NovelToon NovelToon

Ketemu Jodoh Di Cikarang

Berangkat Kerja

" Woy Viii Banguunnnn," teriak Tika di Telinga Via.

" 5 menit lagi Tik, jam brapa sih ? baru juga tidur bentar abis subuhan." jawab Via masih dengan memejamkan mata.

" Gila kamu Vii, udah jam 6.30 ayo bangun. keburu ketinggalan jemputan," jawab Diyan.

" Hah, iya iya aku mandi dulu." ucap

Via kaget langsung bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai bersiap - siap, sekarang Mereka sedang menggu jemputan di pertigaan deket Masjid.

Blumb . . . Blumb . . . Blum . . .

Bus jemputan tiba, semua berebut masuk ke dalam bus.

" Gara - gara kamu nih Vi, kita jadi gak kebagian tempat duduk," sungut Diyan kesal.

" Heheh ya Maaf Atuh, semalam capek banget, lembur sampai jam 9 kalian mah enak jam 5 udah pulang, bentar lagi sampai PT ini, " jawab Via santai.

Via, Tika dan Dian berdiri pegangan pada tempat duduk di dalam Bus Jemputan PT.

Kami bertiga bekerja sebagai Buruh PT yang memproduksi Sparepart Motor dan Mobil. tepat nya di Kawasan Industri MM2100 di Daerah Cikarang Barat, Bekasi.

Pukul 8.00 Pagi Bel berbunyi semua siap-siap untuk bekerja.

Mereka bertiga bekerja sebagai Operator QC ( Quality Control ).

Waktu terus berlalu jam menunjukan pukul 17.00 WIB bel berbunyi tanda Jam bekerja berakhir.

Via tengah bersiap siap untuk pulang. sambil menunggu Tika dan Dian yang sedang berada di toilet.

" Lama amat sih, ayo buruan ntar gak dapet tempat duduk lagi," kata Via langsung masuk ke dalam toilet.

" Iya bawel sabar napa Vi," ucap Diyan sambil memoles muka nya dengan bedak dan lipstik.

" Sabar Vi kalem, Babe aja masih ngopi noh belum mau jalan ini mobil nya."

kata Tika sambil membenarkan Jilbab nya.

Mereka tengah berjalan menuju Bus jemputan, di dalam Bus jemputan,

Via duduk di samping Tika, memandang ke arah jendela melihat Kemacetan di Jalan.

memang Jam 17.00 Jam pulang kerja sudah dapat di pastikan bakal terjadi macet parah di mana-mana, apalagi di sini Di Daerah Kawasan Industri terbesar se- Asia Tenggara.

Di dalam Bus sambil memandang ke arah jendela Via termenung Rindu pada Orang tua.

Alvia Salsabila Nama nya, biasa di panggil Via.

Usia 25 tahun.

Tinggi nya 165 Centimeter, dengan berat badan 55 KG, kulit berwarna coklat, mempunyai dua lesung pipit dengan senyum nya yang manis.

Dia selalu memakai kacamata.karena minus di mata nya yang besar, mata kiri minus 5 mata kanan minus 8.

Ayah nya bernama Pak Ari, Usia 54 tahun bekerja di Bengkel mobil dan Ibu nya bernama Ibu Marni, usia 52 tahun, Ibu rumah tangga biasa.

Via Anak ke dua dari dua bersaudara. Kakak nya bernama Aditya Ramadhan. usia 32 tahun, sudah menikah, Istri nya bernama Fani Nurmalasari Mereka memiliki dua anak laki - laki, yang pertama bernama Shaka Arghani, usia delapan tahun dan yang kedua bernama Rakha Nuraga, usia tiga tahun.

Allhamdulillah Aditya sudah mempunyai usaha " Poles Mobil & Motor " di Daerah Melati, Sleman Yogyakarta.

Di perantauan Dia bertemu dua orang perempuan yang baik , ramah dan cantik.

Diyan Puspitasari Asli dari Cilacap, Jawa Tengah, Usia 24 tahun.

