NovelToon NovelToon

SAHABAT KU CINTAKU

episode 01

Selamat membaca ya guys, maaf jika tak sesuai ekspektasi....

LANJUT...

Di sebuah bandara internasional,tampak seorang pemuda tampan turun dari pesawat.Langkah kaki nya gagah,ia berjalan berdampingan dengan seorang wanita paruh baya,yang tak lain adalah mama nya.

Pemuda tersebut kembali lagi kenegara,yang baru beberapa hari ditinggalkan nya.

Padahal selama ini ia tak pernah ada niat kembali tinggal disini,ia kembali waktu itu karena wanita pujaan hatinya menikah dan di culik.

Namun ia kembali kesini,karena ingin menjalan kan misi untuk mendapat kan hati wanita dari wanita yang di cintainya.

"welcome back Alan Andrew,semoga sukses ya bro".Guman Alan yang mencoba memberi semangat untuk dirinya sendiri.

Ya pria tampan tersebut adalah Alan Andrew,ia telah kembali kesini dengan membawa pulang mama nya.

"Hei lan,ngapain bengong saja kamu mau buat kaki mama lumutan karena nungguin kamu yang lelet".Kesal Mikha kepada putra semata wayang nya itu.

"Ya ampun ma,bawaan nya sensi mulu deh.Iya ini aku juga mau jalan tapi kita tungguin di depan ya.Karena nanti aku telpon Lika untuk jemput".Sahut Alan.

"Oh no,jangan coba coba kamu menelpon menantu mama,mama nggak mau dia kecapean.Lagian memang nya kamu nggak ada niat mau kasih kejutan atau apa gitu".Tanya Mikha.

"Ya ampun mams makasih ya,tumben juga ya otak tampan ku nggak bisa berpikir kali ini".Alan tengah berpikir.

"Idih narsis".Ujar Mikha sambil menggidikan bahunya.

Kedua ibu dan anak tersebut,akhirnya memesan taksi online untuk mengantarkan mereka ke apertemen mereka.

Saat di dalam taksi keduanya hanya diam saja dan sibuk dengan pikiran masing masing.

"Ya Tuhan semoga dengan kembali nya kami kesini,akan ada hal baik yang kamu lalui.Bahagiakan putra ku selalu kabulkan setiap keinginan dalam hidup nya,amin".Gumam Mikha dalam hati.

"Aku bingung nih,siapa yang harus aku hubungi lebih dulu Lika atau Yuli ya"?Batin Alan.

Kalau ia menghubungi Yuli lebih dahulu,ia takut bakalan kena amukan bodyguard segala cuacanya Yuli.Tapi jija menghubungi Lika lebih dahulu,ia takut akan mengganggu pekerjaan Lika.

Akhir nya keduanya pun sampai di apertemen yang dulu selalu di tempati Alan saat sekolah dulu.

Lagi dan lagi emosi Mikha langsung membahana,bagaimana tidak apertemen Alan sama saja dengan yang di Amerika.

"Ya ampun Lan,kamu itu sebenar nya ngefans atau apa sih sama kedua gadis ini.Sampai di mana saja,hanya ada foto mereka di dinding"?Kesal Mikha dengan tingkah lebay nya Alan.

Sedangkan Alan menggaruk kepala nya yang tak gatal,semuanya yang di ucapkan mama nya sangat betul.Ia pun menyadiri itu semua,tak ada niat bantahan sama sekali.

"Habis mau pasang foto apa,kecantikan keduanya saja sudah ngalahin semua wanita cantik di dunia ini".Sahut Alan.

"Oh jadi maksud kamu mama jelek ya,memang nya kamu lupa kalau wajah tampan kamu itu adalah warisan dari mama".Kesal Mikha.

"Bukan gitu ma,tapi sudah lah ma jangan di bahas lagi ya ma.Lebih baik mama mandi supaya segar".Bujuk Alan.

"Bilang saja kamu nggak mau dengar kan perkataan mama tadi"?ucap Mikha sambil menatap tajam kearah Alan.

"Ya elah ini emak emak,bawaan nya curiga mulu kapan kelar nya sih".Ujar Alan yang terlihat frustasi.

Alan yang sudah capek mendengar emosi mama nya,hanya karena masalah foto didinding memutuskan untuk keluar.Ia ingin bertemu dengan Lika,dan mengobrol berdua.

Namu sebelum keluar ia sempat kan menghubungi Lika dahulu,agar tahu dimana gadis tersebut berada.

"Hallo gesrek".Sapa Lika.

