NovelToon NovelToon

ARANA

Prulog-ARANA

Arana Adelard, itu nama Ara. Mommy Ghea yang ngasih nama itu ke Ara sebelum Mommy gak ada. Mommy ngerelain hidup nya demi Ara. Waktu masih diperut Mommy kata Dokter cuma satu yang bisa diselamatin antara ibu dan anak.

Mommy keras kepala, Mommy bilang sama Dokter harus selametin Ara bukan diri Mommy, berakhir nyawa Mommy gak terselamatkan..,

waktu kecil dulu Ara selalu nanya sama Daddy,

Mommy dimana Dad? Kenapa gak sama kita Dad? Tapi Daddy selalu ngubah topik yang Ara buat, dari kecil Ara cuman bisa liat wajah Mommy dari foto, sampai Ara tau semua nya. Dimana karna Ara Mommy kehilangan nyawa nya. Rasanya gak bisa diungkapin. Karna Ara Mommy meninggal.

Orang bilang Ara pembawa sial, itu bener Dad. Karna Ara juga Daddy ngerelain nyawa Daddy buat nyelametin Ara. Karna Ara Daddy meninggal, seharusnya Ara yang ninggal bukan Daddy, satu satu nya yang selalu ada untuk Ara sekarang pergi. Dad, Ara kangen. Ara kangen Daddy yang selalu ngelus kepala Ara, Ara kangen Daddy yang selalu noel hidung Ara, Ara kangen momen-momen sama Daddy. Dad.. bawa Ara sama Daddy.

Semua itu salah Ara, kedua orang tua Ara meninggal karna Ara sendiri. Yatim piatu. Mungkin itu sebutan Ara sekarang. Tapi kata Mommy Fika, Ara anak nya Ara gak yatim piatu Ara punya Mommy Fika dan Omdad Arkan. Mereka berdua adalah orang tua kedua yang mengisi kekosongan hidup Ara.

Untuk Mommy Fika, Ara sayang banget sama Mommy, rasa kasih sayang seorang ibu yg belum pernah Ara rasain sekarang sudah terpenuhi, itu semua berkat Mommy. Mommy terbaik. Ara sayang Mommy!!

Untuk Omdad Arkan. Ara juga sayang banget sama Omdad, Omdad adalah Daddy kedua Ara dari Daddy Dav, walaupun Omdad gak pernah anggap Ara ada dan bilang kalo Ara cuma beban.. Ara tetep anggep Omdad adalah Ayah Ara. Dulu Ara pengen banget ngerasain Omdad yang ngelus kepala Ara, tapi Ara tau Omdad gak akan pernah mau, dari jauh Ara cuman bisa ngeliat Omdad yang ngelus kepala Gean. Ara akan tunggu hari itu tiba Omdad, hari dimana Omdad nganggep Ara anak Omdad.

Kisah Ara sedih, tapi jangan kasihan ya sama Ara? Ara kuat kok..

Dan untuk hari ini kisah Ara dimulai.

Tertanda ; Arana Adelard

Episode-01

Arana adelard, atau biasa dipanggil Ara, gadis yg terkenal ceria dengan senyum dibibir pink nya menghiasi, tidak pernah pudar senyum itu dibibir nya, hingga kaum adam mengagumi nya dan menyukai nya, dirinya pun dekat dengan 6 lelaki populer disekolah nya.

Ia yg kini tengah menenteng sepedah nya menuju parkiran sekolah, namun tiba tiba dirinya dikagetkan dengan sekerumpulan geng gadis-gadis seangkatan nya yg menghalangi jalan nya.

"Sepeda lagi sepeda lagi, gak cape tuh kaki?" cibir siswi seangkatanya, Sashi. Memandang rendah Ara.

Sejak dirinya dekat dengan 6 lelaki itu, mereka siswi-siswi disekolah nya tidak menyukai nya termasuk gadis gadis dihadapan nya, namun 6 lelaki itu selalu melindungi nya. Mereka 6 lelaki itu dikenal dengan geng Bradiz. Geng yg dikagumi dan disegani, karna berisi cogan-cogan.

"Sibuk amat kamu Sushimi!"

"Nama gue Sashi bukan Sushimi!" gemertak nya tak terima.

"Mulut-mulut Ara tuh yang ngomong! Wleee" Ara menjulurkan lidah nya meledek.

