sebuah negeri yang dahulu bernama Indonesia kini berubah Nama Menjadi Distrik 3, distrik 3 di kelilingi oleh sebuah tembok yang melindunginya dari serangan mahluk-mahluk dari luar tembok.
Di dalam tembok hiduplah sekitar 850.000 orang di tanah yang dikelilingi oleh tembok seluas 700.000H. Distrik 3 di pimpin oleh seorang Ratu bernama Nana, Nana adalah seorang ahli sihir yang sangat di takuti di area Distrik 3 kegemarannya dengan mantra dan kutukan membuatnya berhasil terpilih secara Aklamasi menggantikan Raja Buyung yang meninggal karena serangan Jantung.
Banyak Gosip yang beredar bahwa Nana yang meracuni Raja Buyung. Gosip itu sampai juga ketelinga Nana sehingga dia memutuskan untuk membentuk pasukan pengawal elite sebanyak 200 orang yang diberikan Nama Garuda Hitam.
Pasukan pengawal Nana adalah orang-orang pilihan terkuat, yang dipilih langsung oleh Nana untuk melindunginya kemanapun dia pergi. Para pengawal terdiri dari pria dan wanita, dan pasukan Garuda Hitam di ketuai oleh Alex sang genius yang mengusai segala taktik perang yang juga merupakan seorang ahli pedang terhebat di Distrik 3.
Nana tinggal di sebuah bangunan yang menyerupai kastil pada abad Ke 10, kastil Nana di bentengi lagi oleh sebuah parit dan tembok alami yaitu sebuah Jurang yang dibawahnya mengalir sungai. Kastil yang di tinggali oleh nana di beri Nama Kastil Borneo, hal itu dikarenakan konon tanah tempat berdirinya kastil yang baru di bangun oleh Ratu Nana dulunya adalah wilayah kekuasaan Kerajaan Borneo.
Nana adalah pemimpin yang Diktator dan tidak mengenal belas kasihan. Dia selalu menindak tegas bagi para pelanggar hukum, di dalam distrik 3 ruang tahanan hanya di huni oleh kurang lebih 400 orang, karena Nana beranggapan bahwa semakin banyak Tahanan semakin banyak Mulut yang harus diberi makan. Di awal pemerintahan Nana banyak terjadi pemberontakan, karena para penduduk Distrik 3 beranggapan bahwa wanita tidak layak menjadi seorang pemimpin dan juga tingkat kemiskinan yang semakin meningkat.
Nana seringkali diserang oleh kelompok-kelompok pemberontak namun usaha untuk membunuhnya selalu gagal karena kesigapan dari pasukan pengawalnya. Diantara pasukan pengawal ada dua perempuan yang sangat di sanyangi oleh nana yaitu Astrid yang baru berusia 17 tahun, dia mempunyai badan yang atletis dan berkulit kuning langsat.
Astrid mempunyai keahlian memanah tanpa melihat sasarannya dan tembakan dari Gadis ini tidak pernah meleset sama sekali, yang kedua gadis yang bernama Mia memiliki keahlian seni bela diri tangan kosong dan Mia memiliki senjata ajaib yang memungkinkan dia berubah wujud menjadi siapa saja yang dia inginkan. Jika Nana merasa ada yang tidak beres Maka Mia akan segera menggantikan nya.
Kedua gadis ini mulai di kenal oleh masyarakat distrik 3 ketika Nana menghadiri acara pemakaman seorang mantan menteri pertanian yang telah di susupi oleh pemberontak yang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan yag di buat oleh Nana. Di saat Mia menggantikan Nana datang dan memberikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga mantan menteri tersebut, di luar dugaan dari dalam rumah mantan menteri tersebut keluarlah lima puluh orang dengan peralatan perang lengkap.
Nana mengetahui informasi ini langsung dari Alex bahwa ada gerakan separatis yang berniat membunuhnya dalam acara pemakaman mantan menteri pertanian tersebut. Sehingga Alex meminta Nana di gantikan oleh Mia dan hanya di damping oleh Astrid serta dirinya datang kepemakaman tersebut.
Sementara lima resimen tentaranya menunggu sejauh 1 Kilometer untuk memancing seluruh pemberoktak keluar, rencana Alex berjalan sesuai seperti yang dia pikirkan.
Ketika para pemberontak melihat Nana hanya di dampingi oleh 2 orang pengawal, mereka langsung tersenyum. Mereka berkata bahwa Nana terlalu sombong dengan ilmu sihir yang dia miliki sehingga dia datang ke tempat umum hanya dengan di kawal oleh dua orang pengawalnya.
Ketika lima puluh orang pasukan pemberontak keluar dan menyerbu Nana, tentu saja Alex dan Astrid langsung melindungi Nana palsu. Mereka berdua mati-matian melawan lima puluh orang tersebut dan berusaha keluar dari rumah mantan menteri yang sudah di kepung oleh pemberontak.
Sambil berlari keluar dari rumah mantan menteri pertanian tersebut Astrid menembaki siapa saja yang mencoba mendekati Nana, sementara itu Alex berhadapan Langsung dengan dua puluh orang pemberontak yang mengepungnya.
Para pemberontak mencoba memisahkan Alex dengan Nana. Karena mereka hanya mengetahui di antara pasukan pengawal Nana Alex adalah yang terkuat maka para pemberontak sengaja mengepung dan memisahkan Alex dari Nana.
Ternyata Alex berhasil membunuh dua puluh orang pemberontak dalam waktu singkat dan kemudian dia berlari keluar mengejar Nana palsu dan Astrid. Sementara Astrid sendiri sibuk menembakan panahnya ke sana sini, setiap panahnya terlepas dari busur selalu saja disertai dengan suara teriakan dan makian dari para pemberontak yang terkena panahnya.
Alex berhasil mengejar Astrid dan Nana lalu mereka bertiga berlari menuju kastil sambil dikejar oleh duapuluh orang pemberontak dari arah rumah mantan menteri pertanian.
Sesampainya di kebun salah satu bangsawan yang bernama Oji Nana mengeluh, "sampai kapan aku melewatkan kesenangan ini Alex"
"Sabarlah Mia tujuan kita adalah memancing seluruh pemberontak untuk mengejar mu, aku tidak tertarik hanya membunuh pemberontak-pemberontak kelas kecoa seperti yang dirumah tadi. Semakin panjang perang saudara ini semakin panjang penderitaan rakyat. Jadi bersabarlah Mia."
Mereka bertiga terus berlari dan sesekali Astrid menembakan Anak Panahnya hanya untuk membuat para pemberontak terluka ringan dan menjadi marah. Ketika mereka bertiga berlari semakin jauh kedalam perkebunan tersebut, seketika itu pula para pemberontak yang mengejar dari arah rumah meniupkan terompet mereka.
Keluarlah seluruh pasukan pemberontak berjumlah seribu orang yang bersembunyi di bawah Tanah dengan menggunakan Topeng di wajah mereka. Para pemberontak tertawa terbahak-bahak karena mereka telah berhasil mengepung ketiga orang tersebut. lalu dengan sigap Astrid Menembakan Panahnya ke atas udara dan panah itu meledak di udara dan menyala seperti kembang api.
Nana pun berubah wujud menjadi Mia dan berkata "akhirnya aku sudah muak berlarian kesana kesini seperti tikus got, saatnya berpesta teman-teman"
Ketiga orang itu menyerang balik para pemberontak yang ada di sekitar mereka. Mia yang bertubuh kecil ternyata memiliki kekuatan fisik yang sangat bagus dengan sekali pukul banyak pemberontak yang berjatuhan sementara itu Astrid mulai menembaki para pemberontak dari atas Pohon dan Alex memainkan pedangya dengan begitu cepat sehingga membuat para pemberontak kehilangan anggota tubuhnya.
Pemberontak yang menggunakan topeng iblis berwarna merah meneriaki pasukannya untuk tidak mundur.
"jangan takut saudara ku mereka hanya bertiga, mereka tidak mungkin sanggup membunuh kita semua, biarkan mereka bertiga menggantikan sang Ratu Iblis Nana mengunjungi Neraka"
Di semangati oleh pemimpin mereka, para pemberontak pun mulai melakukan serangan, dari kejauhan terdengar derap kuda yang berlari mendekat ke kebun tersebut. Ternyata yang mendekat adalah pasukan resimen ke dua yang dipimpin oleh Jendral Yanto, dengan sigap sang jendral meneriakan formasi 15 kepada pasukannya.
Serta merta lima ratus pasukan berkuda itu berbaris memanjang kearah samping dan langsung menembaki para pemberontak dengan senapan laser mereka dari Radius sepuluh Meter. Dari arah Rumah mantan menteri pertanian berlarian keluar seratus lima puluh orang pasukan yang menggunakan baju zirah berwarna Hitam menyerbu dengan simbol Garuda di samping kiri dada mereka. dalam waktu kurang dari satu jam para pemberontak berhasil di lumpuhkan.
Alex dan kawan-kawannya berhasil Menangkap dua ratus orang pemberontak yang langsung di bawanya ke Ruang tahanan. Nana menginspeksi satu persatu wajah yang berada di balik Topeng dan dia sangat terkejut ketika melihat wajah sang pemimpin pemberontak adalah Bangsawan Oji.
"Apa yang kau coba lakukan pada ku oji, aku pernah mengajak mu bergabung menjadi menteri ku tapi kau menolaknya dengan alasan kau sudah tidak tertarik dunia politik. Tapi lihatlah sekarang dimana kau berada, inikah yang kau inginkan oji?"
Sang bangsawan membuang ludah kebawah tanda dia sangat jijik mendengar ucapan Nana.
"Sudahlah Nana tidak perlu banyak berbasa basi, cepatlah bunuh aku, aku tidak akan pernah mau menyumbangkan apapun dalam pemerintahan mu."
