6 Tahun yang lalu, Negara X tepatnya di kota S ada sebuah keluarga kaya raya yaitu keluarga Setiono. Keluarga tersebut terkaya No.1 di Negara X yang memiliki perusahaan raksasa yang bernama Setiono Group. Anggota keluarganya tak begitu sedikit, tetapi anggota keluarga inti Cuma ada 4 anggota itu sendiri. Pertama: Sang pendiri Setiono Group, Mark Setiono, Kedua: Istri sang pendiri, Lula Setiono, Ketiga: Anak pertama dari Mark dan Lula, Max Setiono yang berusia 21 Tahun, Keempat: Anak kedua, Rena Setiono yang berusia 11 Tahun. Adapun anggota Keluarga Setiono Lainnya.
Rena menelpon kakaknya, untuk memberitahu besok ada rapat keluarga besar. Kakaknya mempunyai rumah sendiri, karena itu Rena menghubungi Max.
"Kak Max, besok ada rapat keluarga di rumah utama, Kakak harus datang ya!” ujarnya Rena.
"Iya, emang ada apaan sih besok, kok sampai ada rapat di rumah utama?” Tanya-nya Max.
"Udahlah, yang penting besok bisa hadir, karena rapat besok itu penting” jawab-nya Rena.
“Oke siap lah kalau begitu” ujarnya Max.
Lalu Max menutup telponnya. Max berpikir-pikir ‘besok emang ada apa kok sampai segitunya penting’ Max ngomong sendiri.
Hari rapat telah tiba, semua keluarga Setiono menghadiri rapat tersebut dan rapat penting itu membahas calon penerus Setiono Group.
“Hadirin terima kasih telah hadir dalam rapat keluarga” ujarnya Mark.
Semua orang yang ada di ruang rapat bertepuk tangan.
“Saya akan mengumumkan sebagai penerus Setiono Group, yaitu anak pertama saya Max Setiono” Mark berkata.
“Haaaa….” Max merasa kaget
Sebagian yang ada di ruang rapat memberi selamat tetapi ada sebagian yang merasa Max tidak pantas menjadi penerus.
“Pa, apa maksudnya ini, aku tidak sama sekali mengharapkan ini, justru aku mengharapkan Rena lah yang menjadi penerus nya” Max coba membantah.
“Emang benar tuh Max, kamu tuh nggak pantas jadi penerus” ujarnya Sanny, Kakaknya Mark.
“Kalau kamu jadi penerus, nanti adanya malah merugikan Setiono Group” kata tambahan dari mulut Ronny, suami Sanny.
“hahahahahaha…..” ketawanya Albert & Luis, sepupu Max & Rena.
“Tidak kak, kakak lah yang lebih bisa diandalkan, lagian aku aja masih 11 tahun , mana bisa aku jadi penerus dan menjadi penerus juga akan menyita waktu bermain dan belajar” bantahnya Rena.
Anggota keluarga lainnya juga setuju apa yang barusan dibicarakan Rena, hal itu sudah tidak bisa dibantah lagi oleh Max.
"Waduh, okelah kalau begitu, aku akan menerima posisi yang papa berikan”
“Makasih ya nak telah menerima posisi ini, papa udah letih dan menyerahkan semuanya ke kamu, papa dan mamamu mau pensiun dari pekerjaan yang mulai berat yang ditanggung papa dalam usia tidak terlihat muda” Mark berkata.
“Iya nak, kita udah nggak sanggup lagi untuk melalukan pekerjaan yang begitu banyak” tambahan Lula.
“Iya sama-sama pa ma, aku akan siap untuk menjadikan Setiono Group maju dan berkembang lagi” ujarnya Max
Rapat keluarga besar telah selesai, semua yang ada di rapat sudah kembali kerumah masing-masing. Dan Max ternyata masih tidak percaya dalam mengambil keputusan untuk mengganti posisi papanya. Dalam hatinya ‘masih ada anggota keluarga lainnya, kok aku yang menempati posisi itu, lagian pasti ada yang tidak setuju dalam rapat ini.
Di kediaman keluarga kakaknya Mark
Sanny, Rony, Albert, Luis merasa marah terhadap keputusan Mark. Mereka sungguh tidak tau terima kasih, padahal yang membantu mereka pas dalam masa krisis adalah Mark. Mark juga memasukan mereka dalam Keluarga Setiono, tapi justru sebaliknya mereka mau mengubah anggota keluarga inti dengan cara apapun. Sanny, Rony, Albert, Luis merencanakan untuk menjatuhkan Max dari posisi sebagi penerus dengan cara menjebak dan sebagai gantinya Albert akan menempati posisi tersebut.
