Freya Ratunisa seorang gadis berhijab. Dia cantik dan memiliki perawakan yang ideal. Warna kulitnya putih dan senantiasa tersenyum ramah pada siapapun yang menyapanya. Dia gadis yang pekerja keras dan pantang menyerah. Hidupnya selalu dijalani dengan semangat dan doa yang selalu dipanjatkannya pada Allah SWT.
Freya senang sekali hari ini,raut mukanya yang berseri-seri terlihat jelas. Freya berjalan menuju Gedung Graha Buana. Gedung itu biasanya disewa untuk acara resepsi, ulang tahun, kelulusan sekolah dan acara lainnya. Gedung itu sangat besar dan megah mampu menampung sampai ribuan orang. Freya masuk ke dalam gedung itu. Dia menemui bagian pengurus administrasi gedung itu untuk melunasi biaya sewa gedungnya.
"Assalamu'alaikum"ucap Freya.
"Wa'alaikumsallam"ucap Admin itu.
"Mba, saya Freya yang membooking gedung ini untuk tanggal xxxxxxx"ucap Freya.
"Oya Nona Freya Ratunisa ya"ucap Adim itu.
"Iya"ucap Freya.
"Maaf mba dari pihak gedung dibatalkan untuk hari itu, tapi ditanggal lain bisa"ucap Admin itu.
"Saya kayanya sudah bayar bookingnya"ucap Freya.
"Kami akan mengembalikannya beserta ganti rugi pembatalannya"ucap Admin itu.
"Gak bisa gitu, saya sudah pesan undangan dihari itu dan tertulis gedung ini diundangkan itu"ucap Freya.
Freya bingung dan kecewa karena dia sudah mempersiapkan pernikahannya. Dia sudah terlanjur pesan undangan, katering, penata rias pengantin, dan lain-lainnya untuk hari itu.
"Tenang Nona Freya semua kerugian anda akan ditanggung"ucap Admin itu.
"Memang kenapa dihari itu dibatalkan untuk saya"ucap Freya.
"Sudah ada seorang pengusaha yang memesan dihari itu juga"ucap Admin itu.
"Tapi saya lebih duluan bookingan"ucap Freya.
"Memang benar anda lebih dulu, itu sebabnya beliau akan mengganti kerugian anda"ucap Admin.
"Gak bisa gitu mba,saya gak butuh uang ganti rugi. Pokoknya saya mau menikah digedung ini dihari itu karena saya sudah booking duluan"ucap Freya.
Freya gak habis pikir ada orang yang menyerobot padahal dia sudah booking duluan. Dia tidak akan mengalah untuk ini karena dia merasa tidak salah.
"Sebaiknya Nona bicara sendiri pada orangnya, itu beliau kesini"ucap Admin itu menunjuk kearah seorang laki-laki.
Laki-laki itu mengenakan baju setelan jas hitam yang biasa dipakai untuk ke kantor. Dia terlihat tampan, maco, tinggi dan keren. Gayanya sangat stylist dan barang yang dikenakan dan dibawanya branded. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah Freya.
"Tuan Arian ini Nona Freya yang kemarin booking duluan"ucap Admin itu.
"Oh Nona Freya, ini cek silahkan diisi berapa kerugian anda, saya akan mengganti"ucap Arian dengan arogan.
Freya langsung menyobek cek itu. Dan menaburkannya diatas kepala Arian. Freya sangat marah seakan-akan uang akan menyelesaikan segalanya.
"Pria arogan menyebalkan anda memang kaya, bukan berarti bisa membeli segalanya"ucap Freya sambil menabur cek yang sudah disobek.
"Hei wanita, aku masih berbaik hati mau mengganti kerugianmu"ucap Arian.
"Kalau kau baik kau tidak akan menyerobot antrian"ucap Freya.
"Aku ini orang kaya, suka-suka aku mau ngapain juga"ucap Arian.
"Dasar pria arogan menyebalkan, aku sumpahin ya pernikahanmu gak akan lama"ucap Freya kesal sambil berjalan meninggalkan tempat itu.
