Hendrawan adalah sosok laki-laki sederhana yang mempunyai mimpi dan cita-cita ingin menjadi orang sukses,Karena kemiskinan membuat dia tidak bisa menuntut orang yang sudah membuat nyawa orang tua nya tidak bisa di selamat kan.
Hingga suatu hari ditengah-tengah kesedihan nya ada secercah cahaya menghampiri nya,saat Bidikmisi yang di daftarkan nya berhasil.Hendrawan berangkat ke kota Setelah dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan nya di salah satu universitas Jakarta. kesempatan itu tidak di sia-sia kan oleh Hendrawan, hingga dalam 3 tahun Hendrawan bisa wisuda dengan salah satu lulusan terbaik.Banyak perusahaan yang meminta nya untuk bergabung dengan mereka, Hingga Hendrawan menerima tawaran dari perusahaan terbesar di antara perusahaan yang meminta nya untuk bergabung.
Perusahaan tempat Hendrawan bekerja ber produksi untuk membuat alat-alat kesehatan dengan metode canggih dan juga obat-obatan yang berharga tinggi.
Hari ini hari pertama Hendrawan memulai pekerjaan nya,dia tidak ingin membuang kesempatan yang ada di depan mata nya.hendrawan bekerja dengan begitu tekun, hingga dalam waktu Satu tahun rata-rata karyawan di perusahaan tempat nya Bekerja sudah mengenal nya karena kepintaran nya.
"Sepertinya akan ada yang naik jabatan nih."ucap Martin menggoda Hendrawan
"Kalaupun aku nanti naik jabatan itu karena kinerja aku yang bagus".jawab nya yang selalu sombong
"Iyah Iyah tuan yang pintar,"kata Martin yang selalu geleng kepala melihat sahabatnya yang tidak pernah berubah untuk menyombongkan diri
"Oh Iyah aku dengar putri nya direktur akan ikut bergabung di perusahaan ini".ucap Martin lagi sambil menyesap kopi es nya
"Mungkin Karena pak Dinata sudah tua,jadi dia ingin putri nya meneruskan perusahaan nya".jawab Hendrawan santai karena memang dia tidak tertarik sama sekali dengan topik pembicaraan mereka
"Maaf pak Hendrawan,bapak di minta untuk menemui pak Dinata di ruangannya".ucap asisten pak Dinata yang tiba-tiba menghampiri nya ke kantin
"Maaf pak tapi ada apa yah?" Tanya Hendrawan Bingung
"Untuk Masalah itu saya kurang tau pak,"jawab nya
"Sudah temui saja siapa tau nanti langsung di angkat jadi direktur,atau langsung jadi menantu nya."ucap Martin yang tidak pernah bosan untuk menggoda sahabat nya yang batu itu
"Dasar itu mulut tidak pernah di saring kalau ngomong."jawab Hendrawan meninggalkan sahabat laknat nya itu
Beberapa saat kemudian mereka sudah tiba di lantai 17,dan asisten pak Dinata langsung membuka kan pintu untuk nya.
"Permisi pak."ucap Hendrawan dengan sopan
"Ah kau sudah datang ,duduk lah ada yang ingin saya sampaikan".ucap pak Dinata sambil menutup laptopnya
Hendrawan pun duduk seperti permintaan atasannya nya itu, berbagai spekulasi yang berterbangan di dalam kepala nya.
