Salma, seorang wanita muda berusia 21 tahun. dia berasal dari keluarga sederhana. Salma bekerja sebagai karyawan di sebuah konveksi. Salma hanya tinggal bersama ibunya. Ayahnya sudah meninggal sejak dia SMP. Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Salma memiliki seorang kekasih yg sangat mencintainya. Burhan namanya. Berasal dari keluarga kaya. Ayahnya seorang pengusaha properti yang sukses. Sedangkan ibunya di rumah menjadi ibu rumah tangga. Orang tua burhan menginginkan dia menikah dengan wanita yang sederajat dengan keluarga mereka. Karena itulah Burhan belum pernah sekalipun memperkenalkan Salma kepada orang tuanya. Burhan takut orang tuanya akan mengganggu ketenangan Salma dan ibunya. Meskipun mereka sudah menjalin hubungan selama 3 tahun. Berbeda dengan Salma. Dia telah memperkenalkan Burhan kepada ibunya sejak awak mereka pacaran. Ibu Salma hanya menuruti anaknya. Jika itu pilihan anaknya dia akan menyetujuinya. karna menurutnya anaknya akan lebih tau mana yang terbaik.
Ibu salma sudah menganggap Burhan seperti anaknya sendiri. Salma bahagia memiliki Burhan, karena Burhan tak pernah memperdulikan tentang derajat.
Burhan selalu mengantar Salma berangkat kerja setiap hari sebelum dia berangkat kerja ke perusahaan Ayahnya. Setiap jam 7 pagi Burhan tiba di rumah Salma.
"assalamu'alaikum". sapa Burhan
"wa'alaikumsalam". Salma dan ibunya
"ihh tepat waktu banget sih pacar aku sampai". Salma
"iya dong.. Biar pacarku yang bhawel ini gak telat masuk kerja". ujar Burhan
"berangkat sekarang?" tanya Salma
"ya udah ayok". ajak Burhan
"Bu, Salma berangkat dulu ya". Salma sambil salaman cium tangan si ibu.
"iya nak,, hati hati ya". ibu salma
Begitulah setiap hari. Ibu Salma sangan senang melihat anaknya bahagia dengan pria pilihannya. meski dari keluarga kaya tapi Burhan tidak menunjukannya.
Burhan adalah anak yang akan mewarisi perusahaan keluarganya. oleh karena itu, orang tuanya tidak ingin anaknya salah memilih. Mereka takut kalau sampai wanita yang akan dinikahi Burhan hanya akan mengincar hartanya saja.
Orang tua Burhan mencoba memperkenalkan Burhan kepada seorang wanita. Dia adalah anak dari sahabat ayahnya.
"Burhan, kenalin ini Vania anaknya Om Lukman". kata ibu Burhan
"hei, namaku Vania". Vania
"Burhan". Burhan
Setelah perkenalan mereka makan malam bersama. setelah makan malam selesai mereka lanjut ngobrol dengan Vania. Burhan merasakan ketidaknyamanan dengan suasana itu.
Selang beberapa hari setelah kedatangan Vania kerumahnya, orang tua Burhan berniat untuk menjodohkan anak semata wayangnya itu dengan wanita pilihan mereka, Vania. Akan tetapi Burhan tidak menyetujuinya. karna dia sangat mencintai salma.
"Burhan, bagaimana kalau kamu menikah saja dengan Vania anaknya Om Lukman ". Ayah Burhan
"Enggak Ma, Pa. Aku udah punya wanita pilihanku sendiri. Aku gak mau pisah dengannya". Tolak Burhan dengan tegas
"kenapa tidak kamu kenalkan sama Mama dan Ppa? seperti apa dia? dan bagaimana latar belakang keluarganya?" Tanya Ibunya
"aku hanya belum siap Ma. Beri aku waktu untuk mempersiapkan semuanya". Burhan
"Mama dan Papa tidak mau kamu salah pilih. Keluarganya harus sederajat dengan kita". Tegas ibunya
"Kenapa sih Mama dan Papa slalu mementingkan derajat daripada kebahagiaanku?" Burhan
Burhan bingung apa yang harus dia lakukan. Jika dia memperkenalkan Salma, orang tuanya pasti tidak akan menyetujuinya. Tapi jika tidak diperkenalkan, orang tuanya akan memaksa dia menikah dengan Vania, wanita yang sama sekali tidak dikenalnya.
Orang tua Burhan slalu memaksa Burhan untuk mengenalkan Salma kepada mereka. Tapi Burhan tetap merasa takut jika dia memperkenalkan Salma kepada mereka pada akhirnya mereka tak merestui hubungannya dengan Salma karna perbedaan derajat keluarganya dengan keluarga Salma.
"Kapan kamu akan memperkenalkan dia kepada mama dan papa?" Tanya ibu Burhan
"Aku masih nunggu waktu yang tepat Ma". jawab Burhan
"sampai kapan?" Tanya ibunya lagi
"Sabar ya Ma". terangnya
Burhan semakin bingung apa yang harus dia lakukan. Dia sebenarnya ingin memperkenalkan Salma kepada kedua orang tuanya, tapi rasa takut itu slalu saja ada. Dia memutuskan untuk bertanya tentang pendapat Salma. karna hanya Salma yg dia percaya.
