NovelToon NovelToon

IZINKAN AKU MENCINTAI MU

Episode 1. Visual

ASKA PERMADI RAHMAT

LEYNADA CHARISA ATMAJA

Hari ini merupakan hari pertama bagi seorang gadis yang bernama Leynada Charisa Atmaja masuk kuliah, ia merupakan mahasiswi pindahan dari Kalimantan.

Didalam ruang kelasnya ia duduk sendiri sembari menatap sosok wajah tampan yang ada di ponselnya.

Ia menatap foto tersebut dengan pandangan sendu dan air matanya sudah berada di pucuk matanya yang kapan saja siap turun membasahi wajah cantik itu.

Ia pindah ke ibu kota atas dasar kemauan orang tua dan abang kandungnya. Sebenarnya ia tak ingin meninggalkan omanya yang sudah bertahun-tahun merawatnya hingga tumbuh menjadi gadis berhati baik dan cantik namun keadaan yang membuat ia harus berpisah dengan omanya tersebut.

Setelah ibunya meninggal diwaktu ia masih duduk di sekolah dasar, oma membawanya ke Kalimantan karena memang keluarga dari ibunya berasal dari sana dan tinggal bersama omanya. Menurut omanya lebih baik ia yang merawat Leynada sementara Haikal tinggal bersama papanya di ibu kota.

Setelah Leynada duduk di bangku kelas 2 menengah atas ia mempunyai pacar dan setelah lulus mereka memutuskan untuk bertunangan. Leynada bertunangan dengan seorang pria bernama Indra Kusuma, namun tunangannya tersebut meninggal tepat sehari setelah mereka bertunangan.

Miris bukan? ya itulah namanya kehidupan ada waktu bertemu dan pasti ada juga perpisahan. Kita sebagai manusia hanya bisa menjalani kehidupan ini dengan iklas.

Hal itu membuat perubahan besar bagi kehidupan Leynada, tidak ada lagi tawa yang terukir di wajah cantiknya kini. Yang ada hanyalah kesedihan yang mendalam bahkan sudah satu tahun lamanya setelah kepergian Indra ia masih belum bisa merelakan kepergianmu tunangannya tersebut.

Setiap hari ia memandangi foto Indra yang ada di ponselnya untuk mengobati rasa rindu yang mendalam. Hanya itu cara mengobati luka yang ia rasakan setelah kepergian Indra.

Lamunan Leynada terhenti mendengar suara seorang gadis yang datang menghampirinya.

"Hai... Sapa gadis yang bernama Mita."

"Eh..Hai juga" balasnya sambil mengusap air matanya.

"Kamu kenapa?" selidik gadis itu.

"Ah.. Gak kenapa-napa kok!"

"Kenalin nama aku Mita Hairuni kalau kamu?"

"Aku Leynada." Ucapnya sambil menjabat tangan Mita.

"Kamu pindahan dari mana?" selidik Mita

"dari Kalimantan." sahut Leynada

ohh...

"Kita ke kantin yuk!"

"Boleh deh kebetulan emang lagi lapar."

"Ya udah ayok!"

"Kamu duduk dulu aja ya biar aku yang pesan, kamu mau makan apa ley?"

"uum.. Sembarang aja deh!"

"ha, maksudnya?" selidik Mita bingung.

"Maksud aku samain aja sama pesanan kamu."

"Oh, ya udah ntar ya!"

Leynada pun mengangguk kan kepalanya mengiakan ucapan Mita.

Ketika mereka menikmati makanan mereka tiba- tiba suasana kantin menjadi heboh.

"Ada apa sih kok pada heboh?" tanya Leynada.

"Biasa Aska dan teman-temannya kalau ke kantin pasti pada heboh tu cewe-cewe genit." Umpat Mita.

Leynada pun mengikuti arah pandangan semua orang yang berada di sekitarnya itu dan melihat sosok Aska dan teman-temannya, setelah melihat sosok yang di kagumi oleh cewe-cewe di kampusnya itu ia pun hanya ber "oh" saja kemudian melanjutkan makanannya tersebut.

Namun sosok yang baru saja ia lihat itu malah menghampiri tempat dimana mereka sedang duduk menyantap makan siang mereka.

"Eh...Minggir!" sentak Aska datang dan berdiri tepat disamping Leynada.

Ia pun mengangkat kepalanya kearah sumber suara tersebut. "Ada apa?" tanya nya.

