Menikah?Punya anak?dan menjalani kehidupan rumah tangga tak pernah menjadi bagian hidup Alya hingga suatu saat di dipaksa menikah dengan kakeknya, namun masalah terjadi hingga dia berakhir menikah dengan pelayan wedding organizer nya sendiri.
Delano Ravian Grissham, seorang pelayan berkedok CEO perusahaan besar yang sedang menyamar guna menyelidiki kasus pembunuhan Ibunya, dia tidak menyangka akan menikah dengan wanita yang baru beberapa kali Ia temui.
"Aku mencintaimu dengan sederhana, tanpa memandang seberapa banyak harta yang kamu punya ” -Alya
Disebuah ruangan yang cukup
bagus.Bernuansa elegan terdapat
seorang wanita cantik di temani
sekretaris di samping nya.
Mereka sedang duduk di kursi yang
sudah disediakan untuk pertemuan
penting dengan
CEO Perusahaan XXX.
Berulang kali wanita yang bernama
Alya itu menarik nafas lalu mengeluarkan nya perlahan agar
bisa mengusir kegelisahan.
Semoga perusahaan ini bisa menerima kerja sama dengan perusahaan Kakek
Batin wanita itu berharap,jika perusahaan
yang merupakan perusahaan terbesar di Asia bisa menerima bekerja sama
dengan perusahaan kakeknya,
otomatis Perusahaan Kakeknya akan berkembang pesat.
Pintu ruangan terbuka memperlihatkan kedua pria dengan perawakan rupawan memasuki ruangan rapat.
Tatapan pria yang berjalan di depan sangat tejam seperti elang yang akan memangsa makannya.
Bibirnya yang seperti model membuat para wanita yang melihat serasa terbang.
Tak kalah pria yang berjalan dibelakang sama tampan nya, tubuhnya yang tagap dengan senyum yang bisa memikat wanita yang akan melihat senyum itu.
"Rapat akan segera kita mulai, sekarang anda bisa mempresentasikan dan maju ke depan"Kedua wanita itu tersenyum lalu Alya maju ke depan untuk mempersentasikan mengenai projek perusahaan milik nya.
"Sekian terimakasih"Alya kembali duduk dengan percaya diri setelah
mempersentasikan dengan gaya yang anggun dan sangat mudah dimengerti.
Lumayan,Batin pria yang tak lain adalah CEO tersebut.
"Lumayan,saya akan menandatangani kontrak kerjasama antara Perusahaan XXX dengan Perusahaan anda"Kata Pria itu
tanpa membuka kaca mata yang melekat di wajah tampan nya.
Rapat telah selesai dengan hasil yang memuaskan bagi Alya tapi pria itu bicara lumayan.
"Terima kasih"Alya mengulurkan tangannya berniat mengajak pria itu berjabat tangan.
"Hem"Jawab pria itu lalu menjabat
tangan Alya.
"Baiklah Nona berhubungan rapat telah selesai,saya dan Tuan Delano akan pergi karena kesibukan yang melanda kami"
Ganteng-ganteng tapi sifatnya kaya kulkas,kalau sifatnya lembut sih akan aku jadiin pacar hehehe,
Alya sudah berpikir untuk menjadikan pria tampan itu menjadi pacarnya ternyata.
Wanita yang menutup diri dari pria kini jatuh
hati pada pria pada padangan pertama.
...~***~...
"Nona naksir ya sama Tuan Delano?"Goda Tania yang merupakan Sekretaris sekaligus teman Alya.
Kebiasan wanita itu selalu menggoda
Nonanya.
"Apaan Tan,kalau nggak dingin sih udah aku gebet terus"Jawab Alya cengengesan.
Wanita itu akan bersiap sewajarnya jika bukan jam kerja.
Dan sebaliknya jika saat jam bekerja dia akan berubah menjadi sosok lain,
sampai staf kantor dan para pekerja hampir semua pernah kena marah Alya.
Alya memang galak tapi hal itu dia lakukan agar para karyawan bekerja dengan disiplin dan bertanggung jawab.
Mereka keluar dari perusahaan terkemuka itu dengan wajah bahagia karena berhasil mendapatkan kerja sama dengan Perusahaan tersebut.
"Tan mampir ke Restoran XXX dulu aku mau beli makanan untuk para karyawan "Seperti biasanya Alya akan mentraktir karyawan, karena semua keberhasilan yang Perusahaan alami saat ini bukan apa-apa jika bukan karena kerja keras karyawan di kantor nya.
"Baik Nona"
Mobil itu berhenti di sebuah Restoran cukup besar,Alya memesan banyak sekali makanan untuk karyawan kantor nya.
"Nanti di kirim ke Perusahaan XXX ya"Kata Tania.
