Prolog
Keno Raditya adalah seorang calon dokter yang masih menempuh pendidikannya di fakultas kedokteran di kotanya, dia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter handal suatu hari nanti, namun sayangnya dia harus meninggal saat dia sedang di pejalanan ke Rumah Sakit untuk menjenguk orang tuanya yang sedang di rawat di sana
Dia yang waktu itu mengendarai motor trailnya di serempet oleh sebuah mobil yang melaju kencang dari arah belakang, dia pun langsung terpelanting dan terlempar jatuh ke dasar sungai yang kebetulan ada persis di bawah jembatan jalan itu
Nyawanya tidak tertolong sesaat setelah dia tiba di rumah sakit, ayahnya yang sakit pun mendengar kabar kalau putra sulungnya itu telah meninggal, dan seketika kondisinya pun makin memburuk, dan dia pun akhirnya meninggal juga menyusul Keno
Arwah Keno tidak langsung naik ke langit seperti arwah arwah pada umumnya, dia masih bisa berkeliaran di bumi dan dia masih berada di Rumah sakit, dia pun masih bisa melihat jasadnya sendiri yang terbujur kaku di ruang mayat, dia terus mengikuti ibu dan adiknya kemanapun mereka pergi, mereka terus saja menangisi dirinya dan ayah nya yang sudah tiada
Keno terus menerus berbicara untuk menenangkan mereka, namun Ibu nya tidak merespon Keno sama sekali, karena memang dia tidak dapat melihat atau pun mendengar Keno lagi, Keno juga sampai mengikuti ibu dan orang orang yang membawa jasad dia dan ayahnya hingga ke perkuburan, dan jasad mereka pun di kuburkan berseblahan di sana
Beberapa hari berlalu, Keno pun masih terus mencoba menenangkan ibunya yang terus bersedih, dia memang sudah kehilangan 2 orang terkasihnya, dan dia pun hanya bisa menangisi mereka meski ibunya sudah merelakan mereka
Keno pun akhirnyanya menyerah untuk mebujuk ibunya, Dan dia pun berniat keluar karena merasa tidak ada gunanya juga terus di rumah
Keno pun penasaran ingin tau siapa yang menyerempetnya malam itu hingga menyebabkan dirinya sampai meninggal, jadi diapun pergi untuk mencari tau, dia hanya bisa membawa kalung warisan turun temurun yang di berikan ayahnya padanya, karena hanya benda itulah satu satunya benda yang bisa dia pegang Keno sekarang, dia juga bingung kenapa bisa begitu
Dan Keno pun kembali ke tempat kejadian dimana dia tertabrak waktu itu, dia berharap bisa menemukan sebuah petunjuk yang di tinggalkan pelaku, dan di jembatan itu, dia pun bertemu dengan pria indigo yang bisa melihat dan bahkan mendengarnya, dan dari sinilah kisahnya berawal
...
Malam itu, terlihat seorang pemuda yang berdiri di tengah tengah jembatan yang jadi penghubung jalan yang di bawahnya terdapat Sungai yang dalam, Dia mencoba memanjat pagar pembatas jembatan yang tidak terlalu tinggi, dia berniat untuk menjatuhkan dirinya ke bawah jembatan
"Sepertinya inilah akhir yang harus ku jalani, tidak ada artinya lagi aku hidup di dunia ini, hhhhh, menyedihkan" ucap pria itu sambil menutup matanya yang sedikit ber air
Di tengah bisingnya kendaraan yang melintas di belakangnya, tidak ada seorang pun yang menghiraukan aksinya ini
Dia pun di kejutkan oleh suara seorang laki laki di belangkangnya, dan Dia juga bisa membedakan suara manusia dan suara Roh, jadi meskipun dia tidak menolehnya dia tau kalau itu suara Roh penasaran yang berbicara
"Apa kau yakin akan melompat kesana? walaupun di bawah itu hanya air, tapi kalau kamu jatuh dalam posisi yang salah dari ketinggian ini, itu tidak ada bedanya dengan kamu jatuh menghatam tanah," ucap Keno acuh tak acuh, dia masih tidak tau kalau pria ini bisa mendengar bahkan melihat wujudnya, dia hanya berbicara asal saja, tidak peduli akan di dengar pria ini atau tidak
"Ya, gue rasa itu cukup menakutkan, tapi gue pikir menjadi mahluk seperti kalian itu lebih baik dari pada hidup di dunia ini seorang diri, tidak ada yang mengharapkanku, tidak ada juga yang peduli denganku, hidup seperti itu sama sekali tidak ada artinya kan?" ucap Reki, dia juga sebenarnya sangat takut melihat ke bawah