"Oke baiklah tapi bisakah kamu memberikan aku satu alasan kenapa kamu melakukan pemberontakan seperti ini, kamu dan aku sama-sama di besarkan oleh Tuan. (Tuan adalah panggilan untuk para bangsawan) Doby, kau dilatih dan di sekolahkan di Akedemi Militer dan aku di sekolahkan ke Akedemi sihir di Distrik 1. Setidaknya kau bisa memberikan alasan itu untuk nyawa keluarga para pengikut mu oji."
Perkataan Nana membuat oji diam dia dan para pengikutnya rela mengorbankan nyawanya tapi oji tidak sampai hati jika para wanita dan anak-anak ikut di bunuh akibat aksi pemberontakan mereka.
"Baiklah Nana, jika memang Nana yang aku kenal dulu masih tersisa di dalam sana, aku yakin dia akan menepati janjinya. Nana yang ku kenal dulu selalu suka menolong kaum petani dan pekerja dari penindasan para bangsawan. Kau masih ingat bukan ketika kita sama-sama sudah menyelesaikan sekolah kita, kita menolong para pekerja yang berkerja di pabrik baja milik Tn. Takur. Kamu ingat Nana apa yang di lakukan oleh Tn. Takur terhadap para perkerjanya, oh kurasa kamu sudah lupa karena kamu sekarang sibuk menimbun barang-barang sihir yang langka."
"iya aku masih ingat Oji, Tn. Takur menyuruh para pekerjanya berkerja 10 jam dan hanya di bayar 10 Copper (uang silver), sedangkan untuk membeli beras 1 liter saja tidak cukup padahal undang-undang di distrik 3 mengatur bahwa para pekerja di pabrik baja sejam di bayar sebesar 5 Copper" ujar nana kepada Oji.
(1 gold \= 1.000 Copper dan harga beras di distrik 3 perliternya 25 Copper)
"Bagus klo kau masih ingat itu Nana, dan kita tertangkap oleh resimen kelima karena kita melakukan pembelaan kepada para pekerja sehingga kita di jatuhi hukuman kerja paksa selama 1 tahun di pabrik baja Tn. Takur dan denda 2 Gold. Tn. Doby yang membayar semuanya dan memberikan dua Zenny (1 Zenny \= 1.000Gold) kepada Tn. Takur untuk menghapuskan kita berdua untuk kerja paksa selama setahun."
"Tentu aku tahu itu Oji, aku bukanlah manusia yang tidak tahu terima kasih, sekarang kau lihat Oji, anak-anak Tn. Doby semuanya memiliki kedudukan di pemerintahan ku tidak ada satu dari mereka yang hidup kekurangan. Sementara itu kamu bisa lihat oji anak-anak dari Tn. Takur sekarang jatuh bangkrut semuanya hidup miskin dan tidak ada satu bangsawan pun yang mau mempekerjakan mereka."
Oji bertepuk tangan sambil tertawa, "yah aku harus akui dalam hal balas dendam kamu memang sangat hebat Nana, tapi tidakah kau lihat di masa pemerintahan mu sekarang kau telah melahirkan banyak Tn. Takur dan semuanya memberikan mu upeti supaya kau tutup mata, Nana apakah kamu pernah singgah ke kota Maharaja, para pekerja disana hanya di bayar 5 buah apel, 5 buah apel untuk berkerja di perkebunan selama 10 jam, tidak mungkin kau yang seorang penyihir terhebat di Distrik ini tidak mengetahuinya."
"Oji aku Hanya manusia Rubah yang di adopsi oleh Tn Doby sebagai anak angkatnya, aku bukan Tuhan yang mampu membuat semua manusia yang hidup di Distrik 3 menjadi bahagia. Ini adalah hukum Alam oji, yang kuat menindas yang lemah, yang kuat akan memakan yang lemah. Tidakkah kau sadar akan hal itu oji. Tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, tidak semua orang bisa tidur nyenyak di malam hari dan sangat tidak mungkin semua orang di Distrik 3 menjadi kaya raya oji. Berhentilah bermimpi oji, mulai bersikap Realistis. Aku hanya seorang manusia yang aku mampu perbuat hanya membuat orang-orang yang ku kenal bahagia dan aku ingin kamu hidup bahagia oji. Aku tidak pernah bermimpi bahwa akhirnya kita akan seperti ini."
Oji hanya tertawa mendengar ocehan Nana, "memang kau bukan Tuhan atau Dewa tapi kau seorang ratu kamu bisa memastikan semua bangsawan mematuhi Hukum di Distrik 3 tanpa terkecuali. Kamu seharusnya mampu menegakan keadilan sekalipun langit runtuh."
Nana hanya terdiam mendengar perkataan oji, lalu dia berkata pada Jendral Yanto untuk memenjarakan mereka di Penjara Balistik (penjara bawah Tanah)
"ingat jendral aku tidak memerintahkan kamu untuk menyiksa mereka" ujar nana kepada jendral.
"Siap Laksanakan" jawab Jendral Yanto.
Setelah mendengar percakapan Antara Nana dan Oji pikiran Alex tidak tenang, karena Nenek dan Kakeknya tinggal di kota Maharaja dan mereka adalah kaum perkerja. Sejak kecil Alex sudah tinggal dengan Kakek dan Neneknya karena ayah dan ibunya di jatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup Dan dikirim ke penambangan uranium di distrik 5. Setelah 1 minggu berlalu sejak peristiwa tertangkapnya pemberotak, Alex yang selalu berada di samping Nana terlihat gundah.
Nana bertanya kepada Alex "kenapa akhir-akhir ini kamu selalu termenung Alex."
"Mohon maaf Ratu, saya memikirkan nasib Kakek dan Nenek saya yang hidup di kota Maharaja, setelah mendengar perkataan Tn. Oji waktu itu pikiran saya menjadi tidak tenang."
"Baiklah besok aku akan berkunjung kesana, bawalah pasukan garuda hitam mu menemani ku ke sana Alex."
Wajah Alex menjadi ceria dan berucap "terima kasih Ratu, oh maaf maksud saya siap Laksanakan."
"Pergilah Alex persiapkan semuanya tinggalkan aku dengan Mia dan Astrid."
Alex pergi untuk memberikan perintah kepada Pasukannya.
"Hey miya dan Astrid aku punya Tugas untuk kalian, kalian berdua berangkatlah sekarang ke kota Maharaja cari tahu keberadaan Kakek dan Nenek Alex besok kita bertemu di gerbang kota maharaja, aku ingin kalian menyamar sebagai rakyat."
"Siap Laksanakan Ratu" ujar keduanya.
Keesokan paginya Nana berserta pengawal pribadinya berangkat meninggalkan Kastilnya menuju ke kota maharaja dan resimen kedua yang dipimpin oleh jendral yanto telah melakukan pengamanan di sekitar jalur yang akan di lalui oleh Nana. Sesampainya di gerbang kota Nana memerintahkan Alex untuk mencarikannya sebuah buah Naga (makanan Kesukaan Nana), karena kota maharaja sangat terkenal dengan buah Naganya. Alexpun pergi membawa 3 orang bersamanya sedangkan Jendral yanto dan pasukannya tetap berada di sekeliling Nana. Di tengah perjalanan menuju ke kantor Gubernur Kota Maharaja Mia dan Astrid telah menunggu Nana dan menggunakan seragam garuda hitam, mia Melaporkan kepada Nana bahwa Kakeknya Alex berkerja di pertambangan Batu bara milik keluarga Jendral Roy yang bertugas mengamankan kota ini dan jendral roy adalah adik dari jendral Ryan Pemimpin Resimen ke 3 yang langsung berada di bawah komando Ratu Nana sedangkan Neneknya Alex sudah sakit-sakitan dan berada di rumahnya.
Nana bertanya "bagaimana keadaan kakeknya Alex apakah dia diperlakukan secara Layak oleh bangsawan di kota ini ?"
mia tidak menjawab,
"hei Mia kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ku." ucap nana kesal
Miya menjawab "mohon maaf Ratu, Kakek Alex tidak diperlakukan seperti manusia oleh keluarga jendral Ryan, banyak bekas luka cambuk di sekujur badannya dan..dan..."
"dan apa Mia bicaralah yang jelas kepada ku," nana sudah mulai tidak sabar mendengar laporan mia
astrid menjawab pertanyaan Nana “dan tadi malam adiknya jendral Ryan Menghukum Kakeknya Alex dengan cara memukul kakinya dengan menggunakan besi panas sehingga membuat kaki kakeknya alex patah”
mendengar Laporan tersebut Nana sangat marah dan kesal, lalu dia berteriak dari dalam ruangan, "jendral Yanto sekarang kita semua menuju pertambangan batu bara milik keluarga jendral Ryan."
"Siap Ratu" sahut sang jendral.
Setelah Alex kembali dari memetik buah Naga di hutan dia memberikannya kepada Nana dan bertanya, "mohon maaf ratu, kenapa kita tidak melakukan inspeksi ke kantor Gubernur terlebih dahulu,"
"ada hal penting yang harus aku lakukan Alex, Alex tolong kirimkan utusan kepada jendral Ryan dan jendral Roy untuk segera menemui ku di pertambangan keluarga miliknya sekarang juga." ucap nana sambil menahan emosinya
"Siap laksanakan Ratu."
Sebelum tiba di pertambangan Nana memerintahkan jendral Yanto dan pasukannya untuk menunggunya sejauh 500 Meter dan berhenti di sebuah penginapan untuk membuat orang berfikir seolah-olah Nana berada di sana, Nana dan pengawalnya berganti pakaian dengan menggunakan pakaian seperti saudagar yang hendak membeli batu bara dan nana Menutup Kuping rubahnya dengan kain yang dia gunakan di kepala.
