NovelToon NovelToon

Perjuangan Cinta Umi Khumairah

kehilangan nenek

gadis itu berjalan dengan senyum ceria yang tak lepas dari wajahnya, rasa lelah berjalan kaki sejauh empat kilo meter seolah tak ia rasakan ia terlalu senang dan semangat tak sabar ingin segera sampai di rumah dan memeluk nenek kesayangan nya,

pagi tadi ,

" umi khumairah"

ibu guru memanggil namanya

"saya buk"

jawab ummi, dengan penuh tanda tanya dalam hatinya

" ada apa , kenapa guru bk memanggil ku, "

tanya nya dalam hati

"kamu ikut saya, kepala sekolah mencarimu"

kata guru bk itu

umi mengikuti jalan ibu rita guru bk, sekolah yang terkenal sangat galak , dia berjalan dengan pertanyaan berkecamuk dalan hatinya,

di ruang kepala sekolah

tok ,tok ,tok .

ketukan pintu ruang kepala sekolah

*masuk" terdengar suara sahutan dari dalam

"bapak memanggil saya" umi bertanya dengan penuh rasa takut, apa kesalahan yang dia lakukan sehingga bapak kepala sekolah memanggil nya,

" oh,.. iya kamu umi Khumaira, dari kls tiga A"

"ia pak, * jawab umi dengan wajah tegang

"masuk lah, tidak usah cemas " bapak kepala sekolah seolah bisa membaca rasa takut umi

" tanda tangan di sini " perintah kepsek

"untuk apa pak" tanya umi

"ini untuk pencairan dana beasiswa gerakan nasional orang tua asuh (GN OTA), untuk anak anak berprestasi dan kurang mampu , dan kamu terpilih "

"Alhamdulillah, terima kasih pak. "

syukur umi

" iya dan , tahun ini dana nya bisa di cairkan langsung di sekolah tidak perlu lagi ke kantor pos, " jawan kepala sekolah

umi memang terdaftar ke salah satu siswa yang mendapat bea siswa berprestasi dari gerakan orang tua asuh, tapi biasanya setiap tahun para siswa akan mengambil dana itu ke kantor pos, dengan surat pengantar dari sekolah

" ini , ambil lah " kepala sekolah menyerahkan amplok warna coklat itu masih di segel .

" terima kasih pak, " jawab umi senang

"gunakan uang ini untuk keperluan sekolah,"

kata pak kepsek

" iya pak, terima kasih sekali lagi pak"

" ya, dan selalu tingkat kan prestasimu , kamu boleh keluar " kata pak kepsek sambil benepuk bahu umi ,

umi kembali ke kelas dengan amplok di tangan nya,

umi duduk di samping Rina,

"ada apa kamu di panggil kepsek mi" ..Rina

" oh itu, ... Alhamdulillah, rin tahun ini aku dapat lagi beasiswa itu," ...umi

" oh... Alhamdulillah, akhirnya kamu bertahan mi" rina menjawab dengan wajahsedih

"rin, ... apa kamu tidak dapat ? "...umi

" aku gak tau mi, tahun ini nilai ku kalah sama ezi, aku rasa aku gagal , setiap mapel nila Ezi unggul di atas ku, " ..rina

"tapi rin, Ezi kan anak orang kayak jadi gak mungkin dia dapat, aku yakin kamu juga pasti dapat, " .. umi

iya, Ezi Iskandar adalah siswa berprestasi yang sangat unggul di sekolah, dia unggul di setiap mapel, dari setiap mapel dia selalu kejar kejaran dengan Umi , Rina , dan Dihar,

tapi Ezi dan Dihar anak orang kaya jadi mereka tidak terdaftar dalam GN OTA ,

umi masih melihat raut wajah serih di muka Rina, bagaimana pun, uang beasiswa ini sangat berguna buat umi atau pun rina, karena mereka dari kalangan kurang mampu , mereka sekolah bermodal niat, dan tekad

tapi rina tetap khawatir karena sepuluh nilai tertinggi di sekolah yang mendapat kan nya, dan itu di ambil dari semua kelas dari kelas satu sampai tiga,

jika ada siswa kls lain yang nilainya di atas rina mau tidak mau rina harus kehilangan beasiswa itu tahun ini

percakapan mereka terhenti ketika salah seorang murid memanggil nama Rina susanti,

"Kamu rina susanti, ? " ...