"Hemm hallo juga cempreng".Balas Alan.

"Kamu lagi ngapain"?Tanya Alan

"Lagi makan angin".Sahut Lika

"Maksud nya apa ya,kok bisa makan angin"Tanya Alan heran.

"Habis otak kamu tuh ya bego apa pikun sih,menurut kamu jam segini tuh orang lagi ngapain"?Kesal Lika karena Alan belum konek.

"Hehe basa basi doang kali,jangan ngegas dong nggak sayang sama umur darah tinggi kumat baru nyaho".Ejek Alan.

"Au ah,jadi ngapain telpon aku,kamu kangen ya"? Goda Lika

"Kalau iya kenapa kalau nggak kenapa"? Tanya Alan balik.

"Kalau iya aku mah biasa saja,kalau nggak aku juga mah biasa saja".Sahut Lika.

"Ya ampun ka,kamu tuh ya tega sekali jawab nya.Nggak ada yang lebih romantis dikit napa".Kesal Alan karena jawaban Lika tak sesuai harapan.

"Nggak ada,lagian kalau aku bilang kangen dalam waktu sejaman kita ketemu nggak kan".Ucap Lika.

"Oh jika itu mau kamu".Alan langsung mematikan panggilan tersebut hanya karena perkataan Lika tadi.

Lika jadi heran dengan tingkah Alan yang tiba tiba mematikan panggilan tersebut.

"Aku merindukan mu Alan Andrew,hanya kamu yang bisa buat aku lupa akan kesedihan ku.Aku meridukan mu juga Jason erlangga kenapa kamu tega meninggal kan ku disini".Lirih Lika.

"Aku tahu Lan,jika dalam hati kamu masih terukir jelas nama Yuli di sana,bagaimana pun cinta pertama akan sulit di lupakan".Sambung Lika lagi.

Semenjak di tinggal Jasson,Lika mulai merubah sikap nya.Ia yang biasa nya cempreng dan suka bicara mulai sedikit diam.

Namun berbeda jika ia bertemu dengan Yuli dan Alan , maka sikap nya akan kembali lagi.

Lika hanya diam saja di ruangan nya, karena pekerjaan nya sudah beres.Setelah beberapa menit, Lika mulai merasa bosan dan memutuskan jalan jalan di taman rumah sakit.Saat ia keluar ia dilihat nya sosok yang tak asing, namun ia coba untuk menepis nya.

" nggak mungkin itu Alan, diakan di Amerika masa dalam hitungan jam sudah di sini.Apa amerika sudah pindah y"? Gumam Lika

"ehem ehem

Lika menoleh ke arah belakang, netra nya membulat.Ternyata Alan sedang berdiri dan tersenyum kepada nya.

Seketika air matanya lolos begitu saja, ketika melihat sosok yang sangat dirindukan itu.Lika pun mendekati Alan, dan mencubit kuat pipi nya hingga Alan meringis kesakitan.Lika tak percaya jika yang ada di hadapan nya kini adalah Alan.

" Awww Ka, kamu mau lakukan penganiayaan ya, sakit tau"? kesal Alan.

Lika tak menjawab, ia malah memeluk erat tubuh Alan dihadapan nya kini.Alan yang tadi hendak marah, langsung diam.

Alan membalas pelukan Lika, karena ia juga sangat merindukan nya.Alan bahkan rela meninggalkan segala gala nya untuk kembali.

" Aku sangat merindukan mu, kenapa kamu tak ada saat ia pergi kamu tega" Tangis lika pecah di pelukan Alan

episode 02

HAIII READER KU LIKE N VOTE NYA YA YA...SUPAYA BISA MEMBUAT KU TAMBAH SEMANGAT NULIS NYA....

LOPE U FULLL

HAPPY READING YA GUYS...

LANJUT...

"**Shut aku suda disini ,jangan sedih lagi.Aku akan menggantikan nya menjaga kamu",ujar Alan sambil mencium puncak kepala Lika.

"Makasi Lan,makasi".Ujar Lika lirih

"Suda lah jangan berbicara seperti itu,bukan kah itu sudah menjadi tugas nya aku".Ujar Alan.

"Emang gitu ya,aku baru tahu".Sahut Lika sambil melepaskan pelukan nya.Alan mengacak gemas rambut Lika, karena melihat wajah nya sangat lucu.

"Ishh bisa kau hentikan tidak,rambutku jadi berantakan nih".Kesal Lika.

"Tapi tetap cantik kok".Sahut Alan.

