NovelToon NovelToon

Dendam Dan Cinta Davina

Pengenalan Karakter

Davina Brigita

Gadis cantik dengan segala kesempurnaannya, mata bulat, hidung mancung, alis tebal serta bulu mata lentik ditambah tinggi bak model, tidak ada perempuan yang tak iri dengannya. Point plus lagi, dia adalah putri seorang desainer terkenal di negara ini.

Marchelian Pratama

Tunangan Davina, merupakan salah satu pengusaha muda yang sukses, postur tinggi dan tampan merupakan kelebihannya, selain otaknya yang cerdas, dia sangat anti perempuan kecuali Davin dan Syeila sahabatnya.

Alfian Ari Respati

Merupakan sahabat lama Marchel, pria tampan yang hangat dan perhatian. Pria yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada Davin.

Megantari Aulia

Adalah istri Alfian, wanita posesif, arogant dan seenaknya sendiri. Lebih menyayangi karier dibanding rumah tangganya.

Syeila Afkarina

Gadis manis, merupakan sahabat Marchel yang mencintai Marchel.

Panji Ibrahim ( Sabahat Marchel, Al dan Syeila)

Citra Aprilia & Evan Lesmana ( Orang Tua Davin)

Rianti Amelia ( Ibunda Marchel)

Rudi Respati Dan Silvia Respati ( Orang Tua Alfian)

Dewa Wijaya dan Uli Wijaya ( Orang Tua Mega)

Prasetya Nugraha ( Ayah Syeila)

Pelakor?

Shur....

Plak....

"dasar pelakor tidak tahu diri, beraninya kamu merebut suamiku!!!"

Kejadian ini langsung menjadi tontonan pelanggan cafe lainnya, bagaimana tidak hal seperti ini merupakan hal umum yang belakangan terjadi. Apalagi dua wanita ini sama sama dikenal banyak orang di negeri ini. Mereka bahkan memfoto dan mengabadikan kejadian ini dengan ponsel pintar mereka. Dalam hitungan menit, berita itu langsung menyebar di sosial media.

"jangan menuduh tanpa bukti nona!" bentaknya tidak terima

"kurang bukti apalagi, kamu baru keluar kamar hotel dimana suamiku menginap, kalau bukan jalang kamu siapa? Kamu sudah berani berurusan denganku, apa kamu tidak tahu siapa aku? baiklah aku pastikan kamu akan menyesal!!!" wanita itu kembali mengangkat tangannya, dia akan menampar wanita yang ia tuduh pelakor itu namun bukan menampar justru ia yang ditampar.

"berani tangan kotormu menyentuh wajahku, kamu pikir aku tidak tahu siapa kamu? kamu itu Megantari Aulia salah satu pengusaha muda di negeri ini, tapi sayang kelakuanmu mencerminkan betapa buruknya etitude yang kamu miliki" Davin tersenyum remeh, jangan katakan dia wanita lemah, siapa yang berani berurusan dengannya, Davin tidak segan segan membuatnya menangis bahkan menangis darah sekalipun.

"kamu memang pelakor tidak tahu diri, lihatlah dirimu, berapa banyak laki laki yang menikmati tubuhmu, kamu bangga mengatakan bahwa kamu barang bekas, coba lihat dirimu pantaskah kamu menghinaku?"

Davin tersenyum sinis

"baiklah, kita lihat saja apa yang bisa barang bekas ini lakukan" Davin berjalan ke arah Mega dan berbisik "kita lihat saja, barang bekas ini akan memberikan anak kepada suamimu, bukankah kamu tidak bisa memberikannya" Davin tersenyum menyeringai meninggalkan cafe yang bahkan pengunjungnya masih sibuk memvideo dirinya dan Mega.

"dasar sialan, tunggu pembalasanku" Mega pun pergi meninggalkan cafe.

Davin segera melajukan mobilnya menuju rumah, ya semalam ia memang tidur di hotel namun bukan seperti yang dituduhkan Mega, ia bahkan tidur sendiri. Davin wanita yang bebas, tapi jangan salah, ia selalu menjaga harga dirinya sebagai seorang wanita, ia bahkan memiliki ilmu bela diri yang selalu ia gunakan dalam keadaan genting.

Ia segera masuk ketika sampai dirumah, belum sampai kamarnya ia harus di pekikkan teriakan mamanya.

DAVIN.....!!!!!!