"Lo ya!!" dengan cepat Sashi menjambak rambut, Ara yang tak mau kalah menjambak balik rambut Sashi sehingga membuat mereka menjadi tontonan diparkiran.

"HEH CABE IJO! LEPASIN CALON BINI GUE!" teriakan itu menggelegar membuat kedua nya berhenti dan secara bersamaan menoleh bersama.

Saga Agam, cowo yg dikenal superduper cuek dan dewasa, Saga yg paling khawatir jika terjadi sesuatu terhadap Ara, hingga Ara menganggap Saga saudara nya, namun berbeda dengan Saga yg menganggap Ara lebih dari itu.

Rian Julian, kang bucin, cowo yg dikenal dengan kesetiaan nya, sayang dirinya pandai menyembunyikan sesuatu, kaum hawa sangat menyukai Rian, sayang Rian menyukai gadis lain yg mereka sendiri tidak tahu termasuk teman-teman nya.

Orion Junayasha, playboy kelas kakap, pacar nya ada dimana-mana entah itu disekolah nya dan disekolah lain, ntahlah dirinya belum menemukan kekasih yg cocok dengan nya.

Yolion Arthur, cowo pendiam, dan tidak perduli akan sesuatu hal kecuali teman nya, lebih suka memaksa dibanding dipaksa, karna kejadian dulu yg merubah sifat nya sampai sekarang.

Gusti rahmat, lelaki yg paling sabar kalau dinistain teman-teman nya, ceria itu Gusti, pelengkap Bradiz.

"Kamu gak papa?" tanya Saga khawatir lalu membantu Ara membenarkan rambut nya yang acak acakan bak gembel. Ara menggeleng mengisyaratkan tidak apa apa.

"Heran gua Sushi, lo ada masalah apa si sama Ara?" tanya Rian yg selalu memergoki Sashi yg selalu mengganggu Ara.

"Sashi bego" Ori meralat panggilan Rian.

"Tapi lebih bagus Sushi emang" lanjut Ori. Yang dapat tampolan dari Gusti.

"Gak ada beda nya lo anjim" ujar Gusti.

"Dia iri kali" ucap Lion datar, gaya nya yg cool memasukan kedua tangan nya didalam saku celana nya.

"Wah emang bener-bener lo Sus" tambah Rian. Dibalas nyanyian oleh Ori sambil joget.

"Asek, Susi owowowo Susi, Suami takut istri"

"Buset" komentar Gusti, lalu melanjutkan ucapan nya.

"Sushi sayang mending maen Barbie yuk! Babang Gusti temenin" ujar Gusti dengan manja.

"Idih mending sama Albar!"

Satu lagi.

Albar Gerald, sempurna bagi kaum hawa, pintar, ramah dan lembut membuat Albar menjadi most wanted sekolah, kaum hawa berbondong-bondong ingin memiliki nya, namun belum ada pembicaran apa apa dari Albar.

"Ada apa nih? Kok nama gue disebut-sebut?' ujar seseorang dari arah belakang, mereka semua menatap Albar yang datang dengan gaya cool nya. Rambut nya yang ia usap kebelakang, membuat kaum hawa melihat nya histeris.

"Omght! Albar!"

"Calon iman ganteng banget siii" suara teman-teman Sashi, Sashi menatap nya tajam hingga seketika mereka terdiam menciut.

Sedangkan Ara yg tak kuasa menatap Albar, kebablakan, jantungnya berpacu dua kali lebih cepat, dikaranakan dari Bradiz, hanya Albar yg paling dekat dengan nya.

"Ara deluan ke kelas ya! Babay!" ujar Ara lalu berlari kabur.

"Lah? Si Ara kenapa?" geming Albar menatap kepergian Ara.

"Ini pasal rasa suka ketertarikan, mangkanya Bar jan ganteng" ujar Gusti.

"Yeu si dongo! Dia laki, masa ia mau cantik? Pas pembagian otak lo kemana??" balas Ori.

"Nyawer biduan" jawab Gusti.

"Anjir gak ada akhlak" sahut Rian.

***

"Selinnnnn!!" Ara melambaikan tangan nya sambil memegang buku latihan nya, dahi Selin berkerut.

"Ara udah nih mtk, Selin mau liat?" tawar Ara yg melihat Selin sedang mencari contekan.

Selin : Sahabat Ara.

"Ara! Masa Selin doang yg dicontekin! Gue juga dong!" protes Abila memanyunkan bibirnya. Yg tak sengaja melihat Ara dengan gampang nya memberikan buku latihan nya.

