Rintangan datang silih berganti
Bab : 1
Riana Turun dari Mobil mewahnya Lexus ML warna Hitam type terbaru.
diparkir didepan pertokoan dikota kecamatan kampung Halamannya.
Pak Supri sopirnya dan Mak Enok ibu angkatnya disuruh menunggu di Mobil.
" Pak Supri saya akan jalan naik gojek saja, sudah dekat rumah keluargaku."
Kata Riana kepada Pak Supri dan Mak Enok.
" Lama gak Bu ? "
Tanya pak Supri.
" Gak tahu, seperti nya agak lama, nanti kalau mau makan atau jajan ajak Mak Enok uangnya ada di Mak Enok sudah saya kasihkan,
Hp jangan dimatikan nanti kalau saya perlu saya hubungi "
Jawab Riana sambil membawa koper warna merah menyebrang jalan menuju gojek yang di pesannya sudah datang.
" Ibu Riana Sari. ya..? "
Tanya Tukang Gojek yang baru datang.
" Ya Saya Riana Sari yang Pesan tadi.."
jawab Riana.sambil menaikan Koper merah yang dibawahnya.
Riana berpakaian Santai.
Celana Jeans, atasan Kaos dan pakai Jaket Warna Hitam.
Tampak Cantik dan Anggun.
Dia sengaja pakaian bebas.
Seperti saat di kampung dulu. Bedanya sekarang tampak lebih bersih dan anggun.
Dia ingat betul.
Dan sulit melupakannya.
saat difitnah mencuri oleh ibu Tirinya,
karena ibu tirinya ketahuan oleh Riana, berselingkuh dengan Laki - laki lain.
Tanpa sepengetahuan Bapaknya.
Sebelum Riana Buka Mulut kepada Bapaknya.
Ibu Lanti ibu tirinya Berupaya menjebak memfitnah Riana.
Dengan Dibantu Srinti Teman Riana yang memang Cemburu dan tidak Suka sama Riana.
Ibu Lanti melaporkankan Riana sebagai Pencuri Barangnya ke Polisi.
Dengan bukti gelang Mas milik ibu tirinya yang ada di dalam tasnya.
" Saya tidak mencuri.!!
Itu ada yang menaruh dalam tas saya. "
Riana bersih keras tidak mengakuinya.
Dan Riana yakin itu ulah ibu tirinya Bu Lanti.
Bu Lanti ketakutan berselingkuh ketahuan Pak Sugeng Surya suaminya bapak kandung Riana.
Maka sebelum perselingkuannya sama Riana dilaporkan kepada Bapaknya.
Bu Lanti berupaya menfitnah Riana Sari.
Riana heran saat itu..
kenapa gelang ibu tirinya ada di tasnya.
Pasti ada yang naruh ...siapa lagi kalo bukan Bu Lanti ibu tirinya yg genit tukang selingku mata keranjang...
Sudah punya suami masih saja tertarik sama pria lain itu.pikir Riana.
Riana menjelaskan kepada Polisi, bahwa Bu Lanti Ibu tirinya itu beberapa hari yang lalu ketahuan Riana berselingkuh dengan Lelaki lain.
Pasti Bu Lanti lah yang menaruh Gelas Masya ke dalam Tas Riana.
karena malu takut ketahuan suaminya.
Polisi tidak menahan Riana.
Dengan pertimbangan ada unsur Fitnah dan dendam.
juga bukti kurang Cukup.
Tetapi Bu Lanti tetap tidak mau terima.
Sehingga Riana diusir dari rumah oleh Ibu Tirinya .
Sementara Bapaknya tidak berhasil membatu Riana.
Lebih Galak Ibu Tirinya.
Mengancam Suaminya akan meninggalkannya kalau membela Riana.
Riana sangat malu sekali...
Sejak saat itu Riana tinggal ikut Pak Siswanto pamannya yang tinggal dikampung sebelah.
Hingga sebulan lebih.