"Pake nanya lagi," Gua bilang minggir gua mau duduk.

"Kalau mau duduk ya duduk aja kan masih ada yang kosong tuh,' pekik Leynada menunjuk meja kosong yang tak jauh dari tempat duduk nya.

"Gua mau disini, lo aja yang pindah."

"Aku kan lagi makan jadi kamu aja yang kesana."

"Eh... Kamu...teriak Aska"

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya Mita sudah angkat bicara. "Udah kita pindah kesana aja yuk!"

"loh.. kenapa?"

"Udahlah Ley, ayok gak usah ribut malu pada dilihatin orang." Terang Mita sambil beranjak pergi membawa makannya tersebut kemudian di ikuti oleh Leynada sembari menatap ke arah Aska dengan tatapan tajam.

"Minggir!" pekik nada sambil menyenggol lengan Aska.

Bersambung.

Episode 2. Kamu lagi

"Aduh, aku bangun kesiangan. Ini ini akibat begadang nonton drama sampai larut malam jadinya bangun kesiangan kan!" celoteh Leynada mengomeli dirinya sendiri.

Ia pun bergegas kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya setelahnya mengambil pakaiannya yang ada di dalam lemarinya secara acak, setelah selesai berbenah segera ia keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa.

"Non ngak sarapan dulu?" tanya bi Sumi ART di kediaman Atmaja.

"Ngak bi," Nada udah telat sahutya sambil berlari keluar dari rumah dan segera masuk ke dalam mobil yang memang sudah menunggunya untuk berangkat kekampus.

"Nada kenapa bi?" Selidik Robert papanya Leynada

"Non Nada gak sarapan katanya tuan, udah telat katanya."

"Anak itu memang ya, pasti begadang lagi tadi malam makanya bangun kesiangan." Celutuk Haikal.

"Begadang kenapa? karna belajar?" selidik Robert.

"Boro-boro belajar pah, yang ada nonton drakor pasti."

"Bilangin tu adik mu, kalau nonton jangan sampai lupa waktu."

"Ia pah, ntar aku kasih tau."

 

Leynada turun dari mobil nya dan langsung berlari menuju gerbang masuk kampusnya, sampai-sampai mang dadang supirnya geleng kepala dibuatnya.

Ia terus berlari sambil memperhatikan jam tangannya, untung belum telat hardik nya.

Bruk...

Dihari kedua masuk kuliah di kampus barunya ia menabrak seseorang pria yang sedang berdiri sambil memegang botol minumannya yang hendak meminumnya, namun Leynada tanpa sengaja menabraknya.

Minuman tersebut pun tumpah mengenai jaket yang dipakai pria tersebut yang tak lain ialah Aska.

"Maaf, maaf aku tadi gak sengaja!" Ucapanya kemudian mengambil tissu dari dalam tasnya kemudian membersihkan bekas tumpahan minuman tersebut.

Namun Aska mengibaskan tangannya pertanda ia tak sudi menerima maksud baiknya.

"Minggir!" hardik nya.

"Kamu lagi!! kalau jalan pake mata dong! lo tau jaket gua ini mahal, uang jajan lo satu tahun belum tentu cukup beli jaket begini."

Seperti nya ia sedang menyombongkan dirinya, karna memang penampilan Leynada biasa-biasa saja. Dengan pakaian yang ia kenakan sekarang orang tidak akan mengira kalau ia adalah anak orang kaya, karna memang ia lebih suka mengenakann pakaian sederhana ketimbang memakai pakaian yang bermerk karna menurutnya itu pemborosan.

"Ia maaf aku gak sengaja, beneran deh!!" terangnya sambil menundukkan pandangannya.

"Maaf, maaf.. Ejek Aska."

"Aduh ribet banget sih, gini aja deh sini jaket kamu" terangnya sambil menarik jaket tersebut dari badan Aska.

"Mau lo apain?"

"ntar biar aku bersihin."

"enak aja bisa ganti gak lo jaket gua?"

"Ia ia gampang, ntar aja deh aku buru- buru soalnya." Pekik Leynada sambil berlari meninggalkan Aska dan teman-temannya.

"Gila kali ya tu cewe!" terang Aska.

"Mungkin!" sahut Rendi.

"Udah lah kita masuk kelas yuk! "tambah Lian kemudian beranjak pergi dan di ikuti oleh Aska dan Rendi dari belakang.

"Huh... Untung aja belum telat" umpat nya kemudian duduk didepan meja Mita.

