NovelToon NovelToon

Dua Penguasa

Bab1. Lelang

Di sebuah gedung besar sedang berlangsung acara lelang, acara ini sangat besar karena munculnya barang-barang yang sangat antik dan kuno.

Dua pemuda duduk di ruang khusus di acara lelang tersebut, ini menunjukan bahwa mereka adalah tamu penting.

"Han, kau bilang ada barang yang menarik. Tapi mana? Dari tadi barang-barang ini biasa saja," ucap salah satu pemuda di dalam ruangan tersebut.

"Tunggu saja ini sudah sesi terakhir. Setelah dua barang ini aku yakin kau akan menyukainya." Pemuda lainya mengatakan dengan riang dan antusias.

Lelang terus berjalan dan mengeluarkan barang-barang antik dari guci hingga senjata namun tak ada satupun yang masuk pandangan dua pemuda tersebut, setelah cukup lama panggung hening dan naik seorang gadis membawa sebuah benda berbentuk piringan tapi itu bukan sekedar piringan itu seperti Chakram senjata yang memiliki motif naga dan phoenix saling berhadapan dan membentuk seperti Yin dan Yang, ketika barang itu datang dua pemuda tadi dengan cepat bangkit dari kursi mereka.

"Ini dia," ucap dua pemuda tersebut serempak.

"Item ini adalah Dragon and Phoenix Yin Yang, barang ini kami dapatkan dari..." Pembawa acara menjelaskan detail dari barang tersebut, "Namun kami tidak dapat memverifikasi asal usul dari item ini, item ini dimulai dari 100juta setiap kelipatan 20juta."

"150juta!"

"170juta!"

"210juta!"

Tawaran semakin tinggi dan semakin tinggi hingga menyentuh angka 700juta untuk item tersebut. Namun sebuah suara segera mengheningkan ruangan tersebut.

"1,5Miliar." Segera semua mata mengarah pada ruang khusus berisikan dua pemuda tampan dengan hanya memakai kaos oblong.

"1,5miliar pertama..."

"1,5miliar kedua..."

Pembawa acara melirik semua ruang khusus namun tak ada yang menaikan harga lagi.

"1,5miliar ketiga... Item ini dimenangkan oleh tuan muda Han dan tuan muda Eja."

Palu di ketukan dan item ini laku dengan harga 1,5miliar.

"Yah, cukup bagus kita dapat barang itu. Aku tidak berbohong kan Ja," ujar pemuda bernama Han.

"Kita lihat apa uniknya barang ini, seperti yang ada di mitologi atau cuma karangan belaka," jawab pemuda bernama Eja itu.

Mereka berdua adalah orang yang kurang kerjaan dengan meneliti dan mencari mitologi ataupun urban legend, uang mereka selalu habis untuk membeli item atau artefak yang tidak jelas.

Mereka berdua terlahir dari keluarga kaya raya, namun baik orang tua Han dan Eja itu sudah tak ingin mengurusi mereka dan hanya memberi materi seperti uang serta fasilitas tidak dengan kasih sayang layaknya seorang anak.

***

Sesampainya di hotel tempat mereka menginap di Negara Tirai Bambu tersebut mereka bergegas memeriksa item yang mereka dapatkan dari lelang tadi.

Mereka memeriksa dengan baik. Namun tak ada yang unik atau aneh dari piringan tersebut itu hanya piringan dengan pahatan Naga dan Phoenix.

Saat memeriksa mereka berdua tak sengaja menyentuh ukiran dua telur yang di genggam oleh naga dan phoenix. Itu terhilat biasa saja. Namun sebuah keanehan segera terjadi, muncul cahaya sangat terang dari piringan tersebut cahaya merah masuk ke tubuh Han dan cahaya kuning keemasan masuk ke tubuh Eja, mereka berdua tak bisa melihat apapun selain cahaya merah dan emas.

Saat cahaya mulai meredup seolah mataharipun ikut meredup dan mereka mendapati bahwa hari sudah malam, Han meraba tempat ia duduk dan mendapati ia duduk di rumput ia segera mengedarkan pandangannya dan mendapati bahwa ia dan Eja berada di tengah hutan!

"En... Ja kenapa kita di hutan? Bukankah tadi kita di kamar hotel?" Pemuda bernama Han tersebut bertanya.

Eja yang masih melamun segara bangkit dia juga memandang sekitar dengan bingung.

"Kau bertanya padaku, aku bertanya pada siapa." Eja menatap temannya dengan malas.

Mereka berdua bingung apakah harus tertawa atau menangis mendapati mereka tiba-tiba di teleport ke tempat yang entah dimana, tapi dipikir oleh akal sehat tidak ada yang namanya teleport seperti itu. Ya, tidak ada jika mereka tidak mengalaminya sendiri.