Pak Siswanto paman Riana memang sejak Riana kecil sayang sama Riana.
Selanjutnya Riana pergi ke ibukota menyusul Agus tunangannya yang sudah berjanji segera menikainya.
***
Sepanjang perjalanan naik gojek Riana menikmati melihat suasana Lingkungan kampungnya sudah semakin rapi tambah ramai
dan ada Kemajuan.
Tetapi Riana masih Hafal semua.
Terutama Rumah Srinti sudah dibangun lebih bagus.
Riana sangat Jengkel sama Srinti karna saat itu Ikutan memfitnanya
Padahal dia yang memasukan Gelang Ibu Tirinya ke dalam tasnya atas Suruhan Ibu Tirinya dan dia dibayar.
Srinti mau saja karna pada dasarnya Srinti iri sama Riana, karena Banyak Lelaki yang menaruh hati sama Riana.
Termasuk Budi suaminya dulu Budi suami Srinti sebelum menikah sama dia juga naksir Riana.
Tapi Riana Tidak mau karena sudah punya calon suami bernama Agus.
" Pak gojek Berhenti depan pagar bambu itu ya "
Pinta Riana sambil Turun dan melangkah membuka pagar Bambu Halaman Rumah Pamannya.
" Paman, Paman Sis..! Ini Aku Riana ..! "
Teriak Riana datar.
" Ehh.. Seperti Suara Riana.."
Kata Seorang lelaki setengah Baya yang sedang duduk dikursi dalam rumah itu yaitu Pak Siswanto.
" Ah Mana mungkin...aku terlalu memikirkan anak itu..kasihan dia..."
Kata Pak Siswanto lirih tidak yakin kalau itu benar Suara Riana Ponakan yang disayanginya.
" Tok tok tok ...
" Paman Ini Aku Riana ! "
Kembali Riana ketuk pintu sambil berseru.
" Hah.. Benar Riana Tah ??"
Bergegas Pak Siswanto Berdiri dari tempat duduknya Langsung membuka Pintu.
" Riana Riana ...Riana..benar kamu datang anakku ! "
Pak Siswanto Hampir Tidak percaya, kalo itu Riana anak kakaknya...Dan langsung Memeluk Riana sambil menitikkan Air mata tanpa disadarinya.
Begitu Pula Riana seperti anak Kecil Sendu sedan Lirih.
" Paman Maaf Riana baru sekarang menjenguk Paman .."
" Aduh Riana Paman sangat khawatir dengan keadaanmu di kota besar.
9 tahun tidak ada kabar Tentangmu."
Kata Paman Siswanto.
Mereka duduk di kursi dalam, banyak pertanyaan yang akan ditanyakan oleh Pamannya
" Maaf Paman... Riana Sibuk hingga baru sekarang bisa menengok Paman..
" Sebenarnya 6 bulan yang lalu saya datang kota ini.
tapi saya tidak mampir karna sibuk tugas dari pusat."
lanjut ucapan Riana.
" ini mumpung Libur saya pulang lihat Paman. "
" Ya gak apa Riana, sekarang kamu sudah kerja banyak sibuk ya '
Riana Mengangguk
" Paman sekarang agak Kurusan ya ? "
Tanya Riana .
" Ya Anakku paman Sudah Tua yang penting Sehat "
" Benar Paman Yang penting Sehat Memang.."
" Nduk Riana..."
Ucap Pamannya, tapi tidak dilanjutkan.
" Ya Paman Ada apa ? "
Jawab Riana sambil Mengeluarkan bungkusan kue Oleh Oleh dan pakaian baju Koko.
" Aduh Banyak amat Kuenya ..stelan Baju Koko juga, jangan repot repot memikirkan Paman. "
Kata Pak Siswanto Tidak Tahu Kalo sekarang Riana sudah Menjadi Bos Besar di Ibukota.
" Kamu datang saja Paman sudah senang "
" Paman "
Potong Riana.