Keno pun langsung terkejut karena pria ini ternyata merespon kata katanya, "Apa barusan kamu bicara padaku,?" tanya Keno
"Memangnya siapa lagi yang ada di sini, hanya ada kamu kan?" ucap Reki
"Bagaimana kamu bisa melakukannya? aku sudah meninggal, dan orang lain tidak ada yang bisa mendengar ku saat aku bicara, itu kemampuan yang luar biasa" ucap Keno
"Terimakasih, hanya kamu yang bilang begitu, yang masih hidup hanya bilang kalau gua ini gila dan aneh, memiliki kemampuan seperti ini membuat gue di jauhi orang lain, banyak orang tidak percaya kalau gue bisa melihat apa yang mereka tidak bisa lihat, Mereka menganggap gue hanya menakuti mereka saja" ucap Reki
"Apa itu alasan kamu ingin mengakhiri hidupmu?" tanya Keno
"Ya,, gue rasa tidak ada tempat lagi di dunia ini yang bisa menerima gue, satu satunya orang yang jadi alasan gue bertahan hidup pun sudah pergi dan berpaling, dia lebih memilih bersama atasannya daripada gue, jadi untuk apa gue hidup lagi" ucap Reki
"Bodoh, apa pikiranmu sesempit itu, kamu tidak tau seberapa beharganya hidup, andai saja bisa di tukar hidupmu dan hidupku, aku rela memberikan apapun untukmu, tapi kalau kamu ingin tau rasanya 'Menyesal' itu seperti apa, maka melompat lah sekarang" ucap Keno tidak membujuk
Reki pun melihat ke bawah, di sana sangat gelap dan tidak terlihat samasekali permukaan sungai, jujur sebenarnya dia juga merasa takut untuk melompat "Gue memang ingin lompat, tapi apakah melompat dari sini itu akan menyakitkan?" tanya Reki
"Tentu saja, aku mati di sini 3 hari lalu, jangankan jasadku, aku saja sekarang masih merasakan sakit itu, aku masih ingat saat aku jatuh, tubuhku serasa bagaika di hatam kereta yang sedang melaju kencang, dan itu sungguh sangat sangat menyakitkan, kalau tidak percaya silahkan untuk mecobanya sendiri" ucap Keno menakuti
Keno tidak membujuk Reki untuk tidak melompat, karena dia tau pisikologis orang yang sedang putus asa itu seperti anak kecil, semakin di larang semakin dia menjadi jadi
"Benarkah? apa sesakit itu" tanya Reki, kakinya pun sampai gemetaran karena dia di takuti keno, dia bahkan sampai kehilangan keseimbanganya, dan akhirnya Reki pun jatuh ke arah belakang, "Aaaaaa" 'bruk' "Aaawww" rintih Reki yang terjatuh ke trotoar dari pagar yang tingginya tidak lebih dari 1 meter itu, dia pun mengelus bokongnya sendiri karena merasa sakit
"Kamu coba perkirakan saja jawabannya sendiri, jika dari ketinggian ini saja kamu sudah merasa sakit, apa lagi kalau kamu kebawah," ucap Keno
"Ya,,, kurasa itu akan lebih sakit lagi, apa ada cara bunuh diri yang tidak menyakitkan?" tanya Reki, dia pun menggerakkan badanya supaya dia bisa duduk dan bersandar di pagar pembatas itu
"Ada, kamu gantung diri saja" ucap Keno
"Mana mungkin gantung diri tidak sakit,? itu sama saja dengan di cekik kan, jadi itu pasti sakit," ucap Reki
"Ya, tentu saja sakit kalau kamu menggatungnya di tempat yang salah, kamu harusnya menggantung dirimu di pohon toge dan di jamin kamu tidak akan merasa sakit" ucap Keno yang mencoba mengikuti Reki untuk duduk bersandar di pagar itu
Alhasil tubuh Keno pun tidak bersandar seperti yang di inginkannya, "Uwaaaa" teriak Keno yang malah jatuh karena menembus pagar itu, dan dia pun melayang ke bawah jembatan lagi, itu pun membuat nya sangat kaget,
Tapi Keno merasa kalau tubuhnya sekarang cukup ringan, dia pun bisa dengan cepat kembali ketempatnya semula seperti terbang, dan langsung menjatuhkan dirinya di trotoar lagi
Keno sangat terkejut sekarang, tapi dia tidak bisa merasakan detak jantungnya berdebar
"Kenapa kamu tidak terkejut, aku barusan jatuh lho" ucap Keno
Reki pun menoleh ke arah Keno "Lu sudah mati kan?, jadi kamu tidak perlu takut mati lagi,,, hantu aneh,,,, apa lu masih merasa kalau lu masih hidup?" ucap Reki acuh tak acuh
...~°~...
