NovelToon NovelToon

El-Fighter : Fighter Baru Yang Berani (Book I)

Prologue : Memasuki 2100

Fighter. . . . Apa ada yang pernah dengar tentang mereka ?

Fighter ialah istilah untuk orang-orang yang diberi kekuatan dengan alasan khusus yang harus mereka ketahui. Alasan khusus yang dimaksudkan ini ialah tentang takdir mereka. Ya! mereka yang diberikan kekuatan oleh takdir mereka sendiri untuk mengubah akdir mereka tersebut. Namun, semua orang memiliki takdir yang berbeda beda. Kita tidak tahu apakah takdir mereka tersebut akan membuat mereka menjadi orang yang baik atau malah sebaiknya. Maka dari itu, yang perlu kalian ketahui bahwa tidak semua Fighter itu orang baik. Ada yang baik, buruk, atau mungkin diantara kedua-duanya. Tapi perlu diingatkan, Fighter sama seperti kita. Mau sehebat apapun mereka, mereka tetap punya suatu kelemahan yang belum ketahui. Diantara jutaan Fighter yang tersebar dipenjuru dunia dan dimensi, hanya ada lima atau tujuh Fighter saja yang dijuluki sebagai El-Fighter

El-Fighter ialah panggilan untuk Fighter terkuat didunia, dimana mereka semua memiliki tujuan yang sama dan bersama-sama, mereka harus mencapai tujuan yang sudah ditakdirkan tersebut. Fighter yang menjadi El-Fighter tidak bisa langsung menjadi El-Fighter, tidak peduli seberapa besar kekuatan mereka dan sisi karimstatik mereka. Di tahun pertama sampai keempat, mereka masih dikatakan sebagai calon El-Fighter. Itu karena mereka harus melalui tahap pelatihan agar bisa menjadi El-Fighter yang sesungguhnya. Tidak hanya latihan Fighter Possession, tetapi juga melatih kesiapan mereka untuk menghadapi "sang musuh yang sesungguhnya". Terkadang kepribadian dan paradigma El-Fighter yang dianggap "tidak sesuai" untuk masyarakat sekitar sering sekali menjadi masalah  karena terkadang metode mereka untuk mengubah masa depan dan menyelamatkan umat manusia agak sulit dipahami oleh masyarakat. Walau demikian. . . mereka sebenarnya sangat peduli dengan keseimbangan umat manusia dan juga masa depan mereka

*****

Tanggal 31 Desember 2099

Disuatu kota di negara Neo-Jepang, terlihat ada sekelompok pemuda berandalan sedang memperhatikan seorang wanita yang sedang berjalan ditaman seorang diri. Sang pemuda berambut cepak tersebut mengajak teman-temannya untuk menghampiri wanita tersebut dan menggodanya

" Hai cantik~ Kenapa kamu berjalan sendirian disini ? Kamu ada teman ? " Goda si pria berambut cepak sambil memegang dagu wanita tersebut

" Ih ! Apa-apaan sih ! Jangan main pegang segala ! " Kata wanita tersebut dengan penuh kejengkelan

"Jadi cewek kok sinis banget ! Kami hanya ingin menawarkanmu untuk kembali kerumahmu ! Cewek itu harusnya memiliki tutur yang lemah lembut. Sifat keras manusia hanya dimiliki oleh kaum pria saja. Paham ! "

"Pergi kalian ! "

Wanita tersebut berlari untuk menghindari kejaran mereka. Na'as, ia terjatuh dan membuah kakinya terluka. Pria tersebut langsung menghampirinya dan memaksanya untuk ikut bersama mereka. Beruntungnya, sebelum sekelompok pria tersebut ingin membawa lari wanita tersebut, aksi mereka dihentikan oleh sosok pria jangkung berambut pirang menyalah yang bernama Roy Pyros dan temannya yang berambut perak dengan ekspresi datarnya yang bernama Rigel Orinois.

" AH ! "

" Oi cewek ! Jangan macam-macam dengan kami ! "

" Inilah akibarnya kalau cewek sok-sok hebat didepan kami ! "

(DUAGH!)

" Agh ! "

" Kai ! " Kata salah satu pemuda dengan kepanikan saat ada yang melemparnya dengan batu

" Hooooooooooh~ Jadi kalian merasa diri kalian hebat ya ! Bagus ! Ayo hadapai kami ! " Kata Rigel Oriniis sambil memegang batu yang cukup besar

" Kalian jadi cowok jangan merasa hebat kalau cuma cewek yang kalian lawan ! Bagaimana jika kalian hadapi kami ?!" KataRoy Pyros dengan senyuman lebarnya

"Me. . .mereka ?! "

Melihat Roy dan Rigel, wanita tersebut langsung lari meninggalkan mereka berlima untuk menyelamatkan diri. Salah satu anak buah dari si pemuda berambut cepak tersebut ragu untuk menghadapi mereka, namun temannya merasa bahwa Roy da Rigel tidak sekuat Alpha mereka dan dengan percaya dirinya berusaha untuk menyerang mereka

"Ala ! Mereka hanya Delta dan Epsilon El-Fighter ! Bukan sang Alpha ! Kekuatan mereka tidak sebanding dengan si Alpha itu ! Hyaaaaaaaaaaaah ! "

(DUAGH!)

" Agh ! "

" Tidak sebanding katamu ! " Kata Rigel yang menatap mereka dengan tatapan datar yang mengerikan

" Tapi aku suka semangat kalian yang membara ! Seperti kekuatan apiku ! " Kata Roy sambil menunjukan kekuatan apinya kearah mereka beritga

" Hiiiiiyyyyyy ! "

" Ayo ! Kita lari ! "

" Uwaaaaaaaaaaaa "

" HEY ! KEMBALI KALIAN ! " Teriak Roy dengan kesal

" Cukup Roy ! Mereka sudah pergi ! " Kata Rigel

" Habiiiiisss~ mereka ini benar-benar mengjengkelkan ! Untung Nig-san sedang tidak bersama kita. Kalau dia ada disini, habis sudah orang itu "

" Kau benar, Roy ! "

Mereka berdua kemudian mampir kesuatu toko untuk membeli sebuah minuman sambil becengkrama satu sama lain saat mereka berjalan menuju kegedung pertemuan organisasi yang bernama MIRA. Nama kota tersebut ialah Shinjitsu.Sebuah kota yang dibangun oleh empat keluarga kaya yang berasal dari klan atau keluarga ternama di Neo-Jepang, mereka adalah keluarga Akashinya, Byakkoshi, Kurokame dan Mangetsu. Atas dasar untuk merangkul keluarga veteran perang dan korban Perang dimasa lampau untuk memulai hidup baru dengan membangun sebuah kota yang bernama ‘’Shinjitsu’’.

Saking kayanya, mereka menggunakan harta mereka untuk membangun kota ini menjadi lebih maju dengan sangat cepat. Keempat keluarga itu juga memiliki bisnis besar dan bergerak dibidang andalan mereka, Akashinya bergerak dibidang teknologi dan memiliki perusahan teknologi terbesar di Asia yang bernama “Akashi-tech Corporation”, keluarga Byakkoshi dalam bidang keuangan dan pembangunan dengan nama perusahan “Byakkoshi Construction Company”, keluarga Kurokame bergerak dibidang biologi, pengobatan dan makanan dengan perusahaan mereka yang bernama “Sunny Field Company”, dan yang terakhir yaitu keluarga Mangetsu yang bergerak dibidang hiburan dan fashion, dengan perusahaan mereka yang bernama ‘’Tsuki Entertainment”. Dengan menyatukan keahlian dan harta mereka, kota ini akhirnya bisa berdiri. Karena usaha mereka inilahmembuat keempat keluarga itu menjadi sosok yang terhormat dan sangat disenggani oleh rakyat dikota ini.

" Oiiiiii Rigel~ Aku capek niiih~ Kira-kira bisa ga kita satu hari saja mengambil hari libur untuk bersenang-senang~ "

" Kenapa malah tanya aku ? Tanya saja dengan Nigulas. Dia'kan Alpha kita loh "

" Aaaaaah~ Sudah lama ya kita tidak mengambil hari libur dengan tenang sejak pernikahan Rikka-chan dan Nig-san! Apa kau yakin dia mau mengambil hari libur untuk hari ini ?! " Gerutu Roy

" Entahlah, Roy. Seperti yang kita tahu. . . para penjahat masih berkeliaran disekitar kita. Termasuk dari La-Sombra ! Walau kita berhasil mengalahkan pemimpinnya. . . ini bukan berarti semuanya sudah selesai ! Mungkin kita cukup menunggu info dari Dennias saja untuk mencari tahu apa para penjahat masih berkeliaran disekita sini " Kata Rigel

" Yaaa yaaa. . .apa boleh buat ! "

Tidak lama kemudian, sebuah mobil berwarna kuning-hitam datang menghampiri mereka. Ternyata dia adalah Rikka, sang Beta El-Fighter. Ia mengajak Rigel dan Roy untuk memasuki mobilnya dan kembali ke gedung MIRA. Disaat Roy ingin memasuki mobil tersebut, ia kemudian melihat bocah berandalan yang mem-bully anak tunarungu yang membuat ia menangis. Roy yang melihat itu sangat jengkel dan berniat untuk menangani bocah tersebut seorang diri. Rikka berusaha menghentikan Roy untuk tidak terlalu kasar dengan anak-anak. Tetapi Roy mengatakan bahwa ia akan melakukannya seorang diri dan berjanji tidak akan kasar menangani anak-anak tersebut

" Hei kalian ! " Sambut Rikka

" Rikka-chan~ Hei hei~ Apa yang membuatmu datang kemari ? " Tanya Roy dengan semangat

" Ayo kembali kegedung MIRA. Sepertinya ada yang ingin dikatakan sesuatu oleh Nigulas disana " Ajak Rikka

" Oh. Oke ! "

"  Rikka-chan. . .apa tidak bisakah kamu bicara dengan Nig-san untuk- Ah ? Mereka ? "

" Anak-anak itu mem-bully si anak malang itu ! " Kata Rigel

" Bocah sialan ! Udah gembrot, sifatnya jelek pula ! Sini biar kuberi anak itu pelajaran ! " Kata Roy dengan jengkel

" Hoi ! Mau kau apakan mereka ?! Hadapi mereka dengan sewajarnya dan jangan pakai kekuatan. Mereka masih anak-anak ! " Peringat Rikka

" Tenang Rikka-chan~. . .Rigel. . . aku tahu kok cara menghadapi anak jelek itu ! Aku berjanji tidak akan berbuat kasar dan berusaha serasional mungkin dihadapan mereka ! Kalian duluan saja dulu  "

" Haaaah~ Kurasa aku tidak punya pilihan ! Ayo. . .Rigel ! "

" Ah, Iya Rikka ! "

Disuatu gedung milik organisasi Fighter yang bernama MIRA yang berada di kota Shinjitsu, terlihat ada seseorang pemuda berambut coklat dengan seragam militernya yang berwarna putih keabuan, sedang memandang pemandangan dari jendela gedung tersebut. Ia memperhatikan situasi yang ada dikota tersebut, dimana banyak masyrakat antusias mempersiapkan semarak pesta tahun baru 2100. Kelihatannya, orang orang dikota tersebut sangat bersemangat untuk menyambut era baru dan berharap banyak akan banyaknya perubahan positif di masa depan. Sambil melihat situasi dan masyarakat yang ada disana, ia juga mendengarkan sebuah berita yang ada di televisi mengenai El-Fighter dan persiapan untuk menghadapi tahun 2100.

" Kembali bersama Shinjitsu Today. Era baru, harapan baru. Mungkin kata-kata ini sudah tidak akrab lagi bagi kita semua yang mengharapkan sesuatu yang lebih baik saat hari pergantian tahun. Terlebih, tahun ini juga. . . sang El-Fighter tahap ke-3 bisa dikatakan sangat aktif dalam menjalankan tugas mereka untuk menumpas kejahatan dan menjadi harapan baru untuk mengubah masa depan. Terlebih lagi, mereka juga berhasil mengalahkan La-Sombra. Penjahat kelas internasional tertua didunia, yang sempat dikalahkan oleh 3 generasi El-Fighter yang berbeda. Dan kini, La-Sombra tidak akan berani berkutik kepada sang El-Fighter setelah kekalahan mereka di permainan mereka sendiri. El-Fighter tahap ke-3 memang banyak kontroversi, mulai dari latar belakang mereka, dan cara mereka untuk menumpas kejahatan. Walau demikian, mereka terbukti mampu mengalahkan berbagai macam penjahat termasuk La-Sombra yang ada didunia. Mari kita berharap El-Fighter akan terus bersama kita semua dan melindungi masa depan untuk para generasi muda. Kita kembali bersama Yamamoto-san di tempat “

Saat mendengarkan berita tersebut Rikka dan Rigel baru saja datang kekantornya. Kemudian disusul oleh Roy yang dengan cepat bisa menyusul mereka dengan cepat. Ternyata ia sudah selesai menangani bocah berandalan yang ia temui barusan

“ Sudah kuduga. . .pasti kamu ada disini, Nigulas “ Kata wanita tersebut sambil memanggil namanya

“ Rikka. . . Rigel. . . mana yang lain ? “ Tanya Nigulas sambil menyebutkan nama mereka berdua

“ Dennias sedang menunju kesini, kalau Roy jangan ditanya lagi “ Jawab Rigel

“ Aku senang karena kamu bisa menebak kedatangaku, Rigel~ “ Kata Roy Pyros yang dengan tiba-tiba datang dibelakang mereka

“ Kh. . .Roy ! Bisakah sesekali saja kamu tidak mengagetkan orang dari belakang ! “ Gerutu Rigel yang kaget akan kedatang Roy

“ Hooo . . . baguslah ! Kukira kau akan datang kesini dengan melewati jendela ini sambil menyombongkan kemampuan barumu “ Kata Nigulas

“ Yaaay~ aku sangat senang akhirnya kau mengakui kehebatanku “

" Dan anak-anak tadi ?! " Tanya Rikka

" Tenang. . . tenang. . . mereka sudah kuurusi dengan baik ! Mereka sudah mendapat pelajaran yang berharga kok " Kata Roy

Tidak lama, Dennias beseta robot buddy miliknya  yang bernama DECA-I memasuki ruangan tersebut. Saat melihat semua sudah berada diruangan tersebut, Dennias langsung minta maaf kepada Nigulas atas keterlambatannya.

“ Nigulas-san. . . eh. . . ternyata semuanya sudah ada disini ya. . . maafkan aku jika aku telat “ Kata Dennias sambil membungkukkan badannya

“ Tidak apa-apa. Tidak usah dipermasalahkan soal itu “ Kata Nigulas

“ Hide juga tidak bisa datang karena ada urusan mendadak di tempat kerjanya. Jadi kamu tidak usah khawatir atas keterlambatanmu, Dennias “ Jelas Rikka sambil mendekati Dennias

“ Owalaaah. . . Rikka-san. . . tidak kusangka usia kehamilanmu sudah memasuki 6 bulan. Aku berharap kamu bisa menjalani proses persalinan dengan lancar “ Kata Dennias kepada Rikka

“ Eh. . .Umm. . .Terima kasih, Dennias “ jawab Rikka dengan wajah yang sedikit memerah

“ Eheheheheheeeee. . .  tidak terasa ya Rikka-chan junior dan Nig-san junior sebentar lagi akan lahir. Aku tidak sabar untuk menjadi paman, iya’kan Rigel~ “ Kata Roy dengan penuh semangat

“ Pa-paman ? “ Tanya Rigel sambil kebingungan

“ Yaaaa ! Kita ini tidak hanya satu geng, tapi juga satu keluarga. Otomatis kau, aku, Hide dan Dennias akan menjadi Paman mereka berdua~“ Roy kembali melanjutkan perkataannya kepada Rigel

Mendengar perkataan Roy, Nigulas membalasnya dengan senyuman yang hangat. Dan kemudian, ia kembali menatap jendela diruangan tersebut.

“ Tidak kusangka ya, sudah memasuki tahun 2100. Dan sudah 5 tahun kita menjadi El-Fighter untuk mengubah masa depan dunia ini. Tapi ini belum cukup. Kita memang sudah berhasil memusnahkan para petinggi La-Sombra. Dan itu bukan berarti misi kita sudah selesai “ Kata Nigulas kepada mereka berempat

“ Apa menurut kalian. . . mereka masih bersembunyi disuatu tempat ?  Itu sudah pasti. Terutama dengan pendukung dan keluarga mereka. Itulah target kita sekarang ! “

Mendengar ucapan Nigulas tentang tujuan dan target baru mereka, Rikka, Dennias, Rigel dan Roy menjadi sangat kaget dan seketika terdiam. Terlebih mendengar Nigulas juga akan menargetkan keluarga mereka juga. Rikka pun angkat bicara.

“ Keluarga. . . mereka ? “ Kata Dennias

“ Tunggu ! Apa kamu yakin keluarga mereka juga akan ikut dimusnahkan bersama mereka ? Aku tahu tidak semuanya tahu tentang La-Sombra, malah ada diantara mereka diperbudak oleh mereka. Apalagi. . . kita sudah pernah melihat orang-orang seperti itu !“ Jelas Rikka

“ Itu benar “ Kata Rigel dengan singkat

“ Ya. Aku tahu ! Aku pikir, mengubah pandangan pikiran seseorang itu adalah hal yang mudah. Ternyata aku salah ! Kita memang terlalu naif akan ideologi tersebut. Satu hal yang bisa menghentikan mereka yaitu dengan pertarungan ! Aku hanya tidak ingin keturunan kita di racuni oleh ideologi keji mereka dan menjadi penjahat yang akan mengacaukan dunia ini“ Lanjut Nigulas sambil melihat kearah mereka berempat

Rikka, Dennias, Rigel dan juga Roy terdiam saat mendengarkan perkataan Nigulas. Melihat mereka yang kemudian tidak berkata apa-apa, ekspresi Nigulas perlahan yang semula tegas dan dingin menjadi cemas. Ia tahu tidak semua rekannya setujuh akan idenya.

“ Mungkin ini akan membuat kita tidak ada bedanya dengan orang-orang jahat itu. Tapi ketahuilah, aku masih berharap masih ada cara lain untuk menuntaskan misi kita. Tolong. . . jika kalian tahu. . . katakan saja “ Lanjut Nigulas sambil kembali menatap jendela ruangan tersebut

“ Hmmm, Nig-san. Perkataanmu seolah kamu berpikir bahwa kami tidak akan memberitahumu cara lain untuk menuntaskan misi dan permasalahan kita. Kamu tidak perlu cemas karena tidak ada cara lain, yaaa. . . aku yakin pasti memang ada cara lain walau idenya belum sekarang muncul dikepalaku “ Kata Roy

“ Bilang saja kau sebenarnya tidak tahu caranya “ Kata Rigel dengan ekspresi jengkelnya

“ Rigel. Kamu tidak dengar ya ?! Aku’kan sudah bilang idenya belum muncul dikepalaku. . .bukan tidak muncul. Kata belum dan tidak itu memiliki makna yang berbeda “ Gerutu Roy

“ Terserah “ Jawab Rigel dengan singkat

Dennias juga mulai berbicara kepada Nigulas. Mengingat mereka sudah terlalu aktif dalam menjalankan tugas mereka untuk mengalahkan La-Sombra, Dennias menawarkan Nigulas untuk istirahat sejenak dan menikmati perayaan pergantian tahun bersama-sama.

“ Um. . . ngomong-ngomong soalpergantian tahun . . . bagaimana kalau kita libur sejenak dari tugas untuk sementara. Yaaa. . . mumpung tidak ada ancaman para musuh seperti La-Sombra, La-Numera, ALONES dan komplotan lainnya “ Dennias memberikan saran kepada Nigulas

“ Bagaimana dengan kondisi saat ini ?! Kamu yakin untuk sementara tidak ada ancaman dari mereka ?! “ Nigulas kembali bertanya kepada Dennias

“ Ya. Tenang saja. Terakhir aku lihat dari pantauan melalui FAIS, tidak ada ancaman dari pihak apapun. Itupun aku juga dapat dari rekan kita yang dari militer Neo-Asia. Jadi untuk sementara, tidak ada ancaman serius “ Jelas Dennias

Mendengar hal itu, Rikka dan Nigulas melirik satu sama lain. Rikka menggangguk kepadanya. Mengetahui bahwa tidak ada ancaman dari pihak apapun. Nigulas akhirnya memutuskan untuk menyetujui ide dari Dennias untuk beristirahat dan menikmati hari libur mereka.

“ Waktu yang tepat ! “ Kata Nigulas

“ Eh ? Tepat untuk apa ?! “  Roy bertanya kepada Nigulas

“ Menikmati hari libur untuk sementara. Ayo ! Mandi sana,! Lalu ganti baju dan kita membaur dengan masyarakat" Jawab Nigulas sambil mengajak mereka semua untuk keluar dari ruangan tersebut

Di gedung bernama Tsuki Entertaiment, terlihat Hide, sang Zeta El-Fighter sedang beristirahat dalam mempersiapkan suatu acara yang akan disiarkan di stasiun televisi swasta di kota tersebut. Saat sedang berbincang dengan rekan kerjanya, smartphonenya berbunyi. Ia melihat di grup chat milik El-Fighter, ada pemberitahuan dari si Nigulas. Nigulas memberikan pesan kepada Hide bahwa mereka berlima akan menghabiskan waktu luang mereka ke sebuah festival yang berada di taman kota Shinjitsu, serta menawarkan apakah ia bisa ikut dengan mereka.

