NovelToon NovelToon

Married By Accident With CEO

PART 1

Hallo semuanya! Terimakasih banyak ya udah mau klik & baca novel ini, semoga kalian suka! Happy reading❤️🌼

°°°°°°°°°°

"Pak Devian? Bapak ngapain ada di sini? Ini kamar saya!"

Wanita itu berteriak, ia sangat ketakutan dengan sosok pria itu. Pria itu adalah Devian Abraham, CEO di perusahaan tempat wanita itu bekerja, jelas saja kalau wanita itu berteriak.

"Saya akan puasin kamu malam ini! Dan kamu juga harus puasin saya!" saut pria itu diakhiri dengan tawanya

"Jangan Pak, jangan, saya mohon jangan. Saya masih suci Pak, saya belum pernah disentuh oleh pria manapun. Tolong jangan renggut kesucian saya!" teriak wanita itu lagi

Wanita itu adalah Amanda Caroline, seorang karyawan yang bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh Devian.

"Amanda, saya sudah menyukai kamu sejak pertama kali kamu bekerja di sini. Ayo layani saya, puasi nafsu saya!" ucapnya

Kini Devian sudah menindih badan Amanda yang tergeletak di atas ranjang, ia sudah mulai membuka satu persatu kancing kemeja Amanda.

"Pak, saya mohon jangan lakukan ini kepada saya. Saya mohon Pak lepaskan saya," wanita itu terus saja memohon

"Tidak semudah itu, saya harus memiliki kamu sekarang juga!" ucapnya

Wanita itu berteriak meminta tolong, sangat kencang, hingga akhirnya.....

"Amandaa! Kamu kenapa sayang? Bangun ayo bangun!"

Amanda pun membuka matanya, nafasnya sangat berat dan tersenggal-senggal. Ia memegang dadanya sendiri, dapat dirasakan kalau saat itu jantungnya sudah sangat amat berdegup begitu kencang.

"Amanda, kamu kenapa? Mimpi buruk ya? Mimpi apa?" tanyanya

"Amanda gapapa kok, Bun. Makasih ya udah bangunin Amanda dari mimpi buruk itu," ucapnya

Ya, ternyata semua yang dialami Amanda itu hanyalah sebuah mimpi buruk. Dan orang yang sudah membantu untuk membangunkannya adalah Bundanya

"Makanya, lain kali jangan lupa bedoa sebelum tidur," ucap Bunda

"Iya Bunda, tadi malem Amanda ketiduran pas lagi ngerjain tugas dari kantor," ucap Amanda

"Ya udah sana mandi, ini udah jam 8 pagi loh," suruh Bunda

Saat mendengar itu, Amanda langsung membelalakan matanya, ia sangat terkejut. Bagaimana bisa ia bangun sesiang ini?

"Hah?! Udah jam 8, Bun? Aduh Amanda kesiangan," Amanda langsung loncat dari atas ranjangnya, lalu ia berlari menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya

Bunda yang melihat itu pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Lalu ia keluar dari kamar Amanda untuk menyiapkan bekal yang akan dibawa oleh Amanda, karena ia yakin kalau anaknya itu tidak akan sempat untuk bersarapan.

Amanda sendiri baru saja bekerja selama 2 minggu di perusahaan besar itu. Ia sebenarnya baru saja lulus dari pendidikan S1 yang ia ambil. Namun, karena Amanda sangat cerdas, setelah lulus ia langsung melamar kerja di perusahaan itu dan langsung diterima tanpa harus melakukan wawancara terlebih dahulu.

Seminggu pertama, semua karyawan senior yang ada di sana selalu bertingkah dan bersikap baik dengan Amanda. Namun, saat sudah berada di minggu kedua, hampir semua karyawan itu suka meminta tolong dengan seenaknya kepada Amanda. Amanda sendiri adalah tipe orang yang sangat sulit untuk menolak. Karena terlalu sering disuruh, kini Amanda memiliki julukan tersendiri, ia dijuluki sebagai "Wanita Pembantu" di kantornya itu.

"Amanda, tolong foto copy berkas ini ya."