Setelah Reki memutuskan untuk tidak jadi mengakhiri hidupnya, dia berdiri dan mulai melangkah menyusuri trotoar meskipun tampa ada arah tujuan di pikiranya
"Hey, mau kemana kamu, tunggu aku" ucap Keno juga berdiri dan bermaksud mengejar Reki yang sudah di depan, dia pun menghentakan kakinya dan 'seet' seketika dia sudah berada di hadapan Reki lagi, bahkan dia menembus punggung Reki saat dia melesat barusan
"Ada apa dengan tubuh ini" ucap Keno
"Apa lu belum sadar juga, tubuh lu sekarang itu seperti angin" ucap Reki yang terus berjalan ke arah Keno didepanya
Keno pun berbalik "Sungguh? hey hey berhenti" ucap keno yang tubuhnya di tabrak Reki dan ditembusnya tampa ada kendala "Cukup menarik juga tubuh ini" ujar Keno
"Hey tunggu" ucap Keno yang seketika sudah di depan Reki lagi dan terus mengikutinya bahkan mengelilinginya dengan cepat "Sampai kapan aku akan seperti ini? apa kamu tau?" tanya Keno penasaran
"Kamu akan seperti ini sampai kamu menemukan ketenanganmu sendiri" ucap Reki yang terus saja melangkah tampa memperdulikan keno yang terus mengikutinya
Keno pun mulai terbiasa dengan keadaanya sekarang "Kalau begitu aku tidak akan mencari ketenanganku, aku ingin terus seperti ini dan menemani ibuku seterusnya" ucap Keno
"Setidaknya 40 Hari untuk lu menemukan ketenangan lu, setelah itu lu juga akan hilang sendiri untuk menjalani alam lu selanjutnya" ucap Reki yang masih terus berjalan di trotoar
"40 hari? sesingkat itu kah?, itu sangat sebentar sekali" ucap keno
"Memangnya lu mau berapa lama lagi?, di dunia ini sudah tidak ada tempat untuk lu, lu sudah ke alam lain sekarang, ini juga bonus buat lu, stidaknya untuk melakukan sesuatu untuk ketenangan lu sendiri" ucap Reki,
Beberapa Orang yang kebetulan berpapasan dengan Reki menyangka kalau Reki sedang berbicara sendiri, karena mereka memang tidak melihat keno di sampingnya, dan mereka menoleh setelah berpapasan untuk sekedar mengatainya 'orang gila'
Tapi Reki tidak memperdulikan mereka, karena dia sudah terbiasa dengan celotehan orang yang seperti itu
"Kalau begitu apa kamu bisa membantuku?" tanya Keno
"Bantu saja dirimu sendiri, tidak ada yang membatu ku juga di dunia ini" ucap Reki
"Ayo lah, jangan begitu," ucap Keno, dia terus saja mengikuti Reki yang tidak mempedulikanya itu
Reki pun terus melangkah mengikuti ke arah manapun kakinya pergi, hingga diapun akhirnya masuk kesebuah jalanan sepi dan gelap oleh pepohonan yang rimbun yang tumbuh di kiri dan kanan jalan, dia tidak peduli jika sekarang waktu sudah hampir tengah malam,
Dia memang bukan orang yang takut dengan yang namanya hantu, karena dia memang terbiasa melihat mahluk seperti mereka, apalagi sekarang kondisi hatinya tidak bagus, jadi dia mana perduli apa yang ada di tempat gelap sana
Sampai akhirnya dia bisa melihat ada kedipan lampu sen pada sebuah mobil, yang sepertinya memang terparkir di pinggir jalanan gelap di depan sana, dia pun merasa tidak terlalu peduli dan terus berjalan dengan masih di ikuti Keno
Langkah Reki pun perlahan semakin dekat dan dekat lagi dengan mobil itu, dan dia pun sekarang bisa melihat ada beberapa orang di luar mobil, dan setelah Reki memperhatikannya lagi, dia melihat siluet seorang pria memakai tergos yang mebekap mulut seorang wanita dari belakang tubuhnya