"Baik Nona, terimakasih sudah berkunjung ke restoran ini"
Mereka segera pergi setelah Alya membayar,mobil itu berjalan menuju perusahaan.
Sekarang Alya sudah berada disebuah bangunan yang cukup besar,bangunan itu sangat banyak taman dengan tempat bermain untuk anak -anak.
Disinilah wanita itu, disebuah Panti Asuhan cukup besar yang dibangun oleh salah satu orang terkemuka negara.
"Assalamualaikum Bunda,maaf ya Alya nggak sempet ke Panti bulan lalu,"Ucap Alya seraya mencium tangan Ibu panti yang sudah Ia anggap sebagai Ibunya sendiri.
"Tidak apa apa Alya,Bunda tahu kamu sibuk, apalagi kan kamu udah jadi Direktur Utama diperusahan kakek kamu"Jawab Ibu panti yang bernama Ana tersebut.
"Makasih ya Bun atas pengertiannya"Jawab Alya dengan senyuman.
Mereka memasuki Panti Asuhan tersebut dengan senyum yang terus mengembang.
"Kakak"Anak panti yang tahu kedatangan Alya langsung berhamburan memeluk Kakak cantik mereka.
"Ehh adik adik kakak,"Alya mengelus rambut seorang gadis cantik berumur lima tahun,yang sekarang memeluk dirinya arat.
"Elin merindukan kakak,kenapa kakak bulan lalu nggak ke panti kak?"tanya gadis polos itu mengerucutkan bibir mungilnya yang lucu.
"Kakak sedang sibuk sayang"Alya memberikan pengertian kepada Elin.
Elin mengangguk dan tersenyum lalu menyeret tangan Alya seolah mengisyaratkan untuk mengikuti dirinya.
"Mau kemana sayang?"Alya bertanya sedikit keras karena Elin mengengam tangannya erat.
"Ayo kak kita main Boneka Berbie,"ajak anak itu antusias.
"Bawa makanan nya masuk ya!"perintah Alya Kepada supir nya yang berada dibelakang, sebelum dirinya masuk ke kamar Elin.
"Mana Berbie nya sayang"
"ini kak"
Elin menunjukan boneka Barbie pemberian Alya beberapa bulan lalu,Alya memang kerap memerikan mainan Kepada anak-anak panti.
Kerap Bunda Ana memperingati agar Alya tidak terlalu sering membawa mainan bagi anak-anak panti.
Alya menuruti Elin bermain sebentar dengan nya, setelah hari menjelang sore Alya memutuskan untuk pulang.
"Bunda Alya pulang dulu ya,"pamit Alya sebari mencium punggung tangan Bunda Ana.
"Jaga kesehatan ya Alya,jangan kerja Mulu"pesan Bunda Ana.
"Iya Bunda,Alya usahakan"Jawab Alya kemudian berpamitan pada anak-anak panti setelah itu masuk mobil.
...~***~...
Alya sudah berada di rumahnya,rumah yang Ia tinggali bersama Kakek dan Neneknya.Keluarga yang paling Alya sayangi.
"Alya pulang"ucap Alya nyaring, suaranya mengema di ruang keluarga.
"Mandi dulu Al setelah itu turun katanya kakek mau bicara sama kamu"ucap Nenek tanpa menoleh ke arah Alya karena sibuk menonton acara TV kesukaan nya.
"Iya nek"jawab Alya setengah berlari menuju kamar menaiki tangga.
Apa sih yang mau dibicarakan kakek, kayaknya serius benget,batin Wanita itu.
Di kamar dengan wallpaper biru langit,Alya sudah rapi dengan pakaian nya, setelah mandi tadi badan Alya serasa segar kembali.
Alya membuka hendphone,dia melihat agenda nya besok.
tidak terlalu sibuk,gumam gumam kecil keluar dari mulut Alya.
Dia keluar dari kamar,Alya berjalan perlahan menuruni anak tangga.Dia bisa melihat Neneknya yang masih setia menonton acara TV kesukaannya.
Alya menjatuhkan bokongnya di sofa samping neneknya.
"Kakek mana nek?Katanya mau bicara sama Al,"tanya Alya sambil memainkan hendphone di tangannya.
"Ada dikamar sebentar lagi juga turun,"Jawab Nenek kemudian menatap lekat wajah cucu perempuan nya"kalau kakek minta sesuatu nanti kamu terima aja ya Al"lanjutnya.
Alya menoleh, diletakkan nya hendphone di meja lalu menatap wajah sang nenek,dia jadi ingin segera tahu apa yang ingin dibicarakan sang kakek,kenapa serius sekali?
"Emang apa yang kakek minta nek?"Tiba-tiba Alya merasa was-was dengan permintaan sang kakek nanti.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!