"Amanda, boleh tolong ambilkan kertas?"

"Amanda, tolong kirimkan berkas ini ke bagian HRD ya."

Bahkan, tak jarang ada beberapa dari mereka yang menyuruh Amanda untuk hanya sekedar membuat kopi atau teh.

Sebenarnya Amanda sedikit agak merasa tertekan dengan hal itu, namun ia berfikir kalau ia tidak boleh menyerah begitu saja, ia harus tetap mempertahankan pekerjaannya itu. Karena menurutnya, dengan ia bisa bekerja di perusahaan itu saja sudah menjadi suatu keberuntungan untuknya.

Ayah Amanda sendiri sebenarnya juga merupakan seorang pengusaha yang kaya raya, tetapi Amanda tidak mau bekerja di sana.

"Kalo kaya gitu, gak ada usahanya, Yah. Amanda mau bersaing sama orang hebat di luar sana. Biar Amanda juga bisa buktiin ke Ayah Bunda kalo Amanda itu bisa."

Itulah ucapan yang keluar dari mulut Amanda saat Ayah memintanya untuk bekerja di perusahaan miliknya. Padahal, jabatan yang akan Amanda duduki tidaklah rendah, ia langsung di tempatkan pada posisi direktur utama perusahaan.

Setelah selesai mandi, Amanda langsung memakai baju kerjanya. Lalu ia memoleskan sedikit make-up di wajahnya.

"Aduh Amanda, kok bisa-bisanya sih lo kesiangan kaya gini?" tanyanya pada dirinya sendiri

Amanda saat itu sangat sibuk, ia merapihkan kamarnya lalu memasukan laptop miliknya ke dalam tas. Saat sudah rapih, ia langsung berlari keluar kamar dan menuju ke ruang TV.

"Ayah, Bunda, Kak Poppy! Amanda berangkat dulu yaa," ucapnya sambil menyalimi kedua orang tua dan Kakaknya itu

"Amanda, ini Bunda bawain bekel buat kamu, kamu makanan ya nanti kalau sudah sampai di kantor, untuk sarapan. Jangan sampe gak sarapan, kamu ada maag," ucapnya sembari menyodorkan tas kecil yang berisikan makanan berat dan beberapa camilan

"Thank you, Bunda! Makasih banyak yaa," ucap Amanda, "Amanda pergi duluu," lanjutnya lalu berlari ke garasi

"Hati-hati, Nda!" teriak Poppy

"Siap, Kak!"

Amanda memiliki Kakak perempuan yang bernama Poppy Audine, perbedaan umur mereka adalah 5 tahun. Kini, Poppy sendiri sudah menikah dengan seorang lelaki yang bernama Emir Ryle. Poppy juga sudah memiliki anak perempuan yang sangat cantik, bernama Naura Denaya yang baru saja berumur 9 bulan.

"Amanda kenapa akhir-akhir ini suka kesiangan terus ya?" ucap Poppy

"Mungkin karena dia abis begadang buat menyelesaikan beberapa urusan kantornya," saut Bunda

"Amanda susah buat dinasehatin, padahal dari awal Ayah udah nyuruh dia buat kerja di perusahaan Ayah aja," ucap Ayah

"Ayah kan tau sendiri apa alasan Amanda," ucap Bunda

"Iya sih. Ya udahlah, biar dia belajar," saut Ayah

°°

Pagi itu sangat berbeda dari pagi biasanya, terutama keadaan di jalan. Ada kecelakaan yang baru saja terjadi di sana, hal itu mengakibatkan kemacetan yang lumayan panjang.

Amanda pun segera melihat jam yang berada di tangan kirinya, "Udah jam segini tapi gue masih belum juga sampe di kantor. Pasti sekarang yang lain lagi nungguin gue!" gumamnya

Amanda saat itu sangat takut kalau ia akan terlambat, bukan takut terlambat untuk masuk kantor, tapi takut terlambat untuk membelikan sarapan para senior di kantornya itu. Ya, seminggu terakhir ini Amanda juga selalu dimintai tolong untuk membelikan sarapan untuk para seniornya itu.

