NovelToon NovelToon

Suamiku Duda Beranak Lima

Episode 1

Di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta,ada seorang pria yang sedang menangis karena istrinya mengalami pendarahan kala itu sewaktu ia masih di rumah,dokter pun keluar dari ruangan periksa.

"Keluarga pasien."

"Saya dok,ada apa kenapa anda memanggil saya bagaimana istri saya?."

"Tuan muda mohon maaf karena istri anda mempunyai penyakit yang serius,apalagi istri anda sekarang hamil dan lebih parahnya lagi kembar lima,itu sangat lah sulit tuan."

"Maksud anda apa dok?."

"Saya hanya bisa menyelamatkan nyawa salah satu,istri anda atau ke lima anak anda."

"Jelas istri saya lah dok,saya ingin anda menyelamatkan istri saya."

"Tapi kalau istri anda selamat itu,ia akan mengalami koma dan tidak tau kapan beliau akan sadar."

"Saya tidak peduli."

Dokter itupun hanya pasrah,ia segera mengganguk kan kepalanya,dan masuk kedalam ruangan,dengan segera dokter dan para suster membawa wanita itu ke ruang Operasi.

🍀🍀🍀

Di ruang operasi,semuanya tampak tegang apalagi sang suami,dia sangat takut kehilangan istri tercintanya.

"Sayang,,,selamatkan anak kita rasanya aku sudah tidak kuat lagi,kalau kamu masih bersih keras untuk menyelamatkan ku berarti kamu tidak sayang kepadaku."

"Apa yang kamu katakan sayang,,,semua itu tidak benar aku sangat-sangat menyayangimu dan mencintaimu."

"Kalau seperti itu,,, buktikan selamatkan anak kita, jangan buat aku tersiksa seperti ini."

"Baiklah,,,dok selamatkan anak saya."

"Baik tuan."

Operasi berjalan selama kurang lebih enam jam ,karena di sela-sela itu sang ibu kehilangan kesadarannya,yang mengakibatkan operasi harus berhenti sejenak.

"Dok,,,jantung pasien melemah."

"Pasangkan ventilator."

Tangan ku pun dingin,apa benar ini terakhir kalinya aku melihat wajah istriku.

"Sayang bertahanlah."

"Tidak bisa sayang,aku sudah tidak kuat lagi,tolong jaga anak-anak ya,Carikan momy yang menyayangi mereka dengan tulus aku pergi dulu selamat tinggal."

"Sayang!!!!!!."

"Dokter jantung pasien berhenti berdetak."

"Pacu jantungnya,tuan muda anda silakan keluar sebentar,saya ingin memacu jantung istri anda."

"Dokter selamatkan istri saya."

"Insyaallah tuan muda."

Beberapa saat kemudian dokter dan para suster keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana dok dengan keadaan istri saya?."

"Maaf tuan,saya sudah melakukan sebaik mungkin tapi Allah berkehendak lain."

Deg,,,,,

Bagaikan tersambar petir,perasaan sang suami itu pun hancur berkeping-keping,karena telah mengetahui bahwa istrinya sudah tiada,ia pun langsung berlari dan masuk ke ruang Operasi dilihat sang istri sudah tertutup kain putih dan tubuhnya sudah kaku.

"Hiks,,,hiks,,,kau benar-benar meninggalkan ku sayang,kau jahat kau tega padaku,sekarang aku sendirian yang akan membesarkan kembar lima,anak kita perempuan tiga laki-laki dua,sungguh menggemaskan bukan,mereka setampan aku dan secantik kamu sayang."

Setelah semuanya berlalu sekarang adalah waktu pemakaman,pria itu menangis dengan tersedu-sedu menangis di batu nisan mendiang istrinya yang bertuliskan Nia Bagaskara.

Ya yang menangis di batu nisan itu adalah Nio Bagaskara sang pengusaha sukses dan terkenal siapa yang tidak mengenal Nio,bahkan seluruh dunia pun tau siapa itu Nio, pengusaha yang terkenal kejam dalam dunia bisnis,tetapi berbeda kalau sudah masuk kedalam rumah nya,sifat Nio berubah 360°,menjadi lembut dan penyayang.

"Nio ayo nak istri kamu sudah tenang jangan buat dia bersedih."

"Mama tau kan kalau Nio mencintainya,Nio berjanji tidak akan menikah untuk kedua kalinya."

"Hus!,kalau ngomong dijaga kalau ada malaikat lewat ucapan kamu tadi di kabulkan bagaimana!!."

"Biarkan."

"Sekarang kamu fokus dengan kembar Lim saja kasihan mereka."

"Iya ma."