" Ya Anakku, Apa . "
." Tadi Paman Mau Tanya apa ? "
Lanjut Riana ingin tahu.
" Ya Riana Maafkan Paman Kalo Ingin tahu saja..."
Suara Pamannya agak Lirih.
" Mana Suamimu Si Agus Anak Kota itu..? jadi kan Menikah sama dia ? "
Riana Terhenyak mendengar pertanyaan itu... Rian tertunduk menarik nafas dalam-dalam..
tapi Riana menyadari Pertanyaan yang Wajar Dan Lazim sebagai seorang Paman yang telah menganggap nya sebagai anak sendiri.
Riana Sesaat terdiam.
Dan hal itu membuat pamannya tidak enak merasa bersalah.
" Paman.... Mas Agus Ingkar Janji...
Setelah saya susul jauh jauh ke ibukota...
Ternyata oleh Orang Tuanya Mas Agus dijodohkan dengan wanita janda tapi kaya.
Dan Mas Agus berasedia...Memilih Wanita kaya Itu."
Kata Riana menjelaskan dengan terisak.
" Hah.!!! Kurang ajar Agus itu ! tidak bertanggung jawab "
Ucap Pamannya Marah.
" Saya datang kesana bukan disambut dengan baik. Tapi Orang Tuanya Agus malah mengusir aku Paman..hu...hu.."
Riana penjelaskan sambil terisak.
" Saya diusir..bingun mau kemana...saya tidak paham Ibukota yang besar dan luas itu tidak punya kenalan.saya berjalan tanpa tujuan ...saya sudah lemas capek gak Kuat.
Saya jatuh pingsan di Emperan toko. "
Saat itu.
Bersambung ke Bag 2
Tersandung Kerikil Tajam
Rintangan datang silih berganti
BAG : 2 Tersandung Kerikil Tajam
"Seperti nya saya pingsan agak lama... "
Lanjut cerita Riana kepada Paman nya.
" Pingsan ? Waduhh bahaya..itu..apa ada yang jahil ganggu ..? "
Kata pamannya kaget.
" Tidak Tahu, Paman. "
Jawab Riana.
" Saat saya sadar hari mulai gelap. saya amat takut.
Ada beberapa orang melihat dan memandang saya...
Mereka pada berbicara dengan yang lain .
Tapi saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan..
Saya Bingung dan takut, Paman "
Lanjut cerita Riana.
" Untungnya ada yang peduli sama saya.."
Riana menghela nafas. Teringat saat itu.
Pak Siswanto Pamannya, mendengarkan dengan tak hentinya geleng - geleng kepala.
Kasihan pergi ke kota ternyata banyak mendapat cobaan silih berganti.
setelah di Kampung juga dapat musibah Fitnahan yang dilakukan ibu tirinya
" Siapa dia Riana orang baik yang menolongmu itu..? "
Pak Siswanto ingin mengetahui. ternyata di Kota pun banyak juga orang baik.
walau sering mendengar ibukota amat keras. tetapi juga tumpuhan kesempatan untuk bisa meraih sukses.
Dimanapun pasti ada orang baik juga ada orang jahat.
Seperti ada gelap ada terang, ada siang ada malam.
" Beliau Seorang Ibu setengah Baya seumuran ibu saya. Beliau penjual Nasi bungkus, nasi Rames dijual Keliling.
Mak Enok Namanya. "
Jawab Riana. Sambil melanjutkan Ceritanya.
" Kenapa kamu nduk.. aduh.. kasihan mana keluargamu. Mau kemana ? "
Tanya Mak Enok.
Ibu yang menolong Riana itu bernama Mak Enok.
Sembari memberiku minuman air Mineral juga sebungkus nasi rames dagangannya yang Masih Tinggal 3 bungkus, Mak Enok mbangunkan aku dan memeluk aku.
" Ibu.. siapa..
Aku bingung Bu...."
Jawabku masih bingun dan kepala masih terasa pening.
