NovelToon NovelToon

MURID SOMPLAX (Drama GC Dareen)

Bab1

D. Neveen Kenan, mempunyai cita-cita mendirikan sekolah/kumpulan khusus anak-anak yang terlalu aktif alias nakal. Banyak yang berfikir keinginannya aneh. Untuk apa mengumpulkan anak-anak nakal? Itulah yang dirasakan D. Naveen Kenan atau yang sering disebut Naveen.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Arggghhh! Pokoknya aku harus mencari partner untuk membangun sekolah ini, biar saja orang berpandangan buruk terhadapku!
Naveen berjalan gontai menelusuri trotoar. Pandangannya terus tertunduk, hingga ia menabrak seseorang..
Brukk!!!
Neisya
Neisya
Aduh!!
Naveen mendongak, ia kaget melihat seorang perempuan berhijab terjatuh karenanya.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Maaf..
Naveen mengulurkan tangannya, bermaksud untuk membantu perempuan itu. Namun, ia menolaknya.
Neisya
Neisya
Makasih, saya bisa bangkit sendiri.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Oh... Maaf, ya Kak. Saya tidak sengaja. Apakah ada yang terluka?
Neisya
Neisya
Tidak, saya baik-baik saja. Permisi, saya buru-buru.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Aneh, aku kan hanya ingin menolongnya saja.
Naveen mengusap tengkuk kemudian hendak berjalan menuju rumah. Tiba-tiba saja, ia menginjak sesuatu.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Apa ini?
Ia mengambil dompet yang terjatuh, walau tidak enak hati. Ia membukanya untuk melihat identitas si pemilik dompet.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Neisya Erison. Apa dia perempuan yang tadi tidak sengaja kutabrak, ya?
Naveen akhirnya mengejar perempuan tadi yang mungkin saja bernama Neisya. Sialnya, hingga di ujung jalan, sosok perempuan tadi tidak ia temukan.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Oh, Tuhan. Aku harus mencari ke mana?
Naveen akhirnya menelusuri alamat perempuan yang bernama Neisya. Setelah cukup lama mencari dan bertanya pada warga sekitar, akhirnya ia menemukan alamat rumah Neisya.
Naveen mengetuk rumah Neisya dan akhirnya pintu itu pun terbuka.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Selamat siang?
Neisya
Neisya
Iya, siang. Mau mencari siapa?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Apakah benar ini dengan Kak Neisya Erison?
Neisya
Neisya
Iya, saya sendiri. Ada apa, ya? Apakah saya mengenal kamu sebelumnya?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Oh, saya Naveen Kak, yang tadi tidak sengaja menubruk Kak Nei, maaf, ya?
Neisya
Neisya
Oh, kamu. Ia gak papa, saya juga tidak terluka. Santai saja.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Maaf Kak, ini. Saya mau mengembalikan dompet Kak Nei. Cek dulu isinya.
Naveen menyerahkan dompet itu pada Neisya.
Neisya
Neisya
Alhamdulillah, terima kasih ya Allah. Makasih, ya, Mas, Bang, atau Adik?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Nama saya Dareen Naveen Kenan.
Neisya
Neisya
Ups! Namamu panjang sekali..
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Panggil saja Naveen Kak. Salam kenal.
Dari sanalah Naveen dan Neisya bertemu. Naveen melihat Neisya merupakan sosok yang baik. Ia terlihat jujur dan santun. Naveen pun berpikir sepertinya ia cocok untuk menghadapi anak-anak nakal di sekolah yang akan Naveen dirikan. Sebenarnya bukan sekolah sih. Mungkin yang lebih tepatnya disebut dengan komunitas, tapi masa iya komunitas anak nakal sih?

