NovelToon NovelToon

How To Be An Evil Lord?

Reinkarnasi

Penjara Bawah Tanah, Ibukota Kerajaan Ysognia, Romelo.

Saat ini, aku berada di penjara yang sempit, gelap, dan kotor dengan setiap tangan terikat dengan rantai yang memiliki sihir penyegelan.

"Kenapa aku, Pangeran Pertama Kerajaan Ysognia seperti ini?! Aku telah membunuh Demon Lord dan telah menyelamatkan dunia! Mengapa..." ucapku dengan nada yang terdengar sedih.

"Diam, Monster!" kata salah satu sipir itu dengan berteriak.

Aku adalah Pangeran Pertama Kerajaan Ysognia yang telah menerima Crest Hero pada umur 12 tahun. Aku selalu berlatih pedang, dan menguatkan sihirku sejak itu.

Kami sebagai Keluarga Kerajaan Ysognia memiliki tugas sebagai noblesse oblige untuk melawan Demon Lord karena hanya keturunan asli Keluarga Kerajaan Ysognia yang dapat memiliki Crest Hero.

Aku berjuang demi kerajaan dan dunia ini melawan serangan pasukan Demon Lord. Namun setelah kembali, kehormatanku diambil, gelarku dirampas, dan aku dituduh akan melakukan kudeta.

"Monster, waktu eksekusimu sudah dekat! Cepatlah!" kata salah satu sipir penjara dengan nada memerintah.

Mungkin aku yang memiliki kekuatan seperti Demon Lord ditakuti karena tidak ada ancaman dunia seperti Demon Lord lagi.

Akupun keluar dari penjara dengan tangan terikat dan menuju tempat eksekusi.

"Hei, apakah ada kata-kata terakhir?" kata Pangeran Kedua.

"Cih," jawabku dengan kesal.

"Anda tidak perlu berbicara lagi dengannya, Yang Mulia," jawab wanita yang berada di sampingnya.

Salah satu orang yang berbicara denganku adalah Pangeran Kedua yang telah menjebakku. Dia memiliki wajah tampan, fisik tegap, rambut pirang, dan kepribadian busuk. Mungkin dialah yang telah menjebakku dalam kudeta.

Yang lainnya adalah Serena, seorang Saint yang telah diakui oleh Kerajaan Ysognia dan dapat melakukan sihir suci yang legendaris. Dia adalah seorang wanita cantik dengan rambut pirang, memiliki proporsi tubuh ideal, memiliki kepribadian baik, dan dia adalah cinta pertamaku.

Dia awalnya adalah orang biasa yang dipilih oleh negara untuk bergabung dalam party penaklukkan Demon Lord karena ia memiliki Crest Saint.

"Bagaimana denganmu, Clarice?" tanya Pangeran Kedua.

"Ayo pergi," jawab Clarice dengan tegas.

Ketiga orang itu pergi meninggalkanku dengan dua penjaga serta rekanku yang memiliki rambut almond dalam penaklukkan Demon Lord.

Clarice adalah seorang Thief dalam party kami. Dia memiliki mata tajam dengan rambut merah.

Kami ditunjuk oleh Yang Mulia Raja, ayahku, untuk ekspedisi penaklukkan Demon Lord. Party kami terdiri atas diriku yang berperan sebagai Hero, Serena sebagai Saint, Clarice sebagai Thief, Roland sebagai Holy Knight, dan Claudia sebagai Sage.

"Aku sudah melakukan apapun untuk membebaskanmu. Aku telah mengajukan banding ke Yang Mulia Raja tetapi telah ditolak. Maaf, aku tidak dapat melakukan apapun untukmu," kata Roland dengan menyesal.

"Jangan khawatir Roland, kata-katamu sudah cukup untukku. Terima kasih atas semua yang kau lakukan untukku. Tolong jagalah Clau, oke?" kataku dengan nada ceria.

"Hei, ayo lari," kata Roland dengan nada pahit.

"Jangan lupakan tugasmu. Kamu juga tidak ingin menjadi buronan seumur hidup, kan? Lalu hentikanlah tangisanmu, itu menjijikkan," kataku kepadanya dengan bahagia.

"Maafkan aku," jawab Roland dan pergi meninggalkanku dengan langkah cepat.

Yah, mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita.

Aku juga cukup puas memiliki teman yang baik, semoga mereka memiliki kehidupan yang memuaskan.

"Cepat!" kata sipir penjara dengan suara keras.

Sesaat sebelum aku menaiki tempat eksekusi, seakan waktu yang berlalu tiba-tiba berhenti.

"A-ada apa? Apa ini?" kataku dengan heran.

"Hei, hei, apakah kamu puas dengan kehidupan ini?" tanya seorang yang tidak kukenal dengan nada datar.

Seketika suara itu terdengar, tubuhku gemetar hebat.

Yang sedang berbicara kepadaku adalah seseorang yang mengenakan jubah yang menutupi hingga seluruh tubuh dan sebagian wajahnya, namun ia terlihat memiliki wajah androgini.

"A—apa maksudmu? Siapa kau?" tanyaku dengan penasaran.

"Begitu, yah, aku juga tidak mengetahui siapa diriku. Tapi kalau di duniamu mungkin disebut Entity, kah? Yah, sebut saja itu. Apakah kamu punya keinginan balas dendam? Apakah kamu ingin bereinkarnasi? Apa yang ingin kamu lakukan?" kata orang berjubah itu tanpa nada.