"Hehe, iya sini-sini, Selin sini barengan" ajak Ara lagi, Selin memutar mata nya jenggah.

"Gak, gak usah" tolak Selin dengan nada tak suka. Lalu mulai melanjutkan aksi nya yg membujuk salah satu teman nya yg lain untuk menconteki nya.

"Iih Selin, gak papa kok, Ara gak keberatan--"

"Gue gak mau!, ngerti bahasa indonesia kan?!" jawab Selin dengan nada ketus.

"Udahlah Ra, kali emang Selin gak mau, sini biar gue yg gantiin" ucap Mila yg berada disamping Selin. Disusul dengan kawan sekelas nya. Hingga buku Ara menjadi operan sana sini.

"Sok baik" seseorang berdesis.

"Woy ada yg punya Tipe-x?" suara ketua kelas, Reldo menghentikan aksi mereka.

"Gak!" jawab satu kelas kecuali Ara.

"Ara punya!" sahut nya. Lalu Reldo menyuruh nya melempar Tipe-x tersebut, Ara pun langsung melempar nya.

"Wih Ra Ra beruntung dah kelas kita dapet murid kayak lo, udah cantik, baik, pinter lagi, kalo aja temen gue kayak lo, udah sejahtera gue" ujar Mario dari belakang. Ara tersenyum mendengar nya.

"Ra!" panggilan seorang dari arah pintu, seisi kelas menengok secara bersamaan. Terlihat Albar dengan senyum nya mengarah ke Ara.

"Eh Albar, mau nemenin aku ya?" ucap Markonah dengan mengedipkan salah satu mata nya.

"Idih kepedean lo!" sahut Vero dengan ekspreksi menggelikan.

"Sory, gue mau nemuin Ara" ucap Albar menghampiri Ara, lalu mengulurkan tangan nya.

"CIEEEEEE!!!" sahut seisi kelas. Ara tersenyum malu. Lalu menyambut tangan Albar.

"Sumpah ya lo berdua itu cocok kenapa gak pacaran sih??!" ujar Abila kesal karna melihat hubungan mereka yg tidak ada penaikan.

"Bener tuh, kayak gini nih, Bil lo mau gak jadi pasangan hidup gue?" ucap Reldo yg membuat seisi kelas seketika hening.

"Hah?" Abila terkejut.

"Iya gue serius"

"ANJAY!! GAS TEROS DO!!"

***

"Oh iya, Selin temen lo Ra?" tanya Albar sambil berjalan menuju kantin. Ara mengangguk.

"Iya, Ara sama Selin dari Smp temenan" jawab Ara.

"Emang kenapa Albar?" lanjut Ara

"Dia cantik ya" puji Albar, yg membuat mata Ara memanas, sesak.

"Iya.." Ara menunduk.

"Lo kenapa? Kok jadi lemes gitu?" tanya Albar yg melihat Ara seketika melemas. Ara diam tak menjawab.

"Lo marah gue muji cewe lain?" tanya Albar lagi. Ara tetap diam.

"Lo tau? Dari apapun tetep cantikan lo" ucap Albar mengedipkan salah satu mata nya.

"Albar genit ya!" Ara mencubit pinggang Albar sambil tertawa.

"Ku ingin nikahi kamu, jadikan kau istri ku"

"Ku ingin kau jadi ibu dari anak-anakku"

"Sebut nama mu, binti ayah mu, dan semua wali kan berkata...??!!"

"SAHHHHH!!" sahut mereka yg mendengarkan Rian bernyanyi dengan gitar nya sambil sesekali melirik orang yg ia sukai.

"Ini gila tapi ku mau, menghalalkan mu oouwouwoo~menghalalkanmu~"

"ASEEEK TAREK SES!"

"Ra!" panggilan yg membuat Ara menoleh, terlihat Selin yg melambai ke arah nya  duduk sendiri dimeja kantin. Saat Ara ingin menghampiri nya tangan nya sudah ditarik deluan oleh Albar dan menuju meja Bradiz yg sudah ramai.

Senyum Selin perlahan memudar, perlahan menarik tangan nya dengan diam diri.

"Lo tau? Kalo ada yg baru yang lama lebih baik dibuang" seseorang tiba-tiba duduk didepan nya. Sashi.

"Maksud lo apa?" Selin bernada ketus.

