NovelToon NovelToon

Senyuman Mahal Sang CEO

Bagian 1

Bunyi kokok ayam membangunkan sang empunya kamar. Pemuda tampan itu dengan perlahan membuka matanya. Dia melirik jam weker yang ada di atas nakas.

" Shiit!, telat"

Pemuda itu bergegas masuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan dirinya. Sampai di kamar mandi dia tak henti-hentinya merutuki dirinya.

Bagaimana dia bisa bangun terlambat di hari yang penting seperti ini. Pemuda tampan itu mempercepat acara mandinya. Ya pemuda tampan itu adalah Aska Cakra Wiguna.

Setelah 10 menit, Aska keluar dari kamar mandi. Dia berjalan menuju walk in closet untuk mengambil pakaiannya formalnya, karena hari ini dia akan di nobatkan menjadi CEO di perusahaan papanya.

Selesai berpakaian, Aska menyisir rambutnya, tidak lupa dia memberi sedikit fomade untuk rambutnya, supaya gaya rambutnya tetap rapi dan tidak rusak walaupun kena angin topan sekali pun.

(Keren banget tu fomade yang di pake Aska, kira-kira mereknya apa ya?😂😂).

Aska melihat lagi penampilannya di cermin, setelah dirasa cukup, Aska turun kebawah untuk sarapan bersama mama dan papa tercintanya.

" Morning Ma, Pa" sapa Aska.

" Morning sayang" balas sang mama.

Kiara mengambilkan nasi serta lauk untuk suami dan putranya itu. Setelah itu baru untuk dirinya. Mereka pun mulai menyantap sarapan yang ada di hadapan mereka. Mereka menikmati sarapan dengan hikmat.

Selesai makan mereka berangkat ke perusahaan. Aska dan sang mama duduk di kursi belakang. Sedangkan Wiguna duduk di samping sopir.

Mobil pun melaju meninggalkan kediaman Wiguna. Selama di perjalanan Aska hanya diam saja, dia sangat gugup.

Kiara menggenggam tangan putranya itu. Kiara tau anaknya itu sedang gugup. Aska melirik sang mama. Kiara tersenyum pada putranya itu. Aska pun membalas senyuman sang mama.

" Adek gugup?"

" Sedikit Ma"

" Jangan gugup, mama sama papa ada bersama adek, jadi harus berdiri dengan tegak nanti. Tunjukkan pada semua orang yang ada di sana kalau adek pantas menjadi seorang CEO"

" Makasih Ma, adek janji tidak akan mengecewakan mama, papa dan juga kakak"

" O iya, kakak kamu itu sudah sampai belum di sana. Coba mama telpon dulu"

Kiara mengambil HP yang ada di dalam tasnya. Dia mencari kontak putri kesayangannya itu. Setelah ketemu Kiara langsung menghubungi putrinya itu.

" Hallo, Assalamualaikum Ma" terdengar suara lembut sang putri.

" Wa'alaikum salam, kamu sudah berangkat sayang?"

" Ni lagi di perjalanan mau ke sana Ma. Mama udah nyampe?"

" Belum sayang, mama juga lagi di jalan. Kalau gitu sampai jumpa di perusahaan papa ya, mama tutup dulu teleponnya. Assalamualaikum "

" Wa'alaikum salam"

Panggilan pun berakhir.

Kiara menyimpan kembali ponselnya kedalam tasnya.

" Kakak udah nyampe ya Ma"

" Belum sayang, katanya masih di jalan "

Mereka pun sampai di perusahaan Wiguna Group. Wiguna turun dari dalam mobil, di ikuti Kiara dan juga Aska. Mereka bertiga pun berjalan masuk ke perusahaan.

Sampai di lobi, Wiguna disambut sama Robert sang asisten yang paling dia percaya.

Tidak hanya Robert, semua karyawan pun menyambut Presdir dan keluarganya.

" Selamat datang Tuan"

" Apa para tamu sudah hadir?"

" Sudah tuan, mereka sudah menunggu anda"

Wiguna berjalan bersama keluarganya, Kemudian di ikuti sama Robert dan juga karyawannya. Wiguna ingin mengundang wartawan, tapi Aska tidak mengizinkan itu.

