NovelToon NovelToon

Penguasa Benua Teratai Biru 2

1. Bersama Yan Xiao Er.

👉 Bagi yang baru mampir, baca PBTB Vol 1.

👉 Dukung Novel ini dengan meninggalkan jejak berupa Rate, Like dan Komentar. Terima kasih.

________________________

" Cara pertama. Melakukan perjanjian damai dengan kekaisaran Hanguo, dan cara kedua adalah membuat pasukan palsu. Kedua cara ini sama-sama memiliki keuntungan dan juga kerugian."

" Saudara Ruo mohon rinciannya!" ucap  Yan Xiao Er penasaran.

" Baik. Cara pertama. Kirim utusan untuk membuat  perjanjian damai dengan kekaisaran Hanguo. Berikan mereka kompensasi yang pantas atas tindakan kalian sebelumnya, baik itu berupa benda, atau dengan memberikan kota terdekat dengan wilayah  mereka. Keuntungan perjanjian ini adalah kalian secara langsung telah memiliki aliansi dan menghindari serangan dari mereka."

" Tapi apakah pihak kekasaran Hanguo akan menerima usulan itu?"

" Jika saudara yang pergi. Aku rasa usulan itu pasti akan di terima,  karena aku yakin kekaisaran Hanguo juga tidak ingin berperang. Selain itu, aku juga akan membantu."

" Jenderal Ruo benar.  Jika kita bisa menciptakan perdamaian, mengapa tidak?" ucap Jing Xiuhuan bersemangat.

" Baik itu cara pertama. Aku telah memahami keuntungan dan kerugiannya dengan jelas. Saudara Ruo, bagaimana dengan cara ke dua?"

" Saudara Xiao Er, aku tahu bahwa kekaisaran Dong memiliki jumlah pasukan yang sangat banyak, tetapi untuk menggerakkan mereka dalam waktu singkat pasti sangat sulit, karena jarak yang terlalu jauh. Pasukan palsu yang aku maksud adalah, sebarkan semua pasukan utama yang telah datang  untuk berada di luar benteng, hingga berada di wilayah netral. Tempatkan mereka di tempat itu dan biarkan benteng dalam keadaan kosong. Selain itu, gunakan perisai mantra ilusi untuk membuat jumlah kalian terlihat lebih banyak."

" Saudara Ruo, apakah ini tidak konyol?"

" Saudara Xiao Er, tenanglah, penjelasanku belum selesai." Sambil tersenyum kecil.

"  Cara ini memang terlihat konyol,  karena membiarkan pasukan di luar benteng,  dan secara otomatis itu akan membuat mereka terbunuh  dengan  mudah. Sudah aku sampaikan sebelumnya, namanya juga pasukan palsu. Tugasnya adalah menakuti lawan. Dalam hal ini, kalian harus membuat pasukan khusus yang menyebarkan informasi itu hingga tiba di kekaisaran Meng. Susupi kota-kota, serta pasukan mereka. Sebarkan informasi bahwa kalian telah siap  berperang,  bahkan akan siap menyerang."

" Tapi bagaimana jika mereka menyelidiki kebenaran berita itu ?"

" Jenderal Xiao Er, jika mereka  telah melihat  pasukan asli sudah memenuhi  wilayah Netral, aku yakin mereka tidak akan berani  memasuki wilayah  benteng." Qiaofeng bersuara.

" Jenderal Qiaofeng benar, tapi kelemahannya adalah kalian tidak akan mampu menyimpan kebohongan itu lebih lama, jika mereka telah mengetahui kebenarannya, maka bersiaplah dengan peperangan yang sebenarnya. ingat cara ke dua ini sifatnya hanya menunda."

" Saudara Ruo, terima kasih. Aku mengerti," ucap Yan Xioa Er gembira.

" Tapi bagaimana jika kita mengajukan perdamaian saja?"

" Justru itu adalah tindakan yang sangat konyol. Kekaisaran Meng akan menganggap kekaisan Dong lemah."

" Saudara Ruo benar."

Mereka lalu melanjutkan perbincangan itu dengan santai sambil menikmati makanan yang telah tersedia.

Menjelang malam, Yan Xiao Er lalu meninggalkan tempat itu untuk segera kembali ke ibukota kekaisaran Dong untuk menemui kaisar Ye Dongli.