"Jangan pura-pura bodoh Sel, Ara lebih milih mereka dibanding lo"

Episode-02

"WUIHH PEGANGAN TEROS!!" Ori bersahut melihat pegangan tangan antara Albar dan Ara yang belum terlepas, seperti enggan ingin melepas nya.

"Jangan pegangan mulu, kasian yang jomblo, termasuk gue" Gusti berjalan ditengah pegangan itu sehingga pegangan itu terlepas.

"Sewot amat lu njim" Albar membalas nya.

Ara tersenyum menunduk sedangkan Albar menggaruk tengkuknya tidak gatal. Lalu menarik kursi untuk Ara. Ara pun duduk.

"Lama bat dah lo berdua" komentar Ori.

"BIASALAH!" sambar Gusti.

"Mau pesen apa?" tanya Albar yg kursi nya ia hadapkan ke Ara, tak menggiraukan ucapan teman teman nya.

"Seterah Albar aja" jawab Ara seadanya.

"Oke, tunggu sini ya"

"Ara aja nih? Kita kita juga woy" Ori berucap lagi.

"Pesen sendiri, gue yg bayarin" ujar Albar lalu pergi.

"Widih widih, Bu Sari gorengan nya tambah yak!" Gusti bersahut, memesan gorengan.

Kini tinggal lah Ara bersama lima lelaki dihadapan nya yg tengah menatap nya curiga.

"Ke--kenapa?"

"Lo gak ada perasaan sama Albar?" pertanyaan itu terlontar dari Rian.

"Hah?? Aaa--e--enggak" Ara menjawab dengan gugup.

"Kamu yakin?" tanya Saga, Ara mengangguk-angguk.

"Eh Ion, gue minep di rumah lo yak malam ini" ucap Ori tanpa tahu jawaban Lion.

"Awas lo kepergok Ion! Mata si Ori nih Kawe, ntar lo lagi nganu-nganu ehh diliat Ori, BWAHAHAHAHA" tawa Gusti menggelegar.

Lion memang suka bermain bersama wanita penghibur, pelampiasan kata nya.

"Mbah mu Gusti" Ori melempar gorengan yg untungnya bisa ditangkap oleh Gusti.

"Emang nya nganu-nganu ngapain?" tanya Ara kepo.

"Lah? Lo gak tau Ra?" tanya Gusti cengo. Ara menggeleng dengan polos nya.

"Nganu-nganu itu--"

"Mainan doang" ucap Saga memotong ucapan Gusti dan menatap nya tajam.

"Mainan? Ara mau dong!, terus Ara nganu sama siapa?" tanya Ara yang membuat mereka cengo.

Hening~

Hening~

Hening~

"BWAHAHAHAHAHAHAHA" tawa itu menggelegar dimeja Bradiz. Ara menatap mereka heran.

"Ga! Gara-gara lo tuh!" Ori ngakak.

"SAMA BABANG GUSTI YUK NENG NGANU-NGANU NYA" ujar Gusti.

"AYUK! CARA NYA GIMANA?" Ara tertarik.

"Caranya--"

"Tawa lo semua sampe ujung njir, ada apaan dah" tanya Albar yg kembali membawa nampan berisi bakso dan es teh untuk Ara.

"Si Ara polos banget gila" Rian bersahut.

"Bar, main nganu-nganu yuk!!" Ara mengajak dengan antusias. Membuat Albar terkejut.

Hening.

"BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

"ANJIR GILA GILA"

"NGAKAK ASHUK" meja itu kembali mengeluarkan suara yg lebih keras lagi.

Albar menggeleng pelan.

"Jangan dengerin setan Ra, ntar otak lo tercemar, gue beliin bakso makan gih" suruh Albar.

"Kok cuma satu? Albar nya gimana?" tanya Ara yg hanya mendapati hanya semangkuk bakso.

"Lo aja, mau gue suapin?" antara menolak dan tak enak, Ara melahap bakso kecil itu kedalam mulut nya.

Uhuk uhuk

Karna Ara yg tersedak, dengan cepat Albar mengambil es teh yg ia bawa tadi dan langsung menyodorkan nya, membantu Ara meminum es teh tersebut.

"JIWA JOMBLO KU MERONTA-RONTA!! HEH PEMBACA NOVEL ARANA, MAU GAK JADI JODOH BABANG GUSTI? DIJAMIN GAK NYESEL DEH!!" Gusti mengerang karna melihat kemesraan Albar dan Ara, namun sayang, Saga melihat nya dengan tak suka.