Aska tidak ingin setelah acara ini berakhir dan teman sekampusnya tau siapa dia. Akan di pastikan banyak penjilat berkeliaran di dekatnya. Dan Aska tidak menginginkan itu.

Aska ingin memiliki teman yang tidak hanya memandang statusnya. Aska hanya mengudang kedua sahabatnya, yang selalu ada bersamanya. Ya mereka tau saat Aska mengajak mereka kerumahnya dan ke rumah kakaknya.

Pesta ini di adakan secara tertutup. Jadi yang hadir hanya keluarga, dewan direksi, karyawan, dan juga rekan bisnis Wiguna dan juga para sahabat putra dan putrinya.

Wiguna dan keluarganya kecilnya sudah memasuki Aula. Wiguna berjalan dengan penuh wibawa, begitu juga dengan istri dan putranya. Robert dengan setia mengekor tuannya itu.

Wiguna menghampiri sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Dwipangga. Kiara dan putranya juga ikut bergabung.

Aska bersalaman sama Dwipangga dan juga istrinya secara bergantian.

" Selamat ya Nak atas pencapaiannya" ucap Diana pada Aska.

" Terima kasih tante"

" Kalau melihat Aska sekarang, aku teringat akan Vandy dulu. Dia umur yang sama mereka sudah mampu menunjukkan prestasinya. Selamat yan Nak" ucap Dwipangga.

" Terima kasih Om"

" Ngomong-ngomong, kemana mereka. Kenapa belum sampai juga?" tanya Diana.

" Mungkin sebentar lagi juga sampai" kata Kiara.

Baru saja di sebut Anggun dan keluarga kecilnya sudah datang. bukan hanya dia, para sahabatnya pun juga datang dengan keluarga mereka masing-masing.

Semua mata para tertuju pada mereka, lebih tepatnya pada ketiga pemuda tampan yang berada di belakang mereka. Bagaimana tidak semua orang mengenal ketiga pemuda tampan itu. Ya mereka adalah Kenzo cs.

Para tamu pun berhamburan menghampiri Kenzo cs. Pihak keamanan pun dengan sigap mengamankan mereka bertiga.

" Coba lihat, yang punya pesta siapa yang jadi pusat perhatian malah mereka" kata Diana.

" Wajar dong besan, mereka itukan model terkenal. Jadi wajar banyak fansnya" kata Kiara.

Kenzo cs pun selamat dari para wanita-wanita itu. Sekarang mereka sudah berada di dekat Aska.

" Selamat ya Paman, atas jabatan barunya" ucap Kenzo.

" Makasih ponakan ku. Sepertinya paman kalah pamor nih"

" Nggak juga, paman lebih terkenal dari pada aku. Bahkan lebih padat lagi jadwalnya"

" Wah..wah, omongan ponakan ku ini manis banget, bahkan ngalahin manisnya gula"

Gian dan Tristan juga mengucapkan selamat untuk Aska.

" Selamat atas pencapaiannya Paman" ucap Gian dan Tristan.

" Makasih Gian dan Tristan"

Anggun, suami dan putrinya menghampiri Aska, begitu juga dengan para sahabatnya. Mereka akan mengucapkan selamat untuk Aska.

" Selamat ya Dek, atas kesuksesan dan juga jabatan barunya" ucap Anggun sambil memeluk adiknya itu.

" Terima kasih Kak"

" Selamat ya Dek atas jabatan barunya. Semoga habis menerima jabatan ini adek nggak jomblo lagi" kata Vandy.

" Aamiin.. Makasih Bang"

Aldi dan istrinya juga mengucapkan selamat untuk Aska, begitu juga dengan Gio dan sang istri.

Karena semua tamu dan keluarga sudah hadir, acara pun segera dimulai. Para tamu yang tadinya riuh karena tidak bisa bertemu dengan Kenzo cs pun diam, karena Wiguna sudah berdiri di atas podium.

" Selamat Pagi semuanya "

" Pagi "

" Hari ini saya ingin mengumumkan CEO baru di perusahaan Wiguna Group. Mungkin ada di antara kalian yang sudah mengenal dan bahkan bertemu dengan putra saya. Mari kita sambut bersama CEO Wiguna Group Aska Cakra Wiguna"

Prok.. Prok.. Prok..