"Maaf pak apa ada kesalahan yang saya lakukan?"tanya Hendrawan Setelah atasan nya duduk di hadapan nya
"Tidak, kau tidak melakukan KESALAHAN apa pun.saya hanya ingin memberikan hadiah karena kau sudah berhasil memenangkan tender yang sangat besar."jawab pak Dinata sambil tersenyum bangga kepada aku
"Sebelum nya saya mau ngucapin Terimakasih pak,tapi sepertinya itu tidak perlu karena apa yang sudah saya terima selama ini sudah lebih dari cukup".kata Hendrawan tidak enak hati pada atasan nya yang sudah memberikan nya begitu banyak hadiah dari rumah,mobil dan juga gaji yang besar
"Tapi itu sudah menjadi hak milik mu karena sudah membuat perusahaan saya untung besar." kata pak Dinata lagi
"Itu Sudah menjadi kewajiban saya sebagai karyawan bapak, memberikan yang terbaik buat perusahaan ini".jawab Hendrawan
"Apa kau tau selama saya mendirikan perusahaan ini,baru kali ini saya langsung memberikan jabatan tinggi pada karyawan yang sebelumnya nya belum saya kenal, padahal kita tidak memiliki hubungan apa-apa dengan saya."kata pak Dinata
Iyah Hendrawan sudah menjabat sebagi wakil direktur dalam kurun waktu 6 bulan, begitu banyak orang yang iri pada nya karena dengan muda nya Hendrawan naik ke gedung tertinggi itu.
"Saya akan sangat bahagia kalau kau mau menerima hadiah yang ingin aku berikan,dan juga dalam beberapa Minggu ini saya akan memberikan posisi saya pada putri tunggal saya.jadi saya minta tolong bantu dia karena mungkin dia akan mengalami masa kesulitan".ucap pak Dinata lagi
"Kalau untuk Masalah itu saya akan dengan senang hati membantu bapak" .jawab Hendrawan dengan penuh percaya diri
"Baiklah akhir pekan datang lah kerumah saya untuk makan malam,dan untuk yang satu ini jangan tolak lagi".ucap pak Dinata
"Baik pak,akan saya usahakan.kalau tidak ada lagi yang di bicarakan,saya undur diri".kata Hendrawan sopan
"Silahkan."ucap pak Dinata yang menatap Hendrawan penuh dengan arti
Hendrawan keluar dari ruangan atasan nya itu dengan berbagai macam pertanyaan yang mengganjal di hati nya.
"Mengapa pak Dinata bertingkah aneh seperti itu yah? sampai-sampai dia mengundang aku untuk datang kerumah nya".batin Hendrawan yang bingung hingga tidak menyadari kalau dia sudah melewati ruangan nya
"Hei tuan pintar,kau mau kemana?"tanya Martin yang melihat sahabatnya itu seperti orang bingung
Hendrawan menghentikan langkah nya dah benar saja dia sudah melewati ruangan nya.
"Ada apa?"tanya Martin penasaran
"Tidak ada apa-apa,hanya saja sikap pak Dinata membuat aku jadi bingung".jawab Hendrawan
"Maksud nya bingung kenapa?apa yang terjadi"?tanya Martin yang begitu penasaran
"Tadi pak Dinata meminta aku untuk datang kerumah nya",jawab Hendrawan
"Ha ha ,jadi hanya karena itu kau jadi seperti kehilangan kepintaran mu itu".ledek Martin
"Ini tidak lucu sama sekali, dan kau berani-berani nya untuk menertawakan aku."kata Hendrawan kesal
"Kau harus mulai belajar untuk mencintai lawan jenis mu, karena dari apa yang aku lihat seperti nya pak Dinata ingin menjodohkan mu dengan putri nya itu."ucap Martin
"Jagan asal bicara, nanti kalau beliau dengar Masalah nya akan panjang."kata Hendrawan memperingati sahabat sekaligus asisten nya itu
"Aku kan hanya menyimpulkan hasil dari apa yang kau ceritakan tuan yang penuh dengan kepintaran."jawab Martin sambil menahan tawa nya karena melihat sahabatnya itu seperti orang kehilangan arah
"Sudahlah Jangan bahas itu lagi,lebih baik kita segera menyelesaikan pekerjaan kita kemarin".kata Hendrawan yang Kini sudah duduk di kursi kebesaran nya
BERSAMBUNG,,,
PART INI MASIH BERCINTA TENTANG KISAH PERJALANAN TUAN HENDRAWAN YAH MANTEMAN.