Bab2

Tiba-tiba saja seorang wanita datang menghampiri mereka. Ia berpenampilan modis dan elegan, mempunyai wajah cantik dan juga berambut panjang. Ia turun dari mobil.
Dheandra
Dheandra
Hai....
wanita itu menyapa Naveen dan Neisya yang sedang mengobrol di depan pintu rumahnya.
Neisya
Neisya
Hai, Dhe. Tumben wanita karir yang super sibuk mau singgah di rumahku?
Dheandra
Dheandra
Ia Nei, aku lagi bingung.
Neisya
Neisya
Bingung kenapa?
Dheandra
Dheandra
Itu, sekolah yang aku dirikan terancam bubar.
Neisya
Neisya
Loh, kok bisa? Bukankah sudah direncanakan dengan matang?
Dheandra
Dheandra
Iya, entahlah. Padahal aku sudah mengurus izin dan semuanya sudah siap, tiba-tiba saja orang yang kupercaya malah kabur begitu saja.
Dheandra yang akrab dipanggil Dhea itu menoleh pada sosok lelaki di hadapannya. Ia melihat penampilan Naveen yang menurutnya biasa saja tetapi mempunyai wajah berkharisma.
Sepertinya lelaki ini cocok untuk memegang sekolah yang hampir bubar, pikir Dhe dalam hatinya.
Neisya
Neisya
Oh, iya sampe lupa. Kenalin Dhe, ini Naveen.
Neisya mengenalkan Naveen pada Dheandra, mereka pun berjabat tangan dan saling berkenalan.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Naveen.
Dheandra
Dheandra
Dhea
Saling berjabat tangan.
Dheandra
Dheandra
Nei, bisakah kita mengobrol di dalam sebentar?
Neisya
Neisya
Boleh. Nav, tunggu sebentar, ya?
Neisya menyuruh Naveen untuk menunggu karena ia melihat Dheandra yang sepertinya ingin menjadikan Naveen sebagai rekan bisnisnya, wanita yang satu ini memang pandai menerka pikiran orang, apalagi sahabatnya sendiri.
Naveen pun duduk di kursi yang ada di teras.
Untuk apa saya di sini? ada-ada saja, pikir Naveen dalam hatinya.
Tidak berselang lama, Neisya dan Dheandra pun kembali dari dalam rumah.
Neisya
Neisya
Maaf, Nav. Kami punya usaha kecil-kecilan, baru merintis sih, sebenarnya. Emmmm... mau nggak, kamu mengelola sekolah yang sudah didirikan oleh sahabatku ini?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Loh, Kak. Kita kan baru bertemu, apakah kalian percaya terhadapku?
Naveen sebenarnya senang tetapi ia juga merasa heran karena tiba-tiba saja ada orang yang berbaik hati menawarinya untuk bekerja sama.
Dheandra
Dheandra
Entah, saya harap kamu bisa diandalkan, jujur saja perusahaan saya sudah cukup memusingkan tetapi ini permintaan kekasih saya untuk membuka sekolah. Eh, malah dirinya sendiri tidak mau pegang.
Dasar lelaki aneh! Batin Naveen.
Dheandra
Dheandra
Gimana? Apakah kamu tertarik?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Saya--saya pikir-pikir dulu, ya, Kak?
Dheandra
Dheandra
Boleh. Ya sudah, saya minta nomor WAmu supaya gampang untuk menghubunginya.
Naveen pun menyebutkan nomor WA pada Dheandra. Setelah selesai, Dheandra pun pamit.
Dheandra
Dheandra
Oke! kabari saya kalau nanti sudah mengambil keputusan. Nei, aku balik, ya? Semoga kamu pun dapat bergabung bersama dalam sekolah tersebut.
Dheandra pun berlalu pergi dengan mobil mewahnya.
Neisya
Neisya
Gimana Nav? Apakah kamu tertarik?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Entah Kak, saya pun masih bingung. Kok bisa, sahabat Kak Nei mengajak saya untuk bergabung dalam usahanya? Padahal, kenal saja tidak.
Neisya
Neisya
Sebenarnya saya menceritakan tentang dompet yang terjatuh pada Dheandra. Saya menceritakan kamulah yang menemukannya dan uangku pun masih utuh, dari situlah Dhea sepertinya percaya kalau kamu orang baik dan jujur.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Hmm... tapi saya masih bingung Kak, mungkin saya minta waktu satu atau dua hari untuk memikirkan hal ini.
Neisya
Neisya
Baiklah, semoga kamu mendapatkan keputusan yang terbaik. Oh iya, saya pun sudah menyimpan nomor WAmu, nanti saya hubungi kamu, ya, Nav?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Iya, boleh Kak. Kalau begitu, saya pamit, Kak. Bye!

