NovelToon NovelToon

Akhsan Dan Ikhsann

01.Anak Akal.

." Astaga nih anak dua kebiasaan banget setelah shubuh selalu saja ngorok lagi perlu di kerjain nih.. "gumam Rayyan

" Kebakaran..!! Kebakaran..!! Teriak Rayyan dengan sangat keras memenuhi kamar Akhsan dan Ikhsan dan suara toak sang papa benar-benar menusuk telinga mereka berdua.

" Kebakaran..!! Kebakaran..!! mana yang kebakaran..!! Akhsan dan Ikhsan terjangkit bersama-sama mereka bangun dan melonjak-lonjakan di atas kasur. " Air.. air..!! Akhsan berlari turun dari kasur bergegas pergi ke kamar mandi dan mengambil air dengan ember kecil berwarna hitam, ya kira-kira muat lima liter air lah.

" Kebakaran kebakaran..!! sedangkan Ikhsan masih terus berada di atas kasur dengan teriak-teriak dan berlonjakan

Akhsan keluar dari kamar mandi dengan membawa satu ember yang penuh dengan air " Byuurrr....!! Air pun sudah berhasil memadamkan api yang berkobar-kobar di pagi hari. Api yang membuat mereka berdua seperti orang gila.

" Akhsannn..!!!! teriak Rayyan dengan sangat geram memunculkan amarah membara tingkat 1001

", Akhsan.!! kenapa kamu siram Papa..!! Lagi-lagi Rayyan harus teriak menghadapi anaknya yang super duper cerdas bahkan kecerdasan Rayyan masih kalah jauh dari kedua anaknya yang selalu menjadi sumber keramaian di pagi hari.

" Dwerrr.. " ember terlepas dari tangan Akhsan setelah dia berhasil membuat Papa nya harus basah kuyup di pagi hari " hehehe Papa ada apa pa.? tanya Akhsan sok polos sembari satu tangan nya menghentikan Ikhsan yang masih asyik main genjot-genjotan di kasur

" Ada apa.! ada apa.! apa kamu nggak sadar sudah bikin Papa basah begini..!!

" Ehh Papa jangan marah mulu lah pa nanti cepetan tua loh tuh uban nya Papa aja udah mulai tumbuh tuh..!! ucap Akhsan

" Iya pa. udah lah jangan marah mulu, itung-itung Papa mandi pagi kan " susul Ikhsan.

" Papa udah mandi, emang kalian.! abis sholat bukan nya ngaji malah pada ngorok lagi apa kalian juga nggak sadar ini hari apa.! hah..!! geram Rayyan.

" Senin pa" serentak Akhsan dan Ikhsan

" Papa tau ini hari senin , Akhsan Ikhsan..!¡!apa kalian lupa hari ini kalian akan wisuda hah..!! dibangunin bukan nya Terima kasih malah bikin papa kedinginan gini dasar anak-anak Akal.. "

" Nakal pa..!! Akhsan dan Ikhsan.

" Itu maksud Papa, Papa selalu bilang akal saja kalian selalu bikin pusing, apalagi kalo Papa bilang nakal pasti Papa akan mati berdiri lagi..!!

" Lagian sih Papa bangunin nya keterlaluan, ya Akhsan kan cuma mau meredamkan api yang membara " ucap Akhsan.

" Kamu pikir Papa api..! cepat-cepat siap-siap Mama dan adik-adik kalian udah pada nunggu.. " Rayyan berjalan keluar.

" Dasar anak-anak kebanyakan makan ikan asin pinternya tak bisa di tandingi, bikin orang tua emosi saja " gerutu Rayyan sembari berjalan keluar.

" Hahaha..!! abang emang cerdas.. hahaha. " tawa Ikhsan keras.

" Siapa dulu Akhsan..!! jawab Akhsan membanggakan diri " hahaha...!

Rayyan berhenti melangkah dan berbalik badan " kenapa ketawa..!! cepat bersiap. Papa nikahin ama anak ayam baru tau rasa kalian..!! kesal Rayyan.

" Kok sama anak ayam sih pa kenapa nggak sekalian sama ibunya juga, kan abang langsung tuh jadi suami dan ayah ayam, hahaha.. " tawa Ikhsan.

" Diam kamu..!! dasar adik sialan durhaka baru tau rasa loh.!! kesal Akhsan.