***

Bacotan pengetik :

Halo teman-teman, ini cerita fantasi Xianxia yang saya tulis dan pikirkan serta khayalan yang pada beberapa cerita dicurahkan disini.

Saya penulis pemula yang masih belajar jadi mohon bantuannya dengan komentar dan kritik kalian tentang kepenulisan saya:)

Baca dulu setidaknya beberapa Bab, memang beberapa Bab awal agak membosankan karena ini cerita pertama saya. Tapi saya jamin, jika kalian terus membacanya. Saya akan membawa kalian ke dunia fantasy yang mengagumkan. Menurut saya. Iya, menurut saya 🙃

I hope you enjoy...

Bab2. Harimau.

Han dan Eja mengedarkan pandangan mereka untuk melihat situasi sekitar mendapati diri mereka di tengah hutan bukanlah suatu hal yang baik. Saat Han berkeliling untuk melihat sekitar Han menemukan gua yang cukup besar.

"Ja, kemari cepat ada gua. Kita bisa diam di gua dulu untuk menunggu siang hari esok," teriak Han memanggil Eja.

Eja menghampiri Han, sekarang mereka berdua berada di depan mulut gua yang tidak terlalu besar tersebut, "Ya, kita beruntung bisa tidur di gua ini daripada di tengah hutan," sahut Eja.

Han mengangguk tanda jawaban, mereka berdua lekas berjalan memasuki gua tersebut. Gua ini sangat gelap dan dingin Han dan Eja berjalan semakin dalam dan melihat secercah cahaya di dalam gua. Eja mengajak Han untuk masuk semakin dalam ke gua saat mereka sangat dekat dengan sumber cahaya mereka mendengar raungan dari seekor binatang, tidak itu lebih mirip harimau atau singa.

Rawllll...

Raungan semakin keras saat mereka mendekat, tiba-tiba seekor harimau meloncat ke depan mereka berdua itu membuat jantung mereka merosot saat melihat harimau dengan ukuran di luar nalar mereka. Harimau tersebut memiliki ukuran lima kali lipat dari harimau yang pernah mereka lihat, itu tidak hanya satu tapi dua harimau!

Harimau berwarna putih dan harimau berwarna loreng seperti Harimau loreng biasa di dunia mereka dulu. Namun baik Han ataupun Eja mereka tak berpikir bahwa harimau ini biasa karena dari ukuran saja sudah di luar nalar.

Mereka berdua tidak ketakutan justru sebaliknya mereka sangat antusias melihat harimau tersebut.

Han tidak bisa tidak berseru dengan riang, "Benar dunia ajaib ini ada!"

Mereka berdua selalu mencari keberadaan dunia selain dunia yang mereka tempati, sekarang mereka menemukan dunia tersebut. Namun disela bahagia mereka tiba-tiba teringat bahwa mereka tak akan bisa melawan jika harimau tersebut menyerang.

Benar saja dua harimau tersebut melangkah menuju mereka berdua dengan geraman. Han gemetar karena ketakutan, bagaimana tidak? Harimau normal saja sudah mengerikan apa lagi ini yang berukuran lima kali lipat ini!

"Pergi kalian dari sini!"

Han dan Eja tersentak saat mendengar Harimau tersebut bisa berbicara. Namun Han tidak paham bahasa dari macan tersebut dia bertanya pada Eja, "kau paham apa yang dia ucapkan?"

"Mereka memakai bahasa Beifanghua kuno. Ya aku paham."

Han menghela napas karena Eja paham bahasa dari si Harimau tersebut.

"Namun sedikit," lanjut Eja seraya menggaruk kepalanya.

Han meminta Eja untuk berkomunikasi pada Harimau tersebut dan mengucapkan bahwa mereka tidak ada niatan jahat, secara logis ini dianggap gila namun Harimau yang besarnya lima kali lipat dan bisa berbicara ini pasti bukan dunia mereka yang dulu. Tapi Harimau tersebut tidak menggubrisnya kedua Harimau tersebut segera melangkah ke arah Han dan Eja membuat dua manusia tersebut mundur. Harimau mengayunkan kakinya, tiba-tiba dibelakang dua pemuda tersebut tak ada jalan keluar hanya ada batu besar menghalangi jalan mereka.

Harimau berwarna putih maju dengan cepat dan menabrak Han membuat Han terjatuh lalu menyegel Han membuat tubuhnya tidak bisa bergerak, dengan ayunan kaki lainya Harimau tersebut menyegel Eja.

Dua manusia tersebut hanya bisa diam seperti patung lebih tepatnya mereka menjadi patung hidup yang bernapas. Mungkin ini adalah hari akhir mereka bernapas dan tak akan bisa melihat matahari esok.

***

Di tempat lain hutan ini ada kelompok berisikan lima orang dengan dua gadis dan tiga pemuda, mereka terlihat sangat gagah layaknya pendekar muda. Salah satu gadis cantik memimpin jalan dengan aura mengesankan.

