NovelToon NovelToon

You (ILY Omte)

Raina Putri Syahreza

"Hoaamm….."gadis cantik yang tampak masih bau bantal itu menguap,ia merenggangkan badannya sambil berteriak "aaarrrgggg ….lega"ucapnya. 

Ia berjalan menuju speaker music miliknya dan menghidupkan lagu beraliran hardcore kesukaannya,suara music yang ngebass dengan nyaringnya berdengung dipenjuru ruangan kamar milik gadis yang tengah berloncat-loncat sambil gosok gigi itu.Sesekali ia akan mengepalkan tangannya seolah itu mic dengan tangan sebelah yang menggenggam tangan satunya sambil mengikuti reff lagu yang berjudul You Only Live Once - Suicide Silence,lagu yang benar-benar membuatnya semangat melalui hari. 

Dengan meangguk-angguk,badan tampak seperti orang yang tengah berancang-ancang untuk berlari gadis itu pun berteriak mengikuti lagu kembali. 

...You only live once so just go fucking nuts!...

...Go!...

...Live life hard...

...Live life hard...

...You only get one shot...

...So shoot!...

Untung sekali kamar gadis ini kedap suara,jika tidak… mungkin satu rumah akan gempar karna music yang ia dengarkan itu. 

Tanpa ia sadar emaknya sudah berkacak pinggang diambang pintu kamar,karna memang gadis satu ini tak pernah mengunci pintu.Jadi dengan mudahnya si emak masuk kedalam kamar. 

"Astagfirllah…. RAINAAAAAAA"Teriak sang emak dengan membawa sapu ditangannya. 

"Mampus..Ibu negara ngamuk"batin Raina yang nyengir kuda melihat emaknya yang mulai sungut-sungut melihat tingkahnya seperti tengah konser itu.Emak menatap tajam padanya,apalagi emak melihat sikat gigi yang malang tengah teronggok dilantai dengan tangkai yang sudah terbelah menjadi dua. 

"Nasip tak baik kau sikat gigi"batin emak sambil menggeleng.Buka kali pertama sikat gigi Raina itu patah,bahkan bisa dihitung tiap minggunya pasti bakal kejadian. 

"Perawan model apaan,jam segini masih konser dikamar.. sedangkan yang lain udah sibuk buat acara nikahan mbak Ines"teriak emak lagi dengan suara khasnya yang menggelegar. 

Raina loncat dari ranjang dan langsung mengahampiri sang emak lalu memeluknya dan mendaratkan ciuman dipipi sang emak agar amarah emaknya reda. 

"Nggak mempan… bau jigong"tonyor emak pada kepala Raina. 

"Ishh… emak,gadismu yang cantik plus ganteng ini biar gak mandi dan gosok gigi tetap ganteng plus wangi tau.. nih coba cium.. hhhaaaahhhh" 

"Oohhh… kaga ada akhlak emang ni kutilperawan"amarah emak kembali memuncak setelah anak gadisnya itu menyemburkan bau naga padanya. 

Plak

Plak

"Ampun emak.. elahh,canda emak… ampun"teriak minta ampun Raina yang tengah dipukul lengannya oleh sang emak. 

"Minta ampun.. tapi besok diulang,buru mandi sono.Setengah jam kaga turun,motor emak sita setaun"ucap emak lalu melenggang pergi dari kamar anak gadinya. 

"Yah… yah… emak,ngancemnya gak lucu mak"sahut teriak Raina diambang pintu yang tak digubris oleh sang emak. 

"BRISIK…. LAGU MATIIN PE'A"teriakan dari sepupunya di lantai satu membuat Raina ingat jika kamarnya tak ditutup dan lagu masih berputar. 

Brakkkkk

Ia pun membanting pintu dan berlari untuk mandi,daripada motornya disita lebih baik menuruti kemauan si emak agar aman sentosa. 

*

*

*

Gadis yang tengah sibuk menatap ponsel itu tengah menuruni tangga,ia sekarang mengenakan kaos oversize dan celana trening panjang kesukaannya.Rambut yang sudah di cepolnya itu tampak bagus meski beberapa helai sengaja ia tinggal. 