🍀🍀🍀

Visual;

Nio Bagaskara

Episode 2

Hari berganti bulan,begitu pula berganti tahun,kini tepat tahun kelima sejak kematian mendiang istri dari Nio Bagaskara,Sejak kematian istrinya itulah Nio menutup rapat-rapat hatinya ia tidak ingin menikah untuk kedua kalinya.

Pagi hari yang cerah,Nio turun menuruni anak tangga rumahnya,dilihat kembar lima sedang mengacaukan ruang keluarga,mereka kejar-kejaran dan membuang mainannya kesana kemari.

"Astaga anak Daddy apa yang kalian lakukan sayang,berantakan semua dong rumah Daddy."

"Daddy mau kemana kenapa pakai Jaz?."

Nio pun menghampiri putri kecilnya itu,dan menggendong nya,lalu ke empat saudaranya itu juga merengek melihat sang adik di gendong Daddy nya.

"Daddy kakak Daddy."

"Daddy kakak Daddy."

"Daddy kakak Daddy."

"Daddy Adek Daddy."

keempat anak Nio pun perotes sambil merentangkan tangannya kepada Daddy nya.

"Hei-hei Daddy nggak bisa dong,gendong kalian langsung bisanya gantian sekarang adik kecil,nanti sepulang kerja papa gendong kakak."

"Nggak mau huaaaa."

Keempat anak kembar itu pun menangis sangat keras beda dengan adik kecil yang berada di gendongan Nio ia malah tertawa terbahak-bahak melihat saudaranya menangis.

"Astaga kalian ber empat bisa tidak berhenti menangis Daddy pusing!!!,kalian ikut Daddy ke kantor saja dari pada menyusahkan suster."

"Sus tolong siapkan perlengkapan anak-anak mereka semua akan ikut saya untuk ke kantor,kalian semua bersih-bersih rumah saja."

"Baik tuan muda."

Kelima anak Nio sangat bersemangat karena mereka semua ikut Daddy nya kerja,sesampainya di kantor,lobby kantor sangat ramai,oh ya sekarang adalah hari dimana ada perekrutan karyawan baru.

"Kalian berlima nggak boleh nakal-nakal ya,kalau ketahuan kalian nakal,jahil atau perbuatan yang tidak-tidak Daddy akan menghukum kalian berlima."

"Tidak Dad,tenang saja aku pasti menjaga adik-adik dengan benar."

"Benarkah??,awas saja kalau kamu tidak menepati janji."

"Iya dad."

"Hebat,kalau kalian berlima tidak nakal,apalagi jahil nanti Daddy ajak kalian semua makan di restoran lalu beli mainan ke mall kalian suka?."

"Suka Daddy!!!."

"Kalau begitu jangan kecewakan Daddy,Daddy mau keluar sebentar."

"Iya."

Setelah kepergian Nio dari ruangannya,kembar lima pun mengambil handphone dan laptopnya di tas yang mereka bawa dari rumah tadi, mereka berlima sibuk saking lamanya kembar lima itu pun malas,dan mulai berulah.

"Kakak,,Adek lompat-lompat disini boleh?."

"Boleh dek ayo."

Mereka berlima pun lompat-lompat diatas kursi,dengan semangatnya sampai-sampai tidak menyangka kalau asisten Daddy

nya ada disitu untuk mengambil file tambahan.

"Astaga."

"Eh ada om,apa om bukannya Daddy sudah sama om ya,ngapain kesini."

"Tau tuh dasar om-om."

"Buset kecil-kecil omongannya nyakitin perasaan,kalian jangan lompat-lompat nanti kalau jatuh gimana?."

"Enggak kok,om."

"Loncat-loncat nya di kasur milik Daddy aja,itu disana kamarnya."

"Iya om,kita berlima itu tau kalau disitu ada kamar,udah om sana pergi kita mau main."

"Hadehhh."

Asisten itu pun keluar dari ruangan bos nya sambil geleng-geleng kepala,sesampainya di ruangan khusus penerimaan karyawan baru,Nio pun bertanya pada asistennya.

"Dim,,,kenapa Lo?."

"Astaga,,,anak mu Nio kau tau apa yang mereka berlima lakukan di dalam ruangan milikmu!."

"Apa??,mereka sedang apa?."

"Mereka lompat-lompat di atas kursi milikmu,dan kau tau bantal-bantal sofa sudah berjatuhan kebawah,aku khawatir kalau ruangan mu akan menjadi kapal pecah."

"Astaga."

Nio,pun berdecak kesal,akan laporan dari asisten Dimas,ia tidak menyangka kalau sang anak bertingkah seperti itu.

"Sudah kita lanjutkan saja ini,ayo calon karyawan nomer urut 456,maju ke depan."