 

“ Hide. Kami berlima akan pergi ketaman kota untuk bersenang-senang. Mau ikut ? “

Hide melirik kearah jam digital diruangan tersebut, ia melihat waktu sudah menunjukan jam 6.30. Merasa ia tidak bisa ikut karena ia harus tetap berada disana sampai acaranya berakhir, Hide memutuskan untuk menolak ajakannya Nigulas.

 

“ Maaf, Nigulas. Aku mau ikut sih . .  tapi kelihatannya aku tidak bisa meninggalkan studio sampai acaranya berakhir “  Balas Hide

 

Nigulas yang melihat pesan itu kemudian balik membalas

“ Baiklah. Jika kamu memang sedang sibuk. Kurasa kami tidak bisa memaksamu. Selamat bersenang-senang dengan pekerjaanmu~ “

Melihat balasannya Nigulas, Hide pun tersenyum. Terlebih, ia senang akhirnya rekan El-Fighter-nya memiliki kesempatan untuk bisa menikmati hari libur mereka. Tidak lama kemudian, Megami Sato, wakil dari sang direktur utama, datang menemuinya. Bertanya tentang persiapan acara yang sedang dipersiapkan

“ Oi Hide ?! “ Panggil Megami

“ Oh. . . selamat malam, Nyonya Sato“ Jawab Hide sambil memasukan Smartphonenya kedalam saku bajunya

“ Bagaimana persiapan untuk acaranya ? “ Megami bertanya

“ Semua sudah dipersiapkan dengan baik. Sisanya, kami sedang mengecek ulang sound system, kamera dan beberapa pencahayaan yang ada didalam studio “ Jelas Hide

“ Bagus. Usahakan semua persiapan sudah beres. Aku ingin tidak ada kendala dalam acara ini. “ Kata Megami

“ Ya, bu. Sebentar lagi kami akan mengecek semuanya “

Jam menunjukan sudah pukul 6.50. Mengetahui waktu istirahatnya sudah usai, Hide pun melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Sebelum kembali, ia juga memberikan pesan teks kepada istrinya untuk datang ke Tsuki Entertaiment. Hide mengatakan bahwa ia juga mendapat izin dari atasannya untuk mengajak istrinya ke gedung tersebut saat acaranya dimulai agar bisa merayakan tahun baru bersama-sama.

******

Disuatu rumah besar yang letak disuatu kota yang ada di Amerika Latin, terlihat ada sebuah mobil sport baru saja tiba dirumah tersebut. Rumah besar itu terlihat cukup jauh dari perkotaan, sehingga tidak banyak orang yang tahu akan penghuni rumah tersebut. Disana, seorang wanita berpakaian rapi berwarna hijau tua, dengan rambut pirang sebahu dan mengenakan kacamata berwarna hitam, turun dari mobilnya. Bersama dua orang penjaga pribadinya. Ia disambut oleh seorang bernama Bernald bersama sedang rekannya yang bernama Rocco Maarten. Bernald dan Rocco mengatarkan wanita itu kepada bos mereka yang bernama Ramone Grace

“ Selamat malam, bu. “ Sapa Bernald

“ Jadi . . . Ramone Grace benar-benar sudah bebas ?! Huh, tak kusangka ia memiliki anak buah yang cukup pintar untuk mengeluarkannya dari rumah jahanam itu “ Pujinya

“ Terima kasih atas pujiannya. Sekarang masuklah, bu. Bos sudah menunggu anda dengan teh hitam kesukaanmu “

Bernald beserta Rocco mengantarkan wanita itu ketempat dimana Ramone menunggu mereka, bersama dengan anak buahnya yang lain yang bernama Hassan dan Chuckles di ruang tamu, yang terletak di lantai 2 rumah tersebut.

“ Selamat datang, Nyonya Starr. Dan selamat tahun baru 2100. Silahkan duduk dan minum tehnya “ Sambut Ramone sambil menyebut nama keluarga dari wanita tersebut

“ Yaaaa Yaaa. . . . tahu juga kau akan minuman kesukaanku “ Kata Nyonya Starr yang akhirnya duduk didepan hadapannya

Dimobil milik Nyonya Starr, terlihat kedua anak buahnya sedang mengeluarkan sebuah koper yang cukup besar dari bagasi. Mereka kemudian pergi menuju dimana Nyonya Starr dan Ramone berada.

“ Aku takjub akan usaha anak buahmu, Ramone. El-Fighter melemparmu ke penjara khusus milik Liga Dunia. Tapi bisa dimaklumi karena sipirnya sudah bukan lagi Pak Johannes Smirnov. Kau tahu, sipir paling tegas yang tidak kenal ampun dengan tahanannya. Dan sejak kematiannya yang misterius, ia digantikan oleh orang yang sangat payah dalam mengurus rumah tahanan itu “ Cerita Nyonya Starr

“ Kau sendiri berkata seperti tidak akan ditangkap oleh mereka “ Kata Ramone

“ Heh. Aku masih belum menjadi anggota La-Sombra. Ibuku juga tidak pernah meminta bantuan kepadaku tentang apa yang ia kerjakan dan apa yang ia butuhkan. Ia terlalu senang mempermainkan para petinggi Liga Dunia, terutama Pak Damon “ Jelas Nyonya Starr

“ Begitu ya. Jadi La-Sombra benar-benar sudah tamat ? “

“ Mereka bersembunyi. Tapi itu tidak perlu dicemaskan. Memutar balik situasi itu sudah keahlian mereka. Cepat atau lambat, dunia akan hilang kepercayaan mereka dengan El-Fighter ! “ Lanjut Nyonya Starr saat ditanyai Ramone

Ramone melihat kearah Hassan, dan memberikan isyarat untuk mengambil sebuah kotak kayu yang ada diatas meja kerjanya.

“ Baiklah. Kita mulai saja berbincang alasan kenapa kita melakukan ini “ Kata Ramone disaat yang bersamaan Hassan membukakan kotak itu

 

 

" Apa ini ?! “ Tanya Nyonya Starr

“Biofuse-link. Sebuah teknologi yang bisa menciptakan monster hibrida dengan menggabungkan DNA kita

dengan DNA hewan yang kita inginkan tanpa perlu menjadi monster secara permanen “ Jelas Ramone kepada Nyonya Starr tentang teknologi yang seperti kacamata

“ Kau yakin ini bisa membuatmu setara dengan mereka ? “

“ Aku percaya itu. Terlebih untuk mengalahkan sang Alpha, yang juga adalah Supersapient. Ia punya kekuatan  untuk menjadi monster yang bernama Hollow. Tapi benda ini belum kuperbanyak untuk kami pakaikan. Untuk ide cadangan, aku sudah mendapatkan ide yang sangat hebat “ Ramone kembali menjelaskannya saat Nyonya-Starr bertanya kepadanya tentang Biofuse-link

“ Jadi. . . kau punya ide cadangan jika ini gagal total ?! “

“ Benar. Tapi sayangnya, aku tidak bisa menceritakanmu seperti apa idenya karena ini akan sangat rumit. Dan aku yakin, anda pasti tidak akan mengerti “

“ Cara omonganmu serasa seperti orang yang sok kuat ! Aku jadi curiga denganmu, Ramone ! “ Gerutu Nyonya Starr

“ Anda tidak perlu meragukanku dan kecerdasanku. Berikan saja kopermu itu bersamaku, dan serahkan semuanya kepadaku “ Kata Ramone sambil menunjukan koper berisi uang yang dipegang oleh salah satu anak buah Nyonya Starr

“ Uang adalah yang kau pikirkan selama ini ?! Dasar kikir ! “ Desis Nyonya Starr

“ Untuk membangun kembali La-Sombra, kita harus membagi pekerjaan secara adil. Aku yang akan menangani El-Fighter, dan kau mencari anggota baru. Jadi bagaimana kerjasamanya, Nyonya Starr ?! “ Ramone kembali bertanya

Nyonya Starr terdiam sesaat, sambil memasang wajah kesalnya kepada Ramone. Namun, mengingat apa yang ia lakukan ini semua demi membalaskan dendamnya kepada El-Fighter atas kehancuran La-Sombra dan kematian ibunya, ia mau tidak mau menerima kerjasamanya dengan Ramone. Terlebih, ia juga pernah membantu La-Sombra dalam membantu mencari donatur yang mau kerjasama dengan mereka.

“ Baiklah. Kurasa aku tidak punya pilihan lain ! Tapi soal uang, akan kubayar kau jika semuanya berjalan lancar, Ramone Grace. Jika kau benar-benar ingin membalaskan dendamu kepada mereka, lakukanlah dengan baik ! “ kata Nyonya Starr

“ Oke ! “

Mendengar hal itu, Ramone tersenyum dengan licik. Mereka kemudian berjabat tangan sebagai tanda persetujuan mereka untuk kerjasama dalam mengalahkan El-Fighter. Saat Nyonya Starrmeninggalkan tempat tinggal milik Ramone, dari dalam mobil, ia memikirkanpertemuannya dengan Ramone dan melihat suasana perkotaan dari balik kaca mobil.

“ Apa anda ragu dengan kerjasama ini, Nyonya Starr ?! “ Tanya sang anak buah yang mengemudi mobilnya

“ Ragu ? Heh. . . tidak. Aku hanya kaget dengan rencana gilanya si Ramone. Sebenarnya aku tidak peduli mau seperti apa rencananya. Jika El-Fighter berhasil dikalahkan walau itu membutuhkan pengorbanannya, bagus deh ! Karena aku tidak perlu mengeluarkan uangku untuk memenuhi kepuasannya “ Jelasnya

“ Untuk komplotan kecil seperti Ramone dan anak buahnya, mereka benar-benar memiliki nyali yang besar ya. “ Kata si anak buah tersebut

Dirumah Ramone, ia terlihat sedang memandangi Biofuse-link tersebut. Diatas mejanya, terlihat ada sebuah beberapa dokumen tua tentang sebuah penelitian ilmiah dan info artefak kuno. Ramone benar-benar serius untuk mencari cara agar bisa mengalahkan para El-Fighter. Walau ia percaya Biofuse-link bisa membuatnya setara dengan mereka, kelihatannya ia masih mempersiapkan diri untuk mencari ide cadangan sebagai kekuatan tambahannya.

“ Nyonya Starr, tawaranmu benar-benar menarik. Percayalah denganku, semua akan berjalan dengan sempurna “

*****

6 Mei 2100

Terlihat banyaknya api dan beberapa gedung yang terbakar karena aksi dari Ramone dan komplotannya. Para El-Fighter tahap ke-3 terlihat sedang kesulitan untuk mengalahkan kedua monster yang dipanggil oleh Ramone. Dari balik layar monitor, terlihat keempat pemimpin empat keluarga ternama di Shinjitsu sedang memantau pertarungan mereka dan juga mengontak salah satu pihak militer untuk memberitahu perkembangan tentang pertarungan tersebut

" Komandan Katagiri ! Apa pihak Neo-Asia sudah turun tangan untuk membantu para El-Fighter ? " Tanya sang pemimpin keluarga Akashinya yang bernama Jō Akashinya

" Ya. Tapi sepertinya kekuatan militer kita tidak mampu untuk mengalahkan kedua monster tersebut ! Walau sudah dibantu oleh pihak UNION and UES, kita masih tetap saja kalah oleh mereka " Jawab Komandan Katagiri

“ Monster itu akan menuju kemari ! “ Lapor kepala keluarga Mangetsu yang bernama Hugo Mangetsu

“ APA ?! “ Ketiga kepala keluarga lainnya terkejut mendengar perkataan Hugo

“ Jangan bercanda, Mangetsu ! “ Teriak Ruki Byakkoshi, sang kepala keluarga Byakkoshi

" Cih. . . kalau begini terus. . .kita bisa tamat ! " Kata kepala keluarga Kurokame yang bernama Kabuto Kurokame

Tidak lama kemudian, melalui tabletnya, Hugo Mangetsu, sang kepala keluarga dari keluarga Mangetsu melihat sesuatu yang baru saja datang dan pergi menuju kedua monster tersebut

" Ah. . .  apa ini ? " Katanya dalam hati

Ditempat pertarungan, para El-Fighter tahap ke-3 sedang membicarakan suatu rencana untuk mengalahkan kedua monster tersebut. Salah satu monster tersebut yaitu bernama Wendigo beserta dengan monster ciptaan Ramone dari Biofuse-linknya. Terlihat para El-Fighter sedang kewalahan untuk menangani monster tersebut. Bahkan kekuatan militer Neo-Asia saja tidak mampu untuk mengalahkan mereka

“ BRANN DART ! “

( Syat! Syat! Syat! Syat! Syat! )

“ Roy-san ! Hati-hati ! “ Peringat Dennias

“ Ah ! “

“ FIREWALL ! “

( BUUUUM !)

“ Agh ! Aku tidak bisa menahannya !” Kata Dennias

Disaat Dennias dan Roy mulai terdesak, Rikka dan Rigel berhasil mengusir monster tersebut dengan menggabungkan serangan mereka. Saat berhasil mengusir monster milik Ramone, Dennias melaporkan bahwa kedua monster tersebut sedang pergi menuju ke menara Beta

“ Second Step : Icicle Blast”

“ Megarashi ! “

“ CONVERGENCE : AVALENCHE STRIKE ! “

( BUUUUUUUUUM !)

“ Ah ! Mereka lari !!! “ Teriak Roy dengan kepanikan

“ Ini bencana ! Dia akan pergi ke menara Beta ! “ Lapor Dennias

“ Pihak militer sepertinya juga kesulitan untuk menghentikan kedua monster sialan ini ! “ Kata Rigel

“ Kau sudah tahu ‘kan Rigel ! Aku saja tidak bisa menggunakan Surtur-ku ditempat seperti ini untuk menghentikan makhluk sialan itu ! “Gerutu Roy

( BUUUUUUUUUUUUUUUM !)

“ Ayo semuanya ! Kalau begini terus kita-“

“ RIKKA-SAN ! LIHAT ! “ Panggil Rigel sambil menunjuk kearah sesuatu yang datang ke Shinjitsu

Pembicaraan mereka dihentikan akan kedatangan sosok  makhluk raksasa yang memiliki rambut panjang yang menutupi wajahnya. Sosok tersebut memiliki mata berwarna emas yang menyalah. Disaat mereka melihat makhluk raksasa tersebut, mereka menjadi kaget. Terlebih, dengan menakutkannya, raksasa tersebut berdiri tepat didepan kedua monster milik Ramone Grace, bersiap untuk menghadapi mereka seorang diri. Melihat monster bermata emas tersebut berlari kearah monster milik Ramone, Rikka dan yang lainnya langsung berlari kearah raksasa tersebut dengan ekspresi kecemasan mereka

“ Itu ! CELAKA ! “

“ Oi oi oi! Apa dia benar-benar akan bertarung melawan dua raksasa itu ?! “ Tanya Roy

“ Ayo hentikan dia ! “ Perintah Rikka kepada yang lain

“ HENTIKAN ! NIGULAAAAAS ! “

*****

Kejadian tersebut menyebabkan mereka kehilangan Nigulas dan Ramone Grace mengalami luka serius disekujur tubuhnya

Beberapa hari kemudian, Atraco melakukan pembalasan dengan menyerang keluarga dari adik kandungnya Rikka dan kedua anak kembar milik Rikka dan Nigulas

Rikka tewas saat berusaha melindungi mereka dan mereka kehilangan jejak dari salah satu dari anak kembar tersebut

El-Fighter memerintahkan kepada adiknya Rikka untuk pindah ketempat lain  yang lebih aman dan mengadopsi anak dari Rikka dengan berjanji untuk menceritakan tentang mereka

Sejak kejadian tersebut, Ramone Grace menghilang dari publik tanpa jejak dan tidak ada yang tahu dimana ia sekarang

Selama 10 tahun, keempat anggota El-Fighter berjuang tanpa Alpha dan Beta dan mencari keberadaan Ramone Grace

2110

El-Fighter lainnya perlahan-lahan terjatuh oleh insiden yang tak terduga

Hide dan istrinya dibunuh oleh orang yang diduga sebagai salah satu komplotan Atraco

Roy dan Dennias dinyatakan hilang tanpa jejak ditahun 2113

Dan akhirnya anggota El-Fighter tahap ke-3 menyisakan Rigel Orionis

2115

El-Fighter yang baru akhirnya terdeteksi di Kota Shinjitsu

*****

 

 

Hari Pertama

April 2115

Dirumah milik keluarga Iga, terlihat sosok remaja bertubuh pendek berusia 15 tahun yang bernama Tazuya Hideyuki Iga sedang terlihat mempersiapkan dirinya untuk segera pergi ke SMA Internasional Shinjitsu. Didalam kamar, Tazuya sedang memasukan semua barangnya kedalam tas miliknya. Tidak lama kemudian, adiknya yang bernama Katsuya Sakurako Iga datang menghampirinya untuk memberikan obat epilepsi kepada kakaknya tersebut. Itu dikarenakan Tazuya memiliki riwayat penyakit epilepsi yang bisa kambuh saat ia kelelahan, banyak pikiran atau saat kondisi fisiknya sedang tidak stabil

" Kakak ! Kakaaaaak~ Ah ternyata sudah bangun ya ! "

" Laaah~ kok malah heran kaya gitu ! Kakakkan emang sering kalau bangun lebih awal dari kalian ! Malah kakak juga sudah sarapan loh! Gerutu Tazuya

" Tapi 'kan kakak juga sering telat kalau soal bangun tidur ! "

" Ah berisik dah ! "

" Oh ya kak ! Ini obatmu ! Kak Yoshi baru saja membelikan wadah obat baru kemarin " Kata Katsuya sambil memberikan wadah obat kecil kepada Tazuya

" Hoo. . .oke ! Wadahnya lebih menarik dari sebelumnya "  Kata Tazuya sambil memperhatikan wadah obat tersebut

" Ayo cepat kak ! Bentar lagi mobilnya akan datang lo ! Ayo dimakan dulu sarapannya ! "

"Iya-iya ! Kakak akan segera turun ! "

Tazuya bergegas turun kelantai bawah dan membawa tas sekolah beserta koper yang berisi pakaian dan beberapa barang yang akan dibawa ke asrama. Sebelum menuju pintu keluar, Tazuya menghampiri ruang kerja milik almarhum ayahnya yang bersebelahan dengan ruang kamar tidur. Disana, Tazuya memperhatikan foto almarhum orang tuanya. Sambil duduk dikursi milik ayahnya, Tazuya menyetel sebuah lagu yang biasa beliau mainkan saat bekerja dirumah melalui MP4 yang ada disana. Tazuya duduk termenung sambil memikirkan kehidupannya yang akan ia hadapi saat ia akan menjadi siswa SMA dan kedepannya nanti

“ Ahh yaaaa. . . tak kusangka aku sudah SMA. . . dan tidak lama lagi. . . aku juga akan memasuki universitas “Kata Tazuya sambil mencari lagu yang ada di MP4 tersebut

“Ayah. . . Ibu. . .sebentar lagi. ..aku akan memulai hidup baruku sebagai siswa SMA. Dan itu artinya aku seharusnya sudah tahu tujuanku dimasa depan dan memantapkan cita-citaku. . . tapi aku masih ragu dengan pilihanku sendiri. Apa yang harus kupilih ? “ Gumam Tazuya dalam hati

Dari luar ruangan, Yoshino Hidenatsu Iga, sang anak kedua dari lima bersaudara, memanggil kakaknya dan memasuki ruangan tersebut. Yoshino sudah memanggil kakak laki-lakinya sebanyak 4 kali. Disaat ia memasuki ruang kerja ayah mereka, ia melihat Tazuya sedang duduk melamun dengan tatapan kosong dikursi kerja

“ Anikiiiii~ aaaah disini kamu ternyata yaaa “ Kata Yoshino

“ Yo. . . Yoshi ?! “

“ Aniki ngapain ngelamun disini ? Mana suara MP4-nya kuat banget lagi. Pantes saja Aniki dari tadi tidak dengar suaraku “ Kata Yoshino sambil mematikan MP4 yang ada diruangan tersebut

“ Apa mobil jemputannya sudah datang ? “ Tanya Tazuya yang masih terduduk dikursi tersebut

“ Belum sih. Tapi jangan mentang-mentang mobilnya belum datang, Aniki malah bersantai disini. Ayo cepat habiskan sarapanmu ! “Jelas Yoshino

“ Oke oke~ Haaaaaaahh. . .tidak kusangka ya sudah saatnya aku menjalani hidupku sebagai anak SMA. Waktu berjalan dengan sangat cepatnya. Saking cepatnya, aku merasa tahun kemarin aku masih duduk bangku SMP “ Gumam Tazuya sambil berjalan bersama Yoshino untuk menuju ruang depan

“ Benar juga, ya. Tapi walau Aniki sudah SMA, tubuh Aniki belum ada perubahan ya. Jangan-jangan Aniki juga belum puber ! “ Kata Yoshino sambil melirik kearah kakaknya

“ Heh ! Mentang-mentang kamu punya pertumbuhan yang cepat, bukan berarti kamu seenaknya mengejek kakakmu seperti itu ! Dasar kamu ya ! “ Kata Tazuya yang jengkel sambil mencubit pipinya Yoshino

Tazuya dan Yoshino bersama-sama pergi keruang makan. Terlihat, ketiga adik perempuan Tazuya bernama Katsuki, Katsuya dan Shinore telah menunggu mereka dimeja makan. Diruang makan, terlihat mereka juga memiliki seekor anjing Golden Retrivier betina bernama Goldie-chan dan kucing tabby berbulu oranye jantan bernama Harukatto