"Aku sumpahin juga pernikahanmu gak lama, dengar itu"ucap Arian kesal.
**********
Freya pulang kerumahnya dengan hati yang kesal dan kecewa. Freya terus berbicara sendiri sambil berjalan menuju kamarnya. Adiknya Fina membuntuti kakaknya sampai kamar.
"Apa sih kak dari tadi ngomel sendiri terus"ucap Fina.
"Itu pria arogan yang menyebalkan"ucap Freya.
"Pria arogan menyebalkan siapa?"tanya Fina.
"Tadi kakak ke Gedung Graha Buana untuk melunasi sewa gedung, eh ternyata ada yang menyerobot tanggal yang kakak booking"ucap Freya.
"Ya ampun nyebelin banget kalau kaya gitu"ucap Fina.
"Udah gitu, dia sok kaya mau ganti rugi segala"ucap Freya.
"Ih,gue tampol kalau deket deh"ucap Fina.
"Yang lebih nyebelin lagi dia bilang dia orang kaya jadi suka-suka mau ngapain juga, ih pokoknya sebel deh kakak"ucap Freya.
"Nyebelin banget sih kak orang itu"ucap Fina.
"Ya gitu deh"ucap Freya.
Freya mempersiapkan pernikahannya bersama Andika. Andika teman satu kantornya. Mereka dekat sejak Freya bekerja dikantor itu. Lalu mereka memutuskan untuk menikah. Freya yatim piatu dan hanya memiliki seorang adik perempuan bernama Fina. Fina juga sudah bekerja disebuah perusahaan. Fina juga sudah memiliki tunangan bernama Nara. Nara teman kuliah Fina saat dikampus dulu. Fina menunggu Freya menikah dulu setelah itu baru dia akan menikah dengan Nara.
Freya tidak menyangka gagal menyewa gedung yang dia mau padahal sudah duluan booking. Freya merasa laki-laki tadi itu sangat arogan dan menyebalkan. Freya berharap tidak bertemu lagi dengan laki-laki itu.
Malam harinya Freya sholat malam. Dia memohon pada Allah SWT agar diberi kemudahan dan kelancaran sampai dihari pernikahannya.
*******
Fina menemani Freya ke butik gaun pengantin. Hari ini Freya mau fitting gaun pengantin. Ternyata disana Arian juga sedang mengajak Eriska fitting gaun pengantin juga. Freya dan Eriska memakai gaun pengantin mereka. Ternyata gaun pengantinnya tertukar. Eriska marah pada asisten desainernya karena gaunnya tidak sesuai pesanannya. Gaun milik Eriska bertahta berlian dan mutiara disekeliling gaunnya.
"Mba gimana sih ini bukan gaun saya, walaupun agak mirip tapi ini gak ada berlian dan mutiaranya"ucap Eriska.
"Iya Nona maaf sepertinya tertukar, saya akan menukarnya kembali"ucap asisten desainer itu.
Mendengar Eriska marah, Arian masuk keruang itu. Arian menemui Eriska dan menanyakan penyebab kemarahannya.
"Kenapa sayang?"tanya Arian.
"Gaunku tertukar"jawab Eriska.
"Coba lihat"ucap Arian mengambil gaun itu.
"Ini mah gaun pengantin biasa bukan gaun pengantin mewah punyamu"ucap Arian.
"Iya sayang"ucap Eriska.
"Baik, saya minta maaf biar saya tukar lagi"ucap asisten desainer itu.
"Aku gak mau gaun yang sudah dipakai orang"ucap Eriska.
"Yaudah sayang kita pesan lagi ya"ucap Arian.
"Makasih sayang"ucap Arian.
Akhirnya Eriska memesan lagi gaun pengantin baru. Sementara Freya mengenakan gaun pengantin milik Eriska. Freya terlihat sangat cantik. Dia menunjukkan dirinya pada Fina. Freya tidak menyadari gaunnya pengantinnya tertukar karena modelnya sama.
"Fina coba lihat"ucap Freya
"Kak Freya cantik banget mirip putri raja"ucap Fina.