"Selamat pagi dunia tipu-tipu"teriaknya saat tiba dilantai bawah. 

"Brisik perawan..Wes jam 10 kok jare sek pagi,melek seng tenan motone..Cek ndak oleng"sahut wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adik dari emaknya yang tingkat kecerewetannya 11 12 lah sama emak. 

"Joko ini tante,bukan perawan."ucap Raina enteng.

"Mbak… perawanmu njaluk diruqyah" teriak tante Luis 

"Ssssttt… elah tante,canda tante.. ssstttt"takut Raina,karna dulu emaknya benar-benar pernah membawanya untuk diruqyah karna penampilannya yang tak ubahnya seperti lelaki membuat si emak geram. 

"Apalagi sih ulah kamu Rain.. masuk kamar mbak Ines,bentar lagi tukang riasnya dateng" 

"Cih . Tukang rias,kerenan dikit dong mak.. MUA mak M U A"Rain mencoba meejakan setiap katanya. 

"Cangkem ndeso,susah ngejanya"sahut emak sambil lalu begitu saja,karna emak benar-benar repot. 

"Bapak mana mak?"tanya Rain sambil berteriak lagi. 

"Astagfirllah,perawan kok duemen teriak-teriak opo gak copot lho pita suaramu"timpal lagi tante Luis yang memang sedang sibuk meatur makanan disekitar Rain. 

"Bapakmu sibuk,jangan diganggu.. lagi meeting di ruang kerja,udah sono masuk ke kamar mbak"sahut emak lagi sambil berlalu dihadapan Rain. 

*

*

*

Tok

Tok

Tok

Cklek 

"Calon manten.. adikmu yang cantik masuk ya"ucap Rain sambil memasukkan kepalanya disela pintu yang ia buka sedikit. 

"Isshh… biasanya juga langsung nylonong"sahut Ines dengan tangan terbuka,karna ia sedang dipakaikan henna. 

"Mbak,mau dong dicoret-coret tanganku.. tapi gambar naga ya"ucap Rain menyodorkan tangannya pada gadis yang tengah memahendikan tangan sang kakak. 

"Ngawur.. emang ada orang pake henna gambar naga"

"Anti maenstrem mbak"sahutnya nyengir kuda.Lalu loncat keranjang membuat Ines berteriak karna tangannya yang ikut bergetar.Entah adiknya yang satu ini memang paling antik. 

"RAINA"Teriak Ines murka menatap tajam pada sang adik yang tak tau malu malah tersenyum itu.

"Tenang mbak,bisa dibenerin lagi kok"gadis yang memahendikan tangan Ines mencoba menenangkan. 

"Kamu punya adik gak dirumah?"tanya Ines pada gadis yang tengah menghapus henna yang tercoret tadi.Gadis itu menggeleng. "Kalo panci punya?" Tanyanya lagi. 

Dengan polosnya gadis itu mengangguk. 

"Bagus.. tuker tambah panci lu sama adek gue mau? Gue ikhlas lahir bathin"

Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya mendengar penuturan calon manten yang tampak serius dengan ucapannya. 

"Ya Allah…Apa salah Raina yang cantik ini,sampai mau dituker tambah sama panci"ucap Raina sambil menengadahkan tangannya,berakting seakan-akan berdoa. 

Ines memutar matanya jengah,masih teringat didalam otaknya saat emaknya dulu hamil si Raina selalu suka melihat topeng monyet.Ya begini lah hasilnya,petakilannya bikin nyebut terus. 

Setelah peedebatan unfaedah kakak beradik itu,Raina memilih menyandarkan tubuhnya diranjang sang kakak smabil menunggu MUA yang tak kunjung datang itu. 

*

*

*

"Mbak,MUAnya mana sih.. Kok belum datang?"tanya Raina yang mulai bosan dikamar sang kakak.Ia ingin sekali kembali ke kamarnya dan menghidupkan music lalu jingkrak-jingkrak. 

