NovelToon NovelToon

CINTA UNTUK SI KEMBAR

KESEDIHAN

" Tidak Mama tidak, aku tidak mau melakukan itu...." teriak Khayra yang menolak permintaan Mama tiri nya.

" Kenapa harus Khayra saja yang berkorban sedangkan Mama dan Kinan yang terima hàsilnya"ucap lagi Khayra dengan air mata mengalir deras kali ini.

" Apa kamu lupa kita sudah tidak punya apa-apa lagi untuk di jual dirumah ini untuk membayar hutang-hutang kita buat pengobatan Ayah kamu yang sudah mati itu " ucapa Mama yang sedikit membentak.

" Tapi Ma...." jawab Khaira.

" Sudah lah Khay turutin aja usulan Mama toh tidaknya terlalu sulit dijalankan kamu cukup datang ke Hotel XXX dan bertemu dengan Om Frendi lalu kamu turutin keinginannya, mudahķan" sambung Kinan yang menyela ucapan Khaira yang belum selesai iya katàkan dengan nada santainya yang sedari tadi duduk santai disofa sambil membersihkan kuku tangannya.

" Kenapa tidak kamu saja yang pergi kesana kalau itu tidak terlalu sulit " ucap Khayra geram sambil melangkah pergi meninggalkan Mama dan Kakak tirinya.

" Khay...Khay...Khay " teriak Mamanya yang tidak dipedulikan oleh Khaura.

Khayra Naffeza 22 tahun wanita cantik berambut panjang, dan memiliki mata indah disertai 2 titik hitam dibawahnya menambah kecantikannya. Dia juga memiliki kepribadian yang ceria, cerdas, tegar dan penyayang. Dulu dia memiliki sebuah keluarga yang harmonis dan cukup kaya dengan diisi oleh seorang Ayah yang baik dia adalah seorang pengusaha yang menjalankan bisnis perkebunan teh miliknya sendiri dan seorang Ibu yang sangat penyayang kepadanya. Saat Khaira berumur 17 tahun dia kehilangan ibunya yang meninggal dunia dikarenakan penyakit yang di derita oleh ibunya dan dua tahun kemudian Ayahnya menikah laģi dengan seorang Janda yang memiliki anak perempuan dengan umur lebih tua satu tahun dari dirinya mereka bernama Wanti dan Kinan Lika. Awalnya mereka memperlakukan Khayra dengan sangat baik menganggap Khaira anak dan adik didepan sang ayah tapi semua itu berubah ketika Ayahnya meninggal satu tahun yang lalu saat dia berusia 21 tahun topeng yang selama ini mereka kenakan untuk menutupi kebusukan dan kejahatan mereka seketika hancur dan menampakan wujud aslinya. Mereka selalu memperlakukan Khaira layaknya seorang pembantu melakukan pekerjaan rumah yang cukup besar itu dan semua kebutuhan mereka.

"Ma... bagài mana ini apa yang harus kita lakukan dia menolak usulan Mama " tanya Kinan yang berdiri dan mendekati Mamanya.

"Kamu tenang saja Mama punya rencana dan kali ini dia tidak akan bisa menolaknya malam ini kita akan jalankan " jawab Mama dengan senyum licik dan raut wajah yang jahat.

Di tempat lain tepatnya disebuah kamar tidur yang bersih dan nyaman Khayra duduk sambil memeluk lututnya di samping tempat tidurnya dan menangis.

" Ayah, Ibu apa yang harus Khayra lakukan kenapa Khaira harus tersiksa dan menderita seperti ini. Ayah, Ibu Khaira kangen Khaira ingin bertemu Ayah dan Ibu, kenapa kalian meninggalkan Khaira sendiri....." ucap Khaira didalam hati dan menangis sejadi jadinya.

Setelah lelah menangis Khaira pun akhirnya tertidur sampai- sampai dia tidak sadar kalau dia tertidur dilantai.

Hai teman-teman ini karya novel aku yang pertama mohon dimaklumi untuk kata-kata yang typo ya dukung terus novel ku ini agar semakin semangat dan lebih baik kedepannya. see you....

MALAM SEBELUM BENCANA

Waktu pun berlalu dengan cepat waktu sudah menunjukan pukul 9 malam Khayra terbangun dari tidurnya dengan mata yang sembab karena menangis semalaman dia keluar dari kamarnya dan menuju kedapur bermaksud untuk mengambil air.