" Guru Agung sungguh ahli strategi perang!" ucap Qiaofeng berbicara pada  Jing Xiuhuan melalui telepati  sembari menatap  Qing Ruo dengan sangat hormat.

" Benar," Jawab Jing Xiuhuan.

" Baiklah, kita kembali ke istana. Ingat jangan menunjukkan tindakan yang  mencurigakan karena kalian memang sedang diawasi."

" Baik guru agung."

Qing Ruo dan rombongannya lalu meninggalkan restoran tersebut.

*****

Istana pasukan elit Qilin Api.

Di dalam kamar.

Qing Ling yang telah menghentikan latihannya berbincang-bincang dengan She Mei Lu dengan santai.

" Adik Ling, Berapa lama lagi kita akan beristirahat di kota ini?"

" Kakak Youyu, aku juga tidak tahu. Mungkin kita akan menunggu sampai urusan Gege Ruo selesai."

" Adik, Aku tidak mengerti."

" Kakak Youyu, dalam perjalanan kita, hingga  tiba di tempat ini, apakah  kakak melihat pergerakan pasukan yang begitu banyak dari utara?"

" Benar, itu adalah pasukan kekaisaran Dong, mungkin mereka akan menyerang Wilayah utara?"

Qing Ling tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.

" Kakak Youyu, tepatnya merekalah yang akan diserang dari wilayah utara."

" Lalu apa urusannya dengan adik Ruo?"

Qing Ling lalu menceritakan perjalanannya mulai dari pulau Wugaou.  Membuat kekacauan di kekaisaran Hanguo, hingga terlibat dalam peperangan antara kekaisaran Hanguo dan Kekaisaran Dong.

She Mei Lu ternganga.

" Apakah itu alasannya mengapa  para jenderal itu memanggil adik Ruo sebagai guru agung?"

" Benar, bahkan jenderal besar mereka Jiantou Tian dan kaisar Qiang Yonggan memanggil gege Ruo dengan panggilan itu."

" Lalu bagaimana dengan masalah saat ini?"

" Peperangan itu memantik kekuatan lain untuk terlibat. Aku menduga ini ada kaitannya dengan Klan Yan."

" Adik Ling, ada apa dengan Klan Yan?"

" Di Klan Yan,  ada Yan Xiao Er, teman dan sahabat gege Ruo. Selain itu, gege Ruo memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian benua teratai biru."

" Benarkah!?"

" Benar, mungkin itu alasannya mengapa gege singgah di kota ini. Aku tidak tahu apakah kita akan terlibat secara langsung dalam peperangan ini atau tidak,  tetapi sebaiknya kita menunggu saja perkembangannya." 

" Aku mengerti," ucap She Mei Lu sambil menatap Qing Ling dengan lekat.

" Kakak Youyu, apakah ada yang salah?"

" Adiku, kamu sangat beruntung. Suamimu sangat peduli pada temanya, bahkan pada orang lain."

Qing Ling tersenyum lembut.

" Aku adalah wanita yang berbahagia. Walaupun demikian kadang aku merasa sedih."

" Mengapa bisa demikian?"

" Gege Ruo terlalu sering membahayakan dirinya, bahkan beberapa kali hampir terbunuh. Dan aku  bahkan hampir bunuh diri karena hal itu." Dengan wajah sedih. 

" Hush..., adik Ling bicara apa? Adik Ruo adalah dewa. Lagipula sudah ada aku. Aku akan melakukan apa saja untuk melindungi kalian." sambil meraih tangan Qing Ling dan menggenggamnya dengan erat.

" Kakak Youyu, terima kasih. Tapi kakak juga harus memikirkan kebahagiaan kakak, aku yakin Gege Ruo tidak akan senang jika dia menjadi beban untuk kakak."

" Kalian adalah kebahagiannku, lalu bagaimana bisa menjadi beban."

" Kakak,..." sambil memeluknya dan menangis tersedu-sedu.

" Hais..., apa lagi ini." sambil megusap-usap rambut Qing Ling dengan lembut.

" Kakak, aku adalah putri tunggal. Sejak kecil aku begitu ingin merasakan kehadiran seorang saudara..." Qing  Ling mengoceh

" Aku tidak menyangka wanita tegar dan cantik ini begitu rapuh." batinnya  sambil mengusap lemut rambut sang adik ipar.

