Tania andini❤️
Dia adalah seorang gadis berumur 19 Tahun.
Gadis yang sudah tidak memiliki orang tua, tapi memiliki satu kaka laki laki.
Kaka nya bernama ANTON bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan di ibu Kota. Anton sendiri sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Kehidupan Tania tergolong sederhana namun tidak kekurangan, karna dia selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya walau masih di bantu oleh kaka laki laki nya,
tapi setidaknya dia bisa meringankan beban kakanya.
Tania merupakan Mahasiswa Semester pertama.
Dia merupakan salah satu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa di Universitas xxx. Hanya bermodalkan beasiswa dia bisa menuntut ilmu di universitas elit dan terpopuler di kota itu. Itu sebabnya dia harus belajar giat agar bisa mempertahankan beasiswanya, agar kaka nya tidak terbebani dengan uang kuliahnya.
Di samping sebagai mahasiswa, tania juga mengajar privat.
Dia mengajar anak Sd. anak orang kaya. Dengan bermodalkan gaji guru privat ini dia bisa membayar uang kos dan kebutuhan lainnya.
Dia juga sengaja memilih kos tempat tinggalnya tidak jauh dari kampus selain irit dia juga tidak mau satu rumah dengan kaka nya Takut jadi beban bagi keluarga kecil kakanya anton.
Tania gadis berani dan memiliki paras yang selalu menjadi perhatian pria entah kenapa dia merasa tidak ada pria yang tertarik kepadanya.
karna setelah ini kehidupan baru akan di mulai.
Ferdi wijaya❤️
Dia merupan anggota polisi, yang memiliki pangkat cukup tinggi.
Orang yang sangat ramah dan mudah tersenyum. ayahnya merupakan seorang pebisnis yang maju dan Ibunya merupakan seorang Dokter kecantikan.
Ayah ferdi tidak pernah memaksa Ferdi untuk menjadi penerusnya kelak di perusahaan dia hanya ingin anaknya hidup sesuai keinginannya sendiri.
"ini hidup mu, berdiri di atas kakimu, dan buat mama dan papa bangga" itu adalah kata yang di ucapkan nya ketika ferdi ingin sekolah polisi.
Walau ferdi memiliki wajah yang tampan dia belum memiliki kekasih. Entah kenapa dia selalu tidak pernah terfikir untuk memiliki kekasih,
berbeda dengan orangtuanya yang susah memintanya menikah.
Belum ada yang bisa memikat hatinya, padahal banyak gadis yang selalu meliriknya atau bahkan polwan cantik yang bekerja di bawahnya. Dia bahkan tidak melirik mereka, dia menganggap mereka semua hanya rekan kerja.
Cindy ❤️
Dia adalah adik perempuan Ferdi, anak yang cukup cerdas dan juga sangat manja.
Dia merupakan Mahasiswa semester pertama di universitas XXX. Dia sangat dekat dengan kakanya.
Gadis imut ini selalu gagal saat mulai dekat dengan pria,
karna selalu takut dengan kaka nya Ferdi.
Begitu juga Ferdi selalu berusaha Terlihat terlihat menakutkan saat di pertemukan dengan teman nya Cindi.
"Belum juga mulai udah Kabur duluan, semua ini karna kaka sih" itu adalah kata2 yang sering di ucapkan cindi ketika mulai melihat sudah tidak ada harapan untuk hubungannya.
Ferdi selalu tertawa ketika itu selalu terjadi,
bukan karna tidak suka, tapi karna kemarin Cindi masih anak Sma. Mungkin akan berbeda kalau sekarang,
karna cindi sudah menjadi mahasiswa. Karna Ferdi berjanji akan mengijinkan cindi pacaran kalau sudah masuk universitas.
Raka Wijaya❤️
Dia merupan seorang pengusaha Sukses, walaupun warisan dari orang tuanya. Namun dia yang telah menyelamatkan perusahaan mereka dari kebangkrutan, Kematian ayahnya telah membuat perusahaan mengalami penurunan, yang mau tidak mau dia harus masuk ke dunia bisnis yang sama sekali belum di mengerti oleh nya.
Setelah Ayah nya meninggal mengubah seluruh kehidupan nya termasuk sifat nya.
Dia orang yang sangat kejam di kalangan bisnis.
Itu sebabnya banyak perusahaan takut melihat Raka.