"Nona, kita sudah mendapatkan jantung dari Serigala Api yang setara Kultivator Alam Perak ketiga, kenapa kita masih berkeliling di Hutan Kegelapan?" pemuda yang mengenakan rompi besi bertanya pada gadis cantik di depan.

Gadis tersebut berbalik melirik pemuda tersebut, ia tak menjawab hanya melirik sekilas lalu memimpin jalan lagi. Kelompok tersebut masuk semakin dalam di Hutan Kegelapan. Hutan ini seperti namanya sangat gelap dan sulit memastikan ini adalah siang atau malam.

Di hutan ini hanya ada kegelapan abadi yang bahkan matahari tak bisa menembus lebatnya hutan ini. Ada legenda yang mengatakan bahwa hutan ini terbentuk dari seorang dewa kegelapan yang jatuh dari kekuasaanya dan mati di sini, legenda lain mengatakan bahwa ini adalah tempat seorang yang memiliki kekuatan dewa bertapa, legenda lain mengatakan di sini adalah tempat beristirahatnya Naga Kegelapan yang misterius. Namun itu semua hanya legenda tak ada satupun yang terbukti untuk saat ini.

Saat sampai ke kedalaman hutan mereka bertemu Binatang Iblis berbentuk kelabang raksasa dengan kaki yang sangat banyak, di punggung kelabang tersebut api berkobar terang dan kakinya terlihat sangat tajam dengan aura dari besi yang sangat kuat.

Kelompok itu bertarung hingga melukai kelabang tersebut namun pertahanan kelabang itu sangat kuat. Itu adalah makhluk yang setara dengan kultivator Alam Emas Ketiga! Salah satu pemuda dari kelompok itu terluka parah dia kehilangan satu lengannya, empat dari mereka juga tak kalah menyedihkan tapi hanya gadis pemimpin tadi yang hanya dengan sedikit luka di bahu kirinya. Itu menunjukan bahwa dia adalah yang terkuat di kelompok ini.

"Xue Yan, kau pakai pil ini. Ini akan mengisi Qi darimu yang hilang dengan cepat." Gadis tersebut memberikan pil pada pemuda yang kehilangan lengannya.

"Kalian juga..." lalu dia melemparkan tiga pil lagi pada sisa orang di kelompok tersebut.

Saat ini adalah titik kritis mereka jika tidak bisa mengalahkan kelabang tersebut mereka akan mati. Mereka sudah mencoba melarikan diri tapi kecepatan kelabang tersebut sangat cepat!

Mereka berlima sangat berjaga saat ini jika kelabang memberi serangan pada mereka, "Aku tak ingin mati di sini. Aku masih ingin menikah," lirih gadis berambut merah di samping gadis pemimpin.

Slashh...

Kejadian di depan mereka membuat tercengang lantaran kelabang tiba-tiba terpotong-potong seperti kue. Mereka mengedarkan pandangan mereka tapi tak bisa melihat siapapun. Mereka tak ingin lengah walaupun kelabang sudah terbunuh, bagaimana jika orang itu juga musuh? Tidak itu belum jelas apakah itu manusia atau bukan jadi belum bisa disebut orang.

"Dengan pemimpin seorang Kultivator Alam Emas kedua kalian bisa menyedihkan seperti ini," suara berdecak terdengar di atas pohon.

Serempak kelompok lima orang tersebut melihat ke arah tersebut, mereka mendapati seorang pemuda tampan dengan kaos oblong, wajahnya yang riang dan polos membuat mereka sedikit melonggarkan keamanan.

"Kau... Jangan meremehkan pemimpin kami!" bentak pemuda yang memakai rompi besi emas. Pemuda tersebut tampan namun auranya lemah.

Gadis pemimpin itu tak marah tapi menghentikan pemuda itu dan maju untuk memberi hormat pada pemuda yang berada di atas pohon, "Sebelumnya terimakasih atas bantuan senior, jika tidak kami khawatir kemungkinan akan mati." gadis itu menangkupkan tinjunya lalu melanjutkan berbicara, "Saya Bi Jiao dari Sekte Tiga Pedang, boleh saya tau nama senior?"

Bi Jiao, pemimpin dari kelompok itu dengan lembut dan sopan terhadap pemuda riang itu dan memanggilnya 'Senior' karena pemuda itu bisa memotong kelabang tersebut seperti tahu! Jelas bahwa kemampuan pemuda riang itu melebihi dia.

Pemuda di atas pohon tersebut tersenyum canggung lalu menggaruk kepalanya, "Hmm... Siapa namaku?" batin pemuda tersebut.

Saat pemuda tersebut sedang bingung datang seorang pemuda lagi lalu memukul kepalanya membuat pemuda riang tadi kehilangan keseimbangannya dan terjatuh.