KALAU MASIH PENASARAN TETAP PANTAUIN CERITA AKU 😋,
DAN MAAF KALAU MASIH BANYAK TYPO NYA. JANGAN SUNGKAN-SUNGKAN UNTUK MEMBERIKAN LIKE COMENT DAN VOTE NYA 😂 KARENA ITU SANGAT BERARTI BUAT OTAK AKU AGAR TETAP TERKONEKSI LANCAR 😘
Jangan lupa ya guys untuk meninggalkan jejak nya,karena like dari kalian sangat berarti buat aku.bukan mau ngemis like sih hanya saja ngetik di HP tu sangat memprihatinkan diriku ini 😔🤣,,,jadi saya harap dengan suka rela memberikan like dan kawan-kawan nya 😘😎.
HAPPY READING GUYS
........................
Hari ini Hendrawan akan memenuhi undangan dari atasan nya untuk mendatangi rumah nya.walaupun Hendrawan malas untuk melakukan nya tapi karena dia sangat menghargai pak Dinata jadi mau tidak mau Hendrawan melakukan nya.
Beberapa saat kemudian Hendrawan sudah tiba di rumah pak Dinata,dan langsung di sambut dengan senyuman hangat dari atasan nya tersebut.
"Ayo silahkan masuk."kata pak Dinata dengan tersenyum
"Iyah pak."jawab Hendrawan mengikuti langkah pak Dinata,tapi mata nya masih menatap kagum bangunan rumah yang di pijaki nya kini
"Duduk lah aku akan memanggil kan Putri saya dulu."ujar pak Dinata
"Silahkan pak."jawab Hendrawan merasa malu karena ketahuan masih memperhatikan rumah atasan nya itu
Hendrawan duduk di ruang tamu seorang diri,karena memang nyonya Dinata sudah meninggal dunia.
"Ini tuan minum nya."kata BI Sri sambil meletakkan segelas jus buah naga
"Terimakasih BI."jawab Hendrawan
Dinata menghampiri putri nya yang lagi sibuk dengan laptopnya, hingga membuat nya tidak menyadari kedatangan sang Ayah.
"Apa putri Ayah begitu sibuk hingga mengabaikan Ayah?"kata Dinata yang kini sudah berdiri di samping sang putri.
"Ayah ngagetin ajah ih."jawab nya manja
"Lagian ini kan hari libur kenapa masih berteman dengan benda itu sih."ucap pak Dinata
"Ayah kan tau mulai besok putri ayah ini akan memulai memimpin perusahaan".kata Syifa manja
"Udah ah, sekarang kita kebawah yuk kasihan tamu Ayah kalau harus menunggu lama-lama".jawab pak Dinata
"Ayah kedatangan tamu kok malah di tinggal."kata Syifa yang kini sudah merapikan rambut nya
"Kan ayah sudah bilang kemaren kalau hari ini kita akan makan Siang bersama dengan tamu ayah".ucap pak Dinata
"Hehe Maaf ya Ayah, Syifa lupa".jawab nya sambil memperlihatkan deretan gigi nya yang putih
Saat mereka sudah sampai di ruang tamu, Syifa begitu terkejut saat melihat siapa yang menjadi tamu sang Ayah.
"Kamu ngapain disini."kata Syifa dan Hendrawan bersamaan
"Seharusnya saya yang tanya seperti itu,anda ngapain berada di rumah saya?" kata Syifa kesal
"Ada apa ini?apa kalian saling kenal?"tanya Dinata yang heran melihat putri dan Hendrawan yang berdebat
"Ini hanya salah paham saja pak".jawab Hendrawan sopan
"Ayah tau dia ini adalah orang yang paling menyebalkan yang pernah Syifa temui,ayah masih ingat saat Syifa bilang bertemu dengan orang gila kemaren."ucap Syifa menggebu-gebu
Flashback
Siang itu Syifa sedang jalan-jalan ke mall bersama sahabat nya Nanda, Setelah membeli keperluan yang di inginkan nya Mereka langsung menuju tempat makan karena sudah merasa lapar.