"Sabar dek,kak Cecek bilang macet dijalan"sahut Ines yang baru saja menelfon sang MUA. 

"Sapa mbak?? Cecak??? Namanya cecak buahahahhahahhaaaa"tawa Raina pecah saat mendengar nama sang MUA yang aneh itu. "Napa gak tokek sekalian"lanjutnya dengan terus tertawa. 

Cklek 

"MasyaAllah calon imamku"ucap Raina dengan tatapan memuja saat melihat lelaki dengan rambut klimis masuk kekamar kakaknya. 

Pembuat Onar

"MasyaAllah.. Calon imamku"ucap Raina dengan tatapan memuja saat melihat lelaki dengan rambut klimis masuk kekamar kakaknya.Raina yang tak pernah jatuh cinta,tampak terpesona melihat ciptaan tuhan yang sangat tampan tengah membawa kotak yang ia tak tau itu apa isinya. 

"Ma'af ye say… Eike telat,macet banget tadi say"ucap lelaki dengan kemeja warna babypink itu masuk kedalam kamar 

Tatapan Raina langsung membulat dengan mulut menganga. "What…!!! calon imam gue ngondek"batinnya berteriak.

"No problem Rain.. luarnya mungkin ngondek,tapi dalemnya macho dong yak"gumamnya lalu cekikikan sendiri. 

Sang kakak dan MUA lelaki separuh perempuan itu menatap Rain dengan tatapan bingung,karna melihat Rain yang tiba-tiba tertawa sendiri. 

"Kenalin kak Cecek,ini adik aku Rain"ucap Ines memperkenalkan MUA itu pada Rain. 

"Rain,kenalin dia Kak Cecek..MUA yang bakal dandanin kita"ucapnya lagi pada Rain. 

"Hay kak Cecak"sapa Rain membuat Ines tersedak ludahnya sendiri.Sedangkan Cecek,lelaki itu tampak mengerjap bingung.

"Ahahaha… jangan didengerin kak,dia emang suka bejanda.Eh.. bercanda"timpal Ines tak enak hati karna cletukan sang adik.

"Isshh.. gapapa kok,hay cantik..Panggil aku Cecek ya bukan cecak..Kamu kira aku cecak yang nempel ditembok" 

"Bukan ditembok.. Tapi nempel dihati aku"sahut Raina tanpa tau malu dengan mengerling genit. 

Ines hanya bisa nepuk jidatnya karna tingakah aneh adiknya kambuh lagi "Beneran perlu diruqyah ni anak"batinnya.

Cecek tampak tersipu mendengar cletukan Raina itu,ia tau jika gadis muda itu tengah menggodanya. 

...💜💜💜💜...

Akhirnya sang MUA itu pun melakukan pekerjaannya,memoles dan mempercantik calon pengantin untuk acara akad nikah yang akan diselenggarakan Jam 2 siang.

Setelah sang calon pengantin sudah siap dengan make upnya,sekarang waktunya Rain yang dirias.Rain duduk bersandar di depan meja rias kakaknya dengan lampu terang menyorot ke arahnya,tapi pandangan Rain fokus pada lelaki yang tengah memoleskan sesuatu di alisnya. 

"Kak,umur lu berapa sih?"tanya Raina. 

"Umur eike 30 say,,udah tuir ye"sahutnya mendayu. 

"Gak pantes dong gue panggil kakak,harusnya gue panggil om kan ya"ucap Rain lagi. 

"Emang umur situ berapa sih say? No call me om… Call me tante" Tanya balik Cecek

"Umur gue baru 18tahun,tahun lalu baru dapet KTP.. Gak mau lah,lu kan cowok" 

"Isshh.. panggil tante aja say,atau kakak aja deh" 

Rain tampak seolah berfikir tapi dengan tatapan yang masih menatap intens lelaki yang ada dihadapannya. "Gue panggil omte ya" 

"Omte????"tanya balik Cecek dengan alis menungkik. 

"om tante gitu,abisnya Omte kan setengah-setengah"sahutnya nyengir kuda. 