"Woy bodoh! Jangan ngagetin gue jadi jatuh sakit tau!" teriak pemuda riang itu pada pemuda yang baru datang bahasa dari pemuda itu membuat kelompok lima orang tersebut bingung.

"Hey... Dia berbicara dengan bahasa apa?" tanya Xue Yan pada gadis berambut merah di sampingnya.

"Tidak tau." Gadis tersebut sangat berpengetahuan namun masih tak mengerti apa yang di ucapkan pemuda riang tersebut.

Dengan kesal pemuda riang tadi bangkit lalu menatap kelompok tersebut. Pemuda yang baru datang tadi juga turun dari pohon lalu melihat kelompok lima itu.

Pemuda riang tadi mendekati pemuda tampan yang baru datang lalu berbisik, "Hey namaku siapa?"

Pemuda itu tersedak saat mendengar pertanyaan ini, dia menatap pemuda riang tersebut lalu membisikan nama untuk pemuda riang itu. Dengan senang pemuda riang itu tertawa dan mengenalkan pada kelompok lima orang.

"Ah, namaku adalah Han Xiao dan ini sahabatku Ne Zha."

Empat orang di kelompok tersebut menangkupkan lengan mereka lalu dengan bersemangat mengenalkan diri mereka masing-masing. Gadis berambut merah bernama Xue Yin dia adalah kembaran Xue Yan yang lengannya terpotong.

Pemuda dengan rompi besi emas adalah Bi Qingchen. Dan yang terakhir pemuda berompi besi perak bernama Bi Luo mereka berdua adalah anak buah Bi Jiao dari keluarga Bi, salah satu keluarga besar di Kekaisaran Yang.

Kelompok itu entah bagaimana sangat senang saat melihat Han Xiao dan Ne Zha, Xue Yin tidak bisa tidak bertanya pada dua pemuda tersebut, "Apakah anda Han Xiao keluarga kekaisaran dan anda Ne Zha dari Klan Ne?"

Serempak dua pemuda itu mengangguk untuk mengkonfirmasi pertanyaan tersebut.

Bruk...

Xue Yin ambruk dan pingsan, melihat gadis berambut merah tersebut pingsan. Itu membuat Han Xiao dan Ne Zha terkejut akan reaksi tersebut.

"Apakah kita setampan itu hingga gadis ini pingsan?" Han Xiao bertanya pada Ne Zha.

Ne Zha memukul kepala Han Xiao untuk jawaban. Han Xiao merintih pelan lalu menggerutu, "Penghemat napas, berbicara saja tidak mau."

Mereka mendirikan tenda dan beristirahat sebentar hingga luka mereka sembuh mereka akan melanjutkan perjalanan, ini adalah usul dari Ne Zha. Dia memberikan pil dan ramuan untuk mempercepat penyembuhan luka yang dialami empat orang tersebut.

Han Xiao dan Ne Zha duduk di atas pohon seraya merenung.

***

Terlihat dua pemuda sedang membatu seperti patung, mereka tidak bisa bergerak walau hanya sedikit, mereka hanya bisa mengedipkan kelopak mata mereka. Saat ini datang dua Harimau dengan bulu berwarna putih dan loreng, Harimau berwarna putih itu melambaikan kakinya tiba-tiba muncul sebuah kuali besar di hadapan kedua pemuda tersebut.

"Sialan apakah Harimau ini mau memasak kami terlebih dulu?" batin pemuda bernama Han, dia sudah berkeringat dingin kaos oblong yang dipakainya sudah basah.

Dengan lambaian kaki lainya Harimau putih itu memasukan berbagai ramuan yang sangat wangi obat-obatan.

"Apakah kita mau dijadikan obat?" batin Eja dengan bingung.

Sesaat kemudian Harimau berwarna coklat melambaikan kakinya lalu menenggelamkan Han dan Eja kedalam cairan berwarna merah darah di kuali tersebut, mereka berdua ingin berontak dan berteriak namun apa daya mereka disegel oleh kekuatan sang Harimau putih.

Asap mengepul dan gelembung meletup saat dua manusia tersebut direbus di dalam kuali, kedua Harimau terus berdebat dengan bahasa yang sulit dipahami saat Han dan Eja direbus.

Setelah dua hari penyulingan di kuali ada dua kepompong berwarna hitam dan emas terang. Kedua Harimau itu memperhatikan kepompong dengan serius seolah mereka berhadapan dengan lawan yang paling kuat.

Krekk...

Setelah jam yang tidak diketahui kepompong retak lalu menampilkan dua pemuda, itu adalah Eja dan Han! Mereka tidak mati setelah direbus selama dua hari dua malam!

Han dan Eja membuka kelopak mata mereka lalu terkejut melihat masih ada dua Harimau tersebut! Mereka mengira bahwa mereka sudah pergi ke surga.

