Catalea Lituhayu Anjaya atau biasa dipanggil Lea merupakan gadis berusia 20tahun. Mahasiswa kedokteran tahun ke 2 yang ingin mengambil spesialis jantung kedepannya.
Keluarganya tergolong kaya karena ayahnya memiliki perusahaan. Saat berusia 10 tahun, ibunda Lea meninggal dunia dan ayahnya memilih menikah lagi. Dari pernikahan kedua itu, Lea memiliki kakak tiri bernama Sharen dan seorang ibu tiri yang ternyata begitu licik.
Diam-diam sejak kecil Lea sering mendapat kekerasan fisik, verbal dan psikis dari ibu dan kakak tirinya itu. Bahkan hingga beranjak dewasa sekalipun tindakan itu rapi tak tercium oleh sang ayah.
Konflik yang dihadapi Lea semakin rumit ketika beranjak dewasa. Harta warisan dan saham perusahaan ternyata hanya diberikan padanya. Mengetahui hal itu, ibu juga saudara tirinya begitu geram dan semakin membencinya.
Di tengah rasa benci yang membabi buta itu, rencana perjodohan dua perusahaan malah harus dilaksanakan dan semakin membuat runyam keadaan.
Dahulu kakek Lea, pendiri Anjaya Company bersama sahabatnya pendiri Pronto Company berjanji akan menikahkan cucu pertama mereka. Perjodohan itu sendiri sebenarnya menguntungkan perusahaan ayah Lea karena kekuatan Pronto Company dan keluarga Sanders begitu besar.
Meski kekuasaan bisa didapatkan dengan menikahi cucu dari Pronto Company namun Sharen, kakak tiri Lea tidak ingin menerima perjodohan itu. Padahal sesuai ketentuannya anak tertua lah yang harusnya dijodohkan.
Rumor beredar bahwa Dean Sanders si Presdir muda itu tidak bisa disentuh wanita, dingin dan aneh.
Oleh sebab itu, Sharen meyakini bahwa akan sulit mendapatkan kedudukan juga uang dengan menikahi lelaki itu. Mereka merencanakan untuk fokus merebut harta warisan Lea yang akan cair saat usianya 22 tahun. Mereka berencana menyingkirkan Lea memaksanya untuk menerima perjodohan itu.
Kali ini lagi-lagi Lea harus berkorban demi nama keluarga, apalagi ini menyangkut keberlangsungan perusahaan ayah tercintanya.
Lea harus menikahi lelaki yang tak dikenalnya.
°°°
Pada malam perjodohan itu, Dean Sanders merenggut semua impian dan masa lajangnya.
Dengan wajah dingin dan menekan, ia melamar Lea dan membawa Lea dalam arus permainannya.
Tanpa diketahui, Dean sudah memata-matai Lea sebelum malam perjodohan. Ia merasa begitu tertarik dengan kisah hidup Lea bersama keluarga tirinya. Ia berencana mempermainkan gadis itu dan menjadikannya istri kontrak. Dean ingin membuat Lea sebagai objek untuk membuat mantannya kembali, ayahnya mempercayakan 100% perusahaan kepadanya dan demi memenuhi tuntutan perjodohan yang kepalang basah sudah disepakati kedua belah pihak.
°°°
Bagaimana kehidupan Lea didalam genggaman tangan Dean dan bayang-bayang keluarga tirinya? Apakah ia berhasil tetap hidup meski tekanan menghantuinya?
“Aku sudah muak mengurus orang tua pelit dan adik tiri pembawa sial sepertimu. Mah! Dia harus segera kita singkirkan!! Rencana itu harus segera kita lancarkan!!”
Suara Kak Sharen kakak tiriku melengking membelah ruang tamu rumah kami yang lengang. Mamah tiriku dengan wajah tak kalah merah padam terus mondar-mandir, seperti mencari akal bagaimana enaknya untuk mengekskusiku. Tidak lelah-lelahnya memang mereka berpikir licik! Astaga.
“Tapi kita harus menunggu dia berumur 22 tahun dahulu agar si tua bangka itu mencairkan warisan atasnya! Mamah tidak mau pergi tanpa membawa harta dari rumah ini! Dan kuncinya ada pada bocah ini! Kita tidak bisa mengusirnya sekarang! Lagipula si tua itu benar-benar memberikan semua hartanya pada anak kandungnya saja! Tahu begini mamah sudah meracuninya dari lama!” Mamah menjentikan telunjuknya keras di keningku, ya ampun sakit!