[ATAP]

"Lo kenapa ngajak gue ke atap Ga? Ada yg mau lo omongin?" tanya Albar yg mendapat pesan dari Saga dan meminta nya untuk ke atap sekolah.

"Gaya lo mau ngalahin si Ori?"

"Maksud lo?"

"Lo jangan egois Bar, semua cewe mau sama lo, lo harus pilih salah satu dari mereka, termasuk Ara, lo sakitin dia, hadepin gue" ucap Saga lalu melangkah pergi meninggalkan Albar yg mencerna kata-kata nya.

Ting!

Albar melihat ponsel nya, mendapati Ara yg mengirimkan pesan untuk nya bahwa ia sudah menunggu nya diparkiran, Albar pun melangkah pergi menuju parkiran.

Sedangkan disisi lain Ara yg tengah menunggu diparkiran sembari melihat ke gerbang sekolah nya menunggu Albar menghampiri nya, karna Albar mengajak nya untuk pulang bersama.

Senang? Tentu saja.

Saat pandangan nya mendapati Albar yg berlari ke arah nya, namun tiba-tiba Albar berhenti karna seorang gadis memanggil nya. Partner lomba nya. Senyum Ara perlahan memudar.

"Ara seharusnya kamu jangan gini, Albar itu orang penting, dia udah biasa hal kayak gitu, mungkin mereka lagi ngebahas lomba mereka, tapi... Kenapa mereka asik banget sih..?" Ara yg melihat Albar tertawa bersama partner lomba nya.

Ara tidak tahu mereka membahas apa sampai bisa tertawa seperti itu.

Memang hubungan nya dengan Albar tidak ada status, mungkin karna dijodoh-jodohkan Ara membawa perasaan, hingga ia sebegitu nya dengan Albar.

Ara menunduk, meremas rok bagian bawah nya kuat, tiba-tiba Albar sudah berada dihadapannya.

"Lama nunggu?" tanya Albar.

"Eng.. enggak kok, barusan Ara disini" jawab Ara berbohong, ia dari tadi menunggu dibawah panas sinar matahari.

"Yaudah, yuk jalan, gue mau ngajak lo kesuatu tempat"

Albar lalu menaiki motor nya, memakai helm nya, dan yg satunya ia berikan kepada Ara, Ara yang kesulitan memakai helm yang diberikan Albar dilihat oleh Albar dengan baik Albar membantu nya.

"Susah amat kayak nya" ujar Albar mengambil alih tali perekat helm itu, Ara memanyunkan bibir nya. Hingga helm itu terpasang rapih dikepala nya.

"Dah, yuk naik" suruh Albar Ara pun menaiki motor nya.

"Pegangan, gue mau ngebut" ucap Albar, Ara pun melingkari tangan nya pinggang Albar.

Albar yg melihat dari kaca spion Ara yg tersenyum membuat bibir nya ikut tersenyum.

Sampai dimana Albar membawa Ara ke sebuah taman yg dihiasi lampion, serta lampu tumblr menghiasi dipohon yg paling besar.

Kemerlap-kemerlip lampu itu membuat Ara menatap nya kagum, hingga mata nya mengarah kebawah mendapati sungai yg terdapat pantulan bulan dan bintang-bintang, karna hari yg sudah malam.

"Bagus banget Bar" kagum nya. Menatap takjub.

"Lo seneng?" Albar menyender dimotor nya. Ara mengangguk antusias.

"Bagus lah, cuma lo dan hanya lo orang yg gue ajak kesini setelah sekian lama" ucap Albar membuat Ara menoleh.

Jadi apa Ara penting dihidup Albar?

Ara membatin berharap. Albar mendekati pohon yg terhias lampu tumblr itu, membuat Ara mengikuti nya.

"Albar kenapa?"Albar berbalik langsung memeluk Ara. Ara yang tiba-tiba dipeluk Albar terkejut tubuh nya menegang seketika.

"Albar..?" Ara memanggil pelan, Albar langsung melepas pelukan nya.

"Sorry Ra.. gue--"

"Albar lagi gak baik ya? Kalo ada apa apa, cerita sama Ara, Ara selalu ada disamping Albar kalau Albar lagi butuh sandaran, Ara siap jadi bahu bersandar untuk Albar" Ara tersenyum tulus.

"Thanks Ra.." Albar memeluk nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!