“Saya tidak terima kalau Max jadi penerus nya, lebih pantas aku dari pada dia, tapi kenapa dia menerima kalau tidak mengharapkan posisi itu” ujarnya Albert.
Awalnya Max tidak mengharapkan, akan tetapi lebih baik diterima dari pada diserahkan orang yang bukan dari anggota keluarga inti.
“Mungkin dia kepaksa kali kak, lagian kalau Max tidak menerima, pasti paman Mark akan memilih kakak. Walaupun kakak tidak anggota keluarga inti, akan tetapi Max tidak akan setuju apabila posisi itu jatuh ke orang yang bukan anggota keluarga inti.” Balasanya Luis.
Setelah Luis berbicara begitu, Albert semakin marah dan emosinya meledak.
“Luis, papa sama mama mana?” Tanya nya Albert.
“Ada di ruang kerja kak, emang ada apa? Nggak kayak biasanya kakak Tanya papa sama mama” jawabnya Luis.
“Ayo temui papa sama mama, kita perlu membicarakan cara agar menjatuhkan posisi Max” ajakan Albert.
Albert dan Luis menemui Sanny dan Rony yang ada di ruang kerja, Sanny sangat bingung kenapa Albert kok nggak kayak biasanya. Biasanya cuek sama hal yang berkaitan dengan pekerjaan, tetapi berbeda dengan hal kekuasaan.
“Pa..Ma..kita perlu bicara soal posisi Max yang baru naik” ujarnya Albert.
“Iya, emang ada apa dengan Max? apa kamu mau juga posisi itu?” Tanya nya Sanny.
“Iya kayaknya Ma, kakak begitu marah setelah Max menempati posisi itu” balasnya Luis.
“Kita perlu rencana untuk menjatuhkan posisi Max, Pa..Ma..” kata Albert.
Sanny dan Rony terkejut setelah mendengarkan kalimat itu, entah kenapa Sanny dan Rony tersebut setuju apa yang dikatakan Albert.
“Apa rencanamu Albert, kalau rencanamu bagus maka papa akan mengusulkan agar bisa berjalan dengan baik” kata Rony.
“Rencananya gini pa (Rahasia), gimana pa?” Tanya nya Albert.
“Bagus tuh, tapi lebih bagus kalo kita bisa membuat Max diusir dari Keluarga besar Setiono dan membunuh Max lalu kita perlahan mengambil dan mengubah posisi anggota keluarga inti, dan kalau posisi anggota keluarga inti sudah menjadi kita maka kita akan mengusir orang tua dan adiknya Max dari keluarga besar” tambahan rencananya Rony.
Setelah mendengar rencana tambahan dari Rony semua pun kaget dengan rencana gila itu, adapun pembantunya yang nggak sengaja menguping rencana itu dari awal dan sudah merekam video sebagai bukti, sampai pembantu tak berani mengatakan apapun, langsung ia pergi ke dapur.
"Gila, rencana papa emang gila tapi keren” ujarnya Luis.
“Iya emang gila, tapi ada keuntungan yaitu mengubah kita menjadi anggota keluarga inti” kata Albert.
“Rencana papa sangat mantap, tapi kita harus menyiapkan semuanya, agar bisa menutupi dengan rapat-rapat agar tidak mudah ketahuan kalau kita dalang sebenarnya” ujarnya Sanny.
Semua memikirkan cara agar rencana tersebut berhasil dan bisa menutupinya dengan rapat-rapat. Tidak lama kemudian Luis dapat ide, tapi entah bisa diterima apa nggak ide tersebut.
“Aha…aku ada ide, bagaimana kalau kita menyuap penjabat-penjabat tinggi agar bisa berpihak ke kita” ide Luis.
“Benar juga tuh kalau dipikir-pikir, dengan menyuap mereka akan berpihak ke kita, akan tetapi ide ini cukup beresiko tinggi kan” ujarnya Sanny.
“Kita harus yakin meskipun resikonya tinggi” kata Rony.
Meskipun rencana mereka berhasil, mereka tidak menyadari bahwa rencana tersebut sudah diketahui bahkan direkam video. Akan tetapi pembantu memilih diam dan tidak berencana memberitahu siapapun.