Dan terlihat masih ada seorang pria lagi yang mengacungkan senjata tajam ke bagian dalam mobil, seraya berkata "Cepat serahkan semua uang dan barang berhargamu, kalau tidak kami akan menyakiti cucumu ini" ucap si Pria yang sama memakai penutup wajah
"Aku hanya bawa uang segitu sekarang, aku tidak bawa yang lainya, tolong jangan apa apakan cucuku" ucap seorang Kakek dari dalam mobil itu
"Masa punya segini saja, mobilmu ini bagus, kamu pasti orang kaya kan, pasti banyak lagi uang yang kamu simpan," ucap pria bertopeng itu dengan mengibas ngibaskan beberapa gepok uang kertas di tanganya
"Aaah, basa basi lu kelamaan, duit segitu juga sudah banyak, kita langsung nikmati saja gadis ini, tidak perlu lu ngancem dia lagi,, lumayan mumpung sepi, jarang jarang kita nemu wanita kelas kakap seperti ini" ucap pria yang terus membekap gadis ini
"Iya juga sih lumayan, segini juga ada Seratus juta, ya sudah lu duluan, gua jaga si tua bangka ini, takutnya dia akan memanggil bantuan" ucap pria ini
Wanita inipun tidak bisa berteriak karena mulutnya di bekap oleh tangan kasar pria di belakang nya itu, perlahan tubuhnya pun di seret pria ini hingga ke semak pinggir jalan
Wanita ini terus meronta sekuat tenaga namun tidak dapat melepaskan diri dari pria itu, sampai akhirnya tubuh si wanita itu pun di baringkan si pria di semak itu
"Tidak ku mohon, jangan lakukan apapun pada cucuku, ambil saja mobil ini, tapi jangan sakiti cucuku" ucap pria paruh baya yang masih di dalam mobil itu
Di sisi lain Reki hanya sembunyi di kegelapan dekat tong sampah, dia memang tidak takut hantu, tapi dia takut jika melihat perampok yang sedang menjalankan aksinya itu
"Heh, apa kamu mau bersembunyi saja melihat orang yang butuh pertolonganmu?" ucap Keno
"A aku bisa apa, aku tidak bisa berkelahi, aku takut mereka malah memukuliku nanti" ucap Reki terbata
"Bukannya kamu ingin mati?, jika kamu mati karena menolong orang kamu akan di kenang sebagai pahlawan, daripada kamu nyebur ke sungai kamu hanya akan di anggap manusia sampah" ucap Keno
"Ta tapi aku tidak berani" ucap Reki gemetaran
"Aaaah, lu penakut" Keno gereget dan menabrakan dirinya ke tubuh Reki, alhasil keno pun masuk kedalam tubuh Reki
"Woy, kemana lu, jangan sembunyi" ucap Keno yang sekarang berada dalam tubuh Reki, dia menyangka kalau Reki kabur karena dia tidak melihatnya
Tapi diapun seperti mulai menyadari sesuatu, dan langsung meraba tubuhnya sendiri "Apa aku masuk ketubuhnya?, baguslah kalau begitu, biar aku sendiri yang lakukan" ucap Keno
…
"Toloooooong,, toloooong" teriak seorang gadis yang kini terbaring di semak dengan di pegang si pria kasar ini
"Tidak akan ada yang bisa mendengarmu di sini nona, lebih baik kamu simpan suaramu untuk mendesah saja, haha" ucap pria ini
"Jangan,,,,, jangan lakukan ini padaku, aku mohon lepaskan aku, kakeku sakit aku harus segera mebawanya kerumasakit" ucap si gadis yang menangis dibawah kukungan si pria
"Aku tidak peduli mau kakek mu sakit atau mati sekalipun, yang penting aku bisa menikmatimu sekarang, jadi diam lah" ucap pria ini membentak
Namun tiba tiba sekelebat bayangan pun muncul di belakang si pria itu
"Apa sudah selesai?" tanya Keno
"Ah lu ganggu saja, baru juga mau mulai gua" ucap pria yang memakai tergos ini, dia menyangka itu temanya yang meminta jatah