" Adik Ling, ingat Zilong er dan Jun er," ucap She Mei Lu sambil tertawa kecil.

" Kakak..., tidak lucu."

" Hahah..., kamu itu sudah punya dua putra. Hais... Jika Jun er melihat,  entah bagaimana rekasinya." She Mei Lu menggoda sambil menyeka air matanya.

" Kakak, terima kasih sudah mau menjadi kakak kami berdua."

" Aku juga berterima kasih. Kalian berdua telah menerimaku sebagai saudara." sambil tersenyum lembut.

Tiba-tiba ruangan itu menjadi hening.

Tiba-tiba mereka berdua tertawa lepas.

" Ling er, Kakak Youyu," suara Qing Ruo mengejutkan mereka.

" Oh gege sudah kembali." sambil bergegas membuka pintu.

" Hm... sepertinya kita akan beristirahat beberapa hari lagi di kota ini. Apakah kalian keberatan?"

" Tidak masalah, lagi pula kami menyukai tempat ini."

" Baik. Ling er, Kakak Youyu, aku isturahat dulu." Sambil meninggalkan pintu kamar tersebut.

" Suamiku maaf, aku masih ingin berbincang dengan kakak Youyu, nanti aku  akan menyusul." Berbicara melalui telepati.

" Ling er, temani saja Kakak Youyu, tidak apa. Aku masih ada sedikit urusan." Sambil tersenyum lembut.

Setelah mengabari Qing Ling, Qing Ruo lalu meninggalkan tempat itu.

2. Masih di Kota Taiyang.

Dari jauh. 

Beberapa pasang mata yang mengawasi  tempat penginapan Qing Ruo dan rombongannya  begitu terkejut saat melihat Qing Ruo tiba-tiba hilang dari pandangan mereka.

" Jenderal, sejak kedatangan Jenderal Ruo,  kita benar-benar tidak bisa mengawasi tempat ini."

" Maksudnya?"

" Aku merasa tempat ini telah dilindungi oleh mantra formasi tingkat tinggi."

" Benar, tindakanya begitu mencurigakan." ucap yang lain berbicara.

" Sepertinya Kaisar Ning Hao benar-bebar tidak mempercayai kami." ucap Qing Ruo menimpal pembicaraan mereka yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Jenderal Ning Wei yang ada di tempat itu begitu terkejut.

" Bagaimana mungkin?" batinnya gugup sambil mencari alasan.

" Jen-jenderal Ruo, kami ...."

" Tindakan kalian yang  telah meragukan kepercayaan dan niat baik kekaisaran Hanguo  benar-benar melukai perasaan kami," ucap Qing Ruo santai lalu meninggalkan tempat itu.

Ning Wei dan rombongannya terdiam. Mereka benar-benar kehilangan ide untuk memberikan sanggahan. Apalagi Qing Ruo yang tiba-tiba pergi.

" Jenderal, Apa yang harus kita lakukan?"

" Tapi bagaimana dia bisa mengetahui  keberadaan kita?" ucap yang lain berbicara.

Ning Wei terdiam. " Sebaiknya kita meninggalkan tempat ini."

" Baik," jawab yang lain lalu bergerak meninggalkan tempat itu. 

Setelah Ning Wei dan rombongannya benar-benar pergi,  barulah Qing Ruo  kembali ke dalam kamarnya.

Qing Ruo memasuki kamarnya dengan tenang dan melihat Qing Ling sudah menunggunya.

" Ling er kamu tidak menemani kakak Youyu?"

" Gege, kakak Youyu ingin beristirahat sendiri." sambil tersenyum lembut.

Qing Ruo lalu duduk disampingnya, dan memeluknya dengan hangat.

" Ling er, maaf karena aku menunda perjalanan"

" Gege, tidak masalah. Lagipula aku dan kakak Youyu sudah membicarakannya."

" Ling er, terima kasih. Saat ini aku sedang memantau masalah yang sedang terjadi, semoga saudara Yan Xiao Er berhasil."

" Maksud gege?"

" Aku telah berbicara dengan saudara Yan Xiao Er untuk menyelesaikan masalah ini."