Tika Nur Latifah Asli dari Solo, Jawa Tengah, Usia 24 tahun.

Mereka bertiga pertama kali bertemu di PT X, saat hari pertama masuk kerja sebagai anak kontrak baru, dari situ mereka memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu kontrakan agar menghemat biaya sewa kontrakan.

Via berasal dari kota yang mendapat julukan Kota Pelajar, Yogyakarta Istimewa,

.

.

.

.

.

Tiba di kontrakan pukul 18.00

karena jalanan macet perjalanan yang biasa nya hanya 30 menit kini jadi 1 jam.

"Capek banget ya," kata Tika yang sudah tiduran di kasur.

"Iya nih, bukan capek kerja ini mah capek duduk di mobil sambil liat macet jalanan." ucap Diyan.

"Ya mau gimana lagi atuh, namanya juga Kawasan Industri, Jam-jam segini emang waktu nya pulang kerja kan." ucap Via ikut berbaring di samping Tika.

Blumb .... Blumb ... Blumb ( Suara Mobil Truk )

"Ada tetangga baru ya Vi, itu mau pindah kesini apa pindah dari sini sih?" tanya Diyan sambil mengintip ke luar jendela.

"Mana aku tau Yan, kan aku juga baru pulang kerja," jawab Via tak begitu perduli.

" Mana sih, Kepo nih siapa tau Cogan ( Cowok Ganteng ) yang pindah kesini," kata Tika ( berjalan mengintip ke arah jendela kontrakan )

"Tuh kan bener cowok nih yang pindahan, sini lihat gais." ujar Tika bersemangat

"Emang iya Tik, mana orang nya?" kata Diyan.

"Tuh yang pakai Kaos Merah yang lagi bawa karpet." jawab Tika.

"Ayo keluar Tik, Vi kita kenalan sama tetangga baru." ajak Diyan bersemangat.

"Auu Ahh apa bae dah, Ogah caper banget sih kalian. mending Mandi, Shalat terus cari makan ayo udah lapar nih aku!" kata Via seraya masuk kedalam kamar mandi.

"Ah gak asyik kamu Vi," kata Diyan dan Tika bersamaan.

Mereka segera membersihkan diri bergantian, setelah itu pergi membeli makan malam di " Nasi Goreng Mas Pur " Mereka makan dengan santai sambil bercerita tentang kisah percintaan Mereka di iringi canda dan tawa.

karena sudah larut malam, Mereka bergegas pulang untuk istirahat agar besok tidak kesiangan saat berangkat bekerja.

.

.

.

.

Keesokan hari nya.

semua berjalan seperti biasa jam segini Mereka bersiap-siap berangkat kerja.

tetangga baru yang ngontrak tepat di sebrang kontrakan pun keluar sedang mengeluarkan Motor nya.

" Masya Allah, ganteng banget, tapi muka nya nggak asing kayak pernah lihat, tapi dimana ya?" kata Via dalam hati.

"Buset Vi bening amat nih cowok," Kata Dian yang lagi pakai sepatu.

"Ada apa sih masih pagi juga berisik bae?" tanya Tika kepo.

"Tuh Tik, lihat tetangga depan yang kemarin pindah." jawab Diyan Semangat.

"Widih bener kan Cogan, eh tapi dia kerja dimana ya?" seru Tika.

"Kenalan yuk Tik,Vi." ajak Diyan.

"Ogah ah Yan, apa bae lu mah. Malu malu-in. udah ayo berangkat. Kita harus cepat jalan kaki, nanti ketinggalan jemputan Babe nih." tolak Via tegas.

"Ya udah ayo, tapi ntar pulang kerja aku mau pura-pura main ah, mau kenalan sama tetangga baru." ujar Diyan bersemangat.

"Terserah lo deh Yan, yang penting ayo berangkat." ajak Via.

Kami bertiga berjalan menunggu Jemputan di pertigaan Gang depan Masjid.

Tiba-tiba . . .