Saat ini dua Harimau meletakan satu kaki mereka di dua pemuda tersebut Harimau putih menyentuh kepala Han dan Harimau loreng menyentuh kepala Eja. Dan saat itu kepala Han dan Eja dipenuhi dengan ingatan baru, ini sebuah kenangan. Lebih tepat kenangan seseorang dan sang Harimau! Ini juga memberi mereka pengetahuan tentang dunia ini, ini adalah dunia dengan banyak kultivator atau praktisi mereka bisa mengendalikan api, membekukan air, mengendalikan tanaman, dan mengendalikan tanah!

Han dan Eja tenggelam dalam kenangan dan informasi tersebut, hingga saat itu selesai segel di tubuh mereka sudah terlepas mereka sudah bebas! Mereka berdua memandang dua Harimau di depan dan segera membungkuk untuk memberi hormat. Mereka sekarang mengetahui bahwa dua Harimau di depan mereka adalah Binatang Suci dan pendekar sejati mereka adalah salah satu dewa dari berbagai binatang!

Han Xiao bereaksi dengan cepat menggeledah setiap kantong celananya, "Gotcha! Untung ponselku anti air dan tidak kenapa-napa." Han Xiao menghembuskan napasnya lalu melanjutkan, "sangat sayang jika ada dunia seperti ini tidak diabadikan dalam foto." senyumnya merekah bagaikan bunga.

"Mulai saat ini nama kau adalah Han Xiao, dan kau adalah Ne Zha." Harimau putih itu berbicara dan memberikan nama untuk Han dan Eja seraya menyentuh kepala dua pemuda itu.

"Kalian mulailah perjalanan kalian," ucap Harimau loreng.

Han menggaruk kepalanya lalu bertanya, "Ehm... Kemana tujuan kita? Walaupun kami mendapatkan pengetahuan dari master kami masih bukan siapa-siapa di dunia ini."

"Kalian akan melanjutkan legenda kami! Untuk menjadi dewa dari para dewa!"

***

"Senior, kita akan melanjutkan perjalanan." Bi Jiao membangunkan Han Xiao dan Ne Zha dari lamunan mereka.

"Ah, baik mari kita lanjutkan perjalanan," ucap Ne Zha.

Berkat obat dan ramuan dari Ne Zha kelompok tersebut sembuh dengan kecepatan yang bahkan mereka sebagai kultivator tercengang dan terpana akan hebatnya pil dan ramuan tersebut.

Mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang menuju Kekaisaran Yang, Han Xiao dan Ne Zha juga ingin pergi menuju Kekaisaran Yang karena ada seseorang yang harus mereka temui dan beberapa barang yang harus mereka beli sesuai arahan dari dua master mereka dua Harimau Suci!

---

Bacotan pengetik :

-Dua Harimau Suci

Ayo dukung perjalanan Han Xiao dan Ne Zha Dua Penguasa. Dengan cara, memberitahu/membagikan cerita ini pada teman, sahabat, sodara, kakak, adek, bapak, ibu, nenek, kakek. Kalian Serta memberikan cerita ini tanda jempol keatas, terimakasih, hatur nuhun, gomawo, arigato gozaimas, Xiexie. Matur suwun semuanya:)

I hope you enjoy...

Bab3. Kera Giok Petir.

Kelompok itu berjalan menuju luar Hutan Kegelapan dengan sangat lambat karena mereka selalu bertemu dengan Binatang Iblis yang cukup merepotkan untuk kelompok Bi Jiao tapi itu tidak untuk Han Xiao dan Ne Zha, mereka berdua sangat mudah untuk menghabisi Binatang Iblis yang menghalangi jalan.

Namun mereka membiarkan kelompok Bi Jiao untuk berlatih jadi mereka berdua membiarkan kelompok itu menghadapi Binatang Iblis, jika ada Binatang Iblis yang tak bisa kelompok itu sanggupi Han Xiao akan menghadapi Binatang Iblis itu.

Tak membutuhkan waktu lama dia hanya seperti memotong tahu saat menghadapi bahkan Binatang Iblis yang setara dengan kultivator Alam Emas keempat Hari ini mereka beristirahat di dekat sungai. Mereka tak bisa mengetahui sudah berapa hari mereka berjalan. Tapi berkat jam tangan yang berada di lengan Han Xiao yang dia bawa dari dunia sebelumnya mereka mengetahui waktu, ini sudah tujuh hari saat pertemuan pertama mereka.

Han Xiao dan Ne Zha duduk di tepi sungai dan mengobrol berdua untuk situasi yang mereka alami ini.

"Pantas mereka bilang asal usul barang itu tidak diketahui sama sekali dan sekarang kita malah terjebak di dunia aneh ini," gumam Ne Zha.

"Ya, cukup konyol kita di sini bakal punya kekuatan dan berkultivasi seperti di novel. Haha," ceplos Han Xiao.

