NovelToon NovelToon

Because Baby

prolog

Devan adalah seorang pria yang tegas dan dingin namun dia pecinta wanita, sudah puluhan bahkan ratusan wanita yang pernah dia tiduri, padahal Devan sudah beristri namun belum memiliki keturunan.

Sampai suatu hari Devan bertemu dengan wanita malam yang cocok di hatinya, masih muda, cantik dan seksi tentunya, dia mampu membuat gairah Devan menggebu-gebu, dan tidak lagi bergonta-ganti wanita malam. Cukup dengan satu wanita malam saja.

Delima adalah seorang wanita malam yang masih muda, cantik dan seksi.

Dia terpaksa masuk dalam dunia kotor itu karena di jual oleh ayah tirinya untuk membayar hutang-hutangnya yang menumpuk karena kalah dalam perjudian.

Dulu Keluarga Delima adalah keluarga yang bahagia, sampai suatu hari ayahnya meninggal karena kecelakaan dan ibunya menikah lagi, namun ternyata ibunya salah dalam memilih suami.

Suami barunya gila judi hingga perlahan harta mereka terkuras sedikit demi sedikit hingga musnah semuanya.

Kabar kekalahan suaminya dalam berjudi dan mempunyai banyak hutang membuat ibu Delima shok dan terkena serangan jantung, akhirnya meninggal dunia.

Saat itulah hidup Delima benar-benar hancur, dia harus merelakan tubuhnya menjadi pemuas nafsu para pria kesepian.

Author : Prolognya cukup segitu udah jelas kan?

Kok ceritanya tentang wanita malam semua ya? nggak tau, cuma itu yang ada di otak Author saat ini🤭

Author lagi demen sama bintang-bintang drakor, jadi visualnya aku kasih bintang drakor deh hehe.. kan mereka cakep-cakep gitu.

NB : Bacanya jangan cuma pakai mata ya, tapi imajinasinya juga di pakai agar kalian bisa meresapi setiap rangkaian kata yang Author curahkan lewat ketikan😉😉

Langsung mulai aja ya ceritanya happy reading.

*

*

*

🌴🌴🌴

Sudah dua minggu Devan di luar kota mengurus proyek barunya, sudah dua minggu pula Devan menahan rindu terhadap Delima, semua tentang Delima selalu berputar-putar di otaknya, wajah cantiknya, mata bulatnya, hidung mancungnya, bibir merahnya yang semerah buah Delima dan tak lupa tubuhnya yang seksi dan menggairahkan.

Hari ini Devan sudah kembali dan saat ini Devan free, Devan akan segera bertemu dengan Delima dan mengobati rasa rindunya.

"Delima?" tebak Reno sang mucikari, karena dia sudah hafal dengan Devan yang selalu berlangganan dengan Delima.

Devan menyerahkan amplop coklat berisi uang sewa jasa untuk Delima. "Kamarnya masih sama kan?"

Mata Reno langsung berbinar ketika melihat amplop tebal yang di berikan oleh Devan, dengan cekatan dia langsung membukanya. "Delima pindah kamar, dia sekarang di nomor 69." jawab Reno sembari menghitung uang tersebut.

Devan segera mencari kamar Delima dan meninggalkan Reno si mata duitan.

Tak butuh waktu lama Devan sudah menemukan kamar nomor 69 yang di maksud Reno tadi, Devan membuka pintu tersebut 'ceklek' Devan memasuki kamar itu dan mengedarkan pandangannya namun tidak menemukan Delima di dalam, Devan berjalan menuju ranjang dan terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. "Oh, Delima sedang mandi." gumamnya.

Devan duduk di tepi ranjang sembari memainkan handphonenya.

Kurang lebih lima belas menit Delima sudah selesai dan membuka pintu kamar mandi. "Devan?" ucap Delima sembari berjalan ke arah lemari untuk mengambil baju gantinya.

Namun sebelum Delima sampai di lemari Devan lebih dulu menariknya hingga duduk di pangkuan Devan. "Aku merindukanmu Delima."

Delima menoleh. "Sibuk banget ya?"

Devan mengecup singkat bibir Delima dan menempelkan dagunya di pundak Delima yang polos tak berpenghalang karena handuknya hanya sebatas dada. "Sangat sibuk, ini aja aku cuma sehari disini besok aku sudah berangkat lagi, makanya aku mau malam ini kamu melayani aku sampai puas."

Delima terkekeh dan memainkan jari telunjuknya di wajah Devan. "Memang biasanya tidak puas?"

Devan memejamkan matanya menikmati sentuhan jemari Delima di wajahnya. "Puas. Tapi kan setelah ini aku tidak ketemu kamu lagi jangka waktu yang lama. Kenapa kamu tidak mau menerimaku Delima? aku sudah sering menawarkan ikatan sama kamu."