Suara tepuk tangan menggema di Aula itu. Aska berjalan dengan penuh wibawa ke atas podium.

" Hallo semuanya. Terima kasih saya ucapkan untuk semua orang yang hadir disini. Terutama untuk kedua orang tua dan kakak saya. Yang selalu mendoakan setiap langkah saya. Untuk kedepannya mari kita berusaha bersama-sama untuk memajukan perusahaan ini. Karena tanpa kerja keras dari kalian semua perusahaan ini tidak ada artinya"

Prok.. Prok.. Prok..

Suara tepuk tangan terdengar lagi.

Kiara, Wiguna dan Anggun sangat bangga pada Aska. Anggun yakin ditangan adiknya itu, perusahaan keluarganya akan tambah maju.

Aska turun dari podium dan kembali berkumpul bersama keluarganya. Wiguna Kiara dan Anggun memeluk Aska.

" Wah.. wah, paman pintar juga berkata manis ya. Tapi sayang masih jomblo" ledek Kenzo.

" Ck.. emang kau sendiri sudah punya pacar" kata Aska.

" Umurku masih kecil, jadi wajar kalau aku belum punya pacar"

" Ngaku nya paling tampan, tapi jomblo juga" ledek balik Aska.

" Mommy, coba lihat adik mommy itu. Berani sekali dia meledek model terkenal seperti aku" kata Kenzo.

Semua yang ada di sana hanya menggelengkan kepala mendengarkan perdebatan Aska dan Kenzo.

To be continue..

Happy Reading.. 😚😚😚

Bagian 2

Para tamu yang hadir pun dipersilakan untuk mencicipi hidangan yang di sediakan di sana. Kiran dan Daffin juga tidak mau kalah, mereka mengambil cake yang ada di sana.

Setelah selesai mengobrol dengan rekan bisnisnya, Aska pamit undur diri, untuk menemui kedua sahabatnya.

" Selamat ya bro, atas jabatan barunya" ucap kedua sahabat Aska.

" Thank's bro"

" Gue pikir lo bakal lupa sama kita" kata Dika

" Nggak mungkinlah gue lupa sama lo berdua"

" O iya, gue lihat lo dekat banget sama ketiga model tampan itu?" tanya Yogi penasaran.

" Jelaslah, mereka bertiga itu ponaan gue"

" What!, lo nggak becanda kan" kata Dika dan Yogi

" Serius malah. Sini gue kenalin lo sama mereka "

Aska membawa kedua sahabatnya ketempat Kenzo cs. Sampai di depan Kenzo cs, kedua sahabat Aska tambah terpesona sama ketampanan mereka bertiga.

" Sahabat paman mau kenalan ni, sama kalian bertiga" kata Aska.

Mereka semua pun saling berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Setelah tau nama satu sama lain, mereka pun mengobrol dengan santai.

" Ternyata kalian bertiga orangnya asik juga ya" kata Dika.

" Tentu saja" kata Gian.

" Kami kira kalian orang yang sombong, terutama lo Ken" kata Yogi.

" Gue" tunjuk Kenzo kedirinya.

" Iya, karena wajah lo sama datarnya kek Aska" kata Yogi.

" Walaupun wajah kami berdua datar, tapi tidak mengurangi kadar ketampanan kami" kata Aska.

" Nggak apa-apa tampang datar, tapi hati kami selembut malaikat" kata Kenzo.

" Ck.. narsi nya juga sama" kata Dika.

" Gue boleh minta tanda tangan kalian nggak?" tanya Yogi.

" Boleh" kata Kenzo cs serentak.

" Tunggu bentar ya, gue cari kertas dulu" kata yogi

Yogi pergi mencari kertas. Tak berapa lama Yogi kembali dengan membawa beberapa lembar kertas hvs di tangannya. Kemudian dia menyerahkan pada Kenzo cs.

" Banyak amat kertasnya" kata Dika.

" Mau gue jual besok di kampus, kan lumayan" bisik Yogi.

" Dasar mata duitan" kata Dika.

Kenzo cs pun menandatangani kertas yang diberikan Yogi tadi. Setelah selesai Kenzo cs memberikan kertas itu kembali pada Yogi.

