aku seorang yatim piatu ,nama ku Ayristiana .Semua orang memanggilku Ay ,aku bekerja hanya sebagai pelayan restoran. Aku menikah dengan orang yang sangat aku cintai ,kami jatuh cinta saat pandangan pertama. Namun perjalanan cinta mereka tak semulus apa yang di harap kan.
Perjuangan yang dilakukan fai dan ayris tidak lah mudah ,perbedaan antara mereka yang terlalu banyak menjadi penghalang untuk menuju jenjang yang lebih lagi.
" Mas, apa kau yakin akan menikahi ku ?"tanya ayris.
" Yakin sayang ,mas mencintai mu .Cinta mas sampai akhir hidup mas ." kata-kata Fai meyakinkan ayris membuat nya tersenyum .
"Bagaimana dengan kedua orang tua mas ?.
ay tak mau menikah tanpa restu kedua orang tua . Mas kan tahu kalau Ay bukan orang berada ? tak ada orang tua lagi ." airmata yang hampir menetes mengingat kehidupan dan kedua orang tua nya .
" hei ,,,,,sayang .jangan menangis ,mas menerima keadaan mu seperti apapun .Kamu tahu mas juga bukan orang kaya tersenyum lah ! " Direngkuh tubuh ay ke dalam pelukan nya.
Mereka seakan lupa jika sore telah menyapa bumi semakin gelap .
Fai pun lalu mengantar ay pulang ke kos nya setelah itu fai pun pulang ke rumah nya sendiri dimana ia tinggal dengan ibu dan adik nya .
" Bagaimana ? apa ay setuju menikah denganmu ?" tanya ibu fai menyambut kedatangan anak lelaki nya itu.
"kapan kalian akan menikah ?"
Ibu fai serasa tidak sabar mendengar penjelasan putra nya tersebut .
" Bu ,aku baru saja pulang. Kenapa ibu memberi ku banyak pertanyaan ?"
jawab fai cemberut .
" Nak,,,,ibu sudah tua . Ibu ingin mempunyai menantu dan seorang cucu yang akan menemani di hari tua ibu ."
Ibu fai yang merasa kecewa dengan pernyataan fai lalu menundukkan kepala nya .
" iya bu ,fai mengerti."
" Tapi tidak secepat yang ibu ingin kan . Beri fai waktu untuk mengurus pernikahan ku dengan ayris." ucap fai menenangkan ibu nya.
Bintang menyinari malam semakin mencekam fai tak juga bisa memejamkan mata nya ,ia menghel nafas panjang nya .
Sejenak ia pun masih teringat perkataan ibu nya yang ingin segera mempercepat pernikahan nya.
Pagi yang sangat terang memberi semangat baru pada jiwa muda Ay yang segera bersiap diri bekerja mencukupi kebutuhan ke seharian nya .
Tin tin tin........
Ay melangkahkan kaki nya membuka pintu kos nya untuk melihat bunyi klakson yang terdengar di depan kos nya .
" Mas ,,,,, kok pagi pagi dah datang. Apa ada masalah?" Tanya Ay pada fai penuh kecurigaan .
" hai sayang ,bukankah setiap hari aku selalu kesini ?" Jawab fai dengan sedikit cuek meskipun ia agak kesal dengan sambutan ayris.
" Ada apa mas ? kenapa wajah nya seperti itu ?".Ay merasa bersalah dengan pertanyaan yang ayris berikan pada nya .
" Mas kangen sayang." Tersenyum jahil mengedipkan sebelah mata nya .
" Ibu ingin kita segera menikah ." Fai pun melanjutkan perkataan nya .
" Mas,,,,, ay siap menikah kapan pun ? Tapi bagaimana dengan keluarga mas ? Apa mereka tidak mempermasalahkan keadaan ay ?" ucap Ay menjelaskan pada fai .
"Benarkah sayang ? kau sudah siap ." Dengan wajah berbinar bahagia Ay mengangguk pelan .
Beberapa minggu kemudian Ay dan Fai meresmikan pernikahan mereka yang dihadiri keluarga dekat saja . Fai merasa tidak akan membuang uang untuk membuat pesta .
Meskipun mereka ber kecukupan namun Fai cukup pandai untuk tidak menghambur-hamburkan uang begitupun juga Ayris yang memilih kesederhanaan.