Dulunya Raka ingin Kuliah seperti anak Lainnya.
Menjalani pendidikan sambil menikmati hidup dengan teman2. Setelah lulus kuliah barulah dia ingin memulai usahanya sendiri, tapi itu hanya lah impian.
karna kenyataannya di usia nya yg 19 Tahun dia harus memulai menjalankan perusahaan ayahnya, Dalam keadaan yang hampir bangkrut pula.
Tahun pertama dia bisa mempertahankan perusahaan ayahnya, Tahun kedua dia mulai memajukan perusahaannya. Tahun ke tiga dia sudah berhasil mendirikan perusahaan2 baik di bawah namanya langsung atau pun pemegang saham. dan sampai sekarang sudah sangat banyak perusahaan bekerja sama dengan perusahaan miliknya.
Dan disini lah dia sekarang di antara perusahaan2 yang ternama : RAKA Wijaya 28 tahun.
Banyak pengusaha yang sangat Takut dengan Raka.
Walau kehidupan karirnya sangat maju,
berbanding terbalik dengan kehidupan cintanya. Dia dulunya memiliki seorang kekasih tapi sudah berakhir.
Ayah ferdy dan ayah nya Raka adalah saudara sepupu,
keluarga mereka cukup dekat dan Hangat.
Saat keterpurukan perusahaanya ayah Ferdi lah yang membantu, Memberikan Raka pengetahuan tentang Bisnis dan Kejamnya dunia bisnis.
Tommy andara❤️
Merupakan seorang pengusaha brand kecantikan, perusahaan yang di wariskan orang Tuanya.
Dia mengelola perusahaan bersama dengan saudaranya.
Ferdy, Raka dan Tommy
merupakan sahabat dari mulai duduk di bangku Sma.
Karakter Tommy yang humoris dan kocak yang selalu membuat persahabatan antara mereka sedikit berwarna.
Jay❤️
Merupakan sekretaris dari Raka,
yang mengurus segala keperluan raka.
Terkenal orang yang sangat dingin dan kejam.
Jay bertemu dengan Raka saat ia ingin bergabung dengan wijaya groub yang sama sekali tidak di mengerti oleh raka.
Disaat genting di dalam hidupnya Jay lah orang yg selalu berdiri tegap di belakangnya.
Bahkan Jay lebih kejam daripada Raka sendiri.
Jay adalah anak yang di besarkan oleh Ayah raka sendiri, selama ini jay masuk latihan elit khusus.
Jay di temukan oleh ayahnya raka saat kebakaran rumah yang menewaskan seluruh anggota keluarganya, saat dia berumur 10 tahun.
Itu sebabnya dia sangat melindungi raka, karna dia ingin melindungi anak dari orang yg sudah menyelamatkan dan membesarkan dia tanpa kekurangan apapun.
Walau kehadirannya tidak di ketahui oleh raka sebelum dia masuk ke dalam perusahaan.
Karna jay di sekolahkan di sekolah yg berbeda dengan raka. jay bersekolah di luar negri.
Tidak ada ada tujuan tertentu oleh ayahnya raka untuk menyekolahkan jay di luar negri. Hanya berharap agar jay tumbuh menjadi anak yang berani dan mandiri.
Dan sepertinya itu tidak sia2,
Kematian ayah Raka sampai ke telinga jay. Dan saat itu juga dia memilih kembali ke negara asalnya terutama untuk menemui Raka dan keluarga.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Setelah membaca prolog daripada setiap pemera nya,
aku kasih sedikit klu ya
Bagaimana Akhirnya Tania gadis yang manis ini, bertemu dengan Polisi ganteng ini, tapi malah berlabuh dengan pengusaha kejam yaitu Raka.
Aku berharap kalian menyukainya..
dan benar benar masuk kedalam ceritanya..
selamat membaca............
Pagi ini semua mahasiswa baru sudah mulai mata kuliah pertama sebagai mahasiswa baru. Semuanya masih dengan wajah baru dan ceria, karna Berbeda dengan minggu sebelumnya semua wajah anak baru penuh dengan coretan karna masih menjali masa Ospek dari Senior.
"Hai,,, selamat pagi!" ucap gadis yang hendak duduk di sebelah gadis yang satunya.
"Hai juga, ia selamat pagi" ucapnya sembari melihat wajah yang menyapanya
"kenalin aku Cindi" sembari menyodorkan tanganya untuk bersalaman.