Tapi begitu pria itu menoleh Keno langsung memukul belakang kepalanya dengan cukup keras 'Habuk' "Aaaakk" pria itupun langsung pingsan di atas tubuh sang gadis
Gadis itupun segera mendorong tubuh si pria itu ke samping tubuhnya "Iiiiiiiihh" ucap si wanita ini dengan jiji
Keno memang pernah mengikuti pelatihan karate, dan tanganya cukup terlatih untuk memukul atau mematahkan sesuatu
Jadi jika hanya membuat si pria itu pingsan saja itu bukan hal yang sulit baginya
Si wanita pun berusaha untuk duduk dan mencoba memperhatikan siluet Reki yang sangat samar di bawah terpaan sinar bulan, suasana tempatnya memang cukup gelap, hingga dia tidak bisa melihat jelas wajah Reki
Keno pun bergegas ke pria yang lainnya, dan sekelebat pun dia sudah berada lagi di belakang pria satunya yang menunggu di mobil "Giliranmu" ucap Keno
"Cepat sekali permainan lu, cemen banget lu jadi cowok" ucap pria itu sambil menoleh, namun
'Habuk' "Aaaak" pekik pria satu ini yang langsung di hantam belakang kepalanya oleh Keno
Pria itupun langsung tergeletak di trotoar dan uang yang di pegang nya pun berjatuhan ke jalan
Keno pun segera memunguti beberapa uang gepokan yang terlepas dari tangan si perampok ini, dia berniat untuk menyerahkan uangnya itu ke si kakek di dalam
"Kek ini uang mu" ucap keno, dan dia pun baru sadar kalau si kakek di dalam tidak sadar kan diri sekarang
"Kakek,, Kek" ucap panik si wanita yang datang dari belakang Reki, dia langsung saja menerobos masuk kedalam mobil melewati tubuh Reki tampa permisi
"Kakek bertahanlah, aku akan segera membawamu ke rumah sakit" ucap wanita itu
"Ini uang mu" ucap keno pada wanita yang terlihat panik itu
"Uang, uang, ambil saja uang itu, aku tidak butuh" ucap wanita itu sambil mencoba menghidupkan mesin mobilnya
"Tapi......"
'Brug' wanita itu pun langsung menutup pintu mobilnya dan segera melajukan mobilnya itu, hingga mobilnya itu menyennggol motor si perampok yang ada di depanya
"Apa tidak ada ungkapan terimakasih sama sekali?, dasar wanita sombong" ucap Keno
Keno pun berniat untuk langsung pergi dari sana, tapi samar samar dia melihat ada sebuah tas wanita yang tergeletak di trotoar, diapun segera memungutnya, "Apa ini tas su wanita itu??" gumam Keno
Keno pun meneruskan kembali berjalan untuk meninggalkan tempat itu dengan membawa tas wanita tadi, dan dia pun menyadari ada sesuatu yang salah "Sebentar, aku masih ada dalam tubuh Reki kan? bagaimana caranya aku keluar dari tubuh ini?" ucap Keno bingung
Keno yang di tubuh Reki pun dapat melihat sedikit ingatan Reki, dia tau nama pria yang dirasukinya ini, dia bisa mengingat kalau Reki baru saja di usir dari kontrakanya, dan seminggu lalu dia melihat pacarnya di cumbu oleh atasanya dan mereka pun putus hubungan, dan Reki pun juga mengundurkan diri dari kerjanya sebagai kelining servis
Dia dari dulu memang hidup sebatang kara dan besar di panti asuhan, dia tidak mengingat siapa orang tuanya, dia juga tidak pandai bergaul, jadi dia tidak punya teman akrab, dia memang menarik diri dari pergaulan luar, seringkali dia hanya jadi bahan ejekan orang di sekitarnya karena menurut mereka Reki adalah orang aneh
Keno pun memutuskan untuk kembali saja ke Rumah ibunya,