" Semoga berhasil. Lalu apakah kita  akan terlibat secara langsung?"

" Ling er, kita akan menunggu perkembangannya. Semoga berhasil, sehingga kita bisa pulang."

" Baik," baik jawab Qing Ling lembut.

Setelah berbincang-bicang cukup lama, akhirnya mereka beristirahat.

****

Di tempat lain. ( Taman belakang istana kekaisaran Luan).

Ning Hao yang sedang duduk menikmati suasana  malam di kejutkan dengan kedatangan  Ning Wei dan rombongannya.

" Yang mulia Kaisar, maaf mengganggu istirahat Anda." Ning Wei memberi hormat.

" Ning Wei, Ada apa?"

" Yang Mulia Kaisar, tindakan kami telah diketahui oleh Jenderal Ruo."

" Apa! Tapi bagaimana bisa?" Dengan wajah penasaran.

" Yang mulia, kami juga tidak tahu bagaimana dia melakukannya. Saat itu kami sedang berada di tempat pesembunyian dan mengawasi tempat peristirahatannya. Tiba-tiba dia muncul di belakang kami dan menimpal pembicaraan."

" Lalu apa yang dia lakukan?"

" Tidak ada yang mulia. Dka hanya mengatakan bahwa dirinya  sangat tersinggung atas tindakan kita ini."

" Lalu apakah jenderal lain mengetahui hal ini?"

" Kemungkinan besar tidak."

Ning Hao terdiam cukup lama, lalu mendesah.

" Kalian Pergilah aku akan memikirkan caranya."

" Baik Yang Mulia."

Setelah Ning Wei dan rombongannya meninggalkan tempat itu, Ning Hao lalu kembali ke dalam istana dengan wajah masam.

****

Pagi  hari.

" Ling er, apakah kamu tidak merasa bosan?"

" Tidak, kan ada gege. Apakah gege merasa bosan?" sambil memeluknya dengan erat.

" Sepertinya demikian. Aku ingin jalan-jalan, apakah Ling er ingin ikut?"

" Sepertinya itu ide yang bagus, lalu bagaimana dengan kakak Youyu ?" tanya Qing Ling.

" Hm... kalau dia mau ikut juga boleh."

" Baik. Gege, aku akan  mengabarinya sekarang." sambil beranjak meninggalkan tempat itu.

Saat Qing Ling keluar dari kamar, Qing Ruo memanggil Hu Shan,  Tu Hai, Jine Han dan Xie Wu.

" Tu Hai, Xie Wu Kalian pergilah ke wilayah perbatasan kekaisaran Dong dan kekaisaran Meng. Laporkan setiap perkembangan yang ada. Jine Han dan Hu Shan, kalian berdua pergi ke  kekaisaran Hanguo. Temui kaisar,  Jenderal Liu Chiu dan Jiantou Tian sampaikan pada mereka untuk menerima usulan damai dari kekaisaran Dong." sambil menjelaskan alasannya dengan rinci.

" Baik penguasa," jawab ke empat pelayan bersamaan sambil meninggalkan ruangan itu.

Tidak lama kemudian,  Qing Ling  kembali bersama She Mei Lu.

" Gege, kami sudah siap."

" Baik, mari kita pergi."

Di depan gerbang, Qing Ruo meminta pada prajurit yang berjaga untuk tidak mengatakan kepergiannya sambil memberikan cincin penyimpanan yang berisi dua buah persik  abadi dan ratusan ribu kristal jiwa.

Lima belas menit setelah Qing Ruo dan rombongan yang meninggalkan gerbang istana,  Ning Hao bersama seorang jenderal mendatangi kamar Qing Ruo.

" Yang Mulia, sepertinya tidak ada orang di dalam ruangan. Apakah mereka telah pergi?"

" Benar aku juga tidak merasakan adanya aura seseorang di dalam kamar. Apakah dia benar-benar meninggalkan tempat ini?" dengan wajah panik.

Ning Hao lalu menemui prajurit yang berjaga.

" Prajurit,  apakah kamu melihat jenderal Ruo  meninggalkan ruangannya?"

" Tidak Yang Mulia. Aku bahkan telah berjaga dari tadi malam hingga pagi ini."

" Hm... Jika dia kembali kabari aku."

" Baik Yang Mulia."