" iya ada apa?, "

"kepsek memanggilmu, kamu di suruh ke ruang kepsek sekarang, "

rina diam dan menatap kearah umi dengan tatapan penuh harap

" terima kasih ya, "...rina

"ya, sekarang .." ank itu berlalu

"ya udah rin, cepat sana, semoga saja yach" ... umi ikut berharap

" ya, mudah mudahan, aku ke ruang kepek dulu.."

rina berlalu

bel jam pelajaran baru pun berbunyi, hari ini ada pelajaran fisika ,

dan seorang guru wanita masuk dengan anggun , guru kiler kedua setelah guru matematika , yang sangat di takuti siswa,

*pelajaran pun di mulai*

di tengah tengah jam pelajaran , rina memasuki kls, tentunya dengan wajah senang

tok,.. tok..

"permisi buk, apakah saya boleh masuk..?"

"kamu dari mana , kenapa masuk di tengah jam pelajaran, "

"maaf buk, tadi saya di panggil ke ruang kepsek, "..

"ya sudah, masuk "

pelajaran pun di lanjutkan

*****

"rin, bagaimana tadi, apa kamu juga dapat beasiswanya,?"... tanya umi saat jam pelajaran akhir berakhir

"Alhamdulillah, mi, akhirnya aku bisa dapat, lumayan buat tambahan tabungan ku untuk masuk sma, nanti"..?rina

"kamu masuk sma mana rin, kalo aku pengen masuk SMK rin, tapi.. aku juga takut nanti buat biaya sekolah nya , belom lagi katanya kalo di SMK ada magang nya, dan lain lain, biaya nya pasti besar.., huf..."

umi ingin sekali masuk ke SMK negeri favorit di kampung nya, tapi dia juga memikirkan biaya yang sangat besar yang harus di tanggung nenek, ..

ya,.. umi adalah anak yatim yang tinggal dengan nenek dan kakeknya, jadi dia harus tau diri karena nenek dan kakeknya sudah tua, di tambah lagi beban nenek dan kakeknya yang sangat banyak, satu abng sepupunya yang saat ini masih di kls tiga SMK, dan satu lagi adik umi yang masih di kls enam SD, semua lagi butuh biaya, beruntung abng sepupu umi bisa membiayai sekolah nya sendiri dengan bekerja serabutan

"dah yok , balik .." ajak rina,

"yok," ...

mereka berjalan keluar dari kls, perjalanan mereka terpisah saat di persimpangan rumah rina, dan tinggal lah umi sendiri menuju rumah dengan senyum ceria berharap segera berjumpa dengan nenek kesayangan nya,

" hei.. kamu umi , kan cucunya nenek eni,.."

seseorang menghampiri umi

" iya pak, .." sahut umi

" segeralah pulang cepat,.." bapak itu pun berlalu

' ada apa ini ..? ' batin umi dan segera berajalan

setengah berlari dengan perasaan campur aduk..

dan... di sinilah umi sekarang, dengan wajah bingung umi melihat suasana ramai di halaman rumah tua itu, .. dengan hati bertanya tanya ada apa, ..?

"umi... nak, ayo masuk.. kamu.. yang sabar yah,.. " seorang ibu setengah baya menghampiri umi dengan wajah sedih seperti sehabis menangis,..

" ada apa tek, kenapa ramai sekali dan banyak tetua adat dan agama yang berkumpul di rumah, ada apa tek.. " umi bertanya dengan gemetaran, ( etek adalah panggilan untuk tante di daerah umi)

" masuk lah.. " etek elin mengajak umi masuk menuju dipan kecil di ujung rumah, dan... umi kaget..

" amak...... , amak... "umi tak bisa berkata apa apa lagi,

badannya kehilangan keseimbangan , etek elin segera merangkul umi, dan menduduk kan emi di lantai ,

sementara umi masih setengah sadar dengan apa yang terjadi..

dia bingung antara percaya dan tidak.. dengan yang dilihat nya.. dan tiba tiba..

" amak.............." jerit pilu umi seketika menyadari apa yang terjadi, umi menjerit sambil memeluk.. tubuh kaku sang nenek..

"amak jangan tinggal umi amak..." umi terus meratap...

" amak....."