"Tenangkan Dirimu...ini Ada Mak Enok akan membantumu. "
Orang orang yang tadi berkerumun melihat aku, mereka mulai pergi sepertinya mereka bersyukur ada yang peduli.
Dan Saya merasakan seperti mendapat tempat yang tepat untukku.
Air mataku tiada henti mengalir.
" Sudah Enduk
Jangan menangis...
Jangan khawatir Mak Enok ada bersamamu.
Ayo.. Bangunlah nanti istirahat saja di rumah Mak Enok. "
Saya diajaknya Pulang ke rumahnya yang sederhana di sebuah Gang Kampung Kauman Namanya.
Mak Enok Tahu Saya masih Lemah dan suhu panas Badan saya tinggi.
Memang benar saya masih pening dan jalan sempoyongan.
" Nduk Riana, tidurlah dulu di Kamar Mak Enok ini.
Badanmu panas Kamu masuk Angin..."
Kata Mak Enok sambil menuntun Riana ke Kamar tidur, Kecil tapi bersih.
sprei dan bantal guling bersih sepertinya baru diganti. juga selimut tersedia.
" Istirahat sini tidur ya, agar cepat sehat kembali pulih..Emak Akan beli obat agar kamu cepat sehat.. "
Kata Mak Enok sambil melangkah keluar rumah pergi ke Toko Tidak jauh dari rumahnya untuk beli Obat flu masuk angin.
" Mak ..Mak..? "
Suara Riana Lirih memanggil Mak Enok.
Tetapi Mak Enok tidak mendengar sudah jalan keluar rumah.
Banyak pertanyaan yang akan saya tanyakan dan saya sampaikan kepada Penolongnya yaitu Mak Enok wanita setengah baya yang baik hati....
Riana bermaksud bangkit, tetapi dirasakam badannya sangat lemah..
tidak lama Riana sudah tertidur.
Saat Mak Enok sudah kembali Riana Tidak mengetahui karena tertidur pulas.
Mak Enok
Merabah Kepala Riana yang masih Tidur.
" Ih..Anak Ini masih belum Turun Panasnya.
Aku bangunkan saja agar minum obat ini..."
Mak Enok membuatkan Teh manis hangat untuk minum obat buat Riana.
Perlahan Mak Enok membangunkan Riana untuk minum obat yang dibeli dari warung tidak jauh dari rumahnya.
Mak Enok Menjaga dan Merawat Riana selama 3 hari.
Entah Kenapa Mak Enak Merasa seakan merawat anaknya sendiri yang telah dibawa pergi 7 tahun yang lalu Oleh suaminya yang kawin lagi sama adik Bosnya di Luar Kota.
Anak Mak Enok Laki Laki bernama Indragiri juga dibawa suaminya.
Mak Enok sudah mohon Indragirinjangan dibawa. tetapi ternyata indragiri anaknyaaunya ikut Bapaknya.
Mak Enok sedih tidak dapat berbuat apa-apa.
Dengan berlinang air mata Mak Enok memeluk Indragiri anaknya saat terakhir perpisahan itu.
" Mak, jangan sedih. Indra sayang Emak.
nanti Indragiri kalau sudah besar tetap akan mencari Emak.."
Ucapan itu yang hingga kini selalu teringat Oleh Mak Enok yang membuat harapan hidupnya masih semangat.
Suami Mak Enok Bernama Pak Agung bekerja diperusahaan Kompeksi sebagai Mandor.
Tanpaknya adik Bos nya yang sudah berumur belum menikah, menaruh hati kepada Pak Agung.
Ternyata karena Rumiyah Adik Bosnya orang kaya.
Pak Agung menerimanya dan mereka Menikah diluar kota.
Ditinggalkan suaminya.
Keadaan Mak Enok sangat menyedihkan.
Selama 1 bulan sakit.
Beberapa tetangganya yang peduli merawat nya dan menghiburnya. Hingga berangsur sembuh.
Sejak saat itu Mak Enok Hidup sendiri sambil jualan Nasi Rames Keliling...