"Fa kamu mau pesan apa?"tanya Nanda yang asik membolak-balik daftar menu yang ada
"Aku makan soto ajah deh".jawab Syifa
"Dih apa-apa in sih FA, siang-siang gini makan soto.lagian aku tu heran deh sama kamu".kata Nanda sambil menaikkan sedikit ujung bibir nya
"Heran kenapa sih".kata Syifa
"Kamu itu anak orang kaya, bahkan ni yah harta yang kamu miliki tidak akan habis walaupun setiap hari kamu makan daging termahal.tapi mengapa selera makan kamu kaya orang miskin sih."ucap Nanda kesal karena sahabat nya itu tidak pernah lepas dari makanan sederhana
"Yang kaya itu Ayah aku nan",jawab Syifa
"Iya tau tapi kamu kan anak satu-satunya,kalau bukan sama kamu pada siapa Harta nya di berikan."kata Nanda
"Udah lah kita kan mau makan bukan mau berdebat,kamu kaya gak tau ajah selera aku gimana."ucap Syifa sambil tersenyum
"Baiklah aku akan diam",jawab Nanda dan meminta salah satu pelayan untuk menulis Pesan mereka
"Sudah jangan cemberut gitu ntr cantik nya hilang."kata Syifa menggoda sahabat nya
"Biarin yang penting aku udah punya suami,uweeee".ledek Nanda Langsung membuat Syifa mati Kutu
"Cih baru punya suami ajah udah bangga."kata Syifa
"Bangga dong dari pada kamu, boro-boro punya suami pacar ajah gak punya.percuma cantik kalau masih jomblo."ledek Nanda yang semakin gencar meledek sahabat nya itu
Saat Syifa ingin membalas ledekan Sahabat nya itu tiba-tiba Pesan mereka sudah datang.
"Udah makan dulu ngumpulin kekuatan untuk menghadapi kejombloan mu nanti."kata Nanda sambil tersenyum mengejek
Syifa pun akhirnya makan dengan tenang, soto ayam yang di hadapan nya dengan cepat dia habiskan.
Tidak lama setelah mereka makan tiba-tiba seorang laki-laki yang lumayan tampan menghampiri meja mereka,Iyah itu adalah suami dari Sahabat nya
"Kan tadi janji nya kita hanya jalan berdua saja, kenapa jadi bertiga sih".kata Syifa sambil cemberut
"Sorry fa,tapi hari ini aku ingin ngajakin istri tercinta aku ini ke dokter."jawab Dalmi sambil tersenyum
"Kamu sakit?"tanya Syifa pada sahabat nya
"Enggak kok hanya saja kamu sebentar lagi akan jadi aunty."jawab Nanda sambil tersenyum
"Wah selamat,aku bahagia dengarnya.kenapa gak ngasih tau sebelum nya sih."kesal Syifa
"Ini kejutan".jawab Nanda sambil tersenyum
"Baiklah kalian pergi saja,nanti jangan lupa kabarin aku yah."kata Syifa antusias
"Maka nya buruan nikah biar kita bisa jodohin anak-anak kita nanti nya."ucap Dalmi yang gemar menggoda sahabat istri nya itu
"Boro-boro mau jodohin,calon ajah dia belum punya."timpal Nanda sambil menarik tangan suami nya, segera pergi karena kalau tidak bisa di pastikan kalau mereka akan di semprot sahabat nya itu.
"Pergi sana, berani nya ngatain aku.aku sumpahin semoga calon ponakan aku sehat dan saat lahir nanti gak nyeselin kaya kalian".gumam Syifa
Saat Syifa ingin beranjak dari tempat nya tiba-tiba dia di tabrak oleh seorang laki-laki hingga membuat jus yang di pegang oleh laki-laki tersebut mengotori baju nya.