“ Hei heeeeei~ Harukatto~ Goldie-chan~ kelihatannya kalian berdua sudah akur ya “ Puji Tazuya

“ Ya kak~ Jadi tidak ada yang perlu kakak cemaskan soal mereka saat di asrama nanti “ Jelas Katsuki

“ Ayo kita makaaaaan~ “ Ajak Shinore dengan penuh semangat

Setelah sarapan, Tazuya bergegas pergi keruang depan dan langsung memakai sepatunya. Kedua orang tua Tazuya meninggal 5 tahun yang lalu. Sejak saat itu, Tazuya dan keempat adiknya  sempat diasuh oleh Paman mereka, Hideo, yang merupakan saudara kembar dari ayah mereka. Namun saat Tazuya mulai memasuki kelas 3 SMP, mereka memutuskan untuk kembali kerumah lama mereka. Hideo pada awalnya ragu untuk menyetujuinya, namun akhirnya ia menyetujui permintaan Tazuya saat Tazuya meyakinkan pamannya bahwa mereka bisa menjaga diri. Sejak saat itulah, Hideo selalu mengirimkan uang setiap dua minggu sekali sambil mengunjungi mereka

“ Okeh. Semua sudah siap ! “ Kata Tazuya kepada keempat adik-adiknya

“ Kakaaaaak ! Nanti kalau ada waktu datanglah kemari “ Kata Shinore, sang anak bungsu nomor lima

“ Jangan khawatir. Aku akan kembali jika ada waktu luang dan saat libur panjang “ Kata Tazuya

“ Kak ! Kalau kakak sudah punya pacar, jangan disembunyiin ya~ Ajak dia kerumah dan makan-makan bersama kita “ Kata Katsuki

“ Hei ! Jangan berkata yang aneh-aneh ! Anak 11 tahun belum saatnya kepo soal cinta-cintaan ! “ Gerutu Tazuya dengan wajah yang memerah

“ Heheheeee~ ‘Kan siapa tahu nanti ada yang naksir sama kakak~ “ Katsuya menambahkan

“ Kakak ragu kalo ada yang benar-benar nge-fans sama kakak “ Jawab Tazuya sambil tersipu malu

“ Hati-hati disana ! Semoga harimu menyenangkan, Aniki “ Kata Yoshino

“Ya ! Yoshi, tolong jaga danlindungi adik-adik kita “ Jawab Tazuya sambil memeluk Yoshino

“ Yoshino. . . Katsuya. . .Katsuki. . .Shinore. . . kakak pergi dulu ! “

Tazuya keluar dari rumah mereka. Terlihat, mobil jemputan yang ditelpon oleh paman mereka sudah menunggunya. Didalam mobil, Tazuya mengirimkan pesan teks kepada sahabatnya yang bernama Inuyari Namidashi, yang biasa dipanggil Inuya. Tazuya bertanya apa ia sudah pergi ke sekolah. Inuya membalas bahwa ia berada dimobil bersama orang tuanya, sedang menuju kearah sekolah. Disaat yang bersamaan, kedua orang tua Inuya berbicara tentang hari pertama Inuya tinggal diasrama. Terlihat sang ibu, Ringo Namidashi, belum bisa untuk melepas Inuya dan membiarkannya tinggal di asrama. Namun sang ayah, Toshi Namidashi, mengatakan kepada Ringo untuk tidak terlalu mencemaskannya karena Inuya sudah bukan anak kecil lagi

“ Kamu yakin ini ide yang bagus,sayang ! Membiarkan Inuyari untuk tinggal diasrama sekolah itu ! “ Kata Ringo yang disamping Toshi yang sedang mengemudi mobil mereka

“ Ringo-chan. Jangan terlalu mencemaskan Inuyari. Karena kita sudah tahu seperti apa teman-temannya, jadi kita tidak usah terlalu mencemaskannya “ Jelas Toshi

“ Apa kamu sudah lupa bahwa Inuyari sudah 2 kali hampir mengalami kejadian yang sangat buruk yang hampir merengut nyawanya ?! “ Kata Ringo yang penuh dengan kecemasan

“ Dengar Ringo-chan. Anak kita memiliki teman yang baik dan sudah bisa menjaga dirinya sendiri. Ia juga selalu memberi kabar tentang keberadannya. Terlebih sekarang, ia sudah 15 tahun. Biarkan ia mengeksplorasi dunianya secara mandiri. “ Toshi melanjutkan penjelasannya

“ Inuyari. Kamu dengar apa yang papa katakan tadi ? “ Toshi tiba-tiba bertanya kepada Inuya yang sedang memainkan smartphone-nya

“ Eh. Ya ya. . . um. . . Mama sekarang tidak perlu banyak mencemaskan aku. Karena jika mama selalu cemas dan ketakutan, aku tidak akan mendapatkan kebebasan yang kuidam-idamkan “ Jawab Inuya

“ Tadi kamu bilang apa ? “ Tanya Ringo

“ Eh. . .maaf. . .maksudku tadi. . . Mama tidak perlu merasa cemas. Aku sangat ingin bisa mencari teman dan mengeksplorasi sesuatu yang baru dalam masa remajaku ini. . . yeaaaaa. . . soal teman, Mama dan Papa sudah tahu bahwa Tazuya bukanlah orang yang buruk. Ryuga dan Ataru juga. . .mereka sangat baik, kok. Jubei walau dia sangat aneh, dia aslinya sangat baik. Jadi. . . Mama tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diriku “ Inuya menjelaskan kepada mereka berdua

“ Baiklah. . . .jika kamu bicara begitu. . . kurasa kami hanya cukup berharap kamu memang bisa menjaga diri disana. Semoga harimu menyenangkan, Inuyari. “ Kata Toshi saat mereka tiba didepan pintu gerbang sekolah

“ Jaga dirimu baik-baik ya., nak “ Kata Ringo sambil mencium keningnya Inuya

“ Ya. Mama. . . papa. . . aku pergi dulu “

Saat Inuya turundari mobilnya, terlihat mobil yang ditumpangi Tazuya juga barusan datang. Melihat Tazuya turun dari mobilnya, Toshi pun meninggalkan tempat sambil memberikan senyuman kepada Inuya. Sambil menuju kamar asrama mereka, Inuya menyadari bahwa Tazuya agak tegang sepanjang jalan.

“ Hei hei hei! Kau yakin tidak akan apa-apa untuk meninggalkan keempat adik-adikmu dirumah besarmu ? Lebih baik titipkan saja mereka ditempat pamanmu, disana lebih ramai ‘kan “ Tanya Inuya

“ Tidak masalah, sih. Mereka juga bisa mengurus diri mereka sendiri dan rumah kami. Paman Hideo juga tiap dua minggu sekali datang kerumah kami untuk mengirimkan uang. Jadi . . . . tidak ada yang perlu dicemaskan. Mereka juga bisa menelponku atau Paman jika mereka butuh sesuatu “ Jelas Tazuya

“ Oke oke. Ayo kita lihat dimana kamar asrama dan kelas kita terlebih dahulu “ Ajak Inuya

( 2 menit kemudian sambil menuju asrama siswa  )

“ Ei. . . Tazuya ?! “

“ Eh. . .Anu. . yaaa ?! “

“ Kenapa kau terlihat kaku dan gemetaran hari ini ?  “ Tanya Inuya saat ia menyadari tingkah laku Tazuya yang tak biasa ia lihat

“ Errr. . . bagaimana aku mau bilang yaaaaa~ jangan katakan. . . kepada yang lain bahwa. . .  aku . . . sedikit tegang “ Kata Tazuya secara terbata-bata

“ Eeeehhh tegang?! Jujur. . . ini pertama kalinya aku melihat kau berkeringat karena terlalu  tegang. Ada apa, sih ?! “ Tanya Inuya

“ Itu karena ini pertama. . . kalinya kita masuk sekolah super elit. Jadi ya. . . aku jadi agak tegang karena aku tidak tahu beberapa peraturan yang harus kita jalani dan patuhi yang ada disekolah ini !“ Jelas Tazuya

 

“ Selama kamu tidak bertingkah seperti orang kolot hanya karena tidak terbiasa ditempat yang super elit, aku yakin kamu bisa menjalaninya “

“ Oi Inuya! Mendengar perkataanmu ini aku bisa melihat kau pernah mengalami hal yang memalukan saat pertama kali kau ditempat elit seperti sekolah ini! “ Celetuk Tazuya

Disaat yang bersamaan saat mereka sedang bercerita, Tazuya dan Inuya melihat sebuah sebuah kupu-kupu bersayap biru cerah yang melintasi mereka. Tazuya takjub dengan kupu-kupu tersebut dan mengakui ini pertama kalinya ia melihat kupu-kupu dengan sayap yang cerah

“ Woah ! Kau lihat itu ?! “

“ Aku belum pernah melihat kupu-kupu itu ! Keren ya !  “ Puji Tazuya

“ Apa itu Blue Morpho ? Tumben bisa ada disini ?! “ Inuya bertanya

“ Mungkin saja itu kupu-kupu lepas milik orang lain “

*****

Sementara itu, di sebuah tower yang terletak tidak jauh dari hotel Tsukishiro, terlihat ada sosok pemuda misterius, yang memiliki rambut perak dan mata berwarna hitam pekat, sedang memandang kota dari atas tower tersebut. Pemuda itu memiliki rambut panjang berwarna perak yang menutup setengah wajahnya, dan memiliki kulit pucat yang sedikit kelabu. Ia tidak lain ialah Rigel Orionis, sang Delta El-Fighter tahap ke-3. Disana, ia mendengar berita dari smartphone-nya. Wanita dalam berita tersebut menyampaikan pesan bahwa ini sudah hampir 5 tahun, sang El-Fighter tahap ke-3 menghilang dari publik. Rigel langsung mematikan berita tersebut, dan langsung ke menu utama untuk meng-klik galeri album fotonya

“ Nigulas-san. . .Rikka. . .Hide-kun. . . Denias. . .Roy. . . lihatlah kota ini. Tidak banyak yang berubah pasca kita melakukan gerakan perubahan masa depan 15 tahun yang lalu. Kota ini sempat hancur karena pertarungan kita dengan La-Sombra dan komplotannya Ramone. Tapi akhirnya. . .keempat keluarga kaya itu ikut turun tangan untuk merenovasi kota ini. Kota ini jadi semakin cantik ya. Apalagi jika dilihat dari suasana malam“ Kata Rigel sambil menatap foto kenangan mereka dari Smarphone miliknya

“  Nigulas. . .Rikka. . . sejak Hide-kun dan Dennias menyusul kalian. . . belum ada yang menggantikan posisi kita sebagai El-Fighter. Sejak kalian pergi, kami berusaha menutupi berita kepergian kalian karena kami merasa mereka masih berkeliaran dimana-mana. Dan semenjak Hide-kun dan Denias menyusul, serta Roy yang tiba-tiba hilang tanpa jejak saat kami berusaha mengejar salah satu bekas komplotan La-Sombra di Antartuja. Dan akhirnya. . . dunia mendeklarasikan El-Fighter tiba tiba menghilang. Menurut kalian. . . siapa yang akan menjadi penerus kita ? “ Dan Rigel terdiam sesaat dengan mata yang sedikit berair

“ Aaah sialan! Mataku kemasukan debu karena angin kencang. Dingin sekali disini. Kenapa sih aku harus memilih tempat ini untuk melihat kota ?!” Gerutu Rigel sambil menyeka air matanya

“ Tapi ya. . . tidak lama lagi,penerus kita akan segera muncul dalam waktu terdekat. Aku berjanji. . .  jika aku menemukan sang calon penerus kita, aku akan menjadi guru mereka dan membimbing mereka sampai mereka siap menjadi El-Fighter. Ini adalah satu-satunya cara untuk menebus kesalahan dan kelalaian kita. Aku berjanji ! “ katanya sambil berdiri dan kemudian ia terjun dan mendarat kebawah tower tersebut.

Di suatu jalan menuju SMA Internasional Shinjitsu, terlihat mobil milik keluarga Mangetsu sedang menuju ke sekolah tersebut. Didalam mobil tersebut, terlihat Ryuga Mangetsu, bersama dengan ayahnya, Hugo Mangetsu, beserta pengawal pribadinya yang bernama Kokoda Natsume. Hugo melihat kearah luar, dan tidak sengaja ia melihat Rigel sedang menuju Hotel Tsukishiro. Lalu, ia melirik kearah putra keduanya dari kaca depan mobil. Terlihat, Ryuga sedang duduk termenung sambil menatap kearah jendela mobil.

“ Tidak kusangka aku akan melepaskanmu ketempat itu. Kuharap kamu sering ingat dengan rumah dan asalmu, Ryuga “ Gerutu Hugo

“ Errr. . . yah “ Jawab Ryuga dengan singkat yang masih dengan posisi yang sama

“ Jika aku mengontakmu untuk suatu urusan yang penting, kamu harus menjawabnya dan minta izin kepada guru disana untuk sementara waktu jika aku menyuruhmu untuk ke gedung Tsuki Entertaiment. Jangan khawatir, kita bagian dari empat keluarga berpengaruh dikota ini. Jadi mereka sudah pasti mau memberikanmu izin jika izin itu berasal dari aku “ Jelas Hugo

“ Aku mengerti, ayah. “ Kata Ryuga

“ Baiklah. Kita sudah sampai, semoga harimu menyenangkan disana! “ Hugo menambahkan saat mereka sampai kesekolah tersebut

“ Umm. . . tuan muda. Menurut info yang disampaikan dari kepala sekolah, bahwa tuan muda ditempatkan dikelas 1-LA-A berkat hasil tesnya yang sangat memuaskan ! “ Kata Kokoda kepada mereka berdua

“ Begitu ?! Baguslah ! Bersainglah dengan si bungsu dari Akashinya dengan cara yang sehat. Aku dengar putri bungsu mereka berada dikelas yang sama denganmu “ Hugo menambahkan kepada Ryuga

“ Aku mengerti “

Saat turun, Hugo dan Kokoda langsung meninggalkan tempat. Tidak lama, Ataru tiba-tiba datang dari belakang tanpa sepengetahuannya, yang tentu saja membuat Ryuga kaget bukan main. Mengetahui bahwa ia dan Ataru satu kelas dan satu kamar asrama, Ryuga memutuskan untuk pergi bersamanya.

“ Ternyata kamu baru nyampai juga yaaaa, Ryuga-san “ Kata Ataru sambil mendekatkan dirinya dibelakang Ryuga

“ Ekkkh ! Errrr. . .Kurenai-san ! Pantas saja kenapa aku sediki merinding saat aku turun dari mobil. Ternyata memang kau ! “ Kata Ryuga

“ Heee. . . kamu punya kemampuan unik bisa melihat yang ada disekitarmu. Tapi kenapa kamu tidak sadar akan kedatanganku ? “

“ Berisik ! Jangan bikin orang jantungan ! Ngomong-ngomong. . . bagaimana kelas dan ruang asramamu, Kurenai-san?” Ryuga bertanya

“ Sudah kuduga. Kita berlima ternyata benar-benar akan satu kelas “  Kata Ataru kepada Ryuga

“ Namidashi. . . Hideyuki. . . dan Jubei-san. Berati mereka juga berada dikelas 1-LA-A. Tapi yang jelas Jubei-san tidak mungkin satu asrama dengan kita “ Jelas Ryuga

“ Kau yakin siswa lain akan bertanya kenapa kau satu asrama dengan mereka ?! Maksudku. . . kau ini sangat berbeda dengan laki-laki lain. . . dan juga- “

“ Hideyuki dan Namidashi juga ada disana. Mereka lebih aneh dariku ! “ Ryuga langsung memotong perkataan Ataru

“ Apa ?! hei ! Aku tidak bermaksud mengatakan kamu aneh ! Makanya jangan langsung ngegas dan memotong perkataan orang dong ! “ Gerutu Ataru

Disaat yang bersamaan dimana Ataru dan Ryuga pergi menuju asrama mereka, terlihat seorang gadis dari desa Kijishi berambut biru tua panjang bernama Jubei Fujieda, baru saja turun dari halte bus yang tidak jauh dari sekolah mereka. Tidak lama kemudian, ayahnya yang bernama Kato Fujieda, menghubunginya. Kato dan istrinya, Hana Fujieda, tinggal didesa Kijishi. Dimana rumah mereka berada dikompleks perumahan para pemburu. Jubei berserta kakak perempuannya, Jiyu Fujieda, tinggal disebuah apartemen dikota Shinjitsu. Jubei mengikuti Jiyu kekota saat ia mulai masuk SMP, dan Jiyu pada saat itu sudah memasuki semester 3 di perkuliahannya. Saat dihalte, Kato menelpon putri bungsunya tersebut untuk mengetahui keadaannya, terutama ini adalah hari pertama Jubei masuk SMA dan kondisi mereka berdua disana

“ Ya. . . halo ayah “

“ Jubei. Apa kamu sudah berada disekolah ? “ Tanya Kato

“ Yaaaa. . . aku baru saja sampai dan sekarang menuju kesana. Aku tadi naik bus sendirian karena Kak Jiyu tidak bisa menemaniku untuk kesekolah. Itu yaah. . . kakak akhirnya dapat panggilan dari dokter atasannya untuk bekerja di rumah sakit umum dikota ini. Tapi aku kurang tahu dibagian apa, mungkin saja di laboratorium ? “ Jelas Jubei

“ Benarkah ? Kenapa Jiyu tidak bilang kepada kami kalau ia sudah diterima disana ? “ Tanya Kato

“ Mungkin sebuah kejutan untuk ayah dan ibu ? “

“ Hooo begitu ya. Apa kamu sudah tahu dimana kelasmu ? “ Kato kembali bertanya kepada Jubei

“ Ayah. . . percaya atau tidak, ternyata aku masuk kelas 1-LA-A. Ituloh yaaah. . . kelas unggulannya sekolah tersebut~ “

“ Sungguh ?! Anak ayah memang hebat ! Ayah harap kamu bisa menyesuaikan dirimu disekolah unggulan tersebut. Tolong kirim salam untuk Jiyu dan katakan kepadanya untuk menelpon kami jika ia ada waktu. Semoga harimu menyenangkan, Jubei. “

“ Baik ayah “

Saat Kato mengakhiri telponnya, Jubei kemudian melihat Vlada Himekaze, siswi blasteran Jepang dan Rusia yang merupakan teman dekatnya Jubei memanggilnya sambil melambaikan tangannya dari gerbang sekolah. Saat ia melihatnya, Jubei melajukan langkah kakinya dan pergi menuju kearah gerbang tersebut.

“ Jubei-chaaaan~ aku sudah memanggilmu sebanyak lima kali loh. Kelihatannya kamu sedang asyik menelpon dengan seseorang “

“ Eeeeeh. . . tadi itu yang menelpon adalah ayah. Yaaa. . .itu karena aku sangat senang dan hari pertamaku masuk sekolah dan Kak Jiyu kabarnya ia akhirnya diterima bekerja di Rumah Sakit umum kota Shinjitsu “ Cerita si Jubei dengan nada kegirangan

“ Benarkah ?! Selamat buat kakakmu ya, Jubei-chan~ Eh. . . aku dengar kita berdua berada dikamar Asrama yang sama dan sekelas lagi~ “

“ Yeeeeeyy~ akhirnya kita sekelas dan satu kamar~ ayo ayo kita langsung saja keasrama terus lihat-lihat festival sekolah“ Jubei pun membalasnya sambil memegang tangan Vlada dan kemudian langsung menarik tangannya untuk bergegas pergi ke asrama para siswi

Berahli ke sebuah kafe di dekat Hotel Tsukishiro, terlihat Rigel Orionis sedang duduk santai di kafe tersebut.Tidak lama kemudian, dua pemuda bernama Rocco Maarten dan Chuckles datang kekafe. Tanpa ia sadari, mereka duduk dibelakang meja milik Rigel. Mereka berdua sedang berdiskusi tentang misi yang diberikan oleh boss mereka, Ramone Grace. Disaat sedang sedang berbincang-bincang, Rigel yang duduk disekitar mereka tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Rigel yang mengenal kedua pemuda tersebut, melirik kearah mereka mereka dengan tatapan dingin dan sangat serius. Saat mereka mengeluarkan suatu teknologi misterius yang bernama Biofuse-link, Rigel memutuskan untuk merekam semua pembicaraan mereka dengan smartphone miliknya.

“ Chuckles ! Darimana saja kau ini ?! Seandainya Boss ikut bersamaku dia pasti akan memarahimu di tempat umum dan kau akan dipermalukan olehnya ! “Tanya si pemuda Italia berambut coklat kepada Chuckles

“  Heh ! Kau pikir Boss mau melakukan seperti itu ditempat seperti ini ?! “

“ Sudah! diamlah gendut ! Duduk dan dengarkan pesan dari Boss ! “ Kata Rocco sambil mengeluarkan pesan suara yang ada di smartphone-nya

Disaat mereka selesai mendengarkan pesan dari Boss mereka melalui pesan suara dari smartphonenya Rocco. Setelah mendengarkan pesan tersebut, Rocco memberikan Biofuse-link kepada Chuckles

“ Misi memancing calon El-Fighter ? Boss pasti sedang bercanda’kan ? Jangankan mereka ada penerus, mereka saja sudah tidak menampakan kepala atau kaki mereka hampir kurang lebih 5 tahun “ Kata Chuckles

“ Psst. Diam ! Nanti orang lain bisa tahu misi kita dan bisa celaka kalau ada Fighter yang tahu soal ini ! Ayo. . . kita bergegas melakukan apa yang Boss suruh ! “ Jelas Rocco

“ Kalau untuk yang namanya memancing target itu biasanya Hassan yang ahli dibidang ini. Apalagi dia juga cukup ahli-“

“ Chuckles ! “

“ Dih ! Apa boleh buat ?!. Sini ! “

Disaat Chuckles dan Rocco meninggalkan kafe, Rigel juga meninggalkan tempat sambil mematikan perekam yang ada di smarphonenya dan meninggalkan sebuah uang tip untuk pelayan di kafe itu saat ia membersihkan mejanya.

