NovelToon NovelToon

Menjadi Antagonis Novel

Prolog

Novel bertajuk “Bunga Cinta Abadi” adalah sebuah novel yang menceritakan kisah cinta Lucius dan Sheila dalam kasta yang berbeda. Sheila yang hanya seorang budak belia dapat dengan mudah menaklukan hati Lucius, Sang Putra Mahkota yang dingin.

Hubungan mereka tentu ditentang keras oleh para bangsawan tingkat tinggi, termasuk Agatha Loren de Carrol, Putri dari Duke Carrol yang merupakan calon tunangan Lucius sejak kecil. Dalam novel tersebut, Agatha digambarkan sebagai sosok Putri yang cantik jelita namun dengan hati busuk. Agatha selalu mengganggu yang lemah dan memanfaatkan yang kuat.

Setelah mengetahui bahwa Putra Mahkota memiliki hubungan dengan Sheila, gadis bernama Agatha itu tentu berusaha untuk menghancurkan Sheila dengan berbagai cara. Namun, entah mengapa selalu gagal. Hingga pada puncaknya, saat Agatha mencampurkan racun mematikan di minuman Sheila. Saat itulah Sheila hampir tewas,sementara Agatha dihukum gantung oleh Putra Mahkota.

Dan sialnya, kenapa sekarang aku menjadi Agatha sih!!

***

Hai,terimakasih bagi yang sudah membaca cerita ini.😊

Happy Reading😘

Jangan lupa like, coment, favorite, dan follow author ya. Terima kasih

***

Bila berkenan, baca juga :

- Ibu dari Pemeran Antagonis Novel

- Penjahat Dalam Novel

Episode 1

Pagi itu,

Seorang pelayan dengan rambut cokelat legam datang ke kamar putri duke. Pelayan itu bernama Lucy. Ia segera menyibakkan tirai di kamar itu dan mengikatnya. Kemudian, Lucy melangkah ke arah seorang gadis yang terbaring di ranjang, berniat membangunkan gadis bernama Agatha itu.

“ Astaga Nona. Bangunlah, hari ini ada acara perjamuan di Istana ” Sayup-sayup terdengar suara yang datang mengusik gadis itu.

“ Berisik!ayolah ini masih pagi buta. Bahkan matahari belum bersinar.” Seru gadis itu sembari menarik selimutnya hingga menutupi leher. Seorang gadis yang merupakan pelayan itu tak menyerah. Ia kembali berkata “ Nona bangun cepat. Putra Mahkota juga akan hadir. Bukankah Nona selalu menantikan hari ini.”

Tunggu sebentar, bukankah aku cuma tinggal sendiri ya, batin gadis itu.Heran.

Dengan sigap gadis itu segera menanggalkan selimut yang menutupi tubuhnya. Ia mengusap matanya dan berkata, “ Siapa kau?” Ia kemudian menyapu pandangannya kesekitar. “ D-dan dimana ini? ”

Wajah pelayan berambut cokelat itu nampak bingung, namun tetap membalas. “ Anda adalah Putri Duke Carrol, Agatha Loren de Carrol. Tentu saja ini dikamar Anda, Nona.” Pelayan itu menjawab dengan sedikit gugup.

Agatha hanya terbengong tak mengerti. “ Namaku Sarah Husein bukan Agatha.” Ujarnya kemudian.

Bukankah sebelumnya aku tertidur pulas setelah membaca sebuah novel. Batin Agatha.

“ Tapi Nona Anda adalah Nona Agatha Loren de Carrol.” Timpal si pelayan bersikukuh.

Sebentar! Agatha Loren de Carrol,namanya terdengar tidak asing. Kalau dugaanku benar maka...

“ Kau tadi mengatakan bahwa Putra Mahkota akan hadir. Siapa nama Putra Mahkota itu?” tanya nya dengan tatapan penuh selidik.

“ Putra Mahkota Lucius de Abercio.” Ucap Lucy jujur.

“ Sip, ternyata aku memang sedang bermimpi,bagaimana mungkin aku hidup di tempat yang sama dengan karakter novel. Tentu saja itu mustahil.” Ia bergumam sendiri. “ Kalau ini hanya mimpi,lebih baik aku melanjutkan tidurku.” Tanpa ragu ia kembali menata dirinya untuk kembali tertidur.

“ Nona, apa yang Anda lakukan? Perjamuannya sebentar lagi akan dimulai. Jika Tuan Duke tau, Anda bisa dimarahi habis-habisan.” Air wajah Lucy nampak cemas. Mengingat, Duke yang kejam selalu mengukum anaknya jika melanggar peraturan.

“ Biarkan aku tidur, lagipula jam kerjaku ada di shif siang.”Balas nya.

