NovelToon NovelToon

Dendam Dan Benci Berubah Cinta

bab 1

Disebuah sekolah elit SMA Dirgantara, tampak seorang cowok dengan tinggi 175 cm berkulit putih dan berpenampilan agak lusuh sedang berjalan dengan tergesa -gesa. Hari ini dia mendapat tugas dari bu Yuli untuk mempersiapkan alat-alat praktikum kimia. Cowok itu adalah Rega,dia terlambat karena sepeda motor tuanya tiba-tiba mogok sehingga dengan terpaksa melanjutkan dengan berjalan kaki. Saat masih berjalan dengan langkah yang lebar tiba-tiba

"Bugh"

Rega menabrak Piran hingga minuman coklat yang dibawa Piran tumpah kebajunya. Dengan muka memerah Piran menatap siapa orang yang sudah berani berbuat ulah padanya.

"Hei punya mata nggak sih loe! Jalan pakai nabrak gue segala. Ihh ini apalagi!" Piran tampak jijik dengan bajunya sekarang.

"Maaf Mbak saya nggak sengaja," kata Rega meminta maaf sambil membantu Piran untuk berdiri.

"Heh nggak usah pegang-pegang! Jijik tau! Huuh loe pikir dengan minta maaf sama gue, masalah selesai gitu aja."

"Sekali lagi saya minta maaf dan saya akan bertanggung jawab." Rega menjawab sambil masih menundukkan kepalanya.

"Bagus deh kalau loe sadar diri! Gue mau ketoilet bentar dan loe tunggu sini. Awas kalau loe sampai berani kabur!"

Piran segera ketoilet untuk mengganti baju seragamnya yang lain. Setelah selesai dengan urusannya, Piran segera menghampiri Rega dengan membawa baju seragamnya. Bibirnya tampak tersenyum jahat membayangkan ide untuk memberi pelajaran pada orang yang sudah berani berulah kepadanya. Piran segera melempar baju kotornya ke Rega.

"Loe mau gue maafin kan? Sekarang loe jilatin tu bekas tumpahan coklat dibaju gue!" Piran berkata sambil menyilangkan tangan didadanya.

"Saya tulus minta maaf tapi kenapa sepertinya kamu berniat menghina saya?" Rega berkata dengan wajah memerah.

"Heh orang miskin kaya loe emang pantesnya dihina! Kalau loe nggak mau nglakuin, gue bakal bikin loe didepak dari sekolah hari ini juga!" Piran mulai mengancam Rega.

Rega terhenyak mendengar ancaman Piran. Lebih baik dia dipermalukan seperti anjing daripada harus dikeluarkan dari sekolah ini yang akan membuat ayah ibunya kecewa.

Dengan berat hati, Rega mulai menjilati sisa coklat dibaju Piran. Piran tersenyum bahagia dan dia mulai memanggil para siswa disekitarnya.

"Woew semuanya lihat sini deh! Lihat tuh ada temen miskin kita yang belum pernah ngrasain minuman coklat mahal. Liat tuh sampai baju gue dijilatin dah kayak anjing saking pengennya," ujar Piran mulai beraksi.

"Hahahahaha..." Semua orang pun menertawakan Rega.

Untung saja keterlambatan Rega hari ini bisa dimaafkan bu Yuli, jadi dia masih bisa mengikuti pelajaran.

Pulang sekolah Rega berjalan kaki menuju bengkel untuk mengambil motornya. Cuaca yang panas menimbulkan keringat didahi Rega. Saat sedang asyik berjalan, tiba-tiba ada suara klakson yang terus berbunyi. Karena penasaran, Rega pun berhenti dan menoleh kearah jalan. Tampak sebuah mobil mewah berwarna merah dengan pengemudi seorang gadis cantik yang menampilkan senyum jahatnya.

"Hey ngapain loe jalan kaki? Nggak punya duit ya buat naik angkot?" kata Piran mengejek.

"Saya ada uang, lagian mau jalan kaki atau naik angkot itu terserah saya."

"Hahaha...orang miskin sombong juga loe! Nih duit buat naik angkot mumpung gue lagi baik hati." Piran berkata seperti itu sambil melempar uang sepuluh ribu kearah Rega lalu melajukan kembali mobilnya. Rega mengepalkan tangan menahan amarah karena hari ini, dua kali Piran menghina dan mempermalukannya didepan umum. Rega pun mengambil uang itu dan berniat suatu hari nanti uang itu akan kembali kepada pemiliknya dengan cara yang hina.