“ Mereka disini “  Ujar si pemuda berambut perak itu sambil pergi meninggalkan kafe tersebut.

Rigel kembali kerumahnya, dimana ia segera mengecek situasi melalui FAIS dan mencari keberadaan Rocco dan Chuckles. Dia mengaktifkan robot buddy bernama DECA-I untuk melacak keberadaan para penerus El-Fighter. Disaat ia mencoba mengaktifkan DECA-I , Sistem A.I  yang bernama FAIS, melapor bahwa ia barusan melacak adanya kedatangan Alien misterius melalui portal dimensi.

“ FAIS, buka pintu !“ Perintah pria itu kepada sistem A.I tesebut

“ Selamat datang, Tuan Rigel Orionis “ Sambut FAIS

“ FAIS, apa kamu sudah melacak keberadaan calon El-Fighter ? “

“ Untuk sementara ini saya belummelacak apapun “

“ Begitu ? Tidak masalah. Aku akan menggunakan DECA-I untuk mencari keberadaan mereka. Dia sudah di upgrade oleh Dennias dengan memberikanya program khusus untuk melacak seseorang berkat teknologi canggih dari Fighter berasal dari Dimensi 13. Aku tidak bisa terus bersantai karena mereka masih berkeliaran bebas. Kita harus mencari mereka ! “ Jelas Rigel sambil mencoba mengaktifkan DECA-I

“ Siapa ?! “

“ Komplotan Ramone dan juga calon penerusku. Dua-duanya sangat penting ! Karena itu disambil aku akan mengaktifkan DECA-I, aku meminta untuk mencari keberadaan komplotannya Ramone “ Perintah Rigel

“ Umm. . .Tuan Rigel Orionis. Saya melacak sesuatu yang datang melalui portal dimensi ! “

“ Apa ?! FAIS, apakah mereka musuh. . . atau Fighter dari Dimensi 13 ?! “ Tanya Rigel

“ Maaf Tuan Rigel Orionis. Sayatidak bisa memastikan siapa mereka. Menurut data yang terlacak, portal ini muncul di dekat sebuah sekolah yang bernama SMA Internasional Shinjitsu “ Jelas FAIS sambil menunjukan lokasi portal tersebut

“ Jika dia musuh, ini bisa gawat! FAIS Tetaplah melacak keberadaanya dan juga sang calon El-Fighter! “

“ Dimengerti, Tuan Rigel Orionis. “

Sementara di daerah sekitar SMA Internasional Shinjitsu sosok misterius yang dimaksudkan oleh FAIS terlihat menggunakan space suit berwarna hitam keluar dari portal dimensi, dan terlihat agak kelelahan. Dia melihat area disekitarnya dan kebingungan.

“ Dimana aku ? “ kata orang misterius tersebut sambil membuka kaca helm pelindungnya

*****

SMA Internasional Shinjitsu

Sekolah ini adalah salah satu dari bangunan yang didirikan oleh keempat keluarga pendiri kota tersebut. Sekolah ini sudah menjadi sekolah bertaraf internasional sejak tahun 2030. Dan dikarenakan itulah, banyak anak anak dari luar Jepang mendapatkan beasiswa atau mengikuti tes online penerimaan siswa baru di SMA ini. Hari ini, sekolah mengadakanfestival musim semi untuk menyambut murid baru di tahun ajaran 2115. Setiap klub sekolah mempromosikan bidang mereka masing masing untuk menarik minat siswa baru dalam klub mereka. Disekolah ini terbagi dari 3 jurusan, yaitu jurusan bahasa, ilmu pengetahuan alam dan matematika (MIPA), dan yang terakhir ialah ilmu sosial dan budaya. Setiap siswa ditempatkan dijurusan ini sesuai dengan hasil tes penerimaan yang diadakan di sekolah. Serta, ketiga jurusan tersebut memiliki gedung tersendiri, yang dimana setiap kelas 1 sampai 3 memiliki 3 kelas yang berbeda, yaitu kelas A, B dan C. Sementara gedung utama ialah gedung khusus untuk administrasi sekolah, ruang osis, ruang kontrol, ruang radio, ruang klub sekolah, serta ruang pertemuan.

Tidak hanya itu, sekolah ini tersedia sebuah asrama. Baik asrama milik siswa dan siswi, asrama ini juga terbagi tiga gedung kamar yang berbeda sesuai dengan jurusan mereka masing-masing, dan terdapat kantin luar, kolam renang, serta sebuah taman kecil. Asramanya bisa dibilang sangat mewah, bahkan sama bagusnya dengan sebuah villa. Jubei dan Vlada yang baru saja sampai keasrama mereka benar-benar takjub melihat suasana asrama mereka

“ Eeeeeeeeeeee~ Apa Vlada-chan yakin ini adalah asrama kitaaaaa ? Aku. . . aku. . .aku benar-benar tidak percaya tempat ini dinamai sebagai asramaaaaa “ Kata Jubei dengan penuh semangat

“ Kupikir hanya aku saja yang tidak percaya akan hal ini. Sekolah ini benar-benar gila ! “

Saat mereka melihat asrama tersebut tepat digerbang masuk asrama, mereka berdua tiba-tiba diklakson oleh sebuah mobil yang akan memasuki asrama tersebut, dan ditegur oleh penjaga asrama untuk tidak menghalangi gerbang.

“ Hei ! Jangan menghalang jalan ! “ Teriak sang sopir mobil tersebut

“ Eeekh. . . maaf maaf maaf. . . “ Vlada dan Jubei menghindar dan pergi kearah pos penjaga asrama tersebut

“ Lain kali jika kalian benar-benar suka dengan tempat ini, silahkan masuk saja dan jangan bertingkah seperti orang kolot ! “ Tegur si penjaga asrama tersebut yang  berada dibelakang mereka

“ Eeeh. . .iya. . . Umm. . . maafkan kami, pak ! Ayo Vlada-chan “

Disaat menuju ke gedung asrama putri jurusan bahasa, Vlada masih teringat akan mobil yang baru saja masuk kearea asrama tersebut. Vlada mengenal mobil tersebut. Ia mengatakan kepada Jubei bahwa mobil yang baru saja masuk keasrama mereka ialah mobil milik keluarga Akashinya

“ Hei, Jubei-chan. Kamu masih ingat soal mobil tadi ? “ Tanya Vlada

“ Oh yaaaa. .. tentu. Mobilnya benar-benar cantik ya, warnya merah dan punya program self-driving. Aku harap aku bisa memilikinya “

“ Kalo dilihat. . .tu sepertinya mobil milik keluarga Akashinya. Ituloh. . .salah satu keluarga terhormat yang juga keluarga pendiri kota ini “ Jelas Vlada

“ Bukannya semua anak laki-laki Pak Akashinya sudah jadi alumni disekolah ini ? “ Tanya Jubei

“Yaa. Dan saat kulihat sekilas, aku melihat ada gadis manis yang berkuncir dua didalam mobil tersebut. Mungkin saja itu anak bungsunya Pak Akashinya. Karena dia cukup mirip dengan kakaknya yang nomor dua yang bernama Hikoboshi “ Vlada lanjut menjelaskan perkataanya

“ Aku penasaran gadis itu akan masuk kelas mana yaaa ?” Jubei berandai-andai

Sementara itu, di gedung jurusan Bahasa, terlihat 3 siswa baru dari kelas 1-LA-C sedang berdiskusi tentang Tazuya dan Inuya, dengan mengatakan bahwa mereka adalah siswa yang berbahaya yang suka berkelahi dengan siswa lain jika mereka merasa diganggu oleh yang lain. Ataru Kurenai mendengarkan pembicaraan mereka, mengatakan kepada mereka untuk tidak perlu khawatir soal mereka karena mereka hanya berkelahi dengan orang yang mem-bully mereka, bukan untuk mencari gara-gara dengan siswa lain.

“ Hei Hei Hei kalian semua! Apa kalian tidak tahu kalau siswa yang bernama Tazuya Hideyuki Iga dan Inuyari Namidashi berada disekolah ini ?! “ Kata siswa bernama Hoshi

“ Laaah. . . emangnya kenapa, Hoshi-kun ? “

“ Kenapa ? Kok kalian tanya dengan nada santai seperti itu ! Mereka itu berbahaya, dikenal sebagai partner-in-crime suka berkelahi dengan siswa lain. Diantara mereka berdua, Tazuya yang paling berbahaya. Walau dia hanya setengah dari tinggi pria lain pada umumnya, dia itu sangat dalam kendo dan lihai dalam bertarung ! Karena itu mereka selalu ditantang oleh siswa berandalan dari sekolah lain untuk bertarung ! “ Jelas Hoshi

“ Setengah dari tinggi pria lain ? Jangan bercanda! Berarti dia lebih kecil dari kita semua ! “

" Badan sekecil itu apa kau yakin dia bisa mengalahkan orang lain ? Aku jadi curiga "

“ Caramu mendeskripsikan tingginya terlalu berlebihan. Tazuya-kun sebenarnya memiliki tinggi 147 cm loh~ “ Kata Ataru yang tiba tiba datang dibelakang mereka

“ Yaaaa tetap aja dia itu kecil. Terlalu kecil untuk remaja berusia 15 tahun ! “ Kata salah satu dari teman Hoshi

“ Well. . . bicara soal mereka sering mencari gara-gara dengan berkelahi dengan siswa lain itu salah besar. Tazuya pada dasarnya tidak suka hal itu dan lebih suka memikirkan ide gila untuk bersenang senang dengan yang lain. Aku ingat dia punya ide gila untuk menggabungkan sepak bola dengan baseball saat kami masih SMP “ Jelas Ataru

“ Pantas saja dia dijuluki si cebol yang gila dan juga sosok mengerikan yang hidup di dunia ini oleh semua orang”

“ Dan soal perkelahian, Tazuya-kun dan Inuya-kun hari ini berkelahi dengan kakak kelas yang merusak lukisan buatan Tazuya-kun diruang klub kesenian. Tazuya-kun yang sedang dalam mood yang jelek, akhirnya menantang kakak kelas tersebut. Ia bisa saja mengontrol emosinya. Tapi karena efek dari mood jeleknya saat ia disalah pahamkan dan diejek oleh satpam sekolah dan juga kakak kelas sifatnya sudah begitu, makanya perkelahian itu terjadi “ jelas Ataru sambil berjalan keluar ke gedung jurusan bahasa

“ Kau tahu darimana ? “

“ Look ! “ Kata Ataru sambil menunjuk arah area pintu belakang gedung utama SMA Internasional Shinjitsu

“ Mana ?! “

“ Tunggu sebentar sekitar beberapa detik lagi “ Kata Ataru kepada Hoshi

Tidak lama setelah itu, terlihat Tazuya dan Inuya menendang salah satu dari kakak kelas yang nge-bully Tazuya pintu keluar belakang gedung utama SMA Internasional Shinjitsu. Kemudian, mereka beruda juga berhasil menghindar dari serangan tiga siswa lain yang tidak lain adalah teman dari kakak kelas dari jurusan Bahasa

“ Tazuya, kurasa sudah cukup sampai disini kita memberi pelajaran kepada mereka ! “ Kata Inuya

“ Tidak bisa! Mereka tidak hanya merusak lukisanku, tetapi juga merusak peralatan melukisku. Hanya karena aku lebih kecil dari kalian bukan berarti aku bisa menangis setelah kalian melakukan ini! “ Jelas Tazuya sambil melempar kuasnya yang patah

“ Jika kau mau kami menggantikan kuas murahan itu, kami bisa membelikannya 100 buah ! Kami janji ! “ Kata salah satu kakak kelas tersebut

“ Murahan ! Semua ini adalah pemberian dari almarhum ayahku. Dan kalian seenaknya bilang ini barang murahan. Kalian memang pantas untuk diberi pelajaran moral ! “ Teriak Tazuya

“ Psst, Tazuya! Haruskah kita lakukan ini diluar sekolah sebelum ada yang melihat kita dan dilaporkan oleh guru guru lain “ Bisik Inuya

“ Tidak ada yang melihat kita, kok !“

“ Ataru ada disana ! Bersama dengan siswa lain“

“ Ataru bukanlah sosok yang melakukan hal itu! “

“ Tapi siswa yang lain tidak seperti Ataru . . . bagaimana dengan mereka ?! “

Tidak lama, Ataru memberikan pesan SMS bertuliskan “Jika kalian butuh seseorang yang bisa menjaga rahasia, kalian bisa mengandalkan aku :) “ kepada Inuya dan Tazuya. Saat mereka kembali melihat Ataru, terlihat ia memberikan jempol kepada mereka. Mereka membalasnya dengan senyuman.

“ Baiklah kalau begitu. Butuh berapa ambulance untuk menangkut mereka semua yaaaa~ !“ Kata Tazuya sambil melirik kearah mereka

“  KEPARAT KAU, CEBOL SIALAAAAAAAN !!!!!!! “ Teriak keempat kakak kelas itu

“ Ayo Inuya, ikut aku ! “ Kata Tazuya ke Inuya sambil menghindari serangan mereka

Disaat Tazuya, Inuya dan keempat kakak kelas itu meninggalkan sekolah untuk melanjutkan perkelahian mereka, Ataru melirik kearah Hoshi dan yang lain. Atau meminta mereka menjaga rahasia mereka demi nama baik mereka dan sekolah. Tidak lama kemudian, Ryuga Mangetsu datang menghampiri mereka, bertanya tentang apa yang

baru saja mereka lakukan.

“ Eeeh. . . kenapa kamu tiba-tiba melirik kami seperti itu ? “ Tanya Hoshi

“ Maaaan. . . bisakah kalian tidak membicarakan ini kepada yang lain termasuk para guru “ Ataru balik bertanya kepada mereka

“ Eh. . .anu . .. mereka. . .”

“ Jika mereka tidak melakukan ini,kakak kelas itu akan menghajar kalian juga satu per satu disaat mereka kembali kesekolah. Kalau kalian tidak ingin nama baik kita dan sekolah ini tercoreng. . . jaga mulut kalian ! Paham ! “Jelas Ataru dengan muka datar yang dipenuhi aura intimidasi yang kuat

“ Baik. . . kami. . . tidak akan bicara kepada siapapun “ Kata Hoshi dan siswa lainnya

“ Ah Kurenai-san. Ternyata kau disana. Tumben sekali kau sedang asyik bergosip dengan yang lain “ Kata Ryuga

“ Dia itu. . . “

“ Anda Ryuga Mangetsu ? Anak kedua dari Master Hugo ?! “

“ Yup. Dia Ryuga Mangetsu “ Ataru menjawab pertanyaan mereka

“ Kelihatannya kalian sedang asyik menggosipkan sesatu. Siapa sih yang kalian gosipkan ? “ Tanya Ryuuga kepada mereka

“ Yaaaa kau tahu, dua sejoli bernama Tazuya-kun dan Inuya-kun “ Jawab Ataru dengan nada sarkastis

“ Tidak perlu dikhawatirkan atau menggosipkan mereka. Aku bisa menjamin mereka pasti akan kembali tanpa babak belur “ Kata Ryuga kepada mereka

“ Aku hanya mencoba untuk meluruskan sebuah kebenaran tentang mereka, kok! Nah. . .Ayo pergi “  Kata Ataru sambil mengajak Ryuga pergi kekelas mereka

Disaat mereka pergi, Ataru kembali melihat kearah Hoshi sambil memberi peringatan untuk tetap menjaga mulut mereka soal Tazuya dan Inuya dengan tatapan yang cukup mengintimidasi. Mereka hanya bisa terdiam dan mengangguk

15 menit kemudian

Di suatu gang sempit yang terletak cukup jauh dari sekolahan mereka, terlihat Tazuya dan Inuya berhasil mengalahkan keempat kakak kelas itu, menghubungi ambulance dirumah sakit terdekat sambil berkata bahwa mereka menemukan mereka, dan lari meninggalkan keempat kakak kelas tersebut.

“ Hah! Mudah sekali~  Kau sudah menelpon ambulance rumah sakit terdekat “ Tanya Tazuya

“ Sudah. Aku mengatakan kepada mereka bahwa kita menemukan mereka babak belur dihajar siswa lain. Ayo cepat, kita punya waktu 15 menit untuk kembali ke kelas ! “ Kata Inuya sambil menarik tangan Tazuya untuk bergegas kembali ke sekolah

Saat mereka berdua bergegas menuju sekolah, Tazuya dan Inuya bertemu dengan Karin bersama dengan dua teman-temannya. Karin Umida dulunya adalah teman kecil dan tetangga seberang rumahnya Tazuya, yang baru saja memulai hidup baru sebagai anak kuliahan. Walau tidak begitu dekat, Tazuya mengenalnya sebagai anak manja dan sangat menyayangi ayahnya. Karin mulai pindah di apartemen yang berada di pusat kota Shinjitsu saat Tazuya berusia 9 tahun. Dan saat itu. Tazuya dan Karin tidak pernah saling berhubungan satu sama  lain.

“ Itu. . . Tazu-chi ? TAZU-CHIIII~ “ Panggil seorang wanita muda bernama Karin

“ K-KARIN ?! “ Jawab Tazuya

“ Lama tidak berjumpa. Tak kusangka akhirnya kamu masuk SMA internasional Shinjitsu “ Kata Karin sambil melirik kearah seragam sekolahnya Tazuya dan Inuya

“ Karin, nadamu bicaramu seolah kamu meremehkan kecerdasanku ! “ Gerutu Tazuya

“ Meremehkan ? Ha . . .Ha. . .  Ha. . . seperti biasa kamu ini sangat sensitif Tazu-chii~ “ Goda Karin sambil menunjuk hidung Tazuya

“ Kalian mau dengar apa yang baru saja kami lakukan pagi ini ?! Hari ini kami menghajar kakak kelas yang merusak lukisanku dan peralatan lukisanku. . .” Jelas Tazuya kepada Karin dan kedua teman temannya

“ Wow. . . kupikir kalian berkelahi karena suka mencari gara-gara. Walau kelihatannya kamu tidak berubah, yang jelas aku bisa melihat kamu menjadi pemuda yang beringas “ Ledek Karin

“ Tazuya! Ayo kita. . . “ Disaat Inuya ingin mengajak Tazuya kembali kesekolah, perkataan terus dipotong oleh mereka

“ Jadi kau lupa bahwa aku berasaldari keluarga ninja legendaris dan satu dari dua mantan Shindōdi Akademi Olahraga Shinjitsu ? Wajar dong kalo aku menghajar mereka balik jika mereka menghajarku tanpa beri mereka belas kasih !“ Tazuya melanjutkan perkataanya

“ Karin-chan. Teman kecilmu ini benar benar punya nyali yang besar ! Bisik salah satu temannya Karin

“ Tazu-chi ! Jujur saja, jika kamu punya nyali yang kelewatan besar nanti tidak ada cewek yang suka sama kamu, loh~ “ Ledek Karin sambil tertawa kecil dihadapan Tazuya

“ Apa katamuuuuuuuu. . . “ Kata Tazuya dengan geram

“ Tazuya. . . oi. . .Tazuyaaaa~ “ Panggil Inuya yang mulai kehilangan kesabaran

“ Mungkin pertumbuhanku sedikit lambat diusia remajaku. Dan saat kita ketemu kembali dan aku sudah punya pacar dengan tinggi seperti ini, kau harus menarik semua perkataanmu ! “ Teriak Tazuya sambil menunjuknya

“ Oh yaaaaa~  Jika aku datang ke ulang tahunmu yang ke-17 dan aku menemukanmu masih dengan tinggi yang sama, aku akan memberikanku satu dus berisi susu formula anak usia 5 tahun ! “ Karin membalas perkataan Tazuya

“ AAAAAAAAAAAHHH. . . . DIAM KALIAAAAAAAAN ! AYO TAZUYA ! KITA PERGI DARI SINI !“ Inuya yang mulai kehabisan kesabarannya berteriak kearah mereka berempat, dan bergegas menuju sekolah sambil mengangkat Tazuya seperti karung kentang

“ Seandainya dia menjadi pasanganku, aku sudah pasti akan membunuh diriku sendiri karena sifat temperamentalnya “ celetuk salah satu temannya Karin sambil memperhatikan Inuya dan Tazuya

Saat menuju sekolah, Tazuya meminta Inuya untuk menurunkannya dari gendongannya. Disaat mereka sedang ribut sambil berlari, Inuya tidak sengaja menabrak sosok misterius yang memakai space suit tersebut, yang membuat mereka terjatuh.