Gadis itu memutar mata malas, ia tahu pasti akan ada drama lagi, mengingat mamanya yang sangat lebay tentu dia akan diberondong dengan banyak pertanyaan.

"Davin, kali ini apa lagi yang kamu lakukan?"

"apa ma?" jawab Davin malas, hingga dia mendapat jeweran di telinganya

"aw,sakit ma"

"biarin saja, biar putus sekalian itu telinga, kamu ini kenapa selalu bikin masalah sih, kena tilang, kena razia malam, datang pulang seenak dengkul, dan sekarang pelakor? kamu tahu ga video dan foto kamu itu trending di sosmed"

"wah aku terkenal dong ma"

"ish anak ini, kamu bangga jadi bahan pembicaraan orang, pelakor Vin pelakor kamu tahu apa itu pelakor?" tanya mamanya geram

"tahu lah ma, tenang aja anakmu ini update kok"

"Vin mama serius, bisa ga sih sekali saja jangan bikin mama pusing, saat ini kamu jadi buah bibir, semua orang membicarakanmu, apa benar kamu memang pelakor?"

Davin lagi lagi jengah dengan pertanyaan mamanya, yang benar saja, dia bahkan tidak kenal mereka.

"ma, aku saja tidak kenal mereka apalagi tahu suaminya, bentuk dan rupanya saja aku ga tahu"

"tapi di video kamu tahu siapa wanita itu, jadi pasti kamu tahu siapa suaminya yang dia maksud"

"ma, jelas aku tahu wanita itu, mama nih ga update, dia itu salah satu pengusaha wanita yang cukup terkenal di negara ini, Megantari Aulia siapa sih yang ga tahu dia"

"ok kalau kamu memang bukan pelakor sekarang kamu jelaskan semuanya sama mama dan mama yakin sebentar lagi Marchel akan menghubungi kamu"

Dan benar saja, sekarang ponsel Davin berbunyi dan sudah jelas kalau itu dari Marchel tunangannya.

Aku Tidak Suka!

Davin segera naik ke kamarnya, dia menerima telepon dari Marchel

Ya hallo

^^^Honey, what are you doing now?^^^

tidak ada

^^^are your sure?^^^

yes, kamu kenal siapa aku kan? lagipula aku tidak mengenal mereka

^^^baiklah, aku tunggu penjelasanmu nanti malam di apartemen kita.^^^

i know, aku akan tidur sekarang, sampai bertemu nanti malam.

^^^tentu, aku menunggumu^^^

baiklah, bye.

Telepon dimatikan, Davin naik ke ranjang, tubuhnya begitu lelah, pipinya sedikit kebas akibat tamparan dari Mega tadi. Saat ini dia hanya butuh tidur, masalah Mega, nanti saja dia akan memberi pelajaran pada wanita itu.

******

Marchel menatap foto lama yang berada didalam laci meja kantornya.

Kita bertemu lagi Al, kali ini tidak akan aku biarkan kamu menyakiti orang yang aku sayangi lagi. Cukup sekali kamu menorehkan luka mendalam dalam persahabatan kita, tidak akan aku biarkan hal itu terjadi lagi, apalagi pada Davin.

Marchel kembali meneruskan pekerjaannya yang tertunda, dia adalah pengusaha muda, memiliki usaha di bidang properti dan hotel membuatnya sibuk, apalagi usahanya sudah merambah ke luar kota.

pukul 6 petang, Davin sudah berada di apartemen Marchel, seperti biasa, dia akan memasak untuk mereka berdua.

tit, pintu apartemen terbuka dan muncullah sosok pria tampan dengan wajah dinginnya. Marchel menghampiri Davin lalu memeluknya,

"apa saja yang kamu lakukan sampai hal seperti ini terjadi?"

"sebaiknya makan dulu honey, aku tahu kau belum makan"

"baiklah, tapi janji kau akan menginap malam ini"

"tanpa kau minta, apa aku punya pilihan tuan pemaksa?"

"baiklah" Marchel mengecup sekilas bibir tunangannya itu lalu bergegas ke kamar.

Marchel baru saja keluar dari kamar, dengan rambut yang masih setengah basah tentu ketampanannya bertambah. Tidak heran jika banyak rekan bisnis yang menawarkan anak mereka pada Marchel, sayangnya, cinta dan jiwanya sudah menjadi milik Davina Brigita. Gadis yang telah mencuri hatinya sejak kecil, itulah alasan Marchel selalu menutup diri dan hatinya untuk perempuan lain.