Ternyata masakan Mak Enok Banyak yang menyukai. Walau
masih Diantar sambil keliling jalan kaki.
Langganannya sudah lumayan banyak.
kisaran tujuh hari Riana dirawat Mak Enok.
Baru terlihat sembuh Sehat.
Riana masih asing dan ragu dengan keadaannya saat itu.
Mengingat rintangan yang bertubih-tubih dialaminya.
Riana berusaha Tabah dan pasrah dengan keadaan.
Sambil membantu menemani Mak Enok,
Riana ingin mencari pekerjaan lainnya.
Riana merasakan Mak Enok bagaikan Malaikat penolongnya.
Dia berjanji tidak akan melupakan atau meninggalkan Mak Enok
Yang telah mengagapnya sebagai anak sendiri.
Riana senang dengan pernyataan yang diucap Mak Enok.
"Riana...tinggal saja disini ya Nak.
Anggap saja Mak Enok Ibumu sendiri.
Kamu juga bisa Bantu Jualan Nasi, Emak ! "
Ucap Mak Enok Saat Itu.
Membuat Riana Plong terasa Senang dan Nyaman.
" Riana..."
" Ya Mak, ada apa ?"
Jawab Riana
" Nanti malam kita lembur masak banyak.
Kamu bantu ya. Sampai selesai."
Pinta Mak Enok
" Masak pesanan siapa, Mak ! "
Tanya Riana.
" Bu Herlin Bos Developer Properti
Pesan 400 Kotak Nasi Rames Istimewa.."
" Wah ! Banyak Amat Mak ?."
Ucap Riana senang.
" Ya sudah Lama Langganan tetap, Emak.
Ini ada acara Kantornya,
Biasa tiap ada acara kantornya pesan Nasi kotak sama Emak."
Mak Enok Menjelaskan Bu Herlin orangnya ramah dan gampang. Dia Bos Developer besar ternama.
" Kadang ada juga acara anak buah Bu Herlin ketika ada acara juga pesan sama Emak, Riana.."
Mak Enok dan Riana mamasak pesanan sampai larut malam.
" Jam 5 pagi kita mulai menata dan merapikan dalam Kotak Rin..
Agar Nanti saat dibawa masih hangat dan lezat. "
" Iya, Mak...
Mak ini rasanya akan lebih mantap kalau bumbunya ditambah cabe dikit lagi juga garamnya."
Saran Riana kepada Mak Enok. Mak Enok setuju.
" Oh..kamu bisa juga masak Riana Sari.
Kamu benar.
Kemarin juga ada yang bilang begitu. Bagus rasanya bumbunya akan lebih meresap.. "
Mak Enok Mencicipi terlihat tersenyum puas merasakan lebih Lezat.
Mak Enok Yakin dengan adanya Riana yang turut melezatkan Rasa Meresap bumbunya.
Bakalan tambah banyak yang suka masakannya.
Bersambung Ke Bag 3
Tantangan Berat yang harus diperjuangkan
Rintangan datang silih berganti
Bag : 3
Tantangan Berat yang harus diperjuangkan
Bu Herlin
Adalah Bos Developer Property
Projeknya Banyak ada di beberapa Kota baik perumahan Subsidi Komersial.
Apartemen, Ruko, Ruki dll.
Tiap Minggu Sudah Langganan pesan Nasi Rames Istimewa 50 Kotak pesan kepada Mak Enok.
Bilangnya Rasa cocok sedap, seperti Masakan Orang Tuanya Dulu .
Bumbuknya pas berani dan meresap.
Untuk Pesanan jumlah Besar hanya saat ada acara penting kantornya saja.
Keesokan harinya Kisaran jam 10 Pagi Sopir Bu Herlin
Pak Hari ,
datang bersama Mobilnya untuk mengabil pesanan yang sudah selesai disiapkan.
Pak Jari Supir datang langsung mengambil memasukan ke dalam Mobil.
setelah semua pesanan dimasukkan ke dalam mobil.Pak Supir berpamitan kepada Mak Enok.