Sesampainya di sana dia tidak mendapatkan sambutan sama sekali, lalu Nana berkata kepada penjaga pertambangan, "hei bisakah aku bertemu Tuan mu," sang penjaga menjawab "Tuan. Kami sedang sibuk datang lah lagi besok," nana berkata "tapi saya mau membeli batu bara untuk kebutuhan yang sangat mendesak, tolonglah saya pak penjaga. Ini saya punya sedikit cinderamata untuk mu," nana memerintahkan Astrid untuk memberikan penjaga itu 1 Gold. Sang penjaga bingung karena selama ini orang-orang yang datang paling banyak hanya memberikan 30 Copper, dengan terbata-bata dia menjawab "baiklah Nona mohon tunggu sebentar saya segera melapor kepada Tuan saya."
Sementara itu Alex tidak mengetahui bahwa Kakeknya berkerja di sini, karena ketika Alex pergi merantau Kakeknya masih berkerja mengelola kebun buah miliknya sendiri. Sepanjang hari Alex tidak pernah berhenti menunjukan wajah yang ceria karena sudah 10 tahun dia tidak pulang ke kampung halamannya karena dia sibuk meniti karirnya di dunia Militer, dia sangat Rindu dengan kakek dan Neneknya. Sebagai pengawal pribadi Ratu tentu saja Alex harus selalu berada di samping Sang Ratu dan dia sudah merencanakan untuk meminta izin kepada sang Ratu untuk menemui Kakek dan Neneknya setelah inspeksi Ratu selesai.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya sang pemilik pertambangan keluar, dia adalah adik bungsu dari Jendral Ryan yang bernama Uki, sifat Uki sangat congkak dan sombong karena di kota tersebut tidak ada satu orangpun yang berani kepadanya bahkan Gubernur di kota maharaja, karena Kakaknya pertamanya yaitu Ryan adalah 5 Jendral besar Ratu Nana.
Uki bertanya kepada Nana, "apa yang kamu cari di sini Nona." Nana menjawab "saya membutuhkan batu bara dan logan Krustat untuk bahan bakar pabrik penempaan Baja milik saya dan beberapa pekerja." "Baiklah seberapa bagus tawaran mu" tanya uki sambil menyentuh tangan Nana, melihat hal itu Alex refleks mendorong Uki dan mencabut pedangnya, lalu Nana berkata "Stop." Alex pun berhenti, Uki tertawa dan berkata Nona kamu memiliki penjaga yang sangat galak sekali.
Nana mengabaikan kata-kata tersebut "mari kembali ke Bisnis jadi berapa saya harus membayar untuk satu kapal penuh berisi batu bara." "hmm...Karena tindakan Anak buah sangat tidak menyenangkan hati ku aku berikan Harga 10 Zenny" ujar Uki kepada Nana.
"Harga tersebut telalu mahal Tn. Uki, biasanya harga satu kapal berisi batu bara dan logam krustat hanya 70 Gold" jawab nana
"ya sudah kau beli saja kepada mereka jika memang ada yang menjual seharga itu" uki menjawab sambil tersenyum sinis
"baiklah tapi bagaimana jika aku membayar 10 Zenny untuk 1 kapal penuh berisi batu bara dan logam krustat serta 5 orang pekerja" ujar Nana Kepada Uki
Uki kaget mendengar perkataan Nana, "aku ingin di bayar di muka setengahnya dulu", lalu Nana memerintahkan Mia untuk memberikan 5 Zenny kepada Uki.
Uki dengan entengnya menarik tubuh Mia dan mencium bibirnya, setelah itu dia berkata "ciuman itu sebagai tanda jadi binis kita Nona, oh iya siapa Nama mu Nona",
"saya Hecate jawab Nana" jawab nana.
"Wah wah nama mu seperti nama Dewa Sihir di zaman Yunani Kuno Nona Hecate, mari sekarang kutunjukan kepada mu para pekerja ku, silahkan di pilih." Uki memerintahkan pengawalnya untuk mengumpulkan semua pekerja, di tambang tersebut terdapat 1.000 pekerja, Nana meminta semua perkerja masuk satu persatu ke Halaman rumah uki, sebagai penyihir penglihatan Nana sangat tajam, dia melihat Kakek Alex berada di garis depan dari sebelah kiri, maka dia meminta Uki untuk memanggil para pekerja dari sebelah kiri. Ketika giliran Kakek Alex hendak masuk ke Halaman Rumah Uki, Nana Melihat Alex menggenggam pedangnya begitu erat, tanda dia sedang kesal karena melihat kondisi kakeknya.
Nana berkata kepada "Uki saya mau orang tua yang pincang itu di bawa kesini untuk ku ambil sebegai pekerja ku"
Uki terkejut dan tertawa, "selera mu dalam mencari pekerja baru sangat Aneh Nona tapi dia tidak untuk di jual, orang tua ini memiliki banyak hutang kepada ku dan belum membayarnya sampai hari ini"
"ah sudahlah Tuan. Aku rasa uang yang kuberikan kepada mu lebih dari cukup untuk membayar hutang kakek tua ini" jawab nana sambil tersenyum mengejek.
Tiba-tiba uki mengambil pisau buah, lalu berkata "saya bilang tidak ya tidak"
Uki melemparkan pisau tersebut kearah sang Kakek. Alex dengan sigap Melompat kearah kakeknya dan menangkap pisau tersebut, sang Kakek kaget melihat ada orang yang menyelematkan hidupnya, ketika sang Kakek melihat wajah Alex sang Kakek pun menangis bahagia dan memeluk Alex.
Melihat itu Uki Kesal dan memerintahkan 50 orang penjaga nya untuk menghabisi Alex dan Kakeknya, seketika itu pula Alex Melihat kearah Nana dan Nana mengangguk. Alex menyerang tanpa ragu 5 orang penjaga pertama yang hendak menebas sang Kakek jatuh dengan luka di perut dan tangan yang terpotong, 10 orang penjaga yang membawa senjata membidik Alex tapi tiba-tiba ada benda kecil seperti jarum yang melesat ke tangan mereka, ternyata Mia telah melemparkan jarum beracunnya kepada penjaga tersebut. kini tersisa 35 orang penjaga yang kebingungan, mereka tidak biasa menghadapi petarung seperti Alex dan Mia, mereka terbiasa menghadapi para pekerja yang selalu menunduk ketika di pukul.
Alex melompat kearah depan dan menebas tangan penjaga terdekat sehingga membuat penjaga tersebut kehilangan tangan kirinya, ketika Alex hendak menuju penjaga berikutnya tiba-tiba Nana yang tadi duduk di kursi malas (goyang) sudah berada di depan Alex, Nana merapal mantra dan setelah itu dia mengibaskan tangannya kearah para penjaga yang tersisa, para penjaga tersebut sertamerta berubah menjadi kucing Kampung.
Nana berkata kepada kucing-kucing Tersebut, "kucing harus di ajarkan sopan santun ketika Tuannya sedang berbicara dengan Tamunya, tidak ada kucing yang boleh Menyelanya"
Melihat hal tersebut Uki menarik pedangnya dan berkata "dasar wanita brengsek berani-beraninya kamu mengacau di kediaman ku"
ketika uki berlari menerjang kearah nana seketika itu pula ada orang yang berdiri di hadapannya.
Ketika uki tersadar bahwa yang berdiri di Hadapannya adalah Kakaknya Ryan dan di belakang uki ada Roy, dia berkata kepada Nana dan pengikutnya "sekarang kalian ****** bedebah kecil, kakak ku datang ke sini bersama Resimen ke lima milik Ratu Nana."
Dengan sigap Ryan menampar wajah Uki sehingga Uki terpelanting.
"Cepat berlutut anak kurang ajar ucap ryan" lalu Ryan Berlutut di Hadapan Nana dan berkata "saya mohon maaf atas kelancangan Adik Hamba yang Mulia. Saya akan mendidiknya agar lebih menghargai manusia."
Nana hanya tertawa dia menoleh kearah Kakeknya Alex yang kakinya patah dan menjadi pincang. Lalu rian berkata saya akan mengurus Kakek tersebut dan merawat luka-lukanya. Nana hanya berkata "bisakah kau membuat kaki Kakek itu seperti sediakala sebelum adik mu menyiksanya Jendral."
Riyan terdiam dan tak mampu menjawab. Sementara itu Jendral yanto dan pasukannya baru sampai ke pertambangan setelah mendengar kegaduhan yang terjadi, melihat ryan berlutut dan melihat pedang Alex yang berlumuran darah serta expresi sang Ratu yang marah, serta merta jendral Yanto memerintahkan Resimen kedua untuk membentuk formasi perang dan mengepung pasukan Ryan dan Roy.
Roy yang dalam Kodisi terjepit paham betul apa yang akan menimpa dia jika dia mencoba menyelamatkan adiknya, Resimen kedua dan pasukan Garuda hitam tidak akan ragu membantai dirinya beserta pasukannya. Lalu Roy berteriak "turunkan senjata kalian bodoh, kalian berdiri di hadapan Ratu kalian."
Seketika itu seluruh pasukan Roy membuang senjatanya dan bersujud di hadapan sang Ratu.
"Jadi sekarang jendral bisakah kau beritahu kepada ku hukuman apa yang pantas di berikan untuk orang yang berani menghina ku dan menghina pasukan garuda hitam ku di depan umum."
Rian bingung lalu dia bertanya "apa maksud Ratu, apakah adik Hamba ini telah melakukan perbuatan itu."
"Coba tanyakan kepada adik mu jendral apakah dia berani dengan sengaja memegang tangan Ratunya, dan apakah dia benar telah mencium Mia dari pasukan Garuda Hitam dan tanyakan kepadanya Jendral apakah dia hendak membunuh Ratunya di tempat ini." Ketika mengatakan hal itu mata Nana menyala-nyala seperti api secara harfiah.
Roy dan ryan menengok kepada adiknya dan adiknya mengangguk, dan menjawab "aku tidak tahu bahwa dia adalah Ratu Nana."