"Astaga apa kau tidak punya mata?"kata Syifa sambil membersihkan baju nya
"Hei apa kau buta, jelas-jelas saya punya mata dua".jawab Hendrawan
"Kalau kau punya mata pasti tidak akan menabrak aku seperti ini."ucap Syifa kesal
"Dasar wanita gila, jelas-jelas anda yang salah tapi malah marah-marah".jawab Hendrawan seraya meninggalkan Syifa yang masih mengomel
"Rasakan ini".kata Syifa mengambil air minum dari meja orang lain dan langsung Menyiram kan pada Hendrawan
Kalau saja Martin tidak menengahi perdebatan merek mungkin saja saat itu mereka berada di kantor polisi.
"Sudah mengalah saja,semua orang memperhatikan mu."bisik Martin yang memang kini mereka jadi pusat perhatian
"Urusan kita belum selesai dan kau akan menyesal akan perbuatan mu ini".kata Hendrawan sambil menunjuk Syifa
"Aku tidak takut pada mu ."jawab Syifa melangkah pergi dari tempat tersebut
Flashback off
"Sudah lah Nak, lupakan saja tidak baik menyimpan dendam."kata Dinata pada putri nya
"Tapi dia sungguh nyebelin ayah"jawab Syifa
"Saya minta maaf atas kesalahan saya kemaren".ucap Hendrawan yang ingin mengakhiri drama yang sudah di ciptakan nya
"Baiklah kita langsung makan saja, mumpung masih hangat".kata pak Dinata
Akhirnya mereka pun makan dengan tenang, walaupun Syifa masih kesal tapi demi sang Ayah dia terpaksa diam saja.
Bersambung 😊,
jangan lupakan tinggalkan jejak ya kak 🤗😎😘😊
Jangan lupa ya guys untuk meninggalkan jejak nya,karena like dari kalian sangat berarti buat aku.bukan mau ngemis like sih hanya saja ngetik di HP tu sangat memprihatinkan diriku ini 😔🤣,,,jadi saya harap dengan suka rela memberikan like dan kawan-kawan nya 😘😎.
HAPPY READING GUYS
..........................................................
Pagi ini saat Hendrawan sudah memasuki gedung tempat dia bekerja langkah nya harus dia hentikan, saat melihat atasan nya bersama putri nya baru keluar dari mobil.
"Selamat pagi pak.sapa Hendrawan sedikit membungkuk sopan
"Tidak perlu formal seperti itu, karena saya bukan atasan kamu lagi.jawab pak Dinata sambil tersenyum
"Selamat pagi Bu,ucap Hendrawan ramah pada Syifa
"Pagi. jawab Syifa jutek karena dia masih kesal pada laki-laki yang menyapa nya itu
Hendrawan mengikuti langkah atasan nya dengan penuh wibawa,karena dia tidak mungkin membalas perlakuan atasan nya itu mengingat ini di perusahaan.
"Tin,apa kau sudah meminta yang lain nya untuk masuk keruang meeting? tanya Hendrawan pada sahabat nya Martin
"Sudah,kita juga lebih baik langsung kesana soal nya baru saja putri bos besar jalan kesana.jawab Martin
"Iyah lebih baik kita jalan Sekarang kalau tidak ingin mendapatkan omelan dari nya.kata Hendrawan menahan kesal nya
"Hei ada apa dengan mu? tanya Martin penasaran
"Aku tidak tau apa bisa bekerjasama dengan nya nanti.jawab Hendrawan
"Hai bro,ayo lah.mana sahabat aku yang pintar dah sombong itu?tanya Martin sambil tersenyum
"Kau ini lagi meledekku!kata Hendrawan menghentikan langkah nya
"Haha sedikit, seperti nya akan menarik melihat mu frustasi seperti ini.martin berjalan cepat sebelum bos nya itu menghukum nya
"Dasar sahabat laknat.gumam Hendrawan
Didalam ruangan meeting tersebut Hendrawan hanya mendengar saja,tanpa melihat arah wanita yang sudah jadi bos nya itu sedikit pun.