Karyawan itu pun maju ke depan,wanita itupun begitu cantik,kulit putih bersih dahlah pokoknya plus-plus.

"Kenalkan siapa nama mu,umurmu,tempat tinggal mu,status mu."

"Baiklah,,kenalkan nama saya Navya Geraldine umur saya 24 tahun,dan saya tinggal di daerah Kemang,kalau status saya,saya belum menikah."

"Wah,,wah kau itu cantik ya."

"Terimakasih pak Dimas,namanya perempuan juga cantik."

Dimas pun tersenyum mendengar jawaban dari Navya,ia tidak menyangka akan bertemu gadis sepolos ini.

"Baiklah,,,kamu sesuai kriteria yang dibutuhkan di perusahaan ini,dan kamu menjadi karyawan staff disini,selamat bergabung di Bagaskara grup."

Navya pun senangnya bukan main bisa diterima di perusahaan besar seperti Bagaskara Grup,ya meskipun CEO nya terkenal dingin dan seperti kutub Utara berjalan.

"Saya pamit,dan besok saya mulai bekerja."

"Hem."

"Iya Navya, hati-hati di jalan."

Navya pun menganggukkan kepalanya,ia berjalan menyusuri loby kantor,dan tidak sengaja ada anak yang sedang berlari-lari kecil sambil saling mengejek,lalu salah satu diantara mereka tidak sengaja menabrak seseorang.

"Auch,,dasar anak kecil kalau jalan lihat-lihat dong."

"Maafkan saya nyonya."

"Lagian main kok di kantor."

Navya yang mengetahui itu,ia pun menghampirinya.

"Maaf mbak tolong maafkan anak kecil ini,dia tidak sengaja,lagian mbaknya juga harus sabar kalau menghadapi sikap anak-anak seperti mereka."

"Cih."

Setelah kepergian wanita itu kembar lima pun bergabung,dengan mata yang berkaca-kaca.

"Hei-hei kalian ini,kembar atau bagaimana kok mukanya kembar."

"Kita kembar Tante syantiq."

Navya pun terkekeh mendengar ucapan dari anak-anak kecil yang sedang berada dihadapannya saat ini.

"Namanya siap sih Tante penasaran nih."

"Nama ku Hanson Tante aku anak pertama,kalau ini adikku Haven anak kedua,kalau si cantik ini namanya Hanum Tante kalau yang itu tuh si cerewet Hana dan Hani."

"oh,,,jadi kalian ini H-5 ya."

"Iya Tante,Tante kerja ya disini?."

"Iya,kalau kalian ngapain disini hayooo."

"Ikut papa lah,kan daddy CEO jadi kami ikut."

"Lah,,,mama kalian kemana kok kalian ikut Daddy?."

"Kata Daddy momy sudah di surga Tante."

Seketika Navya pun merasa terharu,ternyata bos nya itu duda beranak lima what????,banyak bener anaknya.

"Yaudah kalian jangan nakal-nakal lagi ya,Tante mau pulang."

"Iya Tante syantiq."

Tidak lama setelah kepergian Navya,Nio pun melihat si kembar sedang melambaikan tangan pada punggung gadis yang tadi melamar pekerjaan tidak lain ia adalah gadis bernama Navya.

"Kalian berlima!!,kenapa mengacaukan ruangan kerja Daddy,kan Daddy sudah bilang tunggu Daddy di ruangan Daddy jangan keluar-keluar,tapi kalian berlima mengingkari janji,hayo kakak Hanson tadi janji jaga adek-adeknya untuk tidak nakal,sekarang Dady hukum bersihin ruangan Daddy."

"Yah,,,Dady nggak asik."

"Kakak Haven,nggak boleh seperti itu nggak baik,sekarang ayo kita semua ke ruangan Daddy."

Di ruangan kerja Nio,kembar lima pun bersama-sama membersihkan tempat kerja Daddy nya ya meskipun sekali-kali mereka mengeluh tapi apa daya kalau Daddy nya sudah memerintah tidak bisa di langgar.

"Dad,,kita jadi tidak ke Mall??."

"Tidak jadi,,,kan Daddy sudah bilang kalian harus menjadi anak baik dan pandai."

"Ah Daddy nggak asik,nggak kayak Tante syantiq tadi kan ya geys."

"Iya kak Hanum bener,papa nggak kayak Tante syantiq."

"siapa Tante syantiq??."

"Tante tadi loh Dad!!."

"Terserah kalian sudah,cepat bereskan kalau tidak Daddy tidak akan memberikan hadiah pada kalian loh."

"Iya dad."

Sedangkan Nio hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku ke lima anaknya yang sedang membersihkan ruangan kerja miliknya yang sedang kacau pada saat itu.