“Itu kan hanya tinggal dua tahun lagi mah. Kalau dia sudah menikah dengan orang itu, pasti papah tidak akan mengungkit soal warisan untuk bocah ini! Semua aset akan papah berikan pada mamah dan aku! Tenanglah, dua tahun bukan waktu yang lama karena aku yakin anak ini tidak akan bisa memutar keadaan.”
“Tapi perjodohan itu kan papah siapkan untukmu Sharen! Kalian saja sudah pernah kencan bersama! Tidak mungkin papah membiarkan anak kesayangannya menikah di usia muda.” Mamah masih tak puas dengan jawaban Kak Sharen.
“Tenang saja mah, aku sudah mencuri separuh dari keuangan papah. Perusahaan ini sedang diambang bangkrut!”
“Apa kamu gila Sharen! Kalau perusahaan ini makin bangkrut maka mamah tidak akan mendapatkan apa-apa. Kamu bodoh sekali!!!”
“Mah tenang… tenang… separuh uang itu aku bekukan sementara. Papah akan kelabakan dan satu-satunya cara ia bertahan adalah mendapatkan suntikan dana dari Presdir Dean.”
“Lalu?”
“Lalu aku akan berpura-pura hamil dengan Jonah pacarku, Presdir Dean pasti tidak mau menikah denganku dan tentu saja pilihan terakhir yang bisa papah sodorkan adalah bocah bodoh ini. Aku tidak sudi menikahi lelaki aneh seperti Dean, selama kencan saja dia tidak pernah mau kugoda! Sok suci! Jangan-jangan dia malah tidak suka wanita! Mau apa aku kalau menikah dengannya? Lebih baik kita gerogoti harta papah dari dalam saja, kepergian bocah ini untuk menikah dengan Dean akan semakin menguntungkan kita mah! Percayalah padaku!”
Seperti mendapatkan pencerahan setelah bertapa ribuan purnama, akhirnya mamah tersenyum cerah. Wajah mendungnya berubah bersemangat setelah mendengar soal ide merebut warisan versi Sharen. Apa memang otak mereka hanya berisi materi saja?
“Benar! Idemu cemerlang sayang! Kamu benar-benar jenius! Bahkan kalau bisa ketika mendengar kamu hamil, laki-laki tua itu akan malu dan kena serangan jantung hahahahaha.”
Apa mereka gila? Bisa-bisanya mereka berfikiran untuk mencelakai papah?
“Aku memang anak mamah yang paling pintar, Sharen gitu lho!”
“Sayang! Buatlah laki-laki itu tidak memilihmu. Biarkan adik tirimu yang terjebak di dalam pernikahan itu! Kalau dia merana karena pernikahan itu pasti dia akan cepat menyusul ibu tercintanya itu ke neraka! Hahahahahahahaha.”
CUKUP! AKU SUDAH TIDAK TAHAN LAGI. KALIAN BISA MENGHINAKU TAPI TIDAK DENGAN PAPAH ATAU MENDIANG MAMAHKU!
"Hey apa kalian tidak berfikir bahwa kalian untuk sudah terlalu keterlaluan dan licik? apa kalian pikir Presdir Dean mau membatalkan perjodohannya denganmu dan memilihku yang sama sekali belum pernah ia temui? Ku rasa rencana kalian tidak begitu bagus tuh." Cibirku sembari melempar senyum kemenangan ke arah guci keramik yang baru dibeli mamah tiriku dari China seminggu lalu. Ingin rasanya kupecah guci itu!
"Kau tidak usah bingung soal rencana kami. Berbuat jahat itu spesialisasi kami tahu! Kamu hanya perlu jadi korban saja dan jangan banyak omong kalau masih ingin hidup!!"
Bukanya merasa menyesal, takut atau bersalah karena sudah menyiksaku sedemikian rupa keduanya malah seolah acuh. Mamah dan Kak Sharen terus tertawa seperti orang kehilangan kewarasannya, mereka ini apa sudah kerasukan sih.
Sesekali bahkan mereka mendesah penuh hasrat membayangkan bisa segera memiliki semua harta keluarga kami. Apa harta sudah menjadi rangsangan tersendiri bagi dua orang ini! Menjengkelkan sekali!
