Di desa yang penuh dengan kegiatan bercocok tanam dan keramahan ini, aku hanya tinggal bersama nenek dan kakek ku, Nama ku Mizumi, aku juga biasa di panggil Izumi, Ayah dan ibuku sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, hari ini aku akan berangkat ke kota karena aku mendapat beasiswa, sebenarnya aku tidak ingin meninggalkan nenek dan kakek, karena aku khawatir tentang kesehatan mereka.
"Sayang, kau baik baik lah di kota, nenek dan kakek selalu mendoakan yang terbaik untuk mu"kata nenek seraya tersenyum pada ku, senyuman nya begitu lembut dan penuh kasih sayang, sebenarnya di balik senyum itu aku tau nenek sangat tidak rela aku pergi.
aku tersenyum balik pada nenek, dan merapikan pakaian ku.
"Kakek, nenek, jaga diri kalian ya, izumi sayang kalian, Izumi akan baik baik saja di kota"kataku sambil mengedipkan mataku
aku berhenti di sebuah terminal dan menaiki bus untuk ke kota, aku sangat tidak sabar bagaimana sih kota itu, pasti sangat ramai, apakah dengan penampilan ku yang sederhana dan wajah ku yang khas pedesaan ini tidak apa ya.
"Dik kau sudah sampai di tempat tujuan mu"kata seorang supir yang mengagetkan lamunan ku.
"Terimakasih sudah memberi tahu"kata ku sambil melangkah turun dari bus, aku melihat sekeliling ku
"wah ramai sekali"aku sangat kagum dengan keindahan kota, hanya saja di kota sangat berisik dan tidak banyak pepohonan.
"Zumiii!!!!"
seorang lelaki memanggil ku dari kejauhan, bukan kah sahabat ku yang tinggal di kota adalah seorang wanita??, sejak kapan berubah menjadi seorang lelaki berambut kuning, tinggi dan sangat tampan ini.
"Maaf apa tadi yang kamu maksud aku"kata ku sambil mendongak ke atas dan tersenyum.
Lelaki itu mendekatkan wajah nya dan tersenyum balik pada ku,
"Aku Cristo, salam kenal ya"
lelaki itu memperkenalkan dirinya pada ku
"iya, apakah kau mengenal ku??"tanya ku dengan wajah tak berekspresi
"Kau Izumi kan, Hm...aku adalah sahabat dari sahabat mu itu, dia sedang sibuk, jadi meminta tolong pada ku, untuk menjemput mu di terminal, tidak apa apa kan??"katanya sambil memainkan rambut ku
"baiklah tidak apa apa"kata ku dan mendesah
aku hanya tersenyum sepanjang perjalanan saat dia menatap ku, kami menaiki sebuah kereta cepat, semua orang di dalam kereta memandang ku
"Emmm..kenapa ???"
"apa karena aku terlalu khas orang desa semua jadi menatap ku seperti ini" gumam ku
Tiba tiba kereta berhenti mendadak
"Aaaaaa!!!"teriak ku
tubuh ku tidak terbiasa menahan gerakan secara mendadak sejak kecil, jadi aku kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh, untung Cristo dengan sigap memegang pinggang ku, kami sempat bertatapan sebentar dan dia tersenyum padaku saat itu, seperti nya tubuh ku mempunyai aroma yang tidak sedap, mungkin itu sebab nya dia tersenyum
aduh maaf kan aku >< pasti tubuh ku berbau tidak sedap
Tak lama kemudian kami sampai di sebuah Villa mewah yang sangat besar
"ini rumah mu??"kata ku sambil memandang sekeliling.
"ini villa pribadi ku, kau suka?"kata Cristo seraya memegang pipi ku
"iya aku suka, sangat suka"aku tidak berkedip sekali pun ketika masuk ke dalam Villa tersebut
"kalau suka jadilah kekasih ku" kata Cristo
aku terkejut karena Cristo tiba tiba mengatakan itu, dia tersenyum pada ku dan mulai berjalan mendekat ke arah ku, aku hanya terpaku oleh pesona nya, ya memang benar dia sangat tampan, dan sempurna, dia terus mendekat ke arah ku dan mulai memainkan rambut ku.