Mata yogi sangat berbinar melihat kertas yang sudah di tandatangani oleh Kenzo cs. Bayangan pundi-pundi rupiah pun sudah memenuhi pikirannya.

" Terima kasih" ucap Yogi.

" Sama-sama " balas Kenzo cs.

" Kita kesana dulu ya paman" kata Kenzo.

" Silakan" kata Aska.

Setelah berpamitan Kenzo cs pun pergi menemui orangtua mereka. Sedangkan Aska dan temannya pergi mengambil hidangan, karena mereka sudah lapar.

Siang menjelang Sore acara pun selesai. Para tamu pun pamit untuk pulang, begitu juga dengan rekan bisnis Aska.

Sekarang yang tinggal di sana hanya keluarga inti dan para sahabat Anggun dan Vandy. Sedangkan sahabat Aska sudah pulang.

" Sekarang kamu sudah bisa istirahat di rumah besan" kata Dwipangga pada sahabatnya itu.

" Iya besan, sudah sekian lama aku membujuknya, akhirnya putraku itu baru mau memimpin perusahaan" kata Wiguna.

" Kamu kapan mau gantiin daddy, Bang?" tanya Vandy pada Kenzo.

" Abang masih belum sekuat paman dalam hal bisnis Dad" kata Kenzo.

" Kamu itu sudah sekuat pamanmu" kata Vandy.

" Belum, abang masih perlu banyak belajar " kata Kenzo.

" Coba lihat cucumu itu Pah, dia tidak kasihan melihat daddy nya ini" kata Vandy pura-pura sedih.

" Berhenti bersikap seperti orang yang teraniaya begitu Dad" kata Kenzo.

Semua orang yang ada di sana hanya tersenyum menyaksikan perdebatan antara ayah dan anak itu.

Siang menjelang Sore barulah mereka pulang kerumah masing-masing. Begitu juga dengan Aska, dia ingin cepat sampai dirumah, karena hari ini dia sangat lelah.

Mobil pun melaju meninggalkan perusahaan. Di perjalanan pikiran Aska melayang jauh. Dia teringat akan kejadian dimana dia bertemu dengan papa angkatnya.

Andai di tidak bertemu dengan papanya, dia tidak akan tau nasibnya akan seperti apa. Aska benar-benar bersyukur telah di pertemukan sama keluarga Wiguna.

Mobil pun sampai di rumah utama. Sopir membukakan pintu untuk tuan mudanya itu.

" Makasih Pak"

" Sama-sama Den"

Aska berjalan menuju pintu utama. Dia langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Sampai di kamarnya Aska membuka jasnya. Kemudian dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah 10 menit, Aska keluar dari kamar mandi. Dia berjalan menuju walk in closet yang ada di kamarnya. Selesai memakai pakaiannya, Aska membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya. Karena kelelahan Aska pun terlelap.

Malam hari.

Aska sedang menikmati makan malamnya bersama mama dan papanya. Aska makan begitu lahap. Ya masakan mamanya memang tiada dua nya.

Selesai makan malam, Aska dan kedua orangtuanya bersantai di ruang keluarga. Aska duduk di samping mamanya. Aska menyandarkan kepalanya di bahu sang mama.

" Adek kenapa?, tumben manja kek gini" tanya Kiara.

" Nggak apa-apa Mah, adek lagi ingin aja"

" Mama tau adek lagi sembunyiin sesuatu dari mama, ya kan?"

" Kenapa mama selalu tau"

" Tentu saja, karena mama adalah mama kamu, jadi mama pasti tau. Coba ceritakan"

" Setelah adek cerita mama janji nggak akan marah sama adek"

" Mama janji" kata Tiara.

" Adek mau tinggal di apartemen"

" Kenapa adek mau tinggal di apartemen?" tanya Kiara.

" Adek mau mandiri seperti kakak dulu Ma"

Kiara berpikir sejenak. " Baiklah adek boleh tinggal di apartemen "

" Makasih Ma" ucap Aska sambil memeluk sang mama.

Kiara membalas pelukan sang mama. Dia sangat beruntung memiliki mama seperti Kiara. Wanita yang lemah lembut, tidak pernah bicara kasar pada Aska.