"amak....." dam umi akhirnya tumbang dan tak sadarkan diri, ...

etek elin membawa umi ke ruang lain di bantu abang sepupu umi

" mizi kamu temanin umi yach, etek mau melihat etek nin mu dulu, kasian dia tadi pinsan

kamu tenangin umi, dan kamu juga harus kuat mizi.. ikhlasin nenek mu, kami harus lebih kuat adik adik mu, butuh kamu zi,"

" iya tek, mizi tau, mizi hanya memikirkan tek nin, dia baru saja melahirkan, dan suaminya belum sampai, tadi mizi dengar etek pinsan sampe tiga kali, "

"iya, etek nin mu sangat terpukul, kamu jaga dl umi, etek akan melihat dulu teknin mu"

di kamar teknin, tante umi yang baru saja melahirkan bayinya sebulan yang lalu beberapa ibu ibu berusaha menenangkan tek nin,

"nin, kamu harus kuat.. ingat kamu baru saja melahirkan, kasian bayimu "

"enin gak kuat buk, " ratap teknin pilu

"kenapa buk, kenapa Allah mengambil amak enin, enin belom sempat membahagiakan amak ..enin gak kuat bu,.." teknin beberapa kali tumbang, ..

di luar terdengar suara motor yang baru saja berhenti, suami enin baru saja sampai dari tempat kerjanya,..

dia langsung mencari enin dan memeluk enin

" nin, kamu harus kuat sayang... kasian anak kita, "

"abang... kenapa bang, kenapa Allah mengambil amak enin bang,"

"enin, kamu harus ingat semua adalah ketentuan dari Yang Maha Kuasa, kita sayang sama amak, tapi Allah jauh lebih sayang, dan ini sudah saat nya Allah mengambil miliknya, dan kita pun suatu saat akan menyusul, ini hanya tentang waktu, .. kamu harus ikhlas nin, "

" tapi bang..." ....enin pilu..

"sayang... kalau kamu lemah siapa yang akan menjaga mereka, putri kita keponakan mu, dan ayah.. semua sekarang tanggung jawab mu nin

kamu adalah pohon perlindungan mereka saat ini ".. suami teknin menguatkan

enin berusaha menguatkan hatinya dengan memeluk erat suaminya, ..

dia begitu terpukul.. dengan kehilangan ibunya, sementara saudara saudara nya jauh diperantauan,

*****

tiga hari berlalu setelah pemakaman nenek , umi masih mengurung diri, dia tidak tau bagaimana hidupnya nanti tanpa nenek nya, adiknya yang masih kecil tertidur di samping nya,

tiba tiba terdengar suara ramai dari ruang tengah,..

"nin, maafkan uni.., uni sudah berusaha datang secepatnya tapi busnya rusak di jalan, makanya uni terlambat, " seorang wanita berusia kurang lebih kurang tiga puluh lima tahun, bersama seorang anak kira kira berusia 5tahun, duduk sedih di sudut ruangan sambil menangis pilu

" iya ni, sekarang kita harus Ikhlas, amak sudah tenang di sana," suami teknin berusaha menenangkan wanita itu

"iya nto, trima kasih . anak anak mana nto"..

"umi dan ica ada di kamar belakang ni, umi sangat terpukul sudah tiga hari ini umi tidak mau bicara, mizi dan enin sudah berusaha membujuk nya, tapi.. dia hanya diam, bahkan makan pun dia tidak berselera "

"uni akan melihat nya".. wnita itu pun berlalu ke kamar umi dengan menggendong anak perempuan nya yang berusia lima thun.

"umi...., ica.." wanita itu merangkul kedua putrinya dengan pilu, putri yang sudah lama di

tinggal kan nya

" ibu... " ica memeluk wanita itu dengan rindu , berbeda dengan umi yang hanya diam tak bergeming sedikit pun,

" umi.., ica.. ibu rindu kalian, maafin ibu baru bisa pulang sekarang nak, keadaan ibu tak mengizinkan ibu untuk pulang, ibu minta maaf pada kalian, ..."

"ibu wati, kapan ibu sampai " ..mizi

"oh, mizi.. ibu baru sampai setengah jam yang lalu, kamu dari mana " sambil memeluk putra kakaknya itu

"bu, .. umi sangat terpukul, dia tidak mau makan sedikit pun , dan semalam badan nya panas jadi mizi beli obat di warung, coba ibu bujuk umi biar makan, "

mizi menyerahkan semangkok nasi dan sayur ke ibu wati, dan ibu wati menerima nya dengan ragu, karena ibu wati sendiri tidak yakin umi akan mau mendengarkan nya. ibu wati juga tau umi sangat membencinya semenjak dia menikah lagi saat umi kelas 3 sd.dan ibu wati hanya datang dua kali untuk menjenguk umi dan ica sejak dia menikah, saat ibu wati mengandung dan sekarang, saat nenek nya meninggal, dan umi sangat benci itu, umi merasa ibu wati sudah melupakan dia dan ica