Rayyan menggeleng kan kepala " cepatlah kalau tidak awas kalian bakal papa ceburin ke sungai sebelah..!!

" Ihhhh sadis amat sih punya papa atu.. " Ikhsan bergidik ngeri.

" Yuk bersiap kalau tidak kita bisa di makan mentah-mentah sama papa. Papa kan kalau lagi marah bawaan nya apapun mau di makan.. " ajak Akhsan.

" Baik bang.. " jawab Ikhsan nurut

Memang hidup di negeri orang harus bisa pinter-pinter mengatur waktu tapi tidak dengan Akhsan dan Ikhsan dia selalu saja semaunya sendiri. Apalagi tak ada pengawasan dari kedua orang tua nya langsung jadi Akhsan dan Ikhsan lebih sering bersantai-santai sih tapi tetap bisa menjalani kewajiban nya dengan baik.

" Akhsan Ikhsan..!!! buruan nanti terlambat.!!

teriak Rayyan dengan sangat keras untung saja apartemen tempat yang di tinggali Akhsan dan Ikhsan di buat kedap suara jadi tidak akan terdengar oleh penghuni apartemen lain kalau tidak semua pasti akan berdemo pagi.

" Bentar Pa..!!! nih tanggung..!! balas Ikhsan.

" Tanggung apa.? tanggung jawab.? sentak Akhsan.

" Tanggung jawab apa.? la wong sini nggak ngapa-ngapain kok tanggung jawab " jawab Ikhsan santai.

" La terus." Akhsan mengernyitkan dahi.

" Ini tanggung Bang game nya hampir selesai" jawab Ikhsan santai.

Pletakkk..!!

Akhsan menyentil kening Ikhsan dengan sangat keras, dengan cepat Ikhsan pun mengusap keningnya dengan mulut monyong dan mengomel.

" Abang ni kenapa sih,? sensi amat ama adik sendiri.! lihat tuh jadi merah kan kalau benjol sebola kasti atau bola pingpong gimana,? mau tanggung jawab.!! keluh Ikhsan.

Akhsan merebut benda kotak pipih dari tangan Ikhsan dengan cepat dan memasukannya ke dalam saku jas nya yang ia pakai " sekalian saja Abang buat sebesar bola sepak, biar bisa di tendang tuh ama muka mu sekalian..!

" Eissh. Tega bener deh abang gua.. Ya Allah berikan aku abang yang baik hati, tidak sombong dan suka menabung ya Allah. " Ikhsan mengangkat kedua telapak tangan nya keatas untuk berdoa.

" Udah jangan banyak cincong kalau nggak mau di ceramahin sama Papa. "Akhsan merangkul leher Ikhsan dan membawa nya keluar dari kamar.

" Lepasin Bang sakit nih.! kayak mau patah leher Ikhsan.! Ma Mama.!! lihatlah anak kesayangan Mama mau menganiaya anak Mama yang paling tamvan..!! Ma..!! teriak Ikhsan.

" Diam loh berisik, gue masukin liang lahap baru tau rasa loh.. " ujar Akhsan sembari terus menarik Ikhsan dengan cepat.

" Ikhsan masih mau idup Bang,! lagian tumben-tumbenan Abang tertib biasanya juga paling malas, oh iya Ikhsan tau Abang takut nggak dapat hadiah kan dari Papa, ya jelas lah nggak dapat kan Ikhsan anak favorit mereka. " ujar Ikhsan panjang kali lebar

" Diam loh kampret. !!

" Ya kampret teriak kampret, hahaha.. sungguh luar biasa Abang gue. " hahaha.. Ikhsan benar-benar senang menggoda abangnya itu.,

" Diam. .!! Abang ceburin got beneran kamu, Abang rasa muka mu ama air comberan benar-benar cocok" ancam Akhsan yang sudah semakin kesal dengan kebiasaan Ikhsan yang selalu menggodanya.

Ikhsan langsung terdiam, dia benar-benar takut saat Abang nya sudah mulai marah "Abang ku tertampan tolong lepasin adik yang hina ini ya tolong please.. leherku benar-benar akan terputus " Ikhsan merayu Akhsan meskipun dia selalu gagal namun tak ada masalahnya jika berusaha kan.