Di kediaman Mark
“Kak Max, nanti malam tidur di rumah utama ya,” ajakan Rena.
“Iya, emang ada apa ren?” Tanya nya Max.
“Besok kan kakak udah jadi Big Boss, dan besok Rena mau minta antarin kakak ke Sekolah ya,” kata Rena.
Merasa heran karena nggak kayak biasanya Rena minta antarin Max ke Sekolah.
“Lah emang supir kamu yang biasanya kemana?”Max tanya sambil garuk-garuk kepala.
“Nggak ada apa-apa, emang sesekali manja sama kakak sendiri emang nggak boleh??” jawabnya Rena.
“owalah..iya-iya, besok bangun pagi jangan sampai lelet, kalau lelet nanti yang malah ada kakak tinggal pergi ke kantor langsung” ujarnya Max.
“ih kakak sukanya kayak gitu, iya-iya aku usahain besok nggak lele” jawab nya Rena sambil kesal.
Hari sudah mulai malam. Mark, Lula, Max, dan Rena ada di ruang makan untuk makan malam bersama-sama. Max makan sambil memikirkan besok dia sudah jadi Big Boss.
“Max, kamu sedang memikirkan apa? memikirkan besok?” Tanya nya Mark.
“Iya pa, bagaimana kalau sebagian pemegang saham dan karyawan nggak suka kalau aku yang menggantikan papa” Max merasa khawatir.
“Tenang aja anakku, semua akan merasa suka kok” kata Lula agar anaknya tidak kepikiran lagi.
Setelah makan malam selesai, Max menuju kamar udah istirahat tidur.
“Tok.tok.tok (suara ketukan pintu) nak sudah tidur?”
“Belum pa” jawabnya Max sambil membuka pintu
“Papa Cuma mau ngasih tau kamu, besok akan ada pengumuman kalau pengganti Big Boss adalah kamu dengan semua karyawan sebelum rapat pemegang saham dimulai dan papa sudah memilih seseorang untuk menjadi asisten kamu mulai besok” katanya Mark.
“Iya papa makasih ya pa, aku udah ngantuk nih pa, besok juga Rena minta aku antarin sekolah” ujarnya Max yang udah ngantuk berat.
“iya-iya, udah sana tidur yang nyeyak” jawab Mark sambil pergi.
Keesokan harinya, Max udah siap ngantar Rena dan mau pergi ke kantor sebagai Big Boss. Sebelum berangkat semuanya sarapan yang udah disiapin di meja makan.
“Kak ayo berangkat, Rena udah hamper telat nih” ajakan Rena.
“Iya bentar, kakak habisin sarapan nya dulu, kamu masuk mobil dulu sana” jawabnya Max.
Rena habis sarapan terus pamit sama papa mamanya dan langsung menuju mobil kakaknya. Setelah Max ngehabisin sarapannya lalu ia pamit juga sama orang tuanya dan bergegas menuju mobil, di depan mobil ada seorang supir dan membukakan pintu mobil RR phantom yang super mewah, canggih dan limited edision cuman ada 4 di Dunia, yaitu 4 mobil tersebut milik keluarga inti Setiono.
“Selamat pagi Tuan Besar” sapanya supir dengan tersebut.
“Pagi” jawabnya sambil masuk ke dalam mobil tersebut.
Dan setelah itu mobil berjalan untuk mengantar Rena ke sekolah. Max sebenarnya nggak suka di panggil Tuan Besar, karena Max merasa belum pantas dipanggil kayak gitu diusia 21 Tahun yang masih dibilang muda.
“Pak, lain kali nggak usah manggil Tuan Besar cukup panggil Mas aja, saya merasa belum pantas kayak gitu karena 21 Tahun yang masih dibilang muda pak” kata Max.
“Baik Tuan, eh..maksud saya Mas” jawabnya supir sambil keliru manggil.
“ih kakak kayak gitu karena nggak percaya diri apa gimana? Padahal kakak kan udah seharusnya dipanggil kayak gitu soalnya udah menggantikan posisi papa” kata Rena yang merasa heran terhadap ucapan kakanya. ‘ih bener juga sih, kalo misalkan aku jadi kakak pasti dipanggil nyonya besar padahal umur masih masih’ bicaranya Rena dalam hati.