Kalaupun aku puas dengan kehidupan ini, jawabanku adalah tidak.

Aku merasa hanya dimanfaatkan oleh orang-orang.

Aku merasa ingin balas dendam. Aku ingin bereinkarnasi dan membalaskan dendamku.

Tapi setelah aku pikirkan lagi, aku tidak terlalu ingin bertemu mereka lagi. Lebih baik aku mempertahankan status quo, kurasa?

"Begitukah. Yah, sayang sekali mana dengan kualitas 'Hero' terbuang sia-sia kan? Lalu aku akan berbaik hati mengambilnya. Bukankah kamu sudah tidak ada keinginan untuk hidup lagi? Hahaha," jawabnya seolah membaca hatiku.

"Aaahhhhhhhh," teriakanku kepadanya dengan kesakitan.

"Baiklah! Aku akan berbaik hati sebagai gantinya! Aku akan mengambil jiwamu dan membiarkanmu bereinkarnasi! Sekarang, pilihlah duniamu! Hahahaha," kata orang itu seolah memberi perintah.

Saat aku berteriak, kesadaranku hampir memudar. Dia mengeluarkan semacam kartu tarot dan tanpa sengaja tanganku mengenai kartu dengan gambar makhluk raksasa dan kapal.

"Menarik! Dunia yang lebih tinggi! Luar Biasa! Baiklah aku akan bertaruh kepadamu juga," serunya dengan kagum.

Saat dia mengatakan itu, kesadaranku perlahan memudar.

"Pada akhirnya manusia itu bodoh. Yah, tidak masalah bertaruh sedikit lagipula mainanku bertambah. Hahaha," serunya tanpa ada yang mendengar.

...----------------...

^^^| Sudut Pandang Roland Von Drega |^^^

Mansion Duke Alvin, Ibukota Kerajaan Ysognia, Romelo.

"Hei Roland, bukankah ini keterlaluan?!" tanya Claudia dengan membentak.

Berbaring dengan kepala terlungkup di depanku adalah Claudia Von Alvin, Sage dari party penaklukan Demon Lord yang terafiliasi Court Magician dan Putri Duke Alvin.

"Hei Roland, mengapa kamu tidak membantunya?" tanya Claudia dengan kesal.

"Putri Claudia..." panggil Telestia.

Orang lain yang berbicara kepada Clau adalah Telestia Von Ascam, tunanganku serta putri dari Count Ascam.

"Putri Claudia, mohon tenanglah," saran Telestia.

"Diamlah, memangnya kau tahu apa!?" jawab Claudia dengan membentak.

Telestia pun tersentak oleh ucapan Claudia dan kemudian dia memutuskan untuk diam.

"Mengapa?" tanya Claudia dengan nada sedih.

Aku, Clau, serta Yang Mulia Pangeran Pertama adalah teman masa kecil.

Sebagai putra tertua dari Margrave Drega yang melindungi bagian barat wilayah Kerajaan Ysognia dari Hutan Monster dan Kekaisaran Alvarez.

Kami dituntut untuk memiliki seni bertarung, seni perang, akademis, dan kecakapan sihir yang sangat baik. Untuk itu, kami dilatih di istana agar mengembangkan keterampilan kami.

Saat itu, kami selalu bermain bertiga menunggu pekerjaan orang tua kami di Istana Kerajaan Ysognia. Kamipun melakukan pelatihan berpedang, sihir, dan akademis bersama-sama.

Saat itu pun Clau, yang memiliki kepribadian merepotkan, sering sekali menggoda Yang Mulia dengan tidak masuk akal seperti bertarung dengan pedang, tombak, dan senjata lainnya. Clau pun memenangkan pertarungan itu.

Yah, kalaupun dilihat, Yang Mulia mengalah kepada Clau sehingga tidak berakhir merepotkan. Kami pun sering bersenang-senang bersama dan saat itu aku menganggap mereka sebagai sahabatku.

Mungkin pada umur 12 tahun, ketika Yang Mulia mendapatkan Crest Hero, jarak kami semakin menjauh. Dan kulihat Clau pun semakin giat berlatih agar ia dapat berdiri berdampingan dengan Yang Mulia.

Aku sebagai Holy Knight juga menjalani pelatihan terpisah dengan mereka karena perbedaan teknik yang sangat mendasar.

"...Clau, sekarang istirahatlah terlebih dahulu," saranku kepada Claudia.

"Mungkin sebaiknya ketika perjalanan pulang aku kabur dengan Yang Mulia. Hei Roland, bisakah aku menculiknya dari penjara?" kata Claudia.

Aku dan Telestia tidak dapat berkata apa-apa lagi terhadap Clau.

BRAK!

Tiba-tiba aku, Telestia, dan para pelayan kaget dengan pintu yang tiba-tiba terbuka.

Yah, aku tau siapa yang akan melakukan itu walaupun dia tidak terdeteksi oleh skill detect presence.

"Roland! Claudia! Pangeran Pertama telah menghilang di tempat eksekusi!" teriak Clarice.

Tiba-tiba, seluruh kekuatanku seakan menghilang dan aku jatuh pingsan.

...----------------...

Harvest Caro Roze

Tahun Kekaisaran 12570, Mei.

"Apa yang terjadi?" kataku dengan bingung.

Kepalaku pusing, ternyata aku tiba-tiba mengingat kenangan hidupku sebelumnya.