Sekitar 30 menit kemudian, Amanda sudah sampai di kantornya, ia langsung memarkirkan mobilnya dan berlari untuk masuk ke dalam kantor dan mengarah ke lift. Namun sangat disayangkan, pagi itu lift sangat ramai, Amanda akhirnya memutuskan untuk berlari menaiki tangga. Padahal, divisi dimana ia ditempatkan itu berada di lantai 17.

Amanda terus berlari, lelah sangat ia rasakan. Sepagi ini, keringat sudah bercucuran membasahi tubuh dan bajunya, "Amanda, semangat! You can do it!" ucapnya dalam hati

°°°°°°°°°°

Alhamdulillah part 1 selesai! Terimakasih sudah mau baca sampai kalimat terakhir❤️ Aku juga mau minta tolong untuk like, comment, dan juga vote yah! Biar aku tambah semangat buat lanjutin ceritanya❤️

...Facebook : Kinderjoy Estrin...

...Instagram : kinderjoy_estrin...

Aku kasih visualisasinya nih, biar ngehalunya tambah mantap!😂 Tapi sebelumnya aku minta maaf kalau visualnya gak sesuai sama ekspetasi kalian ya, semoga tetap suka sama alur ceritanya🤗❤️

Devian Abraham

Amanda Caroline

PART 2

Hallo semuanya! Terimakasih banyak ya udah mau klik & baca novel ini, semoga kalian suka! Happy reading❤️🌼

°°°°°°°°°°

Setelah berlari cukup jauh, Amanda pun akhirnya sampai di lantai tujuannya. Ia segera berjalan memasuki ruangan divisinya dengan sangat amat hati-hati karena ia takut kalau para senior di kantornya itu akan memarahinya.

"Aduhh gue harus pelan-pelan nih, kalo ngga bakal diomelin abis-abisan," gumam Amanda

Namun.....

"Amanda, kemana aja sih? Ini udah siang loh. Gara-gara kamu, kita jadi telat sarapannya."

"Amanda, kamu kenapa dateng sesiang ini? Cepet beliin kami sarapan."

"Amanda, kamu denger gak? Dari pada kamu cuma diem di tempat kaya gitu, lebih baik kamu cepet pergi ke coffee shop!"

Benar saja, beberapa karyawan senior di sana langsung menatap ke arah Amanda saat ia sudah datang. Bahkan, ada beberapa orang dari seniornya itu yang memarahinya.

"I-iya maaf ya, tadi saya kesiangan," ucap Amanda sambil menaruh tas dan laptopnya di meja kerjanya, "Pesenannya kaya biasa, kan?" lanjutnya

"Iya."

"Inget ya Amanda, kalo kamu lama, terus makanan dan minumannya dingin, kita gak akan bayar," ucap salah satu karyawan yang menyuruh Amanda

"Iya saya inget kok. Tunggu ya," Amanda pun keluar dari ruangannya. Kini ia nekat untuk tetap menunggu lift saja karena tenaganya sudah hampir habis

Saat sudah berada di dalam lift, ada beberapa karyawan lain yang melihat ke arah Amanda sambil menutup hidungnya. Amanda yang peka terhadap hal itu pun langsung mencium bajunya, "Aduh, gilaa kali ya? Sepagi ini badan gue udah bau keringet aja," ucapnya dalam hati

"Mba, lain kali kalo mau ke kantor itu mandi dulu ya. Kalo males mandi, seenggaknya pake parfume, biar gak bau-bau banget kaya gini."

Tiba-tiba saja ada orang yang mengucapkan kalimat bodoh itu kepada Amanda. Kesal? Iya, apakah Amanda akan marah padanya? Tidak. Tetapi, ingin rasanya ia memiliki ilmu untuk menghilang, ia ingin menghilang saat itu juga. Rasa malu sudah tidak dapat terbendung lagi, "Malu banget!" gumamnya sambil mengepalkan tangan

Ting!

Lift berbunyi, pada bagian LCD terlihat jelas kalau mereka sudah sampai di lantai 1, Amanda langsung berlari untuk keluar dari lift dan langsung menuju ke coffee shop yang berada tepat di sebelah kantor.

