Bos Gantengku
Janji
Siang Hari di sebuah sekolah dasar di negara M. Sherly dan Martin sedang bermain ayunan bersama.
Martin
Hei Sherly lihatlah, aku sangat cepat dan tinggi hehe .😆
Sherly
Martin, awas jatuh ! 😱
Martin
Tidak akan hehe.
Ayo Sherly lebih kuat lagi, supaya bisa setinggi ak...... aduh 😫
Karena tidak hati hati Martin pun jatuh dari ayunan. Pakaiannya sedikit kotor dan lututnya sedikit lecet akibat terjatuh. Melihat temannya terjatuh, Sherly pun turun dari ayunan.
Sherly
Tuh kan apa aku bilang tadi? Jatuh beneran kan!
Sambil menahan perih di lututnya, Martin mencoba berdiri sambil menyunggingkan senyum.
Sherly
Ya ampun Martin lihat celanamu sampai kotor dan sobek!!! 😱
Sherly pun berjongkok melihat lutut Martin yang sedikit mengeluarkan darah.
Sherly
I...itu darah! Huaaaaaaaa 😭
Sherly pun menangis karena melihat darah di lutut Martin.
Martin
Hei kok malah kamu yang nangis sih? Aku gak apa apa kok. Gak sakit.
Martin pun memeluk Sherly coba menenangkan gadis kecil itu agar berhenti menangis.
Sherly
Beneran? Gak bohong? 😢
Martin
Beneran, aku kan laki laki harus kuat. Lihat nih kakiku gak apa apa kan, sshhh.
Martin mencoba menggerak gerakan kedua kakinya meski sakit supaya Sherly percaya.
Martin
Sudah ya nangisnya. Kalau ibumu tahu kamu nangis, nanti cemas loh.
Sherly
Martin memang hebat, kalau Sherly yang jatuh terus berdarah begitu, pasti nangis deh. Sherly kan gak kuat nahan sakit. Hiks.
Martin
Sherly jangan takut ya, aku bakal ada buat Sherly buat jagain Sherly terus. Gak apa apa aku yang jatuh, yang penting bukan Sherly.
Sherly
Martin janji ya selalu ada buat Sherly, sampai kita besar nanti kita tetap bersama ya?
Mereka yang masih polos itu pun saling berjanji. Saling mengaitkan jari kelingking mereka masing masing. Mereka yang masih sangat naif itu pun belum mengerti. Bahwa jika mengucapkan sebuah janji sama saja dengan berhutang. Yang intinya harus dilunasi atau ditepati. Jika tidak pasti nya akan ada hati yang tersakiti.
Menyelamatkan Gadis
Lamunan Sherly tersadar ketika hari mulai sore. Dia segera berdiri dari ayunan yang sudah berapa menit ia duduki tadi.
Sherly melirik ke arah jam tangannya.
Sherly
Wah sudah sore ternyata, aku harus cepat pulang nih. Pasti Ibu cemas deh nungguin aku belum pulang jam segini.
Sherly mengayuh sepedanya dengan cepat.
Setelah pulang dari tempat Nek Lili tadi, dia sengaja mampir ke sekolah dasarnya dulu.
Duduk di ayunan bersejarahnya bersama Martin dulu.
Tanpa tersadar teringat kenangannya dulu bersama Martin saat masih kecil.
Tidak terasa sudah belasan tahun dirinya tidak bertemu dengan Martin.
Padahal dia sudah berjanji pada ibunya untuk melupakan segala sesuatu tentang Martin dan keluarganya.
Tapi ternyata, tidak bisa.
Diam diam Sherly selalu merindukannya.
Di perjalanan menuju rumahnya, Sherly tidak sengaja bertemu seorang gadis yang sedang diganggu oleh beberapa anak nakal yang tinggal dekat dengan tempat tinggalnya.
Sherly
Hei kalian! Jangan ganggu gadis itu! 😠
Para anak nakal itu pun terkejut, ketika yang datang adalah Sherly. Mereka pun langsung berlari terbirit birit karena takut pada Sherly.
Setelah menstandarkan sepedanya, Sherly pun berjalan menghampiri gadis itu.
Sherly
Tenanglah, mereka sudah pergi. Kamu sudah aman. 😊
Gadis itu pun terkejut ketika menoleh ke arah Sherly. Karena dia kira tadi adalah anak laki laki namun ternyata perempuan.
Dengan sepontan gadis itu memperhatikan dari ujung kaki hingga ujung kepala Sherly. Dengan penampilan Sherly yang tomboi dengan rambut pendek seperti laki laki wajar saja kalau gadis itu salah sangka.
Sherly
Kenapa kamu kira aku laki laki ya?
Jawab Gadis itu malu malu.
Sherly
Hehe, sedikit mengubah penampilan dan belajar bela diri. Makannya anak anak nakal itu tadi langsung takut padaku.
Shasya
Wah Kakak hebat deh. Terima kasih ya sudah nolongin Shasya.
Sherly
Oh namamu Shasya ya. Kenalin namaku Sherly. 😊
Shasya
Sekali lagi terima kasih ya Kak Sherly. 😄
Sherly
Jangan sungkan hehe. Oh ya memangnya kamu mau pergi kemana sore sore begini? Bukannya nakut nakutin ya tapi gang ini memang sedikit gak aman loh buat anak gadis jalan sendirian.