"kenapa lo ngos-ngosan gitu?" tanya Mita.

"Ia nih gue bangun kesiangan trus tadi pake acara nabrak si Aska lagi."

"Trus lo ga diapain kan sama dia?"

"ngak kok, santai aja cuman ya..."

"Cuman apa?" selidik Mita

"Nih, suruh ganti jaket dia." Sambil menunjukkan jaket tersebut ke Mita.

"Ha, serius lo?"

"Dari pada ribet urusannya bagus tinggal gua ganti beli yang baru."

"Yakin lo ley?"

"napa emang?"

"lo tau gak jaket ni tuh mahal!"

"masa sih?"

"Ia serius gue!"

"Udah ah, ntar lo temanin aku ya kita ke mall cari jaket buat gantiin jaket nya si sombong tu.

Pake ngatain aku lagi tadi, uang jajan lo satu tahun gak bisa beli jaket begini" omel nya menirukan gaya bicara Aska.

Sementara ditempat lain Aska sepertinya sedang memikirkan sesuatu,

"Woi,, Aska lo kenapa? gua perhatiin dari tadi lo ngelamun. " Selidik Rendi.

Perasaan gue pernah liat tu cewe tapi dimana ya? gue lupa.

"Maksud lo cewe yang tadi nabrak lo itu?" tanya balik Lian menanggapi perkataan dari Aska.

"Ia, tapi dimana ya?"

"Hati-hati ntar jodoh lagi!" Rendi menimpali.

"Gak ya, kali gue suka sama cewe begitu!"

"Yakin lo, cantik gitu juga. " Sentak Rendi.

"Udah ah, gak usah bahas itu lagi."

 

"Apa? li lima belas juta?" tanya Leynada kepada kasir ditempat perbelanjaan.

"Ia mba, emang harga jaketnya segitu!" terang kasir tersebut.

"Apa gua bilang, udah gak usah aja deh gantiin jaketnya lo tinggal cuci aja tuh jaketnya beres kan?" Mita menimpali.

'Yah, sayang uang nya buat beliin yang beginian mending buat yang lebih bermanfaat tapi gak papa deh biar tau tu si sombong kalau aku bisa beli jaket yang begini biar gak banyak bacot dianya."

"Ya kalau gitu terserah lo deh!"

"Ini mba!" Leynada memberikan sebuah kartu kepada kasir tersebut.

"Aku aja belum pernah pake kartu dari abang aku buat belanja, eh malah sekarang mau pake buat gantiin jaket tu anak." Oceh Leynada.

"Jadi cerita nya gak iklas nih?" selidik Mita

"Ya gak lah, mau gimana lagi coba? dari pada ntar panjang urusannya bagus aku ganti aja biar beres."

"Ini mba," suara kasir menghentikan obrolan mereka dan menyerahkan kartu dan belanjaan tersebut.

"Makasih ya Mit, udah temanin aku hari ini."

"Santai aja kali! balas Mita.

"Oya kita kesana yuk!" ajak Leynada sambil menunjuk kearah salah satu kafe yang ada di dalam mall tersebut.

"Gak ah, mending kita ketempat lain aja."

"Kemana? "

"Udah ikut aja. " Ucap Mita menarik tanggan temannya itu.

Di trotoar jalan dekat pusat perbelanjaan tersebut terdapat sebuah grobak dengan dagangannya.

"Mas, cendolnya dua ya! pinta Mita kepada pedagang tersebut.

"Oh jadi ini maksud kamu?" selidik Leynada.

"Ia Ley, kalau kita membeli dagangan pedagang kecil seperti masnya kan bisa bantu mereka bertahan hidup sIn rasa nya yang enak murah lagi." Terang Mita

"Wah, beruntung banget aku punya teman kaya kamu Mit! aku bangga deh sama kamu berarti pemikiran kita gak jauh beda."

"Ini neng cendolnya"

"oh," makasih ucap Mita sambil mengambil minuman tersebut.

"Biar aku yang bayar! terang Leynada menyerah kan uang lima puluh ribu ke pedagang itu.

"Angsulnya buat mas aja"

"Ha?" pedagang itu terlihat bingung maksud dari ucapan Leynada.

"Maksudnya kembalinya buat masnya aja." Jelas nya sambil tersenyum.

"Apa sih Ley? bahasa lo tu sering gak jelas deh."

"Ya maaf kan kebawa dari tempat aku tinggal dulu."