Roy berkata, "dasar bodoh akibat sikap arogan mu kini lihat apa yang kau hasilkan."
Lalu ryan berdiri dan menghampiri sang Adik, "berdiri kau bedebah." Uki berdiri dengan lutut bergemetar dan celana yang basah terkena air kencingnya. Lalu roy menghampiri uki dan tanpa basa basi memotong daun telinga Uki sebelah kiri dan dia memotong jari kelingkingnya, dia berkata kepada Nana "saya persembahkan kepada yang mulia Ratu Nana jari Kelingking ku sebagai bukti ke setiaan saya kepada anda dan saya berikan kuping adik saya kepada anda sebagai permohonan maaf dari kami."
Nana berkata "silahkan Tanya penyelamat kalian" sambil menunjuk kearah kakeknya Alex.
Roy segera menghampiri sang Kakek dan berlutut dengan menggunakan satu kakinya "Kakek, saya mohon maafkan kesalahan adik saya dan sebagai gantinya saya akan merawat Kakek sampai sembuh dan memberikan satu hektar tanah di sebelah utara pertambangan untuk kakek kelola."
Sang kakek berkata kepada Roy "saya hanya ingin pulang merawat istri saya yang sedang sakit dan saya ingin berkumpul lagi dengan cucu saya satu-satunya selama seminggu."
Mendengar ucapan itu Roy secara tidak sengaja mengeluarkan air mata, "terima kasih Kek, kami keluarga Tn. Romi (ayah Roy dan Ryan) selamanya berhutang budi kepada kakek, kapan pun kakek butuh bantuan kami, tolong temui saya."
Sambil menghela Nafas panjang Nana berkata "nyawa kalian bertiga terselamatkan ,tapi adik mu harus melakukan kerja paksa di kota Mahakam sebagai pasukan infantry di bawah komando Jendral Ryan biarkan kakak tertua mu mengajarkan displin militer kepadanya dan dia harus mengenakan kalung kuping ini selama dia berkerja."
"Terima kasih atas kebaikan hati yang Mulia Ratu" jawab Ryan dann Roy
"sekarang bawa pergi adik mu jendral sebelum aku berubah pikiran." Nana hanya bisa mendengus kesal karena kakeknya alex begitu murah hati
"Siap yang mulia" ujar Roy dan Ryan.
Setelah itu Nana menghampiri sang Kakek, "Kakek, cucu mu Alex telah sering menyelematkan nyawa saya dari para pemberontak dan sekarang biarkan saya memberikan sedikit kebahagian untuk mu."
sambil berlutut Nana menyentuh kaki Kakeknya Alex dan merapalkan Mantra "curse saeee matisia legoo too vandersich ho pe to karutesi"
setelah itu Kakek Alex kesakitan dan kakinya yang patah perlahan-lahan mulai sembuh dan bisa di gunakan kembali secara Normal. "Terima kasih ratu" ujar sang kakek sambil bersujud Rendah, "bangunlah kek" ujar nana. "Alex kau ku bebas tugaskan selama seminggu dari kewajiban mu untuk mengawal ku." Alex pun bersujud Rendah, "terima kasih Ratu."
Setelah itu Nana bergerak menuju ke rumah Dinas sang Gubernur kota Maharaja yang bernama Gubernur Wibowo. Astrid dan Miya menggantikan posisi Alex sebagai ketua pasukan garuda Hitam. Sebelum Nana sampai di rumah dinas sang gubernur Nana memutuskan untuk bermalam di penginapan, dalam hatinya dia sedikit bimbang mengenai perjanjiannya dengan suku Navi Gayo, dia seperti mengikat perjanjian dengan iblis, demi membuatnya aman mencalonkan diri untuk menjadi seorang raja, dia merapalkan matra terlarang yaitu matra ruang dan waktu untuk berbicara dengan Sang Master dari suku Navi gayo, dia menawarkan 10 orang anak bayi setiap tahunnya untuk dia kirimkan ke perkampungan Navi Gayo dan sebagai gantinya dia meminta 5 orang pendekar Navi Gayo sebagai pengamannya, karena waktu pemilihan Raja, keluarga Raja terdahulu menggunakan Suku Wolf Frost sebagai pengawal dan pembunuh bayaran.
Keluarga Raja memiliki duapuluh orang pengawal dari suku wolf frost, sudah berkali-kali Nana selamat dari percobaan pembunuhan tersebut berkat kekuatan sihirnya. Tapi dia tau dia tidak bisa selamat terus menerus dengan hanya menggunakan sihir, pada saat depresi serpeti itu dia ingat mitos suku terkuat yang masih hidup tapi tidak ada satu orang pun yang berhasil bertemu dan tahu dimana suku Navi gayo berada. Melalui matra ruang dan waktu Nana berhasil membuat kesepakatan dan setiap tahun dia mengirim kan 10 orang anak-anak bayi dengan matra yang sama ke suku Navi Gayo.
Dari 5 orang suku Navi Gayo yang dia bawa sekarang hanya tersisa 2 orang saja, 3 orang suku navi gayo tewas dalam pertempuran melawan duapuluh orang pengawal keluarga raja terdahulu dan kabar baiknya seluruh wolf Frost pengawal raja sudah di binasakan semua oleh Suku Navi gayo.
5 minggu lagi Nana sudah harus mengirimkan 10 orang anak bayi kepada suku Navi Gayo, atau para pengawalnya dari suku Navi Gayo akan membunuhnya, untuk mendapatkan 5 orang pengawal dari suku Navi gayo dia harus membayar harga semahal itu selama dia memerintah. Selama ini nana menggunakan uang suap yang diberikan oleh para bangsawan untuk membeli 5 orang anak bayi ke Distrik lain ataupun kerakyatnya sendiri, tapi tahun ini dia belum mendapatkan 1 orang bayi pun dan para pedagang-pedagang rahasianya tidak ada satu pun yang membawa hasil, selama ini dia hanya percaya kepada 3 orang pengawalnya yaitu Astrid, Mia dan Alex. Tapi apakah mereka akan tetap setia setelah mengetahui siapa Nana sebenarnya.
Di tengah hatinya yang sedang gundah Mia meminta ijin masuk ke kamarnya dan suara mia memecahkan lamunan Nana. "Yang mulia mohon maaf saya menggangu"
"masuklah mia aku juga belum tertidur" ujar Nana.
Mia Melaporkan bahwa ada saudagar yang memaksa untuk bertemu Nana sekarang juga, Nana bertanya "siapa nama saudagar itu", "Aris" jawab Mia, "baiklah biarkan dia masuk mia dan kau tetap berada di sini bersama ku."
Beberapa saat kemudian sang saudagar masuk ke Kamar Nana.
"Salam hormat ku untuk yang mulia Ratu Nana semoga anda selalu diberikan kesehatan dan…..," belum selesai saudagar tersebut memberikan puji-pujiannya untuk ratu Nana lagsung memotongnya. "Sudah cukup kau bermanis lidah Aris, apa yang kau bawa sekarang untuk ku tanya Nana." Lalu Aris melirik ke Arah Mia, "kau tidak perlu mengkawatirkan dia Aris, dia adalah orang kepercayaan ku."
"Mohon maaf yang mulia Ratu kami hanya mampu mendapatkan 3 orang anak bayi, kami sudah berusaha membujuk tapi akibat kemiskinan yang melanda hampir di semua distrik tingkat kelahiran bayi sangat langka dan…," "baiklah terima kasih Aris atas usaha mu kau boleh beristirahat." Aris pun menjawab "baik yang mulia." Mia yang berada di ruang tersebut bingung dengan apa yang dia dengar, Nana memandang Mia, Nana yang mengajarkan Mia sihir berubah wujud dan merawatnya dari Mia berumur 10 Tahun, sebenarnya mia adalah Anak dari salah satu pengawal raja terdahulu, Namun Nana tidak tega membunuh anak kecil tersebut dalam perang perebutan kekuasaan.
Nana menganggap mia bagaikan adiknya sendiri, begitupun sebaliknya. Lalu Nana menceritakan semuanya kepada mia dan mia pun terkejut mendengarnya lalu mia berkata "apa yang bisa saya lakukan untuk mu yang mulia Ratu"
"mia maukah kamu membantu ku mencarikan 2 orang anak dan mengantarkan kepada ku 3 malam berikutnya di kastel Borneo, tapi jangan beritahukan kepada siapapun termasuk alex dan astrid" ucap nana.
"siap laksanakan yang mulia" lalu mia pun pergi meninggalkan kota Maharaja dan meminta Astrid untuk menggantikan posisi Alex sepenuhnya selama dia pergi.
Keesokan harinya Astrid bersama Nana pergi ke rumah dinas sang Gubernur, Gubernur wibowo menyambut mereka dan Gubernur menanyakan "apa gerangan yang membuat Ratu tidak jadi mengunjunginya kemarin."
Ratu Nana menjawab sangat singkat, "ada yang harus ku kerjakan terlebih dahulu" ujarnya. Wibowo adalah anak kedua Tn Doby yang diberikan Jabatan oleh Nana sebagai Gubernur di kota Maharaja, Wibowo adalah Gubernur yang baik dan sangat peduli dengan Rakyatnya, selama dia menjabat sebagai Gubernur hartanya tidak bertambah malah berkurang karena dia sering membantu para orang tua yang kesulitan dengan menggunakan uang pribadinya dan juga dia lebih memfokuskan pertanian dari pada pertambangan dan pembangunan infrastruktur, karena dia berfikir 2 kota di Distrik 3 tidak ada yang memiliki suplai makanan yang cukup dan lahan pertaniannya sangat sedikit, menurut kalkulasi Wibowo jika kota maharaja tidak fokus ke pada bidang pertanian maka suplai makanan di Distrik 3 akan habis dalam tiga tahun.
