidak sayang"
"Mama sungguh merindukanmu"
Essy memeluk Devan erat, menunjukkan betapa rindunya ia dengan anaknya itu.
"Mamamu berbohong Dev"
"Bahkan kami harus menunggu berjam-jam"
Ucap Herry sambil tertawa kecil setelah mengatakan hal itu.
"Hai.....bagiku itu hanya sebentar"
"Apa lagi yang lebih penting dari menunggu malaikat ku yang sudah tumbuk besar ini"
Kata mama Devan yang memang sama sekali tidak merasa sedikit lelah untuk menunggu putra kesayangannya.
"Terimakasih ma"
"Aku juga sangat merindukanmu ma"
Kata Devan sambil melonggarkan pelukannya.
"Apa kau bahkan tidak rindu dengan ayahmu ini nak"
Tanya Herry yang sedari tadi merasa diabaikan.
"Tentu saja pa"
"Aku juga merindukanmu"
Lalu Devan dan Herry saling memeluk.
Sementara itu Siska hanya dia memperhatikannya, dalam hati ia sangat kagum dengan ketampanan orang yang ada di depannya ini.
"Oh iya Devan ini Siska , orang yang sudah kami rawat sejak kecil"
Ungkap Essy memperkenalkan Siska pada Devan.
"Halo kak"
"Saya Siska"
Siska muali memperkenalkan dirinya dengan hati yang berdebar kencang, ia sama sekali tidak tau harus bersikap seperti apa?
Devan tersenyum melihat Siska.
"Cantik" ungkap Devan saat pertama kali dia melihat Siska yang terlihat sangat cantik dan manis
"Devan" ungakap nya membalas Siska.
"Sudah-sudah kita lanjutkan dirumah saja"
"Kalian masih terlihat sangat canggung"
Kata Essy sambil tertawa kecil melihat kecanggungan yang terjadi diantara Siska dan juga Devan.
Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali kerumah mereka.
………………................................................
Kebersamaan yang sering mereka lakukan membuat keduanya lebih dekat bahkan mereka memiliki perasaan yang lebih satu dengan yang lainnya.
Devan memperlakukan Siska dengan baik dan lembut.
Mereka bahkan sering pergi berbelanja bersama, makan bersama, jalan-jalan bersama.
Sehingga seseorang yang melihat nya pasti mengira mereka sudah kenal sejak lama.
Devan dan Siska sama-sama mengurus perusahaan milik Harry dengan Devan sebagai CEO dan Siska sendiri sebagai sekertaris Devan.
Mereka berdua benar-benar merasa nyaman dengan kehadiran masing-masing dari mereka.
Tidak ada lagi kecanggungan yang terjadi di antara keduanya, hanya ada rasa kasih sayang yang secara perlahan tumbuh yang semakin lama malah semakin besar.
Bahkan kini mereka menjalani hubungan yang lebih dari sekedar saudara tiri.
Mereka memutuskan untuk memilih berpacaran dibandingkan menjadi saudara tiri.
Kedua orang tua Devan sudah tau akan hal itu bahkan mereka sudah menduganya, namun mereka tidak mempermasalahkannya.
Mereka tau cepat atupun lambat pasti ada perasaan berbeda yang tumbuh di hati mereka,
Bahkan Herry dan Essy merasa sangat senang saat tau bahwa malaikat-malaikat besarnya bersama.
Herry dan Essy merasa kalau Siska adalah pilihan yang sangat tepat bagi Devan.
Rasa senang dari kedua orang tua itu benar-benar tak dapat ditutupi lagi.
Mereka sangat sering menggoda Siska dan Devan.
Tak jarang Siska menampakkan wajah merah meronanya sedangkan Devan hanya menggapai godaan mama, papanya dengan senyuman nya.
Bahkan mereka merestui Siska dan Devan bersama , apalagi Herry dan Essy sama-sama sudah tau kalau Siska adalah anak yang baik.
Tapi apa ini semua?
Awal ini hanya sebuah awal dari penderitaan
Mengapa?
...Nantikan kelanjutannya 😉...
Karena wanita ini!
Pagi itu semua berjalan biasa-biasa saja, keluarga itu sarapan bersama dengan menu yang sudah disiapkan oleh pembantu mereka.