Pak Supir berkali kali mencuri pandang kepada Riana. dia tampaknya tetarik sama Riana. tetapi tidak berani kenalan karena menyadari sudah punya istri.
" Mak Enok sudah ya, saya brangkat."
Ucap Pak sopir
Sambil menyalahkan Mobil untuk jalan.
" Pesanan sudah masuk lengkap semuanya sudah saya hitung "
Kata Pak Sopir sambil menutup pintu mobil dan beberapa saat memandang Riana.
" Hwuii cantik juga anak Mak Enok.." Bisiknya dalam hati.
" Baik Mas Jari. Bilang Bu Herlin Nanti sore saya datang ke Rumah. Ya biasa Ambil sisa Pembayaran ! "
Jawab Mak Enok. sepertinya pak sopir sudah Akrap sama Mak Enok.
Hari itu Mak Enok Dan Riana total istirahat, tidur sampai Sore. Tampak jelaa mereka kecapekan hampir semalaman tidak tidur menyiapkan pesanan Nasi Kotak.
Setelah Bangun Mandi Mak Enok mengajak Riana pergi ke Rumah Bu Herlin yang Jauhnya kisaran 2 Km dari Rumahnya.
" Riana, Ayok Kita Brangkat ! "
" Naik apa Mak ? "
Tanya Riana sambil Memandang didepan rumah ada motor Tua. Entah milik siapa.
"Biasa Naik Becak Atau Bajaj bisa. "
" Itu Motor tua Kayaknya masih bisa dipakai ?
Milik siapa Mak ? "
" Itu Milik Emak Rin...Emak Takut memakainya kurang pandai pakai motor."
Mak Enok Menjelaskan
" Kalau sepeda Ongkel emak Bisa.kalau motor takut."
Kata Mak Enok.
" Kalau Kamu Bisa pakain saja Rin... "
Lanjut ucapan Mak Enok sambil masuk kedalam kamar mengambil Kunci kontak motor tua itu dan diberikan kepada Riana.
Riana mencoba menghidupkan Motor tersebut tapi tidak bisa.
Setelah diperiksa
Ternyata besinnya habis.
Mak Enok menjelaskan bahwa motor tua itu adalah peninggalan suaminya 7 th lalu saat suaminya kabur dari rumah, Pergi untuk Kawin sama adik Bosnya diluar kota.dan tidak ada kabar beritanya hingga saat itu.
" Motor tua itu masih normal Rin..masih enak, dipakai ! " Kata Mak Enok
" Kalo kamu bisa pakai saja "
Riana segera mendorong motor tersebut. keluar gang, untuk diisi bensin Eceran di Prapatan gang Kauman.
Benar ternyata benar bensinya yang habis.
setelah diisi bensinnya motor di selah 3 kali sudah hidup. dan terdengar suara mesinnya maaih Normal halus.
Riana dan Mak Enok pergi Ke Bu Herlin
Dengan memakai motor itu.
Mak Enok sebagai petunjuk Arah, karena Riana belum tahu.
Riana menyetir motor dengan santai. dikampunya dulu Riana sudah biasa pakai motor orang tuanya.
" Masih enak Mak, motor ini dipakainya ! "
Kata Riana sambil membonceng Mak Enok..
Mak Enok menjelaskan Motornya kadang di pinjam tetangga.
Yang sering pinjam pak Janna tukang Bakso untuk belanja.
" Sekarang sudah tidak pernah pinjam lagi
karna sudah beli motor sendiri.. "
Ucap Mak Enok.
Mak Enok berangkat pakai motor bersama Riana yang nyetir motor.
Sepanjang perjalanan Mak Enok yang memberikan petunjuk arah.
Juga banyak bercerita tentang Bu Herlin.
15 menit kemudian motor berhenti di Sebuah Rumah besar Mewah Milik Bu Herin Direktur Developer Property yang kaya raya.