Selesai fitting gaun pengantin dia mau mencoba melepas gaunnya tapi agak susah. Freya keluar dari ruangannya untuk mencari asisten desainer itu,agar membantunya melepaskan gaunnya. Freya terus mencari dari satu ruangan ke ruangan lain. Sampai pada akhirnya bertemu dengan Arian. Mereka bertatap muka satu sama lain. Arian takjub melihat kecantikan Freya waktu mengenakan gaun pengantin yang indah itu. Tapi seketika dia tersadar gadis cantik itu adalah gadis keras kepala yang kemarin menyobek cek dan menaburkannya diatas kepala Arian.
"Kamu ngapain disini pria arogan menyebalkan?"tanya Freya.
"Kamu juga ngapain disini?"tanya Arian balik.
"Entah kenapa aku selalu bertemu denganmu, semoga tidak mendapatkan kesialan lagi"ucap Freya.
"Siapa yang mau bertemu dengan gadis keras kepala sepertimu juga"ucap Arian.
"Yang jelas aku lagi fitting gaun pengantinlah, kamu sendiri juga ngapain disini?"ucap Freya.
"Aku juga lagi mengantarkan calon istriku fitting gaun pengantin"ucap Arian.
Saat mereka sedang berdebat, Eriska keluar dari ruang desainernya. Eriska menuju ke ruangan dimana Arian berada. Dia melihat seorang wanita sedang berdebat dengan Arian. Wanita itu memakai gaun pengantin yang dia pesan.
"Oo...kamu yang memakai gaun pengantin yang aku pesan, sini lepas ini punyaku tahu"ucap Eriska memaksa melepas gaun pengantin yang dikenakan Freya.
"Eh, apaan sih nanti sobek"ucap Freya.
"Lepas gak ini gaun pengantinku"ucap Eriska menarik gaun pengantin itu.
Saat Eriska menarik gaun pengantin itu,gaun pengantin itu akhirnya sobek. Gaunnya sampai sobek. Seketika Arian melepas jasnya untuk menutupi tubuh Freya karena gaun pengantinnya robek.
"Sudah cukup Eriska, ayo pulang"ucap Arian.
"Kenapa ya setiap bertemu denganmu ada masalah"ucap Freya pada Arian.
"Jelas-jelas kamu yang salah"ucap Eriska.
"Bukannya kamu terimakasih aku sudah menutupi tubuhmu, kau malah menyalahkan ku"ucap Arian.
"Ambil nih Jasmu kembali, aku tidak butuh, aku harap kita gak akan bertemu lagi"ucap Freya.
"Aku juga tidak berharap bertemu dengan gadis keras kepala sepertimu"ucap Arian.
Freya meninggalkan ruangan itu dan segera mengenakan pakaiannya. Dia langsung mengajak adiknya pulang. Begitupun dengan Arian, dia juga mengajak Eriska pulang kerumah.
Freya sudah berhenti bekerja semenjak jadi istri Andika. Dia menjadi ibu rumah tangga yang mengurus suami dan rumah mereka. Freya bangun pagi menyiapkan sarapan dan keperluan untuk Andika. Dia begitu sibuk dipagi hari. Setelah semua selesai barulah Freya membangunkan Andika.
"Sayang bangun....bangun....."ucap Freya.
"Masih ngantuk"ucap Andika.
"Bukannya hari ini kenaikan jabatanmu ya"ucap Freya.
"Iya....tapi ngantuk"ucap Andika.
"Sayang ayolah, aku membuatkanmu nasi goreng kesukaanmu"ucap Freya.
"Oke"ucap Andika.
"Aku menunggumu diruang makan ya"ucap Freya.
"Iya sayang"ucap Andika.
Freya keluar dari kamar itu menuju ke ruang makan menunggu Andika. Sementara Andika pergi ke toilet untuk mandi. Setelah selesai berganti pakaian Andika ke ruang makan duduk dikursi bersama Freya.
"Sayang segini cukup?"tanya Freya menuang nasi goreng itu ke piring Andika.