Mereka senang mengetahui ada dunia lain selain dunia tempat mereka lahir tapi mereka juga menyesali karena tidak bisa pulang ke dunia tempat mereka lahir juga. Sekarang mereka hanya mengikuti apa yang diajarkan dan ditunjukan oleh dua Harimau saat itu. Han Xiao merenungkan dan mencerna lebih banyak ingatan di dalam pikirannya yang dia dapatkan dari Harimau putih.

Di dunia ini setiap kultivator memiliki tingkatan dimulai dari terkecil : Perunggu–Perak–Emas.

Perunggu dan Perak dibagi menjadi tiga tingkatan masing-masing : pertama–kedua–ketiga

Sedangkan untuk alam Emas memiliki tujuh tingkatan. Saat praktik kultivator sampai Alam Emas, mereka akan membangun Istana Takdir mereka di meridian neigong, setiap Istana Takdir menjadi kekuatan dan rumah jiwa.

Tiga istana membentuk domain, lima istana membentuk alam, tujuh istana membentuk dunia, sepuluh istana membentuk semesta. Namun tidak mudah bagi Kultivator yang ingin membangun sepuluh istana itu membutuhkan bakat dan keberuntungan besar, selama ini orang dengan sepuluh istana bisa dihitung oleh jari satu tangan.

Setelah membangun Istana Takdir Kultivator bisa menembus Ekspansi Istana yang dibagi menjadi empat tingkatan yaitu : Pertama–Kedua–Ketiga–Puncak.

Dan Ekspansi Istana dibagi menjadi tiga: Istana Fana dengan satu sampai tiga Istana Takdir, Istana Bumi dengan lima hingga delapan Istana Takdir dan Istana Surga dengan sepuluh Istana Takdir.

Jadi semakin banyak Istana Takdir yang mereka bentuk saat praktik mereka di Alam Emas semakin baik, tapi kebanyakan kultivator berhenti di tiga istana dan enam. Sangat sulit untuk membentuk tujuh Ekspansi Istana. Jadi membentuk sepuluh istana hanyalah sebuah impian.

Setelah Ekspansi Istana adalah Alam Raja, ini sama di bagi menjadi empat yaitu : Pertama–Kedua–Ketiga–Puncak.

Dan barulah Alam Roh dan Inti Void, untuk tingkat lanjutnya dua Harimau tidak memberitahu Ne Zha dan Han Xiao karena mereka sudah menyegel sebuan ingatan yang akan terbuka saat Ne Zha dan Han Xiao mencapai Alam Roh.

Setiap tingkat di Alam Emas itu mewakili bakat sang kultivator sebagai contoh Bi Jiao, dia sudah mencapai Alam Emas kedua ini membuktikan bakatnya tidak buruk bahwa semuda itu mencapai kultivator Alam Emas kedua bahkan bisa disebut Bi Jiao adalah jenius kultivasi. Sedangkan empat lainnya seperti Xue Yan mereka hanya berada di Alam Perak kedua.

Namun itu wajar karena Bi Jiao adalah keturunan utama dari Klan Bi, itu adalah Klan kultivator besar di Kekaisaran Yang.

Saat ini Han Xiao dan Ne Zha berada di Alam Perak kedua.

Tapi mereka bisa melawan Binatang Iblis yang lebih kuat berkali-kali lipat dari mereka karena Harimau coklat memberikan teknik serangan terkuat yaitu 'Jari Pisau Bayangan' itu membuat jari-jari Ne Zha setajam pisau dan seperti bayangan yang tak bisa dihentikan. Siapapun yang terkena teknik ini dibawah Alam Emas ketiga akan langsung mati tanpa mengetahui bagaimana mereka mati!

Jika itu untuk Alam Emas ketiga sampai ketujuh sudah cukup untuk melukai mereka dengan fatal.

Mereka berdua juga mendapatkan teknik kultivasi dari kedua harimau, Han Xiao dia berkultivasikan 'Devourer Manual' itu memungkinkan dia menyedot Esensi darah dari lawan dan juga Qi dari lawan hingga memungkinkan Han Xiao untuk maju tanpa hambatan di jalan kultivasi selama ia memiliki pemahaman yang cukup! Tapi Manual ini memiliki efek samping yaitu selesai melahap Qi dari Kultivator lain itu akan membawa energi negatif yang membuat Han Xiao ingin membunuh dan membunuh.

Ne Zha tak kalah menakutkan dia berkultivasi 'Spirit Elementum Manual' memungkinkan dia untuk menyerap Qi dari alam dengan kecepatan yang tiada taranya itu memungkinkan dia tak akan kehabisan Qi untuk asupan pohon kehidupan di dalam dantian serta memiliki tingkat kemurnian Qi yang tinggi, hanya Ne Zha harus berusaha memadatkan Esensi darah sendiri tidak seperti Han Xiao yang bisa mengambil dari Kutivator lain. Namun ini tak memiliki efek samping seperti Han Xiao.