Baru aku mau membalas sikap mereka, dengan kasar Kak Sharen kemudian melayangkan tangannya menampar pipi kiriku. Ah! Ingin sekali ku keluarkan jurus Taekwondo yang kupelajari di kampus. Ah!!!!Tahan Lea tahan…. Tahan demi papah dan tahan demi harga diri mamah…. Tahan…
“Dasar lemah! Bocah bodoh! Untuk apa kamu belajar bela diri kalau tidak pernah bisa membela dirimu! Ternyata bualan orang tua itu tidaklah benar, kamu tidak berguna sama sekali! Berprestasi, kuat, pintar, calon dokter apanya???"
Plak ! Plak! Dua kali lagi dialamatkan tamparan kencang ke pipi-pipiku. Benar-benar ya mereka cari mati! Kalau aku tidak ingat harga diri papah, sudah kupatahkan tulang leher mereka berdua!
“Hentikan! Kalian sudah kelewat batas wahai mamah dan kakak tiri! Merencanakan sabotase warisan dan perusahaan milikku saja itu sudah keterlaluan. Sekarang apa lagi ini? Pernikahan? Jebakan apa lagi sih yang ada diotak kotor kalian! Aku bisa melakukan tuntutan atas semua perbuatan licik kalian! Kamu pikir aku takut? Selama ini aku diam karena aku menghargai kedudukan kalian dan aku masih menjunjung sopan santun pada orang tua. Tapi ternyata kalian sama sekali tidak bisa dikasihani” Aku menampar balik wajah Kak Sharen dengan sekali pukul, ia terjerembab ke sofa. Ha? Gitu saja sudah tumbang? Belum-belum bisa remuk wajah penuh perawatanmu itu!
“Hah! Ternyata bocah ini sudah berani melawan mah. Kamu pikir ini akan menyakitiku? Tidak sama sekali! Rahasia yang belum kau ketahui itu akan lebih menyakitkan untukmu!!” Kak Sharen bangkit, mengunci kedua tanganku membiarkan mamah menamparku berkali-kali.
“Kamu mau tahu bocah kecil? Hah!!!!” Belum puas, mamah menjambak rambutku seperti menarik seekor kambing, membuatku terduduk di sofa ruang tamu bak narapidana.
“Penyiksaanmu dirumah ini akan segera berakhir. Apa kamu senang? Kamu akan di jodohkan dengan anak dari rekan bisnis papah mu sendiri. Itu ide papah mu lho, bukan ide kami. Yahhh, kami hanya akan menyempurnakan dan merubahkan sedikit. Walaaa! Ibu peri beraksi”
“Apa mah? Tidak! Papah mengatakan bahwa puteri tertua dirumah yang akan dijodohkan dengan Presdir Dean! Aku masih 20 tahun dan aku masih kuliah! Papah sama sekali tidak pernah memintaku menikah muda. Kak Sharen lah yang harusnya menikahi lelaki itu!”
“Aku tidak sudi menikah dengannya, meski dia kaya raya tetapi aku dengar dia memiliki kebiasaan buruk! Dingin dengan wanita, tidak mau disentuh dan dia itu gila! Aku mana mau kesulitan dengan menikahi dia. Toh, kalau kamu sudah menikah dengannya, aku yang akan mengambil alih harta warisanmu! Dan papah kesayanganmu akan segera pergi ke surga!”
Astaga! Membayangkan papah yang akan meninggalkan ku saja aku sudah khawatir. Mulut mereka memang semakin pedas saja tiap harinya!
“Aku tidak mau! Kamu saja yang menikah dengan dia, biarkan dirimu berguna wahai kakak tiri! Kenapa kerjamu hanya menghambur-hamburkan uang papah saja? Pergilah menikah dengan pria berkelas agar kau juga naik kelas!” Sengit sekali aku!
“Memangnya siapa yang meminta mu memilih hah!” Mamah menjambak rambutku lebih keras, membuatku meringis kesakitan.
“Ahhh sudah hentikan mah… hentikan! Kalau papah turun dan melihat yang kalian lakukan, dia akan marah!”