Sampai dirumah, Rega segera menuju kamarnya. Kamar yang sederhana dengan tempat tidur kecil,almari baju dan meja untuk Rega belajar. Diambilnya kaos oblong warna putih dan celana kolor pendek untuk pakaian ganti. Rega masuk dapur dan mendapati ibunya sedang menyiapkan makan siang.

"Assalamualaikum Buk! Masak apa nih Buk?"

"Waalaikumsalam Re. Ayo nak sini duduk makan siang sama Ibu. Ibu udah masakin orek tempe sama telur dadar kesukaanmu."

Dengan mata berbinar dan perut yang lapar Rega segera duduk dan mengambil piring untuk makan. Selesai makan Rega segera membersihkan alat makannya.

Rega berjalan kewarung pak Hadi untuk bantu-bantu jualan mie ayam. Upahnya lumayan untuk tambahan membeli buku buku dan ditabung untuk kuliah nanti. Rega bercita -cita bisa melanjutkan kuliah supaya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik sehingga bisa sedikit menaikkan derajat keluarganya.

Sampai diwarung pak Hadi, Rega segera memulai pekerjaannya mencuci mangkuk-mangkuk bekas mie dan gelas-gelas minuman. Selesai mencuci Rega masuk kewarung depan untuk ikut melayani pembeli.

"Permisi Mbak, mau pesen mie ayam apa bakso?"

"Ehh Abang ganteng! Kita berdua pesen mie ayam sama es teh 2 porsi ya!" jawab seorang pelanggan dengan centilnya.

Pak Hadi sangat menyukai Rega karna dia rajin dan baik dan tentunya wajah tampan Rega yang membuat pelanggan mienya makin banyak terutama kaum hawa. Tidak terasa sudah jam 5 sore,Rega pun segera beres-beres warung.

"Rega ini buat kamu, makasih ya udah bantuin Bapak," kata pak Hadi sambil memberikan Rega upah.

"Makasih ya Pak, kalau gitu saya pulang dulu,"ucap Rega berpamitan lalu menyalami pak Hadi.

Sementara itu disebuah rumah mewah, Piran sedang duduk santai didepan tv sambil memakan beberapa camilan. Saat sedang asik nonton tv tiba-tiba hpnya bergetar.

Drrrtttt

"Hallo! Kenapa sil telfon? gue lagi asik nonton film nih."

"Ahh loe ni! Besok pulang sekolah ke mall yuk nyari kado buat Mona."

" Oke deh! Sekalian gue mau nyari baju buat acara partynya Mona diclub."

"Iya-iya, dandan yang cantik loh! Nanti disana ada Vino juga hehe... ya dah gue tutup ya!"

Piran pun menutup telfonnya lalu beranjak naik kekamarnya karna matanya sudah terasa berat.

Keesokan paginya, Rega sudah bersiap- siap berangkat kesekolah bersama bapaknya karena bapak Rega adalah seorang tukang kebun disekolah tempat Rega menimba ilmu. Sesampai disekolah, Rega segera menuju kelas untuk menaruh tasnya. Setelah selesai dia langsung menemui bapaknya untuk membantu pekerjaan sebelum kelas dimulai. Lagipula kemarin bapaknya baru sembuh dari sakit jadi dia ingin sedikit membantu.

Rega berjalan menuju toilet karena disana biasanya menjadi tempat pertama yang akan dibersihkan.Rega melihat bapaknya yang tengah menyiapkan alat-alat kebersihan.

"Pak,aku bantuin ya mumpung belum masuk kelas," Rega berkata sambil meraih sikat untuk membersihkan lantai kamar mandi.

"Nggak usah Nak nanti baju kamu jadi kotor dan basah! Lagian Bapak udah nggak apa-apa," kata pak Yanto mencoba menolak bantuan Rega.

"Udah Pak tenang aja! Ya udah aku bersihin wc dulu yah."

"Ya udah kalau gitu Bapak bersihin kaca ruang kelas dulu," pak Yanto berkata sambil meninggalkan Rega.

Piran tampak tergesa -gesa menuju toilet sambil menahan perutnya yang tiba-tiba terasa mulas. Sampai ditoilet, Piran langsung masuk dan tidak menghiraukan tulisan dipintu yang menandakan kalau toilet sedang dibersihkan. Begitu ingin memasuki salah satu pintu toilet, Piran kaget karna ada seorang cowok sedang jongkok didalam sambil menyikati lantai.