" Aduh..Mak ??? Bagus amat rumah ini. Ucap Riana kagum melihat rumah besar Mewah dengan halaman Luas. Tempat parkir luas bisa buat 10 mobil.
Disana ada mobil Pajero.Alphard. dan lainya.
Di sebelah tempat parkir banyak tanaman bunga hias yang indah dan cantik.dihalaman taman bunga ada tempat duduk santai dan meja tempat makanan ringan.
dilihatnya ada beberapa gadis muda bersama teman temannya sedang bercanda sambil duduk santai.
" Oh.Mak Enok ... Masuk sini. "
Terdengar suara seorang Wanita setengah baya yang berwibawa.
" Ya Bu Herlin, Selamat sore.."
Jawab Mak Enok sambil memperkenalkan Riana... Dikatakannya Riana adalah Keponakannya yang datang dari kampung.
Bu Herlin Mengajak Mak Enok dan Riana masuk di Ruang tamu.
decorasi Ruang tamu sungguh indah dan berpadu warna yang serasi.
Korden Kelambu jendelah berlapis warna coklat mudah dan Crem,
Pintu jendelah warna fernis coklat dengan keamanan besi berukir sunguh kerkar dan indah.
dimeja sudah disiapkan minuman hangat apa dingin tinggal pilih.
Mak Enok Biasa minum teh manis hangat.
Riana Pilih yang dingin pakai es batu yang juga sudah disediakan. termaauk makanan ringat.
Riana sangat senang sambil memberi salam hormat kepada Bu Herlin.
walau perasaan Riana segan dan sungkan.
Bu Herlin menatap tajam ke pada Riana.
penuh selidik dan pertimbangan
" Bagus Mak.Ponakanmu ini...sekolahnya apa ? Apa masih Kulia.? "
Tanya Bu Herlin.
" Ya Bu, saya Kuliah hanya setahun tidak lanjut tidak ada biaya.! "
Riana menjelaskan setelah SMK Lulus Kuliah ambil Jurusan Multi Media IT jaringan Lunak.
Karna ibunya meninggal karna sakit.
Maka Riana Memutuskan berhenti dari Kuliah.Karna masalah biaya.
" Ya Gak Apa ?
Sekarang kerja dimana ? "
Bu Herlin Bertanya dan ngobrol panjang lebar sama Riana dan Mak Enok sampai jam 8 Malam.
Tidak biasanya Bu Herlin Ngobrol sama Mak Enok sampai begitu panjang dan lama.
" Baik Riana, badanmu bagus dan juga kamu cantik.masa depan masih panjang...."
Puji Bu Herlin memberi semangat kepada Riana.
Sambil memberikan Buku tuntunan marketing Property dan beberapa brosur beserta pricelistnya.
" Kamu Pelajari dulu Buku pemasaran Property yang saya kasih itu Ya ?
Nanti Kamu akan saya tuntun juga untuk memasarkan Property ibu. "
Lanjut Bu Herlin.
" Memang tidak ada gaji untuk menjadi agent Property. tapi komisinya bisa banyak kalau berhasil Closing jualan.! "
Bu Herlin menjelaskan.
sudah banyak yang sukses dalam agent Property. tapi ada juga yang gagal karena kurang Rajin dan kurang Vocus.
Riana tidak menyangka akan ada pertolongan dan tawaran kerja yang begitu menarik.
Begitu Pula Mak Enok turut merasa senang dan bersyukur.
" Barangkali ini panggilan kerjaan yang Cocok untkku.."
Ucap Riana Dalam hati. Mak Enok yang tidak mengerti tentang marketing Property turut senang Riana dapat pekerjaan.
" Kalau ada yang tidak paham jangan sungkan tanya aku , Ya Riana..! "
" Baik Bu Herlin. akan saya pelajari dulu.
Nanti yang tidak mengerti saya mohon petunjuknya .
" Saya akan sungguh-sungguh agar dapat jualan Property. "
Bersambung ke Bag : 4
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!