Jari Delima berhenti di bibir Devan. "Aku juga sudah sering bilang sama kamu, kalau aku tidak mau merusak rumah tangga orang lain Dev. Lagian kalau kamu menginginkan diriku kamu kan tinggal kesini."

Devan mengerucutkan bibirnya. "Tapi aku tidak mau berbagi tubuhmu dengan pria lain Delima."

Begitulah Devan, jika sedang bersama Delima dia akan berubah total, Devan yang dingin akan menjadi Devan yang hangat.

Devan yang tegas akan berubah menjadi Devan yang manja, seperti kucing yang maunya di elus-elus, karena Devan tidak hanya menggunakan nafsu, tapi juga melibatkan hati.

Hai semua, Author bikin cerita baru lagi nih semoga syukaaa..

Part 1

*

*

Devan meraih jemari Delima yang sedang menelusuri wajahnya lalu mengecupnya. "Hubunganku dengan istriku sudah lama tidak sehat Delima, tidak ada cinta di antara kita."

Jemari Delima kini turun memainkan kancing kemeja Devan. "Itu tuh, yang bikin aku tidak mau menerima tawaran darimu, aku tidak mau bernasib sama seperti istrimu."

Devan menurunkan tubuh Delima dari pangkuannya dan mendudukkanya di ranjang. "Itu beda Delima, istriku mandul dia tidak bisa memberiku keturunan."

"Kalau aku juga tidak bisa memberimu keturunan? kamu pasti juga akan mencampakkan aku kan?"

Devan menjadi gemas lalu mencubit hidung Delima. "Kenapa kamu pandai sekali beralasan? Hmm?"

Delima terkekeh. "Karena aku tau, kamu hanya menginginkan tubuhku."

Devan menatap Delima dalam. "Betul. Lebih tepatnya menginginkan dirimu dari ujung rambut hingga ujung kaki. Seutuhnya, tanpa harus berbagi dengan pria lain!" Devan mengecup singkat bibir Delima. "Langsung kita mulai aja, aku sudah sangat merindukanmu Delima." bisik Devan seduktif.

Tangan Delima mulai melepaskan kancing kemeja Devan satu persatu hingga terlepas semua dan terpampanglah perut sixpack milik Devan yang menggiurkan.

Devan lalu melepas kemejanya dan membuka handuk yang menutupi tubuh Delima. "Kamu semakin seksi." bisik Devan.

Devan mulai memagut bibir Delima atas bawah bergantian serta menggigit pelan bibir bawah Delima hingga Delima membuka mulutnya, Devan segera menelusupkan lidahnya menjelajahi setiap sudut dalam mulut Delima, lidah mereka saling berbelit di dalam sana.

Desahan demi desahan lolos dari bibir Delima, Delima memejamkan matanya serta meremas rambut Devan, Delima juga sangat menikmati permainan dari Devan.

Karena hanya Devan yang menggunakan perasaan ketika mereka bercinta, bahkan Devan memperlakukan Delima layaknya istri bukan wanita malam, apapun yang Delima minta Devan pasti akan menurutinya.

***

Devan ambruk di samping Delima dengan napas yang masih memburu.

Setelah napas Devan sudah teratur Devan menoleh ke arah Delima, tangannya terangkat menghapus keringat di dahi Delima. "Kita istirahat sebentar, nanti kita mulai lagi, okay cantik?"

"Tapi aku laper." kata Delima kemudian menarik selimutnya.

Devan tersenyum lembut. "Kamu tunggu disini sebentar aku akan membelikanmu makanan, kamu mau makan apa?"

Delima berpikir sejenak. "Enaknya apa ya?"

Devan ikut masuk ke dalam selimut yang di pakai Delima kemudian menarik tubuh Delima kedalam pelukannya. "Jangan tanya aku, yang mau makan kan kamu, kamu pengenya apa?"

"Emm..." Delima kembali berpikir sejenak. "Aku sudah lama tidak makan burger kayaknya enak itu, aku mau burger aja Dev." jawab Delima pada akhirnya.

"Sama apa lagi? Sekalian mumpung aku kesini, mungkin satu bulan aku tidak kesini, kalau aku tidak kesini kamu mau minta sama siapa?" tanyanya sembari menyingkirkan rambut Delima yang sedikit basah karena keringat yang muncul akibat aktivitas mereka barusan.

Delima menatap pria di sebelahnya ini, seorang pria yang menyayangi dirinya seperti ayahnya dulu, tangannya Delima terangkat untuk membelai rambut Devan. "Cemilan dan minuman."

"Udah? Atau mau nambah apa lagi?" tanya Devan.

Delima tersenyum tipis lalu mengecup singkat bibir Devan. "Sudah."

Senyum Delima menular pada Devan. "Bukan hanya cantik tapi kamu manis dan menggemaskan." kata Devan kemudian mengecup dahi Delima lalu menuruni ranjang untuk memakai pakaiannya kembali, setelah selesai Devan segera keluar dari gedung itu untuk membelikan makanan untuk Delima.