"Heh siapa loe berani masuk toilet cewek?"

Rega yang kaget dengan suara teriakan itu langsung menoleh kebelakang.

" Hah loe lagi! Ngapain lo disini?" bentak Piran.

" Sa... saya lagi bersihin toilet lagian bukannya tadi didepan udah dikasih tulisan," ucap Rega mencoba membela diri.

"Cepetan loe keluar! Perut gue udah mules nih," Piran berkata sambil memegangi perutnya yang sakit.

"Kamu kan bisa pakai toilet lainnya! Jangan-jangan perut kamu sakit karna kamu kena karma gara-gara kemaren kamu bully saya,"jawab Rega dengan tatapan tajam.

" Brengsek loe ya berani bicara kurang ajar sama gue. Rasain nih!" kata Piran yang lansung mengambil ember yang berisi air kotor lalu disiramkan ketubuh Rega.

Byuurr....

Tubuh Rega langsung basah kuyup.

"Rasain tuh makanya jangan macem macem loe ama gue! Sekali lagi loe resek ama gue, gue Piranita bakal bikin loe dikeluarin dari sekolah ini."

Piran pergi dan membanting pintu dengan keras. Rasa sakit perutnya seolah -olah hilang akibat emosi.

Rega yang emosi karna diguyur air langsung menendang ember yang ada didepannya.

"Gila.. bener-bener cewek gila loe Piran! Ini udah yang kesekian kalinya loe ngrendahin gue. Inget ya gadis angkuh, gue bakal bikin perhitungan sama loe." Rega memaki -maki Piran yang sudah pergi.

Setelah tenang Rega segera melanjutkan tugasnya. Diapun terpaksa mengganti seragam osisnya dengan baju olahraga yang dia simpan diloker. Rega memasuki kelas yang sudah penuh dengan para siswa. Dina yang melihat Rega mengenakan baju olahraga tampak mengernyitkan dahinya.

" Loe kenapa Re kok pakai baju olahraga?" tanya Dina merasa heran.

"Nggak apa-apa kok Din, cuman tadi baju gue basah tadi nggak sengaja gue kepleset ditoilet yang lantainya basah. Ya udah deh baju gue jadi ikutan basah." Rega pun memberi penjelasan yang tidak sesuai fakta karna walaupun Dina temannya dia tidak mau terlihat menyedihkan didepan Dina.

"Makanya hati-hati, tapi badan loe nggak pegel atau gimana gitu?" tanya Dina khawatir.

Rega pun menjawab hanya dengan gelengan kepalanya sambil menampilkan senyum tipisnya. Rega bersyukur disekolah ini Dina mau menjadi temannya. Walaupun tidak terlalu cantik, tapi Dina sangat baik dia mau berteman baik dengan Rega tanpa melihat status sosialnya.

"Ehmmm Re pulang sekolah temenin gue makan yuk ntar gue traktir deh. Soalnya hari ini gue ultah jadi gue mau ngrayain sama loe." Dina memohon sambil menggoyang -goyangkan lengan Rega.

" Kok loe nggak ngomong gue sih Din, kan gue bisa cari kado buat loe."Rega tampak kecewa karna dia tidak tahu kalau temannya tengah berulang tahun.

"Udah nggak apa-apa gue nggak mau kado! Yang penting hari ini loe mau nemeni gue makan gue udah seneng,"jawab Dina sambil tersenyum manis.

Pulang sekolah, Rega dan Dina berjalan beriringan menuju parkiran. Saat sampai diparkiran mereka berpapasan dengan Piran. Rega tampak cuek saat akan membuka pintu mobil Dina.

"Eh mau kemana kalian berdua? Mau kencan ya? Heh kalau mau jalan ama cewek mandi dulu biar nggak bau air pel hahahaha." Piran pun tertawa dan diakhiri senyuman sinis sambil masuk kemobil meninggalkan mereka mereka berdua.

"Udah Re nggak usah diladenin yuk buruan udah laper nih." Ajak Dina.

Rega hanya menganggukkan kepalanya sambil masuk kemobil.

Mereka menikmati perjalanan sambil mendengarkan musik. Rega tampak melamun sambil melihat kearah kaca mobil.

"Hemm...loe lagi mikirin apa sih Re?" Dina memulai pembicaraan.