"Ia deh, gua faham kok kita harus menghargai satu sama lain cuman gue belum terbiasa dengan bahasa lo jadi harap maklum aja."

"Ia gak papa udah yuk pulang! kasihan mang dadang udah nunggu dari tadi."

Bersambung.

Episode 3. Akibat kecerobohan

Tok... tokk...

Ketukan pintu kamar Leynada mengalihkan perhatiannya yang sedang memandangi ponselnya, tentu saja sedang memandangi foto kenangan nya dengan sang kekasih yang sudah tiada.

"Masuk" Suruhnya.

"Na, kamu lagi apa?"

"gak ngapa-ngapain ko bang!"

"kamu tadi habis belanja ya?" selidik Haikal karena notif di ponselnya menjelaskan bahwa adiknya tersebut baru melakukan transaksi.

"He he... Ia bang tadi tu gantiin jaket teman." Imbuhnya sambil senyum bergaya imut yang dibuat-buat.

"Gantiin, maksudnya? abang kasih kartu itu bukan untuk membeli barang buat orang lain tapi buat beli kebutuhan kamu!"

"Jadi tadi tu dikampus Nada gak sengaja nabrak teman trus minumannya tumpah ke jaket nya, jadinya dia marah dong ya udah aku bilang biar gantiin jaketya. Pas ditoko Nada kaget dong harganya mahal bangat tapi mau gimana lagi kan emang Nada yang salah bang."

"Oh gitu? ya udah gak papa. Kenapa gak sekalian kamu belanja buat kamu?"

"Pakaian Nada masih banyak mubajir ntar."

"Ya gak papa juga kan, sesekali habisin uang papa."

"Ya jangan dihabisin juga la bang!"

"Ia ia bawel." Hardik nya sambil mengacak-acak rambut adiknya tersebut.

"Abang ih kebiasaan deh!"

 

Keesokan harinya dikampus Leynada pun mencari Aska untuk memberikan jaket yang dia belikan sebagai ganti jaket yang sudah terkena dona akibat kecerobohannya.

"Ka, panggil Rendi."

"Kenapa?"

"Tuh!" tunjuk nya kearah Leyna yang berjalan kearah mereka.

"Nih, jaket kamu!!" sentak Leyna sambil menyodorkan paper bag yang dibawanya.

Aska pun mengambilnya dari tangan Leyna dengan acuh dan mengibaskan tangan nya menyuruh Leyna untuk segera pergi.

Melihat perlakukan Aska terhadapnya yang tak memperdulikan nya, segera ia pergi meninggalkan tempat itu tanpa berkata sepatah kata pun.

Lian yang duduk disamping Aska meraih paper bag tersebut dan mengeluarkan isinya.

"Ka, lihat deh kayanya nih jaket yang baru deh."

"Eh ia bener kata lian secara masih ada merknya nih lagian warna jaket kamu kan gak kaya gini Ka."

"Tu cewe beneran ganti jaket gua ama yang baru?" tanyanya lagi tak percaya.

"Ya ia kan lo yang minta diganti ama yang baru." Sahut Rendi.

"Tau tuh Aska, lupa apa pikun bos?" Lian ikut menimpali.

"Diam lo banyak bacot lo pada!"

"Ka, ka.. Tapi tu cewe kalau dilihat-lihat cantik juga ya kan Ren?" goda Lian

"Cantik dari mana?" protes Aska.

"Jangan jutek-jutek ntar jatuh cinta baru tau rasa lo!" Rendi ikut mengompori.

"Gak akan gua jatuh cinta ma tu cewe!"

"Ya semoga aja gak."Tambah Rendi.

 

Suasana kantin kampus begitu ramai banyak anak cowok yang sedang duduk disana termasuk Aska, Rendi dan juga Lian.

Tak lama terdengar suara sekumpulan orang yang tak jauh dari Aska sedang membicarakan sosok Leyna.

"Eh, lo pada tau gak anak baru yang di jurusan manajemen itu?"

"ia cantik bangat anaknya."

"Ia betul tu kalau gak salah nama nya Leyna" salah satu nya lagi ikut membenarkan temannya tersebut.

"Kira-kira tu anak udah punya pacar belum ya?kalau belum mana tau bisa daftar."

"Eh lo ada-ada aja mana mau dia ama lo, lagian cantik gitu ya gak mungkin lah gak punya pacar."