" umi... kamu makan sedikit ya nak, kalau kamu tidak makan nanti kamu sakit, dan lihat ini abng mizi sudah membeli obat untuk mu" bujuk ibu wati tapi umi hanya diam bagai tak mendengar suara bu wati

"mi, ayolah.. abng gak mau kamu sakit, kamu gak kasian sama teknin, dia khawatir sama kamu mi, makan ya " bujuk mizi

umi melirik ke arah mizi,

"suruh dia keluar bang " hanya itu yang terucap dari mulut nya, dan ibu wati mengerti putrinya itu sedang tidak bisa di bujuk, dia sangat membencinya, ibu wati pun keluar dari kamar dengan hati yang berat dan air mata yang tak kuasa di bendung

misi mengerti suasana itu, dia tidak berkata apa apa untuk menenangkan adik sepupunya itu, dia hanya melihat bu wati dengan perasan pilu, dia mengerti umi sedang tak ingin bertemu bu wati.

"ya sudah, kamu makan ya, minum obat nya" ..mizi

"umi gak selera makan bang"..umi

"kamu harus makan, saat ini kamu harus bisa menjaga dirimu sendiri, kita semua harus belajar mandiri, kasian teknin beliau pasti wkan kerepotan kalo mengurus kita semua, jadi kita harus mandiri, tidak boleh merepotkan beliau, "

tanpa di suruh untuk ke sekian kalinya umi memakan nasi yang di bawakan mizi, dan meminum obat nya

"kamu istirahat lah dulu, ayok ca kita keluar , apa kamu tidak rindu sama ibumu," ajak mizi ke ica

"buat apa wanita itu kembali bang, dia sudah membuang kami," ..umi

"hust, umi kamu tidak boleh begitu, tidak ada ibu yang akan membuang anak nya, ibu wati tidak pulang bukan berarti dia melupakan mu, tapi keadaan yang membuat dia tidak bisa kembali"..

"kamu bersykur mi, kamu dan ica masih bisa melihat bu wati, kamu lihat abng dan bang romi, kami bahkan tidak tau wajah ibu kami seperti apa, " sambung mizi

umi tidak bergeming sedikit pun, di lubuk hatinya dia sangat merindukan ibunya,namun dia juga terlalu membenci ibunya karena telah meninggalkan nya sendiri .

mizi berlalu ke ruang tengah bersama ica, dia melihat bu wati sedang berbincang dengan tek nin, dan suami nya. ica pun mendekat ke bu wati dan memeluk tangan bu wati

ica sangat merindukan bu wati,

"ica ... muuach.. "bu wati mencium puncak kening ica, dia begitu merindukan putrinya itu

******

"kakak, .... " suara gadis kecil itu membangunkan umi dari lamunan panjang nya, ia menatap gadis kecil yang imut dan lucu itu, gadis kecil itu tersenyum pada umi.. senyuman yang sangat imut ,

"sedang apa kau di sini" tanya umi ketus,

" kata ibu , aku di suruh panggil kak umi buat sarapan , "

"pergilah aku bisa makan sendiri tidak perlu menyuruh ku makan , di sini kalo kami lapar kami akan makan mncari makan sendiri, tidak ada yang namanya sarapan seperti orang kota "

entah apa yang di pikirkan umi, dia melampiaskan kebencian nya pada anak kecil itu, seolah olah anak itu akan mengerti apa yang di ucapkan umi,

di balik pintu ibu wati mendengar anak nya itu dengan perasaan sedih, segitu bencinya putrinya padanya..

"ya Allah , apa kah ini hukuman ku,karena telah meninggal kan anak anak ku. sehingga meteka membenciku " batin bu wati

******

hehehe... maaf ya ini baru tulisan pertama ku, dan benar benar baru belajar aku sangat berharap masukan dari para sahabat

perginya ibu

seminggu berlalu setelah kepergian nenek, umi mulai beraktifitas seperti biasanya, pagi ini dengan wajah sedihnya dia berangkat ke sekolah, dia tak ingin mengecewakan nenek nya dia harus lulus dengan nilai terbaik agar bisa masuk ke SMK favoritnya,

"semangat umi.., kamu harus kuat, kamu harus bisa membanggakan amak , kakek dan teknin," umi menyemangati dirinya sendiri

sesampai di gerbang sekolah

"umi.... ," rina langsung menggandeng lengan umi

"umi , udah seminggu kamu tidak sekolah, apa kamu sudah tidak sedih lagi, .." tanya rina

umi hanya tersenyum , terlihat masih sisa kesedihan di raut wajah umi, tapi rina takningin membuat sahabat nya itu sedih jadi rina mengalihkan obrolan nya