Namaku saat ini adalah Harvest Caro Roze, ahli waris dari Keluarga Duke Roze. Keluarga Duke Roze adalah keluarga cabang dari Keluarga Kaisar Kekaisaran Adversia pada masa lalu. Kekaisaran Adversia adalah kekaisaran intergalaksi yang memiliki banyak galaksi dengan menyerahkan sebagian pengelolaan teritorial kepada bangsawan wilayah.

Dari informasi yang kudapat dari terminalku, Keluarga Roze mengelola wilayah teritorial koloni kekaisaran sebanyak 4 galaksi yang masing-masing terdiri atas 8 planet.

Hari ini adalah ulang tahunku yang ketujuh. Saat ini aku berada di ruang pribadiku yang berada di Mansion. Namun, aku tidak pernah keluar dari rumah ini.

Jika aku melihat ke cermin, aku akan melihat bahwa aku memiliki ciri fisik yang sama dengan tubuh pada kehidupanku sebelumnya. Wajah tampan dengan mata berwarna giok, badan tegap, dan tinggi. Namun hanya rambut putihku yang berubah menjadi hitam.

Manusia di dunia ini dapat hidup sekitar 800 hingga 900 tahun, namun hanya bangsawan yang dapat melakukan itu. Manusia biasa memiliki rentang hidup sekitar 500 tahun, mungkin menurutku itu tidak terlalu berbeda jauh.

Dunia ini memiliki sihir dan sistem crest seperti duniaku sebelumnya. Anehnya, crest tipe Hero dapat dibeli di dunia ini sehingga aku tak tahu bagaimana potensi diriku yang sebenarnya.

Yah, mungkin aku sangat lemah di dunia ini.

"Tuan Muda, Anda dipanggil oleh Master," kata seorang pelayan wanita.

Pelayan wanita itu berkata kepadaku dan menatapku dengan mata kasihan. Master yang disebutkan oleh pelayan itu berarti Kepala Keluarga Roze saat ini, Martin Caro Roze.

"Ya, terima kasih," jawabku.

"Silakan ikuti saya," kata pelayan itu.

Pelayan itu menatapku dengan ekspresi terkejut, kemudian seolah-olah berbicara tanpa ada perubahan sebelumnya. Ketika sampai di depan ruangan pribadi ayah, terdapat dua pengawal yang berjaga di depan pintu masuk.

"Master, Tuan Muda telah menanti Anda," kata salah satu pengawal.

"Masuk," jawab ayahku dari dalam ruangan.

Setelah memasuki ruangan, aku melihat sosok ayahku, Martin Caro Roze, yang sedang duduk dengan meja menghadapku.

Dia memiliki tubuh tegap, tinggi, mata yang berwarna giok, serta rambut coklat. Dia mungkin berusia sekitar 350 tahun namun dia terlihat seperti pria paruh baya. Aku juga melihat sosok ibuku, Agnes Caro Roze. Ibuku adalah seorang wanita yang cantik, bermata merah, berambut hitam, dan memiliki proporsi tubuh yang bagus.

Dia mungkin juga berusia sekitar 300 tahun, namun aku tidak mungkin bertanya tentang usia kepadanya.

"Harvest," panggil ayahku.

"Ya, ayah," jawabku kepadanya.

"Sebenarnya aku pikir aku akan menyerahkan pengelolaan wilayah kepadamu," sesal ayahku.

Apa yang dia katakan?!

Menyerahkan pengelolaan wilayah kepada anak kecil?!

"Tentu saja kamu akan ditemani oleh AI dan pelayan yang mampu. Sekarang tanda tanganilah dokumen penyerahan ini," kata ayahku dengan nada yang terdengar sedih.

"Bagaimana dengan ayah dan ibu?" tanyaku kepada mereka.

"Ayah dan ibumu akan pergi ke Ibukota Kekaisaran Adversia," jawab ibuku dengan suara yang terdengar sedih.

Hmm, kalau dipikirkan lagi, sebenarnya proposal ini tidaklah buruk.

Aku berniat menjadi seorang bangsawan yang menyengsarakan rakyatku, seorang bangsawan yang mementingkan diriku sendiri. Kalau dipikirkan kembali, kesempatan ini tidak akan datang dua kali.

"Baiklah ayah, aku akan melaksanakannya!" jawabku dengan nada bersemangat.

Kemudian, akupun menandai dokumen yang telah dikirim ayah di terminal pribadiku dengan tanda tanganku tanpa berpikir panjang.

"Baiklah, posisi kepala keluarga akan diserahkan beberapa bulan kemudian setelah pelaporan di ibukota. Kamu harus memasuki Walram untuk belajar tentang pengelolaan teritorial dan militer. Tidak perlu menjadi kuat karena semua berlandaskan hukum. Oh, ya, dari daftar ini, pilihlah AI atau pelayan yang akan menjadi pelayan pribadimu," kata ayah dengan nada lemah.

Walram adalah mesin untuk pembelajaran serta penguatan tubuh. Mesin ini sangatlah mahal sehingga hanya bangsawan yang mampu memilikinya.

Kemudian, ayahku menyerahkan file yang berupa daftar AI dan pelayan ke dalam terminal pribadiku.

Oh, luar biasa!

Aku baru pertama kali melihat ini. Ada bermacam-macam AI dan pelayan manusia yang ditawarkan, diantaranya ada yang terspesialisasi dalam militer, pengelolaan teritorial, hingga koki.