" Diam..!! rayuan gombal mu nggak akan ngaruh sama abang, . "

" Iya kali rayuan Ikhsan manjur, cewek tercuantikk sedunia saja nggak mempan apa lagi Ikhsan, " ucap Ikhsan dengan nada meledek " oh iya Ikhsan tau Abang kan alergi ama cewek hahaha..!! ops salah..!

" Diam.!!

" Iya Abang. mangap... "

"Mangap mangap..!! maaf..!! ketus Akhsan. " cepat..!!! laki-laki jalan nya lembek banget sih loh ,buruan..!! Akhsan terus menarik Ikhsan dia benar-benar tak mau membiarkan Ikhsan kabur dari nya saat ini.

" Assalamu'alaikum.. pagi.!! sapa Akhsan dan Ikhsan bersamaan.

Keisha Mama mereka menghampiri keduanya dan langsung melepaskan tangan Akhsan yang masih melekat di leher Ikhsan " ehhh apa-apaan nih.. Akhsan lepasin adik kamu kasihan tuh lihat lehernya memerah.. " ujar Keisha dan langsung mengelus-elus leher Ikhsan.

Ikhsan merengek menampakkan wajah memelas nya pada Keisha " Ma.. lihatlah apa yang di lakukan Abang, dia selalu menganiaya Ikhsan Ma.. " rengeknya.

Pletakkk...!!

" Ngadu.. mulai ngadu. dasar laki-laki lembek." ejek Akhsan.

" Biarin.! iri bilang bos.." jawab Ikhsan " Ma Ikhsan kangen banget sama Mama. " Ikhsan memeluk Keisha dengan erat.

Keisha pun membalas pelukan Ikhsan dan Akhsan pun bergabung dalam pelukan mereka berdua " Anak-anak Mama sudah besar, tampan lagi..! puji Keisha

" Anak siapa lagi Papa..!! Saut Rayyan berbangga diri dan bergabung juga.

Kedua adik Akhsan dan Ikhsan langsung ternganga mereka cemburu dan merasa di tirikan oleh kedua orang tuanya. " bang Faisal sepertinya kita berdua emang anak tiri dari mereka,Abang Aisyah peluk Abang Faisal saja ya.. " ujar gadis imut berhijab itu langsung memeluk Faisal.

" Kamu benar dek seperti nya kita emang anak tiri..hiks.. hiks.. hiks.. " Faisal dan Aisyah berpelukan dengan tangis tanpa air mata.

Akhsan.

Ikhsan.

*****

Akhsan Ikhsan hadir nih, dukung selalu ya.. oke oke.. 🙏🙏🙏

jangan lupa Vote, like, dan commen yang buanyakk ya...

Author tunggu. 😘😘😘😘

02.Wisuda.

Hari yang di tunggu Akhsan Ikhsan telah tiba di mana hasil kerja otak nya benar-benar akan terlihat entah baik atau bahkan sebaliknya.

semua mahasiswa/i dari segala penjuru dunia sudah berkumpul di tempat di mana akan berlangsungnya acara yang sangat agung itu.

semua sudah berseragam rapi dan duduk dengan begitu rapi berjajar di setiap kursi yang sudah tersedia. begitu pula semua keluarga pun juga hadir disana.

" Astaga gue deg-degan gini. " gumam Ikhsan dengan kaki dan tangan terus berulah

sementara Akhsan lebih bisa mengontrol diri nya sendiri untuk tidak gugup seperti adiknya tersebut, dia benar-benar berlebihan.

" diam bisa nggak sih dek.! apa kamu mau jadi pusat perhatian " kecam Akhsan dengan mata melotot kearah Ikhsan.

tak mudah memang menghilangkan rasa gugup bagi sejenis orang saat berhadapan dengan hal-hal yang menegangkan begitu pula dengan Ikhsan saat ini.

Akhsan terus menatap Ikhsan dengan heran tak seperti biasa dia yang selalu paling kuat mental tapi lihatlah sekarang dia gemetar karena acara wisuda nya tersebut.

" tumben kamu gugup, biasanya kayak harimau jinak anteng banget, kenapa.? takut atau...

belum juga Akhsan menyelesaikan omongannya Ikhsan sudah menyautnya dengan kata-kata yang membuat mulut Akhsan Ternganga.

" bukan aku gugup karena takut atau kurang mental Bang, tapi aku hanya takut sampai nilai ku bobrok, pasti hadiah ku melayang terbang nyebur ke laut. " ucapnya begitu enteng.