"oh ya, kamu sudah dapat informasi tentang olimpiade matematika , coba tebak kali ini siapa saingan mu untuk maju ke olimpiade antar sekolah "

" paling seperti biasa ,ezi, dihar ,kamu dan yana"

" kali ini kamu salah, aku ezi dan dihar akan ikut cedas cermat antar sekolah

dan untuk matematika kamu dan yana akan bersaing dengan adik kelas kita di kls 2 namnya ace, sepeti biasa hanya satu yang terpilih , lawan mu kali ini berat lo, dengar dengar ace udah sering ikut lomba seperti ini di sekolahnya dl, dan dia selalu membawa piala juara satu,"

" ah.. benar kah, tapi setiap lomba aku tidak pernah bertemu dengan nya, dan seingatku saingan aku tahun kemaren anak laki laki dari SMP negeri 2, bukan ace"

"ce itu pindahan dari kota Medan, dan dia juara matematika antar sekolah se propinsi nya" jelas rina

" ouh.. saingan yang berat, tapi aku ataupun dia yang akan ikut lomba antar sekolah ini, aku tidak masalah , karena tujuan kami tetap mengharumkan nama sekolah, lagian aku gak begitu semangat rin, " ..umi..

rina mengerutkan dahinya ,

"biasanya kamu paling antusias dan gak mau kalah mi,"

"entahlah , lihat nanti aja"

umi dan rina masuk ke kls, dua sahabat ini selalu bersama, sejak awal masuk ke SMP , ini

dua gadis remaja yang metasa senasib dan sepenanggungan,

*****

jam pelajaran akhir telah berakhir, seperti biasa umi dan rina pulang ke rumah mereka dengan berjalan kaki, umi jarang sekali naik angkot dengan alasan, sayang uang nya bisa buat nabung, dan sekalian olahraga..

sesampainya di rumah, umi melihat koper yang sudah di ruang tengah, dan ibu sedang duduk menunggu umi, di bangku bangku kayu sebelah kiri ada kakek dan etek umi,

"umi.... , " ibu memanggil umi, dan meminta umi duduk

"kalau mau pergi, pergi saja. aku harus ganti baju dl, dan aku banyak pekerjaan " umi tak menghiraukan ibu dan berlalu ke kamarnya

" apa uni tak bisa memikirkan nya lagi, kasian umi dan ica ni, " kata teknin

" aku akan segera menjemput mereka nin, untuk saat ini aku belum bisa membawa mereka, uangku pas pasan buat ongkos, lagi pula mereka sebentar lagi ujian, kenaikan kelas, aku berjanji nin. aku akan mengirimkan uang buat mereka nanti, kamu jangan khawatir tentang biaya mereka"...ibu wati

"uni, bukan aku tidak mau menjaga mereka, uni lihat ayah sudah tua, anak masih kecil dan lihat kehidupanku pas pasan, apa uni tidak kasian padaku, " iba teknin

"uni tau, tapi uni tak mungkin tinggal, disana ada suami uni nin, kalo uni tidak kembali sekarang dia bisa marah, kamu tau sendiri seperti apa suami uni nin, "

" salah uni sendiri, menikah dengan seorang preman pemabuk seperti itu, tanpa memikirkan masa depan anak anak uni, apa uni tidak sadar uni telah melalaikan anak anak uni dari mereka kecil, dari usia umi 4 tahun uni, dan ica dia waktu itu baru 6 bulan, dan uni sama sekali tidak pernah perduli pada mereka " teknin tetas sesak menahan airmatanya ,

"nin, tolong mengertilah. aku berjanji akan segera menjemput mereka saat ini aku tidak bisa berbuat apa apa, aku harus kembali"

di balik dinding umi yang mendengar perdebatan ibu dan tek nin, tak kuasa menahan air matanya, dia begitu sesak hingga menjerit tertahan sambil memeluk adik kecil nya ica , di hati umi berjanji akan menjaga ica walau apa pun terjadi,

" ayah.. aku berangkat bus ku sudah di depan, "

pamit bu wati kepada kakek sambil mencium punggung tangan kakek

" jika itu keputusan mu ayah tak dapat lagi menahanmu ,hati hati dalam perjalanan, dan kalo bisa sering seringlah memberi kabar pada anak anak mu, jangan sampai mereka lupa kalau mereka masih punya ibu " nasehat kakek dengan suara dingin nya