To be continue..

Happy Reading 😚😚

Bagian 3

Keesokan harinya.

Kiara dan suaminya sudah bersiap pergi melihat apartemen yang akan di tempati putra mereka.

Di mobil Aska sudah menunggu kedua orangtuanya. Tak berapa lama yang di tunggu pun datang.

Kiara dan suaminya masuk kedalam mobil, setelah memastikan kedua orangtuanya duduk dengan aman dan nyaman, barulah Aska melajukan mobilnya.

Mobil yang di kendarai Aska tidak berjalan dengan mulus. Ya mereka terkena macet. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, barulah mereka sampai di salah satu apartemen termewah di kota itu.

Aska dan kedua orangtuanya turun dari mobil. Mereka langsung masuk lift, menuju lantai 12 belas.

Ting

Pintu lift pun terbuka. Aska dan kedua orangtuanya melangkahkan kaki menuju apartemen milik Aska. Ya dilantai 12 hanya terdapat satu unit apartemen, dan itu milik Aska.

Aska memasukkan kata sandi apartemennya. Kiara dan Wiguna kaget melihat kata sandi apartemen Aska.

" Sayang ini?"

" Iya, kata sandi apartemen adek, tanggal pernikahan mama dan papa"

Kiara memeluk putra kesayangannya itu. Dia tidak menyangka anaknya akan memakai tanggal pernikahan mereka untuk kata sandi apartemennya.

" Yuk Mah, Pah, kita masuk kedalam"

Mereka bertiga pun masuk kedalam apartemen Aska. Kiara takjub melihat apartemen milik putranya.

" Ini kamu yang desain sendiri sayang?" tanya Kiara.

" Nggak Mah, adek minta bantu sama arsitek juga"

" Papa suka dengan desain interiornya" kata Wiguna.

" Mama juga " kata Kiara.

Aska menemani mama dan papanya berkeliling apartemennya. Setelah puas berkeliling mereka duduk di ruang tamu yang ada di apartemen itu.

" Kapan adek mulai tinggal disini?" tanya Kiara.

" Kayaknya sekarang deh Mah, soalnya besok adek ada meeting pagi" kata Aska.

" Kamu harus jaga kesehatan kamu terus" kata Kiara.

" Pasti Mah"

" Barang-barang Adek, biar Pak Ujang aja yang ngantarin" kata Wiguna.

" Makasih Pah"

" Mama sama papa pulang dulu ya, Adek hati-hati di apartemen nya. Jangan pernah masukkan orang asing ke apartemen" pesan Kiara.

" Siap ibunda ratu, titah ibunda akan Ananda ingat" kata Aska.

Aska mengantarkan kedua orangtuanya sampai ke depan pintu. Kiara dan Wiguna pun pergi meninggalkan apartemen putranya.

Setelah kedua orangtuanya pulang, Aska masuk kembali kedalam apartemen nya. Aska masuk kedalam kamarnya. Aska membaringkan tubuhnya di atas kasur empuk itu.

Aska menatap langit-langit kamarnya. Mulai sekarang dia akan memulai hidup mandiri sama seperti kakaknya dulu. Aska memejamkan matanya, tak berapa lama dia pun tertidur.

Sore hari.

Aska terbangun karena bunyi bel apartemennya. Aska bangun dari tidurnya, kemudian dia berjalan keluar kamar, untuk membukakan pintu.

Ceklek

Tampaklah Pak Asep sedang berdiri di depan pintu dengan membawa 2 buah koper. Aska tersenyum pada Pak Asep.

" Assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam"

" Bapak mau nganterin barang-barang Aden"

" Makasih ya Pak "

" Sama-sama Aden, kalau begitu Bapak permisi dulu"

" Apa Bapak nggak mau mampir dulu"

" Lain waktu aja Den"

" Ya udah kalau gitu"

" Permisi Den"

" Hati-hati ya Pak"

Setelah Pak Asep masuk kedalam lift, barulah Aska masuk kopernya kedalam apartemen, setelah itu dia mengunci kembali pintu apartemennya.