"Cukup"ucap Andika.
Andika mulai memakan nasi goreng itu.
"Sayang mau susu atau kopi?"tanya Freya.
"Kopi aja"ucap Andika.
Freya membuatkan Andika kopi untuknya.
"Nih sayang"ucap Freya.
"Makasih ya"ucap Andika.
"Sayang nanti sore kamu sibuk gak?"tanya Freya.
"Sibuk sayang, kamu tahukan aku baru mau diangkat jadi Direktur masa pulang sore kan gak enak"ucap Andika.
"Oh gitu ya"ucap Freya.
"Memang ada apa?"tanya Andika.
"Aku ingin ke salon, udah lama gak ke salon"ucap Freya.
"Pergi aja sama Fina"ucap Andika.
"Fina pergi keluar kota bersama Nara"ucap Freya.
"Yaudah pergi sendiri aja ya"ucap Andika.
"Iya"ucap Freya.
"Aku buru-buru sayang, berangkat dulu ya"ucap Andika.
"Sayang cium dulu"ucap Freya.
"Sorry sayang telat"ucap Andika.
"Hati-hati dijalan"ucap Freya.
"Oke"ucap Andika.
Andika meninggalkan ruang makan. Dia berjalan menuju parkiran rumahnya. Andika naik ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya pergi ke perusahaan tempatnya bekerja. Tinggal Freya diruang makan itu membereskan piring-piring dimeja.
"Apa aku kurang menarik sekarang ya? Andika jarang mau berduaan denganku akhir-akhir ini, mungkin aku ke salon saja"ucap Freya.
"Mungkin aku banyak kekurangan, jadi aku akan coba memperbaikinya, tugas istrikan melayani suami dengan baik"ucap Freya.
Freya berjalan menuju toilet. Dia melaksanakan sholat. Freya berdoa pada Allah SWT biar dimudahkan segala usahanya agar suaminya betah dirumah dan kembali seperti dulu lagi.
***********
Andika sampai di Perusahaan Antropo Group. Dia masuk ke perusahaan itu. Hari ini hari penobatannya menjadi Direktur. Dia berjalan memasuki ruangan kerja Presiden Direktur diperusahaan itu. Andika langsung masuk ke ruangan itu.
"Selamat pagi sayang"ucap Andika.
"Pagi sayang"ucap Maya.
Andika langsung menghampiri Maya dan memeluknya.
"Kau wangi dan cantik sayang"ucap Andika.
"Pasti gak kaya binimu yang kucel itu ya"ucap Maya.
"Jauh banget dong, kamu the best deh"ucap Andika.
"Sayang itu dulu yuk"ucap Maya.
"Boleh, kebetulan aku juga lagi pengen"ucap Andika.
Andika dan Maya memadu kasih diruangan kerja itu. Tanpa memikirkan pengkhianatannya yang dilakukan pada Freya, Andika asyik dalam buaian cinta Maya.
Setelah mereka puas, mereka mandi ditoilet pribadi diruangan itu. Kemudian kembali duduk disofa untuk membicarakan kenaikan jabatan Andika.
"Sayang hari ini kau resmi jadi Direktur diperusahaanku"ucap Maya.
"Makasih ya sayang"ucap Andika.
"Asalkan kau tetap jadi peliharaanku, aku akan memberikanmu segala yang kau butuhkan"ucap Maya.
"Oke sayang"ucap Andika.
Andika senang sekali selain mendapatkan jabatan yang diinginkan, dia juga mendapatkan pelayanan cuma-cuma dari Maya.
************
Freya menunggu taksi dihalte bus. Setelah taksi itu menepi, Freya naik taksi itu. Dia menuju ke salon yang ingin ditujunya. Sampai didepan Salon Ladies, Freya turun dari taksi masuk ke salon. Tak sengaja dia bertubrukan dengan Arian.
Dug.........
"Ma......."ucap Freya.
"Gadis keras kepala, kita bertemu lagi"ucap Arian.
"Oh....pria arogan menyebalkan kirain siapa"ucap Freya.
"Ngapain kau kesini?"tanya Arian.