AI memiliki bentuk bermacam-macam seperti humanoid, hewan, dan berbagai bentuk aneh yang lain. Untuk pelayan manusia, tentu saja ada berbagai ras yang belum pernah aku lihat seperti manusia dengan ciri fisik hewan yang disebut beastman, manusia dengan telinga panjang yang disebut elf, manusia kerdil yang disebut dwarf, dan lain sebagainya.

Tentu saja aku memilih pelayan manusia wanita. Dia memiliki rambut putih, mata merah, dan berwajah cantik. Mungkin aku memilih pelayan berambut putih agar aku tidak melupakan kenangan masa laluku.

"Oh, kamu memilih wanita yang cantik. Ibu bangga padamu, Harvest," seru ibuku dengan nada berduri.

Aku tidak tahu mengapa dia berkata dengan nada seperti itu. Namun, aku tetap harus berterima kasih.

Aku juga harus berterima kasih kepada Entity karena ia mengabulkan keinginanku dengan cepat.

"Terima kasih, ayah, ibu!" jawabku kepada orang tuaku dengan nada bersemangat.

Entah mengapa para pelayan di sekitar kami menatap kami dengan ekspresi pahit.

...----------------...

Tahun Kekaisaran 12570, Agustus.

Kantor Pribadi Duke Roze, Mansion Duke Roze, Termain.

Saat ini, aku telah menjadi kepala keluarga. Aku akhirnya dapat mencapai mimpiku pada kehidupanku sebelumnya.

Selama sekitar beberapa bulan ini, aku telah membandingkan aturan dunia ini dengan aturan duniaku yang dulu.

Dunia ini memiliki sihir dan sains yang sangat maju hingga mengalahkan duniaku sebelumnya. Peradaban yang sangat maju inilah membuat manusia dapat meningkatkan batasan umurnya, menggapai hingga luar angkasa, dan banyak hal luar biasa lainnya.

Yah, kalau aku berkata dengan orang di duniaku dulu mereka mungkin akan berkata aku berbohong.

Pada awal saat aku mengetahuinya, aku sangat shock.

Ya, kamu akan tahu bahwa ini adalah dunia yang sangat keterlaluan. Aku bahkan tidak dapat mengambil keuntungan dari hidupku sebelumnya.

Namun, aku adalah bangsawan di dunia yang keterlaluan ini.

Ya, tidak ada yang dapat mengalahkanku.

Pelayan yang kutunggu akhirnya datang menemuiku.

Dia sekarang berdiri tepat di depanku di ruang pribadiku. Dia memiliki kesan seperti gadis berusia 10 tahun di duniaku sebelumnya, mungkin dia berusia sekitar 25 tahun?

Di dunia ini, kau akan dianggap dewasa ketika menginjak usia 60 tahun dan ketika kau menginjak usia itu, wajahmu terlihat seperti anak berusia 15 tahun di kehidupanku sebelumnya.

"Salam kenal, Master. Nama saya adalah Olivia. Mohon jaga diri saya," kata Olivia dengan nada datar dan membungkuk.

"Oh, ya, namaku Harvest," jawabku dengan sedikit gugup.

Dia menyapaku dengan membungkuk dalam.

Aku tersentak akan suara mekanisnya yang membuatku agak ketakutan, namun aku memutuskan untuk membalas menyapanya agar dapat memajukan percakapan.

Sebagai bangsawan jahat, dikelilingi wanita cantik adalah suatu keharusan. Ya, harem itu adalah kewajiban.

Kemudian, ia menatapku dengan ekspresi bertanya-tanya.

"Ada apa?" tanyaku.

"Um, yah, apakah Anda telah memasuki Walram?" tanya Olivia dengan gugup.

Mengapa suara yang ditujukan kepadaku seakan meragukanku? Aku akan mengurangi poin kepatuhanmu.

"Belum, lalu aku akan memasukinya," kataku kepadanya dengan tegas.

"Saat Anda memasuki Walram, tolong serahkan pengelolaan wilayah sementara kepada saya. Saya akan bertanggungjawab dengan beberapa pelayan yang telah mengurus wilayah ini. Apakah anda ingin melihat data wilayah anda terlebih dahulu?" tanya Olivia.

"Serahkan," perintahku dengan heran.

Aku tidak tau mengapa perasaanku pada saat Olivia mengatakan itu sangat aneh. Saat aku melihatnya, mataku berubah menjadi lebih kecil.

"B—bukankah wilayah ini telah diperas kering?! Aku merasa telah ditipu!" seruku dengan suara keras.

Ternyata orang tuaku melarikan diri dari tanggung jawab!

Apa-apaan jumlah hutang ini!

Belum lagi pajak yang diserahkan kepada kekaisaran tertunggak!

Apalagi wilayah ini terdiri atas 4 galaksi, dan apa-apaan jumlah bunga ini?!

...----------------...

Tahun Kekaisaran 12571, Januari.

Kantor Pribadi Duke Roze, Mansion Duke Roze, Termain.

Aku akhirnya telah keluar dari Walram. Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa aku memutuskan memasuki Walram terlebih dahulu.

Ya, ini semua untuk menjadi bangsawan jahat. Aku bertujuan untuk menjadi bangsawan jahat, namun aku tidak akan membiarkan rakyatku bangkit melawanku.

Ya, ini semua demi diriku.