Akhsan begitu terkejut dengan penuturan adiknya tersebut, ternyata di dalam otaknya hanya terdapat sebuah hadiah besar yang di iming-iming kan oleh Rayyan sang Papa.

" Astaga,!! kirain..!! mulut Akhsan bahkan tak bisa berucap yang lebih lagi, adiknya sungguh luar biasa nggak waras.

entah hadiah apa yang akan mereka terima jika nilai mereka bisa mencapai tingkat tinggi itu masih menjadi misteri.

acara pun berlangsung dengan begitu hikmat, satu persatu di panggil untuk menerima hasil Akhir mereka.

" Bang kenapa kita belum di panggil ya, apa nilai kita buruk.? ucap Ikhsan menerka.

" Ikhsan lebih Baik diam, jangan banyak bicara dan tunggu saja, ok. " tutur Akhsan begitu tenang.

Ikhsan begitu patuh dan sekarang terdiam menunggu namanya akan di panggil.

belum juga nama mereka di panggil dan sekarang akan di panggil mahasiswa yang berhasil mendapatkan nilai terbaik di kelulusan tahun ini yang tentunya dengan nilai yang sempurna.

" Akhsan Irfan Saputra...

" Ikhsan Arfin Saputra...

kedua anak kembar tersebut di panggil bersamaan semua mata pun terpacu pada mereka berdua, mata yang penuh akan kebanggaan untuk mereka berdua.

dan ternyata mereka berdua lah yang mendapat nilai terbaik di tahun ini dengan hasil yang sama , semua pun bersorak-sorai dan bertepuk tangan penuh haru, begitu pula dengan Rayyan dan Keisha, orang tua mana yang tak bangga memiliki anak yang sangat sangat luar biasa.

puji syukur Akhsan dan Ikhsan ucapkan pada sang Pencipta yang telah memberikan kelebihan otak yang sangat luar biasa, dan juga rasa terima kasih pada para dosen yang telah membimbing mereka, dan tentunya pada kedua orang tua mereka yang selalu setia mendukungnya dan juga doa yang tak pernah berhenti mengalir dari keduanya.

🌾🌾🌾🌾🌾

" Akhsan boleh minta foto bersama. " pinta seorang gadis seangkatan dengan nya,

gadis yang cantik dengan rambut di sanggul dengan hiasan mahkota di kepalanya, meminta foto sebagai kenangan untuk mereka yang mungkin tak akan bisa bertemu lagi setelah ini.

" Ha... hacihh....

Akhsan bersin begitu saja saat di hadapkan dengan gadis. entah cantik atau tidak dia akan selalu bersin saat itu juga.

" Akhsan kamu Flu.. " ucap gadis itu panik.

Akhsan menggeleng dan mengusap hidungnya dengan sapu tangan yang tak pernah ketinggalan saat dia pergi kemanapun.

" tidak. maaf aku nggak bisa. " ucapnya begitu dingin lalu pergi meninggalkan gadis itu seorang diri.

meskipun sudah mengenal lama namun gadis itu tetap tak mengerti tentang semua itu, dia masih tak bisa memahami dengan benar apa yang terjadi pada Akhsan tersebut.

" apa aku pembawa virus.? jadi dia bersin saat di hadapan ku. " gumam gadis itu dengan bingung.

baru saja mulut nya terdiam Ikhsan jalan di samping gadis itu, sontak gadis itu menghentikan Ikhsan untuk meminta bersua foto saja.

" Ikhsan..!! panggil nya.

" apa.!! jawab Ikhsan dengan ketus.

" astaga kenapa dengan kedua pria ini, apa mereka memang tak bisa berhadapan dengan seorang wanita " batin gadis tersebut

" boleh minta foto. " ucap nya penuh harap dengan mimik wajah memelas berharap Ikhsan mau menerima permintaan nya untuk berfoto bersamanya.

" bukannya tadi udah Foto bersama, jadi sudah tidak di perlukan lagi untuk berfoto. " jawab Ikhsan dan berlalu pergi.

lagi-lagi gadis itu di buat kecewa dengan kakak beradik ini mereka benar-benar keterlaluan hanya di minta foto bersama saja kayak di minta dunianya, sungguh-sungguh pelit.

" apa aku seburuk itu hingga mereka tak mau berfoto dengan ku. " gadis itu begitu sangat kecewa. " Huffff sudah lah mungkin bukan rejeki. " sambung nya dengan pasrah.