"Nggak mikirin apa-apa kok Din! Oh ya kita mau makan dimana?"

"Ada deh pokoknya gue jamin loe nggak bakal nyesel."

Setelah dua puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mobil Dina masuk keparkiran Der Resto. Dina memilih restoran ini karena resto ini bernuansa alam.

Didalamnya terdapat banyak gazebo untuk tempat makan para pengunjung dan ditengah- tengahnya terdapat danau mini buatan yang menambah kesan sejuk. Mereka segera memilih gazebo nomor 10 . Seorang waitres menghampiri mereka lalu memberi buku menu.

"Loe mau pesen makanan apa Re?" tanya Dina sambil membaca buku menu.

"Gue samain loe aja deh Din, apa aja gue mau kok."

"Oke deh .Ya udah Mbak saya pesen nasi,ayam bakar, kentang goreng sama sup jamur trus minumnya orange juice masing masing dua porsi Mbak."

Waitres segera mencatat pesanan Dina lalu pergi.

" Met ultah ya Din, moga loe sehat terus dan apa yang menjadi harapan loe bisa terkabul."

"Amin,makasih ya Re buat doanya dan gue berharap kita bisa lulus dengan nilai yang memuaskan,"kata Dina sambil menggenggam erat tangan Rega.

Rega yang kaget pun langsung menarik tangannya dan suasanapun menjadi canggung.

"Sory Re gue nggak maksud apa-apa. Mungkin gue terlalu seneng aja," kata Dina mencoba memberi penjelasan padahal sebenarnya dia senang bisa berdua dengan Rega.

Tiba-tiba waitrespun datang membawa makanan dan mulai menyajikannya diatas meja. Mereka pun segera menyantap hidangan karena perut mereka juga sudah lapar sejak tadi.

Bersambung...

bab 2

Piran sedang bersiap-siap berangkat ke club. Dipakainya gaun selutut warna hitam yang baru dibelinya tadi siang. Rambutnya dibiarkan tergerai dan hanya dihiasi capitan rambut warna pink. Setelah siap Piran segera melangkah turun dibawah sudah ada Silvi dan mamanya yang sedang menonton tv.

"Mama, Piran sama Silvi berangkat dulu ya."

" Oke sayang hati-hati yah! Salam Mama buat Mona."

"Oke Mamaku sayang." Merekapun berpamitan setelah mencium tangan Rani.

Silvi segera melajukan mobilnya menuju club milik sepupunya Mona. Piran pun tidak memberitahu mamanya karna pasti tidak akan diijinkan memasuki tempat seperti itu.

Perlahan mobil Silvipun masuk kearea parkir nineclub.

Mereka berdua pun turun sambil membawa kado masing masing di

tangan mereka. Begitu masuk mereka langsung disuguhi lampu yang berkerlap-kerlip serta dentuman musik yang memekakkan telinga.

Terlihat seorang gadis bergaun merah menghampiri mereka.

"Hey kalian gue tunggu juga dari tadi! Lama banget tapi thanks ya udah dateng," ujar Mona lalu memeluk mereka.

" Nih nungguin Piran lama banget dandannya." Protes Silvi.

"Yeyy biarin aja ! Ini Mon kado buat loe met ultah ya moga semua harapan loe terkabul," kata Piran lalu menyerahkan kadonya.

" Yey ap ni isinya yang pasti kado dari loe pasti nggak akan mengecewakan. Makasih ya Pir."

" Ni Mon kado dari gue met ultah juga moga cowok inceran loe berhasil loe gebet."

"Huu enak aja loh! Makasih ya Silvi buat kadonya."

"Ya udah yuk kemeja gue." Ajak Mona yang langsung diikuti Piran dan Silvi.

Mereka bertiga pun langsung menuju meja . Makin lama makin banyak teman teman sekolah yang datang dan Mona sudah membooking tempat ini jadi tidak ada orang luar demi kenyamanan acara.

****

Disebuah rumah sederhana tampak Rega sedang mencoba baju barunya sambil berdiri didepan cermin.

Ya Dina sengaja membelikan baju dan jaket baru untuk Rega guna menghadiri pestanya Mona malam ini.

Setelah selesai mematut dirinya didepan cermin Rega pun keluar dengan kemeja merah maroon yang dipadukan dengan jaket hitam dan celana jeans berwarna senada.

" Gimana Din gue cocok nggak pakai baju ini?"