"Master, bagaimana tujuan Anda selanjutnya?" tanya Olivia dengan suara mekanisnya yang datar.

Setelah aku keluar dari Walram, berbagai informasi masuk ke dalam kepalaku.

Saat ini, aku mungkin memiliki fisik dan kekuatan sihir yang lebih besar dari pada saat diriku dahulu. Yah, tetap saja tubuhku belum pernah berlatih dan alam semesta ini memiliki kapal perang antariksa.

Kamu mungkin bertanya-tanya apakah dimungkinkan sihir dapat melawan kapal perang antariksa, jawabannya adalah Big No.

Ya, tidak mungkin sihir skala manusia satu orang dapat melawan tembakan kapal perang antariksa. Satu tembakan kapal perang antariksa dapat membunuh satu juta orang.

Tidak mungkin bagi sihir untuk melawan itu, jadi lupakanlah.

"Potong anggaran militernya menjadi sepertiga, turunkan pajak menjadi 30% per kepala, kita akan fokus pada pembangunan wilayah terlebih dahulu," perintahku kepada semua orang.

"Tuanku, tidak mungkin memotong anggaran militernya! Bagaimana apabila wilayah kita diserang oleh bajak laut antariksa?!" seru seorang ksatria.

Yang berkata kepadaku adalah kepala militerku, Claose Kudo Hembrant.

Dia adalah ksatria yang berasal dari Keluarga Hembrant, pengikut Keluarga Duke Roze. Dia memiliki fitur wajah yang tampan, fisik tegap, dan rambut pirang yang sangat aku benci.

Pangkat seorang ksatria memiliki nama tengah "Kudo," keluarga kekaisaran memiliki nama tengah "Vi," keluarga cabang kekaisaran memiliki nama tengah "Caro," dan keluarga bangsawan memiliki nama tengah "Von."

"Tidak apa-apa. Dewi keberuntungan ada di pihakku," jawabku kepadanya dengan acuh tak acuh.

"Tuanku, mari kita bahas anggaran kita lebih detail! Sebas ini merasa kebangkitan Keluarga Duke Roze semakin dekat!" kata Sebas dengan bersemangat.

Sebas, kepala pelayanku, berkata demikian dengan wajah terharu dan akan menangis. Dia adalah seorang pria tua dengan rambut putih yang telah melayani keluarga Duke Roze selama bertahun-tahun.

Lain kali aku akan bertanya mengapa setiap kepala pelayanku bernama Sebas—atau tidak.

Yah, kamu akan dapat menebak berapa usianya karena dia memiliki wajah seperti itu.

Jadi, hentikanlah tangisanmu karena menurutku itu menjijikkan.

"Tuanku, mohon pertimbangkan lagi!" kata Claose dengan keberatan.

"Tidak apa-apa, Olivia cepat siapkan rapat," kataku dengan acuh tak acuh.

"Baik, Master," jawab Olivia.

Dengan keadaanku saat ini, aku sangatlah lemah dan posisiku sangatlah buruk. Aku tidak dapat memeras rakyatku dengan tubuh dan otoritas yang lemah.

Sementara itu, aku akan memperkaya rakyatku agar aku dapat memerasnya nanti.

Ya, ini adalah untuk diriku sendiri.

...----------------...

Duka yang Dalam

^^^| Sudut Pandang Kepala Pelayan Sebas |^^^

Tahun Kekaisaran 12571, Januari.

Salah satu sudut Mansion Duke Roze.

Aku bertanya-tanya berapa lama aku telah melayani Keluarga Duke Roze? Mungkin sekitar 800 tahun? Aku sudah berhenti menghitungnya sejak lama.

Duke Roze saat itu, kakek buyut Tuan Muda Harvest, Tuan Armagest, telah mendukung salah satu Pangeran Kekaisaran Adversia yang didukung oleh banyak bangsawan teritorial agar naik tahta. Keluarga Roze saat itu termasuk ke dalam salah satu keluarga terbesar di Kekaisaran Adversia dan sangat menjunjung tinggi netralitasnya.

Tuan Armagest tidak mengindahkan pandangan politik keluarga dan terbawa dalam pertempuran suksesi Kaisar Kekaisaran Adversia. Namun, pangeran dengan faksi terkuat telah meninggal sebelum naik tahta.

Sejak saat itu, Keluarga Roze dipandang dengan dingin serta kehilangan pengaruhnya karena pengkhianatan faksi.

Keluarga Duke Roze saat itu memiliki militer yang kuat, wilayah yang subur dan berkembang, namun tetap berada di era abad pertengahan. Namun, setelah meninggalnya pangeran, Keluarga Duke Roze dilucuti dan dijebak sehingga saat ini memiliki hutang yang sangat besar.

Tak hanya itu, Keluarga Roze juga dicemooh dan dilecehkan oleh beberapa bangsawan sehingga beberapa orang yang mengasihani kami seperti Perdana Menteri Kekaisaran Adversia yang membebaskan kami dari kegiatan sosial aristokrasi kekaisaran.

Orang-orang di wilayah kami sangat menderita karena adanya blokade ekonomi saat itu kepada wilayah ini. Para ksatria juga telah banyak yang meninggalkan keluarga Roze karena kehidupan yang sulit.

Putra Tuan Armagest, Tuan Herman, tidak sanggup mengelola wilayah dan secara paksa brutal mengambil segalanya dari rakyat. Tuan Martin sebagai putranya pun tidak mampu mengangkat kembali masa keemasan keluarga.

