NovelToon NovelToon

KEENAN (Kontrak Pernikahan 3)

BAB 1

Suhu badan Keenan mendadak panas, badannya bergetar menahan gejolak birahi yang membucah.

"Sial, siapa yang berani memberiku obat perangsang ini?!" umpat Keenan. Dia menyadari kalau seseorang telah mencampurkan obat pada minumannya.

Keenan mengambil ponsel yang ada di saku jasnya, dia mencoba menghubungi nomor kakaknya Mikha. Namun, karena tidak segera mendapat jawaban, akhirnya Keenan menghubungi Arya sahabatnya.

"Ar, cepat kesini, aku butuh bantuanmu!" seru Keenan pada sahabatnya itu.

Arya adalah sahabat Keenan, anak dari Dewi dan Nando, adik Kiara. Keenan bersahat dengan Arya sejak masuk SMA

"Memangnya ada apa Kee?" tanya Arya dari ujung sana.

"Seseorang telah mencampurkan obat perangsang ke dalam minumanku. Jadi cepat kesini, bantu aku untuk mengatasinya," jelas Keenan.

"Apa maksudmu Kee?" tanya Arya lagi.

"Pokoknya cepat kamu kesini!" seru Keenan.

"Aku sedang berada di luar kota menemani ayah menyelesaikan pekerjaan dari daddy--mu," jawab Arya.

"Sial, lalu apa yang harus aku lakukan dengan obat ini?!" tanya Keenan sedikit mengeraskan suaranya, dia benar-benar sudah tidak bisa menahan efek samping dari obat yang di campur kedalam minumannya.

"Kamu sedang di mana sekarang?" tanya Arya.

"Aku sedang di restoran, di salah satu hotel milik Daddy."

"Kamu pesan saja satu kamar, aku akan mencarikan wanita agar bisa membantumu."

"Hei, kamu gila!" umpat Keenan. "Jika Daddy dan Mommy tahu aku bersama wanita di hotel, mereka pasti akan marah dan mencoretku dari kartu keluarga."

"Lalu apa yang bisa aku lakukan untuk bisa membantumu?" tanya Arya yang ikutan pusing.

"Kamu telpon Alea dan tanyakan apa ada cara untuk meminimalisir efek dari obat ini!" suruh Keenan.

Alea adalah anak perempuan Alex dan Ana, dia adalah mahasiswa kedokteran yang sedang menempuh pendidikan spesialisnya.

"Kenapa kamu tidak langsung menelpon dia saja?" tanya Arya.

"Hei, aku tidak mau membuat gadis pujaanmu kege'eran. Kamu tahu sendirikan, kalau sejak dulu Alea selalu mengejarku."

"Kee, apa sih kurangnya Alea hingga kamu tidak mau menerima dia jadi pacarmu?" tanya Arya lagi. "Jika kamu juga mencintai Alea, aku ikhlas melepaskannya."

"Aduh, Ar. Bukankah kamu sudah tahu alasannya, aku hanya mau menjalin hubungan dengan wanita yang mampu menggetarkan hatiku."

Padahal itu hanyalah alasan Keenan semata karena sejujurnya hati Keenan sudah terpatri pada seorang wanita bernama Anjani. Anjani adalah kakak kelas Keenan waktu SMA.

"Lalu bagaimana jika tidak ada satupun wanita yang mampu membuat hatimu bergetar? Apa kamu akan terus melajang seumur hidup?" tanya Arya lagi.

"Mungkin," jawab Keenan enteng. "Hei, Ar. Aku menelponmu untuk mencarikan aku solusi, bukan malah membicarakan hal yang tidak jelas!" tukasnya.

"Iya, iya, aku hubungi Alea sekarang. Kamu coba cari kamar dulu. Setelah mendapat kabar dari Alea, aku akan langsung mengabarimu."

"Aku tunggu!"

Keenan langsung mematikan sambungan telponnya, dia segera melakukan hal yang dikatakan oleh Arya.

Keenan lansung masuk ke salah satu kamar yang ada di hotel tersebut. Tidak lama, satu pesan dari Arya masuk.

"Kee, kamu bisa sedikit mengurangi efek obat itu dengan berendam di air dingin. Tapi, Alea bilang efektifitasnya juga tergantung dari seberapa banyaknya obat yang masuk kedalam tubuhmu."

Itulah pesan yang di tuliskan Arya. Setelah meletakkan ponselnya di atas nakas, Keenan bergegas melakukan hal yang di katakan oleh Arya. Dia masuk ke dalam bathup yang sudah dia isi dengan air dingin.

"Sial! Kenapa efek obat ini masih belum berkurang juga," umpat Keenan. Sebab sudah hampir satu jam dia berendam, efek obat itu belum juga berkurang.