Oleh karena itu dia menitik beratkan kotanya di bidang pertanian dan dia selalu melarang penduduknya untuk melakukan penambangan dan pembangunan pabrik-pabrik senjata. karena itu dia dan Uki sering bersitegang Namun karena dia memandang Jendral Roy yang menjabat sebagai jendral lokal (polisi) di kota maharaja dan jendral ryan sebagai jendral inti kerajaan yang merupakan saudara Uki maka dia tidak memberikan Uki tindakan Tegas.
"Aku telah berkeliling kota mu dan kau tau, ku lihat Rakyat mu hidup jauh lebih baik dibandingkan kota yang lain, tapi sayangnya kau tidak bisa mengurus satu pertambangan yang ada di sini, pemilik tambang itu kulihat memperlakukan para pekerja dengan semena-mena, apakah kau tidak tahu tentang itu Gubernur."
"Maafkan saya yang mulia sebenarnya saya sudah berulang kali memperingati Uki akan tetapi dia selalu berlindung di balik nama besar dan pasukan Jendral Roy dan jendral Ryan, manalah mungkin tentara saya mampu bersaing dengan tentara 5 jendral besar milik yang mulia Ratu Nana."
"Jadi kau takut oleh Jendral Roy dan jendral Ryan, apakah jendral Roy atau jendral Ryan pernah melakukan intimidasi kepada mu gubernur?" nana mulai terlihat tidak senang
"Jendral Roy dan jendral Ryan sendiri tidak pernah melakukan intimidasi kepada ku yang mulia akan tetapi para Letnannya selalu mengganggu para petani yang berdampak buruk bagi hasil panen kota ini, jika hasil panen kota ini terus menurun hamba khawatir kota hamba tidak bisa memenuhi suplai ke ibu kota. Oleh karena itu hamba lebih memilih diam dan menutup mata atas semua tindakan Uki di pertambangan." jawab gubernur wibowo
"Baiklah tapi kau tetap bersalah gubernur sebagai wakil ku di kota ini seharusnya kau lebih berkuasa dari Uki aku tidak mau mendengar semua dalih pembelaan dari mu" ucap Nana.
"Hamba mengakui kesalahan hamba yang mulia." "Baiklah sebagai hukuman atas kesalahan mu kuperintahkan kamu untuk mengelola pertambangan yang di kelola oleh uki dan aku akan menulis surat resmi terkait masalah itu. Aku menginginkan kota ini dapat menjadi kota penghasil logam krustat dan batu bara untuk mensuplai bahan dasar pembuatan senjata dan baju perang kita." "Perintah yang mulia Ratu akan segera hamba laksanakan." jawab.gubernur sambil berlutut
"Baiklah aku akan tinggal di sini sampai besok pagi tolong ambilkan aku buah Naga dari kebun mu Gubernur." ucap nana sambil kembali memasang wajah ceria
Sementara itu Alex telah sampai di rumahnya bersama sang kakek, melihat Alex pulang Neneknya berusaha bangun dari tempat tidurnya Namun alex segera menahannya. Suasana haru meliputi pertemuan keluarga kecil tersebut. setelah 10 tahun Alex merantau ke ibu kota untuk menjadi tentara baru hari ini ketiga orang itu bisa bertemu kembali secara utuh. Nek, nenek pasti lapar biar alex buatkan makanan kesukaan nenek ya sambal ijo dan ayam asam manis. Kau lihat sayang cucu kita masih bisa memasak walaupun setiap hari dia memegang pedang ucap sang nenek kepada suaminya.
Ketika Alex hendak pergi ke pasar ada seorang perempuan yang menggendong bayi laki-laki berumur 2 tahun membawakan makanan dan ramuan obat herbal untuk Neneknya Alex. Melihat Alex wanita tersebut cepat-cepat hendak memberikan hormat dengan cara membungkukan badannya tapi alex segera mencegahnya, sang nenek pun bingung kenapa wanita tersebut memberikan hormat kepada cucunya. Isabela kenapa kamu memberi hormat kepada cucu ku yang hanya serdadu rendahan. Isabela segera berpaling kepada sang nenek, maaf nek yang saya tahu pak Alex bukan lah serdadu rendahan dia adalah pemimpin pasukan garuda hitam pengawal pasukan ratu dan berkat dialah suami hamba bisa pulang dengan selamat ketika melawan pemberontak di perkebunan Tn. Oji. Muka sang nenek langsung berubah menjadi bangga dan sekaligus kecewa.
Alex kenalkan ini Isabela dia yang selalu merawatku dan memberikan ku makanan selama 3 tahun ini. Karena kakek mu tidak pernah pulang dengan membawa hasil apapun, isabela lah yang selalu memberikan kami makanan dan obat. Mendengar itu alex menangis, selama ini dia tidak pernah memberikan uang gajinya kepada sang nenek dan kakek dia berfikir sang nenek dan kakeknya masih hidup dalam berkecukupan dan mengurus sawah mereka. Alex mengucakan terima kasih kepada isabela dan dia bertanya kepada nenek dan kakeknya kemana sawah mereka. Sang kakek menjawab kami terbelit hutang alex dan aku meminjam uang kepada uki untuk modal membeli bibit tapi siapa yang sangka selama 3 tahun berturut-turut sawah yang kugarap selalu gagal panen.
Karena itu sawah ku di sita oleh Uki dan aku di suruh berkerja di pertambangan miliknya selama 1 tahun tanpa dibayar untuk melunasi hutang-hutang ku. Mendengar hal itu Alex menjadi marah dan dia hendak bergegas pergi menemui jendral Roy untuk meminta kembali sawah kakeknya tapi sang kakek melarangnya. Sudahlah alex yang terpenting kini kita sudah bisa berkumpul dan isabela sudah membawakan kita makanan jadi untuk saat ini mari kita makan bersama-sama.
Alex bertanya kepada isabela, suaminya berkerja di dibawah pimpinan siapa. Dengan gugup isabela berkata suami saya berkerja di pasukan garuda hitam di bawah pimpinan anda pak. Mendengar hal tersebut alex langsung berhenti makan siapakah nama nya Isabel. Nama suami saya Bagas, alex langsung berkata owh. Aku sangat berterima kasih Isabel karena kamu telah mau merawat nenek dan kakek ku seperti keluarga mu sendiri tapi jika boleh aku merepotkan mu sekali lagi mau kah kamu menjaga mereka selagi aku pergi sebentar untuk membeli bahan makanan. Baiklah pak, saya dengan senang hati akan menjaga mereka,lagi pula anak saya Anto sangat senang bermain dengan Nenek. Alex hanya tersenyum dan segera keluar.
Dia pergi kepasar untuk membeli bahan-bahan makanan dan dia menemui seorang tuan Tanah untuk mebeli tanah darinya agar bisa di gunakan oleh nenek dan kakeknya untuk berkebun. Ketika semuanya sudah beres Alex kembali ke rumahnya pada saat sore hari. Hey Isabel sebagai tanda terima kasih ku boleh aku memberikan gelang ini kepada anto, terima kasih pak jawab Isabel. Alex memasangkan gelang Hitam berlogo Garuda kepada Anto anak dari Isabel dan bagas. Gelang tersebut adalah gelang milik pemimpin garuda hitam, maksud Alex memberikan gelang tersebut supaya Isabel dan anaknya mendapatkan kemudahan oleh masyarakat sekitar dan tidak ada 1 orang tentara pun yang berani mengganggu keluarga mereka.
Setelah Isabela pulang kerumahnya Alex memberitahukan kepada kakek dan neneknya bahwa dia telah membeli sebuah kebun seluas 800M untuk di garap oleh kakek dan nenek. Kedua orang tua itu sangat senang dan bersyukur. Lalu setelah makan malam sang nenek berkata kepada Alex, Alex bisakah kamu berhenti menjadi pengawal Ratu Nana, Alex dan sang Kakek saling pandang dan bingung, alex bertanya ada apa nek, apakah nenek ingin aku disini selamanya menemani kakek dan nenek. Bukan itu maksud ku cucu ku, aku mendengar bahwa Ratu Nana bukanlah ratu yang bijak dan di zamannya kita semua semakin susah. Kamu ini hanya mendengarkan gosip murahan halimah aku sendiri telah menerima kebaikan sang Ratu apakah kau tidak melihat aku sudah bisa berjalan normal lagi Halimah ujar sang kakek. Tentu aku melihatnya kahar, aku ini masih punya mata dan tidak buta balas sang nenek dan aku tau kaki itu sembuh berkat sihir dari Ratu Nana.
Lantas kenapa pula kau membecinya halimah, dasar kaum lelaki kalian ini sangat bodoh, tentu saja sang ratu menyembuhkan mu hanya karena kamu adalah kakek dari kepala pasukan keamanan sang ratu. Apa masalahnya dengan hal itu halimah, adakah otak di balik tengkorak mu itu kahar, jika cucu kamu itu bukan siapa-siapa atau hanya serdadu rendahan apakah sang Ratu masih mau menyentuh kulit mu dan menyembuhkan mu. Sang Kakek tidak menjawabnya karena memang perkataan nenek benar adanya.
Lalu nenek Halimah melanjutkan 3 hari yang lalu aku bermimpi Anto anak dari isabela di bawa kabur oleh seorang wanita untuk di persembahkan kepada Ratu nana dan aku bermimpi hal yang sama sepeti itu sudah 3 kali kahar. Isabela sudah ku anggap sebagai keluarga ku sendiri kahar, jika bukan karena dia tentu aku dan kamu sudah mati kelaparan. Nenek tenang ya, aku akan memastikan hal itu tidak akan terjadi. Aku adalah orang kepercayaan Ratu dan ku rasa Ratu akan berbaik hati kepada ku jika hal yang di dalam mimpi nenek benar-benar terjadi. Sudahlah lebih kita beristirahat sekarang sudah malam ucap Alex.