"Bukan urusanmu"ucap Freya.
"Paling kau tidak diantar suamimu nyalon ya"ucap Arian.
"Suamiku lelaki pekerja keras tidak sepertimu yang hanya pamer uang"ucap Freya.
"Oya, siapa tahu dia sibuk mengantar kekasih barunya"ucap Arian.
"Suamiku lelaki setia, bukan lelaki sok tahu dan bawel sepertimu"ucap Freya.
"Benarkah?"ucap Arian.
"Minggir, aku tidak punya waktu berdebat denganmu"ucap Freya.
"Aku juga tidak punya waktu untuk meladenimu"ucap Arian.
Eriska datang menghampiri Arian, dia landsung menggandeng tangan Arian.
"Eh....gadis miskin perebut gaun pengantin itu lagi"ucap Eriska.
"Kalian memang cocok jadi pasangan julit"ucap Freya.
"Kasihan deh ke salon sendirian, suaminya kemana? selingkuh ya"ucap Eriska.
"Kau sudah puas menghinaku? suamiku sibuk bekerja, wajarkan aku kesini sendirian"ucap Freya.
"Lihat suamiku dong, setia menemaniku nyalon. Ini baru yang dinamakan suami"ucap Eriska.
"Ayo sayang katanya mau nyalon"ucap Arian.
Arian menggandeng Eriska meninggalkan Freya yang berdiri didepan pintu salon itu.
"Ya Allah berikan aku kesabaran, suamiku diluar sana sedang bekerja. Aku harus percaya sepenuhnya padanya"ucap Freya.
Visual Arian dan Freya
Novel ini terinspirasi dari Full House
Freya creambath, mani pedicure, masker wajah, luluran dan make over wajahnya agar cantik dan tubuhnya wangi. Dia ingin membuat Andika senang dan surprise melihat penampilan Freya.
Selesai nyalon Freya keluar dari salon itu. Dia menunggu taksi didepan jalan. Tiba-tiba hujan turun cukup deras. Freya berlari mencari tempat berteduh. Dia berteduh diruko yang sudah tutup.
"Yah riasanku kena air, padahal udah mahal-mahal nyalon, basah kuyup"ucap Freya.
"Sabar Freya, Allah menyukai orang-orang yang sabar"ucap Freya.
Setelah menunggu dua jam hujannya baru reda. Freya memesan taksi on line, dia naik taksi itu pulang ke rumahnya.
Sampai dirumah, Freya memesan makanan untuk makan malam. Freya menyiapkan semuanya. Dia juga mengenakan dress yang indah dan kembali berhias agar terlihat cantik. Freya duduk dikursi meja makan itu menunggu Andika pulang. Sesekali dia berdiri melihat ke jendela siapa tahu Andika sudah pulang. Tapi Andika tak kunjung pulang. Freya berusaha menelpon Andika.
"Nomor yang sedang anda tuju tidak aktif, silahkan hubungi beberapa saat lagi"ucap Pelayanan telpon itu.
"Kok nomor Mas Andika gak aktif"ucap Freya.
Freya duduk kembali sambil termenung. Berjam-jam dia menunggu Andika sampai mondar mandir berjalan disamping meja makan itu.
"Udah jam 10 malam, Mas Andika belum pulang, apa dia lembur? tapi kenapa tidak mengabariku" ucap Freya.
Freya akhirnya ketiduran dimeja makan itu menunggu Andika yang tak kunjung datang.
***********
Andika sedang berbaring diranjang bersama Maya. Dia berada dikamar Maya. Sepulang bekerja Andika pergi bersama Maya ke rumahnya. Dia lupa belum mengabari Freya kalau dia belum pulang.
"Sial, aku lupa tidak mengabari Freya"ucap Andika.
Andika bangun dari ranjang, dia menuju ke balkon kamar itu untuk menelpon Freya.
"Assalamu'alaiku"ucap Andika.
"Wa'alaikumsallam"ucap Freya.