“Papahmu sedang bersiap menyambut Presdir Dean, 15 menit lagi pasti calon suami mu akan datang. Bersikap lah yang baik dan bersiap-siaplah keluar dari rumah ini! Bersiap-siaplah melihat hartamu aku kuras untuk kesenanganku! Hahahahahahaha” Ujar Sharen sembari mengekor sikap mamah, menjambak rambutku! Pengecut! Beraninya main keroyokan!
Ah! Jika aku tidak ingat pesan almarhumah mamah untuk tidak membalas perbuatan jahat seseorang. Maka sudah kucabik-cabik kedua orang sialan ini! aku hanya kasian pada papah kalau sampai serangan jantung melihat istri dan anaknya ku babat. Tapi apa ini? menikah? Menikah dengan Dean? Dean pemilik Pronto Company, Sanders Group? Yang memiliki separuh kekayaan negeri ini? apa lagi kegilaan ini??
“Mah, agaknya kita harus menyiksa gadis ini untuk terakhir kalinya. Bukankah sejak umurnya 10 tahun kita sudah melakukannya dan dia masih baik-baik saja? Aku agaknya akan merindukan masa-masa menyiram anak ini air dingin, menguncinya di gudang karena dia takut gelap atau mencampur buburnya dengan udang, karena dia alergi hahahahaha.” Sharen cekikikan dengan ekspresi membunuh, hiihhh!! Apa orang ini sudah benar-benar menjadi pysco?!
“Setuju sekali, mari selepas acara perjodohan ini kita siksa anak ini lebih keras. Mamah juga akan merindukan masa-masa memukulinya.”
Benar! Benar! Benar-benar itulah yang aku dapatkan selama hampir 11 tahun belakangan ini ketika papah memutuskan menikah dengan Tante Ika. Aku kira pernikahan indah papah dan Tante Ika akan membuat aku menemukan sosok pengganti mamah yang lembut dan bijak. Tapi apa? Hidup bahagia? Itu hanya dalam mimpi saja, kisahku itu bak neraka dunia.
Hidupku tidak lebih seperti upik abu, mereka menyiksaku, meng-hardikku, berpura-pura baik didepan papah, menghancurkan foto-foto mamah. Mereka sudah seperti iblis! Dan semakin menjadi bagai iblis ketika mereka tahu 90% kekayaan papah diwariskan padaku dan akan cair saat usiaku 22 tahun. Mereka semakin menekanku! Membuatku gila! Dan apa aku diam saja? Tentu tidak, seringkali aku melawan! Tetapi saat aku melawan, saat itulah mereka akan menyakiti papah.
Papah memiliki riwayat asam lambung akut, mereka akan mencampurkan makanan-makanan buruk pada menu papah. Melihat beliau sakit saja seperti membunuhku, maka biarlah aku menanggung semuanya tanpa papah tahu. Tapi apa ini sekarang? Pernikahan? Ya Tuhan, apa lagi kejutan yang akan Engkau alamatkan pada manusia kecil ini?
“Catalea, Sharen….” Papah menuruni anak tangga dengan wajah sumringah bersama tuxedo abu-abu favoritnya, pemberian almarhumah mamah.
“Apa kalian tidak bersiap-siap? Presdir Dean akan datang, kalian harus tampil cantik. Aku sudah merawatmu dengan baik, maka tunjukan kesopanan dan kecantikan kalian..” Kak Sharen melenggang pergi dengan mengacungkan jempol pada papah, sedang aku ikut mengekor menuju kamar.
“Baik pah, aku akan bersiap. Papah makanlah terlebih dahulu…”
“Tidak Lea sayang… Kita akan makan malam bersama dengan Presdir Dean dan ayahnya. Aku sudah menahan diri agar tidak makan sebelum ini.” Bak bidadari, secepat kilat mamah menyambar lengan papah dan menuntunnya keruang tamu. Dasar bunglon!
Malam itu perasaan takut, marah, kecewa bersatu dalam langkah kakiku. Tapi tanpa aku ketahui ada sepasang mata dan telinga yang sedari tadi mendengar juga melihat tingkah kami bertiga. Dean Jonah Anggara bersama sekretaris pribadinya yang setia, merekam semua tindakan tak terpuji dari balik jendela ruang depan rumah kami.
°°°
Dean menyeringai tak tertebak, ia berpikir bahwa ini adalah malam yang menarik. Ia menemukan gadis yang menggelitik relung hatinya. Lea! Tunggu saja, kamu akan masuk masuk ke lubang lebih dalam bersama ku.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!