Mereka sedang menikmati makan malam bersama, sebagai sepasang tunangan, hal itu selalu mereka lakukan, bahkan mereka sering menginap bersama.

"jadi sekarang jelaskan padaku?" pinta Marchel saat mereka sudah berada di dalam kamar.

"kamu tahu, aku baru saja keluar kamar kita hari itu, entah datang darimana, tiba tiba dia menyiram dan menamparku begitu saja" jelas Davin, Marchel yang mendengarnya menahan marah, berani sekali istri Alfian menampar tunangannya.

"biar aku beri dia pelajaran, aku tidak suka ada yang berbuat seenaknya kepadamu!"

"honey, tenanglah aku sudah punya rencana bagus untuknya" Davin tersenyum menyeringai

"jangan melakukan hal macam macam, aku tidak suka kau berhubungan dengan wanita itu dan suaminya"

"kau kenal suaminya?"

Marchel diam tak menjawab, dia hanya malas mengakui Alfian sebagai mantan sabahatnya.

"itu tidak penting, aku hanya tidak mau kau berurusan dengan mereka dan apa rencanamu?"

"hanya sedikit bersenang senang"

Marchel menatap Davin lekat, ia sangat mengenal tunangannya, dia wanita yang banyak memberikan kejutan bahkan yang tidak pernah kita pikirkan.

"jangan menatapku seperti itu" pinta Davin

"apa yang kamu bisikkan pada wanita itu?"

"hahaha, kau benar benar ingin tahu?"

"honey, aku serius"

"aku hanya mengatakan akan memberikan suaminya anak" jawab Davin dengan santai membuat Marchel mendelik, pria itu segera melepas pelukannya dan berdiri di depan jendela

"kamu sadar apa yang kamu katakan?"

"just kidding, hahahaha"

"Vin, aku tidak suka!, jangan main main dengan ucapmu, kamu tahu arti dari memberi anak? you have to make **** with him!"

"jangan berlebihan Chel, just kidding, aku tidak serius akan melakukan hal itu, berapa lama kamu mengenalku? kamu mulai meragukan aku?"

Marchel membelah rambutnya frustasi membayangkan Davin akan bercinta dengan Al, sungguh tidak pernah terbayang di benaknya.

"jangan mengujiku Vin!"

"hei, kenapa kamu berlebihan kali ini, sebenarnya ada apa? aku curiga kalau kamu mengenal mereka"

"jangan berurusan dengan mereka, kamu tahu betul siapa Mega dan orang tuanya"

"tenang saja honey, mereka hanya debu bagiku, lagipula ada kamu dibelakangku, apa yang perlu aku khawatirkan?"

Marchel kembali diam, dia memiliki firasat tidak enak akan hal ini, entah masalah apa lagi yang akan menimpa hubungan mereka.

Davin turun dari ranjang dan memeluk Marchel dari belakang, ia tahu jika tunangannya itu sedang khawatir, Davin punya cara sendiri untuk membujuk orang yang disayanginya itu.

"just you, kamu satu satunya yang akan melakukan itu denganku, jangan ragukan cintaku Chel, apa perlu kita menikah hari ini supaya kamu percaya padaku?"

Marchel berbalik, di tatapnya wajah ayu milik gadis yang mengisi hatinya itu. Davin adalah dunia Marchel selain bundanya, mereka adalah dua wanita yang menjadi alasan Marchel bisa sukses seperti sekarang.

"aku mau kita menikah bulan depan"

Davin menatap tunangannya, mereka memang sudah lama mengenal lalu memutuskan untuk bertunangan. Kenapa mereka belum menikah karena keduanya masih sama sama sibuk. Usaha mereka berkembang pesat secara bersamaan, itulah alasan mereka belum melangkah ke pelaminan. Tapi obrolan tentang hal itu pasti mereka bahas saat berdua seperti ini.

"baiklah honey, kita akan menikah bulan depan" jawab Davin tersenyum, siapa yang tidak mau menikah dengan pria seperti Marchel, dia punya segalanya, wajah tampan, mapan dan penyayang, walau terlihat dingin dan menyeramkan bagi yang tidak mengenalnya.

Mereka bukan pasangan ABG lagi, keduanya sudah pantas membina rumah tangga, dan menikah bulan depan, Davin rasa adalah keputusan yang benar.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!