Max diam saja setelah Rena berkata gitu, tak terasa lama sampai di sekolah Rena. Rena pun pamit sama kakaknya, habis itu Max langsung menuju kantor untuk kerja sebagai Big Boss pertama kalinya. Sesampai di kantor, Max turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor, langsung menuju lift dan memencet tombol lantai paling atas yang berarti ruang kerja Max ada disitu. Mobil RR phantom milik Max tersebut di parkir di area No1, yaitu area parkir khusus milik Big Boss. Max sudah di ruang kerjanya, tak berapa lama kemudian asisten baru mengetuk pintu dan melaporkan jadwal hari itu.
“Tok.tok.tok (suara ketukan pintu)”
“Ya silahkan masuk” katanya Max yang masih sibuk di ruang kerja itu.
“Permisi Tuan, perkenalkan nama saya Lia, saya disini sebagai asisten baru untuk Tuan,” ujarnya Lia.
Lia adalah asisten yang dipilih Mark untuk Max, latar belakangnya tidak ada yang istimewah bisa dibilang ditutup rapat. Lia sebagai asisten Max, tetapi disisi lain Lia sebagai calon istri Albert. Lia dan Albert sudah merencanakan rencana yang sudah dipikirkan keluarga Sanny untuk menjatuhkan posisi Max dan membunuh nya. Bisa dibilang disini kalau Lia adalah manusia bermuka dua, betapa kejamnya mereka yang mau menjatuhkan posisi Max dan membunuhnya.
‘oh ini asisten yang papa pilih lumayan sih, tapi Lia itu orang seperti apa dulu. Apa saya perlu menyelidiki latar belakangnya dulu, dan melihat kinerja dulu’ Max bicara dalam hati.
“Oh ya, kamu yang dipilih papa untuk menjadi asisten saya?” Tanya Max.
“Iya, saya yang dipilih sama Tuan Mark, Tuan Max Jadwal hari ini pengumuman Big Boss baru, rapat pemegang saham, dan pesta penyambutan Big Boss baru” ujarnya Lia.
“Bentar, apa ada pesta penyambutan? Kok saya nggak dikasih tahu papa” Tanya Max yang masih bingung.
“Iya Tuan, saya juga kaget Tuan Mark baru saja menambahkannya, dan sebentar lagi pengumumannya dimulai Tuan” jawabnya Lia.
‘tentu saja saya tau karena yang mengusulkan ide mengadakan pesta penyambutan adalah Albert, untuk memperlancar rencananya’ Lia bicara dalam hati.
“Oh gitu ya udah, kamu keluar dulu nanti saya menyusul, ada beberapa hal yang masih saya urus” ujarnya Max.
Lia baru keluar dari ruangan Max, Max langsung menyelidiki latar belakang wanita yang bernama Lia yang baru diangkat menjadi asistennya, tetapi Max tidak bisa menemukan apa-apa karena sudah ditutup rapat oleh keluarga Sanny.
“Sial, kenapa nggak bisa menyelidiki lebih dalam, ada apa dengan wanita ini??” Max merasa kesal, karena tidak bisa menemukan apa-apa.
Flashback sehari sebelum Max masuk kantor.
Di kediaman keluarga Sanny
Beberapa penjabat tinggi diundang ke rumah Sanny. Sanny dan lainnya menjelaskan rencana mereka dan mencoba menawarkan apapun asal penjabat-penjabat tersebut memihak mereka. Awalnya penjabat yang ada di situ merasa ragu setelah mengetahui rencana gila itu, akan tetapi penjabat kaget sampai-sampai menawarkan apapun, penjabat tersebut pun setuju.
Setelah para penjabat memihak dan langsung memustuskan pergi dari kediaman itu. Albert mencoba menghubungi Lia calon istrinya untuk datang ke rumahnya, beberapa lama kemudian Lia datang dan masuk ke rumah tersebut. Sanny dan lainnya menjelaskan rencana tersebut kepada Lia, agar Lia lebih mengerti rencana itu. Identitas asli Lia adalah Lia Nardo anak ke-2 dari orang terkaya No. 2 setelah keluarga Setiono yaitu keluarga Nardo. Identitasnya sudah diketahui oleh Mark, tetapi Max tidak mengetahui identitas asli Lia ini. Akan tetapi Mark tidak mengetahui bahwa Lia adalah calon istrinya Albert.
Disisi lain pembantu keluarga Sanny, bibi Nur merekam video pertemuan para penjabat tadi dan pertemuan Lia. Agar video tersebut bisa dibuat bukti kuat kalau sewaktu-waktu terjadi pada bibi Nur.