Tin . . . Tin . . . Tin . . .

Tersenyum Manis sambil menundukan kepala nya dan langsung bablas gass pol.

"Vi, dia senyum ya ke aku?" kata Diyan sambil memegang dada nya.

"Ya Allah, Manis banget Vi." sambung Tika

"Ckk.! " Ah masa salah lihat kali kalian, Dia diem aja gitu senyum dari mana?" kata Via seraya masuk ke dalam Bus Jemputan.

Tiba di PT tempat bekerja.

semua sudah bersiap untuk bekerja.

waktu terus berjalan hingga kini pukul 15.00 WIB waktu istirahat 15 menit ( biasa nya di gunakan untuk Shalat Ashar bagi yang Muslim )

Sehabis Shalat sambil melipat mukena.

"Vi kamu lembur gak ??? Aku disuruh lembur lagi nih," tanya Tika

"Gak Tik kata Mak Erni ( Leader QC ) yang lembur di pilih terus gantian, aku pulang jam 5 nanti." jawab Via

"Diyan lembur apa gak ya?" tanya Tika lagi.

"Nanti aja nanya pas mau masuk ke Line, atau kita samperin ayo ke kantin? Dian kan lagi gak Shalat, biasa nya sih nongkrong di kantin." jawab Via kemudian jalan menuju Line.

di dalam Line

"Yan, Kamu lembur gak hari ini?" tanya Via

"Aku lembur Vi, bareng Tika sekarang. kata Mak Erni besok kamu gantian yang lembur sama Gina, lembur nya Rolingan dua orang katanya." jawab Diyan.

"Oke , berarti aku sendiri ya nanti di kontrakan." jawab Via Lesu.

"Iya sih gak apa - apa Vi, cuman sampai jam 9 ini. masak gak berani," Tika mulai ikut berkomentar.

Ehem . . . Ehem . . .

"Mau Kerja apa mau Ngobrol?" sungut Mak Erni kesal.

"Ampun Mak," jawab Mereka bertiga kompak sambil cekikikan.

"Bubar bubar, kembali ketempat masing-masing nanti kalau Manager lihat kalian malah ngobrol bukan kerja abis Emak di marahin." Kata Emak Erni sambil geleng-geleng kepala.

"Siap Mak." jawab Mereka bertiga.

Jam menunjukan pukul 17.00 waktu nya pulang.

Via sudah bersiap siap nunggu Babe ( Sopir Bus Jemputan ) di depan gerbang PT.

Tiba . . . Tiba . . .

ada yang menepuk pundak Via.

"Hei Vi, lama gak kelihatan, sehat kan?" tanya Heri.

"Kaget aku Mas, Allhamdulillah aku sehat. Mas gimana sehat juga kan? jarang ke Line sih Mas sekarang?"

kata Via sambil melihat kiri kanan mencari mobil Jemputan, Babe udah keluar belum ya jangan-jangan aku ketinggalan lagi. ( ucap Via dalam hati )

"Aku udah seminggu ini ke Plant yang ada di EJIP ( East Jakarta Industrial Park ) Vi, kamu celingukan nunggu Babe ya?" tanya Heri.

"Iya Mas," Jawab Via.

"Tuh baru mau keluar gerbang, udah sana Cegat di depan!" suruh Heri.

"Makasih ya Mas, aku duluan Mas," ucap Via sambil tersenyum manis ke arah Heri.

"Ya Ampun Vi, makin manis aja sih," ucap Heri balas tersenyum manis sambil geleng-geleng kepala.

Bismillahhirahmannirrahim.

Ini cerita pertama ku, semoga Para Readers menyukai dan menikmati alur cerita ini.

jangan lupa berikan like , vote dan komentar kalian.

Matur suwun Readers. ☺️🙏

Tetangga Baru

Via tiba di kontrakan pukul 17.30

setelah mandi dan bersih-bersih kontrakan Via Istirahat ( Tiduran di kasur sambil menunggu Adzan Maghrib ).