Akhsan dan Ikhsan telah sampai di parkiran mobilnya betapa terkejutnya saat melihat keadaan di sana, sungguh-sungguh di luar batas.

tumpukan bunga mawar merah, dan putih menggunung menutupi mobil kesayangan mereka.

" Astaga Bang dimana mobil kita. apa sekarang mobil kita berubah menjadi kuburan.? banyak sekali bunga bertaburan di sana " celetuk Ikhsan.

Akhsan begitu bingung dengan sikap semua teman seangkatan dengan nya tak dapat memberikan pada orang nya mobilnya pun bisa menjadi perantaraan mereka.

Akhsan menggaruk kening nya, gatal.? tidak.! tapi karena bingung bagaimana caranya menyingkirkan bunga-bunga di sana, kalau sampai ketahuan di biarkan begitu saja bisa-bisa mereka terkena tilang oleh pihak kebersihan, " kita harus bagaimana.?

sebuah ide muncul di otak Ikhsan, semuanya tak akan sulit jika si tampan sudah beraksi.

" Heyyy.. ciwi-ciwi cantik..!! teriak Ikhsan begitu keras

panggilan yang tak biasa itu pun mengundang perhatian dari para kaum hawa, mereka pasti akan senang hati datang dengan sekali saja panggilan dari Ikhsan ataupun Akhsan.

" itu bunga untuk kalian semua, sebagai rasa kasih sayang kami pada kalian, " teriak Ikhsan.

para ciwi-ciwi pun pada antusias mengambil bunga-bunga yang menggunung menutupi mobil mereka.

" Kak Akhsan, Kak Ikhsan minta foto dong..!! teriak dari mereka bersamaan.

Ikhsan tersenyum gagu menanggapi permintaan mereka. mana mungkin dia akan berfoto dengan segitu banyak wanita " hehehe nanti ya. "

sementara Akhsan sudah masuk duluan ke mobil karena sedari tadi dia terus bersin alergi nya sungguh-sungguh merusak harinya saat ini. " sial.. "

" Ikhsan buruan..!! teriak Akhsan yang sudah tak sabaran.

Ikhsan berlari dengan cepat takut di hajar masa karena tak mau menerima berfoto dengan para penggemar nya

" kakak..!!! semua berlari mengejar mobil mereka berdua namun tetap sia-sia mobil melaju dengan kecepatan tinggi.

🌾🌾🌾🌾🌾

dengan nafas yang begitu lega akhirnya Akhsan dan Ikhsan bisa kembali dengan selamat ke apartemen tempat nya tinggal.

mereka tersenyum bahagia sebentar bagi akan mendapatkan hadiah yang tak terduga dari sang papa. entah apa tapi pasti hadiah yang tak biasa.

" Papa Mama..!!teriak Ikhsan.

" Pa. Ma.!! saut Akhsan.

mereka berdua berjalan semakin kedalam mencari keberadaan orang tua mereka beserta adik mereka.

" nggak ada. " ucap Akhsan.

Ting...

notifikasi pesan masuk di HP Akhsan dan seperti nya dari orang yang telah mereka cari.

*

Bang kami sudah pulang, maaf nggak bisa bicara langsung, tapi kita buru-buru kata Paman Fikri, Opa lagi nggak enak badan. besok kalau pulang hati-hati, jangan mampir-mampir Oma Opa sangat merindukan kalian "

*

" siapa Bang.? tanya Ikhsan dan berdiri mendekat kearah Akhsan.

" kita harus segerakan pulang. Opa sakit. " jawab Akhsan dan langsung berlari ke kamar untuk mengemasi barang-barang.

sementara Ikhsan terlebih dahulu memesan dua tiket penerbangan untuk mereka berdua sebelum menyusul Akhsan dan itu pun dia lakukan dengan benda ajaibnya.

" beres. " gumam Ikhsan setelah selesai. dan langsung menyusul Akhsan bebenah untuk kepulangan mereka berdua.

🌺🌺🌺🌺

Like, Vote nya dan commen juga ya.. 😘😘😘😘😘😘

03.Gadis Cang Ci Men

Begitu terburu-buru Akhsan dan Ikhsan melangkah keluar dari bandara. secepatnya mereka harus sampai di rumah. pikirannya begitu tak tenang memikirkan keadaan sang Opa yang tengah sakit, entah bagaimana sekarang.

semua mata tertuju pada mereka berdua tak ada yang mengenali siapa mereka yang mereka tau pasti adalah dua pria kembar yang sangat tampan dan menyilaukan mata mereka.