Saat sudah sampai di coffee shop, Amanda langsung memesannya.

"Mba, saya pesen americano yaa 2, cappucino 3, hot chocolate 2, donat coklat 3, donat keju 4."

Amanda menyebutkan semuanya minuman dan makanan yang akan ia beli. Sejauh ini Amanda sudah cukup hafal dengan menu pesanan itu, karena ini adalah hari ke 4 ia pergi ke coffee shop itu untuk membelikan sarapan untuk para seniornya.

"Oke Bu Amanda, ditunggu yaa," ucap pelayan itu

"Siap, makasih yaa." Amanda langsung duduk di kursi yang sudah disiapkan di sana

Tiba-tiba saja ada 1 pelayan yang menghampiri Amanda, "Bu Amanda kesiangan ya? Tumben banget jam segini baru dateng," tanyanya

"Iya Mba, tadi saya bangunnya kesiangan," saut Amanda diakhiri dengan tawa renyahnya

Pelayan itu pun berjalan ke arah kasir, lalu ia mengambil 1 bungkus cookies dan membawanya ke Amanda, "Bu Amanda, ini saya kasih cookies ya. Saya yang bayar kok nanti, jadi tenang aja ya," ucapnya sambil menyodorkan cookies itu

"Aduh Mba, gak usah. Makasih banyak ya tawarannya," ucap Amanda

Pelayan itu tersenyum, lalu mengambil tangan Amanda dan meletakan cookies itu atas telapak tangan Amanda, lalu ia pergi.

"Makasih ya!" ucap Amanda

Pelayan itu membalikan badannya, lalu tersenyum singkat dan kembali berjalan.

"Baiknyaaaaa."

Tak lama, pesanan yang dipesan oleh Amanda sudah siap, ia segera kembali untuk menghampiri kasir dan membayarnya.

"Totalnya 286 ribu ya Bu Amanda," ucap kasir itu

Amanda pun segera merogoh kantongnya untuk mengambil dompetnya. Namun nihil, dompetnya tak ada di sana.

"Aduh, gue lupa bawa dompet!" gumam Amanda

"Kenapa, Bu?" tanyanya

"Saya lupa bawa dompet, Mba. Saya boleh bawa makanan sama minumannya dulu gak? Nanti saya kesini lagi," ucap Amanda

"Boleh kok Bu, santai aja, kan kita udah kenal. Bawa dulu aja gapapa kok," ucapnya

"Beneran nih? Saya gak enak," tanya Amanda

"Bener, Bu. Bawa aja dulu gapapa kok, soalnya kalo ditinggal dulu takut gak hangat lagi nanti kopi dan donatnya," ucapnya

"Ya udah deh kalo gitu, makasih yaaa Mba," ucap Amanda

"Iya Ibu sama-sama. Hati-hati ya Bu," ucap pelayan

Amanda pun meresponnya dengan senyuman dan segera mengambil paper bag yang berisikan pesanannya itu, lalu ia keluar dari coffee shop dan berlari menuju kantornya. Amanda berlari sangat kencang sampai-sampai ia menabrak beberapa orang yang berada di dekatnya. Banyak yang marah dengan perbuatan Amanda itu, tapi Amanda hanya bisa meresponnya dengan permintaan maaf saja, itu pun sambil berlari.

"Maaf yaa maaf."

"Maaf ya saya buru-buru."

"Maaf Pak."

"Maaf Bu."

Amanda terus saja berlari tanpa memikirkan orang yang ada di dekatnya. Sampai-sampai.....

BRUK!!

Amanda menabrak orang itu dengan sangat kencang, orang itu pun sampai jatuh tersungkur. Untungnya, makanan yang sedang dibawanya tidak jatuh dan tumpah sama sekali. Amanda pun meminta maaf kepada orang itu, sama seperti orang lain yang ia tabrak tadi.

"Maaf ya Pak maaf, saya gak sengaja."

Setelah meminta maaf tanpa melihat siapa yang sudah ia tabrak, Amanda kembali melanjutkan langkahnya lagi. Namun, sebelum jauh, orang itu meneriaki Amanda.