"Aduh lelah nya, mana cucian banyak lagi,bodo ah besok pagi aja nyuci nya." kata Via sambil main Hp, hingga ketiduran.

Tiba-tiba Jeglek . . . ( Suara listrik mati )

"Gerah banget sih, perasaan tadi AC nyala dah, kok gelap ya, jam berapa ini? aduh kacamata dimana sih?" ucap Via kesal sambil tangan nya meraba-raba mencari kacamata.

"Nah ketemu," ( langsung di pakai kacamata nya terus lihat Jam di HP ).

"Astaghfirullah jam 19.30 yah kelewat Shalat maghrib." kata Via menyesal.

Via pun keluar kontrakan ingin membeli lilin,

sampai depan kontrakan, ada tiga Motor terparkir rapih di depan kontrakan nya.

"Motor siapa sih nih, ngalangin motor aku mau lewat aja." ucap Via dengan kesal.

Via memutusakan pergi ke kontrakan depan, tempat tetangga baru nya kemarin pindah.

"Permisi Mas, maaf Mas itu motor Mas nya bukan ya ??? tolong pindahin Mas, saya mau keluar gak bisa." pinta Via.

Mereka semua menengok ke arah Via.

"Iya Mba, itu motor Temen Saya, Maaf kalau Ngalangin jalan Mba nya." jawab Cowok ganteng tetangga kontrakan Via.

sambil tersenyum manis.

Deg.!

"Senyuman itu seperti ... ??? Astaghfirullah." pekik Via kaget dalam hati.

"Mba yang ngontrak depan situ ya? kenalan boleh mba? kerja dimana Mba?" tanya lelaki yang memakai kaos warna biru.

"Saya Via Mas, kerja di PT X." jawab Via Ramah sambil tersenyum.

"Saya Yudi Mba, lho kita satu PT ternyata." jawab nya sambil mengulurkan tangan hendak menjabat tangan Via.

"Mas nya juga kerja PT X ?" tanya Via antusias.

Belum sempet Yudi jawab . . .

"Ehh gua yang tetangga nya Lu, yang kenalan," ucap cowok ganteng itu sambil menepis tangan teman nya.

"Buset Man, pelit amat sih lu," sungut Yuda kesal.

"Kenalin Mba, Saya Irman, yang baru pindah kemarin," ucap nya dengan suara berat dan nge bass sambil mengulurkan tangan di depan Via.

"Iya Mas, salam kenal." jawab Via santai sambil menundukan kepala tanpa menjabat tangan nya.

"Ckk.! sombong amat." gumam Irman dan di dengar oleh Via.

"Mas tolong dong pindahin motor nya, Saya mau keluar nih." pinta Via tegas.

Tanpa menjawab Irman langsung pergi hendak memindahkan motor.

"Makasih ya Mas," ucap Via sambil tersenyum manis pada nya.

Irman pun langsung pergi masuk ke dalam kontrakan tanpa menjawab ucapan Via.

"Ckk.! Sombong amat." sungut Via kesal.

Via pun pergi ke warung depan untuk membeli lilin dan membeli makan malam sekalian.

.

.

.

.

Keesokan hari nya, Mereka menjalankan aktifitas seperti biasa.

Diyan dan Tika pulang kerja pukul 17.00 sedangkan Via pulang kerja pukul 21.00

"Sepi amat dah ini, yang lain pada nggak lembur apa ya." ucap Via dalam hati, sambil melihat kiri kanan nunggu si Babe.

"Neng nunggu Babe apa nunggu Ojek online?" tanya Security PT.

"Nunggu Babe Pak."

"Babe jatiwangi apa Babe Bekasi, Neng?"

"Babe Jatiwangi Pak, kok tumben lama. ya Pak?" tanya Via.

"Yah, Neng Babe Jatiwangi mah udah ngangkut anak-anak Jam 5 sore tadi. kan pada nggak lembur Neng."

"Waduh ( Sambil tepuk jidat ) Ya udah makasih Pak info nya. kalau gitu saya pesan Ojek online aja deh Pak."