"Sayang malam ini aku lembur, banyak berkas-berkas yang harus ku pelajari, maklum aku baru saja diangkat jadi Direktur. Banyak yang belum ku pahami"ucap Andika.
"Iya gak papa, aku ngerti kok"ucap Freya.
"Sayang kau sudah makan?"tanya Andika.
"Sudah"ucap Freya berbohong.
"Yaudah, pergilah tidur, aku belum tahu bisa pulang jam berapa, mungkin tidur dikantor"ucap Andika.
"Yaudah gak papa, jangan lupa makan dan jaga kesehatanmu"ucap Freya.
"Iya sayang"ucap Andika.
"I Love You"ucap Freya.
"I Love You Too"ucap Andika.
Andika menutup telponnya dengan senyuman liciknya.
"Baguslah, Freya tidak curiga, dia memang harus bodoh, kalau tidak aku tidak bisa bermain api dengan Maya"ucap Andika.
Andika kembali masuk ke dalam kamar Maya. Dia berbaring disamping Maya dan memeluknya.
*************
Freya menatap makanan yang disiapkannya dimeja makan. Dia berharap tadinya bisa makan malam romantis bersama Andika tapi ternyata Andika tidak pulang. Dia bahkan sudah berhias secantik mungkin tapi semuanya terasa sia-sia. Freya hanya meneteskan air matanya. Hatinya terluka meski dia memahami posisi Andika sekarang.
"Tidak, jangan menangis Freya, Andika melakukan semua ini demi kebaikan bersama. Dia pasti lelah bekerja diluar sana"ucap Freya.
"Andika, aku rindu. Aku rindu saat-saat kita bersama seperti dulu"ucap Freya.
Freya membereskan semua makanan itu. Kemudian dia masuk ke kamarnya. Didinding kamar itu terpajang foto pernikahannya bersama Andika. Freya meraba foto pernikahan itu.
"Rasanya baru kemarin menikah, sekarang sudah tiga tahun pernikahan, semoga kita tetap bersama dan saling mencintai"ucap Freya.
Freya pergi ke toilet untuk berwudhu dan melaksanakan sholat malam.
"Ya Allah lindungilah suamiku, beri dia kesehatan dan keselamatan, beri dia kemudahan dan kelancaran untuknya menyelesaikan pekerjaannya, amin"ucap Freya berdoa untuk Andika.
Freya berbaring diranjang kamarnya, dia menutup matanya lalu tertidur. Dia berharap besok bisa bertemu Andika.
***********
Arian dan Eriska sedang duduk diranjang kamar mereka. Setelah menikah Arian dan Eriska tinggal dirumah besar orangtua Arian. Rumah itu besar seperti istana. Arian dan Eriska sedang mengobrol diranjang itu.
"Sayang, lihat deh ini tas keluaran baru"ucap Eriska menunjukkan gambar tas dihandphonenya.
"Bagus, mewah dan elegan"ucap Arian.
"Aku mau sayang"ucap Eriska.
"Bukannya kau sudah beli tas baru tadi siang" ucap Arian.
"Tapi ini lebih bagus, pasti temen-temenku belum punya deh sayang, aku ingin jadi yang pertama punya tas ini"ucap Eriska.
"Gimana ya?"ucap Arian.
"Yaudah tidur sana disofa, malam ini aku ingin tidur sendiri"ucap Eriska.
"Jangan marah dong sayang"ucap Arian.
"Kalau begitu beliin"ucap Eriska.
"Oke, tapi itu ya"ucap Arian.
"Beres"ucap Eriska.
Arian langsung menerkam Eriska. Mereka menghabiskan malam penuh cinta dan kasih sayang. Malam itu terasa panjang hingga mereka kelelahan dan berbaring diranjang. Arian memeluk Eriska dalam dekapannya.
"Besok kita beli tas itu ya"ucap Arian.
"Makasih sayang"ucap Eriska.
"Sekarang kita tidur ya sayang"ucap Arian.
"Iya sayang, tapi antar ya beli tasnya"ucap Eriska.
"Oke"ucap Arian.
Akhirnya Arian dan Eriska tidur dengan pulas.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!