"Hey!!!!"

"Tolong berhentiin dia!"

Orang-orang yang mendengar suruhan lelaki itu pun menurutinya, mereka mengejar dan mencegah Amanda agar tidak berlari lagi.

"Mba, itu dipanggil."

"Bu stopp, itu dipanggil."

"Aduh siapa sih?!" ucap Amanda, lalu ia menoleh ke belakang

Terlihat jelas oleh mata kepalanya sendiri, kalau di sana ada Devian yang sedang duduk di jalanan.

"Sini kamu!" suruh Devian

"Aduh mampuss gue! Jangan-jangan tadi gue nabrak dia," gumam Amanda

"Denger gak?! Sini!" suruh Devian lagi

Amanda pun menuruti suruhan Devian, ia berjalan dengan perasaan yang sangat amat ketakutan.

"Ma-maaf ya, Pak. Saya lagi buru-buru soalnya, saya harus an---" ucapan Amanda dipotong

"Emang yang lagi buru-buru cuma kamu aja? Jalan itu pake mata!" ucap Devian lalu ia memposisikan badannya menjadi berdiri

"Jalan pake kaki Pak," gumam Amanda

"Apa kamu bilang?!" tanya Devian

"Nggg-ngga Pak ngga. Maaf ya Pak," ucap Amanda

"Kamu karyawan baru, tapi udah sering banget buat masalah," ucap Devian, "Nanti ke ruangan saya, secepatnya saya tunggu," lanjutnya lalu pergi meninggalkan Amanda

"Aduhh mau diapain ya gue? Kalo gue mau dipecat gimana? Ya elah baru juga kerja 2 minggu, masa udah mau dipecat sih," ucap Amanda

Lalu ia teringat dengan makanan dan minuman yang sedang ia bawa, ia pun kembali berlari untuk menuju ke lantai dimana divisinya itu berada.

Amanda masih saja berlari sekuat tenaganya, lalu saat ia ingin masuk ke dalam lift, tiba-tiba saja pintu lift itu tertutup, Amanda pun langsung menutup kedua matanya, ia sudah ingin menangis dan sangat pasrah, karena ia fikir, "Masa sih gue naik tangga lagi?!"

Namun tiba-tiba ada yang memegang pundak Amanda, "Yuk naik," ucapnya

°°°°°°°°°°

Alhamdulillah part 2 selesai! Terimakasih sudah mau baca sampai kalimat terakhir❤️ Aku juga mau minta tolong untuk like, comment, dan juga vote yah! Biar aku tambah semangat buat lanjutin ceritanya❤️

...Facebook : Kinderjoy Estrin...

...Instagram : kinderjoy_estrin...

PART 3

Hallo semuanya! Terimakasih banyak ya udah mau klik & baca novel ini, semoga kalian suka! Happy reading❤️🌼

°°°°°°°°°°

Amanda pun membuka matanya perlahan, lalu ia melihat kalau pintu lift sudah terbuka, ia juga menoleh ke arah sebelah kanannya untuk melihat siapa yang sudah memegang pundaknya itu.

"Pak Kelvin?" ucap Amanda

"Cepet dong, mau naik gak?" teriak salah satu orang yang ada di dalam lift

"I-iyaa."

Amanda dan Kelvin pun segera naik ke dalam lift itu.

Ternyata, saat tadi pintu lift ingin tertutup, ada Kelvin yang membantu menahannya untuk Amanda agar pintu lift itu tidak jadi tertutup.

Kelvin sendiri adalah senior Amanda, ia juga berada pada satu divisi yang sama dengan Amanda. Ia berusia 2 tahun lebih tua dari pada Amanda dan ia sebenarnya memendam perasaan kepada Amanda, ia sudah menyukai Amanda sejak pertama kali Amanda bekerja di sana.

Menurut Kelvin, Amanda adalah sosok wanita yang sangat cantik, mata lelaki tidak bisa berbohong. Namun, Kelvin menyukai Amanda bukan karena kecantikan yang ia miliki saja, melainkan ketekunan dan kebaikan yang Amanda miliki.