Sesayang itulah Devan pada Delima, apapun akan Devan lakukan untuk Delimanya.

*

*

Hot-hotnya Author hapus ya? 🤭🤭🤭

Author sudah banyak dosa. 🤣🤣🤣

Part 2

*

*

Pagi menjelang, Delima membuka matanya perlahan, mengerjab beberapa kali dan mendongak dimana Devan masih terlelap sambil memeluk erat pinggangnya.

Tidak heran kalau Devan masih terlelap karena mereka semalam melakukannya berkali-kali dan baru tidur menjelang pagi.

Delima menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai dengan ritualnya, Delima keluar dari kamar mandi.

"Loh, kok kamu sudah bangun?" tanya Delima setelah melihat Devan sudah rapi memakai pakaiannya kembali.

Devan berjalan ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka. "Aku buru-buru."

Delima berjalan mendekati Devan. "Mau berangkat keluar kota lagi?"

"Iya, tapi mau mampir kantor sebentar ambil berkas-berkasnya." jawab Devan sembari berjalan menuntun Delima ke arah ranjang dan memangkunya.

Devan memeluk Delima lagi. "Kurang lebih satu bulan aku disana, aku pasti sangat merindukanmu Delima."

Tangan Delima terangkat untuk merapikan rambut Devan. "Hati-hati."

Devan mengangkat tubuh Delima dan mendudukkanya di ranjang serta menghujani kecupan di wajah Delima. "Aku pergi sekarang."

Devan berjalan menuju pintu namun langkahnya terhenti saat Delima mengeluarkan suara. "Tunggu!"

Devan membalikkan badannya. "Ada apa Delima?"

"Uang tambahan buat aku mana?"

Devan terkekeh dan berjalan mendekati Delima lagi, dia mengeluarkan dompet serta mengambil isinya. "Segini cukup?"

"Cukup."

Devan meraup bibir Delima serta menghisapnya sesaat setelah itu Devan benar-benar keluar dari kamar Delima.

Delima memang selalu meminta tambahan dari pelanggannya untuk dia simpan secara pribadi tanpa pengetahuan sang mucikari.

🌴🌴🌴

Setelah sampai di kantor Devan berjalan dengan tergesa-gesa, dia sudah terlambat papinya pasti ngomel-ngomel.

Devan sampai di depan pintu ruang kerjanya dan segera membuka pintu tersebut.

"Devano!!! kamu terlambat. Seharusnya kamu sudah berangkat sepuluh menit yang lalu." omel papi Devan 'Ezra Anggada'

"Maaf pi. Devan juga butuh hiburan."

Ezra meneliti penampilan anaknya dari atas sampai bawah. "Jangan bilang kamu belum mandi?"

"Su-sudah pi." jawab Devan setenang mungkin untuk menutupi kebohongannya.

"Mandi darimana. Mukanya masih lecek gitu." dengus Ezra.

Devan tak menghiraukan kritikan papinya, dia segera meraih berkas-berkas di meja. "Devan berangkat dulu pi."

"Jangan pulang sebelum berhasil. Ingat itu!!"

Devan hanya menjawab dengan anggukan, dia berangkat di temani Leo sang asisten pribadinya.

🌴🌴🌴

Tiga minggu sudah Devan berada di luar kota, tiga minggu pula Devan kembali menahan rindunya terhadap Delima, dia sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan Delima karena Delima tidak memegang handphone, jangankan handphone keluar dari gedung sialan itu pun tidak pernah.

*

*

Delima masih menjalani rutinitasnya seperti biasa, melayani pria-pria kesepian, tapi entah mengapa beberapa hari ini dia sering memuntahkan isi perutnya.

Delima keluar dari kamar mandi, entah itu sudah yang keberapa kalinya, namun begitu melihat seorang pria masuk kamarnya membuatnya semakin mual. "Maaf saya tidak bisa melayani anda hari ini." tolak Delima halus.

Sang pria mendekati Delima dan mencengkram kedua rahang Delima dengan satu tangannya. "Jangan main-main denganku cantik, aku sudah membayarmu mahal."

"Tapi aku sedang sakit!" lirih Delima karena dia sudah tidak punya tenaga lagi walau hanya untuk bersuara.

"Aku tidak peduli!!!!" teriak sang pria.

Sang pria segera menghempaskan tubuh Delima di ranjang dan mulai melepaskan semua pakaian Delima.

Jangankan memberontak atau melawan, hanya untuk sekedar teriak untuk meminta tolong saja Delima tidak mampu.

Delima hanya bisa pasrah dan menumpahkan air matanya saat sang pria melakukannya dengan kasar.

Siapapun yang udah mampir kesini jangan lupa tinggalkan jejak😘😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!