Setelah Ning Hao dan Jenderal itu pergi, sang prajurit lalu mengirim pesan jiwa pada Qing Ruo dan melapor bahwa mereka sedang dicari oleh kaisar Ning Hao.

****

Di jalanan kota.

Qing Ruo yang sedang berjalan tiba-tiba menghentikan langkahnya.

" Gege, ada apa?"

" Ada pesan dari prajurit, bahwa Ning Hao ingin menemuiku."

" Apakah kita akan membatalkan acara hari ini?"

Qing Ruo menggelengkan kepalanya.

" Ling er, aku sudah tahu maksudnya, dan itu bukanlah urusan yang penting. Sudahlah jangan dipikirkan. Aku ingin menikmati suasana kota ini." Sambil melangkahkan kakinya.

Mereka bertiga terus berjalan hingga akhirnya tiba di restoran mewah.

Kehadiran Qing Ruo yang  didampingi oleh dua wanita bercadar menarik perhatian banyak orang.

" Lihat pemuda itu sangat  tampan. Aku yakin kedua wanita bercadar itu pasti sangat cantik."

" Tuan," ucap seorang pelayan cantik menghampirinya dengan hormat.

" Pelayan, Aku ingin ruangan khusus, makanan dan minuman terbaik di tempat ini."

" Baik Tuan." Sambil mengarahkan Qing Ruo dan rombongannya  pada ruang yang dimaksud.

 

Saat Qing Ruo dan rombongannya hendak menuju tempat tersebut, seorang  gadis yang sangat cantik bersama rombingannya menghampiri.

" Tuan muda, kami juga ingin menjadi pelayan anda. Apakah boleh?" dengan hormat.

" Maksud anda nona?" tanya Qing Ruo bingung.

" Kami juga ingin menjadi gadis bercadar, sama seperti mereka."

Qing Ruo tiba-tiba tertawa.

" Nona, anda salah paham. Dia adalah istri dan kakakku."

Sang gadis  terlihat salah tingkah.

" Maaf tuan, Nyonya, tapi aku benar-benar ingin menjadi pelayan anda." dengan wajah serius.

Qing Ruo menggelengkan kepala.

" Maaf nona, aku tidak memerlukan seorang pelayan. Lagi pula jika kalian ingin menjadi pelayan, kalian salah tempat, seharusnya kalian pergi ke istana kekaisaran." Menolak dengan halus.

" Baik tuan," jawab gadis-gadis itu sambil berlalu.

Setelah para  Gadis itu pergi,  sang pelayan lalu membawa  Qing Ruo menuju ruangannya.

***

Di dalam ruangan khusus lainnya.

" Saudari Aiqing,  ini sangat aneh, karena dia tidak terpengaruh oleh mantra ilusi jerat Asmara."

" Aku juga tidak tahu, tapi walau bagaimanapun aku harus mendapatkannya. Kalian tetap awasi tempat ini, aku akan segera kembali menemui guru dan meminta petunjuknya."

" Baik saudari, serahkan ini pada kami," jawab para gadis dengan wajah serius.

👉 Mohon untuk meninggalkan jejak berupa like dan komen. terima kasih.🙏

3. Menikmati Kota Taiyang.

Di dalam ruangan khusus.

Qing Ruo dan rombongannya duduk dengan tenang sambil berbincang-bincang santai.

" Adik Ruo,  apakah kamu menyadari aura aneh itu sebelumnya?" tanya She Mei Lu. 

Qing Ruo menganggukkan kepalanya.

" Itu seperti mantra ilusi yang ingin menguasai hati dan pikiran."

" Ini sangat aneh? Karena aku bahkan tidak menyinggung mereka," ucap Qing Rui heran.

She Mei Lu menggelengkan kepalanya. " Aku rasa masalahnya ada di wajah adik."

" Apakah maksud kakak karena wajahku terlalu tampan?" sambil tertawa keras.

" Adik Ling, sejak kapan adikku ini menjadi sombong?"

" Hm... sepertinya dia dari dulu memang sombong, " jawab Qing Ling sambil tertawa kecil.

Tidak lama kemudian, para pelayan memasuki ruangan sambil membawa makanan dan minuman yang telah mereka pesan sebelumnya.

