Pengenalan karakter
Shinta Putri Askara
gadis apoteker cantik berusia 23 tahun,bersifat dingin, tetapi di balik sifat dinginnya,dia sangat perhatian terhadap orang lain, dia kuliah dan bekerja di rumah sakit yang berada di korea selatan, banyak hal yang dia alami selama di korea, selain alasan pendidikan dan pekerjaan, shinta ke Korea untuk melupakan trauma yang dia miliki dan mencari suasana baru, setelah kuliah nya selesai dan kontrak kerjanya habis, shinta memutuskan untuk tinggal di Indonesia atas permintaan sang bunda
2.Yatimatul jannah
biasa dipanggil jannah, usianya 23 tahun, dia gadis cantik, manis,baik, ramah, polos, kedua orang tuanya sudah tidak ada, dia sudah dianggap seperti saudara sendiri oleh shinta, karena shinta juga gak punya sudara perempuan, jannah juga sahabat terdekat shinta tentunya karena mereka bersahabat sejak masih SMP, dia juga kuliah farmasi di korea selatan bersama shinta
3.Laila Alfi
pannggilan Laila, usia 21 tahun, dia gadis belia cantik, ramah, cengeng, agak ceroboh dan manja dengan kedua kakak dan papa tentunya
4.Reyhan Putra Wijaya
seorang pria berparas tampan berumur 26 tahun, cool, cuek, dan tentunya sering di kagumi kamu hawa, setelah kuliah S1 bisnis nya, Reyhan melanjutkan kuliah S2 di korea selatan karena mama dan papa nya sedang mengurus usaha di sana, dan setelah lulus rey tinggal di Iindonesia karena mendapat amanah dari sang papa untuk mengurus rumah sakit milik keluarganya di bandung
5.Rendra Wiraga
panggilannya Rendra,umurnya 25 tahun, dia asisten sekaligus sahabat dekatnya reyhan, orangnya baik, ramah, dan juga tampan, sifatnya berbeda 180 derajat dengan reyhan😅
5.Andrew William
panggilan andrew, sifat nya tegas, pendiam, tetapi akan berubah sikap menjadi soft boy jika dengan orang kesayangannya
ayo masuk ke cerita
di korea selatan🇰🇷
author pov!
pagi ini jam 09:00 waktu seoul, adalah hari kelulusan shinta dan juga jannah, bunda endah (bunda nya shinta) juga Jannah sudah ada di kampus mereka, tetapi shinta sampai sekarang belum datang juga, karena tadi shinta menyuruh mereka berangkat duluan karena dia ada urusan sebentar
"shinta ke mana ya?" tanya mama shinta kepada jannah
"jannah juga gk tau tante, mungkin bentar lagi datang, biar jannah telepon dahulu" jawab jannah
"gimana jan? udah bisa?" tanya mama shinta
"tidak bisa di hubungi tante, jangan khawatir ya tan, mungkin masih dijalan" jawab jannah yang di balas anggukan oleh bunda endah
30 menit kemudian⏰
shinta datang sambil berlari dan tergesa gesa
"tante itu shinta udah datang te" ucap jannah membuat bunda endah menoleh ke arah putrinya yang sedang berlari
"huft,, huft,,, maaaf telat ya bun, jan" ucap shinta
"lo dari mana aja sih shin? khawatir gue tau tidak?" ucap jannah
"iya nak, kamu dari mana aja?" tanya bunda
"nanti shinta ceritain, ayo kita masuk, nanti terburu telat bund, jan" ucap shinta
SKIP-
setelah acara kelulusan selesai, shinta dan juga jannah bersyukur karena nilai yang mereka dapatkan sangat memuaskan dan membuat bunda bangga dan memeluk kedua putrinya itu, jannah memang sudah dianggap sperti putrinya sendiri oleh bunda endah, meskipun jannah tidak mau memanggilnya bunda karena baginya bunda ataupun tante itu sama saja, mereka bertiga juga berfoto bersama sambil sesekali bercanda tawa