Sementara itu Mia berjalan mengendap-endap di rumah isabela, dia berhasil masuk kerumah isabela melalui atap rumah. Ketika dia hendak mengambil sang bayi timbul pergolakan di batinnya apakah. tindakannya ini benar. di sisi lain dia sangat berhutang budi kepada Nana, dia dan adiknya seharusnya di hukum mati karena ayahnya telah mencoba membunuh nana berkali-kali walaupun hal tersebut adalah tugas ayahnya sebagai pengawal pribadi keluarga raja terdahulu tapi Nana tidak menghukum dia dan adiknya. Malah Mia sekarang menjadi orang kepercayaan Nana dan adiknya berkerja sebagai kepala Koki di istana Borneo. Menurut peraturan yang ada seorang keluarga pembunuh calon Raja/Ratu wajib ikut di hukum karena jika tidak mereka akan melakukan balas dendam di kemudian hari.
Tapi nana mengabaikan hal tersebut, di tengah-tengah pergolakan batin tiba-tiba isabela terbangun dan dia kaget ada seseorang di dalam kamarnya menggunakan pakaian serba hitam dan secara spontan isabela menjerit minta tolong, dengan sigap mia melompat kearah isabela dan memukul kepalanya sehingga isabela jatuh pingsan. Setelah itu dia langusng menggendong anto yang masih terlelap dan melarikan diri.
Keesokan paginya Alex berkunjung kerumah isabela untuk mengantarkan makanan untuk dia dan Anto, setelah mengetuk pintu rumah isabela sekian lama tapi tetap tidak ada respon dari dalam maka alex merasa curiga dan dia pun segara mendobrak pintuk rumah isabela. Ketika Alex melihat Isabela terkapar di lantai dia segera membangunkannya dan ketika isabela bangun dia berteriak "tolong selamatkan anto pak, tolong saya pak."
Alex berlari kesekeliling rumah dan di dapur dia menemukan atap yang bolong, dia menduga sang pencuri tersebut kabur melalui atap rumah. Alex langsung membawa isabela ke rumahnya dan menceritakan kejadian tersebut kepada kakek dan neneknya. Nenek Halimah memperingatkan Alex akan mimpinya namun alex mengatakan tidak mungkin Ratu melakukan hal tesebut, setelah itu Alex pamit kepada Nenek dan kakeknya dia hendak mencari Anto dan jika waktu berliburnya telah habis dia akan kembali ke istana sambil mencari informasi tentang anto. Alex pun mulai berkuda ke kota Mahakam karena di sana semua pencuri dan bandit menjual hasil rampasan mereka termasuk budak dan bayi.
Setelah dua hari berkuda alex tiba di kota Mahakam,karena di kota ini segala macam penjahat dan badit bersarang di sini maka Nana memerintahkan resimen ke lima menjaga kota tersebut secara langsung dan membantu Gubernur kota tersebut. Resimen ke 5 di pimpin oleh jendral Ryan, anak buah jendral Ryan memberhentikan Alex di pintu gerbang dan bertanya apa urusannya memasuki kota ini. Alex pun menjawab dia mencari bayi yang hilang dari kota maharaja 2 hari yang lalu, sambil tertawa sang penjaga berkata "kenapa kamu tidak cari bayi tersebut dibawah perut ibunya."
Alex geram dengan ulah sang penjaga Alex membuka jubahnya menunjukan seragam garuda hitam dan dia berkata sebaiknya aku mulai mencari bayi tersebut di bawah leher kalian dan alex pun melompat dari kuda dalam sekejap alex sudah berada di belakang sang penjaga dan menodong kan pedangnya.
Penjaga yang lain segera datang menolong temannya, belum sempat penjaga tersebut mengeluarkan pedangnya alex sudah berhasil memukul penjaga itu dengan tinjunya dan membuat penjaga tersebut jatuh tersungkur sementara itu penjaga yang berada di atas tembok menembakan sejatanya tapi alex dengan cekatan memutar badan dan membuat penjaga yang sedang di tawan menjadi sasaran peluru tersebut.
Sementara penjaga pintu gerbang yang melihat hal tersebut segera menurunkan pintu gerbang, sebelum pintu gerbang itu tertutup alex berhasil melompat kedalam dan berkata "kalian terlalu lambat kawan."
Alex pun menyerang penjaga pintu terbut dengan tangan kosong hal itu cukup untuk mebuat penjaga tersebut tidur selama beberapa jam. Alarm tanda bahaya di bunyikan dan semakin banyak para tentara berbaju perang warna ungu datang kehadapan Alex. Melihat hal tersebut alex tersenyum dan menyarungkan pedangnya.
Alex berkata "aku tidak mau menyakiti kalian kawan."
Tiba-tiba dari arah atas melompat seorang prajurit dengan menghunuskan pedang kearah alex, alex hanya perlu melompat kesisi samping untuk menghindari serang tersebut dan setelah prajurit itu mendarat alex menendang kepala prakurit tersebut.
setelah itu muncul 2 orang serdadu menggunakan baju zirah berwarna biru dongker menyerang alex, kali ini dua serdadu tersebut berhasil memukul alex dengan telak. alex pun jatuh ke tanah, ketika satu serdadu tersebut menebaskan pedangnya secara horizontal alex segera bangun dan melompat kearah serdadu kedua. Alex berhasil menendang kaki serdadu kedua sehingga prajurit tersebut jatuh mencium tanah, serdadu yang tadi gagal menebas alex segera mencabut pistol lasernya dan menembakan kearah kaki alex, bukannya melompat ke belakang alex justru melompat kedepan serdadu tersebut, tentu saja gerakan diluar perkiraan serdadu itu membuat sang serdadu kaget.
Lantas alex memukulkan gagang pedangnya ke kepala sang prajurit, prajurit kedua yang tadi sempat mecium tanah kini sudah bangun dan melompat ke belakang alex sambil menebaskan pedangnya secara vertical, alex berhasil menghindar dari serang tersebut dan ketika alex hendak menyerang balik, tiba-tiba ada orang yang berteriak dari belakang "STOP."
Para prajurit berhenti dan membukakan jalan untuk orang tersebut.
"ya tuhan sang ketua pengawal pasukan garuda hitam yang legendaris mampir ke kota kecil seperti Mahakam ini ucap pria tersebut, halo Jendral Ryan.
"sepertinya panas kota ini telah menghilangkan keramahtamahan mu." tanya alex sambil membuat senyum ramah di wajahnya.
"Aku tidak perlu beramah tamah dengan kepala pasaukan garuda hitam yang sedang tidak bertugas, kunjungan mu ke sini hanya sebagai Alex orang kampung yang kebetulan jago memaikan pedang." ryan menjawab degan nada mengejek
"oh itu tidak benar jendral apakah kau melihat ku menggeluarkan pedang ku untuk menjatuhkan anak buah mu dan juga pasukan elite pengawal mu." alex berkata dengan nada mengejek
"******** tengik, kau pikir kau adalah orang terhebat di Distrik ini Alex, begini saja karena kau bukan dalam perintah Ratu maka aku harus memberikan hukuman kepada seseorang yang telah membuat prajurit ku terluka. Hukuman mu adalah harus membuat pedang ku terlepas dari tangan ku, jika kau berhasil kau akan aku perlakukan seperti utusan Ratu dan jika tidak kau harus keluar dari kota ini."
"Tawaran yang sangat menarik mana mungkin aku tidak mengambilnya, silahkan serang aku kapan pun kamu mau jendral ryan."
Ryan menyerang Alex dari sisi samping kanan dengan menggunakan pedang panjangnya, alex berhasil menghindar dari serangan tersebut.
"wah kecepatan menyerang mu lumayan juga jendral untuk anak kecil yang baru belajar seni berpedang." ejek Alex
"********, mulut mu tetep tidak berubah alex, mulut mu selalu berbau sampah busuk."
Alex hanya tertawa, lalu Alex maju kedepan sambil melakukan gerakan tipu, dia mengarahkan tendangannya ke muka ryan namun ryan menghidar ke sisi kanan dan ryan berhasil mengantisipasi serangan Alex, dengan cepat Ryan menebaskan pedangnya secara vertikal ke tubuh Alex, melihat pedang ryan mengarah ke badannya Alex segera melompat kebelakang dan mundur beberapa langkah untuk menyeimbangkan badannya.
"Wah wah ternyata baju pelindung pasukan garuda hitam memang terbuat dari bahan yang sangat bagus, tajam nya pedang ku hanya bisa membuat goresan di baju tersebut." ucap ryan sinis
ketika Alex melihat kearah dadanya, dia melihat ada garis putih yang panjang. Padahal dia mengira telah berhasil menghindar dari serangan Ryan.
"Hmm ternyata aku telalu menyepelekan diri mu Jendral. Baiklah aku akan menggunakan pedang Masamume ke sayangan ku dan aku mohon maaf jika aku terbawa suasana dan membunuh mu Jendral." ucap Alex sambil menarik pedangnya
"Ternyata sekarang ketua pasukan garuda hitam suka membual" sahut Jendral Ryan.
Ryan pun berlari kearah Alex namun secara harfiah tiba-tiba riyan menjadi 2 orang dan meyerang Alex secara bersamaan dari arah kanan dan kiri. Menghadapi serangan mematikan tersebut Alex hanya tersenyum dan melompat kebelakang sambil menebaskan pedangnya. Seketika itu juga pedang Riyan terlepas dari tangannya.
"Sudah cukup latihan untuk hari ini jendral dan kuharap kau memegang ucapan mu." ucap alex sambil menyarungkan pedangnya
"baiklah Alex aku mengakui kehebatan mu dalam berpedang dan kehebatan baju zirah mu." jendral Ryan juga menyarungkan pedangnya
"Pedang ku selama ini bisa memotong baja semudah memotong roti, tapi pedang kesayangan ku hanya bisa membuat huruf X di baju Zirah mu." jendral ryan tersenyum sinis
Mendengar perkataan tersebut Alex melirik kearah baju Zirahnya dan ternyata benar terdapat huruf X di baju Zirah Alex. Dia merasa sang Jendral benar-benar berniat untuk membunuhnya.