" bening nya.. " ujar salah satu dari penggemar baru mereka.

dengan menarik koper masing-masing mereka menuju tempat parkir tak ada yang menjemput mereka jadi mereka harus memanggil taksi untuk mengantarkan sampai rumah.

" Taksi..!! teriak Akhsan dengan sangat keras.

satu taksi pun mendekat dan sang sopir turun untuk memasukkan koper mereka kedalam bagasi.

" makasih pak. " ucap Akhsan dan Ikhsan bersamaan.

" Sama-sama Mas. " jawab sang sopir dengan sangat sopan

mobil melaju meninggalkan bandara dan bergegas mengantarkan keduanya sampai rumah. di tengah perjalanan Ikhsan berniat untuk mampir dulu ke supermarket entah apa yang akan dia beli namun katanya harus tak boleh tidak.

dengan sedikit kesal dan tak mau adanya perdebatan Akhsan pun mengizinkan Ikhsan untuk keluar dari sana membeli apapun yang ia ingin kan.

" bentar ya Bang, ini sangat penting bingits. " ucapnya penuh penekanan.

pasrah dan mengalah itulah Akhsan sekarang dia benar-benar tak mau ada perdebatan apapun.

" cepatlah kembali, atau akan aku tinggal. " jawab Akhsan memperingatkan.

kaki Ikhsan mulai meninggalkan taksi dan masuk ke supermarket dengan senyuman sumringah bayangan akan apa yang iya beli benar-benar sudah tercantum dengan jelas di kepalanya.

tak lama Ikhsan keluar dari supermarket dengan tangan membawa dua paper back yang entah apa isinya.

" loh taksi nya mana.? bingung Ikhsan matanya terus celingukan mencari keberadaan taksi yang tadi ia tumpangi.

" cang ci men..!! cang ci men...!!

kacang,kwaci permen.. cang ci men..!!!

teriak gadis bersepeda butut dengan keranjang di depan dan di belakang nya.

" cang ci men..!! teriak nya lagi begitu keras Ikhsan dengar.

mata Ikhsan menoleh sekejap gadis yang berhijab simpel dengan topi kusam dan jaket levis yang sudah pudar warnanya. " brisik sekali. " gumam Ikhsan dengan menyunggingkan bibir nya tanda tak menyukai ke berisikan itu.

," Cang ci men..!! teriak nya lagi dan semakin dekat kearah Ikhsan dan laju sepeda semakin cepat karena jalanan sedikit menurun.

wajah gadis itu terlihat sedikit panik entah masalah apa yang tengah dia alami membuat Ikhsan mengernyit dahi hingga terdapat beberapa baris kerutan di sana

" loh kenapa ini. loh loh..." sepeda melaju dengan cepat rem nya tak berfungsi dengan baik hingga sepeda melaju.

mata gadis itu terbelalak saat melihat ada orang di depan nya dan mungkin akan menjadi sasaran kemarahan dari sepeda yang marah karena tak kunjung di benahi rem nya.

" pak Bambang awas.. awasss...!!! teriak nya begitu keras.

Ikhsan yang mendengar hanya celingukan mencari orang yang di panggil oleh gadis itu pak Bambang.? mana nggak ada orang lain kecuali Ikhsan di sana.

" Pak Bambang awasss....!!!

" Brukk....!! sepeda dan gadis itu terjatuh di tanah

sedangkan Ikhsan meringis kesakitan namun tetap tak terjatuh hanya mundur beberapa langkah , tubuh nya begitu kuat untuk menompang tubuh nya

" Awwww... " pekik Ikhsan menahan rasa sakit di bagaian junior nya yang tertabrak ban sepeda " hancur lah masa depanku."

" aww..!! pekik gadis itu dia juga menahan rasa sakit tak sedikit luka kecil di kaki dan tangannya.

matanya melotot melihat barang dagangan nya berserakan di mana-mana. " astaga dagangan gue. " ucapnya panik dan memunguti satu persatu dagangan nya.

" aduh sepeda gue juga rusak. ya Tuhan bagaimana aku akan berjualan lagi " ucapnya meraba-raba sekujur sepeda yang sebenarnya tak layak itu.