"selamat ya, kalian berdua bikin bunda bangga nak" ucap bunda
"makasih bunda" ucap shinta
"makasih tante" ucap jannah
"oh iya kita makan siang yuk, udah waktunya nih" ucap bunda
"oke bund" jawab shinta
"oke tan" jawab jannah
-Mereka akhirnya pergi ke restoran terdekat untuk makan siang
-skip setelah makan
"alhamdulillah kenyang" ucap shinta
"alhamdulillah, sama gw juga" ucap jannah
bunda hanya tersenyum sembari menatap putri putrinya
"shinta, jannah kapan kalian mau pulang nak?" tanya bunda
shinta yang mendengar pertanyaan bundanya, dia kaget, karena jujur saja dia belum siap untuk pulang, dia takut akan mengingat kenangan buruk nya di sana dan semakin membuat trauma nya memburuk
"emm insyaalloh tahun depan ya bund, soalnya masa kontrak kerja shinta sama jannah berakhir tahun depan" ucap shinta yang memang langung membuat bunda sedikit merasa kecewa karena sudah 3 tahun putrinya tinggal di korea "maafin shinta ya bunda" lanjut shinta
*maafin shinta ya bundaa, sungguh bund shinta minta maaf* batin shinta
"iya nggak papa kok nak" ucap bunda sambil tersenyum,dia berusaha mengerti soal pekerjaan anaknya,
sedangkan jannah hanya diam menjadi saksi antara percakapan ibu dan anak itu, karena dia juga gak tau harus ngomong apa
*maafin shinta sama jannah tante, karena jannah nggak bisa ngasih tau apa yg sebenarnya terjadi sama shinta* batin jannah merasa bersalah
-Skip pulang ke apartemen shinta
"bunda istirahat dahulu ya nak,sekalian mau salat" ucap bunda
"iya bund" jawab shinta
"iya tan" jawab jannah
setelah bunda masuk ke kamar, tiba tiba jannah teringat tentang shinta yang datang telat tadi
"eh shin, lo tadi ke mana sampek telat? katanya mau cerita?" tanya jannah sambil duduk di sofa ruang keluarga
"ehh iya, jadi tadi tuh gue ketemu..... " jawab shinta
BERSAMBUNG
_______________
ini dulu untuk sekarang,maaf karena aku nulisnya malam, jadi belum bisa banyak²,mungkin untuk visualnya bisa dibayang kan sendiri sesuai bias kalian, tunggu next up nya ya!insyaalloh up tiap hari🙏☺
Flashback
pagi jam 07:00 waktu seoul, sebelum shinta ke kampus, shinta di kabari oleh dokter elina,(teman baik shinta dan psikiater pribadinya) bahwa jam 08:00 dia ingin bertemu sebentar di cafe dan shinta akhirnya menyetujuinya, shinta juga bilang sama jannah untuk berangkat duluan dan jangan menunggunya
Skip cafe
shinta melihat sekeliling sudah ada dokter elina di sana
(anggep aja mereka lagi ngomong bahasa korea ya, karena author sendiri bahasa Korea nya belum lancar😅)
"hei, maaf nunggu lama" ucap shinta sambil duduk di depan dokter sekaligus temannya itu
"gak lama kok shin" jawab dokter elina sambil tersenyum
Setelah memesan minuman, dokter elina membuka percakapan
"gue mau nanya" ucap dokter elina
"nanya apa?" tanya shinta sambil meletakkan minumannya
"apa lo yakin akan pulang ke Indonesia setelah kontrak kerja lo habis?apao bisa melupakan trauma masa lalu lo?" tanya dokter elina
"sejujurnya gue masih takut el, tapi gue akan berusaha, gue harus pulang, gam mungkin gue terus tinggal di sini, kan kasian bunda" jawab shinta lesu
"yaudah kalau memang itu keputuaan lo, gue dukung selalu kok, lo itu kuat, jadi lo pasti bisa" ucap dokter elin disertai senyum manisnya
"makasih lin" ucap shinta sambil memeluk elina yang dibalas senyum manis elina