" nin, uni berangkat dulu " pamit ibu dan memeluk teknin dan tidak di tanggapin oleh tek nin

dia sangat kecewa pada kakak sulung nya itu, seolah meninggal kan tanggung jawab padanya, sedangkan dia masih baru berumah tangga , dengan hidup yang pas pasan. tapi dia harus menjaga 3 keponakan dan ayahnya, semua tanggung jawan ada di pundaknya saat ini

ibu berangkat tanpa di antar oleh umi dan ica, sebenarnya dia ingin sekali membawa serta anak anak nya itu, tapi keadaan nya tidak memungkin kan, hatinya juga hancur melihat kemarahan di mata amak sulung nya, .. bus pun berjalan meninggalkan kampung halaman nya,..

sementara di balik dinding papan kamarnya umi begitu terpukul, ingin sekali dia menahan agar ibunya tidak meninggal kan dia dan adiknya, tapi.. dia tau itu percuma ,airmata nya tak berhenti mengalir begitu sakit dan perih yang dia rasakan, .. , di peluk adik kesayangan nya dalam hati nya 'bagai mana nasib kita setelah ini ca, apa teknin mau menjaga kita, dan kakek.. ahhh " .....

segala begitu menakutkan setelah kepergian nenek nya, dan ... " ohhhhh amakkkk, kenapa amak meninggalkan umi dan ica " pilu umi

dari depan terdengar suara teknin memanggil umi...

" umi......"

" iya tek, " sahut umi

"makan lah terus bantu etek cuci piring dan masak lah nasi , adek mu lagi rewel etek gak bisa masak, oh ya, suruh abng mu mizi mencari kayu bakar"

"iya tek ,.. "

begitulah kehidupan umi selanjutnya, dia tidak punya lagi waktu untuk bersedih, dia harus membantu teknin, menjaga adiknya, dan segala yang ia bisa

di kamar teknin

" nin, bagaimana ini, kenapa uni wati setega itu sama anak anak nya, dan kita.. kamu tau sendiri gajiku pas pasan dan gak akan cukup untuk membiayai ayah dan keponakan mu, " kesel suami teknin

" iya bang aku juga bingung, tapi abng gak usah khawatir, untuk biaya umi dan ica, ayah masih ada uang pensiun, dan aku rasa cukup lah buat kita bertahan bulan ke bulan,"

" iya , kalau ayah mu itu tidak ada keinginan buat menikah lagi, tadi pagi waktu aku dan mizi mau kesawah, aku dengar sendiri tek ana yang depan jalan , itu menjodoh jodoh kwn ayah dengan janda ujung sana, yang rumah nya dekat bukit, ".. adu suami teknin

" ada ada aja kamu bang, gak mungkin lah ayah ku itu sudah tua, lagian ibu ku baru saja meninggal tanah pemakaman nya juga masih merah" .. teknin

" ya sudah kamu tanya mizi ".. suami teknin pun keluar dengan kesal

umi, sedang mencuci pakaian saat om yanto suami teknin mau makan ke belakang ,

" umi... sedang apa kamu" om yyanto

"umi mau mencuci om" ..umi

" bagus, kamu harus sadar diri, teknin mu itu capek dia punya bayi jadi kamu harus mengerjakan pekerjaan rumah sendiri ,kalo pulang sekolah langsung pulang, jangan main main " om yanto

" iya om.." jawab umi penuh hormat

"seharusnya aku dan istriku bisa tenang dengan rumah tangga kami sendiri bukan nya malah mengurusin kalian, " kata om yanto kesal

umi hanya diam menahan air matanya agar tak tumpah, di hati umi sudah bertekad tidak ada waktu untuk menangisi nasib nya ,...

perginya teknin

sebulan setelah kepergian nenek umi, terjadi hal yang tak di sangka sangka oleh teknin dan umi

pagi itu,

" nin.... ayah mau bicara " kata kakek dengn nada dingin nya seperti biasa

" ada apa yah".. teknin agak merasa aneh

"ummmmm, nin ayah sudah melamar si yun,dan rencana jumat ini ayah akan menikahinya " jelas ayah

" apa......? " teknin terkejut

"yah kau gak salah dengar, bagai mana pun ayah orang buat mngurus ayah, dan keputusan ayah sudah bulat, ayah tak bisa hidup sendiri terus, " ... kakek

" ayah... apa ayah tidak sadar, ayah itu suda tua, usia ayah sidah 65 tahun, mana mungkin ayah akan menikah dengan kak yun, usianya sama denan uni wati yah, dan dia teman nya uni wati, ayah.. .. " teknin kehabisan kata katanya