Sampai di dalam kamar, Aska membongkar kopernya. Saat koper terbuka, yang pertama terlihat ada foto dia dan keluarganya. Aska meletakkan foto itu di atas nakas.

Aska menata pakaiannya kedalam lemari yang ada di kamarnya. Walaupun Aska laki-laki, dia bisa juga mengerjakan beberapa pekerjaan perempuan, salah satunya merapikan pakaian.

Selesai menata pakaiannya di lemari, Aska meletakkan koper yang sudah kosong keatas lemari. Aska tersenyum melihat hasil kerjanya.

Karena hari sudah sore, Aska memutuskan untuk mandi. Aska masuk kedalam kamar mandi, kemudian dia memulai ritual mandinya.

Setelah 10 menit, Aska keluar dari kamar mandi. Setelah itu dia mengambil pakaiannya. Selesai berpakaian Aska mengambil kunci mobilnya.

Aska ke luar dari apartemennya. Aska akan pergi ke supermarket untuk membeli keperluan dapur dan juga keperluan lain untuk satu Minggu ke depan.

Sampai di basement apartemen, Aska berjalan menuju mobilnya. Aska menekan remot kunci yang dia pegang, pintu mobil terbuka secara otomatis.

Aska melajukan mobilnya menuju supermarket terdekat. Jarak apartemen ke supermarket tidak terlalu jauh. Hanya butuh waktu 10 menit.

Aska pun sampai di supermarket. Setelah memarkirkan mobilnya, Aska langsung masuk kedalam supermarket.

Aska mendorong trolinya yang masih kosong itu menuju tempat bahan makanan. Aska mulai memasukkan satu persatu bahan makanan ke dalam troli.

Setelah selesai, Aska menuju tempat peralatan untuk masak. Ya Aska akan membeli beberapa alat untuk masak seperti wajan dan kawan-kawannya.

Sampai di tempat peralatan masak, Aska langsung memasukkan peralatan yang dia butuhkan tadi. Aska melihat apa lagi yang kurang.

" Oh ya cobek" kata Aska.

Aska melihat hanya satu cobek yang tersisa di sana, Aska pun mengambil cobek itu. Saat tangan Aska memegang cobek itu, ada tangan lain yang menginginkan cobek itu juga.

" Sorry cobek ini saya yang pegang duluan" kata cewek itu.

" Apa kamu nggak liat tangan aku nempel duluan di cobek ini" kata Aska tak mau kalah.

" kamu ambil cobek yang lain aja" kata cewek itu lagi.

" Kamu buta, apa kamu melihat ada cobek lain di sini"

Cewek itu pun melirik ketempat cobek itu. Benar yang di bilang sama Aska kalau di sana tidak ada cobek lagi.

" Kamu ngalah dikit dong sama cewek"

" Ck.. dalam kamus ku tidak ada kata mengalah, walaupun itu sama cewek sekalipun"

Aska menarik cobek itu dengan kasar, sehingga cobek itu terlepas dari tangan cewek itu. Aska pun memasukan cobek itu ke dalam trolinya, setelah itu dia pergi meninggalkan cewek itu.

Sekarang Aska menuju tempat peralatan mandi. Sesampainya di sana, Aska langsung mengambil barang-barang yang dia perlukan. Setelah semuanya sudah di ambil Aska pergi menuju kasir, untuk membayar semua belanjaannya.

Aska melihat begitu banyak orang mengantre di depan kasir. Aska yang tidak mau menunggu lama, dia pun memikirkan cara supaya bisa mendapatkan antrean di depan.

Setelah menemukan ide, Aska menepuk pundak ibu-ibu yang ada di depannya.

" Permisi Buk, bolehkah saya duluan soalnya istri saya mau melahirkan" kata Aska.

" Ya ampun, silakan nak"

Begitulah seterusnya, sampai akhirnya Aska sampai di barisan nomor satu. Aska mengeluarkan semua barang belanjaannya, dan petugas kasir pun mulai menghitung belanjaan Aska.

Aska memberikan black card nya pada petugas kasir itu. Setelah itu Aska keluar dari supermarket. Aska memasukkan barang belanjaannya ke dalam mobil. Aska melajukan mobilnya menuju apartemen nya.

To be continue..

Happy Reading 😚😚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!