setelah beebrapa menit ngobrol, shinta akhirnya pergi dari cafe itu hendak ke kampusnya, tapi tiba tiba tenggorokan nya kering, jadi mampir sebentar ke supermarket
setelah mendapatkan minumannya, shinta menuju kasir dan membayarnya, saat dia keluar dari cafe menuju parkiran tempat mobil nya di parkir di sana, shinta melihat ada pasangan yang kesusahan membawa barang, sepertinya mereka ingin memasukkan barangnya ke bagasi mobil, shinta pun mendekati mereka
"permisi, sini biar saya bantu"ucap shinta ramah, dia tidak menunjukkan ekspresi dingin nya karena dia ingin membantu orang di depannya kali ini
"ehh tidak usah, kami bisa kok" ucap perempuan paruh baya itu sambil memandangi shinta dari ujung kaki sampai ujung kepala
"iya, kami bisa sendiri kok, tidak enak kalau harus merepotkan kamu" ucap laki laki paruh baya itu
"saya mau membantu kok, tidak apa apa, saya tidak merasa di repotkan" ucap shinta sambil membawa barang barang di lantai parkiran
Setelah membantu pasangan itu, shinta melihat jam di tangannya, dan sudah jam 09:00, itu artinya dia akan terlambat ke kampus
"ini barangnya sudah selesai, maaf saya permisi dulu" ucap shinta
"ehh kok buru buru, saya belum berterima kasih sama kamu" ucap perempuan paruh baya itu
"iya kok buru buru? " tanya laki laki paruh baya
"saya ada urusan penting, tidak perlu berterima kasih, saya sungguh ingin membantu kalian, kalau begitu saya permisi dulu" ucap shinta sambil berlari dan langsung tancap gas menuju kampusnya
"gadis tadi cantik ya pa, seperti nya dia bukan orang korea" ucap perempuan paruh baya itu
"iya, orangnya baik lagi" balas suaminya sambil mengemudikan mobilnya
skip kampus
setelah sampai di parkiran kampus, shinta langsung turun dan berlari menuju kelasnya, saat dia berlari dia tidak sengaja menabrak seorang laki-laki
"maaf saya tidak sengaja, permisi saya buru buru" ucap shinta dan langsung berlari meninggalkan laki laki itu yang masih berdiri menatap shinta
dan setelah itu dia segera menemui bunda sekaligus jannah yang sudah menunggunya
Flashback end
"ooh jadi gitu" ucap jannah setelah mendengar cerita shinta barusan
"iya gitu" ucap shinta
"ehh lo seriusan mau pulang tahun depan?" tanya jannah, dia khawatir terhadap sahabatnya itu
"iya gue pulang, tapi gue akan tinggal di bandung, gue juga mau bangun rumah di sana" jawab shinta
"ehh srius? beneran? emang bunda setuju?" tanya jannah
"pasti setuju, daripada gue tinggal di korea terus, kan lebih baik gue tinggal di bandung" jawab shinta
"keputusan lo ada benernya juga sih, gue tau lo belum siap balik ke tempat yang bikin lo jadi kayak gini" ucap jannah
"udahlah sekarang ayo salat, trus istirahat" ajak shinta
"iya yuk" jawab jannah
Seminggu telah berlalu, bunda nya shinta sudah pulang ke Indonesia karena suami dan adiknya shinta menunggu di sana, shinta dan jannah juga kembali fokus bekerja di rumah sakit
malam ini shinta pulang sendiri dari rumah sakit, karena jannah ingin lembur katanya, jadi dia memutuskan pulang sendiri saja, saat perjalanan pulang, betapa terkejut nya saat dia melihat ada wanita paruh baya yang mau dirampok, dia wanita yang seminggu lalu dibantu shinta untuk membawakan barang di supermarket, wanita itu berdiri di depan mobilnya, sedangkan sopir dari wanita paruh baya itu sudah terkapar di aspal