“ LEPASKAN AKUUUUUUUUUUUUUUUU “ Teriak Tazuya sambil memukul punggung Inuya

“ HAAAAH ! KITA INI SUDAH TELAT BODOH, NANTI KITA DIHUKUM OLEH WALI KELAS KITA ! “

“ JANGAN SEPERTI INI DONG ! APA ELU GA MALU DILIHAT BANYAK ORANG DIJALAN !!!! “

“ YANG TIDAK TAHU MALU ITU ELU !! TERIAK TERIAK DIJALAN DI HADAPAN CEW- OW! “ Inuya menabrak pria misterius dengan space suit, membuat mereka semua terjatuh

“ Adududududuh. BAGUS ! Udah bertindak memalukan ditengah jalan dan sekarang kau dengan sengaja menjatuhkan aku di jalan, Hah ! “ Tazuya terus mengoceh ke Inuya

“ Ma. . .maafkan aku, tuan. . . . “ Inuya meminta maaf kepada orang misterius tersebut

“ Tidak masalah. . . . Aku bisa berdiri sendiri. D. . .Daaah “ Ucap Pria tersebut dengan nada berbelit dan segera lari meninggalkan mereka

“ Dia tidak terlihat seperti berasal dari sini ya “ Inuya bertanya kepada Tazuya

“ Sepertinya sih iya. Ayo cepat ! Sebelum ada pegawai sekolah yang melihat kita disini ! “

*****

Disaat Tazuya dan Inuya bergegas menuju sekolah, sosok pemuda misterius yang menggunakan space suit itu memperhatikan mereka sesaat sebelum ia kemudian melanjutkan pelariannya. Tidak lama kemudian, Tazuya dan Inuya akhirnya berhasil sampai ke sekolah tanpa sepengetahuan para guru dan pegawai sekolah yang berkeliaran disana

“ Fyuh. . .syukurlah tidak ada yangmelihat kita. Capek banget. . . haus lagi. . . istirahat kaki dulu sebentar disini “ Kata Tazuya

“ Heeeeiiiiiiiii sudah kuduga pastikalian lewat sini “ Kata Ataru yang tiba tiba datang dari belakang

“ HAAAH ! ATARU ! “ Tazuya dan Inuyasama-sama kaget

“ Bagaimana kau bisa tahu kami ada disini ?! “ Tanya Tazuya

“ Seperti yang kalian tahu,penglihatan masa depanku selalu akurat “ Kata Ataru dengan bangga kepada mereka

“ Yaaaa Yaaaa. . . . tuan mata ajaib.Bagaimana kelas kita ?! “ Tanya Inuya

“ Kita sekelas . . .termasuk Jubei-chan juga, loh~.Di kelas 1- LA- A “

“ Wali kelas kita ?! “ Tazuya bertanya

“ Beliau belum datang karena dalam 15 detik lagi bell-nya akan berbunyi “ jelas Ataru sambil memprediksi jam masuk kelas mereka

(Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing)

“ Ayo ! Kita kekelas “ Ajak Ataru

“ Seperti biasa, soal tebak-tebakkankamu memang selalu benar “ Puji Inuya

“ Itu bukan sekedar tebak-tebakan, itukemampuanku untuk melihat masa depan “ Jelas Ataru

“ Ya ya ya. . . penglihatan masa depan. Kamu hanya kebetulan benar saja, karena semua siswa tahu kapan jam belajar dan istirahat mereka “ Kata Inuya

“ Lain kali cobalah menebak masa depan kami. Kau bisa ?! “ Kata Tazuya dengan bersemangat saat mereka naik tangga lantai 2

“ Hei ! Aku ini bukan peramal ! Enak saja nyuruh aku menebak masa depanmu ! “ Gerutu Ataru

“ Terus untuk apa coba kemampuan unikmu itu ada jika tidak digunakan untuk hal yang berguna seperti jadi peramalatau apalah. Siapa tahu bisa jadi jutawan karena viral di internet “ Jelas Inuya dengan nada sarkastis

“ Ehe. . .  aku tidak suka menjadi pusat perhatian orang banyak ! Tapi Tazuya-kun jauh lebih mantap karena dia punya psikokinesis loh~ “ Kata Ataru

“ Ah ! Itu ! Aku ragu untuk menggunakannya karena aku belum bisa mengontrolnya dengan baik “ Jelas Tazuya

 

 

“ Lain kali coba saja ! Siapa tahu banyak fungsinya~ “ Ataru memberi saran kepada Tazuya

Di suatu gang di dekat sebuah butik pakaian dan restoran Pizza, yang lokasinya cukup jauh dari SMA, terlihat seorang misterius dengan space suit ketat tersebut melihat situasi di sekitarnya. Mengetahui gerak-geriknya dicurigai oleh orang disekitar karena menggunakan space suit, orang itu melihat kearah pintu belakang butik pakaian tersebut dan membuka pintunya. Ia melihat banyak sekali pakaian yang masih belum terpajang di butik dan mencuri pakaian itu sebagai penyamarannya. Orang itu memiliki kulit sedikit kelabu yang agak gelap dari Rigel, dengan mata seperti mata reptil, dan memiliki rambut berwarna hijau dan orange. Sosok itu bernama Dullart, humanoid alien berasal dari galaksi Theta

“ Sepertinya orang orang sekitar tidak ada yang menaruh curiga. Dilihat dari situasi disekitar . . . planet ini kelihatannya cukup damai dan orang-orang disini tidak berbahaya“ Kata Dullart dalam hati

“ Hmmmm. . . Semoga saja Zozo maupun Morsdan tidak menyadari keberadaan Planet ini “ Lanjutnya dengan penuh harapan

Tiba tiba, sinyal pendeteksi yang ada dilengan space suit-nya berbunyi, menandakan ada yang mengikutinya. Disaat ia keluar dari gang, ia melihat Rigel Orionis sedang membuntutinya, membuat Dullart bergegas untuk pergi meninggalkan tempat itu

“ Disini ternyata kau ternya-  “

“ Ah ! Uwaaaaaaaaaa ! “

“ Hei !!! “ Panggil Rigel saat ia melihat Dullart

“ Siapa dia ?! “ Tanya Dullart kepada dirinya sendiri dan ia langsung berlari meninggalkan tempat

“ Tunggu ! “ Rigel akhirnya mengejar Dullart

“ Space suit itu ?! Galaksi Theta adalah satu dari beberapa tempat yang tidak memiliki Fighter. Jadi untuk apa dia datang kesini ! “ Kata Rigel dalam hati

Mengetahui Dullart berlari menuju  ke arah taman kota, Rigel memutuskan untuk mencari jalan lain dengan melompati gedung yang ada disana agar bisa menyusulnya dengan cepat. Dullart berhenti disebuah bangunan terbengkalai dibelakang taman kota. Disaat dia mengintip kearah taman untuk melihat situasi, ia tidak sadar bahwa Rigel berada dibelakangnya. Disaat ia menyadarinya, Dullart sangat kaget dan Rigel pun langsung bertanya tujuannya kenapa ia berada dibumi

“ Sepertinya sudah aman “ Kata Dullart sambil melirik kearah taman

“ Disini kau rupanya !“ Rigel muncul dari belakang, membuat Dullart sangat kaget

“ Huaaaaaa ! “

“ Salam, orang asing. . . .Namaku Rigel Orionis. Selamat datang diplanet Bumi! “ Sapa Rigel sambil memperkenalkan dirinya

“ Ekh! Kau. . . tolong. . . kumohon jangan serang aku ! Aku tidak bermaksud apa-apa dengan penduduk planet ini “

 

 

“ Jika benar kamu tidak bermaksud lain dengan penduduk kota ini, ceritakan tentang dirimu dan tujuanmu ! “ Kata Rigel

“ Zozo. . . kamu kenal Kaisar Zozo, penguasa dari galaksi Theta. Aku mengatakan dia adalah penguasa galaksi Theta karena dia berhasil menguasai 6 planet utama yang ada galaksi tersebut ! Ia dibantu dengan kedua putra sulungnya sedang melakukan invasi besa-besaran kepada planet yang mereka incar “ Dullart menjelaskan tentang Zozo, Sang Kaisar dari planet asalnya

“ Lalu apa hubungannya dengan planet ini ?! Apa kamu adalah penyusup yang diutus oleh Zozo ?! “ Rigel bertanya kepada Dullart

“ Tidak ! Aku lari dari robot tentaranya Zozo yang diutus oleh Morsdantaque karena au dituduh melakukan penghianatan olehnya ! Aku berencana untuk lari ke dimensi 13 untuk mencari bala bantuan tetapi aku malah nyasar di planet ini karena serangan mereka merusak portal dimensi. Sehingga mesin itu membawa aku kesini ! “

“ Dan aku yakin mereka pasti akan melacakmu dan menyerang planet ini karena alat pendeteksimu !” Kata Rigel sambil mengeluarkan pisau dari saku jaketnya

“ Ah ! “

Di tempat lain, Rocco dan Chuckles terlihat bersiap untuk menjalankan misi dari boss mereka, dan Chuckles menggunakan Biofuse-link seperti earpiece. Rocco menjelaskan bahwa Biofuse-link telah berisi DNA hewan yang dibutuhkan sehingga dapat membantunya untuk menjadi monster raksasa tanpa harus mencari hewan yang ada disekitarnya untuk menjadi monster hewan rakasasa

“ Kalau kau gagal melakukan ini . . . awas ya ! “

“ Iya yaaaa ! Berisik banget ! “ Gerutu Chuckles

“ Ayoooo kita mulai operasinya ! “

Disaat Rigel ingin menghabisi Dullart demi menghindari hal yang tak diinginkan dari Zozo atau dari Alien lain karena kedatangannya, niatnya terhenti oleh Chuckles, yang kini menjadi monster mutant tikus berbuat kekacauan di dekat taman kota.

“ Apa yang akan kau lakukan kepadaku ?! “ Tanya Dullart dengan kecemasan yang tinggi

“ Maafkan aku, orang asing. Demi keamanan planet ini dan mencegah kedatangan Zozo yang kemungkinan besar akan datang dengan alat pelacakmu, aku tidak punya pilihan selain menghabisimu “ Jelas Rigel

“ Kau gila! Aku tidak ada hubungannya dengan dia ! Apa kau tidak dengar bahwa aku kesini karena difitnah oleh Kakak tertuaku ?! Bisakah kau sedikit mengerti tentang aku ?! “

“ Walaupun begitu, aku akan melakukannya demi keamanan di planet ini. Seharusnya kau beruntung karena bukan El-Fighter muda yang menemukanmu. Karena jika mereka yg menemukanmu, mereka akan- ”

(Terdengar suara teriakan dari arah taman kota)

“ Apa ?! “

“ Ma. . . Makhluk apa itu ?! “ Tanya Dullart

“ Ikut aku ! “ Ajak Rigel sambil menarik tangannya Dullart

“ Mau kemana kita ?! Dan makhluk apa itu ?! “

“ Jangan banyak tanya ! Lebih baik kau bantu aku untuk mengalahkannya ! “

“ Eh ?! Apa ! Kenapa tiba-tiba kau memintaku untuk membantumu untuk mengalahkan makhluk itu ?! “ Dullart bertanya kepada Rigel

“ Sudah diam ! Ikut aku ! “ Kata Rigel dengan nada yang sangat tegas

Sementara itu dikelas 1 – LA –A, terlihat 17 siswa dikelas itu sudah menunggu kedatangan walikelas mereka lebih dari 20 menit, dan terlihat diantara mereka sudah bosan menunggu. Kelas 1 – LA- A memiliki 17 siswa yang terdiri dari 10 siswa dan 7 siswi, agak sedikit dibandingkan dengan kelas bahasa lain yang kebanyakan berjumlah 20 siswa. Kelas ini juga memiliki 7 siswa yang berasal bukan dari Neo-Jepang dan kebanyakan siswa-siswi dikelas ini berprestasi dibidang mereka masing-masing serta berasal dari keluarga yang ternama

“ Lama ya~ “ Keluh Jubei

“ Sabaaar. . . mungkin saja lagi ada rapat antar para guru “ Kata Machiko Sakura yang duduk tepat dibelakang Jubei

“ Kalau tahu jadinya begini harusnya tadi kita bisa menghabisi kakak kelas tadi di gang sana “ Tazuya berbisik kepada dirinya sendiri

“ Hei Tazuya! Tadi aku dengar kamu minta izin Ataru untuk keluar sekolah sebentar. Ngapain emangnya ?! “ Jubei berbisik kepada Tazuya yang tiba-tiba berdiri tepat disampingnya

“ Uwooo. . .Anuuuh  Tidak. . . nggak ngapa-ngapain kok ! Waduh Jubei. . . jangan bikin kaget orang kaya gitu doooong !  “ Kata Tazuya yang sontak kaget akan kedatangan Jubei tanpa sepengetahuannya

“ Hmmmm Pasti soal kalian menghajar kakak kelas lagi, kan ? Umm. . . ceritakan saja, tidak ada yang mendengarkan kok“ Bisik Jubei kepada Tazuya dan Inuya

“  Aku bisa mendengarnyaaaaa~ Lagipula suaramu cukup gede sampai aku bisa mendengar apa yang kamu katakan~ “ Kata Siswa Indonesia bernama Kurinawan Komarih atau biasa dipanggil Kiko yg duduk di depan mereka. Kiko berasal dari keluarga ternama di Indonesia, dan mengikuti orang tuanya yang sedang berdinas selama 3 tahun di Shinjitsu.

“ Apaan’sih, Kiko ?! Ikut-ikutan pembicaraan orang segala “ Celetuk Inuya

“ Tidak apa-apa. Aku dengar kalian terkenal karena reputasi kalian yg suka berkelahi dengan kakak kelas. Tak kusangka dikelas ini ada dua siswa sok jagoan yg suka bertarung walau kenyataannya kamu beda 1cm dariku “ Ledek Kiko

“ Hei, mereka duluan yang nyari gara-gara di ruang klub seni ! Ya. . .  Aku sudah pasti tidak terima dong karena dia merusak lukisanku dan juga alat-alatku! “ Kata Tazuya dengan lantang

“ Kamu sendiri dikenal sebagai apa ? Anak dibawah umur yang ditilang polisi karena membawa mobil kesekolah?! Yang menangis memohon kepada polisi untuk mengembalikan kunci mobilnya“ Inuya dengan santai mengekspos apa yang barusan Kiko alami sebelum berangkat sekolah

“ HEEEEEEEEI !!! “ Teriak Kiko dengan jengkel

“ Lah kalo kamu ga merasa ngapain malah teriak ?! “ Tanya Tazuya dengan santai ke Kiko

“ Aku marah karena kalian berani mengumbarkan aib-ku didepan banyak orang !” Teriak Kiko ke Tazuya dan Inuya

“ Emang seberapa besarnya sih volume suaraku mengatakan itu ke kamu. Yang dengan Cuma Tazuya, Jubei dan teman sebangkunya Jubei, yang lain masa bodoh sama kamu “ Jelas Inuya

“ Hoooo. . . kau tidak tahu siapa aku ?! Keluargaku berasal dari keluarga ternama di Indonesia, dan kalian jangan macem-macem sama aku. Ngerti ! “ Kata Kiko sambil melotot kearah Tazuya dan Inuya

“ Ga usah melotot seperti itu, dasar anak papa ! “ Kata Tazuya mendorong muka Kiko

“ Jadi kau menantangku, Cebol ! “ Bentak Kiko sambil mengambil kerah baju Tazuya

“ Kalau kamu yang minta, boleh ! “ Tazuya membalasnya dengan melakukan hal yang sama yang Kiko lakukan kepadanya

“ Wooooooow woooooowww. . .sesama cebol ga boleh saling berantem. Kalo banyak marah dan berantem nanti kalian ga bisa tinggi lagi loooh~ “ Ataru berusaha melerai mereka

“ BERISIK ! JANGAN IKUT CAMPUR ! “ Teriak Kiko dan Tazuya secara bersamaan

Tidak lama kemudian, ketua kelas mereka bernama Vladimir Golomanov memberitahu mereka bahwa walikelas mereka, Raymundo Gracia, sedang tidak berada di sekolah karena sedang berada diluar kota. Vladimir juga menambahkan bahwa beliau mengirim sebuah video sambutan untuk mereka, dan sama-sama mereka melihat video itu di kelas melalui projector

“ DUDUUUUUUUUUK ! “ Vladimir Golomanov, siswa dari Rusia dan juga merupakan ketua kelas mereka yang berasal dari Rusia datang kekelas, berteriak dan membuat kelas jadi terdiam

“ Jadi bagaimana ? Apa beliau datang ? “ Tanya siswi bernama Elma Shizuka

“ Tidak. Tetapi beliau menitipkan ini untuk kita semua” Jawab Vladimir sambil menunjukan flashdisk

Vladimir menyalakan projector kelas mereka dan membuka sebuah video pendek dari wali kelas mereka, Raymundo Gracia

“ Selamat siang dan selamat datangdikelas 1 – LA – A. Saya disini akan memperkenalkan diri saya kepada kalian. Nama saya Raymundo Gracia, saya adalah guru Bahasa Inggris khusus untuk kelas 1. Dikarenakan saya selalu mengikuti “Konveresi Ikatan Guru Dunia” dan salah satu anggota utamanya, saya sering izin tidak hadir dikelas saat mengajar. Untuk itu, saya ingin kalian semua memaklumi ini, tetapi kalian tidak akan ketinggalan dalam pembelajaran Bahasa Inggris karena saya akan mengutus assisten guru bernama bapak George Eléanor, untuk menggantikanku selama aku tidak ada disekolah. Sekali lagi, saya benar benar minta maaf dan selamat menikmati kehidupan baru sebagai anak SMA “

“ Itu saja ?! “ Tanya siswa bernama Alessander Hartoless

“ Sepertinya Iya “ Jawab Vladimir sambil mencari data lain di flashdisk Pak Raymundo

“ Haaaaah~ jadi tidak ada yang menarik ya~ “ Gerutu Alessander

“ Jadi sekarang. . . kita ngapain ? “ Tanya siswi bernama Hikari Ichinose

“ OH YEAH~ KITA KEMBALI KE FESTIVAAAALLLL “ Teriak Kiko sambil bersemangat

Tiba-tiba. . . Siswa dari kelas lain bergegas keluar dari kelas menuju atas atap gedung bahasa. Saat ditanya, siswa tersebut mengatakan bahwa ada pertarungan antara dua orang asing yang tidak lain adalah Rigel dan Dullart dengan monster mutant tikus. Semua siswa kelas 1 – LA –A pergi menyaksikan pertarungan mereka dari atas, dan salah dari mereka ada yg melihat langsung dari siaran langsung rekaman orang lain di media sosial.

“ Eh ? Ada apa ini ?! “ Tanya Vladimir sambil memperhatikan jendela luar kelas mereka

“ Tunggu. . . . kenapa ini ?! Kalian mau ngapai pergi ke atas atap gedung bahasa ? “ Tanya Inuya kepada salah satu siswa dari kelas 1 – LA – B

“  Kalian tidak lihat di MyFriends?! Lagi heboh ada siaran langsung dua orang tidak dikenal melawan monster raksasa ! “

“ Katanya kelihatan dari atas sini ! “

“ Ayo keatas ! “ Ajak siswa tersebut  dan semua siswa 1 – LA – A akhirnya mengikuti mereka keatas

Disaat mereka pergi keatas atap gedung bahasa, Tazuya terdiam sesaat di pintu kelas mereka saat ia mendengar suara misterius yang menyuruhnya untuk membantu Rigel dan Dullart. Inuya menyadarkan Tazuya, dan bertanya akan apa yang sedang terjadi

" Bantu mereka ! Mereka dalam masalah ! Bantu mereka dengan kekuatanmu ! " Kata suara misterius dari pendengaran Tazuya

“ Ah ! “

“ Umm. . .Tazuya ?! Ada masalah ?! “ Tanya Inuya sambil menepuk pundak Tazuya

“ Oh. Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja  “

“ Ayo keatas untuk melihat pertarungan itu “ Ajak Inuya

“ Oke. . . errr. . .ayo ! “ Jawab Tazuya yang masih dalam keadaan kebingungan

Saat berjalan menuju atas atap, Tazuya dalam hati sedang memikirkan sesuatu. Saat ia ingin keluar dari kelas, ia merasakan sensasi yang aneh dan bisa melihat dengan jelas situasi ditempat pertarungan tersebut. Walau demikian, ia memutuskan untuk tidak mengatakannya kepada Inuya. Karena ia merasa itu hanya haluannya saja.