"Pak Kelvin, makasih ya," bisik Amanda karena keadaan di lift sangat penuh

"Sama-sama," saut Kelvin, "Sini saya bantu bawa," lanjutnya lalu mengambil paper bag yang sedang dipegang oleh Amanda

"Gak usah Pak, saya bisa bawa sendiri kok," ucap Amanda sembari mengambil alih kembali paper bag itu

"Aw! Aduhh panas! Bisa hati-hati gak sih?!"

Ada wanita yang memarahi Amanda, Amanda pun segera menoleh ke arah wanita itu, "Maaf ya Bu saya gak sengaja," ucapnya

"Lain kali hati-hati," ucapnya

"I-iya Bu," saut Amanda

"Lift emang lagi penuh Bu, jadi wajar kalo saling senggol," celetuk Kelvin

"Ya saya tau kalo itu Pak, tapi bukan kesenggol sama minuman yang masih panas juga kali," ucapnya dengan sewot

Amanda pun terdiam, ia merasa tidak enak. Karena ulah yang sudah ia lakukan, ia jadi membuat dua orang ini saling bertengkar.

"Kan dia juga udah minta maaf," ucap Kelvin

"Pak udah ya gak usah dilanjutin, itu emang salah saya kok," ucap Amanda, "Bu, maafin saya ya," lanjutnya

Akhirnya mereka pun terdiam, tak lama lift itu berbunyi. Mereka sudah tiba di lantai 17, lalu mereka langsung turun dari lift.

"Pak Kelvin, makasih banyak ya sekali lagi. Gara-gara saya, tadi Bapak jadi berantem deh," ucap Amanda

"It's oke Amanda," saut Kelvin, "Tapi saya mau tanya sama kamu, kenapa kamu selalu nurut sama setiap suruhan mereka? Kadang saya aja liatnya capek loh, belum lagi kamu harus ngerjain kerjaan kamu sendiri," lanjutnya

Amanda tertawa kecil, "Gapapa kok Pak, saya ikhlas lahir batin. Karena saya juga mau mendekatkan diri sama senior yang lain, dan saya juga mau dikenal sebagai pribadi yang baik," jawabnya

"Mau dekat dan dikenal baik kan tidak harus pake cara yang seperti itu," ucap Kelvin

"Gapapa Pak, selagi saya masih sanggup, akan saya lakukan," ucap Amanda

"Hmm.. Ya sudah. Saya duluan ya, mau ke ruangan Pak Elwin," ucap Kelvin

"Iya Pak silahkan,"

Amanda sangat senang dengan sikap Kelvin kepadanya, Kelvin selalu saja membantunya sejak awal ia bekerja di perusahaan itu. Kelvin selalu mengajari Amanda baik dari hal-hal kecil sampai besar, "Seandainya gue punya pacar kaya Pak Kelvin," gumamnya

Tiba-tiba ada orang yang menabrak Amanda dari belakang, sangat kencang. Untungnya Amanda dan beberapa makanan yang sedang dibawanya tidak sampai terjatuh.

"Ngapain berdiri di depan lift?!"

Amanda pun membalikan badannya untuk melihat siapa orang yang sudah menabraknya itu. Saat sudah membalikan badan, Amanda sudah tau siapa yang telah menabraknya tadi.

"Pak Devian, maaf ya Pak," ucap Amanda sambil membungkukan badannya

"Ngapain berdiri di depan lift?!" tanyanya lagi

"Hmm... Itu Pak tadi saya kelupaan sesuatu, jadinya saya lagi inget-inget lagi apa yang lupa hehehe," jawab Amanda berbohong, karena ia sudah tidak tahu lagi ingin menjawab apa

"Alasan kamu! Ke ruangan saya sekarang, saya tunggu," ucap Devian lalu pergi meninggalkan Amanda

"Ihh galak banget sih! Gue sumpain gak dapet jodoh lo!"

Amanda sangat kesal dengan Sang pemilik perusahaan itu. Apa semua CEO di tiap perusahaan selalu galak dan dingin seperti itu?

Lalu ia kembali teringat dengan makanan yang ada di tangannya, ia pun segera berlari menuju ke masing-masing meja karyawan seniornya itu untuk membagikan makanan yang sudah mereka pesan.