"Salma, aku mau minta pendapatmu." kata Burhan
"pendapat apa mas?" tanya Salma penasaran
"Orang tua aku meminta aku buat ngenalin kamu, tapi aku belum siap. Aku takut mereka tidak merestui hubungan kita". Jelas Burhan
"Kalau kit tidak mencoba, bagaimana kita akan tau Mas mereka akan merestui hubungan kita atau tidak. Siapa tau kan mereka merestui kita. Bukannya restu dari mereka hal paling penting buat hubungan kita?" terang Salma.
Mendengar jawaban Salma membuat Burhan semakin yakin kepadanya. Burhan memutuskn untuk memperkenalkan Salma ke Orang tuanya. Burhan membenarkan perkataan Salma. Siapa tau orang tuanya akan merestui hubungan mereka. Menurutnya minggu depan adalah waktu yang tepat untuk membawa salma pulang.
Satu minggu telah berlalu. Tiba waktunya Burhan membawa Salma pulang kerumahnya untuk meminta restu tentang hubungan mereka. Tepat pukul 10.00 WIB, haru itu hari minggu, Burhan menjemput Salma kerumahnya. Diperjalanan ke rumah burhan, raut wajah Burhan tak bisa menyembunyikan perasaan takut dan khawatirnya. Salma hanya bisa mencoba menenangkan Burhan.
"Mas.. kamu gak usah takut. Kita berdoa aja yang terbaik. Semoga hal baik datang kepada kita." kata Salma menenangkan Burhan.
"iya". jawab Burhan. Tapi rasa takut dan khawatirnya tetap tak bisa disembunyikannya.
Sesampainya dirumah Burhan, Salma juga mencoba menenangkan hatinya. Meski dia mencoba menenangkan burhan agar tidak khawatir dan takut, tapi tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya dia merasakan hal yang sama. Mereka masuk dan langsung menemui orang tua Burhan.
"Ma.. Pa.. kenalin ini Salma yang aku ceritain kemarin." kata Burhan memperkenalkan Salma
Orang tuanya hanya diam dan menatap Salma penuh dengan rasa tidak suka.
"Siang tante, om saya Salma temannya Burhan." kata Salma memperkenalkan dirinya
Orang tua Burhan tetap diam tak merespon. Dengan tatapan mereka, Salma tau kalau orang tua Burhan sangat tidak menyukainya.
"apa pekerjaan orang tuamu? Dari keluarga seperti apa kamu?" tanya ibu Burhan. sungguh pertanyaan yang tidak mengenakkan hati
"Ma." teriak Burhan
"Saya tanya, dijawab dong." kata ibu burhan dengan nada semakin tak mengenakkan.
"Saya dari keluarga yang sederhana tante. Ibu saya bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ayah saya sudah meninggal sejak saya SMP." jelas Salma terus terang.
"Apa? jangan bercanda kamu. dengan keadaanmu yang seperti itu, kamu berharap nikah sama anak saya? Jangan pernah mimpi kamu. Kami tidak akan pernah merestui hubungan kamu dengan anak saya. harusnya kamu sadar, kamu tak sederajat dengan kami." ujar Ibu Burhan dengan nada tinggi. dan pergi meninggalkan mereka. Ayah Burhan hanya menggeleng gelengkan kepala, lalu pergi mengikuti istrinya. Membuat Salma semakin tercabik cabik perasaannya.
Salma hanya bisa diam dan menangis mendengar semua amarah Ibu Burhan.
"Salma, maafin perkataan mama aku." kata Burhan sambil memeluk Salma
"Mama kamu gak salah Mas. Aku aja yang gak tu diri, sudah tau derajat kita berbeda masih saja berharap mereka merestui hubungan kita." ujar Salma semakin menangis terisak isak .
"Aku benar benar minta maaf. Aku gak tau bakal seperti ini. Kalau aku tau, aku gak akan ngenalin kmu kepada mereka." Kata Burhan tetao memeluk Salma.
"Aku mau pulang mas." ujar Salma sambil melepaskan pelukan .
"Aku anterin ya." tawar Burhan.
"Enggak mas, aku mau pulang sendiri." jawabnya
"Aku panggilin taksi ya." pinta Burhan
Salma hanya mengganggukkan kepalanya.
Diperjalanan pulang Salma hanya terus menangis terisak isak. Membuat Burhan khawatir. Burhan mengirim pesan kepadanya, menanyakan apakah dia baik baik saja tapi tidak dibalasnya. Burhan tak berani lagi mengganggunya, Burhan berfikir mungkin dia butuh waktu untuk sendiri menenangkan dirinya. Salmapun beberapa hari tak kunjung menghubungi atau menemuinya. Burhanpun sangan mengkhawatirkannya.
Tak terasa sudah 1 minggu Burhan tak mendengar kabar dari Salma. Berulang kali dia menghubunginya tapi no Salma nonaktif. Burhan berulang kali pergi kerumahnya tapi hasilnya nihil. Dia tak bisa bertemu dengan Salma. Burhan sangat takut Salma tidak baik baik saja.