Tin . . . Tin . . . Tin . . .

belum sempat Via pegang Hp untuk pesan Ojek online.

Motor gede warna merah berhenti di depan nya.

Via menoleh seketika dan melihat ke arah motor tersebut. Dia langsung membuka helm full face nya.

"Belum pulang Vi?" tanya Irman.

"Be--lum Mas." jawab Via gugup karena kaget Irman kenapa tiba-tiba berhenti di sini.

"Ketinggalan Jemputan Babe, nih baru mau pesan ojek online." sambung Via.

"Udah ayo naik, lihat tuh mendung gelap banget udah gerimis juga," Ajak nya sambil menoleh kebelakang Jok motor nya.

"Gak usah Mas, makasih."

"Ayo Naik, cepat." titah nya tegas.

" Hmm ya udah Mas,"

Via langsung naik ke motor.

"Pegangan!" ucap Irman.

" Hmm." jawab Via sambil pegangan di jok belakang.

Ngeng ... Ngeng ... Ngeng ... ( Anggap aja suara motor )

"Vi, mampir beli makan dulu ya bentar di warung makan bebek landoh?"

"Apa, Mas nggak denger?"

"Sini dekatan duduk nya!" ucap Irman dan langsung Ngerem motor mendadak, otomatis tubuh Via terhuyung ke depan.

Grep . . . tubuh Via dan Irman saling menempel.

"Apaan sih Mas," sungut Via kesal.

Memberhentikan motor nya di pinggir jalan, Irman membalikan tubuh nya ke belakang,

Mata Mereka saling bertatapan dengan Jarak yang cukup dekat.

Deg . . . Deg . . . Deg . . .

"Aku mau mampir dulu beli makan bentar, di bebek lando,"

"I-- iya Mas." jawab Via sambil menunduk malu.

Tak ada percakapan lagi di atas motor, Mereka berdua sibuk dengan pikiran masing-masing.

sampai di Warung Bebek Lando, Irman turun dari motor langsung memesan makanan sedangkan Via berdiri menunggu di samping motor.

Selesai membeli makan di Bebek Lando, Mereka bergegas pulang karena gerimis semakin deras, sampai di kontrakan Via pun langsung turun dari motor. di depan teras terlihat Tika sedang menjemur pakaian.

"Makasih ya Mas, pake di beliin makanan segala, maaf jadi ngerepotin."

"Sama-sama Vi,"

"Aku masuk duluan ya Mas."

Irman hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam. cie tau-tau udah gandeng cowok depan aja, kamu Vi." ujar Tika bersemangat sambil menjemur pakaian.

"Hm, apa bae lu Tik." jawab Via langsung masuk ke dalem kontrakan.

"Eh Yan, lihat gak tadi si Via di antar sama Mas yang kemarin pindahan."

"Bener emang Vi." tanya Dian dengan antusias.

"He'em."

"Ngeselin nih Via, di tanya jawab nya cuman he-em doang." kesal Dian.

"Kok bisa kamu bareng dia sih Vi, gimana cerita nya?" tanya Tika antusias.

"Oh, itu tadi pas Aku nunggu jemputan di depan PT tiba-tiba Dia nongol ngajakin bareng, ya awal nya Aku nolak tapi kata security orang Babe aja gak ada, udah gitu gerimis lagi di tambah terus Dia maksa juga , ya udah deh jadi nebeng Aku nya." jawab Via sambil melepas jilbab dan baju seragam nya.

"Mantap Rejeki dong, dapet tebengan cowok ganteng." ucap Diyan senang.

"Iya Allhamdulillah Rejeki anak Sholehah, Eh tau gak Tik Yan, ternyata Mas itu satu PT tau sama Kita." kata Via sambil menaik turun kan alis nya.

"HAH SERIUSSS Kamu Vi?" ujar Tika dan Dian kompak.

"Iya tapi aku gak tau Mas nya di Line berapa, bagian apa. udah ah mau makan dulu lapar, lihat nih Aku di traktir Bebek Lando." ucap Via sambil cekikikan.