"Cocok banget Re loe kelihatan ganteng maksimal," jawab Dina dengan raut kekaguman melihat Rega.

"Ah loe bisa aja Din btw makasih ya buat bajunya yah walaupun sebenarnya gue males dateng keacara begituan."

"Alah ya udah yuk berangkat loe yang nyetir yah."

Rega hanya menganggukkan kepalanya dan merekapun berangkat setelah berpamitan dengan orang tua Rega. Setelah duapuluh menit perjalanan merekapun akhirnya sampai.

Disebuah meja nomor satu tampak Piran sudah agak sempoyongan sambil meliuk -liukkan tubuhnya mengikuti irama musik. Ditengah keasyikkannya berjoget tiba tiba pundaknya ditowel towel Sivi.

"Ish apaan sih loe Sil gangguin orang lagi asyik aja."

" Eh liat tuh cowok yang kemaren nyari gara-gara sama loe dateng tuh sama Dina."

Piran pun mengarahkan pandangannya kesamping dan terlihatlah Rega dengan tampilan yang berbeda.

"Iya Pir kalau diperhatiin bener'bener sebenarnya si Rega ganteng loh," jawab Mona ikut menimpali.

" Ya elah model kayak gitu aja lo bilang ganteng! Udah ah gue pusing banget ni mau ketoilet gue."

Dimejanya Rega terlihat tidak begitu menikmati acaranya dia hanya menikmati camilan dimejanya guna mengusir rasa bosan.

"Rega gimana kalau kita turun kebawah joget bentar biar loe nggak bosen." Tawar Dina agak ragu karena sudah pasti Rega akan menolaknya.

"Nggak ah Din! Ehmm gue ketoilet dulu ya." Pamit Rega dan berlalu pergi.

Saat sudah sampai ditoilet Rega pun melempar bekas botol minuman yang sudah habis tapi naas lemparan botolnya mengenai seseorang yang tiba-tiba keluar dari pintu dan

Pletakk

" Auww jidat gue sakit" erang Piran sambil mengusap -usap keningnya.

" Ehh sorry saya nggak sengaja."

Piran pun menoleh kesamping berniat memaki orang yang membuat dahinya sakit.

" Hah loe lagi loe lagi seneng banget sih loe bikin masalah sama gue,"teriak Piran.

" Mmaaf kan tadi udah bilang saya nggak sengaja."

Piran pun berjalan sempoyongan mendekati Rega.

"Lagian ngapain loe disini nggak pantes tau nggak! Trus nih baju bagus dapet dari mana? Nyolong di mall kan?"

Rega yang tidak terima dengan segala hinaan dan tuduhan dari Piran pun mengepalkan tangannya didepan wajah Piran. Piran yang kagetpun langsung mundur sedikit.

"Napa loe marah nggak trima ! Berani loe mau mukul gue!" Tantang Piran lalu pergi meninggalkan Rega dengan langkah yang sempoyongan.

Mata Rega memerah lalu secepat kilat dia menarik tangan Piran dan menyudutkannya ke tembok.

" Sepertinya mulut pedas kamu ini harus diberi pelajaran biar kata'kata yang keluar dari sini tidak menyakiti orang lain." Rega menatap tajam Piran.

" Lepasin gue lagian yang gue ucapin itu emang kenyataan jadi loe nggak perlu sakit hati."

Rega yang semakin geram pun langsung mencium bibir Piran.

Piran hanya memelototkan mata karna kaget dan tiba-tiba tangannya terangkat keatas berniat menampar Rega.

Rega yang menyadari itu langsung menahan tangan Piran.

"Gunakan juga tangan kamu dengan baik. Ini untuk membayar bibir kamu yang sudah saya cium," kata Rega sambil menyelipkan uang sepuluh ribu yang pernah dilemparkan Piran dulu.

Rega pun melepas tangan Piran lalu pergi begitu saja meninggalkan Piran yang sedang diliputi amarah.

Rega yang sudah sampai dimejanya langsung duduk dengan wajah kusam. Dina yang melihat raut muka Rega yang gusar jadi penasaran.

" Rega loe kenapa kok kayak bete gitu mukanya?"

"Gue nggak apa-apa kok Din. Balik aja yuk Din kayaknya gue agak pusing," kata Rega sambil memegang kepalanya.

" Ya udah kita pulang aja kalau loe emang ngrasa sakit." Dina mengambil tasnya lalu pergi keluar dengan Rega.

bersambung....