Qi adalah energi untuk para Kultivator, kenaikan praktik mereka juga sangat membutuhkan Qi untuk menyegarkan dan menumbuhkan pohon kehidupan di dalam Dantian mereka,

Untuk teknik Han Xiao sangat kuat dia mendapatkan teknik 'Tinju Penghancur Langit' dari Harimau putih, setiap pukulannya akan seberat gunung dan penghancuran besar, namun itu tak membuatnya puas jadi dia meminta Jari Pisau Bayangan kepada Ne Zha, dia juga memberikan Tinju Penghancur Gunung pada Ne Zha untuk bertukar.

Mereka berdua mulai berkultivasi di Hutan Kegelapan sampai Alam Perunggu kedua lalu tak sengaja mendengar suara pertarungan itu menarik perhatian Han Xiao yang ingin mencoba kekuatan barunya. Han Xiao meninggalkan Ne Zha di belakang lalu dia mendapati kelompok Bi Jiao, dengan cepat dia memotong kelabang dengan teknik Jari Pisau Bayangan.

Kecepatan kultivasi mereka mencengangkan karena selama tujuh hari mereka melakukan dua kali kenaikan kultivasi dan kenaikan itu sangat sebentar, kultivator biasanya membutuhkan satu hari untuk menembus dari Alam Perunggu ke Alam Perak tapi Han Xiao dan Ne Zha hanya membutuhkan tiga jam! Ini membuat kelompok Bi Jiao berdecak kagum dan ketakutan, tapi mereka tidak mengetahui apa tingkat praktik Han Xiao dan Ne Zha. Ini adalah keunikan dari Manual dari dua Harimau Suci untuk mereka. Kultivator yang memiliki praktik dibawah Alam Emas ketiga tak akan mengetahui praktik Han Xiao ataupun Ne Zha di praktik mereka saat ini, jika praktik mereka naik maka Kultivator lain yang bisa melihat praktik mereka harus jauh lebih tinggi dari mereka berdua!

Saat sedang merenung seraya

mengobrol Bi Jiao mendekati Han Xiao dan Ne Zha, Bi Jiao mengajak mereka untuk menikmati daging dari Binatang Iblis yang baru saja mereka bunuh. Han Xiao dan Ne Zha mengikuti Bi Jiao mendekati kelompok di dekat api unggun yang tak jauh dari sungai.

"Senior ini daging Pithon Air, sangat lezat dan memiliki banyak Qi didalamnya." Xue Yin memberikan sepotong besar pada Han Xiao dan Ne Zha.

Han Xiao dan Ne Zha ragu sejenak, ini adalah daging ular besar yang mereka bunuh tadi saat mendekati sungai, Mereka ragu karena mereka tak pernah memakan daging ular apalagi ini ular Binatang Iblis memang tak beracun tapi apakah lezat seperti yang dikatakan oleh Xue Yin?

Han Xiao mengambil gigitan kecil lalu mengunyahnya, sesaat kemudian mata Han Xiao menjadi sangat cerah dengan cepat dia mengambil gigitan lainnya dan menempatkan satu potong besar daging itu untuknya lalu memerintahkan Xue Yin mengambil lagi untuk Ne Zha.

"Uemh... Lezat sekali," ucap Han Xiao dengan penuh daging di mulutnya. Dia adalah penggemar makanan di dunia sebelumnya jadi daging ular yang lezat ini membuatnya hilang dalam kenikmatan.

Ne Zha melihat Han Xiao yang entah lapar atau rakus dengan daging tersebut, Ne Zha mengambil pisau dan mengambil potongan kecil lalu menyuapkannya. Ne Zha sama seperti Han Xiao dia adalah penggila makanan jadi dengan rakus memakan daging seperti Han Xiao.

Setelah mereka memakan daging tersebut mereka beristirahat sebentar lalu melanjutkan perjalanan mereka.

Mereka terus berjalan menuju luar hutan hingga suatu hari mereka bertemu dengan Binatang Iblis, ini adalah Binatang Iblis yang setara dengan kultivator Istana Fana hingga Istana Bumi. Dan mereka bertemu dengan Kera Giok Petir ini adalah Binatang Iblis tingkat 5 berbentuk Kera raksasa yang memiliki kulit sekeras giok dan memiliki kilatan petir di sekujur tubuhnya, yang menakutkan adalah Kera Giok Petir ini setara dengan Istana Bumi!

Han Xiao tidak takut justru dia memancarkan sinar mengesankan dari matanya, dia senang akhirnya menemukan Binatang Iblis yang kuat karena selama ini semua Binatang Iblis hanya bagaikan tahu baginya.