"Tuan Armagest, aku pasti akan membalas hutangku ini dengan mendukung Tuan Harvest! Kami pasti akan mengembalikan masa keemasan Keluarga Duke Roze!" ujarku bersumpah.

Mungkin di masa akhir hidupku, aku dapat melihat Tuan Harvest yang memiliki aura kuat yang terpancar yang berbeda dari kedua pendahulunya. Sorot matanya yang tajam dan dia memiliki keteguhan hati.

Untuk membalas hutang budiku kepada Tuan Armagest yang telah menyelamatkanku saat itu, aku hanya bisa berharap dan mendukung Tuan Harvest untuk membangun kembali masa keemasan Keluarga Duke Roze.

...----------------...

Tahun Kekaisaran 12571, Februari.

Ruang kerja, Mansion Duke Roze.

"Apa ini?! Apa-apaan ini?!" teriakanku bergema hingga terdengar oleh semua orang.

Dengan menggunakan Walram, aku memiliki segala informasi terbaru di dalam kepalaku. Aku dapat mengetahui segala informasi kekaisaran seperti sistem perpajakan, wilayah kekaisaran, serta sejarah dan hukum kekaisaran.

Akupun selalu berlatih agar dapat melatih tubuhku hingga kuat dengan memanfaatkan kemampuan yang kudapat dari Walram.

Yah, walaupun untuk pendidikan aku tetap harus menghadiri Akademi di Ibukota nanti.

Nah, bukankah itu aneh?!

Ya, ini adalah zaman sihir, sains, dan teknologi telah maju namun mengapa perpajakan wilayah ini dihitung per kepala?!

Siapa yang membuat sistem ini?!

"Master, apakah anda lelah?" tanya Olivia kepadaku dengan nada datar mekanisnya.

Olivia memiliki wajah cantik namun suaranya seperti bukan manusia.

Menurutku itu mengerikan, jadi tolong hentikan.

"Ya, ayo, temani aku keluar. Selama ini aku belum pernah keluar dari mansion ini," kataku dengan nada memerintah.

"Um, Master," singgung Olivia dengan nada datar mekanisnya namun seperti gugup.

"Apa? Mengapa kamu mengubah cara bicaramu itu? Apakah kau meragukan aku?" tanyaku kepadanya dengan heran.

Olivia bertanya kepadaku dengan gugup, namun nada yang keluar adalah suara mekanis.

Bukankah itu mengerikan?!

Hentikan, aku sekarang ketakutan.

"Apakah Master serius ingin keluar dari mansion?" tanya Olivia.

Dia dengan terampil menghindari pertanyaanku dan balik bertanya kepadaku dengan nada datarnya, walaupun aku mendengar gugup dengan nada mekanis itu mengerikan.

"Ya," jawabku dengan tegas.

"Tuan Harvest, saya sarankan Anda melihat peta planet ini terlebih dahulu," kata Olivia dengan lirih.

"Apa yang ingin kamu katakan?" tanyaku dengan meragukan.

"Tuan Harvest, saya sarankan anda tidak keluar mansion ini terlebih dahulu," seru Sebas.

Tiba-tiba, Sebas berbicara kepadaku dengan ekspresi pahit.

Apa yang sebenarnya ingin kalian katakan?

Aku hanya ingin keluar dari mansion ini.

"Ah, terserah. Olivia, cepatlah," kataku dengan acuh tak acuh.

"Baik, Master," jawab Olivia.

...----------------...

Bandar Udara, Mansion Keluarga Duke Roze.

"Hei, katakan kepadaku, mengapa kita ada di Bandar Udara? Dan... apa-apaan rumah itu?! Apakah itu dapat disebut rumah?!" tanyaku dengan terkejut.

Setelah aku keluar dari hunian yang selalu aku kira mansion, ternyata itu adalah bangunan besar yang berbentuk aneh seperti perpaduan trapesium dan setengah bola diatasnya yang berwarna hijau.

Beberapa bangunan disampingnya memiliki warna berbeda namun tetap mencolok.

"Um, Master, bukankah Anda mengatakan jika Anda ingin meninggalkan mansion ini? Bukankah anda sudah tahu apabila mansion ini sangat luas? Dan rumah ini adalah bangunan yang dibuat oleh kakek anda, Tuan Herman Caro Roze," jawab Olivia.

"Hei, Olivia, katakan padaku mansion Roze itu seperti apa? Katakan pendapat jujurmu, aku akan memaafkanmu," kataku dengan nada lelah.

"Baik, Master. Mansion Keluarga Roze adalah kumpulan rumah-rumah aneh yang dibangun pendahulu Anda, Tuan Herman. Mansion ini terdiri dari gurun, hutan, pantai, danau, labirin, dungeon, altar, landasan kapal perang antariksa, jet, dan pesawat, serta rumah Master. Mansion Master mencakup satu benua ini," jawab Olivia dengan lancar.

"Bukankah aneh memiliki mansion sebesar satu benua?! Apalagi mansion ini memiliki dungeon! Bukankah itu berbahaya?! Dan altar apa itu?! Bukankah itu menakutkan?!" kataku dengan takjub.

"Dungeon itu terbentuk secara alami karena tidak ada yang merawat monster di lingkungan mansion Anda. Namun, percayalah itu hanya monster ikan teri bila sendirian, Master. Lalu, altar itu hanyalah replika yang dibuat oleh pendahulu Anda, Tuan Herman," balas Olivia tanpa penundaan.