shinta yang melihat itu langsung turun dari mobilnya dan bergegas menolong mereka
"woi beraninya sama perempuan" ucap shinta yang emosi melihat 2 orang laki laki melakukan tindak kejahatan, dan teriakannya membuat tiga orang itu menoleh ke arahnya
"hei bocah, gak usah ikut campur ya" ucap salah satu preman itu
"jangan ikut ikut urusan orang" ucap preman satunya
shinta yang mendengarnya hanya tersenyum saja, dan detik berikutnua tanpa banyak bicara, shinta langsung menghajar preman itu, wanita paruh baya yang ditolong hanya bisa melongo karena kaget dengan kelakuan shinta , ya bisa dibilang shinta memang jago bela diri, sampai akhirnya berapa menit kemudian kedua preman itu kalah dan berlari menjauh dari shinta, kemudian shinta menghampiri wanita itu dan wanita itu langsung memeluk shinta, kemudian shinta juga membalasnya, entah mengapa dia sangat nyaman dengan pelukan itu, shinta tau kalau wanita itu pasti agak syok dengan kejadian yang menimpanya barusan, lama pelukan itu terjadi, karena shinta merasa kasihan dengan sopir wanita itu, dia pun melepas pelukannya
"maaf, tapi kita harus cepat membawa sopir anda ke rumah sakit" ucap shinta
"oh iya maaf aku memelukmu terlalu lama" ucap wanita itu
saat shinta ingin membantu sopir itu berdiri, ada seorang laki laki yang datang menghampiri mereka
"maaf nyonya, saya terlambat, apa nyonya baik baik saja?" ucap laki laki itu berbahasa Indonesia yang merupakan anak buah wanita itu
"tidak apa, aku baik baik saja, ada seorang gadis yang menolongku, lebih baik kalian bawa pak dodi kerumah sakit sekarang" perintah wanita itu menggunakan bahasa Indonesia juga
*ohh jadi mereka orang Indonesia juga toh* batin shinta yang mendengar percakapan mereka
laki laki itu menuju ke arah shinta dan membopong pak dodi ke dalam mobil, lalu laki laki itu keluar menghampiri shinta dan majikannya tentunya
"Terima kasih kamu sudah menolong saya" ucap wanita itu
"Terima kasih anda sudah menolong majikan saya, anda bisa meminta imbalan apapun" ucap laki laki itu
"sama sama, saya berniat menolong dan tidak mengharapkan imbalan ,kalau begitu saya permisi dulu" pamit shinta kemudian berlalu masuk ke mobil dan pulang ke apartemen nya
*anak itu baik sekali, aku nyaman dengannya* batin wanita itu
*ternyata zaman sekarang masih ada orang yang tidak mau diberi imbalan* batin laki laki itu
dan akhirnya laki laki dan wanita itu pergi menuju ke rumah sakit untuk mengobati supirnya
skip apartemen shinta
shinta sedang tiduran di kamar sambil memikirkan kejadian tadi
*heran deh, negara korea udah modern kayak gini juga masih ada tindak kejahatan* batin shinta
*tapi kenapa aku nyaman sekali dngan wanita paruh baya itu* batin shinta
"ahh sudahlah ayo tidur shinta, besok kerja" ucap shinta yang tak lama kemudian dia tertidur dengan lelapnya
BERSAMBUNG
_________________________________________________________________
terima kasih bagi yang sudah mampir🙏insyaalloh nanti up lagi
3 hari sudah kejadian kemarin, sekarang shinta sedang bekerja seperti biasa di rumah sakit
saat jam makan siang, shinta pergi ke kantin disusul dengan jannah, tetapi jannah heran dengan shinta, karena raut mukanya menunjukkan kalau dia sedang murung, makanan pun hanya di aduk, maka dari itu dia akan bertanya pada shinta hari ini
"Tata!" panggil jannah, tata adalah panggilan shinta dengan orang terdekatnya saja