"Kalau gue nih ya lebih baik sekedar mengagumi dari pada ntar patah hati karna tolak ya gak?"

"bener bangat tuh!"

"Eh eh, tu anak nongol, ya Tuhan sungguh indah ciptaan mu!"

Mendengar ucapan para orang-orang tersebut Aska pun menoleh ke arah pandangan mereka.

"Oh, jadi namanya Leyna. " Gunamnya dalam hati.

Sesampainya dikantin pandangan Leyna langsung tertuju pada sosok Aska dan teman-temannya yang tengah melihat kearah mereka.

"Huh, tu cowok ngapain juga ada disitu coba?"

"udah lah, ayok! kita tu mau makan bukan mau lihatin tu anak." Hardik Mita sambil menarik tangan Leyna melewati meja dimana Aska tengah makan dengan teman-temannya itu.

Sedari tadi Aska terus memperhatikan Leyna dari tempat duduknya namun Leyna yang menyadari akan hal itu berusaha untuk bersikap biasa saja namun dalam pikirannya sedang mengutuki sosok yang terus memperhatikan nya itu.

Ngapain coba dia ngelihatin aku terus? kaya kurang kerjaan aja, dasar si sombong sialan.

"Hai.. boleh gabung gak?" tanya seseorang yang sudah berdiri disana dengan kedua tangan yang sedang membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Ya udah duduk aja." Sahut Mita

"Eh kenalin nama aku Exsel, kalau boleh tau nama kamu siapa?" tanya Exsel sambil mengulurka tangannya ke Leyna.

Leyna pun menjabat tangan Exsel sambil berkata"Leyna" terangnya.

"Kalau kamu?" mengulurkan tangannya ke arah Mita.

"Gue Mita balasnya."

Obrolan mereka pun terus berlanjut, namun sepertinya Aska merasa tidak suka melihat pemandangan tersebut. Raut wajahnya terlihat jelas bahwa ia sedang tidak senang dengan situasi itu.

"Exsel, kita duluan ya!" pamit Mita

oh, ia Mit silahkan. Imbuhnya dengan tersenyum.

Leyna dan Mita pun berjalan menuju keluar kantin, namun ketika melewati meja Aska tiba-tiba Leyna terjatuh tersungkur dilantai akibat ulah Aska yang merentang kan kakinya dan mengenai kaki Leyna.

"Aww..." Teriak Leyna kesakitan yang membuat semua orang yang berada disana spontan menoleh kearahnya.

"Leyna!!" teriak Mita kemudian segera ia membantu Leyna untuk berdiri.

"Kamu tu sebenarnya kenapa sih?" Teriak Leyna ke Aska dengan sedikit nada membentak.

"Lo aja jalan gak pake mata, kok malah marah gak jelas!" balas Aska tak mau kalah.

"Kamu tu ya!!"

"apa? "

"Ley, udah gak usah ditanggapin malu dilihatin anak-anak." Mita menengahi mereka berdua.

"Tapi Mit.."

'Udah ayo!" hardik Mita sambil menarik tangannya meninggalkan tempat itu.

Tanpa ia sadari ponsel nya ikut terjatuh tadi namun Aska melihat ponsel tersebut dan mengambil nya setelah kepergian Leyna dan Mita.

"Ini ponsel punya tu cewek tu kali ya?" gumam Aska kemudian mengambil ponsel tersebut dan meletakkan diatas meja.

"Nih, ntar lo kasih ponsel tu cewe tadi." Terang Aska kepada Rendi.

"Malas gue, lo aja sono. Lagian ngapain coba lo sengaja buat dia jatuh tadi!"

"Ya ngak, kan lumayan buat bahan candaan."

"Lo tu ya, udah lo urus aja sendiri malas gue ikut campur ya ngak Lian?"

"yoi men! berani berbuat berani juga tanggung jawab." Terang Lian.

"Dasar punya teman tapi gak bisa di andalin!" rutuk Aska.

Sementara di kelasnya Leyna tengah sibuk mencari ponselnya dengan mengacak-acak isi tas nya.

"Lo ingat dulu terahir pake ponsel lo kapan?" tanya Mita.

"Seingat aku sih tadi pas dikantin."

"Ya udah kalau gitu kita dikantin aja yuk!" ajak Mita

"Ya udah deh." Seru Leyna.

"Lagi cari ini?" terdengar sosok suara yang tak asing bagi Leyna.

**Bersambung.

Jangan lupa like, vote dan coment nya ya**!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!