"Emang aku cantik kok dari dulu,kemana aja kamu selama ini baru nyadar".Sindir Lika.

"Mungkin kemarin mata aku lagi rabun kali selama ini".Jawab Alan seenaknya karena ia takut jika salah jawab masalah nya bisa tambah runyam.

"Bukan rabun kali, tapi lagi sibuk sama jodoh nya orang".Sindir Lika lagi.

"Aduh bisa tidak jangan bahas itu lagi, aku udah move on kali nggak ingat yang lalu".Ucap Alan serius.

"Masa aku nggak percaya tuh, asal kamu tahu ya Jasson yang sudah mau nikah sama aku saja bisa bohong apa lagi kamu yang notabene wakil nya presiden jomblo".

Ucap Lika serius dan langsung pergi tapi dicegah Alan.

"Ka suda dong, jangan bahas yang lalu apa kamu nggak capek apa hidup dengan bayangan masa lalu"? Ujar Alan pelan.

"Terserah kamu saja, aku mau balik ke ruangan aku sekarang ". Pamit Lika.

Alan diam dan tak menyahut namun ia mengikuti langkah kaki Lika menuju ruang nya.

Saat ia hendak mendekati Lika, langakh nya terhenti karena dokter Adnan menghampiri Lika.

"Haii Ka, dari mana kok mukanya kusut amat sih"? Tanya Adnan.

"Biasa tadi ketemu buaya buntung, jadi bawaan nya kesal melulu". Sahut Lika.

"Ya suda sekarang jangan marah lagi kan sudah asa si tampan di hadapan kami". Ucap Adnan narsis.

"Ya ampun Ka, mulut nya tuh di sensor napa, masa aku setampan ini di samakan dengan buaya buntung.Terus dokter rese itu sok kecakepan lagi, awas saja kalau macam macam kubuat perkedel baru nyaho". Umpat Alan yang kesal karena Adnan yang tebar pesona.

"Suda ah jangan ganggu aku, lagian yang bilang kamu tampan siapa sih?.Yang ada My Lana lebih tampan kok,kece badai". Ucap Lika langsung masuk kedalam ruangan nya dan membanting pintu nya dengan keras.

" Aduh ni cewek mungil, tapi kelakuaan nya bar bar sekali". Adnan bergidik ngeri dan berlaku keruangan nya.

" Haha kapok kamu karbit las, berani dekati cewe aku lihat kan taring nya keluar kamu langsung keok". Ucap Alan sambil menyeringai tipis.

" Eh tunggu tadi dia ngomong Mu Lana, siapa tuh orang nya, aduh bisa kalah saing nih kalau tidak tancap gas mulai sekarang". Gumam Alan bermonolog.

Ya ampun babang Alan, kamu nggak nyadar jika itu kamu. Alan kan kalau di balik jadi Lana , memang kalau sudah bucin otak nya jadi tellmi juga .

" Aduh pusing banget aku hari ini, belum lagi bete ketemu Alan, yang kerjaan nya ingat mantan mulu. Ah betapa beruntung nya dirimu Yul, di cintai pria 3 sekaligus".Batim Lika.

Alan yang ingin mengantarkan Lika pulang, ia menunggi Lika di parkiran dan tak beranjak dari parkiran.

Para pengunjung yang keluar ke parkiran, ada yang senyum senyum melihat pria tampan yang sedang duduk si bangku parkiran.

" Aduh cowo nya tampan banget sih, aku mau kenalan ah". Ujar salah satu Abg labil.

Ia kemudian mendekati Alan dan mulai melancarkan aksi berani nya.

" Haii tampan sendirian aja nih, kenalan dong nama aku Jenita". Ucap Abg yang mungkin kisaran umur nya 17 atau 18 tahun.

Alan hanya menatap arah tangan gadis tersebut, tanpa mau membalas nya.Karena tak kunjung dapag balasan, gadis tersebut menarik tangan nya kembali dan tersenyum kecut.

" Boleh duduk di sini"? Tanya gadis tersebut yang belum menyerah.

" Silah kan saja tempat umum juga kok". Sahut Alan ketus karena melihat keagresifan

gadis tersebut.

" Makasih". Gadis tersebut langsung duduk di samping Alan, namun ia hanya fokus kearah Alan saja sedangkan yang dilihat hanya fokus ke ponsel nya saja.

" Kak sendirian saja, lagi nungguin siapa"? Tanya gadis tersebut sok akrab.

" Lagi nungguin istri".Sahut Alan singkat.