"Terserah kamu deh say.."ucapnya sambil tersenyum. 

"Aish… meleleh hatiku beneran deh sumpah liat senyum Omte"batin Raina meronta.

Beberapa menit berdiam dengan terus memandang,Rain kembali berucap. 

"Omte,kalo setelah ini kita ketemu lagi.. gue gak mau tau,gue bakal lamar lu"ucap Raina seolah tak ada penolakan. 

Cecek tampak terdiam sejenak tersipu,lalu ia mencoba menormalkan kembali dirinya dengan terkekeh "Gemesin banget sih kamu say… kalo eyke masih doyan ciwiw,udah eyke embat kamyu say"sahutnya kemayu. 

"Doyan pasti.. Sini gue buktiin"ucap Raina "Berhenti bentar"lanjutnya menyuruh Cecek menghentikan kegiatannya. 

Cup 

Dengan entengnya Raina mencium pipi lelaki separuh perempuan itu,membuat empunya terdiam dan badannya terasa kaku.

"Tuhkan blushing… masih normal kan berarti,siap-siap gue lamar ya Omte..I love you omte" bisiknya pada Cecek lalu kembali menyandarkan badannya pada kursi dan memejamkan mata. 

*

*

*

Tepukan dibahu Cecek,menyadarkannya dari keterkejutannya karna ulah gadis yang tengah terpejam dihadapannya itu. 

"Kak,kamu kenapa? Kok kayak syok gitu?"tanya sang calon manten yang baru kembali dari luar kamar. 

"Eh.. itu gapapa kok say"sahutnya kemayu kembali. 

"Raina ganggu kamu ya?"tanya selidik Ines.

"Eh,gak kok… tuh dese merem say,gak gangguin kok"sahutnya dengan gugup. "Ganggu pikiran eyke sumpah"batin Cecek. 

Ines tersenyum,karna adiknya yang aneh tak berulah kali ini pikirnya. 

"Yaudah lanjutin aja.. sambil dia ngorok juga kan tambah enak make upinnya,gak banyak gerak"ucap Ines lagi lalu sang calon manten duduk di pinggiran ranjang menanti saatnya berganti kebaya. 

Setelah dipermak,Raina tampak anggun dengan make up natural khas remaja tanpa make up yang tebal seperti tante-tante.

"Tangan omte bener-bener ajaib,bisa bikin gue cantik kayak bidadari gini"gumamnya menatap pantulan dirinya dicermin. 

"Omte best deh.. jadi makin sayang"ucap Raina dengan mengacungkan kedua jempolnya pada Cecek.

"Mulut lu dek"timpal Ines yang takut Cecek risih dengan tingkah adiknya "Ma'afin adek aku ya kak,dia emang kerjaanya bikin onar"ucapnya pada Cecek.

"Gapapa.. Dia gadis yang ceria kok say,eyke mah suka-suka aja buat hiburan kan"sahut Cecek.

Raina sudsh tak peduli,ia sibuk dengan ponselnya.Saat diambang pintu ia terdiam dan berbalik.

"Bye calon imamku.. Sampai ketemu lagi"ucapnya sebelum pergi pada Cecek dan mengerling genit lagi pada lelaki itu. Sebelum kakaknya memakinya kembali,dengan cepat Raina keluar dari kamar sang kakak.

Dirinya pun beranjak pergi kekamarnya,kan sudah selesai tugasnya untuk di make up kata emaknya.Jadi sekarang waktunya kembali ke basecamb miliknya. 

*

*

*

 

"MasyaAllah… anak emak cantik bener"puji emak saat Raina keluar dari kamar sang kakak.Raina yang dipuji pun langsung bergaya bak model.

"Haduh… nyesel emak muji kamu,kamu itu kalo dipuji cantik yang anggun dikit gitu lho.. Bener sih gaya kayak model,tapi bukan model laki-laki Raina…… kamu itu perawan,wedhok,wanita yang anggun dikit"lanjut emak mulai ngomel. 