"oo iya, aku Tania" jawabnya dengan senyuman, sambil bersalaman.
"Tania sudah punya teman belum disini? karna aku belum punya teman loh di kampus ini" ucapnya dengan wajah manis
"Sama aku juga belum, kita kan masih mahasiswa baru. Jadi wajar aja kan" dengan senyuman.
Pembicaraan berhenti ketika dosen tiba tiba masuk kedalam ruangan.
Karna masih kelas pertama untuk mahasiswa baru, hanya perkenalan antara dosen dengan mahasiswa dan Hanya sedikit materi yang di berikan pada hari ini.
"Eh Tania mau ke kantin nggak?!" ucap cindi sembari merapikan buku miliknya kedalam tas.
"Boleh juga kebetulan aku belum serapan tadi" jawabnya sambil berdiri.
"Kalau gt kita bareng aja. Aku juga lapar nih" Langsung merangkul tangan Tania seolah olah mereka sudah sangat akrab.
Saat berjalan menuju kantin mereka hanya asik mengobrol mengenal lebih jauh. Tanpa mereka sadari beberapa senior maupun junior lain melirik ke arah mereka.
"Tania aku bisa minta no hp kamu nggak?!" sambil menyodorkan telpon genggam miliknya.
"bisa dong" jawabnya sembari menerima dan mulai mengetik.
"ini udah" sembari menyodorkan smartphone milik cindi.
"Thanks Tania"
"Apaan sih, cuma no hp aja udah bilang thanks"
Lantas mereka tertawa.
Obrolan mereka semakin lama semakin dalam, seolah-olah mereka sudah lama bertemu, mereka seperti memiliki kesamaan satu sama lain, membuat mereka ber dua cepat akrab.
Sampai masuk les ke dua dan sampai pulang mereka masih bersama, seolah olah mereka berdua tidak butuh teman lain lagi.
Di gerbang parkir
"Tania kamu naik mobil atau apa?!"
"Aku jalan kaki cin, kosan aku di ujung jalan sana kok" jawabnya dengan sambil menunjuk.
"Oh gt gimana kalau kamu naik mobil aku aja, nanti kamu turun di depan kos mu, ayok!" tanpa menunggu jawabapan dari Tania, dia sudah menarik tangan tania masuk kedalam mobil.
Yaudah lah, lumayan juga cuaca panas banget hehe
Sampai di kos Tania langsung mengganti isi tasnya dengan buku2 les privat, sesegera mungkin dia berangkat ke rumah murid lesnya.
Kedatanganya di sambut dengan senyuman oleh satpam rumah besar itu.
"Selamat siang mbak tania" sapa nya.
"Selamat siang kang"
"Silahkan masuk neng, non Dea nya sudah di dalem" sembari membuka gerbang
"Makasih kang" jawab Tania dengan senyuman
"Sama sama mbak Tania"
Aktivitas yang sudah di jalaninya selama 3 bulan. Semenjak ia lulus dari Sma ada waktu selama empat bulan masa libur sebelum masuk ke universitas, itu sebabnya dia memutuskan untuk menjadi guru les privat. Gajinya lumayan bisa di tabung, memenuhi kebutuhan nya sehari hari, setidak nya dia tidak terlalu merepotkan kaka nya anton.
Atas rekomendasi dari kakanya anton ia bisa mengajar karna ayah dari anak yang di ajari Tania merupakan Manager nya Anton. Gaji yang dia dapat juga lumayan tinggi untuk menjadi gru les privat anak Sd.
Karna Tania merupakan anak yang lumayan pintar, dia tidak terlalu kesulitan mengajar Dea, karna kebetulan Dea masih kelas 1SD.
Waktu mengajarnya juga hanya 5 hari dalam seminggu. Dari Senin sampai jum'ad.
Dea juga langsung suka melihat Tania saat pertama kali bertemu, itu mempermudah Tania bisa mendapatkan pekerjaan ini.
karna selain menjadi guru les nya dea, Tania juga sering mengajak Dea bermain sebelum memulai pelajaran atau bahkan setelah mengajar. Di luar Dea memang anak yang manis.
"Pelajaran hari ini sampai disini dulu ya dea sayang" sembari merapikan buku2.
"ia kaka Tania cantik" dengan senyuman.