" SUEEEEE LUU VIIII." teriak Tika dan Diyan bersamaan.

.

.

.

.

Masalah

Pagi hari Mereka sudah berada di PT, siap-siap untuk bekerja.

sebelum di mulai,Mereka melakukan Briefing terlebih dahulu.

"Assalamualaikum. selamat pagi semua, salam sehat selalu." ucap Mak Erni selaku Leader QC.

"Wa'alaikumsalam. selamat pagi Mak." jawab Mereka semua dengan kompak.

"Hari ini target kita 1.500 pcs barang sampe jam 17.00 Kalian nanti pas ngecek harus teliti.

kemarin Kita kecolongan ada beberapa barang yang lolos ke vendor, padahal jelas-Jelas barang itu rijeck, Saya gak mau hal kayak gini terjadi lagi. Kalian sebagai QC harus lebih teliti lagi sebelum meloloskan barang sampai ke bagian packing. kemarin saya sampai di tegur langsung oleh Manager yang baru." sungut Mak Erni kesal.

"Siapa Mak yang ngelolosin? cek aja warranti nya mak." ucap Tika memberikan Ide.

"Iya ada nanti saya panggil pribadi aja anak nya"

"Ada pertanyaan lain anak-anak?" tanya Mak Erni

"Mak emang Pak Kholik udah pensiun?" tanya April teman Via sesama QC.

"Sudah sekarang sudah ada Manager yang baru, lebih muda , lebih tampan , lebih gagah," Kata Mak Erni bersemangat.

"Wuuuuuu." sorak Mereka beramai - ramai.

"Sudah - sudah ingat ya Saya gak mau ada kesalahan lagi. pokok nya kalian harus lebih teliti dan hati-hati sebelum meloloskan barang. kalau nanti ada Komplain lagi dari vendor. siapa yang lolosin barang pasti ada Warranti nya, saya langsung bawa ke Pak Manager langsung, Kalian mengerti?"

( Warranti \= Tanda , maksud nya setiap dari kita kalau mau meloloskan barang pasti kasih tanda sedikit di ujung pojok barang tersebut dengan spidol, fungsinya agar tau siapa orang nya yang meloloskan barang tersebut Jika nanti ada kesalahan Barang Rijeck. contoh nya \= di pojok kanan atas di tulis huruf " V " nah itu arti nya Via yang kemarin meloloskan barang tersebut )

"Siap Mak mengerti." jawab Mereka dengan kompak.

Mereka pun bersiap kerja ke tempat masing-masing.

waktu terus berjalan hingga jam menunjukan pukul 15.30 WIB.

sehabis istirahat 15 menit ( untuk Shalat Ashar ) Meraka semua kembali lagi masuk ke Line.

"Via kesini!" suruh Mak Erni.

"Ada apa Mak?"

"Ini warranti Kamu bukan?" tanya Mak Erni sambil menunjukan tanda huruf "V" yang kecil di sudut barang.

"Ii--iya Mak, itu warranti saya." jawab Via gugup dan takut.

"Kamu bisa kerja gak sih, ini benda yang kemarin sampe vendor ternyata kamu yang lolosin, ini bukti nya Warranti punya kamu, kan? Mata udah empat juga apa ya masih gak kelihatan ini rijek apa nggak, mata kamu gak kotok kan ?? kamu tuh pake kacamata harus nya di bagian packing bukan di QC, heran saya sama yang ngelolosin kamu sampe di terima di bagian QC." ucap Mak Erni sambil menarik nafas dengan kasar.

"Saya sebagai Leader mendapat teguran langsung Vi, Kamu tau PT jadi rugi gara-gara sikap ceroboh kamu. gaji kamu sama benda ini masih mahalan benda ini." ucap Mak Erni sambil memutar mutarkan benda itu di depan muka Via.

"Ii--iya maafin saya Mak, saya janji akan lebih berhati-hati lagi." ucap Via sambil menunduk dan menahan tangis.

