CLBK
PERKENALAN
Vranya
Hai ... perkenalkan aku Vranya, usia 17 th, sudah lulus sekolah dan sedang magang disebuah perusahaan yang bergerak di bidang akutansi. Oh ya, aku tak melanjutkan sekolah karena terhalang biaya, makanya aku langsung bekerja. Beruntung aku diterima disebuah perusahaan besar.
Dan di tempat kerja, teman-teman satu ruanganku sangat baik kepadaku, bahkan aku sudah mempunyai teman dekat yaitu kak Dito namanya.
Dito
"Pagi Vranya, nanti pulang kerja kita keluar bareng ya, ada tempat bagus ni mau aku tunjukan ma kamu."
Vranya
"Oke ka, aku tunggu."
Salsa
"Kamu deket banget sih ama Dito?"
Vranya
"Ya kan kita sohib Sa, lagian cuma dia teman gue disini."
Salsa
"Tapi lo jangan deket banget gitu lah, sapa tau Dito dah punya cewek."
Vranya pun nampak berfikir, memang selama ini ia berteman dengan semua orang tanpa filter. Alias pokoknya baik dan nyambung pasti akan langsung dijadikan teman. Dan sepertinya ia harus menyelidiki Dito lebih lanjut. Siapa tau perkataan Salsa ada benarnya juga.
Sore itu sepulang kerja. Ternyata Dito sudah menunggu di depan kantor dengan menaiki sepeda motornya.
Dito
"Naik Nya, buruan kuy pake helm nya, tempatnya jauh soalnya."
Vranya
"Emmm .... itu anu Dit."
Dito
"Anu apaan? udah kuy cepet atau mau gue tinggalin ni."
Ahirnya Dito dan Vranya pergi menuju sebuah taman ditengah kota. Sebuah air mancur dikelilingi taman bunga yang indah. Jika Dito kekasih Vranya pasti itu akan menjadi pengalaman kencan yang paling berharga di hidupnya. Tapi nyatanya mereka hanya berteman saja.
Vranya
"Suka banget kak, hiks ..."
Dito
"Lah kenapa mewek sih? seneng tu ceria bukan bersedih."
Vranya
"Lah, ya jelas gue sedih Dit, liat deh sekeliling lo, banyak yang pacaran, lah gue kan lom pernah pacaran, apa kek gitu ya yang namanya pacaran."
Dito
"Ya maaf, kan gue cuma pengen nunjukin tempat yang bagus buat lu, bukan maksud gue buat lo nangis."
Vranya
"Iya gue terima niat baik lo Dit, makasih ya."
Lalu mereka pun menikmati taman bunga di tengah kota tersebut dengan mengobrol ringan layaknya sepasang kekasih.
Tak disangka kebetulan ada Rean ditempat itu. Dari kejauhan ia tampak mengenali seseorang. Tapi ia tak berani mendekatinya. Ia harus memastikan apakah itu benar dia atau bukan.
Dito
"Pulang yuk, gue kan dah menepati janji gue ke elu, kalau malam minggu gue wajib ngajak elu jalan-jalan."
Vranya
"Makasih ya Dit, elu sahabat gue yang paling baik deh."
Dito
"Hmm, udah yuk, kuy balik, kapan-kapan kesini lagi."
Lalu mereka pun segera meninggalkan tempat itu. Sedangkan di sisi lain, ada Rean yang masih mengawasi gerak gerik Vranya dan lelaki di sampingnya tadi.
Sesampainya di asrama Vranya.
Dito
"Gue pamit dulu ya, see you."
Vranya
"See you, sekali lagi makasih ya."
Lalu mereka pun berpisah, dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengawasi mereka sadari tadi.
AUTHOR
Sampai sini dulu ya, jangan lupa selalu dukung karya author.
Dito
Vote, Kritik dan sarannya juga ya
KENYATAAN
Setelah kejadian malam itu. Rean semakin yakin kalau tadi yang ia lihat di taman adalah Vranya. Cinta pertamanya yang telah ia tinggalkan karena kebodohannya.
Rean
"Aku harus kembali mendapatkan cinta Vranya. Aku yakin dia masih mencintaiku."
Umi Rean
"Nak, sudah malam, ayo makan dulu, makanannya sudah umi siapkan."
Rean
"Iya umi, sebentar lagi Rean turun."
Ayah Rean
"Dimana Rean umi?"
AUTHOR
"Dia masih di kamar abi, sebentar lagi ia turun."