Lalu Alex tersenyum dan berkata "ku rasa baju zirah ini sangat bermanfaat untuk ku."
"Ya tentu saja Alex, ada urusan apa kamu ke kota ini Alex." tanya ryan
"Aku sedang mencari seorang bayi laki-laki berumur 2 tahun berkulit kuning langsat dan ada tanda hitam di lehernya." jawab alex
"Hey kamu panggilkan si penjaga pasar ke ruangan ku sekarang, nah Alex sambil kita menunggu anak buah ku yang tugasnya mengawasi pasar gelap, alangkah baiknya jika kita berdua meminum secangkir kopi di ruang kerja ku." ucap ryan sambil tersenyum
"Baiklah jendral tentu aku sangat senang menikmati sore ini dengan secangkir kopi."
Mereka pun berkuda kearah pusat kota Mahakam bersama pasukan pengawal Ryan. Setelah mereka sampai di sana ternyata tentara yang bertugas menjaga pasar telah menunggu mereka.
Ryan mengacuhkan prajurit yang memberinya hormat lantas berkata kepada Alex "kau lebih suka kopi pahit atau kopi yang di campur gula"
"aku suka kopi yang di campur gula sedikit saja." jawab alex
pelayan ryan membuat mereka kopi. Lalu Ryan berkata "biarkan prajurit itu masuk ke ruangan ku sekarang."
Setelah si prajurit masuk Ryan mempersilakan Alex bertanya secara langsung.
"prajurit apakah kamu melihat seorang anak laki-laki berumur 2 tahun berkulit kuning langsat dan memiliki tanda lahir di lehernya di pasar gelap." tanya alex
"saya tidak pernah melihat bayi di pasar Tuan, selama 1 bulan ini hanya ada wanita dan laki-laki dari distrik 10 yang dibawa oleh para pedagang untuk di jual sebagai budak." jawab prajurit
"Selain di sini di mana lagi pasar gelap yang kamu ketahui prajurit." alex mulai terlihat gelisah ketika tidak mendapatkan apa yg dia cari
"setahu saya hanya di distrik 3 yang memperbolehkan para pedagang menjual belikan manusia sebagai budak." jawab prajurit tersebut
"Aneh sekali jika sang penculik menculik bayi tersebut tanpa menjualnya di pasar gelap, lantas untuk apa dia menculik bayi itu." ucap alex pelan
"Tuan saya punya informasi terkait bayi yang hilang mungkin informasi ini bisa membantu tuan." prajurit tersebut mulai takut karena tidak bisa memberikan informasi yang berguna
"cepat katakan prajurit informasi apa yang kau punya" ujar ryan sambil memberikan kopi kepada Alex.
"Kemarin ada seorang pria dan wanita yang berasal dari kota Maharaja mencari bayi perempuannya di pasar ini, menurut pengakuan mereka anak mereka hilang 4 hari yang Lalu di kota maharaja dan mereka melihat seorang yang mengenakan pakaian serba hitam membawa lari anak mereka." jawab prajurit sambil melirik kearah alex dan dia berharap semoga informasi ini berguna
"Hmm ciri-ciri penculiknya sama dengan penculik yang membawa kabur anak isabela; batin alex di dalam hatinya.
"baik terima kasih atas informasi mu prajurit ini terimalah sebagai tanda terima kasih ku dan jika kamu menemukan ciri-ciri bayi yang ku sebutkan segeralah melapor kepada jendral ryan ucap alex
Setelah sang prajurit menerima kantong serut yang berisi uang sebesar 50 copper prajurit itu pergi meninggalkan alex dan Ryan.
"Ada apa Alex kenapa wajah mu murung seperti itu seperti seorang pekerja yang belum menerima upahnya selama 2 bulan." tanya ryan heran
"tidak apa-apa jendral aku hanya sedang memikirkan apa motif si pelaku penculik anak tersebut dan sebelum ini aku tidak pernah mendengar adanya kasus penculikan anak." jawab alex sambil memegang dagunya
"Tentu saja kau tidak pernah mendengar kasus remeh seperti penculikan anak dari dalam tembok kastel borneo. yang ku tahu memang selama 10 tahun belakangan ini terjadi penculikan anak, tapi jumlahnya tidak besar setahun hanya terjadi satu atau dua penculikan dan biasanya penculikan itu terjadi secara bersamaan di dua kota, baru kali ini kutemukan penculikan anak di kota yang sama." ucap Ryan sambil meminum kopinya
"Terima kasih jendral atas info dan keramahan mu, ya memang benar kata-kata mu tadi aku kurang memperhatikan kasus-kasus seperti ini karena aku lebih focus terhadap pemberontakan yang terjadi 10 tahun belakangan ini." jawab alex sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Baiklah Alex jika tidak ada lagi yang ingin kau selidiki kau bisa beristirahat di kamar tamu." ryan menawarkan dengan setengah hati
"terima kasih jendral atas ke baikan mu tapi waktu cuti ku hampir habis lebih baik aku pamit sekarang dan kembali ke kota maharaja" jawab alex sungkan
"baiklah jika memang kamu tidak mau beristirahat terlebih dahulu, semoga lain kali ketekika kamu datang ke kota ini, kamu tidak membuat anak buah ku terlihat seperti badut yang berada di pinggir jalan." dengus ryan kesal
Alex pun tersenyum dan menghabiskan kopinya lalu jendral Ryan memanggil Uki, "hey Uki kesinilah kamu belum sempat meminta maaf kepada Alex atas penyiksaan mu kepada kakeknya."
Uki datang ke ruangan tersebut dan alex melihat uki kalung dengan gantungan kupingnya sendiri.
"Tn. Alex maafkan saya telah memperlakukan Kakek anda dengan tidak hormat." ucap uki dengan penuh penyesalan
"Sudahlah kawan tidak ada gunanya kita meributkan hal yang sudah berlalu, yang terpenting sekarang aku harap kamu bisa lebih menghargai nyawa manusia." jawab alex sambil tersenyum
"Terima kasih Tuan, aku sudah belajar banyak semenjak kakak ku sendiri jendral Resimen ke 5 milik ratu Nana menempatkan ku sebagai prajurit yang membersihkan kandang kuda dan merawat kuda-kuda prajurit." uki berbicara sambil terus menundukkan wajahnya ke bawah.
Alex memandang ryan, "apa ?" sahut ryan ketus.
"Bukankah ratu memerintahkan dia sebagai prajurit infantri bukan sebagai pembersih kandang kuda." tanya alex kepada ryan
"Alex apa kamu ingin membuat adik ku terbunuh, kamu lihat tugas prajurit infantri yang menjaga pintu gerbang, mereka selalu berhadapan dengan bandit yang kasar. Sedangkan adik ku uki sama sekali tidak memiliki kepandaian memainkan pedang ataupun bela diri. Kurasa jika aku menaruhnya di sana dalam waktu 2 hari dia akan mati. Aku lebih suka dia membersihkan tahi kuda dari pada aku harus memandikan mayatnya." jawab ryan
"Aku akan coba bicara dengan ratu untuk mengembalikan posisi uki ketempatnya semula." alex terlihat iba setelah melihat kondisi uki
"Tidak usah alex aku sangat berterima kasih atas niat baik mu, tapi kita ini prajurit. Sebagai prajurit yang baik kita harus menjalankan tugas yang diberikan tidak peduli betapa menyebalkannya tugas tersebut."
"yah aku sepakat dengan itu, baiklah jendral ryan aku mohon pamit, aku harus segera kembali ke kota maharaja." Alex pun menaiki kudanya dan kembali ke kota maharaja.
Sesampainya dia di sana Alex menceritakan apa yang dia dapatkan, isabela hanya bisa menangis, Alex berjanji akan mencari keberadaan sang bayi dan memberitahu bagas mengenai masalah ini. Setelah berpamitan dengan isabela Alex beristirahat di dalam rumah kakeknya dan dia pun tertidur ketika menunggu kakek dan neneknya pulang berkebun.
Alex terbangun dari tidurnya ketika Neneknya membangunkannya, "bangunlah Alex sekarang sudah malam dan kamu belum makan ini nenek sudah memasak makanan kesukaan mu ikan teri dan sayur asem." Mendengar hal tersebut perut Alex mendadak berbunyi dan dia pun tertawa.
Setelah makan malam bersama kakek dan neneknya Alex pamit untuk kembali ke kastil Boneo karena masa Cutinya akan habis besok pagi. Alex pun bergegas pergi dengan kuda kesayangannya. Sebelum pergi sang Nenek memeluk Alex dan membisikan kalimat ingat mimpi ku Alex, "janganlah kamu berkerja di bawah Ratu Nana dia bukanlah Ratu yang baik."
Distrik 3 adalah Distrik yang paling tertinggal dari 20 distrik yang lain dari sisi Teknologi. Distrik 3 lebih mengutamakan kekuatan Manusia daripada Robotik untuk mempertahankan Distriknya. Di samping kekurangan tersebut Distrik 3 memiliki tambang Logam terkuat yaitu Tambang Krustat. Logam Krustat ini berwarna Hitam Dop Jika di olah di tangan yang tepat padang yang terbuat dari logam ini mampu membelah sebuah kendaraan lapis baja seperti sepotong roti.
Ketika Alex hendak pulang ke kastel Borneo Alex Melewati Tambang Krustat, lalu dia berhenti dan menghampiri sang penjaga. Alex meminta dipertemukan dengan penangung jawab penambangan tersebut, awalnya sang penjaga menolak namun ketika Alex menunjukan segel pemimpin pasukan Garuda Hitam sang penjaga pun membawanya ke tempat penempaan di mana sang pengawas sedang melakukan pemeriksaan Rutin. Hey sobat sapa alex kepada pengawas, ada apa Tn Alex datang ke sini secara mendadak tanpa pemberitahuan Tanya sang pengawas.