"Ya udah sana terusin kerja nya yang bener, kalau kamu ngelakuin kesalahan lagi, saya langsung bawa ke Supervisor atau Manager langsung,"

"Ii--iya Mak siap." jawab Via gugup.

( Ini hal biasa ya gaes, di takut - takutin kayak gini sama Leader sampe mau di bawa ke Manager segala supaya Kita kerja benar, teliti dan hati-hati )

"Kenapa kamu Vi, di suruh apa sama Mak Erni?" tanya Diyan.

"Benda yg kemarin lolos ternyata punya aku Yan, mana di katain mata empat , mata kotok lagi, pedes banget Mak Erni ngomong nya Yan." jawab Via lesu sambil menahan tangis.

"kayak gini nih yang bikin aku gak betah kerja pengen Resign, aja Yan." sambung Via.

"Jangan dong Vi, nanti aku sama Tika gimana?kita masuk sama-sama, keluar juga harus sama-sama, syukur-syukur kita semua di angkat jadi Kartap ( Karyawan tetap ) Aamiin," ucap Diyan sambil mengangkat ke dua tangan nya.

"Kamu gak tau sih, Mak Eni marah-marah nya bikin langsung "Jleb" kata-kata nya itu lho," ucap Via sambil mengelap air mata nya.

"Ya udah sabar ya Vi, inget lho perjuangan kita 1 tahun yang lalu buat masuk di PT ini,masak kamu nyerah gitu aja, ayo semangat,"

"Makasih ya Yan,untung ada kamu sama Tika,coba kalau gak ada udah dari kemarin kali aku Risent."

"Iya sama-sama Vi, di sini kita saling menguatkan, ayo semangat saudara seperjuangan,"

"iya semangat-semangat betah karena butuh." ucap Via yang sudah mulai bisa tersenyum.

"Nah gitu dong semangat, lain kali hati-hati lagi Vi, denger-denger dari anak QC lawan shift sekarang ketat banget, bagian QC kalau 2 kali salah lansung Supervisor atau Manager yang turun langsung menegur kata nya mah biar makin bagus kinerja QC, tapi ya gak tau ini beneran atau hoax." ucap Diyan sambil menepuk pundak Via,

"Udah sana balik kerja,ntar Mak Erni lihat, aku lagi yang di marahin." usir Via.

"Iya bawel, udah seneng aja temen nya di usir" ucap Dian sambil mencebikan bibir nya.

"Bukan gitu Yan, aku takut kena semprot lagi sama Mak Erni." ucap Via sambil melihat kanan kiri takut Mak Erni melihat.

"Kagak, tenang aja barusan aku lihat Mak Erni, keluar kok, kayak nya ke ruangan Supervisor,"

"Ya udah sini ngobrol lagi,belum sampe belakang ini barang nya." ucap Via cekikikan.

"Tadi aja mewek,sekarang ketawa-tawa kamu,"

"Ya atuh Yan,di semprot di depan anak-anak produksi ya malu atuh aku nya"

"Iya sih emang Mak Erni tuh terkenal sadis banget kalau udah marah-marah,udah ah aku mau balik ke tempat ku Vi, takut tiba-tiba Mak Erni dateng malah gantian nanti aku yang di marahin." ucap Dian hendak pergi.

"Iya udah sana Yan, buruan!"

Via menghela nafas berat.

"Ya ALLAH begini amat susah nya cari duit, sampai di marah-marahin segala.

meskipun sudah 7 tahun merantu,kalau lagi kena semprot gini, bikin gak betah kerja,ingin pulang kampung aja rasa nya.

Ayah Ibu,anak mu kangen.

begini nih hidup anak rantau, jauh dari Orang tua dan Saudara.

ada masalah apa aja di pikir sendiri,

anak rantau harus kuat, harus tahan banting, Allhamdulillah untung aku punya dua sahabat baik yang pengertian," Gumam Via dalam hati seraya bersyukur.

.

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!