Raina hanya nyengir kembali "Gini yak"sahutnya mulai berpose sefeminim mungkin.Tapi malah terlihat kaku dikamera saat difoto sang emak. 

"Udah diem aja gak usah banyak gaya… mau emak foto,ntar mau emak carikan kamu jodoh" 

"Eiittt….eeeiiittt...apaan,nyariin aku jodoh.. Gak adalah,aku udah ada jodoh sendiri juga" sahut Raina tak trima. 

Si emak memutar mata jengah "Siapa??? Sibule rambut gondrong itu? Yang bibirnya diitem-itemin pake arang?"

"Elahhh emak,itu mah suami halu aku.. Adalah pokoknya ntar emak tau sendiri" sahutnya malu-malu "Ntar kalo aku bilang,lamarin dia buat aku ya mak?"lanjutnya sambil berjalan kearah tangga.

"Eh markonah.. dimana-mana pihak cowok yang lamar cewek,bukan cewek yang lamar cowok"teriak sang emak melihat anaknya yang melenggang pergi.

"Dia kan spesial mak,pake telur bebek" sahut Raina.

"Lah.. dia kata martabak telor,dasar kutilperawan"ucap emak berlalu meninggalkan anaknya yang semakin tak jelas itu. 

*

*

*

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang,semua keluarga sudah selesai make up dan berganti baju dengan kebaya yang memang dibuat seragam. 

Tapi satu orang yang masih belum menampakkan diri...Raina,gadis itu belum terlihat turun setelah ia berpamitan untuk kembali ke kamar. 

"Mbakyu.. Raina kemana?"tanya tante Luis pada Emak. 

"Lah iya.. ya,perawan itu kemana?" Emak clingak clinguk mencari sang bungsu yang belum tampak batang hidunganya itu.Ia pun berjalan menghampiri sang suami yang tengah ngobrol dengan para kerabat. 

"Pak,liat Raina?"bisik emak pada bapak.

"Ndak liat mak,emang gak ada didalem.." 

Emak menggeleng,diruang keluarga semua udah ngumpul tinggal dia aja.. apa dikamar Ines ya pak?" 

"Coba emak cari sana" 

Emak pun berjalan kearah kamar putri keduanya,lalu mengetuk pintu yang tertutup. 

"Nes,adikmu disini?"tanya emak yang melihat Ines tengah dirapikan make upnya oleh Cecek.Cecek tampak diam dan menyimak obrolan emak dan anak itu.

"Gak ada mak,emang diluar gak ada dia?"

"Kalo ada gak bakal emak cari sampai kesini" sahut sewot emak. 

"Cari dikamarnya mak,paling molor lagi"saran Ines yang membuat emak kembali murka. 

Brak 

Pintu ditutup kasar oleh sang emak,membuat beberapa orang yanga da didalam kamar pengantin itu tampak terkejut. 

"Cari mati tu anak kalo emang bener molor dikamar" gumam emak yang mulai emosi. 

*

*

*

Benar saja,setelah kamar bercat putih itu dibuka.Terpampang jelas dan nyata,anak gadisnya tengah tidur tengkurap dengan tangan terlentang. 

"Bagussss….."gumam emak mulai murka. 

Perlahan ia mendekati sang putri tidur itu,lalu mentoel-toel pipi yang sudah dipoles make up tapi berantakan karna ulah tidurnya yang urakan. 

"Raina Putri…"panggil emak pelan. "Raina putri Syahreza"panggilnya lagi. 

GAGAL

Si putri tidur tak bangun-bangun

Oke,ini senjata terakhir pikir emak. 

"Raina putri Syahreza,kalo gak bangun sekarang motor,speaker dan semua poster yang ada dikamar kamu emak buang sekarang"teriak sang emak dengan kekuatan 10oktaf. 

Raina sudah melompat terkejut mendengar teriakan sang emak,dilihatnya emak mulai murka. 

"Mampus… salah apalagi gue"batin Raina yang masih setengah sadar.Ia meelap iler yang sedikit keluar dari mulutnya. 