" justru itu, karena dia teman nya uni wati mu, jadi dia tak mungkin menyia nyiakan ayah, dia tulus sama ayah, kami saling menyayangi.. "

" ayah.... sadar lah yah, pokoknya anin tidak setuju ayah menikah lagi, apa lagi sama kak yun, "

" ayah tidak meminta persetujuan mu, ayah hanya memberi tahu mu, dan keputusan ayah sudah bulat, kau jagalah keponakan mu, kapan perlu kau telpon uni mu, untuk menjemput mereka, karena yun, tak mungkin menjaga mereka anak nya juga ada yang harus dia urus, "

itu terakhir kali umi melihat kakek di rumah, setelah itu umi dan teknin tidak pernah lagi melihat kakek di rumah,

***

siang itu...

" mizi,.. umi kesinilah aku mau bicara, " om yanto memanggil kami

" zi, seperti yang kamu tau, pekerjaan ku jauh dan aku gak bisa bolak balik terus, dari sana ke sini, terlalu capek buat ku, bolak balik seminggu sekali, ...." om yanto menghentikan ucapan nya sambil menatap ke bang mizi

"zi..., aku minta maaf, kamu sudah dewasa beberapa bulan lagi kamu lulus , dan ummi juga akan lulus dari smp , ica juga lulus dari sd, jadi aku memutuskan akan membawa teknin mu, ke tempat kerjaku, " om yanto melanjutkan ucapan nya, dengan sesekali menatap bang zi seolah meminta pengertian nya,

" zi, ica akan di bawa makdang ( panggilan paman paling tua di kampung umi) dan amu dan umi kalian sudah besar jadi kalian harus saling menjaga , di lumbung masih banyak padi, suruh lah umi menjemur dan bawa ke penumbukan, dan kalian bertahan lah hidup seadanya aku gak mungkin membawa serta kalian , kamu tau sebenarnya kalian bukan tanggung jawab ku, "

umi hanya tertunduk sedih mendengar penjelasan om yanto, iya semua yang di ucapin om yanto ada benarnya, tidak ada yang salah kami bukan tanggung jawabnya, ia harus belajar mandiri hidup seadanya berbekal padi di lumbung , dan ica.. ya tuhan ica harus ikut makdang yang istrinya pasti akan menyiksa ica, umi tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi dengan adik kesayangan nya itu nantinya ,

" om,.... hmm, bolehkan kalo ica tetap di sini bersama kami " tanya umi dengan raguvraguvdan takut

" itu gak mungkin umi,ica masih sangat kecil dia akan lebih baik ikut mak dang, lagi pua kamu mengurus diri mu saja belom tentu bisa, mau mengurus adik mu pula, kamu harus bersyukur makdang mau membawa ica, jari dia bisa melanjutkan sekolahnya hingga smp , "

umi tak bisa berkata apa apa lagi, dia tertunduk lemas, tak di sangka semua akan seperti ini dia dan ica akan terpisah, dan.. teknin satu satunya harapan nya kini pun akan pergi ikut suaminya

" mi, kalian bersabar lah, etek tetap akan pulang sebulan sekali untuk melihat kalian, masalh uang kalian bisa meminta uang buat jajan sekolah atau pun buat kebutuhan kalian pada kakek, etek rasa uang pensiun kakek lebih dari cukup, etek sudah belikan kamu minyak sayur dua kg, kentang , dan ikan teri kamu berhematlah " ucap teknin yang baru saja keluar dr kamar

"zi, aku titip umi sama kamu yach, jangan sampai umi keluar malam, dan untuk siang umi boleh di rumah tapi kalau malam umi harus menginap di rumah etek zar, aku sudah bicarakan semua nya sama tek zar, kaliam jangan canggung tekzar adalah adek sepupu nenek kalian beliau pasti menjaga kalian "

umi, dan mizi hanya tertunduk tak mengerti harus bagai mana, mizi sudah besar dia bisa memahami semuanya, tapi umi, ahhh... segalan perasaan berkecamuk di dalan dada mereka masing masing , begitu juga tek nin dia begitu sedih harus meninggal kan mereka tapi dia juga tidak bisa berbuat apa apa tanggung jawab nya sebagai istri memaksanya melakukan semua ini

"besok sore kami akan berangkat ,"... sambung om yanto,

" hah... secepat itu, , " umi

"yah aku tidak mungkin menghalangi teknin, seharusnya aku adalah tanggung jawab ibuku, tapi.. teknin yang mengurusku dari kecil .