“ Tadi itu. . . naaah. . .mungkin hanya haluanku saja “ Kata Tazuya dalam hati

*****

Tazuya beserta siswa kelas 1-LA-A lainnya berada diatas atap gedung bahasa. Dari kejauhan, mereka bisa melihat monster tikus tersebut beserta Rigel dan Dullart, mereka bertarung di dekat sebuah toko elektronik yang tak jauh dari sekolah mereka. Diatas atap, para siswa berdiskusi tentang siapa yang akan menolong mereka dan tentang Fighter serta El-Fighter. Disaat mereka berdiskusi, Tazuya tiba-tiba berlari menuju bawah gedung yang disusul oleh Inuya. Inuya mengambil lengan Tazuya, ia bertanya kenapa ia tiba-tiba berlari menuju bawah gedung. Tazuya mengatakan bahwa ia mendengar suara misterius yang memintanya untuk menolong Rigel dan Dullart

“ Hei kalian, lihat itu ! “Jubei menyapa Tazuya dan Inuya yang baru saja sampai keatas atap sambil menunjuk kearah monster mutant tikus tersebut

“ Mana ?! “ Tanya Inuya

“ Euuuhhh. . . kenapa sih harus monster tikus ! Menjijikan ! “ Teriak siswi bernama Hikari Ichinose

“ Lalu disana, ada 2 orang yang sedang bertarung melawan monster itu “ kata Alessander sambil memperhatikan sebuah siaran langsung

“ Apa mereka akan berhasil ? “ Jawab salah satu siswa dari kelas 1-LA-B

“ Percayalah dengan mereka. Aku yakin mereka pasti adalah Fighter. Mereka pasti menang ! “ Elma menjawab

“ Fighter ?! “ Tanya Jubei kepada kedua siswa dari kelas 1 –LA – B tersebut

“  Kamu yakin tidak tahu siapa mereka, Jubei ? Kalau diibaratkan dalam buku komik, mereka itu superhero, dengan kekuatan super yang mereka miliki, mereka akan menumpas kejahatan dan melindungi orang lain “ Jelas siswi dari Thailand yang bernama Rattana Bussaba yang berada disampingnya

“ Sepertinya mereka sedikit kewalahan untuk mengalahkan makhluk itu“ Kata Jubei sambil melihat kearah siaran langsung dari Smartphone milik Rattana

“ Aku yakin El-Fighters sebentar lagi pasti akan menyelamatkan mereka “

“ Tapi ini sudah 5 tahun El-Fighter dikabarkan menghilang dan tidak diketahui keberadaan mereka. Kau yakin mereka akan kembali muncul dan menyelamatkan mereka. “ Kata Siswa berawal dari China yang bernama Shan Lee kepada salah satu siswa kelas 2 – LA – A disampingnya

“ Mereka pasti akan datang ! Aku percaya itu ! “ Jawab siswa tersebut

“ Jangan khawatir. Masih ada militer dan pemerintah yang akan membantu mereka. Mereka sudah pasti menang “ Kata Vladimir

(Inuya melirik kearah Tazuya yang tiba-tiba berlari kearah pintu atas atap)

“ Tazu . . . Tazuya ! Tunggu ! “ Panggil Inuya sambil mengambil pergelangan tangan Tazuya

“ Ada apa ? Kenapa tiba-tiba – “

“ Aku. . . barusan mendengar suara. Tidak bukan . . . saat kita menuju keatas. . . aku mendengar suara. . . suara misterius yang memintaku untuk membantu orang orang itu ! “ Jelas Tazuya dengan nada tergesa-gesa

“ Apa ?! Jangan bercanda ! Aku tidak mendengar apa yang kamu maksud ! Hiraukan saja ! Pikiranmu pasti sedang kacau sehingga membuat kamu berpikiran yang aneh aneh dan- “ Kata Inuya berusaha menenangkan Tazuya

Tiba-tiba, Inuya terdiam dan mendengar suara misterius yang mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan Tazuya, untuk membantu Dullart dan Rigel. Inuya tiba-tiba terduduk, dan bertanya kepada Tazuya. Sebelum ia menanyakan hal itu, Tazuya sudah pergi meninggalkan Inuya.

“ Bergegaslah dan selamatkan mereka ! Dan Bantulah teman kecilmu !“

“Ahh. . . . “ Inuya kaget

“ Suara. . . . jangan-jangan. . . apa ini yang kamu maksud, Tazu- TAZUYA !!! TUNGGU !!!“

Di tempat pertarungan, Dullart dan Rigel mulai kewalahan menghadapi Chuckles sebagai monster mutant tikus. Mereka berusaha untuk menghindar dari banyak orang dengan memancingnya kesebuah lapangan kosong dekat dermaga, tetapi mereka kesulitan untuk melakukan hal itu karena Chuckles terus menyerang mereka secara membabi buta. Rigel yang sudah mulai kewalahan dan kelelahan akhirnya tidak punya pilihan lain untuk menggunakan kekuatan Fighter-nya secara penuh, meminta Dullart untuk menjadi pemancingnya. Sayangnya, disaat mereka akan melakukannya, Chuckles berhasil menarik kaki Rigel, dan melemparnya jauh kearah SMA Internasional Shinjitsu

( Syaaaat! Syaaaaat ! Syaaaaat ! Syaaaaaaat ! )

“ Cih ! Masih tangguh juga makhluk ini ! “ Keluh Rigel

“ Bagaimana ini ?! Kalau terus begini, penduduk Bumi disekitar akan menjadi korbannya ! “ Tanya Dullart ditengah pertarungan mereka

“ Ada lapangan kosong di dekat dermaga. Kita harus memancingnya sebelum- HATI HATI ! “Rigel melindungi Dullart dari serangan Chuckles

“ Dasar lamban ! “Ejek Rocco sambil memantau mereka dari kejauhan

“ Adududuuuuhh. . . .“

“ Kau tidak apa-apa . . .UWAA ! “ Rigel dan Dullart kembali diserang Chuckles

“ Sekarang apa ?! “ Tanya Dullart sambil berteriak

“ Aku tidak ingin meremehkanmu tapi lihatlah ! Sangat mustahil untuk memancing makhluk jelek ini pergi kelapangan yang kamu maksud ! “ Lanjutnya sambil berlari menghindari Chuckles

“ Aku tidak punya pilihan ! “ Rigel kemudian berhenti

“ Apa yang akan kamu-“

“ Dullart ! Jadilah umpan dia untuk sementara waktu. Aku butuh waktu 1 menit untuk menggunakan ini ! ANTHEMU-AKH ! “ Disaat Rigel ingin mengeluarkan Fighter Possession-nya, Chuckles menyerangnya dan menarik kakinya Rigel

“ TIDAAAAAAAAAAAAAAAAKKKK “ Teriak Dullart

“ Ke. . .keparat kauuuuu ! “

“ LEMPAR DIA CHUKLES, SEBELUM IA MENGGUNAKAN KEKUATAN FIGHTER-NYA ! “Teriak Rocco dari kejauhan ke Chuckles

( Chuckles melempar Rigel kearah SMA Internasional Shinjitsu )

“Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa “

“ RIGEL ORIONIS ! CIIIHH . . . AWAS KAU MONSTER JELEK ! “ Dullart menyerang balik Chuckles setelah melihat Rigel dilempar olehnya

Dilapangan SMA Internasional Shinjitsu, Tazuya terlihat sedang melihat situasi dan berusaha lari dari gedung sekolah untuk membantu Rigel dan Dullart. Disaat ia melihat ada gerbang darurat, ia berlari menuju gerbang itu tetapi ditangkap oleh Inuya. Inuya berusaha menghentikan Tazuya karena ia tidak ingin Tazuya terlibat dalam masalah yang lebih besar. Disaat mereka sedang berargumen, mereka tidak sadar akan kehadiran Rigel yang terlempar oleh Chuckles dan mendarat diatas mereka.

“ Bagus. Tidak ada siapapun ! “ Bisik Tazuya sambil mengintip suasana di lapangan belakang

“ TAZUYA HIDEYUKI IGAAAAAAA  ! “ Teriak Inuya dari jauh dan bergegas menangkap Tazuya

“ INUYAAAAAAAAA ?! “ Tazuya teriak dengan panik saat melihat Inuya tiba-tiba muncul untuk menangkapnya

“ Uuuugggghhhh. . . . Berat banget kamu ! Menyingkir  Sana! “ Keluh Tazuya akan Inuya mendarat diatas tubuh kecilnya

“ Ketangkap juga kau !“

“ Sialan kau, Inuyari Namidashi ! Kau tahu aku tidak tahan untuk menanggung beban berat seperti tubuhmu, hah ! “ Keluh Tazuya sambil menyingkirkan tubuh Inuya

“ Aku. . .tidak akan pernah. . . . membiarkanmu. . . . lari dariku ! “ Jawab Inuya sambil kelelahan

“ Bodoh ! Aku melakukan ini karena kau meninggalkanku sendirian di koridor ! “

“ Maafkan aku, Inuya. Tapi aku tidak punya waktu “

“ Tunggu ! Kau masih mau mengikuti sugesti dari suara aneh itu ! Aku tidak akan pernah membiarkanmu lari dan terlibat dalam pertarungan itu ! “

“ Aku tidak bisa ! Maksudku. . . suara itu tetap menginginkan aku untuk kesana ! Itu sangat mengganggu kepalaku !"

“ Kalau kau merasa itu mengganggumu abaikan sa- “

“ Uwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa“ Rigel yang terlempar mendarat diatas Tazuya dan Inuya

“ Adduuduuduududuh “

“ Siapa lagi iniiiiiiiiii !!!! Minggir kalian !“ Gerut Tazuya dengan kesal sambil menyingkirkan Rigel dan Inuya

“ Huf. . .huf. . .maaf. . . makhluk. . . barusan melemparku. . . kesini. . .” Jelas Rigel

“Anda bisa berdiri ? Sini biar kubantu !“ Tawar Inuya kepada Rigel untuk membangunkannya

Inuya membantu Rigel untuk bangkit. Disaat ia berdiri, Rigel tiba tiba terperangah dan diam seribu kata saat melihat mereka. Tazuya dan Inuya kebingungan melihat Rigel dan malah sedikit ngeri dengan ekspresinya saat melihat kearah mereka.

“ Eeeh. . . tuan ? kenapa anda tiba-tiba- “ Tanya Tazuya yang kebingungan kepada Rigel

“ Kalian . . .  Tidak mungkin ! “

*****

 

 

 

 

 

 

Pertarungan

Rigel seketika kaget dan terdiam saat melihat Tazuya dan Inuya. Yang tentu saja ini membuat Tazuya dan Inuya menjadi semakin bingung dengan ekspresinya dan juga Rigel yang tiba-tiba memegang wajahnya Inuya. Disaat Rigel ingin bertanya tentang mereka, Dullart menghubungi Rigel memlalui komunikator yang ada dipergelangan tangannya dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak bisa mengalahkan Chuckles seorang diri. Rigel ingin menyusul Dullart tetapi ia terlalu kelelahan untuk kembali ke pertarungan.

“ Kalian. . . . tidak mungkin !“ Kata Rigel

“ Eh ? Ada apa, tuan ? Kenapa anda tiba-tiba melihat kami seperti itu “ Tanya Tazuya

" Tak kusangka. . . aku akhirnya melihat kalian. . . .kalian benar-benar mengingatkan aku kepada mereka ! “ Kata Rigel sambil memegang wajah Inuya, yang membuat mereka berdua semakin kebingungan

“ Eeeh. . . eeeh. . . apa apaan ini ?! “ Tanya Inuya sambil kebingungan

“ Ini orang baru aja terlempar oleh monster tikus tiba-tiba ia malah seenanknya memegang muka kamu dan berkata hal hal yang aneh “ Gerutu Tazuya

“ Oh. . .maaf “ Kata Rigel saat ia mendengar gerutuannya Tazuya

( komunikator milik Rigel berbunyi )

“ Ya Dullart ? “

“ Rigel Orionis. Dimana kau ?! “

“ Eh aku. . . ada di sebuah sekolah. Kelihatannya ini SMA Internasional Shinjitsu. Bagaimana dengan anda ? “ Tanya Rigel

“ Aku baik baik saja. Monster itu mencari kita, dan aku sedang bersembunyi dibalik salah satu gedung! Bisakah cepat kesini untuk membantuku, aku tidak bisa mengalahkannya seorang diri ! “ Jelas Dullart kepada Rigel

“ Baik ! Aku segera kesana “ Rigel segera pergi ketempat Dullart, tetapi ia tiba-tiba tersungkur karena kelelahan

“ Maaf tuan, sepertinya anda benar-benar kelelahan “ Inuya membantu Rigel untuk berdiri bersama dengan Tazuya

“ Aku ini El- Fighter. . . . dan El-Fighter. . . tidak kenal lelah. . . “ Katanya sambil kelelahan

“ Lebih baik anda suruh saja temanmu kesini “ Kata Inuya sambil berusaha membangunkannya

“ Itu . . . di pergelangan tanganmu. . . apa itu sejenis alat komunikasi ? “ Tanya Tazuya

“ Eh. .. iya. . . ini namanya komunikator. Dengan ini kamu- “

“ Berikan padaku, Tuan ! “ Kata Tazuya yanglangsung mengambil lengannya Rigel

Saat melihat bahwa benda yang ada di pergelangan tangan Rigel adalah alat komunikasi yang bernama komunikator, Tazuya tiba-tiba mengambil lengannya Rigel dan berbicara kepada Dullart melalui komunikator milik Rigel. Ia mengatakan kepada Dullart untuk berlindung di sekolah mereka. Inuya bertanya apa yang Tazuya lakukan, dan Tazuya mengatakan bahwa ia menginginkan  Rigel dan Dullart menjelaskan apa yang baru saja terjadi.

“ Halo ! Halo ! Apakah benda ini masih terhubung dengan orang yang bernama Dullart ?! Jawab aku !“ Tazuya bertanya kepada Dullart melalui komunikator

“ Ah. .. um. .. iya. . . siapa ini ?” Dullart bertanya dengan panik

“ Anak SMA yang tidak sengaja menemukan orang ini yang jatuh dari langit ! Jika kau mengenal orang ini, segera cepat kamu datang kesini karena kami ingin tahu permasalahan kalian! “ Jelas Tazuya

“ Ummm. . . aku tidak tahu dimana lokas sekolahnya ? “

“ BODOH ! MASA DI TAHUN 2115 TIDAK BISA PAKAI GPS! PAKAI SANA GPS-MU ! “ Jawab Tazuya dengan emosian, yang membuat Dullart, Inuya dan Rigel terdiam saat melihat tingkah lakunya

“ Aaaah. . . oke “ Jawab Dullart dengan singkat

“ Anak-anak. Apa kalian tahu dimana toilet didaerah ini ? “ Tanya Rigel

“ Oh. Di aula sana. Tepatnya berada dibelakang aula. Mau kami antar ? “ Inuya menawarkan

“ Tidak usah. Aku bisa berjalan sendiri “ Kata Rigel yang menolak dengan nada yang santai

“ Tazuya. Kau harusnya tidak perlu emosian dengan orang asing yang tidak kamu kenal ! “ Gerutu Inuya kepada Tazuya saat mereka melihat Rigel pergi ketoilet

“ Umm. . .  tapi aku hanya pengen tahu tentang pertarungan mereka “ Kata Tazuya

“ Dasar kepo ! “

Inuya dan Tazuya mengikuti Rigel ke toilet pria di stadion sekolah mereka yang berada di dekat lapangan belakang, lebih tepatnya dibelakang aula besar. Disaat Rigel berada di toilet, Tazuya dan Inuya menunggunya dipintu luar. Sambil mencuci muka dan membersihkan tangannya, Rigel memperkenalkan dirinya, menjelaskan tentang Fighter dan El-Fighter, serta menceritakan apa yang baru saja terjadi kepada mereka berdua saat menunggu Dullart.

“Namaku Rigel Orionis. Seperti yang kalian tahu, aku ini Fighter. . . atau lebih spesifikasinya yaitu El-Fighter. Dulu, aku dikenal sebagai El-Fighter yang paling berbahaya didunia bersama dengan lima orang temanku yang lain, yang disebut sebagai El-Fighter tahap ke-3 “ Kata Rigel saat memperkenalkan dirinya sambil mencuci mukanya

“ Simplenya yaitu, Fighter adalah orang yang diberkahi kekuatan khusus saat  menyadari takdir mereka masing-masing. Orang yang menjadi Fighter akan diberi kekuatan oleh takdir mereka. Yaaa. . . gunanya untuk mengubah takdir mereka tersebut. Diantara jutaan Fighter di dunia, ada lima atau enam orang Fighter istimewah yang diberi tujuan khusus tergantung dengan apa yg diperlukan era ini yang disebut El-Fighter. Disaat seseorang ditakdirkan menjadi El-Fighter, mereka harus bekerjasama dengan yang lain untuk menjalankan misi khusus yang diperlukan di

era dimana mereka hidup “ Lanjut Rigel

“ Lalu makhluk itu dan juga temanmu ? “ Inuya bertanya kepada Rigel yang baru saja keluar dari toilet

“ Dullart adalah Alien dari galaksi theta yang tidak sengaja menyasar ketempat ini untuk mencari perlindungan. Dan monster itu. . . aku tidak begitu tahu secara rinci tentang dia karena keberadaanya tiba-tiba menghilang 15 tahun

yang lalu.Itu saja kami menghadapinya tiga kali di awal tahun 2100. Tapi yang jelas . . . aku yakin itu adalah monster yang sama pada yang kami hadapi 15 tahun yang lalu, dimana mereka berasal dari manusia yang menggunakan teknologi khusus yang bisa membuat mereka menjadi monster raksasa “ Jawab Rigel

Mendengar penjelasannya Rigel, Tazuya dan Inuya menatap satu sama lain, sedikit paham akan apa yang dijelaskan Rigel. Disaat Inuya kembali bertanya soal monster tikus tersebut, Dullart akhirnya sampai ke SMA tersebut dan memanggil namanya. Saat mendengar panggilan Dullart, Rigel bersama Tazuya dan Inuya menghampirinya. Disaat mereka berdua mencari cara untuk mengalahkan Chuckles, Tazuya langsung menawarkan diri untuk membantu mereka untuk mengalahkannya.

“ Oh ya. . . ngomong-ngomong boleh aku tahu siapa nama kalian, anak-anak ?” Tanya Rigel

“ Aku Tazuya Hideyuki Iga, dan ini Inuyari Namidashi. Tapi anda bisa memanggil

kami Tazuya dan Inuya “ Tazuya memperkenalkan dirinya dan Inuya

“ Nama yang cukup unik untuk anak-anak seperti kalian “ Puji Rigel

“ Oh ya. . .Tuan Rigel . . .  soal monster itu. . . dengan kata lain anda pernah menghadap makhluk tersebut ?! Mungkin saja anda tahu sekilas tentang-“

“ Rigeeeeeeeeeelllll. . .Rigeeeeeeeeeellll. . . Oooo Rigel Orioniiiiiisss. . . . kau dimanaaaaa“ Teriak Dullart dari luar stadion untuk memanggil Rigel

" Itu suara temanmu ?! ” Tanya Tazuya

“ Ya ! “ Jawab Rigel dengan singkat yang langsung pergi keasal suaranya Dullart, yang diikuti oleh Tazuya dan Inuya

“ Hei !! Fyuuh. . . kamu akhirnya menemukan kami dengan cepat ! “ Sapa Rigel

“ Siapa anak-anak ini ? “ Tanya Dullart

“ Oh. Mereka adalah siswa dari SMA ini. Ini Inuya dan yang kecil ini Tazuya “ Kata Rigel sambil memperkenalkan mereka ke Dullart

“ Hai nak. Aku Dullart. Aku bukan berasal dari sini. Salam kenal “ Kata Dullart sambil memperkenalkan dirinya

“ Jadi sekarang apa yang akan kalian lakukan untuk mengalahkan makhluk itu ? “ Tanya Inuya kepada mereka

“ Kami berusaha untuk memancingnya kedermaga. Kami akan menggiringnya ke lapangan kosong didekat dermaga. Sehingga kami dapat mengalahkannya tanpa melukai penduduk lain “ Jelas Dullart

“ Aku ikut ! “ Tazuya langsung menawari bantuan kepada mereka

“ TA. . . TAZUYA ! Apa yang kau- “

“ Aku mendengar ada suara misterius yang memintaku untuk membantu kalian. Aku tidak tahu apa ini maksudnya dan aku tahu persis keterbatasan kemampuanku. Aku menawarkan ini karena suara misterius itu terus terusan memintaku untuk membantu kalian “ Jelas Tazuya

“ Suara ?!  “ Kata Rigel

Rigel benar-benar tidak percaya akan apa yang di ucapkan Tazuya tentang suara yang ia dengar untuk membantu mereka. Karena penjelasannya itu, Rigel mulai berpikir bahwa Tazuya kemungkinan besar adalah penerusnya. Inuya menjadi semakin tidak paham akan apa yang mereka bicarakan.

“Jadi. . . kamu mendengar suara misterius yang menyuruhmu untuk membantu kami ?! “ Tanya Dullart dengan kebingungan

“ Ahh. . . iya. Yang dimaksud oleh si suara itu sudah pasti adalah kalian. Suara itu terus memintaku dan disaat kalian berada disini. . . suara itu tiba-tiba menghilang. . . .aku tidak tahu kenapa “ Jelas Tazuya

“ Tidak mungkin. Kau pasti bercanda, nak. Tidak mungkin penerusku adalah anak

sekolahan sepertimu “ Kata Rigel

“ Hah ?! “

“ Penerus ? Maksudmu apa ?! “ Tanya Inuya yang semakin tidak mengerti akan apa

yang mereka maksud

“ Itu pasti suara dari Alpha El-Fighter sebelumnya. Konon, jika sang Alpha dan Beta El-Fighter sudah meninggal, roh mereka akan selalu mengingatkan kepada penerus mereka untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan saat bahaya datang disekitar mereka. Itu hanya berlaku untuk- “

“ Woooow Wooow. . . aku semakin tidak mengerti akan apa yang kalian bicarakan. Sumpah. . .aku ga ngerti “ Inuya memotong penjelasan Rigel karena ia tidak paham akan apa yang ia bicarakan

“ Oke. Kamu mau tahu kesimpulannya ? Teman kecil kesayanganmu ini adalah calon El-Fighter dan ia juga penerusku “ Jawab Rigel

“ Itu artinya aku juga penerusmu ?! Aku juga mengalami hal yang sama apa yang dialami Tazuya saat aku berusaha menghentikannya untuk mendengar suara itu “ Inuya melanjutkan perkataannya

“ Kau juga mendengarnya ?! kenapa tidak kau bilang dari tadi !“ Tanya Tazuya

“ Ehh . . . yaaaa. . . buat apa aku mendengar perintah dari suara aneh yang ada dikepalaku. Aku malah berpikir itu hanya haluanku saja “ Gerutu Inuya

Sementara itu, Rocco yang sedang memantau situasi dari kejauhan memberitahu kepada Chuckles untuk mencari Dullart dan Rigel ke SMA Internasional Shinjitsu, tempat dimana ia melempar Rigel. Disaat ingin menutup komunikasinya dengan Chuckles, Boss mereka, Ramone Grace, menghubungi melalui Biofuse-link milik Rocco dan bertanya bagaimana kinerja mereka.