Ikhsan begitu kesal sembari menahan rasa sakit " hey kamu,!! teriak Ikhsan dengan tertatih.

gadis itu berdiri tanpa rasa bersalah sedikit pun bahkan matanya melotot tak bersahabat sama sekali. " eh pak Bambang kenapa main berdiri di jalan mau bunuh diri.! ucap gadis itu.

" Astaga pak Bambang, siapa yang pak Bambang.? hey nama gue bukan pak Bambang dan kenapa gue berdiri di sini karena mencari taksi yang tadi saya tumpangi. " jawab Ikhsan.

" benarkah.? gadis itu celingukan mencari taksi yang di katakan oleh Ikhsan " nggak ada taksi, bohong nya nggak mempan. " ketus gadis itu lalu mendirikan sepeda nya dan mulai memasukan dagangan nya ke keranjang

" eh udah salah nggak percaya lagi, sekarang tanggung jawab. " pinta Ikhsan dengan mata tak lepas dengan apa yang gadis itu lakukan sembari terus memegangi bagian junior yang masih sangat sakit." aduhh.. "

' tanggung jawab apa. la wong aku nggak salah, lihatlah sepeda ku juga rusak jadi kita sama rugi kan. " ucap nya begitu enteng.

" heleh.. sepeda butut gitu juga. "

" dasar pak Bambang sialan, sepeda butut gini yang terpenting bisa bermanfaat dengan baik jadi nggak mubadzir. " kecam gadis itu begitu emosi sepeda nya di bilang butut.

pada dasarnya sepeda itu memang sudah terlihat butut sih, bahkan hampir tak layak di pakai, cat nya sudah hilang tarikan remnya sudah meringis kemana-mana. dan juga keranjang nya sudah amburadul tak jelas.

gadis ini sungguh berani dia yang salah dia juga yang terus mengomel dan malah dia juga yang minta dana ganti rugi.

"seharusnya pak Bambang yang ganti rugi nggak lihat semua dagangan gue hancur semuanya gini, dan juga nih lihat sepeda gue tambah nggak benar kan setelah menabrak anda. " ucap gadis itu.

" hello..!! yang nabrak itu bukan gue tapi situ kenapa gue yang harus ganti rugi, dan ya nama gue bukan pak Bambang, nama gue Ikhsan, Ikhsan, jelas. " jawab Ikhsan tak kalah sinis.

" terus gue harus bilang Wawww gitu. udah kalau nggak mau ganti rugi juga nggak apa-apa sekalian kita impas dan dana ganti rugi di tanggung masing-masing. " ucap gadis itu jelas bahkan sangat jelas lalu menuntun sepedanya dan membawa nya pergi dari hadapan Ikhsan.

Ikhsan berbalik menatap kepergian gadis itu beserta sepeda butut nya, " dasar nggak bertanggungjawab sudah salah nggak minta maaf malah ngomel lagi, perempuan jaman sekarang memang nggak ada norma semua. " gumam Ikhsan kesal.

kekesalan Ikhsan berlanjut saat mencari keberadaan Akhsan beserta taksi nya yang tak kunjung dia temui, sudah jatuh tertimpa tangga pula, sungguh-sungguh nelangsa.

dengan cepat Ikhsan memanggil taksi lain untuk mengantarkan nya kerumah, "akan aku bejek-bejek tuh abang, ninggalin gue di tengah jalan gini dasar abang gue juga nggak punya Adat. " gerutunya setelah berhasil naik di taksi lain.

🌾🌾🌾🌾🌾

taksi terparkir manis di halaman pesantren semua kejutan untuk kepulangan pria kembar itu pun sudah di jalan kan dengan baik bahkan mereka di sambut dengan meriah. dan semua keluarga sudah menunggu di pintu masuk.

mata Akhsan terbelalak dengan terus celingukan melihat pemandangan penyambutan mereka yang luar biasa. " subhanallah sungguh luar biasa " gumam nya menatap begitu kagum.

kedua tangannyaharus menarik kedua koper miliknya sekaligus milik Ikhsan yang ia tinggal di tengah jalan entah apa yang sedang dia katakan tentang dirinya sekarang, munggah hanya bisa merutuki perbuatan Abang nya yang keterlaluan kelewat.