"Besok kita lanjut lagi"
Sambil menunggu ojek online nya datang dia masih bermain dengan Dea.
"Aku pamit bu" ucapnya kepada ibu Dea.
"Ia Tania, Terimakasih ya"
"Ia bu" sambil senyum dia berjalan menuju pintu.
___________________
Satu bulan sudah berlalu. Tania sudah semakin akrab dengan Cindi. Bahkan beberapa kali cindi sudah main ke kos nya Tania. Walau Tania putri dari orang kaya ia tulus berteman dengan Tania.
Di dalam kelas.
"Baik anak-anak ibu harap kalian segera mengumpulkan tugas kalian minggu depan" Dosen mengingatkan kembali.
"Baik buk" serentak.
"ada pertanyaan??!"
hening
"Baik, ibu rasa semua sudah paham. Jadi tidak ada alasan minggu depan tidak mengumpulkan tugas. Sampai bertemu kelas berikutnya"
Dosen keluar kelas.
"Syukur ya kita bebas menentukan teman satu team dan tidak membatasi anggota"
"Benar banget. Jadi kita bagaimana? kapan mulai kita kerjakan?"
"Kita kerjakan sewaktu kamu libur mengajar aja Tania"
"Hhhmm Bagaimana kalau sabtu aja?"
"Boleh tapi kita kerjakan di rumah ku ya?!" sambil menyentuh tangan Tania. " Aku jemput kamu deh, kamu kan belum pernah kerumah ku"
"ia ia baik lah" ucapnya dengan datar.
_____________
Sabtu pun tiba. Tidak seperti hari sabtu sebelum sebelumnya, Tania biasanya bermalas-malasan kalau hari sabtu begini. Pagi Ini Tania sudah bersiap siap, karna pagi tadi Cindi sudah memberitahu jam 8 dia akan datang menjemput ia di kos nya.
Tok tok tok
"Tania" panggilnya sembari mengetuk pintu.
"Sebentar"
Pintu di buka.
"Udah siap belum? ayok" sambil memandangi tania.
"Udah kok sebentar ya, aku ambil tas dulu"
Mereka pun berangkat.
Didalam mobil.
"Nanti aku kenalin sama mama, papa dan kaka aku ya" semoga kamu nyaman sama keluargaku " karna kebetulan mereka lagi libur juga, jadi ada di rumah"
"memang siapa aja tinggal di rumah kamu?"
" mama, papa, kaka aku"
"oo gt ya" sembari mengangguk anggukan kepalanya.
"Aku udah sering cerita tentang kamu ke mereka loh"
"loh, kok bisa?!"
"orang aku punya teman kamu doang ha ha ha" sembari tertawa
"kita sudah sampai"
"ini rumah kamu ya cin ?!" dengan wajah kagum.
Rumahnya besar banget ya, ini mah tiga kali lipat dari rumah Dea. Rumah dea aja udah besar banget, ternyata rumah nya jauh lebih besar tidak heran kalau cindi ke kampus bawa mobil pribadi orang rumah nya aja sebesar ini.
"Ia kali aku bawak kamu kerumah orang, Becanda nya nggak segitu juga kali"
"gila, besar banget ya" masih dengan wajah kagum.
" Apaan sih Tania. Udah ah ayok" sembari membuka pintu.
Kedua sahabat itu melangkah masuk ke dalam rumah mewah tersebut.
Tania yang sudah berada di dalam rumah masih juga terkesima dengan isi rumah sahabatnya itu.
"kamu tunggu di sini ya, aku mau Panggil mama aku dulu"
Cindi langsung pergi meningalkan Tania di ruang tamu.
Tania masih melihat lihat isi rumah mewah itu, sampai pandangan nya tertuju ke bagian kanan berbentuk dingding kaca, terlihat sangat jelas kolam renang yang berada di luar dari ruangan dia berdiri sekarang.
Tanpa di sadari nya kakinya sudah melangkah menuju kolam renang.
bruak,
"Aduhh" tania terjatuh.
" Are you ok?!" Terdengar suara seorang pria.
"Iya nggk papa kok" sambil memegang kepalanya yang sakit, sembari kembali berdiri.
"Maaf ya tadi aku nggak lihat ada orang disini, kamu beneran nggak papa?" Menatap dengan dalam wajah Tania.
"Ia aku nggak apa-apa kok" sembari tersenyum.