“ Dia pasti menuju ketempat si Fighter yang kau lempar kesekolah itu. Cepat Chuckles ! Pergi menuju sekolah itu sebelum mereka sempat lari! “ Perintah Rocco melalui Biofuse-link  kepada Chuckles

“ Hei ! “ Ramone tiba-tiba menghubungi Rocco

“ Eh. . .Boss ? “ Rocco kaget saat Boss mereka tiba-tiba menghubunginya

“Anuuu. . . apa kabar Boss, bagaimana dengan- “

“ Jangan banyak tanya ! Bagaimana dengan misi kalian ?! “ Tanya Ramone mereka melalui pesan suara dari Biofuse-link

“ Cukup . . . lancar. Chuckles menuju sebuah sekolah karena para pengecut itu bersembunyi disana “ Jelas Rocco dengan cemas

“ Bodoh ! Kenapa dia malah bermain main dengan musuh ?! Sudah ! Habisi saja mereka, terlebih dengan si rambut perak itu! Karena dia adalah El-Fighter generasi awal dari sang generasi El-Fighter tahap Ke-3! Dengan menghabisinya, maka itu akan memancing generasinya keluar dari persembunyian! SEKARANG CEPAT LAKSANAKAN ! “

“ SIAP BOSS ! “ Kata Rocco dengan tegas

“ Chuckles! Pergi menuju sekolah sekarang, aku segera menyusul ! “ lanjutnya kepada Chuckles melalui Biofuse-link

Saat Rocco dan Chuckles pergi menuju SMA, Rigel dan Dullart terlihat masih berada dilapangan SMA Internasioanl

Shinjitsu. Rigel kemudian terdiam sesaat pasca ia mendengarkan penjelasan Tazuya dan Inuya. Raut wajahnya yang awalnya cukup datar berubah menjadi cukup cemas. Itu karena ia tidak menyangka bahwa penerusnya tidak lain ialah adalah anak sekolahan. Melihat Rigel tiba-tiba terdiam, Dullart memanggilnya dan bertanya tentang rencana mereka untuk mengalahkan Chuckles. Namun disaat Rigel ingin menjelaskannya, Rocco dan Chuckles sudah sampai kesekolah, memanggil mereka untuk keluar.

“ Hei Rigel ! “ Panggil Dullart sambil menepuk pundaknya

“ Oh . . . ya ?! “

“ Jadi tuan tadi mendengarkan penjelasan kami ?! “ Tanya Inuya yang menyadari bahwa Rigel tiba-tiba terdiam saat mendengarkan perkataan mereka

“ Tentu. Maaf . . . pikiraku tiba-tiba kosong tanpa alasan yang jelas. Tapi aku menangkap semua penjelasan kalian “ Jelas Rigel

“ Rigel, rencana kita bagaimana ?! “ Dullart kembali bertanya soal rencana mereka

“ FIGHTEEEEEEEEEEEEEEEERRRRRR. . . .KELUAR KALIAN JIKA KALIAN BUKANLAH SEORANG PENGECUT ! “ Teriak Rocco dari luar gerbang belakang Sekolah

“ Suara itu ?! “ Tanya Tazuya

“ Oh Tidak ! Jangan bilang dia . . . . “

“ Benar Dullart. Mereka kemari ! “ Kata Rigel

“ Sekarang, Apa ?! “ Inuya bertanya kepada Rigel

“Ayo. . .  kita hadapi mereka ! “

*****

Dullart, Rigel, Tazuya dan Inuya memperhatikan Rocco dan Chuckles yang masih diwujud monster mutant tikus dari belakang pintu keluar stadion muncul di gerbang belakang SMA. Rigel memberitahu Tazuya dan Inuya untuk mengikuti rencana mereka untuk memancing Chuckles dan Rocco secara terpisah. Dikarenakan Tazuya dan Inuya bisa bertarung dengan tangan kosong, Rigel mempercayakan mereka untuk menangani Rocco sedangkan mereka akan menangani Chuckles di dermaga.

“ Apa rencana anda, tuan ? “ Tanya Tazuya kepada Rigel

“ Kita akan berpencar. Apa kalian bisa mengalahkan teman manusianya yang itu ?! “ Tanya Rigel sambil menunjukan Rocco yang berada diatas kepala Chuckles

“ Tentu. Kami tadi pagi baru saja mengalahkan empat kakak kelas dengan mudah di sebuah gang. Jadi untuk mengalahkan si paman itu bukanlah masalah besar. Iya’kan Inuya “ Jelas Tazuya

“ Nadamu seolah kamu percaya bisa mengalahkannya dengan mudah “ Gerutu Inuya

“ Bagus. Berarti kalian sudah cukup jago untuk melawan manusia itu ! “ Puji Dullart

“ Sedangkan kami, akan menangangi monster itu kedermaga. Carilah tempat yang cukup jauh dari dermaga agar ! Jika kalian mengalami kesulitan dalam bertarung, pakai ini “ Rigel memberikan sebuah laser gun kepada mereka

“ Aku. . . kurasa kami tidak perlu. . .benda ini . . . “ Kata Tazuya dengan gugup dan gemetar

“ Kalau begitu biar aku saja yang memakainya “ Inuya mengambil laser gun tersebut

“ Jika selesai, kita akan bertemu didekat dermaga itu “ Pesan Rigel kepada mereka berdua

“Ya ! Kami mengerti ! “

“ Baik. Semoga berhasil. Aku percaya kepada kalian ! “

Rocco mencari mereka dengan pelacak dari Biofuse-link dari atas Chuckles. Rigel dan Dullart muncul dari belakang mereka dan mendorong Rocco turun ke trotoar. Inuya menembakkan laser gun kearah Rocco untuk memancingnya menjauh dari Rigel dan Dullart.

“ Fighteeeeeeerrrr ! Dimana kalian ?! Keluar kalian dari persembunyian karena itu akan membuat kalian akan dikenal sebagai pengecut sejati !!! “ Panggil Rocco sambil berteriak

“ Hyaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh ! “ Dullart dan Rigel muncul dari belakang dan mendorong Rocco dari atas pundak Chuckles

“ Uwaaaaaaaaaaa ! “

“ Cepat ! Sebelum identitas kalian diketahui oleh yang lain dan monster ini mengambilnya, giring manusia ini ke tempat lain ! “ Perintah Dullart kepada Tazuya dan Inuya

“ Dimengerti ! “

“ Cih ! Hoo ! Jadi kalian dibantu oleh anak anak nakal ini ! Sini kalian ! “ Rocco akhirnya mengejar Tazuya dan Inuya

“ Jangan lari kau monster jelek ! Urusan kita belum selesai ! “ Rigel membekukan kaki Chuckles denganAnthemusa untuk menghentikannya mengejar Rocco

“ Anda masih ingin menggunakan itu ? “ Tanya Dullart

“ Aku akan menggunakan Anthemusa secara hati hati agar tidak membekukan atau membanjiri kota ini “

“ Sepertinya aku juga harus berhati hati menggunakan petir-ku “ Jawab Dullart

“ Petir ?! Tunggu. . .  jadi kamu punya senjata yang bisa- Uaaah ! “ Rigel bertanya soal maksud perkataan Dullart yang membuat ia hampir terkena serangan Chuckles

“ Ya ! Tombak listrik ! Hyaaaaaaaaah !!!  “ Dullart mengeluarkan tombak listrik dari saku celananya, dan memberikan serangan kejutan ke Chuckles.

Tombak listrik ialah salah satu senjata andalan milik planet asalnya, dimana ukurannya bisa diperpanjang dan diperpendek sesuai kebutuhan. Karena Rigel cukup familiar dengan senjatanya Dullart, tiba-tiba, ide yang bagus akhirnya muncul dari kepalanya

“Keren! “

“Kelihatannya tombak itu bisa mengalirkan listrik sesuai dengan yang dibutukan oleh si pengguna. Aku pernah melihat senjata yang serupa saat aku belum menjadi Fighter. Mungkin saja. . . ya. . . itu dia ! “ Kata Rigel dalam hati sambil memperhatikan Dullart yang bertarung

“ Dullart ! Aku punya ide ! “

Tazuya dan Inuya berlari menuju gudang kosong yang letaknya tidak jauh dari dermaga. Disaat Rocco menembak

mereka dengan kesal untuk menghentikan mereka, Tazuya dan Inuya dengan santai menghindarinya dengan mengkoordinasi teknik menghindar serangan dengan mudah. Mengingat mereka cukup berpengalaman dalam berkelahi dengan kakak kelas, wajar saja kenapa mereka bisa memprediksi serangan Rocco dengan santai. Di gudang kosong, Tazuya mengambil sebuah pipa panjang besi dan menggunakannya sebagai pedang untuk menyerang Rocco, sedangkan Inuya mengambil sebuah palu sebagai persenjataannya selain laser gun dari Rigel.

“ Tangguh juga kau bocah ! Untuk anak SD seperti dirimu, kamu cukup sangar untuk

jadi mesin pembunuh !“ Puji Rocco

“ Anak SD katamu ! Aku sudah SMA dan umurku 15 tahun !!! “ Tazuya dengan kesal menyerang Rocco

“ Hyaaaaaaaaaahhhhh ! “ Inuya menyerang Rocco dari belakang , tapi berhasil dihindari oleh Rocco

“ Wooow ! Hati hati ! Kalau menggunakan palu, usahakan kamu berhati hati untuk tidak menghancurkan kepala musuhmu ! “ Rocco balik menyerang Inuya

“ Atau kau tidak bisa menikmati pertarunganmu dengan lama ! “ Lanjutnya sambil menendang Inuya

“ Makanya. . . kalau mau menikmatinya dalam jangka yang lama. Mari bertarung seperti seorang pria sejati, bukan seperti anak berandalan di jalanan” Rocco kembali melanjutkan perkataanya saat ia menempis serangan Tazuya dan melemparnya kearah peti kayu

“ Dasar ! Ternyata anda ini. . . cukup besar mulut juga rupanya. . . “ Kata Inuya berusaha ingin bangkit

“ Heh ! Kalian para anak anak nakal keras kepala juga ! Menyerah dan menangislah ! “

“ DIAM ! “ Tazuya melemparkan batu kecil kearah Rocco

“ Kau masih menantangku ! “

“ Kalau mau bertarung secara jantan, kami bisa kok ! “ Kata Tazuya dengan nada menantang

“ Nyerah dooong~ Aku malah kasian sama kamu karena kecil-kecil udah bisa menantang orang dewasa dan menjadi sok kuat. “ Ejek Rocco

Rocco dan Tazuya kembali bertarung tanpa memakai senjata apapun. Tazuya memanfaatkan ukuran tubuhnya yang kecil untuk menghindari serangan Rocco, terbukti bahwa ia sangat lincah walau tanpa senjata. Inuya melihat situasi, dia melihat sebuah gudang, ada sebuah derek yang tidak terpakai dengan sebuah peti kayu yang bergantung disana. Inuya punya ide yang bagus.

“Tazuya ! “ Panggil Inuya sambil memberi kode dengan melirik keatas

“Oh. . . oke ! “ Tazuya langsung memahami sambil melirik keatas peti yang tergantung oleh derek

Tazuya menyadari Rocco membawa pisau disaku jaketnya. Ia menendang Rocco tepat di dadanya, yang Rocco terdorong cukup keras dan pisau yang ada disakunya terjatuh. Ia menendang pisau itu kearah Inuya, dan Inuya mengambil pisau tersebut. Ia menyerang Rocco dengan pisau itu, Namun pisau tersebut hanya mengenai lengan kanan Rocco karena Rocco menggunakan kedua lengannya untuk melindungi wajahnya dari serangan Inuya.

“ Dasar anak brengsek !  Main yang benar dong ! “  Gerutu Rocco

Tazuya menyerang Rocco dari belakang, tapi bisa dihindarinya tepat waktu. Inuya bersembunyi didekat derek tersebut dan memikirkan cara untuk memanjat dan mencapai peti yang tergantung oleh derek. Sambil menghela nafas, Inuya dengan berani memanjat keatas derek dengan cepat diikuti oleh Tazuya yang memancing Rocco untuk pergi kearah derek tersebut. Disaat Inuya mencapai peti kayu yang tergantung di atas dan memberi aba-aba kepada Tazuya. Tali derek tersebut cukup kuat, dan Inuya mengalami kesulitan untuk memutuskannya. Inuya teringat dengan laser gun yang diberikan Rigel, dan yakin bahwa senjata tersebut bisa memutuskan tali derek tersebut. Melihat Rocco berada ditempat dimana peti kayu itu akan jatuh, Inuya menembak tali yang menggantung peti tersebut dengan laser gun. Seketika membuat peti itu terjatuh dan mendarat tepat diatas Rocco.

“ Apa ?! Capek ! “ Tanya Rocco

“ Ya. . . .aku. . . menyerah ! “

“ Menyerah sekarang ?! “

“ Ya. Aku menyerah ! “ Tazuya melirik keatas memberikan sinyal untuk Inuya

“ Makanya. Jadi anak itu jangan suka- AH ! “

(BRAAAAKKK !!!!!)

“Tazuya. . .Tazuya. . . kau tidak apa-apa ?! “

“Ya, hampir saja ini mengenaiku !” Gerutu Tazuya yang berusaha bangkit

“ Maaf ! Tapi syukurlah ini selesai juga “ Kata Inuya yang berusaha membantu Tazuya untuk bangkit

“Ayo cepat kita lari dari sini ! “ Tazuya mengajak Inuya untuk keluar dari gudang, meninggalkan Rocco yang tertimbun tumpukan peti kayu yang hancur berantakan.

*****

Tazuya dan Inuya berhenti disebuah gudang lain yang cukup dekat dari lapangan kosong yang berada didekat dermaga yang dimaksud oleh Rigel. Tazuya dan Inuya beristirahat sejenak sambil menunggu mereka berdua yang sedang sibuk untuk memancing Chuckles kelapangan tersebut. Saat beristirahat, Inuya masih berpikir soal apa yang dikatakan Rigel saat mereka menemukannya di belakang SMA. Mereka berdua sejenak berbicara soal masa depan, dan bertanya apakah mereka memang ditakdirkan untuk menjadi El-Fighter untuk mengubah masa depan. Ditengah percakapan mereka, Jubei menelpon mereka melalui Video Call dan bertanya tentang keberadaan mereka.

“ Kau yakin ini lapangan yang dimaksud orang itu ?! “ Tanya Inuya

“ Ya ! Kalau dilihat dari siaran langsung oleh orang yang merekam mereka, sepertinya mereka bisa mengatasi ini. “ Kata Tazuya sambil melihat siaran langsung dari smartphone

“ Mungkin kita bisa istirahat sejenak disini. Lagipula orang itu juga tidak mungkin bisa menemukan kita “ Lanjut Tazuya

“ Semoga saja “

( 3 menit kemudian )

“ Hei, Tazuya. Kamu masih ingat apa yang dikatakan oleh orang yang bernama Rigel itu “ Tanya Inuya

“ Soal El-Fighter ? “

“ Ya. Apa menurutmu. . . kita adalah calon El-Fighter yang ia maksud ? “

“ Entahlah. Aku juga tidak yakin apa maksudnya. Dan ia bilang kalau kita adalah penerusnya hanya karena kita mendengar suara aneh itu dna membantunya bertarung melawan penjahat dan monster itu “

“ El-Fighter. Fighter spesial yang ditakdirkan untuk menuntaskan misi yang diperlukan di era mana mereka tinggal. Jika kita adalah El-Fighter, apa misi yang harus di tuntaskan untuk era ini ?! “

“ Nah. Jujur sajaaaa. . . Aku tidak mau jadi El-Fighter. Karena ada banyak rencana yang kurencanakan untuk masa depan. Seperti mengambil beasiswa dan melanjutkan pendidikan di universitas. . . . seperti itulah. Nanti siapa yang akan menjaga keempat adik-adikku ?! “ Jelas Tazuya

“ Kau benar. Aku juga ingin menjadi seorang dancer terkenal. Dan bisa menguasai segala jenis teknik menari dan bisa mengkombinasikannya dengan akrobatik “ Kata Inuya

“ Tunggu. Bukannya kamu sudah resmi menjadi anggota Howling Star. Ituloh. . . kru dancer yang terkenal di Neo-Jepang yang sudah mendunia “ Tanya Tazuya

“ Iya sih. Tapi kan masih in-training. Dan ada kemungkinan besar bisa dieliminasi juga “

“ Jangan pesimis seperti itu. Tetaplah berpikir positif ! Aku yakin kamu pasti akan menjadi anggota tetap mereka “ Tazuya memberi motivasi kepada Inuya

“ Kamu sendiri. . . apa cita-citamu ? “ Tanya Inuya

“ Eeeerrr. . .Entahlah. Tapi aku berusaha ingin menemukannya di masa remajaku saat ini. Soal El-Fighter, aku yakin bukan kita yang ia maksud. Aa. . .aa. . pasti . . . orang itu hanya menjelaskan definisnya karena. .. kita tidak paham apa maksudnya“

( Smartphone Inuya berdering )

“ Oh, Jubei. Ya Jubei ? “ Inuya mengangkat panggilan dari Jubei

“ Dimana kalian ? “

“ Oh, kami. . . . melanjutkan . ..  pertarungan dengan kakak kelas tadi~ “ Jelas Inuya sambil berbohong kepada Jubei

“ Biar kutebak ! Apa kalian berkelahi di dermaga ?! “ Tanya Jubei yang familiar dengan tempat dimana mereka berada

“ Pintar sekali, Jubei !“ Gerutu Inuya

“ Yaaa. . . kami memutus untuk pergi ke dermaga karena kakak kelas itu mengerahkan banyaaak sekali teman-temannya dari sekolah. Jadi ya. . . kami menggiring mereka ke dermaga. . . dimana kami bisa memukul mereka. . .sampai babak belur “ Jelas Tazuya

“ Hah! Dasar cowok! Jika kalian selesai bergegaslah kembali. . . dilihat dari siaran langsung sepertinya pertarungan antara dua orang asing itu dan monster itu masih berlanjut. Jangan bantu mereka. . . aku bukan meremehkan kalian. . . itu karena kalian bukan Fighter. Aku tidak ingin kalian mati konyol dijalan. “ Kata Jubei

“ Iya ya. Sudah dulu ya, Bye Bye ! “  Inuya langsung mematikan Video Call-nya

“ Jubei bisa juga ya jadi cerewet “ Gerutu Inuya

“ Meh ! Namanya juga cewek “ Sambung Tazuya

Tazuya dan Inuya terdiam sesaat dan kembali membicarakan soal topik mereka sebelumnya. Tiba-tiba, saat Tazuya ingin menjawab pertanyaan yang dilontarkan Inuya, ternyata Rocco mendengar perkataan mereka. Saat mereka tidak menyadari kehadirannya, Rocco memberikan serangan kejutan kepada mereka dengan melemparkan peledak tepat didepan mereka.

“ Jadi soal Fighter ? “Inuya kembali bertanya soal topik sebelumnya kepada Tazuya

“ Hah ?! kau masih kepikiran soal tadi ?! Apa tidak ada topik lain yang bisa dibicarakan sambil menunggu mereka ?! “ Gerutu Tazuya

“ Kau yakin kita tidak bakal menjadi penerusnya ? Apa yang terjadi jika ternyata yang dikatakannya itu benar ? Apa kita bisa menghindari takdir itu ? “ Inuya melanjutkan pertanyaannya

“ Aku. . .kurang. . . HATI-HATI ! “ Tazuya menyadari ada bom tepat di depan mereka, dan menghindar dari ledakan tersebut sambil menarik Inuya

(BLAAAAARRR)

“A. . .Apa-apaan itu ?! “

“ Wah Wah wah ! Tak kusangka aku bisa menemukan kalian disini. Dan aku juga menemukan

fakta menarik bahwa kalian’lah yang disebut sebagai calon El-Fighter penerus si

rambut perak itu “ Kata Rocco berjalan sambil tertatih karena cidera yang ia

alami

“Sialan ! Lagi-lagi dia ! “ Kata Tazuya dalam hati

“Jadi kau pikir kami adalah penerusnya ?! Kau salah ! Kami bukanlah orang yang kau maksud ! “ Kata Tazuya dengan nada lantang kepada Rocco

“Jika kau sudah tahu kami bukan orang yang kau cari, pergilah! Urusan kita sudah selesai ! “ Inuya meneruskan perkataan Tazuya

“ Selesai! Kata siapa ?! Tidak adil rasanya jika hanya aku yang babak belur sedangkan kalian tidak memiliki goresan luka atau bercak darah di muka kalian ! Ayo. . .kita teruskan pertarungan kita . . . SEKARANG. . .JUGA “ Ajak Rocco kepada mereka

“ Tazuya ?! “

“ Kurasa kita tidak punya pilihan lain selain memenuhi permintaan paman gila ini“ Tazuya kembali menyetujui tantangannya Rocco

Tazuya dan Inuya melanjutkan pertarungan mereka dengan Rocco tanpa menggunakan senjata apapun. Mereka lebih banyak menghindar karena kasihan melihat Rocco yang sudah babak belur tetapi tetap ingin bertarung dengan mereka. Rocco mulai kesal dan bersiap ingin menembak mereka dengan pistol miliknya.