Beberapa waktu kemudian Sampailah Keno ke depan Rumah ibunya yang tidak terlalu besar itu, dia pun duduk di kursi depan Rumahnya, hingga akhirnya dia pun membaringkan diri dan tertidur di sana
…
Malam itu pun dengan cepat berlalu, Pagi harinya Reki bangun dari tidurnya di atas kursi panjang rumah keno itu, dia bahkan sampai terjatuh dari kursi saat dia meregangkan badanya
'gebruk', "Aww, sakit,," rintih Reki yang terjatuh itu, dia pun mulai memperhatikan sekeliling nya "Ini di mana?" ucap Reki bingung
"Ini di Rumahku, semalam aku bingung mau bawa tubuhmu itu kemana, jadi aku bawa kesini saja" ucap Keno
Tidak lama pintu Rumah pun di buka dari dalam, dan sang tuan Rumah pun langsung melotot ke Arah Reki "Siapa kamu,? kenapa kamu tiduran di lantai rumahku pagi pagi gini?" ucap gadis imut yang membuka pintu itu
"Ada siapa di luar Nggi?" tanya seseorang lagi dari dalam
"Tidak tau mah, hanya orang aneh saja yang tiduran di lantai, entah mau apa dia" ucap Anggi
"Bilang saja kalau kamu teman Keno", ucap Keno
"Aku aku temanya keno, apa dia ada di dalam?" ucap Reki
"Kenapa nanya ada di dalam, aku sudah mati" ucap Keno protes
"Oh, kamu temanya kak keno?, apa kamu tidak tau, kak Keno sudah meninggal beberapa hari lalu, jadi mending kamu pergi saja sana" ucap Anggi sambil kembali masuk dan mengunci pintu
"Apa dia adik mu?, dia galak sekali, tapi imut sih" ucap Reki tersenyum, diapun kembali bangkit dan duduk lagi di kursi
"Iya, dia memang orang nya sedikit judes, tapi dia adik yang terbaik di dunia ini" ucap Keno
"Nama lu Keno ya? lu kayaknya sayang banget sama keluarga lu" ucap Reki
"Ya tentu saja, mereka adalah alasanku untuk terus mengejar mimpiku supaya bisa membuat mereka bahagia, tapi tidak kusangka semuanya sia sia, yang ada aku hanya membuat mereka bersedih sekarang" ucap Keno
"Memang membingungkan, lu yang punya keluarga dan di butuhin di dunia ini malah mati, sedangkan gue yang tidak punya alasan untuk hidup malah masih hidup sekarang" ucap Reki
"Ngomong lu kemana mana bro , tapi memang benar juga" ucap Keno, dia pun berpikir sejenak "Ah gini saja, tolong kamu jaga ibuku saja, kalau perlu lu jadi anak angkat nya" ucap Keno
"Gimana caranya?, masa iya ibu lu mau adopsi gue yang sudah segede ini, kecuali kalau lu bisa bicara ke ibu lu langsung, kalau gue mau jadi anak angkat nya" ucap Reki
"Mana bisa aku bicara padanya" ucap Keno
Ketika mereka sedang mengobrol, dari arah luar datang sebuah sepeda motor dengan dua orang pria berbaju hitam di atasnya, mereka pun segera turun dari motornya dan langsung mengarahkan kaki mereka ke pintu Rumah ibu Keno ini
'Brug brug brug' "Woy buka pintu" ucap salah satu pria itu, mereka tidak memperdulikan Reki yang duduk di kursi agak jauh dari mereka
Tidak lama pintu pun segera di buka Ibunda Keno, "Ada perlu apa ya pak?" tanya ibu Yuni sedikit takut dengan mereka berdua
"Kamu cepat bayar hutang Suamimu yang di pinjamnya dari bos kami, kalau tidak kami akan ambil rumah ini, dan kamu harus segera angat kaki dari sini," ucap Pria itu
"Tapi pak, kami belum ada uang sekarang, suami saya baru meninggal beberapa hari lalu, jadi saya belum ada uang untuk bayar hutangnya" ucap bu Yuni
"Itu artinya kalian harus segera angkat kaki dari rumah ini Sekarang juga" ucap Salah satu pria itu