Mungkin Olivia mengira aku belum belajar akal sehat dunia ini, jadi dia berkata dengan serius. Aku merasa pusing dengan apa yang dikatakan oleh Olivia. Tubuhku terhuyung ringan dan bersandar di dinding terdekat.

"Aku pusing. Lalu, katakan kepadaku apa itu perawatan monster?" tanyaku dengan nada lelah.

"Um, Master, mansion sebesar benua bagi bangsawan dengan pangkat duke itu adalah wajar, bahkan bangsawan lain memiliki kuil belakang sebesar satu planet walaupun bangsawan diharuskan memiliki mansion dengan kantor pemerintahan yang terintegrasi dengannya. Lalu, perawatan monster memanglah sesuai namanya yaitu merawat monster," jawab Olivia dengan datar.

"Aku ingin bertanya satu hal lagi kepadamu, monster apakah yang membentuk dungeon itu?" tanyaku dengan gelisah.

"Baik, Master. Itu hanyalah naga hitam, Master sebaiknya tidak perlu terlalu memikirkan mereka. Mereka hanyalah ikan teri bila sendirian," jawab Olivia.

A—aku kehilangan kata-kata.

Olivia memiringkan kepalanya karena bingung karena pertanyaanku. Yah, aku sudah terbiasa, jadi aku akan menilai itu lucu.

Tapi, aku sungguh ingin berteriak!

Bukankah hidup ini akan menjadi mode mudah untukku?!

Bukankah aku seharusnya menjadi bangsawan jahat yang menginjak orang lain?!

Apakah Entity berbohong kepadaku?

Tidak, tidak mungkin.

Sudahlah, hatiku tidak kuat lagi.

...----------------...

Ruang Kerja, Mansion Duke Roze.

Saat selesai menyelesaikan dokumen yang perlu diisi, Sebas mendatangiku dengan mendorong kereta makanan yang berisikan set teh yang telah diseduh dan beberapa makanan ringan.

Ya, menghambur-hamburkan uang rakyat dengan memakan camilan dan minum teh mahal adalah salah satu yang harus dilakukan oleh bangsawan jahat.

"Ini cukup enak, kombinasi keduanya kurasa bagus," kataku dengan kagum.

"Hohoho, tentu saja, Tuan Harvest. Ini adalah teh yang telah diseduh menggunakan daun teh terbaik di Wilayah Roze. Kue-kue yang saya sajikan saat ini juga telah mendapatkan nama di Wilayah Roze. Apakah anda ingin memberi mereka nama anda?" balas Sebas dengan percaya diri.

Mengapa kamu percaya diri?

Yah, tidak masalah selama aku tetap bisa menghamburkan pajak dengan cara ini seperti bangsawan jahat.

"Lakukan apa yang kamu inginkan," kataku dengan acuh tak acuh.

Kemudian, aku bertanya kepada Sebas tentang salah satu hal yang mengganjal di hatiku.

"Hei, Sebas," panggilku.

"Ya, Tuan Harvest," balas Sebas dengan bermartabat.

"Apakah mungkin merombak mansion ini?" tanyaku.

"Sepertinya untuk saat ini tidak mungkin, Tuan," jawab Sebas dengan nada yang terdengar tidak yakin.

Mengapa kamu tidak yakin?

Apakah itu karena keadaan keuangan kita saat ini.

Mungkin saja merombak rumah sebesar satu benua membutuhkan dana yang cukup besar.

"Ya, mungkin nanti setelah ada kelonggaran dana," balasku.

"Sebenarnya bukan itu, Tuan," jawab Sebas dengan ragu.

Aku memutuskan untuk tidak bertanya kepadanya karena dia memiliki wajah yang pahit. Setelah itu, ada jeda hening beberapa saat.

"Apakah saya dapat berbicara, Tuan?" tanya salah satu ksatria.

"Apa? Bicaralah," kataku memerintah.

Yang berbicara denganku adalah Claose, Kepala Ksatria Keluarga Duke Roze. Dia adalah pria tampan dengan rambut pirang.

"Apakah Anda ingin berlatih senjata dan sihir?" tanya Claose.

"Apakah kamu bisa melatihku?" kataku.

"Maaf, tapi itu tidak mungkin, Tuan. Namun, saya akan menyediakan instruktur yang tepat untuk Anda. Bagaimana kriteria yang akan dicari oleh Anda?" balas Claose.

"Yah, tunggu sebentar," kataku dengan acuh tak acuh.

Aku menuliskan hal-hal apa yang ingin aku pelajari pada secarik kertas dan menyerahkannya kepada pelayan, kemudian kertas itu diserahkan kepada Claose.

Ketika Claose membacanya, dia menatapku dengan ekspresi heran setengah meragukanku.

"Nah, Tuan, keahlian pedang dengan satu mata bilah? Apakah ada? Jika boleh jujur, saya baru pertama kali mendengarnya," tanya Claose dengan ragu.

"Ya, pasti ada," balasku dengan tegas.

Aku tahu itu ketika aku memasuki Walram bahwa di planet yang jauh, terdapat ilmu pedang seperti itu. Aku tahu apa yang ada dipikirannya ketika aku memberitahunya untuk berlatih pedang.

Ya, dunia ini telah memajukan sains dan sihirnya sehingga saat ini, senjata jarak jauh pada umumnya lebih dominan untuk digunakan.