Kebahagiaan menyelimuti kedua pengantinyang sedang dirundung asmara. Meskipun sudah menikah Fai maupun Ay lebih memilih hidup mandiri di sebuah kontrakan kecil .
Kehidupan yang sesungguh nya di mulai 😊
"Sayang,,,,, dimana sarapan ku ?" Fai yang sengaja merubah panggilan nya pada ay membuat nya tersipu malu .
" Ada di meja mas sudah ay masakin nasi goreng dan telur mata sapi di atas nya".
Jawab ayris yang masih membersihkan dapur nya setelah ia memasak sarapan untuk suami nya .
" hemmmm,,,,." Fai yang melihat bibir cerry ayris sangat menggoda nya di pagi hari seperti ini .
" kenapa mas ?" Tanya ay yang khawatir tidak menyukai masakan nya .
Namun apa yang di pikiran ayris ternyata salah , fai yang terlihat memandang nya berbeda tengah tertarik dengan bibir cerry nya .
Fai yang tak kuasa menahan godaan itu meraih tubuh mungil ayris ingin segera melahap bibir cerry nya .
" Masssss,,,,." Ayris yang secara reflek berteriak pada nya karena terkejut dengan aksi yang di berikan oleh fai.
" Morning kiss ." senyum devil Fai mengembang menggoda ayris yang tesipu malu .
" Udah ah mas jangan menggoda terus . Sana pergi mandi dan sarapan udah siang ."
Ucap ayris memberikan handuk pada nya .
" Iya sayang hubby ."
Jawab fai mengedipkan sebelah mata nya .
" Hubby ....?" Ayris heran dengan panggilan baru yang di berikan suami nya pada nya .
" Iya sayang ,mulai sekarang kamu harus memanggilku hubby ! ".
" Okay ,Siap ,,,,,,Hubby. Hahaha ,,,,lucu."
Ayris tersenyum manis menggoda suami nya .
Mereka bergegas melakukan aktivitas pagi mereka ,karena masih dengan cuti pernikahan mereka menghabiskan waktu bersama di sebuah kontrakan .
Berbelanja untuk mengisi kontrakan yang baru mereka tempati saat ini . Dan juga ayris perlu memindahkan barang barangbnya dari kos an lama ke kontrakan yang baru .
Bersambung 😊🙏🙏
Story Zain
Zain adalah seorang CEO dan Mafia kejam ,ia putra pertama dari Hendra & Mona. Zain juga memiliki dua orang adik yaitu perempuan dan laki laki .Menjadi putra pertama membuat nya bekerja keras untuk adek nya ,meskipun keluarga mereka kaya dan mempunyai warisan sampai tujuh turun an ,tidak menjadikan zain menjadi seorang pemalas.
Zain mempunyai perusahaan di bidang per hotelan dan property . Ia sudah belajar bisnis sedari muda dengan kakek nya. Tidak ragu jika di usia nya yang masih muda ia sudah memiliki perusahaan sendiri bahkan menjadi ketua dari black devil. Sifat arogan dan tegas nya yang membuat nya di percaya menjadi ketua.
Seperti biasa Zain sudah rapi dengan stelan jaz warna hitam kesukaan nya. Di bawah tangga sudah ada sang asisten Max yang sedang menunggu nya untuk mendampingi nya ke kantor.
" Selamat pagi Tuan."
" Pagi Max." jawaban singkat yang Zain ucap nya menjadi khas nya tersendiri .
Zain berjalan ke meja makan menghampiri ketua pelayan dirumah nya yang telah menyiapkan sarapan pagi untuknya.
"Duduk lah Max ! sarapan dulu." Perintah Zain pada asisten nya Max.
" Bagaimana Max apa kau sudah mendapatkan nya ? " Tanya Zain sambil menyantap sarapan nya.
"Maaf tuan ,saya belum berhasil menemukan nya dan seperti nya ada orang dalam yang ber sekongkol menyembunyikan nya secara rapat ". Jawab asisten Max pada Zain.
" Cari tahu terus max ! Aku ingin tahu apa alasan nya dia pergi meninggalkan ku ." perintah Zain .
" Baik Tuan."
Jawab max singkat .