"Saya harap rekan-rekan semua nya bisa bekerja sama dengan baik.kata Syifa sambil melirik Hendrawan yang tampak acuh
"Baiklah saya rasa acara perkenalan ini sudah cukup, silahkan kembali keruangan masing-masing.sambung Syifa yang semakin kesal karena merasa di abaikan.
Semua ketua tim divisi pun langsung membubarkan diri termasuk Hendrawan yang menghadiri meeting yang tidak penting bagi nya itu.
"Tuan Hendrawan yang terhormat apa kau tidak merasa memiliki salah pada saya?tanya Syifa yang kini mencekal lengan Hendrawan
Martin yang melihat itu menahan tawa nya ,karena melihat sahabatnya di intimidasi oleh seorang wanita.
"Seperti ibu Syifa yang terhormat ini sudah melebihi batas.jawab Hendrawan sambil melangkah mendekati nya
Syifa yang kaget pun berjalan mundur hingga tanpa disadari nya tangan nya menyentuh kopi yang masih panas hingga tumpah.
"Aw, ini panas sekali.kata Syifa sambil mengibaskan tangannya
"Dasar bodoh, kenapa kau tidak bisa hati-hati .ucap Hendrawan tanpa menyadari perkataan nya
"Ini semua karena kau,dan berani nya kau mengatai aku bodoh .jawab Syifa tidak terima
"Kalau kau pintar maka kau akan langsung mencari air untuk menyamarkan panas nya.kata Hendrawan sambil menarik tangan Syifa dan membasuh nya dengan air dingin
"Aku bisa sendiri.ucap Syifa yang merasa detak jantung nya tidak normal
"Iyah aku tau kau bisa sendiri, tapi kalau menunggu kau melakukan nya sendiri nanti kulit mu keburu merah.jawab Hendrawan
Mereka saling tidak menyadari kalau kata-kata yang mereka ucapkan sudah seperti bicara kepada teman atau bahkan kekasih.
Pak Dinata yang sedari tadi mendengar perdebatan kedua nya pun hanya bisa tersenyum,karena dia merasa putri nya sudah mulai menyukai karyawan andalan nya itu.
"Seperti nya hanya tinggal menunggu waktu mereka akan menemui aku.batin pak Dinata tersenyum dan melangkah kaki nya meninggal kan dua manusia yang masih berdebat itu
Pak Dinata yang melihat Martin berada di ruangan kerja nya pun menghampiri nya.
"Apa saya bisa minta bantuan darimu?tanya pak Dinata
"Tentu saja pak,selagi saya bisa melakukan nya pasti akan saya bantu.jawab Martin yang langsung berdiri dari duduknya
"Saya hanya minta tolong bantu saya untuk menyatukan putri aku dan juga Hendrawan.kata pak Dinata sambil tersenyum
"Kalau Itu pasti akan saya lakukan pak,jawab Martin seketika melupakan dia lagi bicara dengan SIAPA
"Baiklah kalau kau berhasil maka saya akan memberikan mu hadiah.ucap pak Dinata sambil menepuk pundak Martin
Martin yang mendengar kata hadiah pun langsung tersenyum bahagia,
"Saya akan melakukan nya pak,bapak tenang saja beri aku waktu 3 bulan.kata Martin
"Tidak kau hanya punya waktu 2 bulan,apa kau sanggup?tawar pak Dinata
"Baiklah saya akan mengusahakan nya.jawab Martin yang tidak ingin kehilangan hadiah nya
"Baiklah saya tunggu kabar darimu selanjutnya.ucap pak Dinata meninggalkan ruangan Martin
"Saya janji akan membuat mereka saling jatuh cinta pak,karena aku tidak ingin kehilangan hadiah aku.batin Martin semangat
"Baiklah misi comblang men comblangin akan segera dimulai,jadi langkah pertama adalah aku harus mencairkan dulu si pemilik hati batu dan sombong itu.gumam Martin sambil tersenyum
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!