"Omegat… make up gue"batinnya lagi saat melihat gincu yang nempel ditangannya. "Habis riwayat gue"batinnya lagi lemas saat melihat wajah emaknya.

"RAINAAAAAAAAA!!!!!!"Lengkingan sang emak macan memekakan seluruh penjuru kamar membuat tersangaka hanya bisa menyahut lemah. 

"Iya mak"sahut lemah Raina. 

Pencarian Omte

"Cobaan apalagi ini"batin Cecek saat mendapat titah dari sang empunya acara untuk kembali merias adik calon manten lagi.

Cecek sudah berdiri didepan pintu kamar milik gadis yang tadi menciumnya,ia mencoba mengatur nafas agar tak gugup.Meskipun benar adanya jika dia tak memiliki rasa dengan wanita tapi entah kenapa ia dibuat gugup oleh seorang gadis yang dengan lancang menodai pipi mulusnya.Ia yang memiliki hati lembut selembut permen kapas itu takut baper kalau digoda terus-terusan.

Cecek jadi salting sendiri. 

Tok

Tok

Tok

"Say.. eyke masuk ye"ucap Cecek dari luar kamar. 

"Masuk aja calon imam"sahut nyleneh gadis yang tengah memasukkan snack kemulutnya dengan kaki yang sebelah nangkring di dinding ranjang dan ia tidur terlentang. 

Pantas saja ibu dari calon manten tadi ngomel-ngomel panjang lebar,lah ternyata begini tingkah putrinya pikir Cecek. 

"Yuk,make up lagi yuk"ajak Cecek. 

"Males Ah… Heran..yang nikah siapa,yang disuruh dandan siapa.Lagian nih ya.. gue gak pake make up juga tetep ganteng"sahutnya kembali nyleneh. 

"Cantik maksut yu"ucap Cecek membenarkan sambil terkekeh.

"Makasih omte,aduh jadi malu dibilang cantik.."sahutnya kembali dengan tingkah malu-malu yang dibuat-buat.Mungkin jika si emak melihat tingkahnya,ia bakal kena geplak dikepalanya karna tingkahnya yang menjijikkan. 

*

*

*

Cecek mengeluarkan perlengkapan tempurnya,sekarang ia letakkan diatas ranjang gadis yang terus ngemil.

"Omte dari kapan sih jadi lemah gemulai gini,padahal omte kan gantengnya kebangetan"ucap ceplas ceplos tanpa tau perasaan orang yang ia ajak bicara tersinggung atau tidak dengan ucapannya. 

Cecek tersenyum sambil menotolkan foundation diwajah Rain "Emm.. dari kapan ya?? Emang mau tau banget?"sahut Cecek. 

"Ya iyalah… kan aku udah kasih stempel tadi,kalo omte bakal jadi istri aku…"ucapnya "Eh,salah maksut aku suami hehe"lanjutnya lalu menatap kembali wajah tampan Cecek yang sedang bekerja itu. 

"Aduhh… jangan diliatin terus dong say,ntar eke baper"cletuk Cecek yang mulai salah tingkah karena ulah Rain. 

"Biarin,abis Omte ganteng sih.. kan jadi sayang..Nikah yuk Om"sahutnya tanpa beban. 

Cecek terkekeh,baru kali ini menemui gadis unik seperti Rain.

"Kamu kok ngomongin nikah terus.. emang mau banget nikah muda?"tanya Cecek,tangan kekarnya dengan lihai membubuhkan eyeshadow berwarna peach di kelopak mata Rain. 

"Kalo nikahnya sama omte mah hayuk aja aku sih" 

Cecek benar-benar dibuat salah tingkah,wajahnya terasa panas sekali sekarang.Bahkan mungkin sekarang wajahnya sudah memerah seperti tomat.Ia menghentikan sejenak kegiatannya lalu mengipas-ngipasi wajahnya menggunakan tangan. 

"Eciee….. Omte merah tuh"goda Raina dengan mentoel-toel lengan Cecek. 

"Ih say… jangan godain eyke terus deh,ntar eke baper beneran"rengek Cecek dengan nada kemayu. 