Dia berjalan dilorong yang memiliki penerangan redup dan tanpa dia sadari dari jauh ada seorang yang sedang memperhatikan gerakgeriknya setelah sampai didapur dia mengambil gelas dan menuangkan air untuk minum, tanpa disadari dari belakang sesorang mendekap hidung dan mulut Khayra dengan sekuat tenaga khaira mencoba untuk melepaskan dekapan orang itu namun usahanya sia-sia sehingga akhirnya membuat Khayra pingsan dan tak sadarkan diri.

Satu jam pun berlalu dan Khaira pun mulai sadar dari pingsannya, setelah sadar mata Khaira langsung melotot melihat sekeliling seperti orang kebingungan dengan rasa takut yang terlihat di matanya dan betapa terkejutnya dia yang kini sedang berada di dalam mobil sedan hitam dengan sesorang yang dia kenal ya benar mereka ada lah Mama Wanti dan Kinan Ibu dan saudara tirinya.

"Ooh... kamu sudah sadar Khai " tanya Ķinan yang duduk didepan .

" Kinan...., apa yang terjadi, dimana ini, kita mau kemana ?" Tanya Khai bertubi-tubi dengan rasa ketakutannya.

" nanti juga kamu tau, cukup duduk dengan tenang dibelakang " jawab Mamanya yang sedang mengendarai mobil itu. Dengan suasana hati yang masih shok dan ketakutan khay pun menurutinya.

"apa yang mau mereka lakukan, rencana apa yang mereka buat kali ini dan mau dibawak kemana aku " ucap khay didalam hati.

Tak berselang lama tibalah mereka ditempat tujuan. Terlihat gedung Hotel XXX yang megah dan mewah dihiasin air kolan disertain pancuran yang keluar dari patung kembar seperti ikan emas besar di halaman tepat didepan pintu masuk.

"Mau apa kita kesini Ma ? " tanya Khaira curiga karena mereka tidak menjawab pertanyaan Khaira.

Sesampinya disana mereka memparkirkan mobil itu dia area parkir setelah itu mereka menuju pintu dan disambut oleh pelayan Hotel yang berdiri didepan pintu masuk dan menuju ke meja receptionist saat sedang berjalan kesana Mama Wanti berhenti dan menyuruh Khayra dan Kinan untuk duduk diruang tunggu sembari menunggu Wanti untuk cekin kamar dan mereka pun menurut perkataan Wanti, saat sedang menunggu Mama Wanti tampak Mama Wanti seperti sedang berbicara dengan pelayan hotel dan tak lama pelayan itu pun pergi, entah àpa yang direncanakan Mama Wanti hanya dia yang tau. Saat sedang menunggu Mama mereka Khayra dan Kinan di datangi seseorang dengan berpakaian seperti pelayan Hotel menawarkan mereka air dan setelah itu pelayang tersebut pun pergi, tak selang berapa menit Khayra dengan cepat mengambil gelas itu dan meminumnya sampai habis seperti orang kehausan untuk menenangkan diri karena dia tak tahan menahan rasa shok dan takut yang belum redah saat dia dijalan tadi.

Tak lama kemudian Kinan yang dari tadi duduk di selah Khayra berdiri dan seperti mau pergi dengan sigap Khayra memegang tangan kinan dan sedikit menariknya.

" Mau pergi kemana kamu Kinan " tanya Khayra yang sedikit bingung.

" Aku mau ke toilet, kenapa sih ! " jawab kinan ketus dan menarik tangannya yg di pegang oleh Khayra.

Dengan santai dia berjalan menjauhi tempat dimana Khai dan dia duduk. Lama Khayra menunggu Kinan yang tak kunjung datang dia bermaksud untuk menjemput Kinan tapi Khai di hadang oleh mamanya.

" mau kemana kamu ? " tanya sang Mama.

" mau mencari Kinan Ma dari tadi dia tidak kambali dari toilet " jawab Khai.

" sudah tidak usah dicari paling bentar lagi keluar, sekarang kamu ambil kunci diresepsionis dan cari kamar No 998 biar Mama yang mencari Kinan " ucap Wanti memerintah dan khayra pun pergi ke resepsionis untuk mengambil kunci kamar yang Mamanya maksud.