" Kakak Youyu, Apakah kakak melihat tatapan mata gadis cantik itu?" tanya Qing Ling melalui telepati.

" Adik Ling, aku juga melihatnya, tapi aku tidak dapat memahaminya dengan jelas, tetapi aku melihat keseriusan di mata itu."

" Kakak Youyu, aku melihatnya bahwa gadis itu benar-benar menyukai gege."

" Aku rasa demikian, lalu  bagaimana dengan  mantra ilusi yang mereka ciptakan?"

" Kakak, aku juga tidak tahu." dengan lirih.

" Apakah kamu cemburu?" tanya She Mei Lu menatap Qing Ling dengan lekat.

" Sedikit," jawab lirih.

" Tenanglah, aku yakin adikku akan menjaga perasaannya untukmu."

" Tapi kakak...."

" Tenanglah, aku akan mebicarakan hal ini dengan adik Ruo."

" Kakak jangan. Aku tidak ingin ini menjadi masalah. Sebenarnya aku juga tidak ingin membatasi gege Ruo." dengan wajah murung.

" Adik Ling, jangan bodoh. Tidak ada wanita yang ingin berbagi cinta dengan wanita lain. Jangan membohongi diri! Tenanglah, aku yakin adiku adalah orang yang setia. Lagipula aku tidak akan rela jika dia menyakitimu. Aku akan memukulinya jika dia bertingkah macam-macam.

" Kakak, terima kasih."

" Tenanglah, aku sangat yakin adikku adalah orang yang menghargai sebuah proses. Aku yakin kebersamaan kalian tidak akan meluntur perasaannya begitu saja."

Di hadapan mereka, Qing Ruo dengan tenang  menikmati makanannya tanpa menyadari percakapan kedua wanita tersebut.

" Ling er, Kakak, setelah ini kemana tujuan kita?"

" Aku ingin ke tempat penjualan sumber daya, serta toko pakaian," jawab Qing Ling.

" Aku rasa itu ide yang baik. Aku ingin membeli berbagai jenis sumber daya sebagai oleh-oleh untuk sekte."

Cukup lama mereka berada di tempat itu hingga mereka selesai menikmati makanannya.

" Baik, mari kita ke toko sumber daya." ucap Qing Ling penuh semangat.

Mereka bertiga dengan tenang lalu meninggalkan restoran mewah tersebut.

" Adik Ruo, adik Ling, aku merasakan seseorang terus mengawasi kita." Berbicara melalui telepati.

" Kakak, Biarkan saja. Anggap kita tidak mengetahuinya. Aku yakin mereka tidak akan berani berbuat macam-macam."

" Baik," jawab She Mei Lu  sambil terus melangkahkan kakinya mengikuti Qing Ruo dan Qing Ling.

Setelah cukup jauh berjalan hingga akhirnya tiba di sebuah kawasan yang menjual berbagai jenis tanaman herbal dan sumber daya lainnya.

Kehadiran Qing Ruo dan rombongannya sekali lagi menarik perhatian para pengunjung yang ada.

" Kakak Youyu, Ling er, beli saja apa yang kalian butuhkan." Sambil memberikan cincin penyimpanan pada mereka berdua.

" Baik," jawab kedua wanita itu penuh semangat.

Mereka bertiga lalu mulai memisahkan diri dan membeli sumber daya yang mereka butuhkan.

Tindakan Qing Ruo dan kelompoknya yang membeli berbagai jenis sumber daya langka dengan harga yang tinggi  benar-benar mengejutkan para pemilik toko dan pengunjung lainnya. 

" Gege apakah ini tidak terlalu menarik perhatian?"

" Benar, ini memang sudah menarik perhatian, tapi kita berada di ibukota kekaisaran. Aku yakin tidak akan ada yang berani membuat masalah." sambil tersenyum kecil.

" Gege benar juga. Hanya orang bodoh yang mau melakukan hal itu."

Setelah puas berbelanja di tempat itu,  Qing Ling lalu membawa She Mei Lu ke toko pakaian.

" Gege kembalilah lebih awal. Aku ingin  jalan-jalan berdua dengan kakak Youyu."

" Baiklah. Hati-hati," ucapnya sambil ternyum lembut.

Setelah Qing Ling dan She Mei Lu pergi, Qing Ruo lalu meninggalkan tempat itu.