"Gak kok,ini beneran seriusan omte… Ily omte" 

"Ily???"tanya balik Cecek bingung

"I LOVE YOU OMTE CECEK" teriak Raina sambil terus mendongak menatap wajah Cecek yang benar-benar merah membuatnya bahagia dan terus tertawa. 

Raina benar-benar terpesona dengan laki-laki lemah gemulai ini,tak pernah ia terpikir akan langsung menyukai seseorang seperti ini.Bahkan teman-teman lelakinya di sekolah yang sering menembaknya untuk menjadi kekasih sering ia tolak,padahal ketampanan mereka gak kalah dengan Si Cecek ini.Cinta memang tak pandang bulu. 

*

*

*

Serempak tamu yang mengikuti acara akad nikah Ines putri kedua dari keluarga Syahreza itu mengucap "SAH" membuat riuh acara. 

"Selamat ya mbakku.. semoga tokcer besok udah gendong bayik"ucap selamat Rain pada sang kakak.

"Heh geblek .. dikira kayak bikin mie goreng bisa cepet jadinya"sahut Ines menoyor kepala sang adik. 

Rain terkekeh "Iiisshh.. pengantin tuh gak boleh marah-marah,harus kelihatan cantik.."ucapnya lagi sambil memeluk sang kakak,bagaimanapun ia sangat menyayangi sang kakak "Yaudah,gue mau nyamperin calon imam gue dulu.. bye"lanjutnya pamit untuk berlalu pergi dari hadapan pengantin baru itu. 

"Astagfirullah"gumam Ines sambil memusut dadanya. 

"Kenapa yank?"tanya sang suami. 

"Raina ngebet banget sama kak Cecek" 

"Cecek?? Cecek MUA yang rias kamu?" 

Ines mengangguk 

Suami Ines langsung tertawa,apalagi sekarang ia melihat adik iparnya tengah berdiri posesif disebelah lelaki setengah jadi itu.

"Kok kamu ketawa sih mas?"

"Ya gimana gak ketawa,selera adik kamu tuh aneh-aneh.. hahaha..Tapi gapapa sih,jadi kaya raga yang tertukar gitu ya.Yang cewek petakilan yang cowok lemah gemulai.. hahahaa" tutur sang suami dan akhirnya pasangan pengantin itu tertawa bersama. 

*

*

*

"Aduh"Rain menjulurkan lidahnya yang tiba-tiba tergigit. 

"Kenapa say"

"Ilat gue kegigit omte… Padahal makan aja gak,pasti ada yang ngomongin gue deh… Gue sumpahin bisulan tu orang"gerutunya. 

Cecek menggelengkan kepala,mendapat pemikiran darimana sebenarnya si Rain ini jadi menyimpulkan jika lidah yang tergigit karna ada orang yang sedang mengghibah dirinya.Gadis unik. 

*

*

*

...SMA PERMATA NUSANTARA...

Gadis yang tengah memakai baju olahraga itu terlihat uring-uringan di bangku dekat lapangan sepakbola.Ia merebahkan badan dengan terus gelisah. 

Seminggu sudah setelah pernikahan sang kakak,Rain tak pernah lagi bertemu dengan lelaki lemah gemulai yang ia suka itu.Ia terus merengek pada sang kakak untuk meminta no hp Cecek,tapi kakaknya itu tak pernah memberikan karna kakaknya tau adiknya akan membuat masalah. 

"Ddooorrr"teriak gadis cantik dari belakang mengejutkan gadis yang tengah gelisah itu,membuat empunya diri jatuh dari bangku. 

Brukk

"Sial"umpatnya.

"Buahahahhaaaa….. "tak ada akhlak memang punya sahabat satu ini malah menawakannya karna terjungkal. 

"Sakit pe'a.. lu ngagetin kira-kira dong,kalo muka gue luka gara-gara nyium lantai gimana coba.Lu mau ganti rugi kalo wajah tampan gue cacat" 

"Heh Jenab,, lu cewek nyadar"sahut sang sahabat. 