Di pertengahan jalan lorong Hotel Khayra tiba tiba merasakan sakit dikepalanya dan pandangannya kabur yang membuat dia tidak sanggup lagi untuk berjalan dengan tubuhnya mulai terasa panas yang tak tertahankan dia berusaha untuk meminta pertolongan tapi percuma saja dilorong itu tidak ada siapa-siapa yang hanya dia sendiri disana dengan susah payah Khayra berjalan tanpa Khaira sadari Khayra masuk kekamar yang dia tidak tau apakan benar kamar ini yang dimaksud Mamanya atau tidak. Khayra langsung masuk kedalam dan tanpa berfikir panjang khayra langsung merebahkan badannya ke tempat tidur dengan keadaan kamar yang gelap

ARKANA KHALEED

" apa lagi jadwal kita selanjutnya, Endri ? " tanya lelaki itu kepada asisten pribadinya.

" tidak ada Tuan, sekarang anda bisa langsung istirahat Tuan saya sudah menyiapkan tempat untuk Tuan istirahat, silahkan Tuan " ucap sang asisten tersebut.

Dengan wajah datarnya laki-laki tersebut berjalan memasuki Hotel diikuti oleh asisten pribadinya dan di sambut oleh seluruh pegawai Hotel untuk memberi salam.

" selamat datang Tuan...." ucap serentak semua pegawai Hotel dan dia hanya membalas dengan mengangkat tangannya tanpa membalas salam mereka

Lelaki tersebut adalah Akarna Khaleed pemuda yang memiliki perawakan sangat tampan, bermata biru laut yang indah siapa pun yang melihatnya mereka akan terpesona dibuatnya, juga dengan sifat tegas dan dingin yang dimilikinya semua orang akan berfikir seribu kali bila ingin mendekatinya hanya untuk sekedar menggodanya. Dia juga adalah pemilik dan sekaligus CEO dari Khaleed Company Group perusahaan terbesar Seasia dengan memiliki cabang di beberapa negara lainnya serta pemilik hotel yang dia kunjungi saat ini.

Walaupun dia terbilang sangat muda untuk menjadi seorang pemilik serta CEO diperusahaannya tetapi Arkana tidak dianggap remeh dan selalu diperhitungkan oleh kalangan pembisnis. dibelakang kesuksesan yang diraih saat ini tidak ada yang tau bagai mana perjungan dan kerja kerasnya Akarna untuk melanjutkan serta menjalankan perusaahan ini yang dibangun dari bawah oleh Ayahnya yang pada saat itu hampir hancur ketika ditinggal sang Ayah wafat 7 tahun yang lalu saat dia berusia 18 thn. dengan kegigihan dan kecerdasannya itu dia mampu mencapai diposisi ini, butuh banyak harga yang harus dibayarkan untuk mencapai ini semua tenaga, emosi, air mata dan hati yang hancur karena penghianatan ibu kandungnya yang pergi bersama lelaki lain meninggalkan Arkana yang pada saat itu membutuhkannya serta mengorbankan hidupnya hanya untuk membangkitkan kembali Perusahaan Ayahnya yang sangat dia cintai, hanya Endri lah orang yang mengetahui seberapa besar pengorbanan Arkana untuk membangun semua ini Endri tau seberapa besarnya Arkana mencintai Ayahnya karena Endri lah yang menemani Arkana dari awal hingga saat ini Arkana meraih keinginanya karena itu Endri sangat menghormati dan setia dengan Arkana hingga saat ini.

Dengan diikutin asistennya Arkana pun sampai didepan pintu kamarnya " ya sudah kamu kembali saja kekamar mu istirahatlah " ucap Arkana kepada asistennya.

" baik Tuan, selamat malam " jawab nya sambil membungkukkan kepalanya.

Rasa lelah di badan membuat Arkana ingin rasanya segerah mandi dan istirahat untuk menghilangkan rasa lelahnya, Arkana pun langsung pergi kekamar mandi tanpa memperdulikan sekitar.

Selesainya Arkana mandi dengan masih dibalutkan handuk jubah seperti kimono Arkan menuju tempat tidur untuk beristirahat dan sesampainya ditempat tidur betapa terkejutnya dia melihat seorang gadis yang tengah tertidur di ranjangnya dengan perasaan bingung dan penasaran dia pun berjalan menuju gadis itu berada dengan perlahan dia mendekati gadis itu dan di pandang wajah gadis tersebut dengan teliti karena tidak begitu jelas terhalang rambut gadis tersebut dia menggeser rambut gadis itu yang menutupi wajahnya dengan pantulan cahaya bulan purnama yang tidak begitu terang di gelapnya ruangan itu betapa terpesonanya Khairaf melihat wajah cantik wanita itu dengan hidung yang mancung, bulu mata yang lentik dan bibir yang merah merona seperti bidadari yang sedang tidur.

"Siapa gadis ini ?" ucap akarna dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!