Di dalam perjalanan. Qing Ruo merasakan kehadiran beberapa sosok terus mengikutinya.

" Ternyata orang-orang serakah selalu ada," ucapnya sambil berpura-pura tidak menyadari kehadirannya sambil  berjalan dengan santai.

Qing Ruo terus melangkahkan kakinya menuju rumah lelang terbesar yang ada di ibukota kekaisaran.

Di dalam bayangan.

" Lihat, dia menuju rumah lelang kota Taiyang, apakah dia akan kembali berbelanja di sana?"

" Benar, dari mana pemuda ini berasal?"

" Saudara aku juga tidak tahu."

Kelompok yang bersembunyi dalam bayangan itu lalu mengutus seorang anggota mereka untuk mengawasi dan mengikuti Qing Ruo memasuki rumah lelang tersebut.

Di dalam rumah lelang.

" Tuan ada yang bisa kami bantu?" Seorang pelayan menghampiri Qing Ruo dengan hormat.

" Pelayan aku ingin menemui Manager. Apakah bisa?"

" Bisa tuan mari," mari.

Sang pelayan lalu membawa Qing Ruo ke lantai tiga yang merupakan ruang khusus sang manager.

" Silakan tuan."

Di dalam ruangan itu duduk seorang wanita cantik dengan gaun merah menetap kehadiran Qing Ruo dan pelayannya dengan penasaran.

" Nona, tuan ini ingin bertemu Anda."

" Baik."

" Tuan, aku Wu Lie  manager rumah lelang Kota Taiyang. hal penting apa yang ingin Anda bicarakan dengan ku?" mempersilakan Qing Ruo  duduk.

" Nona Lie, aku Qing Ruo. Aku ingin melihat barang lelang yang akan anda lelang, Selain itu aku juga akan menjual benda lelang pada anda."

" Oh, ini menarik. Tapi sebelum kita melihat benda lelang itu, Sumber daya apa yang akan tuan jual pada kami?" 

Dengan tenang Qing Ruo lalu mengeluarkan dua buah persik Abadi.

" Tuan, apakah anda bercanda?" Sambil berdiri dari kursinya.

" Nona Lie,  apakah ada yang salah?" tanya Qing Ruo heran.

" Tuan ini sumber daya yang sangat langka mengapa anda ingin menjualnya?"

" Nona Lie, aku memerlukan sumber daya lain, sedangkan buah itu sudah tidak berguna untukku lagi." 

Wu Lie terdiam sambil menatap dua  buah persik abadi yang ada di atas mejanya.

" Tuan, ini buah persik abadi yang  berumur seratus  tahun lebih, bagaimana anda memilikinya?"

" Nona Lie, itu adalah rahasia." tersenyum ramah.

" Baik aku percaya pada tuan. Lalu apakah  ada hal lain yang anda inginkan?"

Qing Ruo menganggukan kepalanya.

" Nona, aku mencari bejana, apakah ada?"

" Ada tuan, Tapi aku tidak yakin Apakah anda ingin memilikinya atau tidak."

" Baik, mari kita lihat dulu," ucap Qing Ruo.

" Baik, mari ikuti aku tuan." 

Wu Lie lalu membawa Qing Ruo meninggalkan ruangannya menuju sebuah ruangan khusus yang berada di lantai lima.

Dalam ruangan itu Qing Ruo dapat merasakan kehadiran dua puluh orang  pendekar Dewa langit yang bersembunyi di balik dinding.

" Sungguh penjagaan yang cukup kuat," batinnya sambil mengikuti Wu Lie dengan tenang.

Setelah berjalan cukup lama , mereka akhirnya tiba di sebuah ruangan yang dijaga oleh beberapa prajurit yang menggunakan zirah emas.

Dengan tenang, Qing Ruo mengikuti Wu Lie memasuki ruangan itu.

Wu Lie dengan berhati-hati lalu membuka lemari penyimpanan sumber daya yang akan mereka lelang.

" Tuan, ini adalah lima item tingkat tinggi yang akan kami lelang." Sambil mengeluarkan lima benda yang memiliki aura  sangat kuno.

👉 Mohon dukungannya untuk meinggalkan jejak berupa Like dan komentar. terima kasih. 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!