" Oh my god ternyata dia sudah menikah, ih jenita kamu kok bisa sih kepincut sama jodoh nya orang".Umpat Jenita dalam hati

" hehe nih cewek kayanya kaget karena aku bohongin". Tawa Alan dalam hati

" Tapi ganteng lho lumayan deh buat cuci mata". gumam gadis tersebut dalam hati.

Tak lama yang ditunggu Alan pun muncul, Lika sebenar nya sudah keluar dari tadi.Hanya saja ia belum berani mendekat, karena ingin melihat reaksi Alan ketika duduk di samping Abg labil.

Setelah ditunggu tapi Lika melihat reaksi Alan yang cuek saja akhirnya ia mendekat, dan menyapa Alan.

" Haii kamu belum pulang"? Tanya Lika yang sengaja menyapa Alan dengan manja, ia seolah ingin menegaskan jika Alan hanya milik nya saja.

" oh sayang kamu sudah pulang ya"? Alan menjawab sapaan Lika tak kala romantis.

Lika mengeryitkan kening nya, ia menatap Alan dengan heran seolah berkata maksud nya.Alan yang paham kebingungan Lika, akhirnya mengedipkan mata dan menoleh kearah Jenita.

Lika pun akhirnya paham dengan maksud Alan.

" Aduh gara gara Abg labil, aku jadi bohong deh.Nih My lana juga pake tebar pesona segala lagi, awas nanti sebentar ku buat penyok muka kamu tuh". Umpat Lika dalam hati.

" Iya sayang ayo pulang, aku capek banget nih". sahut Lika

" oh jadi ini istri nya ya, lumayan cantik tapi masih kalah sama aku". Ucap jenita percaya diri.

Lika yang mendengar perkataan Jenita langsung tersulit emosi,anak baru kemarin sore sok kecakepan di hadapan nya.

" eh adik kecil yang baru menetas, sana pulang jangan tebar pesona.Ingat sekolah yang benar, supaya bisa kerja biar bisa beli cermin untuk ngaca". Ujar Lika kesal

Alan hanya tersenyum ia sudah biasa mendengar Lika memarahi orang, bahkan yang lebih sadis dari ini.

Sementara Jenita yang di skak mat lika, langsung mati kutu.Lika yang kesal langsung menarik Alan agar menjauh dari tempat itu, dan masuk kedalam mobil.

" Dasar Abg labil, untuk juga aku masih kasihan kalau tidak tadi sudah ku buat jadi penghuni UGD hari ini"? Umpat Lika yang masih kesal.

Sedangkan Alan yang sudah berada di depan kemudi mobil, hanya tersenyum.wajah Lika sangat menggemas kan jika sedang marah, bahkan Alan ingin sekali mencubit nya**

episode 03

HAII READER KU TERSEYENG...

JANGAN LUPA LIKE N KOMMEN NYA YA....

KARENA DUKUNGAN KAMU SEMANGAT UNTUK KU...

LOPE U FULLL

HAPPY READING YA GUYS..

LANJUT...

Alan hanya tersenyum, ia takut bersuara sebab ia sangat tahu bagaimana kelakuan Lika saat marah.

" Sudah dong jangan cemberut saja, memang nya nggak sayang apa tuh muka".Goda Alan.

" Diam ini semua gara gara kamu, hobinya tebar pesona yang nggak jelas.Puas kamu aku di katain jelek, awas ya kalau sampai terulang lagi aku bakalan bikin wajah kamu bonyok". Kesal Lika

" Ya ampun cewek aku bar bar sekali, kalau sekali lagi salah bisa habis di terkam macan betina". gumam Alan dalam hati

" ngapain kamu bengong, lagi tertawain aku kan.Awas saja kalau aku tahu, siap siap saja kuping kamu keluar asap". Ucap Lika

" Siapa juga yang ketawain kamu, aku lagi diam mikirin sesuatu kok". Sanggah Alan

" Oh iya aku lupa mau nanyain ke kamu, ngapain kamu pulang.Memang nya kamu nggak tega ninggalin tante sama Sinta sendirian di sana"? Tanya Lika saat keduany dalam mobil.

" Sebelum aku jawab, lebih baik kita cari tempat yang pas buat ngobrol yuk". Ajak Alan

" Kamu tuh ya berlagak nya seperti apa saja, semua tempat itu sama saja buat ngobrol.Tergantung bagaimana pribadi tersebut menyikapinya, merasa nyaman atau tidak."Jelas Lika

" Kalau begitu aku masuk di deretan orang,.yang nggak suka ngomong hal penting dalam mobil padahal masih banyak tempat yang lebih nyaman". Sahut Alan.