"Baik, mari kita lihat seberapa kuat monyet besar ini." Han Xiao tertawa lalu menerjang dengan sembrono ke arah Kera Giok Petir.

Orang lain akan menggangapnya gila atau arogan tapi dia sendiri mengetahui kekuatannya baru-baru ini Han Xiao dan Ne Zha mencapai Alam Emas pertama. Jika ada yang mengetahui kenaikan praktik mereka yang seperti ikan di lautan dan elang di langit itu akan membuat mereka ketakutan dan khawatir akan kenaikan seperti itu.

Han Xiao mengangkat lengannya dan mengalirkan Qi pada kepalan tangannya, dia memakai teknik Tinju Penghancur Langit dan beradu kepalan langsung dengan Kera raksasa tersebut.

Boom...

Saat kepalan beradu kekuatan dari pukulan tersebut membuat tanah retak dan tergali hingga sedalam beberapa meter kebawah, kejadian tersebut membuat kelompok Bi Jiao tercengang dan menjatuhkan rahang mereka ke tanah.

"It...itu Istana Bumi, bagaimana Senior Han Xiao bisa bertarung seimbang bahkan terlihat bahwa Kera Giok Petir dirugikan!" Bi Qingchen berbicara dengan tergagap melihat kekuatan Han Xiao.

Hanya Ne Zha yang tenang di kelompok tersebut, namun bahkan Bi Jiao tercengang dan menjadi serius saat melihat kejadian tersebut.

Han Xiao mundur beberapa langkah sedangkan Kera Giok Petir terpental terbang ke belakang karena pukulan dari Han Xiao, saat kera itu bangkit menunjukan lengannya yang patah dengan darah mengalir di sekujur lengannya.

"Heh, ternyata hanya seperti itu kekuatan Kera Giok Petir ini? Badan saja besar, akan ku jadikan kau daging panggang setelah ini," kata Han Xiao dengan nada ejekan, walaupun dia unggul itu tetap saja membuat lengannya mati rasa karena sengatan petir dari tubuh Kera Giok Petir.

"Wiiiiiiiik...!"

Kera itu marah karena provokasi Han Xiao dan menyerang sekali lagi, Han Xiao tak takut dia dengan cepat maju ke depan dan menyerang menggunakan Tinju Penghancur Langit lagi.

Kelombang kejut membuat hutan berantakan, namun itu tetap gelap dan sinar matahari tak bisa masuk ke dalam Hutan Kegelapan.

Setelah bertukar pukulan empat kali Han Xiao bosan dan segera mengakhiri hidup dari Kera Giok Petir.

Kelompok Bi Jiao tak bisa tenang setelah melihat ini, kekuatan Han Xiao terlalu besar mereka melirik Ne Zha yang selalu tenang dan diam. Apakah kekuatan Ne Zha sebesar Han Xiao atau bahkan lebih? Saat membayangkannya itu membuat mereka merinding ketakutan, jika mereka berdua bekerja sama mungkin kera itu akan mati dalan satu pukulan!

Kelompok Bi Jiao hanya bisa menebak-nebak praktik Han Xiao dan Ne Zha berada di Ekspansi Istana karena bisa mengalahkan Kera Giok Petir dengan mudah. Mereka berlima melawan kelabang saja sudah banyak kerugian bagaimana dengan Kera Giok Petir ini? Mungkin mereka semua mati.

"Inti Iblis dari Kera Giok Petir ini pasti sangat mahal, belum lagi kulitnya ini sekeras giok dan mengandung elemen petir yang sangat baik untuk kultivator yang membudidayakan petir!" Xue Yan berkata dengan senang, namun di balik kesenangannya dia segera ingat bahwa yang membunuh Kera Giok Petir ini adalah Han Xiao.

"Yah, ini cukup berguna kalian ambil saja sisanya aku hanya mengambil Inti Iblis ini." Han Xiao mengambil Inti Iblis di kepala Kera Giok Petir lalu memberikan semua sisa Kera Giok Petir ini pada kelompok Bi Jiao.

"Ta...tapi senior Kera Giok Petir ini dibunuh olehmu," ucap Bi Jiao dengan bingung.

Han Xiao menatap Bi Jiao lalu berkata dengan riang seperti biasanya, "Ambil saja aku tidak membutuhkannya."

Kata-kata ini membuat kelompok Bi Jiao diam-diam senang, Bi Jiao dengan cepat berterima kasih pada Han Xiao lalu memotong-motong tubuh Kera Giok Petir.

Saat mereka sedang memotong Kera Giok Petir tiba-tiba datang sekelompok pria dengan pakaian hitam dan aura mereka sangat menekan kepada kelompok Bi Jiao, Han Xiao tak jauh dari tempat itu segera bangkit dan melihat pendatang baru ini.

Mereka berjumlah dua puluh orang dengan seorang pemimpin yang memiliki tingkat praktik di Ekspansi Istana!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!