Selesai sarapan Zain berjalan meninggalkan meja makan yang di ikuti oleh Max . Di depan Mansion sudah ada sopir kesayangan Zain membungkukkan badan nya membukakan pintu mobil .
Mobil mewah yang di bawa oleh rian meninggalkan mansion melaju ke kantor Zain .Gedung tinggi megah menjulang tinggi di mana ia mengembangkan perusahaan nya sendri tanpa campur tangan kedua orangtua nya mau pun kedua kakek nya .
Se sampai di depan gedung itu rian segera membukakan pintu untuk tuan nya . Zain berjalan dengan tatapan dingin hingga membuat seluruh karyawan menunduk tanpa berani menatap nya . Seperti biasa nya hanya kata sambutan yang keluar dari mulut mereka.
"Selamat pagi Presdir."
Zain hanya menatap tajam tanpa menjawab apa pun dan berjalan berlalu melangkah kan kaki nya menuju lift khusus .
Ting,,,,,,,
Lift itu membawa mereka ke lantai 40 dimana ruangan Presdir berada .
Dan Seorang perempuan cantik seperti biasa menyambut kedatangan nya yaitu sekertaris nya ,Diana. Diana tersenyum melihat kedatangan Presdir dan segera mengikuti nya dari belakang .
" Selamat pagi Presdir."
Sapa Diana.
Zain hanya mengangguk tanpa menjawab ,ia berjalan menuju ruangan nya.
Sedangkan asisten nya Max melihat senyum kecut Diana segera bertanya.
"Ada apa diana ? " Tanya Max.
" Maaf Tuan ,saya tidak bisa melarang nona Lisha untuk tidak masuk ke dalam ruangan presdir . Dia sekarang berada diruangan Presdir."
jawab Diana menghela nafas panjang nya .
" Cihkk,,,,,,,." Max bergumam kesal.
"Sudahlah diana , kembali lah bekerja ! " ucap Max yang pada diana.
Diana segera berjalan ke ruangan nya , Sedangkan Max berjalan menuju Ruangan nya.
" Wanita ular itu masih saja menganggap dia sempurna. Jika nyonya besar tidak ada dibelakang mu ,aku sudah menyingkirkan mu dari Tuan ."
Gumam max dalam hati.
Max terlihat kesal dengan kehadiran Lisha setelah diana memberitahukan nya jika gadis itu ada di ruangan presdir. Lisha seorang wanita sexy yang di jodohkan dengan Zain oleh mama Zain .
Zain tidak menerima perjodohan itu meskipun mama nya berusaha keras tapi Zain punya segala cara menggagalkan pertunangan mereka ,dan hampir 4 tahun rencana yang di buat pun selalu gagal . Tapi Lisha tidak menyerah begitu saja , ia pun menggunakan segala cara untuk mendekati zain .
"Kau,,,,,,,."
ucap Zain dengan tatapan tajamnya.
" Hai sayang,,,,,, aku merindukan mu ." ucap Lisha bangun dari kursi kebesaran zain lalu berjalan dengan sexy ke arah Zain bergelayut manja dilengan nya.
" Cihkk,,,,," Zain berdecak kesal.
Tanpa memperdulikan lisha ia terus berjalan membiarkan lisha begitu saja .Zain duduk di kursi kebesaran nya dan tanpa basa basi lisha sengaja duduk dipangkuan nya.
Lisha tidak memperdulikan tatapan mata serigala milik zain .
Lisha sengaja menggoda Zain dengan mulai mencium leher Zain.
Ceklek,,,,,,,
Pintu terbuka ,,,,,,,,,,,,
Bersambung 😊🙏🙏
Ceklekkkk,,,,,,,,
Pintu terbuka dan tanpa sengaja Max melihatnya.
" Maaf tuan." Max segera membalikkan badannya dan memegang handle pintu.
" Ada apa Max? " tanya Zain dengan segera
Max segera berbalik badan menuju Tuannya.
" Ada beberapa proposal yang harus ditanda tangani tuan. Dan hari ini ada meeting bersama klien ." Jawab Max tanpa mempedulikan Lisha yang masih duduk di pangkuan Zain .
Zain segera menerima beberapa berkas yamg di berikan Max .
" Max,,,,,,"
" Iya Tuan ." Tatapan tajam Zain membuat arti tersendiri ,Max sudah tahu kebiasaan Tuannya.