"Kamu siapa?" Masih menatap wajah Tania.
"eh maaf, aku Tania teman nya Cindi"
Tiba tiba Cindi sudah berada di sana.
"Tania kamu disini ternyata" Sembari mendekat.
Serentak mereka berdua melihat ke arah cindi.
"kak Fer ini teman aku Tania. Dia yang sering aku ceritain itu" sambil melirik ke arah Tania.
"hai kak" sambil mengulurkan tangan.
"oo jdi kamu Tania, kepala kamu masih sakit?" merasa bersalah
" maaf ya tadi aku nggak lihat kamu"
"nggak papa kok kak. Aku cuma kaget aja tadi"
"ya udah aku kedalam dulu ya"
"Baik kak" sahut cindi.
Cindi dan Tania sudah mulai mengerjakan Tugas di kamar nya yang berada di lantai dua. Mereka belajar dengan serius sampai siang hari.
"Anak mama lagi belajar ternyata?!"
sambil melangkah memasuki kamar.
"Mama darimana? Tadi aku cariin enggak ada" wajah kesal
" Mama habis dari supermarket sayang. kamu Tania ya?"
"Ia tante Tania" sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Manis banget kamu nak" sambil menyambut uluran tangan Tania.
"ia kan ma, dengar tuh Tania." jawab cindi
aduh kok ngomong gt sih tante, aku kan jadi malu,
"ayok makan dulu, baru lanjut lagi belajarnya"
"Ia ma" Sahutnya.
Selesai makan mereka lanjut mengerjakan tugas. Sampai sudah larut malam.
"Akhirnya selesai juga ya"
"hhmm"
Aduh jam berapa ini, sepertinya aku sudah bisa pulang.
"Aku langsung pulang ya cin"
"kita nggak makan dulu?!"
"Lain kali aja kali ya. Nanti aku kelamaan cin"
"Yahhh, yaudah deh ayok turun"
Sampai di ruang tamu.
" aku pamit ya Tante, Om"
"Kita nggak nginap disini aja, udah malem loh"
"Lain kali aja ya tante"
"Dia tania, yang sering di ceritain sama cindi ya ma?!
" ia pa" dengan cepat cindi yg jawab.
"Hai om" Sambil menyalami.
" Kenapa gk tidur disini aja nak?!"
"Lain kali ya om, soalnya aku masih ada kerjaan"
" Kamu mau pulang ke arah mana?!"
Tiba tiba Ferdi bertanya yang baru keluar dari kamar.
"Aku juga mau keluar, soalnya ada janji sama teman. Gimana kalau kita sekalian aku antar aja"
"Ia Tania, kamu sama kaka aku aja. Ini tuh udah malem, nggak baik anak gadis sendirian di luar malem malem" bujuk cindi.
Karna bingung memberi alasan akhirnya Tania menurut saja.
Setelah di dalam mobil
" kamu tinggal sendirian?!"
" ia kak"
"oo gt, aku bisa mintak no hp kamu?!"
"untuk apa kak?!"
"barang kali nanti aku perlu" grogi
"perlu apa?" dengan mata menyipit.
"Barang kali suatu saat perlu"
"oo gt sini aku save di hp kaka. Eh ia nama kaka siapa? Tadi pas di rumah kaka belum sebut nama soalnya" Dengan senyuman.
"Oh iya ya. Nama aku Ferdi Tania."
" Baiklah kak ferdi."
Tidak terasa, sampai juga di depan kos.
"Ternyata kaka udah tau kos ku ya?!"
"Oh kemaren aku mengantar cindi ke kampus, dia nunjuk kos kamu" menjelaskan.
"Oo begitu..Terimakasih ya kak Ferdi sudah repot-repot nganterin aku"
"oo ia sama sama"
" Hati hati ya ka ferdi" dengan senyuman
dugh,,, Bergetar jantung Ferdi melihat senyum Tania
"Ia tania" membalas senyuman.
"Gila, senyuman anak ini manis banget. Meleleh aku hahaha" guman nya dalam hati
*
Di lain tempat.
"Selamat malam Tuan" Sapa seorang dari sudut ruangan
tidak ada balasan hanya anggukan kecil.
"jay"
"ia Tuan"
"Masih ada jadwal untuk malam ini?"
