HAII SEMUAA, sebelum baca yuk kita kenalan dulu sama visual dari cerita ini hehe..
PEMERAN UTAMA.
- Renaya Daniella
- Reyzan Vandarez
PEMERAN PENDUKUNG.
- Amanda Serlina
- Rachel Caroline
- Dava Kelvano
- Kenziro Raffiel
Hayo-hayoo kalian mau pilih yang mana nih wkwk, ganteng-ganteng dan cantik-cantik kan yaaa, ini visual dari aku ya terserah kalau kalian mau bayangin siapa hehe...
"Truth or dare!" Pekik seorang gadis membuat gadis yang kini gilirannya pun terdiam karena masih berfikir apakah yang seharusnya ia pilih saat ini, yaps ketiga gadis ini tengah berada di sebuah restoran dan mereka tengah bermain truth or dare agar mereka tidak merasa bosan berada disana saat ini.
"Ck buruan lo lama amat"ucap gadis yang tadi bernama Amanda Serlina.
"Sabar napa, gue masih bingung"ucap gadis yang kini gilirannya itu bernama Rachel Caroline.
"Udah lah Chel, pilih truth aja apa susahnya sih jujur daripada lo pilih dare lo tau kan Amanda itu licik banget kalau udah soal dare"ucal gadis satunya lagi bernama Renaya Daniella, sementara Amanda hanya terkekeh jahat membuat Rachel berdecak.
"Gak mau truth ah, lo liat aja Nay mukanya Amanda seakan-akan nyimpen banyak pertanyaan untuk gue"ucap Rachel membuat tawa Amanda meledak.
"Udah buruan, tinggal pilih doang"ucap Amanda membuat Rachel menghela nafasnya.
"Gue gak mau nanggung malu kalau harus jawab jujur, jadi gue pilih dare aja"ucap Rachel membuat Amanda tersenyum jahat, sementara Rachel yang melihatnya pun menatapnya dengan malas.
"Senyum lo mirip banget kayak joker"ucapnya membuat Renaya terkekeh.
"Oke dare yaa, hm lo harus kenalan sama itu cowok yang jaga kasir itu"ucap Amanda sembari menunjuk seorang lelaki yang kini sedang berdiri di depan kasir membuat Rachel mendelik.
"Lo sekalinya ngasih tantangan ngebuat harga diri orang jatuh"ucap Rachel yang sedikit kesal membuat Amanda tertawa.
"Eitt ini tantangan yaaa lo gak boleh nolak atau lo pilih truth aja deh"ucap Amanda sembari menatap Rachel dengan tatapan menggodanya membuat Rachel sontak menggelengkan kepalanya.
"No way!"tegasnya membuat Renaya menatapnya.
"Lagian kenapa sih kalau truth? Gue malah lebih suka kalau truth daripada gue harus ngikutin dare dari Amanda"ucap Renaya membuat Amanda terkekeh.
"Si Rachel banyak rahasia Nay, makanya dia gak berani tuh milih truth"ucap Amanda membuat Rachel mengendus kesal.
"Biarin. Yang penting gue gak penakut"ucap Rachel sembari melirik Renaya membuat Renaya yanh merasa pun menatap Rachel.
"Wah lo udah berani ya nyindir gue?"ucap Renaya membuat Rachel terkekeh.
"Bercanda Nay elah serius amat lo"ucap Rachel membuat Amanda menatapnya dengan datar.
"Cepetan, bacot mulu lo"desis Amanda membuat Rachel menatapnya dengan perasaan kesalnya kemudian dirinya beranjak dari duduknya kemudian berjalam menuju kasir itu, ia berusaha untuk berani kemudian ia sempat menoleh ke arah Amanda dan Renaya yang masih setia menatapnya, demi apapun Rachel mengutuk Amanda dalam hatinya.
"Halo mbak mau pesen apa?"ucap lelaki itu ketika Rachel sudah berada di depan kasir itu, sementara Rachel ia masih terdiam karena gugup kemudian ia menatap lelaki itu.
"Ee..mas b..boleh kenalan gak?"tanya Rachel sembari tersenyum kikuk membuat lelaki itu yang masih menatap Rachel pun mengerutkan keningnya.
"Hah kenalan? T..tapi disini ngga ada menu yang namanya kenalan"ucap lelaki itu membuat Rachel masih tersenyum kikuk, sementara Amanda dan Renaya yang mendengar itu pun tertawa ngakak, membuat Rachel menatap ke arah mereka berdua dengan tatapan tajamnya.