Kembali ke waktu saat ini.
Di ruangan kerja Max
‘Bagaimana ini, saya rasa ada sesuatu yang tidak beres dengan wanita bernama Lia ini’ gumannya Max dalam hati.
“Oke lah, saya akan cari di lain waktu aja dulu, sekarang saatnya pergi menuju para karyawan dan mengumumkannya” kata Max.
Max segera menyusul Lia yang sebentar lagi mengumumkan pergantian Big Boss.
“Tap.tap.tap (suara hentakan kaki Max)”
Para karyawan kaget, dan bertanya-tanya.
“Wah ganteng banget, siapa itu ya? Kira-kira dah punya pasangan apa belum?” para karyawan saling Tanya.
“Hadirin para karyawan, saya disini selaku asisten Tuan Max. Saya akan memberitahukan bahwa mulai hari ini Big Boss di perusahaan raksasa sekarang adalah Tuan Max Setiono, beliau tersebut menggantikan Tuan Mark yang sekarang sudah pensiun dalam bidang pembisnis.” Ujarnya Lia.
“Perkenalkan, saya Max Setiono yang akan mempertahankan perusahaan ini, dan saya ingin kalian para karyawan bisa lebih semangat dalam pekerjaan ini.” Kata Max.
“Siap Tuan” jawab serentak para karyawan.
“Pengumumannya sudah selesai, semuanya kembali ke tempat masing-masing!” perintah Lia.
Para karyawan segera membubarkan diri dan pergi ke tempat masing-masing bekerja. Setelah itu Lia memberitahu Max, segera ke ruang rapat.
“Tuan sekarang kita segera ke ruang rapat, tuan Mark dan pemegang saham lainnya sudah menunggu tuan” kata Lia.
“Baiklah” jawabnya Max.
Max dan Lia menuju ruang rapat pemegang saham. Setelah masuk, rapat pun dimulai.
“Tuan dan Nyonya sekalian, perkenalkan ini anak saya yang pertama namanya Max Setiono. Dia sekarang akan menggantikan saya sebagai Big Boss, dikarenakan saya akan pensiun dari dunia bisnis. Saya harap kalian semua setuju dengan keputusan saya.” Ujarnya Mark.
Hampir semua pemegang saham setuju, akan tetapi ada yang tidak setuju yaitu Rony yang kakak ipar Mark. Alasan tidak setuju karena ia ingin posisi sebagai Big Boss tersebut diserahkan kepada anaknya yaitu Albert, dengan ini ia sudah memulai rencana tersebut.
Setelah beberapa lama rapat pemegang saham selesai, max menuju ruang kerjanya untuk istirahat dan Lia sampingnya.
“Lia, jam berapa nanti pesta penyambutan? Dan dimana nanti pestanya?” Tanya nya Max.
“Pesta penyambutan nanti jam 8 malam dan tempatnya di salah satu Hotel berbintang lima milik keluarga Tuan yaitu ‘King S’.” Jawabnya Lia.
“Oke baiklah, saya mau istirahat dulu nanti saya akan berangkat tepat waktu, kamu boleh keluar.” Kata Max.
“Baiklah Tuan” Jawabnya Lia. Seperti yang diharapkan Lia, agar nanti rencananya bisa berjalan lancar.
Setelah Max istirahat, tak terasa sudah hampir jam 8 malam. Max segera menuju ke ‘King S’ dengan mobil RR phantomnya. Setelah sampai ke tempat tersebut, Max disambut beberapa orang disitu. Pesta penyambutan pun dimulai, tak terasa lama hari mulai makin malam dan pesta penyambutan selesai. Setelah pesta penyambutan selesai, rencananya pun segera dimulai, dengan awalan pelayan yang sudah diatur Albert, untuk memasukan obat perangsang ke gelas yang berisi wine agar diberikan ke Max.
“Tuan, mau minum segelas wine? Agar nanti istirahat tuan bisa tenang.” Kata pelayan.
“Ide bagus tuh, baiklah.” Kata Max
Setelah Max minum wine tersebut, Max mulai panas badannya, dan segera menuju kamarnya. Akan tetapi Max merasa tubuhnya susah digerakin dan Lia pun mulai beraksi untuk membantu menuntun Max menuju kamar Max. Setelah Masuk ke kamar Max, Lia mencoba menghubungi Albert untuk menjebak Max.