"Jangan pak, tolong jangan usir kami sekarang, tolong beri saya waktu beberapa hari lagi, saya janji secepat nya akan saya bayar" ucap bu Yuni
"Aaaah tidak bisa, Sekarang juga kalian harus pergi, suami kamu sudah nunggak terlalu lama pada bos kami, bos kami sudah tidak bisa memberi kamu waktu lagi" ucap Pria itu
Bu Yuni pun langsung berlutut di depan mereka dan merapatkan kedua tanganya di depan dada "Tolong pak jangan usir kami dari sini, kami tidak punya tempat tinggal lagi" ucap bu Yuni
Sementara Reki hanya bisa memandangi mereka saja, bukan nya dia tidak ingin membantu, tapi dia memang merasa tidak akan bisa membantu
"Kurang ajar mereka , kalau aku masih hidup akan ku hajar mereka berdua, Reki aku minta tolong padamu, tanyakan berapa hutang Ayah ku sampai mereka mau mengusir ibuku dari rumah" ucap Keno
"Ba baik" Reki pun segera menghampiri mereka dengan ragu, karena dia sedikit takut pada da orang itu, tapi dia juga merasa tidak tega pada ibu Keno ini "Om, berapa hutang ibu ini?" tanya Reki sedikit gemetar
"Heh bocah kucel, memangnya mau apa kamu nanya nanya?,, apa kamu mau bayar? kalau kamu punya uang 50 juta kami akan segera pergi dari sini" ucap Pria itu
Reki pun menoleh ke arah Keno, "Kamu ambil tas hitam di bawah kursi itu, ada uang di dalamnya dan berikan kepada orang orang ini sesuai dengan yang dia minta" ucap Keno
Tampa pikir panjang Reki pun langsung bergegas mengambil tas itu dan membukanya, diapun melihat ada banyak uang di dalamnya, diapun mengambil 5 gepok uang yang berjumlah 50 juta
Diapun langsung membawanya ke depan pria itu "Ii ini, 50 juta kan?" ucap Reki
Pria itu pun langsung mengambilnya "Nah gitu dong, kalau gini kan kita sama sama enak, ayo cabut" ucap pria itu pada rekannya, merekapun segera pergi
Ibunda Keno pun bangkit dan langsung memperhatikan wajah Reki "Nak, kamu siapa, kenapa kamu membantu ibu?" tanya Bu Yuni
"Aku Reki bu, aku temanya keno" ucap Reki
"Oh, kamu temannya Keno, terimakasih kamu sudah bantu ibu, ibu pasti akan mengembalikan uang kamu itu" ucap bu Yuni
"Tidak usah di pikirkan, ibu tidak perlu mengembalikanya" ucap Reki
"Kamu anak yang baik, ayo masuk dulu kedalam" ucap bu Yuni
"Iya bu" Reki pun masuk kedalam rumah mengikuti bu Yuni dan Anggi, Reki pun langsung duduk di kursi ruang tamu
"Anggi kamu ambil minum sana buat kak Reki" ucap bu Yuni
"Iya" jawab Anggi
"Nak Reki, kamu tinggal di mana?" tanya Bu Yuni
"Aku tidak punya tempat tinggal bu" jawab Reki
"Masa kamu tidak punya, terus kamu tidur di mana biasanya?" tanya Bu Yuni lagi
"Aku tadinya tidur di kontrakan, cuma sekarang sudah keluar" ucap Reki jujur
"Begitu ya, kalau kamu mau kamu boleh tinggal di sini, anggap saja ini Rumah sendiri, ada kamar kosong bekas mendiang Keno di sini, kamu pakai saja, Ibu merasa tidak tenang jika tidak ada seorang pun laki laki di rumah ini" ucap bu Yuni
"Baik bu, aku bersedia tinggal di sini" ucap Reki tersenyum senang karena mendapat jalan untuk dia tinggal di Rumah ini
"Syukurlah kalau begitu, mari ibu tunjukkan kamarmu" ucap bu Yuni
Reki pun langsung di ajak melihat kamar Keno oleh Bu Yuni, dia merasa sangat senang bisa langsung di terima di keluarga Keno ini, dan akan tinggal bersama mereka juga,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!