Sherly pun sedikit berbisik ke Shasya bermaksud memperingati. Hal itu berhasil membuat Shasya jadi merinding ketakutan.
Shasya
Aku dari kampus mau pulang ke rumah Kak.
Sherly
Oh memang rumah mu dimana?
Shasya
Gak jauh dari sini kok Kak.
Sherly
Rumahku juga gak jauh dari sini. Tapi kok aku gak pernah lihat kamu ya.
Shasya
Aku sama Ayah baru pindah kesini dua hari ini kok kak.
Sherly
Ya sudah duduk dibelakang ya, aku anterin kamu pulang. Kita kan searah.
Shasya
Ya ya terima kasih banyak kak hehe.
Shasya segera duduk diboncengan belakang.
Sherly mulai mengayuh sepedanya untuk mengantarkan Shasya pulang dulu.
Karena hari sudah semakin gelap, Sherly segera pulang meskipun Shasya menawarinya untuk mampir ke rumahnya.
Tak berlangsung lama, Sherly pun sampai di depan rumahnya.
Sherly
Ibu Sherly pulang !!! 😄
Mengirim Mawar
Sherly
Ibu, Sherly pulang !!! 😄
Ibunya Sherly
Kebiasaan deh, kalau di suruh tempat Nek Lili pasti pulangnya sampai sore begini.
Sherly
Hehe maaf Bu. Tadi bantuin Nek Lili pilih pilih bunga Mawarnya sebentar, jadi kesorean deh. ( Maaf Bu, Sherly bohong lagi 😭).
Ibunya Sherly
Ya sudah gak apa apa. Ayo cepat masuk.
Sebelum masuk rumah. Sherly memarkirkan sepedanya di teras rumah dan mengunci sepedanya baru setelah itu masuk kedalam rumah mengikuti ibunya.
Ibunya Sherly langsung menuangkan air minum digelas untuk anaknya.
Sherly duduk di kursi ruang makan sambil melepas jaket yang ia pakai.
Ibunya Sherly
Bagaimana? apa bunga bunga mawarnya sudah siap disana?
Tanya Ibunya Sherly sambil menyerahkan air minum itu pada Sherly.
Sherly segera menenggak air minum itu baru setelah itu menjawab ibunya.
Sherly
Tenang saja Bu. Sudah beres semuanya. Besok tinggal dikirim aja ke tempat acaranya.
Ibunya Sherly
Syukurlah kalau begitu. Ibu bisa tenang sekarang. Kamu kan tahu sendiri bagaimana Nyonya Bianka, kalau pesanannya sampai gak beres besok. Bisa bisa kita disuruh balikin uangnya dua kali lipat.
Sherly
Iya ya Sherly tahu. Sekarang mending kita makan malam dulu deh Bu. Sherly sudah lapar nih.
Ibunya Sherly
Iya Ibu siapin dulu. Kamu mandi dulu gih sana. Masak anak gadis bau begini.
Sherly
Ih Ibu, namanya juga habis naik sepeda jauh jauh. Pasti keringetan terus bau dong. 😣
Dengan sedikit cemberut Sherly pun masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Sebenarnya Ibunya Sherly tidak tega jika melihat anaknya kemana mana naik sepeda. Beliau berencana setelah pesanan bunga mawar besok sudah dikirim, beliau ingin membelikan motor untuk Sherly.
Sherly bangun lebih pagi dari biasanya.
Dia bersama ibunya pergi ke tempat Nek Lili untuk mempersiapkan paket bunga mawar yang akan dikirim ke tempat acara Nyonya Bianka di hotel.
Ketika semua bunga mawarnya sudah di mobil siap dikirim. Sherly ikut bersama kurir yang mengirim Bunga ke hotel. Memastikan semuanya aman sampai ke tangan pembeli.
Ibunya Sherly
Sherly, kamu yakin Ibu gak perlu ikut Nak?
Sherly
Sudah Ibu disini saja sama Nek Lili, biar semuanya serahin ke Sherly. Setelah semua bunga ini di terima Nyonya Bianka, Sherly langsung pulang kok.
Ibunya Sherly
Ya sudah hati hati dijalan. Pak hati hati nyetirnya ya, jangan sampai bunga bunganya ada yang rusak.
Paman kurir pun hanya tersenyum sambil mengangguk membalas Ibunya Sherly.
Sherly pun segera berangkat. Supaya tiba disana tepat waktu.
Hampir setengah jam mereka sampai di hotel yang dituju.
Ketika baru turun dari mobil, Sherly seperti melihat seseorang yang ia kenal juga turun dari mobil dengan seorang perempuan.
Sherly
Laki laki itu mirip.... Martin?
Sherly
Tapi dia berjalan dengan seorang gadis, mungkinkah dia pacarnya?
Sherly
Hah, sepertinya benar. Mereka terlihat dekat. ( Kenapa tiba tiba aku jadi sedih ya 😟 ).
Sherly
Ah sudahlah. Lebih baik aku cari Nyonya Bianka dulu. Baru nanti aku cari tahu lagi dia itu Martin atau bukan.
Sherly pun turun dari mobil dan segera masuk ke dalam lobi hotel dimana Nyonya Bianka menunggunya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!