"Bukan mas aduhh, ee.. maksudnya itu saya boleh kenalan gak sama masnya?!"ucap Rachel yang kini sedikit kesal dengan lelaki di depannya itu, sementara lelaki itu hanya menggaruk tengkuknya sembari menatap Rachel.
"Oh..ee mau kenalan? Ee..emm boleh kok mbak"ucapnya membuat Rachel mengulurkan tangannya sembari tersenyum sebisa mungkin.
"Saya Rachel"ucapnya membuat lelaki itu dengan perlahan menerima uluran Rachel.
"S..saya Alvi"ucapnya membuat Rachel langsung melepaskan uluran tangannya kemudian tersenyum pada lelaki itu.
"Oke mas Alvi makasih ya"ucapnya yang kemudian membalikan tubuhnya setelah itu berjalan menghampiri kedua sahabatnya yang masih tertawa membuat Rachel yang melihatnya pun berdecak.
"Puas ya kalian ngetawain gue"ucap Rachel sembari melipatkan kedua tangannya di depan dadanya, sementara Amanda langsung menganggukkan kepalanya.
"Banget. Apalagi waktu denger kata masnya aduh yaampun perut gue sakit"ucap Amanda yang masih teratwa membuat Renaya menganggukkan kepalanya.
"Masa iya ada menu makanan yang namanya kenalan, aduh kayaknya masnya kurang aqua deh, dia kurang fokus karena liat lo Chel"ucap Rebaya membuat Rachel menatap mereka berdua dengan tatapan datarnya.
"Serah lo pada, udah cepetan lanjut!"ucap Rachel membuat Amanda kembali memutar botol yang ada di hadapannya itu, setelah botol itu berhenti tepat di hadapan Renaya, Rachel sontak memekik kesenangan.
"Truth or dare!"pekik Rachel membuat Renaya menatap mereka dengan tatapan santainya.
"Truth"ucapnya singkat membuat Amanda menghela nafasnya.
"Lo gak bosen apa daritadi truth mulu? Dare napa lo cemen banget gak kayak Rachel"ucap Amanda yang disetujui oleh Rachel, sementara Renaya menggelengkan kepalanya.
"Gue kan di kasih pilihan truth atau dare ya gue pilih truth lah beda lagi kalau pilihannya dare atau dare"ucap Renaya sembari tersenyum dengan bangga membuat Amanda menatapnya dengan malas.
"Gak boleh, lo harus dare karena lo udah kebanyakan truth, enak banget lo truth mulu, gue nih yang capek ngasih pertanyaan buat lo"ucap Amanda membuat Rachel menganggukkan kepalanya.
"Iya nih Nay, masa lo dikalahin gue sih"ucap Rachel membuat Renaya menghela nafasnya.
"Hm iya iya deh gue pilih dare, cepetan apaan darenya"ucap Renaya membuat Amanda sontak tersenyum senang karena dirinya sudah memikirkan tantangannya yang cocok untuk Renaya.
"Gini deh Nay, kalau lo berhasil ngelakuin tantangan ini lo bakal gue kasih tas terbaru"ucap Amanda membuat Rachel mendelik.
"Ih Man lo curang banget sih, giliran Naya aja lo kayak gitu"ucap Rachel membuat wajah Renaya sontak berseri kemudian ia mengulurkan tanganya.
"Oke. Deal!"ucapnya dengan lantang membuat Amanda membalas uluran tangannya."Oke"balasnya membuat Renaya menatapnya.
"Tantangannya apaan?"
Amanda tidak menjawab melainkan menunjuk ke salah satu pria yang tengah serius berbicara pada kedua orang yang ada dihadapannya itu membuat Renaya kembali menatapnya dengan tatapan bingungnya.
"Maksud lo?!"tanya Renaya membuat Amanda tersenyum sembari melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.
"Lo liat kan tadi? Gue mau lo minta nomor si om-om itu"ucap Amanda
membuat Renaya dan Rachel sontak mendelik.
"Hah?! Lo gila ya Man?! Gak mau gue!"tolak Renaya membuat Amanda tersenyum.
"Tantangan tetep tantangan Renaya cantik, kalau lo gak mau ya lo gak jadi gue beliin tas, masa iya sih lo gak mau dibeliin tas sama gue, lo tau kan tas itu lim-"ucapan Amanda terpotong oleh Renaya.
"Tantangan sih tantangan Man tapi jangan gila gini deh, lo liat deh tuh muka om-omnya dingin gitu, aduh ngeri deh gue kalau mesti minta nomornya"ucap Renaya membuat Amanda menggelengkan kepalanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!