"Napa lu manggil emak gue coba" 

"Ya kan lu anaknya,sama aja kan.. Lagian lu kenapa sih,perasaan uring-uringan mulu lu" 

"Gue.. kehilangan separuh hati gue nih" 

"Wow...wow...wow… lu jatuh cinta Nab,sama sapa?Cewek apa cowok? Anak sini? Kelas apa?" Sang sahabat langsung membrondongnya pertanyaan.Karna ini kejadian langka dalam pertemanan mereka,bahkan ini pertama kalinya sahabatnya yang separuh wanita separuh lelaki ini jatuh cinta. 

"Heh pe'a satu-satu napa nanyanya elaah..gini-gini gue normal ya,pasti cowok lah.. Ganteng banget lagi"sahutnya dengan membayangkan wajah wajah tampan Cecek yang memakai kemeja babypink.. Cute banget pikir Rain.

"Lah sarap ni bocah.. beneran jatuh cinta lu ya,astaga kok gue geli liat lu kayak gini ya Nab" ucap gadis yang berama Amellia itu. "Mana sih gue pengen liat fotonya dong"lanjutnya 

Tiba-tiba wajahnya berubah sendu "Boro-boro foto,no hp dia aja gue gak punya Mel…" 

"Lah.. gimana ceritanya..emang lu ketemu dia dimana?"

"Nikahan mbak Ines" 

"Temen kakak lu?" 

"Bukan" 

"Terus"

Ki"MUA yang dandanin mbak gue" 

"WHATTTTTT!!!!!!!"Teriak Amel terkejut. 

"Astaga,mulut lu Mel.. lu pake speaker bluetooth ya dimulut lu.Anjirr dengung kuping gue gara-gara lu"sewot Rain dengan menggusuk kedua telinganya. 

"Wait...wait Rain,maksut lu gimana sih? Lu beneran naksir cowok kan? Dia MUA gitu?" 

Rain mengangguk dan tersenyum "iya dia MUA di nikahan mbak Ines,cakep banget tau Mel.Gue yakin kalo lu liat pasti lu naksir juga" 

"Bentar deh Rain,kan kebanyakan kalo MUA cowok itu ngondek..Dia gitu juga?"

"Iya… dia gitu juga,tapi bodoamat lah.. gue cinta ini" 

Amel hanya bisa nepuk jidatnya melihat penuturan sang sahabat. 

"Tapi Mel,gimana caranya gue ketemu omte lagi ya..Mbak Ines gak mau ngasih nomer omte"

"Omte?" Tanya Amel bingung. 

"Om tante,abis dia kan setengah-setengah.. setengah cowok setengah cewek,jadi gue panggil dia omte deh" 

"Emang umur dia berapa jadi lu manggil dia Om"

"Umur dia 30 tahun,wajar dong gue panggil dia om" 

"Gila lu Rain,sekali jatuh cinta selera lu aneh banget sumpah.." ucap Amel tak percaya dengan target sahabatnya sangat aneh.

"Daripada lu terheran-heran gitu,meding sekarang bantuin gue.. Gimana caranya gue bisa ketemu Omte lagi" 

"Nama dia lu tau gak? Barang kali gue bisa bantu cari tau ke MUA yang biasa ngerias gue"sahut Amel. 

Amellia sahabat Rain itu seorang gadis cantik,model remaja yang sedang naik daun.Rain dan Amel bersahabat dari duduk di bangku sekolah dasar hingga sekarang masih terus terjalin. 

"Kalo gak salah mbak gue manggil dia Cecak gitu deh" 

"Hah? Cicak? Yang bener deh lu" 

"Eh salah.. Cecek maksut gue" 

"Lu udah cari sosmed dia?" 

"Gak kepikiran sampe situ gue .. Kita ke kelas,ambil hp gue" 

"Nih gue bawa hp juga kali Rain.. pake hp gue aja.. "

Amel menyerahkan ponselnya pada Rain. 

Rain dengan semangat mengambilnya "Oke Omte…. Calon makmum cominggg"ucapnya dengan senyum merekah. 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!