Senjata jarak jauh umumnya disebut dengan "laras." Sesuai dengan namanya, itu adalah senjata yang memiliki laras untuk menembak.

Ada berbagai jenis senjata "laras" yang ada di dunia ini, seperti laras panjang seperti "Rifle," laras pendek seperti "Pistol," dan bahkan ada senjata yang membidik dengan menggunakan laser yang bahkan targetnya tidak menyadarinya.

Kamu mungkin bertanya mengapa ada orang yang menggunakan pedang, walaupun ketika ditodongkan dengan laras akan mati dengan satu tembakan.

Ya, di dunia yang keterlaluan ini, masih ada orang yang menggunakan pedang seperti aku.

Pedang itu sendiri telah menjadi bagian dari diriku. Aku takut kehilangan masa laluku dan tujuan utamaku sehingga aku akan tetap menggunakan pedang.

Ya, aku adalah bangsawan yang kuat.

Aku tidak menerima penolakan!

"Baiklah, saya akan mencarinya terlebih dahulu. Jika boleh jujur, saya lebih berharap Anda untuk berlatih cara menembak," jawab Claose seolah menyerah.

Mungkin aku harus tetap berterima kasih kepadanya karena menuruti keinginan tidak masuk akalku. Kemungkinan besar, dia sebagai kepala ksatriaku akan kesulitan mencari guru seperti itu.

"Ya, terima kasih," balasku.

Seketika Sebas, Claose, dan para pelayan menatapku dengan terkejut. Namun, setelah itu beberapa orang mulai tersenyum.

Mengapa kalian tersenyum?!

...----------------...

^^^| Sudut Pandang Orang Ketiga |^^^

Tahun Kekaisaran 12571, Maret.

Benua Rozenia, Benua Utama Wilayah Keluarga Roze, Planet Utama, Termain.

"Ayah, kita berhasil! Lihat sertifikat yang diberikan di terminalku ini!" kata seorang anak dengan bangga.

"Ya, kamu telah menjadi lebih hebat dari aku. Aku lega telah meneruskan kepemilikan toko ini kepadamu!" balas ayahnya dengan nada bahagia.

Salah satu keluarga yang memiliki toko kue yang telah diberikan sertifikasi oleh Duke Roze saat ini dalam keadaan berbahagia.

Orang tua dan anak itupun saling berpelukan. Sang istri anak itu tersenyum bahagia, kemudian keluar untuk mendaftarkan sertifikat tersebut di luar tokonya.

Di Wilayah Roze, nama "Harvest Caro Roze" sangatlah dijunjung tinggi.

Bagi penduduk di wilayah ini yang telah hidup dalam keterpurukan selama bertahun-tahun, Tuan Harvest sebagai tuan baru mereka telah membebaskan banyak penduduk dari kehidupan yang sulit.

Selama setahun ini, ia telah menginvestasikan dana untuk pembangunan infrastuktur, pemberdayaan penduduk, peningkatan akademis, pengurangan pajak penduduk, pembangunan fasilitas umum, bantuan pekerjaan bagi pengangguran, membangun banyak sekolah, dan memberikan beasiswa bagi anak-anak. Bagi rakyatnya, dia dipandang sebagai penyelamat dan tuan baik yang penuh kasih bagi rakyatnya.

"Oh, toko ini memiliki sertifikat dari Tuan Harvest!" kata salah satu wanita yang berada di depan toko kue tersebut.

"Benarkah itu? Ayo, mari kita coba!" balas wanita lain yang sedang bersamanya.

Penduduk berbondong-bondong membeli produk dari toko tersebut sehingga memiliki antrean pembelian produk selama bertahun-tahun.

Namun, Harvest sendiri belum mengetahui akibat dari apa yang dia lakukan.

...----------------...

Tahun Kekaisaran 12571, April.

Ruang Kerja, Mansion Duke Roze.

"Mengapa?!" kataku dengan keras.

Setelah mendapatkan laporan tentang toko kue itu, aku jatuh tersungkur di lantai.

Bukankah mereka seharusnya membenciku karena aku memberikan namaku kepada mereka?!

Aku telah membuang-buang pajak untuk hal-hal yang boros seperti camilan dan set teh yang mahal!

Aku bahkan meminta suap—, tidak, hadiah kepada banyak orang yang menemuiku!

Bukankah mereka seharusnya benci padaku?!

"Tuan Harvest, makanan dan set teh itu memang pantas untuk diberikan sertifikat karena sangat lezat. Penilaian Anda memang tidak pernah salah. Sangat menyejukkan melihat rakyat Anda memiliki mata yang hidup dan bahagia. Sebas ini akan selalu menjanjikan kesetiaan saya untuk melayani Anda seumur hidup saya!" kata Sebas dengan bersemangat.

Aku semakin depresi setelah ucapan Sebas yang sangat bahagia.

Dia memiliki mata berseri-seri ketika menatapku. Aku tidak ingin ditatap seperti itu oleh pria tua.

Itu menakutkan!

Dan Olivia juga memiliki tatapan mata berbinar yang diarahkan kepadaku.

"Master sangat luar biasa!" kata Olivia dengan nada datar.

Kenapa kamu memujiku dengan suara mekanis bernada datar?!

Apakah kamu memujiku atau menghinaku?!

Itu sarkasme bukan?!

Itu menakutkan!

Jadi, tolong hentikan!

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!