" Ya ya terserah kamu saja, soal nya Jason kalau ngomongin sesuatu dimana saja kok yang penting ada waktu". Sambung Lika.

" Ya Tuhan Ka, bisa tidak jangan bandingkan aku dengan yang sudah almarhum,rasanya sakit banget". Gumam Alan lirih dalam hati

" Bro kok bingung sih, aku salah ngomong ya tadi maaf ya". Ucap Lika yang merasa tak enak karena membandingkan Jason dan Alan tadi.

" Aku nggak papa kok, boleh aku tahu gimana keadaan kamu sekarang"? Tanya Alan

Alan yang tadi wajah nya sumringah, kini berubah jadi sendu.Ia cemas jangan sampai Lika masih memikirkan Jason, dan belum siap menerima pria lain.

" keadaan aku baik saja,kamu jangan cemas ya.Aku nggak mungkin terpuruk terus, dan selalu memikirkan masa lalu.Aku harus bangkit dan melangkah maju dan mungkin bakalan cari cowok tamvan yang mempesona". Sahut Lika

" no no no, coba saja kamu cari yang lain, aku bakalan kurung kamu sampai tak bisa kemana mana"!Ujar Alan yang kesal karena Lika berencana mencari pria lain

" Hehe cuman ngomong doang, lagian nggak ada salah nya kali masih jomblo juga". Sahut Lika

" Seterah kamu saja, kalau begitu carikan untuk ku juga ya". Ucap Alan.

" Enak saja kamu pikir aku emak mu apa, jadi harus cari jodoh untuk anak nya".Kesal Lika

" haha iya iya maaf jangan marah ya, nanti jelek tau". bujuk Alan

Lika hanya tersenyum mendengar perkataan sahabat nya tadi.

" Ka di situ ada taman, boleh nggak aku ngajak kamu kesitu untuk ngobrol berdua".Ajak Alan sambil menunjuk sebuah taman yang di penuhi lampu, dan sambil memelankan laju mobil nya.

" Boleh ayo". Ajak Lika balik

Keduanya kini duduk berdampingan di bangku yang ada.Alan meraih tangan Lika dan menghadap kepadanya.

"Ka aku bakalan jawab pertanyaan kamu tadi tentang Sinta, tapi plis jangan jawab cukup dengarkan saja". Pinta Alan serius sambil menatap manik mata Lika

Lika tak menjawab hanya menganggukan kepala, pertanda ia mengerti dengan permintaan nya Alan.

" Alasan aku bantu Sinta ke Amerika hanya karena rasa kasihan ku saja tak lebih dari itu, dan perasaan ku ke Yuli secara perlahan sudah ku hapus.Aku tak mau menjadi perusak dalam rumah tangga mereka,apalagi keduanya adalah sahabat ku.Aku sudah kembali ke negara ini karena aku berjanji kepada seorang gadis, untuk selalu menemaninya dalam keadaan apapun".Alan menjeda ucapan nya sebentar sembari menarik nafas untuk menetral kan sedikit kegugupan nya.

" Aku minta sama kamu tolong jangan pernah katakan aku belum move on dari Yuli, aku tak mau Dika salah paham.Kamu pasti paham betul dengan watak nya, bisa ngamuk kaya angin topan tuh". Sambung Alan lagi

Namun Lika hanya diam, ia masih mencoba mencerna perkataan Alan tadi.Ia bingung apa maksud Alan dengan berjanji pada seorang gadis memang nya itu siapa?

Alan paham jika Lika belum paham dengan perkataan nya tadi, ia hanya tersenyum melihat wajah Lika yang kebingungan.

" Ada yang ingin kamu tanyakan padaku"? Tanya Alan mengejutkan Lika yang sedang melamun

" Ehh emang boleh, bukan nya tadi kamu suruh aku diam"? Tanya Lika balik

" Ya nggak gitu juga kali, masa aku sendiri yang ngomong doang bisa keram mulut ku nanti karena ngomong terus"? Sahut Alan

" hehe ok deh aku bakalan tanya, dan nggak boleh di tutupin apa lagi berbohong, karena kalau sampai itu terjadi aku bakalan mogok bicara sama kamu selama setahun". Ancam Lika sambil menatap tajam kearah Alan.

"Iya iya dokter Lika silahkan bicara, pasti akan saya jawab sampai ke akar akar nya". Sahut Alan.

" Nah gitu dong kan kelihatan nya mantap, nggak perlu makan waktu".Lika menimpali

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!