"Siapa itu?" tanya Keenan saat mendengar seperti ada orang yang membuka pintu kamarnya. Karena tidak mendengar jawaban dari siapapun, Keenan keluar dari bathup untuk memastikan siapa yang datang.

BAB 2

Seorang wanita dengan pakaian alakadarnya berdiri di hadapan Keenan.

"Siapa kamu?" tanya Keenan, dia merasa risih melihat wanita yang sedang berdiri di hadapannya.

Wanita itu tidak menjawab pertanyaan dari Keenan. Dengan gaya menggoda wanita berjalan menghampiri Keenan.

"Sialan, siapa wanita ini? Kenapa dia tiba-tiba datang ke kamarku?"

Hati dan pikiran Keenan berusaha untuk menolak tubuh wanita itu. Namun, respon sebaliknya dirasakan oleh tubuh putra bungsu dari Rangga Wijaya ini. Daerah sensitifnya semakin menegang saat gadis itu mengalungkan tangannya di lehernya.

"Cepat pergi dari sini, sebelum aku benar-benar melakukan hal buruk terhadapmu!" titah Keenan. Dia berusaha melepaskan tangan wanita itu dari lehernya.

Mati-matian Keenan berusaha untuk menahan nafsu birahinya. Dia masih memiliki kesadaran untuk bisa menjaga nama baik keluarganya.

"Bagaimana kalau aku tidak mau!" tantang wanita itu.

"Kau!!"

Wanita itu menunjukkan senyum smirk-nya dihadapan Keenan.

"Jika aku tidak mengusir wanita ini, aku pasti tidak akan bisa menahan efek dari obat sialan ini," Keenan membatin.

"Baiklah, kamu yang memaksaku untuk bertindak kasar terhadapmu."

Namun, mata Keenan membeliak saat wanita itu tiba-tiba merobek sedikit bajunya.

"Apa yang kamu lakukan?!" tanya Keenan kasar.

Wanita itu hanya tersenyum, dengan menggunakan jarinya dia menghitung angka satu sampai dengan tiga. Dan tepat dihitungan ketiga, terdengar suara seseorang yang memanggil nama Keenan. Dan Keenan tahu persis suara siapa itu.

"Mommy," pekik Keenan.

"Wanita jalang, kau sengaja menjebakku rupanya."

Wanita itu kembali manampakkan senyum smirk-nya.

"Kee, buka pintunya Nak!" seru Bintang dari luar kamar. "Keenan!" panggil Bintang sekali lagi, dia kembali mengetuk pintu dihadapannya.

Keenan tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dengan apa yang akan terjadi.

Dengan kasar Keenan menghempaskan tubuh wanita itu hingga terhuyung ke lantai. Keenan segera mencari tali dan mengikat tangan wanita itu dan menyumpal mulutnya agar tidak mengeluarkan suara. Dia menyembunyikan wanita itu ke kamar mandi. Keenan tidak ingin Mommynya melihat keberadaan wanita di dalam kamarnya.

"Diam di sini! Aku akan melepaskan ikatanmu dan membuat perhitungan denganmu setelah urusanku dengan Mommy selesai!" ancam Keenan berbisik. Setelah merasa kalau wanita itu tidak akan bisa kemana-mana, barulah Keenan berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Kee, kenapa kamu lama membuka pintunya?" tanya Bintang. Dia melangkah masuk kedalam kamar putra bungsunya tersebut.

"Kenapa Mommy tiba-tiba datang ke sini?" tanya Keenan, dia berharap mommynya tidak melihat keberadaan wanita jalang yang mencoba menjebaknya.

Bintang menatapnya bingung.

"Kee, bukankah kamu yang menyuruh Mommy ke sini?" tanya Bintang.

"Shit! Ini pasti ulah wanita jalang itu!" umpat Keenan dalam hati.

"Kenapa tubuhmu basah, Kee?" tanya Bintang saat menyadari baju yang dikenakan putranya basah.

Ada rasa gugup yang Keenan rasakan saat mendapat pertanyaan dari Sang Mommy.

"Kee tadi ...."

Keenan tidak melanjutkan ucapannya. Wajahnya pias ketika mendengar suara isakkan.

"Siapa yang menangis, Kee?" tanya Bintang. Dia menatap putranya penuh selidik.

"Itu ...."

Bintang segera mencari keberadaan dari sumber suara tersebut.

"Mom, Mommy mau apa?" tanya Keenan, dia berusaha menghalangi langkah Mommy--nya.

"Apa yang kamu sembunyikan dari Mommy, Kee?" tanya Bintang. Dia memberikan tatapan tajamnya kepada Keenan.

"Tidak ada yang aku sembunyikan dari Mommy," jawab Keenan, jantungnya berdegup makin kencang saat Mommy--nya berjalan ke kamar mandi.

BAB 3

"Astaghfirullah, Kee. Apa yang sudah kamu lakukan pada gadis ini?" sentak Bintang.