🍀🍀🍀

Visual ;

Navya Geraldine

Episode 3

"Daddy kami sudah selesai membersihkan ruangan kerja Daddy sekarang ajak kami berlima untuk jalan-jalan ke mall,dan makan di restauran."

"Ngimpi,,,kan Daddy udah bilang,Daddy akan ajak kalian makan di restauran dan jalan-jalan ke mall kalau kalian nurut,lah ini malah kotor-kotori tempat kerja Daddy,sekarang ayo pulang."

Kembar lima pun menangis histeris di dalam ruangan Daddy nya,Nio pun hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil berucap.

"Lihatlah Nia, anak-anak kita persis seperti mu cengeng kalau tidak dituruti kemauannya."

Sang kakak Hanson mendengar ucapan papa nya ia pun bertanya.

"Siapa Nia Daddy ?."

"Hust,,,itu nama mommy mu,sekarang ayo pulang."

"Nggak mau dad,adek mau ke mall,mainannya adek udah jelek."

"Iya dad,,,kakak juga robotnya kakak sudah jelek."

"Iya dad,,,ayolah."

Nio yang mendengar permintaan ke limaanaknya itu ia hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar,lalu menganggukkan kepalanya.

"Dim,bawa anak-anak pergi ke Mall,apapun yang mereka minta berikan asal itu semua penting,dan ya lagi kalau sampai anak-anak ku nanti dirumah melaporkan mu bahwa kamu tidak becus siap-siap untuk aku pecat."

"Iya-iya jahat banget,ayo anak-anak sama om."

"Nggak mau,maunya sama Daddy."

"Iya,,sama Daddy."

"Daddy ayooo."

"Dad,,,,."

"Kalian ini,merengek pada Daddy terus atau tidak usah berangkat ke Mall,terserah kalian tinggal pilih kalau mau sama Daddy kita pulang ke Mansion,tapi kalau kalian sama om Dimas pergi ke Mall."

Kembar lima pun berdecak kesal,ia terpaksa ikut dengan asisten Dimas,ya mungkin karena Daddy nya lelah ya jadi mereka perginya sama asisten Dimas.

Setibanya di Mall,kembar lima pun berlarian kesana kemari sampai-sampai Dimas kualahan belum lagi,saat Hana dan Hani disuruh diam malah kakak-kakak nya yang tidak bisa diam begitu pula sebaliknya,Dimas pun angkat tangan.

"Eh,kalian ini baris yang rapi kalau hilang gimana!."

"Ya ,,,biarin kan Daddy nggak sayang kita ya kan."

"Iya bener katamu kak Hanum,Daddy emang nggak sayang kita."

"Om,,kami nggak jadi beli mainan deh,kami pengen ketemu Tante cantik."

"Tante cantik??,siapa yang kalian maksud?."

"Oh iya kita lupa untuk bertanya tadi,yang itulo om,Tante cantik yang tadi ketemu sama kita lalu kita ditanyain soal Mommy."

"Om Dimas,nggak tau sayang kapan-kapan aja ya soalnya om Dimas,nggak tau yang kalian maksud Tante cantik itu siapa."

"Daddy tau om."

"Daddy?."

"Iya Daddy om,ayolah om tanya sama papa om."

"Iya."

Dimas pun menghubungi Nio,dan tidak lama kemudian telepon itu diangkat.

"Ya ada apa,kenapa kau menelpon ku?."

"Tante cantik itu siapa?."

"Tante cantik siapa maksud mu?."

"Haduhhh,,, Tante cantik itulo yang dimaksud si kembar lima katanya mereka ketemu di kantor tadi."

"Oh,,,Navya emang kenapa?".

"Mereka menangis ingin bertemu Tante Cantik katanya!."

"Jangan!!,kalau mereka berlima tidak jadi belanja ajak mereka pulang."

"Susah Nio astagaaa,,,tadi aja aku habis kejar-kejaran sama kembar lima di Mall."

"Deritamu."

Tut,,,sambungan telepon pun terputus,sedangkan Dimas ia berdecak kesal akan tindakan perilaku sahabat sekaligus bos nya itu.

"Gimana om??."

"Nggak bisa ya,,Daddy nggak ngijinin."

"Ah om sama Daddy nggak asik gimana kalau kita cari sendiri aja satu,dua ,tiga lari!!!! ikutin arah kakak ya semua."

"Iya!!!."

Sontak Dimas pun kaget melihat si kembar lima sudah berlari meninggalkannya,Dimas pun juga berlari mengejar mereka berlima takut terjadi apa-apa, sedangkan yang dikejar malah tertawa terbahak-bahak.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!