"hmm?" jawab shinta
"lo kenapa hari ini? kayaknya ada yang lo sembunyiin dari gue" tanya jannah sambil melayangkan pandangan menyelidik
"gapapa" jawab shinta dan tentu saja jannah tidak percaya dengannya
"ceritain, atau gue bocorin rahasia lo ya" ancam jannah dengan tangan menyilang di dada
"lo ngancem mulu, iya ni gue ceritain, jadi tadi malam bunda nelfon" ucap shinta yang langsung dihentikan jannah
"trus trus? ngapain nelfon?" potong jannah
"makanya dengerin dulu, jangan langsung motong ucapan orang" ucap shinta
"ya maaf, lanjutkan!" ucap jannah
"trus bunda nyuruh gue pulang dan ngebatalin kontrak kerja, ya gue bilang aja kalo ngebatalin harus bayar denda, trus bunda bilang " bayar aja dendanya" gitu jan, gue alasan aja ga punya uang" ucap shinta
"jadi itu yang buat lo murung seharian?, eh emang bunda lo gak tau apa kalau lo punya cafe di sini? " tanya jannah
"bunda gak tau, gue gak bilang, nanti aja bilangnya kalau udah pulang" jawab shinta
"ohh yaudah lah jangan di pikirin, fokus kerja dan pulang tahun depan" ucap jannah sambil tersenyum lebar
"hmm" jawab shinta
SKIP pulang kerja
parkiran rs
"lo pulang sendiri ya, gue mau keluar"ucap shinta sambil masuk ke mobil nya
" yaudah, gue tau lo butuh waktu sendiri kan, hati hati ya" ucap jannah dan pergi meninggalkan shinta
____________
shinta pergi ke cafe untuk mengecek pengeluaran dan pemasukan cafe nya namun saat dia sedang duduk dan menunggu orang untuk membawakan berkas, ada seseorang yang datang menghampirinya
"ehh kamu, kita bertemu lagi" ucap wanita paruh baya itu, ya dia adalah orang yang ditolong shinta kemarin
"oh iya nyonya" jawab shinta sambil tersenyum tipis
"bagaimana kabar kamu? oh ya siapa nama kamu?"tanya wanita paruh baya itu
" saya baik baik saja, kalau anda sendiri?, nama saya shinta nyonya" jawab shinta
"ah syukurlah, saya juga baik baik saja, oh ya nama saya riana, panggil saja mama (eomma) riana" ucap wanita paruh baya itu sambil mengulurkan tangannya
"Mama?" tanya shinta bingung, juga sambil membalas uluran tangan wanita paruh baya itu
belum sempat dijawab oleh nyonya riana, datang orang yang membawa berkas yang shinta minta tadi
"ini daftar pngeluaran dan pemasukan cafe bulan ini kak" ucap gadis itu, dia orang suruhan shinta untuk mengurus cafe itu
shinta pun memeriksanya dan
"masih stabil, kerja bagus" ucap shinta sambil tersenyum tipis dan memberikan berkasnya pada orang itu lagi
"kalau begitu saya permisi kak" pamit gadis itu dan dibalas anggukan oleh shinta
"oh jadi kamu pemilik cafe ini?apa kamu bukan orang korea?" tanya nyonya riana
"iya nyonya, saya orang Indonesia" jawab shinta di iringi senyum tipis
"kalau begitu mulai sekarang kita bicara bahasa Indonesia saja ya,dan jangan panggil saya nyonya, panggil aja mama, emm bisakah kita bicara di taman dekat sini sebentar?" tanya nyonya riana
"boleh" jawab shinta dan mereka langsung beranjak dari duduknya untuk pergi ke taman
DI TAMAN
"nyonya ingin membicarakan apa ya?" tanya shinta
"jangan panggil saya nyonya, panggil mama ya!, saya hanya ingin bicara berdua saja dengan kamu, saya nyaman dengan kamu, makanya panggil saya mama ya?" jawab nyonya riana
"baik ma" jawab shinta dengan tersenyum tipis