Suatu hari, dia kembali datang ke rumah Salma. Ternyata Ibu salma hari itu libur. Tapi tetap saja Salma tak ingin menemuinya. Ibu Salma melarang Burhan untuk sementara jangan mengganggu Salma dulu. Agar Salma bisa menenangkan hatinya.
"Sebaiknya jangan mengganggunya dulu nak Burhan. Mungkin dia butuh waktu untuk berfikir." larang ibu salma
"Tapi bu, aku sangat khawatir dengan Salma. Aku ingin tau keadaannya. Aku tau dia tidak dalam keadaan baik baik saja saat ini. Itulah yang aku khawatirkan." Terang Burhan.
"Tenanglah nak, semua akan baik baik saja. percayalah sama ibu. Salma orangnya kuat." jelas ibu Salma mencoba menenangkan Burhan.
"Iya Bu. kalau ada apa apa dengan salma segera hubungi saya ya Bu." pinta Burhan
"iya.. Ibu pasti hubungi kamu." kata ibu salma
"kalau begitu saya pamit pulang dulu ya Bu. Assalamu'alaikum." pamit Burhan sambil salaman dan mencium tangan Ibu Salma
"iya,, hati hati. wa'alaikumsalam". jawab ibu salma
Tak bisa dipungkiri juga, sebagai hati seorang Ibu, Ibu salmapun sebenarnya takut akan terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan tentang anaknya. Diapun berfikir sejenak. Dia ingin melakukan sesuatu untuk membuat anaknya tenang. Lalu dia menghampiri Salma. lalu mengajak salma untuk berlibur, agar bisa lebih menenangkan fikiran dan hatinya agar bisa berfikir lebih jernih. Salma mengiyakan ajakan Ibunya.
Keesokan harinya mereka menyiapkan segala sesuatu untuk berlibur. Mereka memutuskan untuk perfi ke pantai karna menurut ibu Salma hanya suasana pantai yang akan membuat hati anak semata wayangnya itu lebih tenang.
Sesampainya di pantai mereka berdua hanya duduk di tepi pantai. Karena hari itu bukan hari libur pantai lumayan sepi. Mereka hanya duduk berdua menghadap ke pantai. Tiba tiba Salma menyandarkan kepalanya ke bahu ibunya.
"Bu.. Apa yang harus aku lakukan?" Kata Salma tiba tiba sambil menangis di bahu ibunya.
"Ikuti saja kata hatimu, agar kamu tak menyesal pada akhirnya." Sahut Ibunya
"Aku sangat mencintainya sampai aku takut kehilangannya. Tapi apa yang harus aku lakukan Bu." Ujar Salma semakin menangis.
"Jika kamu sangat mencintainya, pertahankan dia. Jangan hanya diam, karna bisa saja diammu menyakitinya. Jangan buat dia meninggalkanmu karna diammu." terang ibunya
"Tapi aku tak tau apa yang harus aku lakukan." kata Salma merasa bingung apa yang harus dia lakukan.
"lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Anggap semua yang terjadi sebagai ujian untuk hubungan kalian. Jika kalian tetap bersama Ibu yakin kalian bisa menghadapinya." terang Ibunya dengan penuh kesabaran
"makasih ya Bu. Aku sangat bersyukur punya Ibu seperti Ibu." kata Salma sambil memeluk Ibunya. Ibunya hanya tersenyum dan membalas pelukan sng anak.
Setelah Salma berlibur dari pantai hatinya jauh lebih tenang. Diapun memutuskan untuk menghubungi Burhan. Sebenarnya dia sangat merindukan kekasihnya itu. Salma mengirim pesan kepada Burhan, mengajaknya bertemu.
"Mas, aku ingin bertemu sama kamu. ada hal yang ingin aku bicarakan. kita bertemu di taman jam 4 sore ya.. aku tunggu".
Burhan lega akhirnya Salma menghubunginya. Waktu berlalu, jam menunjukkan pukul 15.30 WiB. Burhan memutuskan pulang lebih awal, langsung menuju taman karna rasa rindunya, Dia tak sabar ingin bertemu Salma. Sesampainya di tamab ternyata Salma tiba lebih dulu. Dia langsung bergegas menghampiri Salma. Mengetahui pacarnya sudah didepan mata Salma langsung beranjak dari tempat duduknya langsung memeluk Burhan.
"Mas.. Maafin aku ya. karna sifat kekanakan aku, aku diemin kamu selama ini". Kata Salma sambil menangis.
"Kamu gak salah. aku yang salah. Kalau saja aku gak ngenalin kamu..." terang burhan
"sudahlah mas gak usah dibahas lagi. Aku sayang sama kamu mas." kata Salma terus terang
"aku juga sayang sama kamu. maafin aku ya." Burhan meminta maaf
"aku gak mau kehilangan kamu mas." kata salma
Setelah sore itu, hubungan mereka jauh lebih baik dari sebelumnya. mereka saling memaafkan. Mendengar hal itu, Ibu salma ikut senang. Karna baginya kebahagiaan anaknya adalah segalanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!