Setelah Albert mengetahui bahwa rencana berjalan dengan lancar, dengan ini Albert akan menghubungi para keluarga inti untuk menjebak Max. Mark dan Lula segera menuju kamar Max setelah dihubungi Albert dan mereka dikejutkan apa yang dilakukan Max. Max kaget apa yang telah ia lakukan kepada Lia asistennya itu, Max mencoba menjelaskan apa yang telah menimpanya.
Akan tetapi dibantah terus terang dan Max dibawa ke rumah utama untuk pengadilan keluarga Setiono. Di rumah utama Max secara tidak segaja sudah mencoreng nama baik keluarga Setiono, dan Mark menghukum Max dengan cara mencopot posisi sebagai Big Boss dan mengusirnya dari rumah utama. Mark mengambil keputusan bahwa Big Boss mulai hari ini adalah Albert.
Max menuju entah kemana dengan membawa sebuah koper yang berisi pakaian. Setelah jauh dari rumah utama itu, Max bertemu dengan beberapa orang suruhan Rony di dekat danau.
“Siapa kalian? Mengapa kalian menghalangi jalan saya?” Tanya Max.
“Kamu nggak perlu tau kami siapa, yang jelas kami dapat perintah dari orang yang bernama Rony agar kamu bisa mati dengan tenang dan lenyap di danau.” Jawabnya salah satu orang suruhan Rony.
“Rony..Rony..Rony Setiono?” kata Max.
“Entahlah...sekarang kamu bisa mati dengan tenang.” Ujarnya salah satu orang suruhan Rony, dan mengeluarkan pistol.
“Duar..duar..duar (suara tembakan pistol yang mengarah bahu lengannya Max”
‘Tak menyangka saya bisa dijebak dengan orang terdekat dan dibunuh oleh orang-orang brengsek suruhan Rony’ gumannya Max dalam hati sebelum kesadarannya menghilang.
Setelah Max tertembak lalu dibuang ke danau. Sebelum dibuang, Max dimasukkan ke dalam peti mati agar mayat tidak bisa mengambang dan bisa masuk ke dalam dasar danau. Setelah dibuang, lalu suruhannya itu menghungi Rony, kalau pekerjaannya itu sudah beres.
Tak beberapa lama kemudian setelah suruhannya itu pergi dari TKP, tak sengaja ada orang misterus melewati danau dan orang itu terkejut. Orang misterus itu menyelidiki dengan detail di TKP tersebut, lalu ia menghubungi anak buahnya untuk melakukan penyelaman darurat di danau tersebut pada tengah malam. Setelah melakukan penyelaman, anak buah kaget atas menemukannya peti mati yang ada di dasar Danau.
Setelah di evakuasi ternyata di dalam ada orang yang bernama Max yang korban dari pembunuhan, akan tetapi Max langsung dibawa ke tempat rahasia untuk mengobati luka tembak.
2 Tahun kemudian
Setelah Mark mencoba menghubungi dan mencari Max selama 2 Tahun ini namun tidak ada hasilnya. Mark sudah kewalahan mengatur keluarga besar Setiono dan Sanny, Rony, Albert, dan Luis melakukan kudeta untuk merebut paksa posisi keluarga inti. Setelah keluarga inti berhasil didapatkan, betapa terkejutnya Mark mengetahui bahwa Lia Nardo adalah sebagai calon istri Albert dan akan segera menikah. Dan Mark berpikir bahwa Lia kerja sama dengan Albert untuk menjebak Max.
Setelah itu Mark, Lula, dan Rena diusir dari rumah utama, dan pergi ke kota Z untuk mengasingkan diri. Mark betapa menyesali terhadap perlakuannya terhadap Max, sampai-sampai Max diusir dan entah dimana sekarang.
Tak lama kemudian pembantunya Rony yang memiliki semua bukti kuat itu dapat kabar bahwa keluarga inti sudah diganti. Dia langsung memutuskan, akan mengundurkan diri dari perkerjaan sebagai pembantunya Rony. Dan ia memilih menyusul keluarga inti terdahulu ke kota Z untuk bekerja sebagai pembantunya Mark, serta ia akan menunjukkan semua bukti kuat.
Akan tetapi percuma jika semua bukti itu ada, karena sebagian penjabat sudah ada dipihaknya. Sedangkan keluarga inti terdahulu tidak ada dukungan dari siapa pun.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!