Bintang membantu gadis itu melepaskan ikatan tangannya.

"Kamu tidak apa-apakan, Nak?" tanya Bintang sambil berusaha menenangkan gadis itu.

"Keenan, apa yang sudah kamu lakukan padanya?" tanya Bintang marah. Dia benar-benar tidak menyangka kalau putra bungsunya tega melakukan perbuatan keji pada seorang wanita.

"Mom, itu tidak seperti yang Mommy bayangkan." Keenan berusaha membela diri.

"Memang apa yang bisa Mommy bayangkan ketika melihat ada wanita dengan kedua tangan terikat dan baju yang acak-acakkan berada di kamar putra kesayangan Mommy?!"

"Mom, Keenan bersumpah kalau tidak terjadi sesuatu antara Kee dan dia."

"Mommy ingin sekali percaya padamu, Kee. Tapi melihat kondisimu dan kondisi wanita ini ...."

Bintang tidak melanjutkan perkataannya. Dia tidak berani membayangkan apa yang terjadi dengan mereka berdua.

"Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatanmu, Kee!"

"Maksud Mommy?" tanya Keenan, dia tidak mengerti maksud dari ucapan Mommy--nya.

"Nikahi dia!" seru Bintang.

Kedua mata Keenan membeliak, dia tidak percaya kalau Mommynya akan menyuruh dia bertanggung jawab atas hal yang tidak pernah dia lakukan.

"My, sudah Kee katakan. Kee tidak melakukan apapun padanya," tukas Keenan. "Kalau Mommy tidak percaya, Mommy boleh periksa cctv di kamar ini."

Akhirnya Bintang meminta cctv dari petugas keamanan dan sayangnya cctv yang di pasang di depan pintu kamar Keenan tidak berfungsi, cctv itu mati.

"Ini pasti ulahmu, kamukan yang merusak cctv itu?!" Keenan menatap sinis kepada gadis yang duduk di sebelah Bintang. Bahkan saking kesalnya dia menarik wanita itu kasar.

"Katakan kepada Mommy, kalau ini rencanamu!" suruh Keenan. Keenan mencengkeram bahu wanita itu dan mengguncangkannya.

Wanitu itu hanya menangis.

"Kee, hentikan!" seru Bintang kepada putranya. "Mommy tidak pernah mengajarimu berbuat kasar pada wanita!"

"Tapi, Mom. Dia itu licik, dia sengaja menjebak Kee." Keenan masih berusaha membela diri.

"Kee, kamu bisa mengelak kalau kamu tidak pernah melakukan apapun terhadap wanita itu. Tapi semua bukti menjelaskan kalau kamu sudah berlaku kasar pada wanita ini. Bahkan Mommy sendiri yang menemukan wanita ini terikat di kamar mandi dalam keadaan seperti ini. Apa kamu mau bilang, apa yang dilihat oleh Mommy ini tidak benar?!"

Keenan tidak mampu lagi berkata-kata, semua yang dia katakan pasti tidak akan ada yang percaya. Apalagi satu-satunya yang harusnya bisa menjadi bukti akurat, malah rusak.

"Kee, Mommy memang kecewa karena melihat kelakuanmu hari ini. Tapi yang lebih membuat Mommy kecewa kamu tidak mau mengakui kesalahanmu. Mommy merasa gagal mendidikmu." Bintang sungguh kecewa dengan kelakuan putranya.

Melihat air mata jatuh membasahi pipi Mommy-nya, membuat hati Keenan merasa sakit. Sejak kecil dia tidak pernah sekalipun melihat mommy-nya menangis dan sekecewa ini terhadapnya. Walau dia tidak salah, tapi air mata Mommy-nya keluar karena dirinya.

"My, maafkan Kee. Kee akan melakukan apapun asal Mommy tidak menangis seperti ini." Keenan berlutut di hadapan Mommynya yang duduk di sofa, dia menyeka air mata yang membasahi kedua pipi Mommy-nya dengan menggunakan ibu jari.

"Bertanggun jawablah atas perbuatanmu, nikahi dia, walau itu tidak akan bisa menghilangkan trauma yang terjadi pada gadis itu, setidaknya dia tidak akan dihina ketika orang melihat kondisinya seperti ini!" jawab Bintang.

Keenan menatap sisnis ke arah wanita yang sudah menjebaknya.

"Dasar jalang! Apa kamu sengaja melakukan ini agar aku menikahimu? Jika itu benar, aku pastikan kamu akan menderita dalam ikatan pernikahan kita!" batin Keenan.

"Bagaimana, Kee?"

"Jika itu bisa membuat Mommy lebih baik. Kee setuju, Kee akan menikahi dia. Tapi, Kee tetap akan mengatakan kalau Kee tidak melakukan apapun terhadap wanita itu," jawab Keenan tegas.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!