Ayah Rean
"Kita harus memberitahukan ini secepatnya pada Rean."
Umi Rean
"Waalaikumsalam, anak umi sudah pulang."
Rendi adalah anak pertama umi dan abi Rean. Ia sudah bekerja di perusahaan yang ia dirikan sendiri. Dan sebentar lagi ia akan mengenalkan calon istrinya pada keluarganya. Dan kedua orangtuanya pun sudah menyetujuinya. Hanya Rean yang belum tau tentang rencana itu.
Rean
"Abang sudah pulang."
Rean pun menyalami kakaknya dan tak lupa mencium tangannya sebagai tanda hormat.
Rendi
"Alhamdulillah sudah."
Rendi pun menyalami kedua orang tuanya dan segera bergabung di meja makan. Lalu mereka berempat pun makan malam bersama.
Ayah Rean
"Alhamdulillah semuanya sudah berkumpul, abi mau mengatakan sesuatu pada kalian semua."
Rean
"Tentang apa itu abi?"
Umi Rean
"Dengarkan abi berbicara dulu Rean."
Dan mereka pun ahirnya perlahan mulai memberi tau pada Rean tentang semua rencana kakaknya tersebut pada Rean. Dan Rean pun sangat bahagia atas rencana kakaknya tersebut.
RENCANA KAKEK
Ayah Rean
"Begini Rean, sebentar lagi kakak mu akan menikah. Dan pernikahannya bulan depan. Besok malam, kita akan datang menemui keluarganya."
Rean
"Benarkah ayah, wah, selamat bang, aku turut berbahagia untuk hal itu."
Umi Rean
"Kamu harus ikut ya, kita satu keluarga dan harus saling membantu."
Sementara itu di kediaman Vranya.
Ibu Vranya
"Asalamu'alaikum."
Vranya
"Wa'alaikumsalam, bu, ibu apakabar?"
Ibu Vranya
"Alhamdulillah baik nak, minggu depan kamu pulang ya nak. Kakek sangat merindukan kamu."
Vranya
"InsyaAllah, kebetulan ada 2 hari tanggal merah, Vranya akan mengusahakan untuk pulang."
Ibu Vranya
"Terimakasih nak."
Lalu percakapan mereka selesai. Dan Vranya kembali melakukan aktifitasnya karena kebetulan hari libur kerja.
Vranya
"Wa'alaikumsalam, eh ada Kak Dito, masuk kak."
Dito
"Makasih, gimana, hari ini bisa bantuin aku cari kado kan?"
Vranya
"Bisa ka, sebentar ya, Vranya mau bersiap dulu."
Beberapa saat kemudian, mereka berangkat. Dan sampailah mereka di mall terbesar di kota itu. Mereka lalu berkeliling untuk membeli beberapa keperluan untuk kado.
Vranya
"Ibu kakak, suka apa? Biar Vranya lebih mudah milih kadonya."
Dito
"Bagaimana kalau gamis, umi suka sekali ke pengajian."
Vranya
"Kalau begitu ayo, kita kesana, ada butik gamis yang bagus. Semoga kita bisa menemukan yang cocok."
Lalu dengan cepat, Vranya memilihkan sebuah gamis yang bagus buat umi Kak Dito. Dito pun menyetujuinya, dan segera membayarnya.
Salsa
"Bukankah itu Dito ... em, sebaiknya aku kesana."
Salsa
"Hai Dito, kebetulan sekali kita ketemu disini."
Dito
"Hai juga, iya lagi jalan bareng Vranya nih."
Vranya
"Hai Kak Salsa, kebetulan sekali kita ketemu disini ya."
Salsa
"Eh ada kamu juga ya Vranya, kebetulan sekali, ya udah aku pergi dulu ya, takut ganggu. Assalamu'alaikum."
Dito
"Wa'alaikumsalam, papay Salsa."
Vranya
"Wa'alaikumsalam. Tumben dia kagak nyari gara-gara."
Dito
"Hush, ga boleh bilang begitu. Udah-udah, yuk cari makan."
Dan mereka pun melanjutkan dengan makan siang bersama.
AUTHOR
Segini dulu ya, tes dong, mau dilanjutkan kagak ceritanya?
Dito
Jangan lupa, LIKE, KOMEN, DAN VOTE
Vranya
DAN KLIK FAVORIT YA
AUTHOR
MAKASIH READERS KESAYANGAN FANY
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!