Cristo mendekat kan wajah nya pada ku, kemudian dia tertawa kecil dan terkekeh
"kau manis sekali Izumi, tenanglah aku hanya bercanda"Katanya sambil menggandeng tangan ku menuju sebuah kamar
•
•
•
"ini...."kataku dengan bingung
"ini kamar mu, kau bisa tinggal di sini, sampai kau pulang ke desa mu lagi"kata Cristo seraya berjalan pergi meninggalkan kan ku di depan pintu kamar, langkah kakinya yang mulai samar terdengar, membuat ku sadar kalau nanti aku pasti merindukan nya
Keesokan harinya seseorang mengetuk pintu kamar Villa ku
Tok tok tok........
"siapa??"kataku seraya membuka mata dan merapikan rambutku, aku berjalan mendekati pintu dan membuka nya
"Nona"kata seorang pelayan menyapa ku
"Hallo, anda siapa ??"kataku sambil membungkuk kan badan sebagai tanda hormat
"Saya kepala pelayan di Villa ini, Tuan muda berkata anda akan masuk kampus baru anda hari ini, saya kesini, untuk membantu Nona mempersiapkan semua kebutuhan Nona"kata pelayan itu dengan tersenyum lembut.
Nenek...,aku jadi teringat nenek
"Baiklah bi, masuklah"kata ku sambil mempersilahkan bibi pelayan itu masuk, dia mempersiapkan seragam sekolah ku, aku jadi bingung kenapa Tuan muda di rumah ini sangat baik pada ku, Tuan muda itu apa??
"Bibi, Siapa tuan muda di Villa ini?"kata ku sambil memasang sepatu kulit yang sudah di persiapkan untuk ku
"Kau siap Izumi?"
Seseorang tiba tiba berbicara pada ku, aku menghadap ke belakang dan rasanya seperti melihat seorang pangeran
"Cristo"kataku sambil tersenyum manis
Cristo menarik tangan ku dengan lembut, dan dia seperti berbicara pada Bibi pelayan tadi, lalu dia bicara pada ku
"kamu tidak keberatan kan, kalau aku yang mengantar mu ke kampus mu, lagian kita juga sama kampus"kata Cristo sambil membuka pintu sebuah mobil limo.
Cristo menatap ku dengan senyuman nya itu, apa aku harus masuk ke dalam limo ini??, bagaimana kalau pakaian ku kotor dan mengotori limo ini.
"kenapa kau diam saja Izumi??"kata Cristo, dia tiba tiba menggendong ku
"turun kan aku Cristo, aku bisa berjalan sendiri, dan rok ku tertiup angin ><" kata ku sambil menarik jas yang Cristo kenakan.
Cristo berhenti sejenak dan menatap ku dia menatap ku sangat erat, aku pun juga menatap nya, saat itu waktu bagaikan di dunia dongeng, angin yang tertiup pelan membuat rambut lembut ku berantakan karena tidak di ikat, dan suara kicauan burung yang semakin menambah romantis nya suasana saat itu
Plakk!!, aku memukul pipi Cristo dengan pelan dan dia terbangun dari lamunan nya
"jangan melamun, tidak baik"kata ku pada Cristo.
Cristo memasukan aku kedalam mobil limo nya, sepanjang jalan Cristo memegang bahu ku, ibarat dia tidak ingin melepas kan ku, aku hanya diam dan menanti kapan aku sampai ke kampus.
•
•
•
"apa kau sudah sarapan tadi??"kata Cristo pada ku, aku menggeleng karena kenyataan nya aku memang belum sarapan
"Bagaimana dengan mu, apa kamu sudah sarapan?"tanya ku balik pada Cristo
"Aku ingin sarapan bersama mu, lagi pula ini belum terlambat juga, ayo kita mampir ke sebuah Restoran terdekat"kata Cristo mengajak ku
"Tapi aku tidak punya uang"kata ku dengan sangat canggung, Cristo tertawa kecil melihat wajah ku yang murung
"kamu tidak perlu khawatir aku akan membayar semua untukmu, setelah itu ayo kita ke kampus menemui sahabat mu"kata Cristo, aku baru teringat kenapa aku tidak tinggal di rumah sahabat ku saja melainkan rumah Cristo.
"aku ingin bertanya padamu, kenapa aku tinggal di rumah mu bukan di rumah sahabat ku"tanya ku dengan bingung
Aku melihat Wajah Cristo yang tiba tiba sangat sedih, dan iba pada ku, dia seperti berat mengatakan itu pada ku, dan menyembunyikan itu dari awal bertemu dengan ku, aku jadi penasaran apakah yang Cristo sembunyi kan dari ku??