“ Mau berapa lama kita bermain-main seperti ini ! Bertarunglah secara. . .” Rocco tiba tiba tersungkur karena kelelahan

“ CIH ! CUKUP ! AKU SUDAH MUAK MAIN-MAIN SEPERTI INI ! ENYAHLAH KALIAN BERDUA ! “ Teriak Rocco saat ingin menembak mereka dengan pistol miliknya

Untungnya, Dullart dan Rigel berhasil datang tepat waktu, dan menolong mereka yang hampir tertembak. Rigel

menghentikan aksi Rocco dengan membekukan hampir seluruh tubuhnya.

“ Fyuuh. . .  tepat waktu “ Kata Rigel dibelakang Rocco

“ K. . . K. . .Kauuuu “ Kata Rocco yang mengigil karena seluruh tubuhnya kecuali kepalanya dibekukan oleh Rigel

“ Tuan Rigel. Apa anda dan teman anda baik baik saja ?! “ Tanya Inuya

“ Tenang. Kita berhasil menggiring teman berbulu si gila ini ketempat ini !” Jelas Rigel

“ Anak-Anak ! Oh. . syukurlah kalian baik baik saja “ Dullart akhirnya muncul

“ Lihat’lah! Si makhluk berbulu itu sama saja dengan teman kecilnya, tidak menyerah walau sudah babak belur !“ Kata Rigel sambil melihat kearah Chuckles yang sudah babak belur datang menghampiri mereka

“ Apa kami bisa membantu anda ?” Tazuya kembali menawarkan mereka bantuan

“ Tidak ada. Tugas kalian cukup mengalahkan temannya saja, sisanya biar kami yang urus disini. “

*****

Disaat Chuckles mulai sampai ketempat mereka, Rigel dan Dullart bersiap melanjutkan pertarungan mereka dengan menjalankan sebuah rencana barunya Rigel untuk menyelesaikan pertarungan. Tazuya dan Inuya menghindar dari tempat itu sesuai dengan arahannya Rigel. Rigel mencairkan es yang membekukan tubuh Rocco dan menyuruhnya untuk lari sebelum ia akan kembali dihajar habis-habisan oleh mereka berdua.

“ Kau. . . sebelum kau tidak punya kesempatan untuk lari, pergilah dari hadapan kami ! “ Perintah Rigel

Rocco dalam keadaan masih tertatih menghindari pertarungan  pasca diancam oleh Rigel. Dullart mengeluarkan senjata andalannya sebuah tombak listrik. Dengan menggabungkan kekuatannya dengan Anthemusa milik Rigel, mereka menciptakan awan gelap diseluruh kota Shinjitsu, dan tiba-tiba hujan badai datang membasahi kota tersebut.

“ Anthemusa ! Regen ! “ Rigel menciptakan hujan badai yang cukup lebat dengan Anthemusa-nya

“ Hujan ?! “ Tazuya dan Inuya melihat keatas langit saat mereka masih berlari

“ Ini buruk. Tazuya ! Ayo kita segera kembali kesekolah ! “ Ajak Inuya sambil menarik lengan Tazuya

“ Selesai sudah! “ Dullart dan Rigel mempersiapkan petir yang akan digunakan untuk menyelesaikan pertarungan mereka dengan Chuckles

“ LARI BODOH ! “ Perintah Rocco

“ HYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH “

( BLAAAAAARRRR)

Chuckles berhasil dikalahkan oleh mereka dan kembali ke wujud semula. Disaat mereka menghampirinya, Chuckles lari tunggang langsung menghindari mereka

“ ROCCO. . . TUNGGU AKUUUUU “ Teriak Chuckles sambil berlarian menghindari mereka berdua

Rigel melihat keatas langit, dan ia menonaktifkan Anthemusanya. Seketika hujan buatan Anthemusa tersebut langsung berhenti, dan awan mendung tersebut kembali membuka langit yang cerah.

“ Fyuh. . . selesai juga akhirnya “ Kata Dullart sambil menepuk pundak Rigel

“ Aku harap anak-anak tadi sudah kembali kesekolah mereka dengan aman “ Kata Rigel sambil menatap langit

“ Tadi itu memang hebat. Aku sampai tidak kepikiran bahwa tombakku bisa melakukan itu. He he he “ Jelas Dullart

“ Ya. . . Nah  . . . Ayo. . .  Kita istirahat du- “

Disaat ingin melanjutkan kata-katanya, Rigel merasakan bahwa ada seorang pria misterius berkebangsaan Amerika-Afrika datang membuntuti Tazuya dan Inuya yang berusaha kembali kesekolah mereka

“ Ce. . . CELAKA ! “  Rigel dengan panik segera berlari menyusul Tazuya dan Inuya

“ Hei ! Kau mau kemana ?! “ Dullart menyusulnya

Tazuya dan Inuya berusaha keluar dari dermaga. Tiba-tiba, sosok pemuda misterius yang terlihat di penglihatan

Rigel sebelumnya berada dibelakang mereka. Menyiapkan senjata api laras panjang dan menembak kearah mereka. Pria itu tidak lain adalah Hassan, orang kepercayaan Ramone Grace mereka yang paling tangguh dalam segala hal.

“ Aku tidak yakin kenapa tidak Rocco yang melakukan ini sendirian. Anak nakal ini kelihatannya tangguh juga, ya ! “ Kata Hassan dalam hati

“ Target terkunci ! “ Hassan menargetkan Tazuya

Tazuya dan Inuya terhenti sesaat untuk mengambil nafas mereka. Inuya merasakan ada seseorang yang mengikuti

mereka. Disaat ia melihat Hassan dibalik sebuah truk berniat untuk menembak mereka, Inuya melindungi Tazuya dengan tiarap dari tembakan milik Hassan. Rigel dan Dullart mendenga suara tembakan tersebut bergegas mencari mereka berdua.

“ A. . . Apa . . . yang. . . terjadi ?! “ Tanya Tazuya dengan ekspresi

benar-benar terkejut

“ Ada. . .ada yang berusaha untuk menembak ki- AH!“ Inuya kembali melindungi Tazuya dan menghindar dari serangan tersebut

(DUAAARRR)

“ Si. . . SIAPA DISANA ?! “ Tanya Inuya

“ Sebenarnya aku tidak ingin menembak anak-anak. Tapi karena kalian  adalah anak berandalan yang membantu El-Fighter tersebut dan membuat Rocco babak belur, kurasa aku tidak punya pilihan ! “ Hassan menunjukkan dirinya dihadapan mereka

“ Kau. . .Jangan jangan . . .  “

“ Ya. Akulah yang mengkoordinasi misi mereka dikarenakan Boss kami sedang sibuk. Rocco menyuruhku untuk menghabisi kalian karena kalian tidak lain adalah anak berandal yang membantu Si El-Fighter itu. Apa kalian adalah calon penerusnya ?! “ Tanya Hassan

“ Jangan bercanda ! Kami tidak tahu apa apa soal orang itu ! “ Kata Tazuya yang mulai cemas

“ Jadi, apa yang kalian TAHU ?! “ Hassan menembak kearah mereka

Inuya menarik Tazuya dan bergegas lari menghindari Hassan dan meninggalkan dermaga.  Hassan terus terusan menembak kearah mereka untuk menghentikan langkah mereka.

“ Kalian masih mau main-main dengan aku ! “ Kata Hassan sambil mengisi peluru senjata miliknya

“ Enyahlah ! “ Teriak Inuya sambil melemparkan peti kayu kearah Hassan

“ Dasar Bocah ! “ Geram Hassan yang berhasil menghindari lemparannya Inuya

Tazuya dan Inuya berhasil keluar dari dermaga. Mereka tidak melihat ada seorang wanita misterius yang juga salah

satu rekan kejahatan Rocco, Chuckles dan Hassan melihat mereka dari dalam mobil.

“ Mereka berlari kearah taman kota !“ Katanya sambil memberitahu Hassan melalui Biofuse-link

“ Dimengerti ! “

Hassan mengejar mereka kearah tamankota. Ia melihat Tazuya dan Inuya berhenti sesaat dan beristirahat didekat vending machine sambil beli minuman dingin karena kelelahan dan kehausan. Hassan secara diam-diam pergi kearah pohon besar didekat mereka. Baim Tazuya maupun Inuya sama sedang tidak menyadari kedatangannya. Disaat Hassan melihat mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk kembali ke sekolah, Hassan mencari kesempatan untuk menghentikan mereka berdua dengan menembak tepat dikaki Inuya.

“Akh ! “

“I. . . Inuya ?! “ Tazuya melihat kearah kaki Inuya yang berdarah

“ Cih ! Dia disini ! “

“Cepat Tazuya ! Kita harus- Akh ! “ Inuya tertembak untuk kedua kalinya tepat diluka yang ia alami, membuat ia tidak bisa berdiri karena luka yang ia alamai semakin parah

“ Kalian masih mau lari ?! Jika kau tidak ingin melihat temanmu mati ditengah jalan lebih baik menyerahlah ! “Kata Hassan sambil mengerahkan senjata kearah Tazuya

Rigel dan Dullart berhasil datang tepat waktu, menghentikan Hassan yang berniat untuk menembak kearah Tazuya dan Inuya. Tazuya masih syok apa yang baru saja mereka alami. Dullart langsung memberikan pertolongan kepada Inuya yang mengalami pendarahan cukup parah, sedangkan Rigel langsung menghajar si Hassan.

“ Jangan takut. . . Tazuya. . .temanmu akan baik baik saja “ Kata Dullart dengan nada yang lembut

“ Tazuya ?! Tazuya. . .Hei. . . Tazuya !“ Inuya menyadarkan Tazuya yang terdiam karena syok

“ Eh ? A. . . apa ?! “

“ Kamu tiba tiba bengong saat aku tertem- “

“ KAMU BAIK-BAIK SAJA ! TOLONG KATAKAN KEPADAKU ?! “ Tanya Tazuya dengan nada histeris sambil mengguncangkan tubuh Inuya

“ Ah . . . ah. . .ah . . Tazuya. . . aku baik baik saja. . . tenang. . . kamu sendiri kenapa malah tiba tiba bengong ! “

“ Maaf “ Kata Tazuya dengan berbisik

“ Tak kusangka ! Bertahun tahun kalian menyembunyikan diri kalian . . akhirnya kalian menunjukan diri kalian dihadapanku. Kalau tidak salah. . . kau ini  adalah Delta dari mereka “ Kata Hassan kepada Rigel

“ Syukurlah jika kau masih ingat siapa aku ! “ Jawab Rigel

“ Delta ? “ Kata Tazuya dalam hati

“ Setidaknya kalian juga sama seperti aku, sudah tidak lagi berjaya semenjak boss kalian yang berengsek itu sudah mati ! “ Rigel melanjutkan perkataannya

“ Aha ha ha ha ! Ya. . . 15 tahun yang lalu. . .oh ya. . .aku ingat, dimana mereka melawan boss kami di Bio-Tower. . . tapi bisa kukatakan pengorbanan yang dilakukan oleh Alpha dan Beta-mu sama sekali tidak membuatkan hasil “ kata Hassan yang sontak bikin Rigel terkejut

“ Ah ! Apa ?! Tidak mungkin ! Kau pasti. . .  “

“ Itu benar ! Boss kami sudah menjadi orang yang berbeda, dan kau pasti tidak

akan tahu seperti apa dan dimana dia “ Lanjut Hassan

Mata Rigel melebar, ia terdiam dan benar-benar marah akan apa yang di katakan Hassan. Dullart, Tazuya dan Inuya juga mendengar apa yang Hassan katakan sama sekali tidak percaya yang ia katakan kepada Rigel .

“ Apa maksudmu ? “ Inuya bertanya kepada mereka

“ Oi Rigel ! Jangan dengarkan manusia ini ! Dia hanya ingin memanasimu untukmu- “

“ Sialaan ! SIALAAAAAAAAAAAN ! “ Rigel dengan kesal menyerang Hassan dengan Anthemusa-nya,

“Dullart ! Bawa anak-anak lari ! Biar kutangani orang ini sendirian ! “ Perintah Rigel

Dullart melarikan Tazuya dan Inuya kembali kesekolah mereka. Hassan berusaha mengejar mereka, tetapi dihentikan oleh Rigel. Rigel menyerang Hassan secara membabi buta dan murka atas apa yang dikatakan Hassan.

“Kali ini aku tidak akan membiarkanmu lari ! “ Rigel membuat Hassan terjatuh, dan memojokkannya di jalan

“Dan beritahu aku dimana Boss kalian bersembunyi ! “ Tanya Rigel

“JANGAN BERCANDA ! “ Hassan menendang perut Rigel dan bergegas mengejar Dullart, Tazuya dan Inuya

“JANGAN LARI KALIAN ! “ Hassan menghunuskan sebuah serpihan kayu runcing kearah

mereka

“Cela- “

Tazuya panik, dan saat melihat kebelakang, ia melihat Dullart melindungi Inuya yang akan ditusuk oleh Hassan

menggunakan kayu runcing. Mata mereka melebar, ekspresi terkejut dan ketakutan mereka benar-benar jelas terlihat di wajah mereka karena mereka tahu bahwa Hassan benar benar ingin membunuh mereka. Dullart terjatuh, dan terluka. Tazuya dan Inuya terhenti untuk menyelamatkannya. Hassan mengejek pengorbanan Dullart dan mengatakan bahwa pengorbanannya tidak akan membuatkan hasil sama seperti apa yang dialami oleh Alpha dan Betha El-Fighter sebelumnya.

“Tak kusangka kau rela mengorbankan dirimu untuk anak-anak nakal yang tidak kamu kenal ini ?!. Sia sia saja ! Pengorbananmu akan jadi sia sia sama seperti mereka ! “

Inuya menghajar balik Hassan walaudalam keadaan terluka di kaki kanannya. Tazuya masih terdiam dan terkejut akan apa yang baru saja mereka alami. Ia kemudian teringat akan kejadian dimana ada seseorang yang melindunginya saat Tazuya dan Inuya masih SMP disaat mereka diserang orang tak dikenal di pinggiran sungai. Orang itu tidak lain adalah mantan guru SD-nya Tazuya saat ia masih sekolah di akademi olahraga, dan ia bernama Gaku.

“ Maafkan aku. . . Tazuya. . . . “ Kata Gaku

Kemudian, Tazuya teringat dimana ibunya melindunginya dari pemuda misterius yang menggunakan mantel coklat

dengan topi debri, yang ingin menembak kearahnya. Ibunya terlihat berusaha melawan orang tersebut, menyuruh Tazuya untuk lari dan memanggil ayahnya untuk membantunya.

“ Lari Tazuya ! Cepat lari dan panggil ayah ! “

Ingatan itu berakhir dimana orang itu mengejar Tazuya dan berusaha untuk menembaknya, dan terlihat ibunya

melindungi Tazuya dengan memeluknya dari orang tersebut, yang menyebabkan ia tewas di tempat sedangkan Tazuya mengalami cidera kepala yang membuat ia tak sadarkan diri selama 3 hari.

“ Tazuya . . . . “ Panggil Inuya sambil menghajar Hassan

“ Nak  . . . Tazuya. . .  “ Panggil Dullart yang berbaring di sampingnya

Tazuya kemudian teringat dimana ia berusaha menyelamatkan adik termudanya yang bernama Shinore dari tangan

penculik. Disana, Tazuya yang saat itu berusia 10 tahun dipukul menggunakan

palu dan mengancam akan membuat mereka menderita jika ia melawan. Tazuya teringat

ada suara yang membisikannya

“ Kau tidak ingin ini terjadi lagi . . . . “

“Berdirilah ! Dan bunuh orang itu ! “

“Berdiri ! Jangan jadi pengecut ! Kau bukan lagi bocah ingusan polos yang bisa menangis saat dalam masalah ! Kau pernah membunuh penjahat ! Lakukan itu lagi jika kau tidak ingin temanmu dalam masalah “

“ Lawan ?! “ Bisik Tazuya dalam hati

“ Bukan ! Bunuh penjahat itu ! “ bentak suara misterius itu

“ Bunuh dia dan selamatkan yang lain ! “

Tazuya terdiam dan gemetar, dan matanya melebar dengan tatapan kosong menatap Inuya dan Hassan. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Rigel yang mencari keberadaan mereka merasakan sensasi yang luar biasa di tempat dimana Tazuya dan Inuya berada. Saat merasakan sensasi itu, ia bergegas untuk ketempat mereka.

“ Sensasi ini. . . jangan jangan. . . .” Kata Rigel dalam hati

Inuya mulai kelelahan dan dikalahkan oleh Hassan. Disaat Hassan mengangkatnya dengan mengambil kerah bajunya, Tazuya akhirnya mulai berdiri, bersiap untuk membalas apa yang telah diperbuat oleh Hassan kepada mereka.

“Kuat juga kau. Dari penampilanmu kau terlihat seperti Alpha El-Fighter yang pernah kami hadapai 15 tahun yang lalu, apa kau adalah kerabat dekatnya?!” Tanya Hassan kepada Inuya

“ Cih ! “

“ Aku juga cukup takjub denganmu. Karena kau masih bisa bertarung walau aku sudah menembakkan kakimu sebanyak 2 kali di posisi yang sama. Kelihatannya kau bukan sembarang manusia normal! Baiklah ! Kurasa kau dulu yang akan kuhabisi karena kaulah yang membuat Rocco pincang dan babak be-“

“ DIAM KAU ! “ Teriak Tazuya

“ Hah ? “

“ Jangan harap aku akan membiarkanmu bisa lolos dalam keadaan utuh ! “ Ancam

Tazuya dengan tatapan yang tajam ke Hassan, bersiap untuk bertarung melawannya

“ Apa ini ? Aku merasa perasaan kuat dalam diri Tazuya yang bertekat kuat untuk mengalahkan orang ini. Ini sangat berbeda. . . ini. . .berbeda dari sebelumnya. . .” Kata Inuya dalam hati sambil berusaha menolong Dullart

Tazuya menyerang Hassan dan melepaskan senjatanya. Hassan dengan senyum di wajahnya berusaha menyerang Tazuya dengan sebilah pisau. Tazuya dengan mudah berhasil menghindari serangan tersebut, yang membuat Hassan sedikit kewalahan untuk melawannya. Hassan menyadari Tazuya cukup berbeda saat melihat dari serangannya. Mereka melanjutkan pertarungan mereka, sedangkan Inuya yang mengevakuasi Dullart di dekat gang kecil bergegas untuk membantu Tazuya untuk melawan Hassan.

“ Tuan, anda tunggu disini. Aku yakin orang yang bernama Rigel itu pasti akan menemukanmu disini. Aku. . . akan pergi menyelamatkan Tazuya ! “ Kata Inuya yang segera menuju ketempat Tazuya

“ Mereka anak-anak yang tangguh “ Kata Dullart dalam hati

Inuya dan Tazuya bertarung melawan Hassan. Hassan berusaha untuk menusuk Inuya dengan pisau, untungnya Inuya dengan cekatan menghindari serangannya dan menggunakan pisau itu sebagai senjata pendukungnya. Inuya menyadari Hassan menggunakan Biofuse-link yang sama seperti Chuckles, meminta Tazuya untuk menendang benda itu dan menghancurkannya sebelum ia menjadi monster raksasa dan mengalahkan mereka.

“ Tazuya. . . Tendang itu ! “

“ HYAH ! “ Tazuya menendang Biofuse-link dari tangan Hassan dan memecahkannya dengan menginjaknya

“ SIALAN KAU !  “

Rigel berhasil menemukan Dullart dan bertanya dimana Tazuya dan Inuya. Rigel mengobati pendarahan Rigel dengan merobek lengan bajunya, dan memintanya untuk bisa menahannya.

“ Tolong bertahanlah ! Ini setidaknya akan menahan pendarahanmu ! “

Mereka pergi ketempat dimana Tazuya dan Inuya bertarung. Di sana, Mereka melihat Tazuya dan Inuya masih bertarung dengan Hassan. Rigel merasakan adanya Aura kuat berada di sekeliling mereka. Disaat mereka mensinkronisasikan gerakan penghabisan mereka untuk menyelesaikan pertarungan, Rigel akhirnya percaya bahwa Tazuya dan Inuya adalah penerusnya sebagai El-Fighter.

“ Kamu mau tahu, Dullart. Aku bisa merasakan sensai yang kuat disekitar mereka “ Kata Rigel

“ Apa kau yakin anak-anak yang baru kau kenal ini adalah . . . “

“ Sudah pasti. Sepertinya ini sudah takdir mereka untuk menjadi penerusku “ Kata Rigel

“ Apa yang akan kau lakukan setelah bertemu dengan mereka ?! “  Tanya Dullart

“ Aku sudah pasti akan menjadi gurunya. Aku akan membimbing mereka sampai mereka

siap untuk menjadi El-Fighter “Lanjut Rigel disaat yang bersamaan,

Tazuya dan Inuya sama-sama meninju Hassan dengan kuat, yang membuat mereka berhasil mengakhiri pertarungannya dengan sempurna.

“ Kalian memang hebat “ Gumam Rigel dalam hati

*****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!