Aku dalam prejalanaan kembali ke kastel Borneo dan kami pasukan Garuda Hitam kekurangan baju zirah serta pedang karena aku melewati salah penambangan aku pikir tidak ada salahnya aku mampir dan mengambil kebutuhan pasukan ku. Sang pengawas tampak curiga dia pun berkata maaf Tn. Alex aku tidak bisa memberikan barang yang anda minta tanpa ada perintah dari Ratu. Yah secara prosedural memang seperti itu tapi ini urgent kawan, tapi baiklah jika memang kamu tidak mengijinkan aku akan kembali ke istana dan mengatakan kepada ratu aku tidak mendapatkan apa yang aku butuhkan di sini. Sang pengawas pun tampak gusar, baiklah Tn. Alex aku tidak mau mendapatkan kesulitan karena menolak permintaan mu, berapa banyak yang anda butuhkan Tuan? Berikan aku 200 pedang terbaik dan baju zirah terbaik milik mu untuk 200 anggota ku dan tolong pinjami aku 10 orang anggota mu untuk membantu ku membawa pesanan tersebut.
Mohon maaf Tuan Alex di tambang ini kami hanya baru memiliki 30 pedang dan 100 baju Zirah yang sudah siap pakai. Baiklah berikan itu kepada ku, pasukan ku membutuhkannya untuk melindungi Ratu. Segera saya siapkan tuan ujar sang pengawas. Setelah semuanya telah siap Alex pun berjalan bersama 10 orang pembawa baju zirah dan pedang dari pertambangan menuju kastel Borneo, sesampainya di depan pintu gerbang kastil para penjaga yang mengenali Alex langsung membukakan pintu gerbang dan menggantikan tentara yang berasal dari penambangan mendorong kereta kuda yang mengangkut baju dan pedang yang terbuat dari logam Krustat. Lalu Alex memberikan masing-masing terntara tersebut 50 copper ini ambilah untuk keperluan orang rumah kalian ujar Alex. Para tentara itu pun segera mengambilnya dan berkata terima kasih Tuan lalu pergi meninggalkan Alex.
Sesampainya di camp pasukan garuda Hitam dia memberikan kepada anak buahnya yang belum memiliki baju zirah dan pedang yang terbuat logam Krustat. Dia menyimpan 1 buah baju dan pedang lalu dia bergegas kembali ke ruangannya. Sesampainya di sana dia meminta seseorang memanggilakan prajurit yang bernama Bagas yang berasal dari kota Maharaja, tak berselang lama bagas pun tiba di ruangan Alex. Duduklah prajurit. siap, Terima kasih komandan ujar bagas. Coba kamu kenakan baju zirah ini dan pedang ini. Siap, mohon ijin komandan, baju zirah dan pedang yang terbuat dari logam Krustat ini untuk saya gunakan. Iya prajurit, kamu ada masalah mengenai hal tersebut. siap tidak komandan tapi menurut peraturan saya belum layak mendapatkannya karena saya belum menjadi anggota penuh dari pasukan garuda hitam, masih ada 2 test lagi yang belum selesai saya ikuti.
Oh ya, klo begitu begini saja karena baju zirah ini Elastis maka kuberikan baju Zirah bekas milik ku ini untuk mu dan sedangkan pedang yang baru di tempa ini ku pinjamkan pada mu ucap Alex. Siap, terima kasih komandan (sambil berkaca-kaca) sang prajurit menerimanya dan menggunakannya. Alex mengeluarkan pedang dari sarungnya untuk menghidari kesalah pahaman akan ku tulis nama ku di pedang ini jadi semua orang tahu kamu tidak mencurinya. Sambil menulis namanya di pedang Alex bertanya kepada bagas, prajurit kapan terakhir kali kamu pulang ke rumah mu. Siap, ketika kunjungan hari pertama Ratu Nana ke kota maharaja. kapten Astrid telah memberikan ijin kepada saya untuk mengunjungi anak dan istri saya. Dengar prajurit aku memiliki kabar dari istri mu yang kebetulan istri mu dan nenek ku adalah tetangga. Siap komandan, lalu Alex menceritakan kejadian mengenai hilangnya anak bagas yang bernama Anto, si prajurit hampir terjatuh mendengar kabar tersebut.
Prajurit apakah kamu ingin pulang ke rumah mu untuk bertemu istri mu. Siap, terima kasih atas kebaikan hati komandan tapi saya memiliki tugas yang lebih penting di sini. Hmm baiklah, dengarkan aku prajurit sebagai komandan pasukan garuda hitam aku mempunyai wewenang untuk memerintahkan mu ke dalam sebuah misi. Siap perintah komandan. Sekarang aku memerintahkan mu bawalah 4 orang terdekat mu di pasukan ini lalu kembalilah ke kota maharaja, selidiki tentang kasus penculikan ini nama ku di pedang mu adalah bukti bahwa kau sedang melakukan tugas atas perintah ku. Aku memberi waktu kepada mu 1 bulan untuk melakukan penyidikan. Siap Laksanakan komandan. Bagas pun pergi dan meminta 4 orang temannya untuk mengikutinya.
Mia dan Astrid yang mendengarkan percakapan tersebut dari luar rungan saling pandang ketika masuk keruangan Alex. Alex apakah kamu sekarang sudah mulai seperti para jendral yang menyalah gunakan kekuasaan. Bukan seperti itu mia, aku meminta prajurit tersebut meyelidiki kasus penculikan bayi karena aku yakin hal ini ada hubungannya dengan usaha pemberontakan, kenapa kamu bisa seyakin itu Alex Tanya Astrid, oh ya ampun kalian berdua adalah Letnan dan captain ku, apakah kalian tidak merasakan kejanggalan ada upaya untuk memprovokasi rakyat dengan adanya penculikan 2 orang balita persis di hari dan kota yang sama, yang dikunjungi oleh Ratu kita.
Benar juga, issue ini akan membuat masyarakat di kota tersebut membenci ratu dan akan segera muncul fitnah-fitnah baru kepada Ratu, tepat sekali Astrid. Tapi Alex kenapa kamu tidak mengutus pasukan inti garuda hitam, kenapa kamu mengutus 5 orang yang masih dalam tahap in-probatio (percobaan) ingat mia untuk menjadi pasukan garuda hitam bukan hanya di utamakan kekuatan fisik dan kemampuan bela diri tapi kita juga membutuhkan orang-orang yang mampu mengolect data dari masyrakat sehingga selalu dua langkah lebih maju dari pada pemberontak dan juga pasukan yang lainnya.
Baiklah jika memang itu keputusan mu Alex ucap Mia. Mia yakin ke lima orang itu tidak akan mendapatkan petunjuk apapun terkait penculikan 2 balita tersebut. oya Alex Ratu memanggil mu, baiklah terima kasih mia aku akan segera menemui ratu setelah aku mandi. Oh tentu saja alex karena Ratu akan pingsan jika kamu menemui nya dalam keadaan seperti ini, sudah berapa lama kau tidak mandi Alex Tanya Astrid.ehmm kurang lebih baru 3 hari, jawab Alex sambil tertawa.
Setelah selesai membersihkan diri Alex pun menghadap sang Ratu.
Alex bagaimana liburan mu bersama Kakek dan Nenek mu, berkat kebaikan hati ratu aku bisa membelikan sebuah lahan untuk kakek dan nenek ku berkebun. Dan sekarang kondisi Nenek hamba sudah sembuh dari sakitnya sehingga mereka berdua bisa beraktifitas bersama-sama. Aku turut bergembira mendengar hal tersebut Alex. Ada yang ingin saya laporkan kepada anda ratu, oh ada masalah apa Alex. Saya mendapatkan informasi bahwa terjadi penculikan 2 orang bayi yang berumur 2-3 tahun di kota maharaja ketika anda berkunjung ke sana, saya telah mengutus 5 orang anggota saya untuk menyelidikinya, saya khawatir ini upaya baru dari para pemberotak untuk mendiskriditkan anda di kota Maharaja.
Memang para pemberontak terus saja melakukan upaya-upaya baru untuk menjatuhkan ku, baiklah teruskan usaha mu Alex. Siap yang mulia Ratu. Yang mulia ada hal lain yang ingin saya sampaikan, apakah itu Alex. Saya mendapatkan informasi bahwa ada sekelompok oranng yang mencurigakan berasal dari kota mahakam yang baru saja maemasuki ibu kota borneo siang ini. Ada berapa banyak jumlah mereka, mereka masuk ke dalam ibu kota satu persatu jumlah mereka sampai sore hari ini adalah 12 orang. Sedikit sekali jumlah mereka ucap sang ratu.
Saya khawatir mereka adalah assassin yang di sewa untuk melakukan pembunuhan terhadap mu ratu. Apa saran mu Alex, saya sudah memerintahkan 10 prajurit untuk memata-matai mereka, kita tidak bisa menangkap mereka begitu saja sebelum ada bukti yang menguatkan dugaan kita, jika kita menangkap mereka tanpa bukti saya khawatir akan ada pergolakan di masyarakat yang menimbulkan kerusuhan massal yang Mulia. Setelah saya mendapatkan informasi terbaru saya akan melaporkannya kepada anda yang mulia.
Baiklah terima kasih Alex atas kerja keras mu, segera kirimkan utusan kepada jendral Fahrudin untuk memobilisasi Resimen ke 4 ke ibu kota, 1 minggu lagi akan ada utusan dari Distrik 6 (dulu bernama Negara Jepang) katakan kepada jendral fahrudin untuk membawa 1.000 pasukannya dan tiba di sini dalam 3 hari. Segera saya Laksanakan yang mulia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!