"Hari ini Tuan ada janji dengan Tuan Ferdi dan Tuan Tommy"
"Baik lah, ayo kita berangkat, aku ingin melihat bagaimana kabar kedua bocah itu" sambil tertawa ringan.
Diperjalanan jay mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
"jay"
"ia Tuan"
"Bagaimana dengan perkembangan Universitas xxx?" Bertanya sambil melihat ke arah luar.
"Semua berjalan dengan baik Tuan"
"Ada berapa Tahun ini yang mendapat beasiswa?"
"Tiga tuan" sembari melirik ke belakang dari kaca spion
"Bagaimana dengan Rektor baru itu"
"Saya sudah menyelidi latar belakang nya dan semuanya bersih Tuan"
"bagus"
"Besok adalah pelantikan Rektor tersebut Tuan"
"Baiklah" jawabnya dengan nada datar.
Seperti setiap tahun Perusahaan "WIJAYA GROUB" selalu memberikan beasiswa kepada setiap mahasiswa yang berprestasi. Universitas xxx juga merupakan naungan dari Wijaya groub. Setiap Rektor yang terpilih akan di lantik oleh Raka wijaya sendiri.
kringgg kringgg
"hallo"
"Lo dimana? aku dan Tommy udah disini dari tadi"
"ini sudah sampai.
Hp dimatikan.
"Selamat malam Tuan Raka, sekretaris Jay" Sapa seorang pelayan cafe.
Dibalas anggukan oleh sekretaris jay.
"Mari saya antar"
Mereka berjalan menuju ruangan VVIP di cafe yang cukup terkenal di kota itu. Dan masih di bawah naungan Wijaya grub.
"Silahkan Tuan" sambil membuka pintu dan mempersilahkan masuk.
"Waahh Tuan muda Raka sudah sampai" Ledek Tommy.
Tidak ada jawaban hanya senyum tipis dari sudut bibirnya.
"Gimana? Lo sehat kan?" seraya merangkul temannya satu persatu.
"seperti biasa" jawabnya singkat.
"Lo itu perlu liburan Tuan Muda Raka ha ha ha" ejek Tommy.
Hanya di balas tawa oleh Raka.
Mereka mulai bercerita panjang lebar dan hampir semua cerita di dominasi oleh oleh Tommy.
Tiba tiba Ferdi menanyakan sesuatu.
"Kalian percaya tidak sama cinta pada pandangan pertama?!"
Pertanyaan Ferdi tiba tiba membuat Tommy dan Raka kaget dan saling pandang.
"Memangnya kenapa?!" Menatap Ferdi dengan penuh tanda tanya.
" ha ha ha jawab aja kali"
Apa yang ada di pikiran ku, Pertanyaan apa ini, bodoh.
"nggak"
"percaya"
Jawab Tommy dan Raka secara bersamaan dengan jawabapan yang berbeda.
"Sepertinya kamu lagi falling in love ya?!!" ledek Tommy
"no. no. cuma nanyak doang" dengan wajah malu.
Astaga pertanyaan bodoh Ferdi, Memalukan.
"Bdw Lo berdua belum ada niatan gitu cari pasangan?"
Raka yang sedang minum tiba tiba
khuk khuk khuk
Jay dengan sigap berdiri
"Anda baik baik saja Tuan?"
Raka mengakkat tangannya pertanda baik baik saja. Jay kemudia kembali duduk ke tempat semula.
"Lo itu ganteng ia, kaya ia, tapi kenapa gue belum pernah lihat lu gandeng cewe, hidup lu gak bosan apa dengan kerjaan mulu" dengan nada serius melihat kearah Ferdi.
"Lo nikah dulu, ntar gua nyusul" jawab Ferdi
"gua tagih nanti"
Tiba tiba suasana di ruangan hening sebentar dan sesekali terdengar suara tertawa didalam ruangan itu. Mereka semakin asik sampai larut malam. Tiga sahabat yang melepas rindu, dengan Jay yang juga bergabung dengan mereka di ruangan itu tapi dia hanya asik memeriksa beberapa hal penting dari smarphone miliknya. Sesekali dia melirik kearah Tuan muda untuk memastikan semua berjalan dengan baik.
Sepertinya akan lebih baik jika saya atur jadwal anda agar lebih sering berkumpul dengan sahabatmu Tuan, karna sepertinya anda hampir tidak pernah memberikan waktu untuk diri anda sendiri. Jay
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!