aku benci wanita itu..." bisik hati umi

*****

sore itu sebuat mobil truk berhenti di pinggir jalan raya arah rumah nenek umi, mobil yang akan membawa barang barang pindahan teknin dan suaminya

" mi, ingat pesan etek jangan keluar malam, jaga dirimu baik baik, kamu haris mandiri "

" iya tek .. " sahut umi parau

ia berusaha menahan air matanya, saat teknin naik ke mobil truk itu, dan terlihat teknin tesedu tak sanggup meninggalkan keponakan nya itu, tk nin berusaha tegar,

" zi jaga lah adik adik mu, malam ni makdang akan datang menjemput ica, mi jangan cengeng berhenti menangis, kamu harus belajar mandiri , ingat satu hal, kamu adalah keponakan ku yang kuat, " teknnin berusaha menguatkan umi

" tek nin........ ratap umi dan ica saat mobil truk itu mulai meninggalkan jalan raya menuju tempat kerjanya yanto,..

" teknin kami tidak punya siapa siapa lagi, kenapa teknin juga pergi,.. hik..hik..hik.. pilu umi "

"ayo pulang mi, " ajak mizi ke umi dan menggandeng ica di samping nya, dia pun bingung harus bagaimana,

mereka bertiga melangkah pulang dengan perasaan sedih,.. umi harus menyiapkan segala perlengkapan ica karena malam nanti makdang akan menjemput ica, dan mizi bersiap ke kebun belakang untuk memanjatl beberapa kelapa buat dijual buat kebutuhan mereka

umi memandangi wajah ica yang masih terisak sungguh dia tak tega adik kecilnya itu untuk di bawa ke rumah makdang nya, karena dia tau tante nya itu sangat sangat kejam ,

umi tak dapat membayangkan bagaimana adik nya itu akan bertahan di sana , " tuhan kenapa aku harus berpisah dengan ica.. " rintih sedih umi

" kak ica gak mau ikut dang, ica takut ... " iba ica

" kakak juga gak mau kamu ikut dang ca, tapi k gak bisa berbuat apa apa, "

"kak, gimana kalau kita susul ibu".. ide ica dalan isak tangisnya

" ca, lupakan ibu . kita tidak harus berharap pada ibu, kita bisa hidup sendiri ca, percayalah suatu saat nanti kk pasti akan jmput ica ke tempat dang, walau kakak pun tidak tau ca, kaoan kakakak akan jemput ica," bujuk umi pada ica

malam pun datang dengan cepat, terdengar suara motor makdang dari arah depan

" hemmmm...." suara khas makdang kalo datang

" mi, mana mizi " tanya dang

" bang mizi gak ada dang, kami gak tau bang mizi ke mana " .. jawab umi

" ya sudah ca kamu sudah siap,.. ayok kita berangkat , " ucap makdang dengan penuh wibawa

" dang apa tidak boleh ica tetap di sini sama umi,.." tanya umi takut takut

" jangan mengada ngada , ayok ca naik motor, " makdang pun berlalu dengan membawa ica tanpa menoleh lagi ke belakang

umi hanya bisa pasrah dia harus terpisah dari adik kesayangan nya, ia menangis di bangku kayu sudut rumah, sambil menghiba memanggil manggil nenek nya,

"amak.... umi rindu amak...,kenapa amak ninggalin umi dan ica, sekarang ica di bawa mak dang, umi sendiri mak.., ,," ratap pilu itu keluar dari mulut umi..

entah berapa lama umi menangis di bangku kayu itu hingga dia tertidur ,

" umi... umi..," terdengar suara pintu di gedor dari luar,

umi pun melangkah dengan gontai,

" ya sebentar .." sahut umi sambil membuka pintu

" kamu ngapain di dalam, ayuk kita tidur di rumah ku, ini sudah malam, ibuku menyuruhku menjemput mu, ".. ria anak nekzar yang datang..

" aku mau tidur di sini saya tek, " umi menatap penuh mohon pada ria

" gak bisa mi, nanti kalo ada orang jahat gimana, lagi pula ibuku pasti akan marah kalo aku biarkan kamu tidur di sini sendiri "

akhirnya umi pun akhirnya mengikuti ria, tanpa bantahan lagi, bagaimana pun juga ini demi kebaikan dirinya

*****

berantakan yach tulisan ku.. hehehe.. sumpah ini pertama kalinya aku menulis dan aku pun gak tau cara menulis yang baik

kuharap ada yang mau membaca dan memberi masukan,

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!