" Usir wanita ini !" perintah Zain ,dihempaskan tubuh lisha dari pangkuannya ,
" auhhhkkkkkk,,,,," pekik Lisha .
Zain tidak memperdulikan pekikan wanita itu ,ia begitu membenci wanita itu.
" Sakit zain." suara keras wanita itu tidak mempengaruhi Zain yang sedang menatap berkas berkasnya.
" Mari nona ," Tatapan Max tidak kalah tajam dengan tuannya membuat lisha agak ngeri melihatnya
" Awas kau Zain ,aku akan mengadukan semua ini pada tante Mona ! ".
Lisha berjalan keluar dari ruangan zain,dia merasa kesal dengan sikap Zain .
" Awas kau zain ,aku akan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku . Kalau aku bisa menyingkirkan vivia ,maka tidak ada seorangpun yang bisa mendekatimu atau memilikimu." Gumam Lisha dalam hati.
ia tersenyum sinis ,melenggangkan kakinya keluar dari gedung megah itu.
Diruangan Zain
"Max ,apa wanita itu sudah pergi ? " Tanya Zain pada asistennya.
" Sudah tuan."
" Perketat penjagaan ,beritahu pada seluruh divisi untuk menutup akses jalannya . Aku tidak ingin wanita itu menginjakkan kaki di kantorku atau di mansion ! " Perintah Zain
" Baik Tuan ." Max segera mengeluarkan ponselnya menelepon seseorang.
Senyuman sinis mengembang di sudut bibir Max .
" Bagus ,dengan begitu tuan akan jauh dari wanita ular itu" . Gumam Max dalam hati.
Sementara Zain masih termenung di kursi kebesarannya ,ia memejamkan matanya memikirkan sang kekasih yang tiba tiba hilang.
" Vivia ,kamu dimana sekarang ? " gumam Zain dalam hati .
" Kenapa kamu meninggalkanku ? apa salahku padamu ? apa ada laki laki lain ? apa ada orang yang mengancammu ? " Zain masih bermonolog dalam hatinya.
" Siapa yang mengancammu ? orang tuaku ? Lisha ? siapa ? siapa vivia ? " Teriakan histeris terdengar di telinga asisten Max dan Diana mereka bergidik ngeri .
Max segera masuk ke ruangan Zain .
" Tuan ,apa ada masalah ? " Tanya Max was was ,Max khawatir dengan kondisi Tuannya .
" Oh ,,,,, shit. Tidak max , aku tidak apa apa ? "
ucap Zain pada sang asisten ,Zain tahu kalau Max akan mengkhawatirkannya.
" Apa tuan membutuhkan sesuatu ? ". Tanya max lagi.
" Aku ingin keluar sebentar ,bisakah kau mewakiliku meeting dengan klien hari ini ? " ucap Zain.
" Apa ,,,,, anda akan keluar tuan ? " Max merasa khawatir dengan keadaan Tuannya.
" Oh ,,,, ayolah Max . Aku hanya akan berjalan jalan sebentar . Lagipula ada Rian yang menemaniku. " Ucap Zain ,Zain mengerti kekhawatiran asistenya
" Baiklah Tuan ." Max mengantar Tuannya ke lobby ,ia segera memerintahkan beberapa bodyguard menemani Zain . Dan memerintahkan beberapa anggota black devil menjaga ketat Tuannya dari kejauhan .
Zain yang mengetahuinya pun mengacuhkannya . Ia tak peduli dengan semuanya ,hanya bersikap santai .Zain menyuruh Rian melajukan mobilnya ke suatu tempat yach tempat yang sering dikunjungi Vivia . Dimana pertama kali bertemu Vivia di sana.
" Rian , berhenti sebentar ke toko depan ? " perintah Zain ,Rian segera menghentikan mobilnya di parkir depan toko.
" Tuan , anda butuh sesuatu . saya akan turun membelikannya ?" tanya Rian
" Tidak Rian ,aku akan turun sendiri ?" jawab Zain
Rian segera membukakan pintu mobilnya dan Zain keluar melangkah ke depan toko , Vivia sering ketempat ini untuk sekedar membeli cemilan .
Zain memegang gagang pintu toko tersebut ,
brukkkkkkk,,,,,,
" auhhhhkkkk"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!