"oh ya saya perhatkkan sepertinya kamu sedang ada masalah dan memikirkan sesuatu, apa saya boleh tau, mungkin dengan kamu cerita,kamu akan merasa lebih tenang, saya seorang ibu, jadi saya tau perasaan seorang anak peremuan" tanya mama riana, awalnya shinya hanya diam saja, tapi kemudian
shinta mulai menjatuhkan air matanya, selama ini tidak ada yang peduli dengannya, dia terharu karena baru bertemu dengan mama riana, tetapi sifatnya sudah seperti seorang ibu kandung, mungkin ini alasan shinta nyaman dengan mama riana
mama riana yang melihatnya pun langsung memeluk dan mengelus punggung shinta secara perlahan, berapa menit pelukan itu terjadi, shinta pun sudah tenang, dan akhirnya mama riana pun membuka percakapan
"apa yang terjadi? kalau kamu enggan cerita ya gak apa apa" ucap mama riana sambil tersenyum
"emm jadi sebenarnya........ " shinta menceritakan semuanya, alasan dia ke korea, tentang trauma, dan penyebab trauma nya, entah mengapa saat itu dia menceritakan semua rahasianya, seperti ada yang mendorongnya untuk mengatakan yang sejujurnya
mama riana yang mendengarnya pun sampai menitikkan air mata, dia terharu dengan cerita kehidupan yang shinta ceritakan kepadanya, dia memeluk shinta seperti anaknya sendiri, saat ini mama riana menganggap shinta sebagai anak perempuannya, selain nyaman dengan shinta, mama riana juga tidak punya anak perempuan, maka dari itu dia akan menyayangi shinta,
setelah melepas pelukan nya, shinta pun membuka percakapan
"maafin shinta kalau tadi ceritanya lebay" ucap shinta sambil menghapus air matanya
"itu nggak lebay, mama justru senang karena kamu terbuka sama mama" ucap mama riana
"hhehe, oh iya ma, jangan panggil aku shinta ya ma, panggil aja tata, tata itu panggilan shinta untuk orang orang terdekat shinta" ucap shinta sambil tersenyum
"iya, mama juga mau minta nomor telepon kamu" ucap mama riana
"oh iya ma" jawab shinta
setelah bertukar nomor telepon, shinta dan mama riana pun bergegas pulang ke rumah masing masing.
Apartemen shinta
"jannah, gue pulang" teriak shinta
"iya iya jan ngegas napa, gue juga denger kali" jawab jannah
"ya maaf" ucap shinta
"lo tumben cepet pulangnya? biasanya juga lama kan kalau lo butuh nyendiri" tanya jannah
"emang cepet aja" jawab shinta singkat dan meninggalkan jannah yang masih mematung sendiri, karena jannah merasa ada yang beda dengan sahabatnya yang satu ini
"ah udahlah nanti aja nanya nya" ucap jannah dan pergi ke kamarnya
SKIP_____________
apartemen shinta
sudah waktunya makan malam, dan di meja makan juga sudah ada beberapa makanan, ya mereka pesan online tadi
"jannah ayo makan, nanti keburu dingin" teriak shinta pada sahabatnya
"iya bawel gue dateng nih, gausah teriak teriak napa, dari tadi teriak mulu" protes jannah
"ya udah ayo makan" ucap shinta
dan saat makan malam berlangsung, ponsel shinta berbunyi, tertera nama mama sebagai penelfon, shinta pun mengangkatnya
"halo ma?" ucap shinta yang membuat jannah tersedak makanannya
"mama siapa?" tanya jannah, dia belum pernah melihat shinta memanggil seseorang mama ke siapa pun
"diem bentar" jawab shinta
*mama siapa sih? lo kesambet apaan sih shin, ya ampun* batin jannah menangis, mungkin dia mengira kalau shinta udah gila
BERSAMBUNG
_________________________________________________________
ig: @shintanrynjn_
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!