Bab3

Di sisi lain, ada seorang wanita singel parent bernama Suci dengan seorang anak laki-lakinya yang bernama Putra.
Suci
Suci
Put, bangun! Waktunya sekolah, Nak.
Suci memanggilnya dengan nada lembut. Maklum, Putra merupakan anak sematawayangnya.
tidak ada sahutan Putra dari kamar. Suci pun menghampiri kamar anaknya.
Tok... tok... tok.... Suci mengetuk pintu kamar Putra
Suci
Suci
Put, bangun. Sarapan dulu, yuk. Hari ini kan awal kamu sekolah, jangan sampe telat nanti kamu malu loh.
Tidak ada jawaban.
Suci
Suci
PUTRAAAAA!!!
Suci berteriak.
Putra
Putra
Iya, Mak.
Akhirnya Putra menyahut. Ia turun dari tempat tidurnya lalu mendekat ke arah pintu.
Pintu kamar pun terbuka.
Suci
Suci
Ya Allah, ya Rabb! Udah dari tadi Emak panggil gak denger-denger, heran! Mana rambut masih acak-acakan lagi. Duh Gustiiiii!!!
Teriak Suci di depan wajah Putra.
Putra
Putra
Yaa Allah, Mak. Sabar Mak, nanti cantik Emak hilang.
Pujinya agar Suci tidak marah.
Suci
Suci
Helleh! Cepet mandi! Emak Udah buatin telor dadar.
Putra
Putra
Telor terooossss! *gerutunya.
Suci
Suci
Apa?
Putra
Putra
Hehe... kagak, Mak. Putra mandi.
Jeduk! *Putra menutup pintu dengan kasar.
Suci
Suci
Haiisss! *Suci berlalu pergi.
Ini juga hari pertama Naveen mengajar, dimana ia dipercaya oleh Dheandra untuk menjadi penanggung jawab dan juga sebagai pengajar di sana setelah ia menyanggupinya.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Aku harus bisa! *ucapnya kala ia sedang berada di depan cermin menyemangati diri sendiri.
Naveen seorang pemuda yang mandiri berusia dua puluh dua tahun. Diusianya yang masih cukup muda, ia sudah meraih gelar sarjana pendidikan. Seharusnya tidak terlalu sulit untuknya menjadi seorang guru di sekolah SMP.
Neisya
Neisya
Hai, Nav....
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Hai, Kak..
Neisya
Neisya
Gimana, Udah siap belum untuk mengajar hari ini?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Bismillah, Insya Allah siap, Kak.
Neisya
Neisya
Good! Semoga lancar, ya? Saya di sini hanya sebagai TU jadi tidak mengajar seperti kamu.
Naveen mengangguk.
Kendali memang ada pada Dheandra. Namun, karena kurangnya ia mengontrol sekolah itu, akhirnya Naveen yang diminta untuk bertanggung jawab.
Tiba-tiba seorang lelaki seusia Naveen masuk dalam ruangan.
Neisya
Neisya
Rafa?
Lelaki itu tersenyum manis.
Rafa
Rafa
Iya, Kak Nei. Akhirnya Kakak gabung juga bersama kami.
Neisya
Neisya
Iya, Fa. Gak papa lah. Untuk membantu sahabat, apa salahnya?
Rafa
Rafa
Yups....
Neisya
Neisya
Eh, iya. Kenalin, ini Naveen.
Naveen mengulurkan tangan.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Naveen.
Rafa
Rafa
Rafa.
Mereka berjabat tangan.
Rafa
Rafa
Semoga lu betah di mari, Bro!
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Tengkyu Bang.
Rafa
Rafa
Jangan panggil Bang, panggil aja nama gue, berasa tua gue kalo disebut Abang.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Oke!
Jam telah menunjukkan Pukul 8.00 WIB, Dimana mereka sebagai guru sudah bersiap untuk mengajar.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Pagi anak-anak....
Pagi, Pak! Serentak siswa dan siswinya menjawab kompak.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Emm... sebelumnya Bapak ingin mengenakan diri, nama Bapak Dareen Naveen Kenan, terserah kalian mau memanggil saya dengan sebutan yang mana.
Icha
Icha
PakGan!
Naveen mengernyit.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Sejak kapan nama saya ganti Afgan?
Icha
Icha
PakGan, maksud Icha Pak Ganteng.
Seluruh siswa tertawa ketika mendengar Icha dengan sebutan alaynya.
Naveen hanya tersenyum.
Dini
Dini
PaMan!
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Weh, sejak kapan gue nikah sama Bibi loh? *batin Naveen.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Kok Paman?
Dini
Dini
PaMan, Pak. Bukan Paman.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Ya itulah. Maksudnya apa? Kan saya tidak menikahi Bibimu.
Dini
Dini
Ish! Bapak nih, PaMan itu singkatan dari Bapak--Manis..
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Ya Allah Gusti, sepertinya aing salah masuk sekolahan. Kenapa isinya para buciners semua? *batin Naveen sambil mengerutkan dahi.
Putra
Putra
Pagi, Oum....
Naveen menoleh.
Putra
Putra
Maaf, saya terlambat, Oum.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Ya Allah Gustiiiii, cobaan apalagi ini? *batin Naveen kala di awal ia mengajar.
Putra
Putra
Oum? Kok diam?
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Oh, nggak papa. Duduklah.
Bocah laki-laki itu pun duduk di kursi paling ujung.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Ya sudah, kita mulai saja pelajaran hari ini, ya?
Suci
Suci
Putra! Mana hape Emak?!
Tiba-tiba saja suara cempreng terdengar dari luar kelas.
Suci
Suci
Eh, sudah ada Pak Guru, maaf. *Suci terlihat malu.
Putra
Putra
Emak, nih. Malu-maluin aja.
Suci
Suci
Iya kamu bawa-bawa hape Emak buat apa coba?
Putra
Putra
Kebawa, Mak. Nih, Putra balikin.
Putra mengembalikan ponsel milik Ibunya.
Suci
Suci
Maaf, Pak. Permisi...
Suci berbalik badan kemudian pergi.
Putra
Putra
Lanjut, Oum!
Ujar Putra sambil ngeloyor kembali ke mejanya yang ada di belakang.
Naveen hanya mendengkus kesal.
D. Naveen Kenan
D. Naveen Kenan
Ya Allah, baru hari pertama sudah seperti ini? Apakah aku sanggup mengajar anak-anak seperti ini? Menurutku, lebih baik menghadapi anak nakal daripada menghadapi kids zaman now. Tobattt Gustiii!! *batin Naveen berteriak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!