"Kau akan segera bertemu dengan sahabat mu kok" Cristo tersenyum padaku
"Baiklah, sesibuk apa dia sekarang, aku sangat penasaran kenapa dia bahkan tidak ada waktu untuk menyambut ku di terminal"keluh ku sambil sedikit menggaruk kepala
Cristo dan aku masuk ke sebuah Rumah makan yang besar di mana semua orang di dalam nya sangat anggun, indah sekali pemandangan ini
"kau suka Restoran ini??"tanya Cristo untuk kedua kalinya dia menanyakan apa yang Kusuka,
"kalau kau suka, aku akan memboking nya untuk kita makan "berdua saja""kata Cristo, berdua ??, memboking??, tidak tidak ><, itu pasti sangat mahal, aku tidak ingin merepotkan Cristo, dia sudah banyak membantuku, aku juga harus balas budi pada nya, aku tidak ingin jadi orang yang merepotkan.
"aku menyukai tempat tempat indah, tapi kau tidak perlu memboking nya untuk ku, aku senang banyak orang disini"kata ku pada Cristo sambil tersenyum
Tak lama pelayan datang dan Cristo memesan makanan untuk ku, pelayan restoran itu pergi sebentar dan kembali dengan banyak makanan.
"woooaah, cepat sekali"kagum ku dengan mata bersinar sinar
"makan lah" pinta Cristo
"kau tidak makan??"tanya ku dengan bingung
"aku makan, tapi harus kau yang suapi" kata Cristo sambil mengedipkan sebelah matanya
"manja sekali kamu pangeran ganteng " kataku sambil menyuapi Cristo, hari itu memang sangat menyenangkan
Namun berakhir setelah kami sampai di sebuah pemakaman.
*pemakaman*
"ini kenapa bisa begini !!!"teriak ku sambil menarik lengan baju Cristo, Cristo hanya terdiam dan tidak berkutik ia juga menetes kan air mata
"kau jangan menangis!!!, jawab aku, JAWAB AKU CRISTO!!!!"teriak ku lagi pada Cristo, aku begitu histeris dan tidak bisa menahan air mata ku yang menetes
Cristo memeluk ku dengan sangat erat dia meminjam kan bahunya untuk aku menangis..
"aku sendiri sekarang, aku tidak punya siapa siapa lagi di kota.., aku akan pulang ke desa saja hu..."tangis ku di pelukan Cristo, Cristo mengelus rambut ku dan mencium kepala ku berulang ulang
"kau tidak sendirian, aku selalu bersama mu"kata Cristo mencoba menenangkan ku
"aku tidak ingin merepotkan mu Cristo, aku lebih baik kembali ke desa" kata ku yang mulai tenang dari tangis ku
"kau jangan kembali ke desa, sahabat mu menitip kan mu pada ku sebelum dia meninggal, apa kau tidak kasian pada nya, kau akan membuat permintaan nya sia sia"kata Cristo sambil memegang bahu ku dan membuat ku menatap nya
aku mendekati batu nisan sahabat ku "Liana Alexander"
"Liana...hiks..kenapa kau meninggalkan ku....., kau sudah bilang ingin kuliah bersama ku, tapi kenapa kau pergi duluan kepada Tuhan, kenapa kau menyusul orang tua ku..., hiks...aku akan merindukan mu tau.."kataku dengan lirih *mengusap air mata dan pura pura bercanda*
"Cristo"panggil ku
Cristo menoleh ke arah ku, dan aku berjalan mendekati lelaki yang di percaya sahabat ku ini
"kau sudah melihat sahabat mu, sekarang aku tidak perlu menyembunyikan apapun lagi"kata Cristo dengan lembut
"kenapa Liana bisa tiada ??"tanya ku dengan serius
"Dia mengalami kecelakaan pada saat ia ingin bertugas, kebetulan saat itu dia bersama ku, sebelum meninggal tahu kah kau apa yang dia katakan??"tanya Cristo, aku hanya menggeleng kan kepala dan memberi kode bahwa aku ingin mendengar apa yang Liana ucapkan sebelum meninggal
"Liana berkata"Cristo..., besok sahabat pena ku akan datang dari desa, dia sangat cantik,menawan,dan sangat mempesona.....,aku tidak punya banyak waktu lagi untuk menyambut dan menjaga nya....., mau kah kau mengambil tugas ini, berjanjilah kau akan menjaga nya seperti kau menjaga aku selama ini...., dia adalah hidup ku Cristo"itulah yang Liana katakan
aku jatuh dan tidak bisa mengendalikan air mata ku
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!