" Assalamu'alaikum " sapa Akhsan sopan dan tak lupa mencium punggung tangan semua keluarga nya

" Wa'alaikumsalam. " jawab mereka serentak dan menyambut tangan Akhsan dengan baik.

mata mereka saling pandang saat taksi sudah melaju pergi, dimana satunya lagi mungkinkah tertinggal di Kairo, atau di kantongi oleh Akhsan.?

" Bang di mana Bang Ikhsan ? tanya Faisal yang matanya terus menggerilya seluruh tubuh Abang nya itu.

Plukkk..

Akhsan menepuk jidatnya sendiri entah sengaja atau pura-pura linglung, " astaga Ikhsan gue tinggal di supermarket. " ucapnya dengan terkejut sendiri.

" Hahh.!! supermarket.!! semuanya terkejut dan akhsan hanya tersenyum kikuk sembari mengangguk pelan.

" iya. maaf Akhsan lupa hehehe.. " Meringis Akhsan dengan tampang tanpa dosa.

" Astaghfirullah Akhsan, kamu gimana sih jaga adik satu saja nggak bisa gini kalau ilang gimana " panik Keisha.

" Ma dia udah besar nggak mungkin di bawa pemulung dan nggak muat juga di masukin karung" ucap tegas.

pletakk...

Keisha menyentil kening Akhsan dengan keras, " apa kamu selalu seperti ini saat di Kairo,? apa kamu tak pernah pedulikan adek kamu hahh.! ucap Keisha marah.

" nggak kok Ma, hanya baru ini aja Ikhsan gue tinggal, lagian Akhsan khawatir dengan Opa, jadi buru-buru pulang deh. " jawab Akhsan " terus gimana keadaan Opa Ma.?

Brakk...

" makasih Pak.!! ucap Ikhsan setelah menutup pintu Taksi dengan keras

semua mata tertuju pada Ikhsan, kasian? ya mereka sangat kasian melihat Ikhsan di kerjain oleh abangnya sendiri.

Ikhsan berlari menghampiri mereka dengan cepat matanya melotot kearah Akhsan yang tengah meringis menertawakan nya

" Abang sialan, sini Ikhsan botakin tuh kepala.! ucap Ikhsan yang sangat marah.

Akhsan menggaruk tengkuk nya yang tiba-tiba gatal, mungkin sebagai penghilang kecemasan akan amarah Ikhsan, " hehehe mangap gue sengaja. hahaha.!! tawa Akhsan keras lalu lari kocar-kacir meninggalkan Ikhsan beserta koper nya.

mulut Ikhsan menganga lebar, Abang nya sungguh-sungguh di luar nalar. " Abang..!!! teriak Ikhsan kesal.

" sorry.. sorry..., besok saya ulangi.!! hahaha..!! tawa Akhsan dan lagi-lagi membuat Ikhsan semakin kesal.

ingin rasa nya Ikhsan menghakimi tuh Abang namun langkah nya di hadang oleh Rayyan.

" mau kemana Bang, apa kamu nggak mau bersalaman dulu pada Mama dan Papa. " ucap Rayyan dengan menyilangkan kedua tangannya di dada.

" Assalamu'alaikum Pa, Ma. " sapa Ikhsan dingin dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya dengan menahan kesal. lalu pergi begitu saja setelah selesai ritual di depan pintu.

mata Keisha dan Rayyan saling pandang ada rasa kasian juga di hati mereka tapi juga menahan tawa juga, kebiasaan mereka sedari kecil masih terbawa hingga mereka besar.

" lihatlah Pa. mereka masih seperti anak kecil saja. " ucap Keisha.

" Mama benar, sebesar apapun mereka, bagi orang tua tetap lah anak kecilnya. " jawab Rayyan lalu merangkul pundak Keisha dan menuntun nya masuk.

lagi-lagi kedua anak nya terlupakan dan mereka pasti akan sangat menyedihkan.

" Bang Faisal kenapa kita selalu terlupakan ya apa kita benar-benar anak tiri " ucap Aisyah

" kamu benar Dek, mungkin apa yang kamu katakan adalah benar " jawab Faisal lalu .

Faisal merangkul Aisyah dan mengajak nya masuk. " sudah sini sama abang Faisal saja. " ucapnya dan menuntun Aisyah untuk masuk menyusul yang lain.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Vote..

Commen..

Like...

jangan lupa.

😘😘😘😘😘

salam sayang dari Author. 😘😘😘😘

🙏🙏🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!