Tiba- tiba terdengar suara pintu diketuk.
"Tok……tok……tok…"
"Bi.....bibi…… tolong bukakan pintunya"
Teriak Essy memanggil pembantunya, akan tetapi tidak ada sahutan dari bibi.
"Bi......bibi......"
Panggil Essy kembali untuk kedua kalinya, namun lagi-lagi tidak ada jawaban.
"Bibi kemana ya?"
"Sudahlah ma biar Siska aja yang buka pintunya"
Kata Siska menawarkan
"Baiklah"
Lalu Siska berjalan kearah pintu untuk melihat tamu yang datang sepagi ini sedangkan yang lainnya melanjutkan sarapannya.
…………….…........…..................
Beberapa saat kemudian bibi berteriak dari luar
"Nona....."
Sontak seisi rumah berhamburan keluar untuk melihat keadaan yang terjadi diluar sana
Sampainya mereka di luar,mereka sangat terkejut melihat Siska yang sudah berada di tangan orang lain yang menahan Siska untuk pergi sambil mengarahkan pistol ke arah kepala Siska.
"Tolong aku........"
Kata sisika ketakutan sambil menangis.
"Siapa kamu?"
"Apa maumu?"
Tanya Devan pada orang yang sedang menahan Siska
"Kau tak perlu tau!"
"Lepaskan Siska!"
Teriak Essy histeris karena tak ingin kehilangan Siska yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
Sementara itu Herry mencoba mendekat ke arah orang tersebut, akan tetapi orang itu menyadari pergerakan Herry.
"Diam disana atau aku bunuh wanita ini!" Ancam orang tersebut.
"Apa maumu?"
Berapa uang yang ingin kau dapatkan?"
Tanya Devan geram
"Uang?"
"Ha.....ha....ha......"
" Maafkan aku tuan tapi aku hanya menjalankan tugasku saja!"
"Aku tak akan pernah mengkhianati tuanku"
"Katakan siapa tuan mu!" Bentak Herry.
"Tidak akan pernah tuan".
"Seandainya kau tak pernah mengasuh perempuan ini maka kau tak akan berada di situasi seperti ini sekarang" kata orang itu dengan maksud menyalahkan Siska atas kejadian yang ditimpa keluarga Devan hari ini.
"Apa maksudmu?" Tanya Devan dengan sedikit membentak.
"Maaf tuan aku tidak bisa memberitahu mu"
Dan grep......
Herry menarik tangan Siska saat orang itu sedang lengah.
"Devan bawa Siska kedalam !" Perintah papanya pada nya
Namun belum sempat Devan masuk kedalam bersama Siska orang itu sudah menembak kedua orang tua Devan
"Dor"
"Dor"
Herry dan Essy terkena tembakan tepat di kepalanya.
Sudah dapat diduga mereka pasti sudah mati ditempat.
Dan pada saat bersamaan terdengar suara mobil polisi yang datang karena dipanggil oleh pembantu mereka.
Dengan cepat orang itu menodongkan pistol nya ke kepalanya sendiri lalu menembak dirinya sendiri.
"Dor" orang itu mati ditempat.
"TIDAK........." Teriak Devan melihat kedua orangtuanya mati di depan matanya sendiri.
Sementara itu Siska terdiam sambil menangis tidak percaya akan apa yang terjadi saat ini, hatinya terasa begitu kacau , apalagi orang itu bilang hal ini terjadi karena dirinya sendiri.
Padahal dirinya sendiri tidak mengerti akan semua hal ini.
Seingatnya dia dan keluarganya tidak pernah memiliki masalah apapun dan dengan siapapun.
"Ini semua pasti hanya salah paham"
"tapi mengapa orang itu menyalahkan ku atas semua kejadian ini?" Siska bertanya-tanya dalam hatinya, dirinya tidak pernah percaya semua ini akan menimpa hidupnya yang bahkan seiring berjalannya waktu semakin membaik.
Tapi kejadian ini seakan menghancurkan semua rencana indahnya dimasa depan.
Namum Siska mencoba menguatkan dirinya karena dia sadar masih ada Devan di sisinya sekarang ini.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!