"Ini ya Pak, hot chocolate sama donat kejunya."

"Bu, ini ya donat coklatnya."

"Bu, ini donat kejunya."

Amanda meletakan satu persatu makanan dan minuman itu dengan baik dan ramah, tak lupa ia juga memberikan senyum terbaiknya untuk para seniornya itu.

Namun, bagaimana dengan mereka? Tak ada satupun dari mereka yang mengucapkan terimakasih kepada Amanda. Amanda sudah menganggap itu hal yang sangat biasa untuknya, walaupun sebenarnya perilaku seperti itu sangat amat tidak baik untuk dilakukan.

Setelah selesai membagikan makanan yang sudah dibeli tadi, Amanda langsung menuju ke ruangan Devian. Jantungnya sudah berdegup begitu kencang, hanya ada 1 hal yang ia takuti, ia sangat takut dipecat. Mengingat kalau dari awal bekerja di perusahaan itu Amanda selalu saja membuat kesalahan dengan Devian.

"Kalo gue dipecat gimana ya? Gue kan bikin salah terus sama dia," ucap Amanda dalam hati

Saat sudah sampai di depan ruangan Devian, Amanda diam sejenak, rasanya tangannya tidak sanggup untuk mengetuk pintu ruangan CEO galak itu.

"Aduh, gue deg-degan banget kaya ginii," gumam Agatha sambil memegang dadanya

Lalu....

"Ngapain di depan pintu?"

Ada orang di belakang Amanda, ia pun segera membalikan badannya. Terlihat dengan jelas kalau orang itu adalah Devian. Ia sedang menampilkan wajah galaknya, kedua tangannya juga ia masukan ke dalam saku celananya.

"Hmm.. Ma-mau masuk ke ruangan Bapak," jawab Amanda

"Terus kenapa gak masuk? Kenapa diem aja di depan pintu kaya gini?" tanya Devian lagi

"Sa--"

"Takut?"

Devian dengan sigap langsung memotong ucapan Amanda.

"Ngga Pak, sa---"

Lagi-lagi Devian memotong ucapan Amanda, ia menyingkirkan badan Amanda dari depan pintu ruangannya, lalu ia masuk begitu saja.

"Ihh!!! Dasar orang gilaaa!!" ucap Amanda

Tiba-tiba saja Devian membuka pintu ruangannya, "Bilang apa barusan?" tanyanya

"Ngg-ngga Pak ngga, saya gak bilang apa-apa kok. Kayanya Bapak salah denger deh," ucap Amanda

"Berani-beraninya kamu bilang gitu, emangnya kamu fikir pendengaran saya gak baik?" tanya Devian

"Ngga Pak gak gitu maksud saya," ucap Amanda

"Terserah." Devian pun kembali menutup pintu ruangannya.

"Gue itu bilang, kalo lo orang gila!!" ucap Amanda lagi

Namun secara tiba-tiba lagi, Devian kembali membuka pintunya, "Nunggu apa lagi? Cepet masuk!" suruhnya

Amanda pun menganggukan kepalanya dengan cepat, lalu ia masuk ke dalam ruangan Devian.

Sesampainya di dalam, Amanda langsung duduk di bangku yang tepat berada di depan bangku kerja Devian.

"Amanda Caroline," ucap Devian

"I-iya Pak saya," saut Amanda

"Hmm.. Kamu pegawai baru kan?" tanya Devian

"Iya Pak, saya baru bekerja selama 2 minggu di perusahaan Bapak ini," jawab Amanda

"Ya, dan selama 2 minggu itu juga kamu sering membuat kesalahan. Terutama dengan saya," ucap Devian

°°°°°°°°°°

Alhamdulillah part 3 selesai! Terimakasih sudah mau baca sampai kalimat terakhir❤️ Aku juga mau minta tolong untuk like, comment, dan juga vote yah! Biar aku tambah semangat buat lanjutin ceritanya❤️

...Facebook : Kinderjoy Estrin...

...Instagram : kinderjoy_estrin...

Visualilasi Kelvin

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!