Hei readers ini author kasih visualisasinya Piran sama Rega. Semoga pilihan author sesuai dengan imajinasi kalian ya!

Piranita Ayu Winata

Rega Putra Pratama

bab 3

Brak!

Piran membuka pintu kamar dengan keras lalu melemparkan tasnya kesembarang arah. Piran berlalu kekamar mandi dan mencuci mulutnya. Dia memperhatikan wajahnya dikaca wastafel.

"Nyebelin banget sih ciuman pertama gue malah diambil sama sicupu Rega.

Awas aja gue bakal bikin hari-hari loe disekolah tidak menyenangkan." Piran berbicara sendiri sambil menatap cermin.

Piran melepas pakaiannya lalu mandi tubuhnya terasa lengket dan bau alkohol.

Piran keluar dari kamar mandi lalu menuju lemari mengambil piyamanya dan berlanjut tidur.

****

Rega berangkat sekolah sendiri karena tadi dia bangun kesiangan.

Setelah turun dari angkot Rega berjalan kaki menuju jalan masuk sekolah.Rega berjalan agak hati-hati karna terdapat beberapa genangan air sebab hujan turun subuh tadi.

Dari arah belakang tiba'tiba sebuah mobil berjalan cepat sehingga mencipratkan genangan air ketubuh Rega.

Rega yang kaget pun melihat kearah mobil dan itu adalah mobil Piran.

Piran pun menghentikan mobilnya. Senyum kemenangan tersungging dari bibirnya.

Rega cepat cepat menghampiri mobil Piran yang berhenti.

"Heh keluar kamu! Kamu nggak lihat apa kalau ada genangan air?"

"Lihat kok kan gue emang sengaja. Gue sengaja memperlambat loe biar loe telat trus dihukum deh," kata Piran senang sambil bertepuk tangan.

Rega membuka pintu mobil Piran dan masuk dengan cepat.

"Heh ngapain loe masuk mobil gue?"tanya Piran panik.

Tanpa menjawab pertanyaan Piran,Rega langsung membuka baju seragamnya yang kotor lalu mengusap- usapkan kebaju seragam Piran.

" Ihh ngapain sih loe Re jauhin tangan loe dari gue." Piran berusaha menghalau tangan Rega.

" Nih rasain nih!" Rega tersenyum senang bisa membuat baju Piran jadi kotor.

"Kalau gini kan kita jadi sama-sama kotor,sama-sama telat dan sama-sama dihukum,"kata Rega sambil memakai bajunya kembali.

" Nyebelin banget sih loe jadi orang udah sana cepetan keluar!" kata Piran lalu mendorong-dorong bahu Rega agar keluar dari mobilnya.

"Nggak usah pegang-pegang ini saya juga mau keluar," kata Rega lalu keluar dan berlalu menuju gerbang sekolah.

****

Akhirnya Rega dan Piran dihukum membersihkan gudang peralatan olahraga.

"Ini semua gara'gara loe gue jadi kena hukuman."

"Kok bisa karna saya bukannya kamu yang mulai duluan. Udahlah nggak usah ngeluh terus mending cepet diselsein biar bisa ikut jam pelajaran berikutnya."

"Loe aja yang kerjain gue mah ogah."

"Kamu itu juga dihukum jadi jangan mau enak sendiri atau kamu mau saya mengulangi hal semalam!" bentak Rega karna bosan mendengar keluhan Piran.

Kurang ajar dia berani bentak gue. Ya udahlah ikut ngerjain aja daripada dicium lagi ama dia bisa kena virus nanti.

Gumam Piran dalam hati sambil tangannya mengelap bola.

Selesai melaksanakan hukumannya Rega kembali kekelas dengan memakai baju yang masih kotor.

Dina yang melihatpun langsung menghampiri Rega.

"Re kekantin yuk pasti loe jadi laper habis bersihin gudang."

"Nggak usah Din lagian gue udah bawa bekal kok."

"Ya udah kalau gitu gue nggak jadi kekantin deh gue temenin aja loe disini."

Rega pun hanya menganggukkan kepalanya lalu mengeluarkan bekalnya yang ternyata berisi jamur dan sosis krispi.

"Ibu bawain banyak nih kita makan bareng bareng yah."

Dina pun mengangguk senang bisa makan sepiring berdua dengan Rega.

Ditengah canda tawa mereka ternyata ada seorang yang menatap sebal melihat keakraban mereka.

bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!