“ Apa yang Nona bicarakan? Nona kan tidak bekerja. Kumohon jangan bercanda.”Lucy terus berusaha membujuk Agatha.

Lucy akhirnya memeberanikan diri untuk menggoncangkan tubuh Agatha hingga Agatha merasa terusik. “ Apa-apaan,kenapa tanganmu terasa begitu nyata? Aku sedang bermimpi kan?” Agatha segera mendudukan dirinya di kepala ranjang.

Apakah mimpi bisa terasa begitu nyata?!

“ Apa maksud Nona. Ini nyata, tolong jangan melantur.” Lucy memberanikan diri untuk berbicara seperti itu pada Agatha. Meski ia tau Agatha pasti akan menghukumnya setelah ini.

“ Apa kau bercanda?” Agatha yang masih tidak percaya akhirnya mengulurkan tangannya untuk mencubit bangian lengan. “ Aw”. Akh sial, ternyata terasa sakit. Berarti ini bukan mimpi.

Wajah gadis bernama Agatha itu nampak syok. Ia segera berlarian mencari cermin. Kemudian ia berdiri tegap di depan cermin seraya memandang lekat pantulan wajah yang begitu cantik dengan balutan gaun tidur. Kulit putih pucat, rambut merah menyala dan mata biru yang berkilau. Ditambah dengan bibir merah ranum yang begitu memikat. Tidak salah lagi ini adalah antagonis bernama Agatha! Yang mati di usia 18 tahun karena kejahatan yang ia lakukan.

“ Cantik banget tapi tetap saja aku engga mau mati muda! AKU MAU PULANG!” teriak Agatha dengan penuh frustasi. Sementara pelayan itu segera menenangkan Agatha.

“ Kenapa harus jadi Agatha sih, lebih baik jadi pemeran figuran dari pada jadi antagonis yang berakhir sangat tragis.” Agatha melontarkan itu dengan air mata yang mengucur hebat. Tubuhnya terperanjat lemas dan jatuh ke lantai.

“ Nona tenanglah, apa yang terjadi? Saya mohon ampun jika melakukan kesalahan.” Pelayan itu langsung menunduk, yang membuat Agatha makin frustasi. Lucy benar-benar dibuat kebingungan dengan tingkah putri duke itu.

***

Bila berkenan , baca juga :

- Ibu Dari Pemeran Anatagonis Novel

Episode 2

Setelah beberapa saat, akhirnya Agatha mampu menengkan dirinya. Sekarang, ia terduduk di kursi dengan rambut merah menyala nya sedang disisir oleh Lucy. Tentunya ia sudah mandi.

" Hei, ini acara jamuan untuk apa?" Agatha bertanya pada gadis yang sedang serius menyisirnya. Memastikan ia berada di episode berapa dalam novel ini.

Lucy nampak berpikir keras. Detik berikutnya ia berkata," Setau saya acara jamuan ini untuk menyambut Putra Mahkota yang berumur 16 tahun, Nona." Jawab Lucy mengandalkan ingatannya.

" Jadi ini adalah acara perjamuan istana untuk menyambut putra mahkota yang berusia 16 tahun. Itu artinya, usiaku sekarang 14 tahun. Huh, setidaknya masih ada 4 tahun lagi untuk ku bertahan hidup." Gumam Agatha lega.

Lucy keheranan mendengar perkataan Agatha. " Bukankah Nona sudah tau? Nona bahkan membelikan begitu banyak hadiah untuk Putra Mahkota." Gadis berambut cokelat itu tersenyum ngeri saat membayangkan saking banyak nya hadiah yang akan diberikan.

" ...aku lupa kalau sudah menyiapkan hadiahnya. Oh iya, nanti tolong jangan berikan semua hadiahnya, berikan satu atau dua saja. " Lontar Agatha yang dibalas tatapan penasaran Lucy. Akhirnya pelayan bernama Lucy itu telah usai menyisir rambut Agatha.

" Tapi Nona jika Anda melakukan itu, maka hadiah yang tersisa akan diapakan?" Lucy bertanya sembari berjalan ke arah lemari besar untuk mengambil gaun dan aksesoris. Lucy terlihat nyaman berbincang dengan Agatha, meski sebenarnya ia masih sangat canggung dengan sikap Nonanya yang berbeda dari biasanya.

" Tahun depan pasti akan ada acara perjamuan lagi, jadi aku akan berikan pada saat itu saja." Balas Agatha seadanya.

Lagipula putra mahkota tidak akan menerima hadiah dari Agatha, seperti dalam novel. Putra mahkota justru membuangnya didepan mata Agatha. Agatha tersenyum miris dengan kenyataan itu.

" Nona silahkan, manakah gaun yang ingin Anda kenakan?" Lucy berkata seraya menunjukan isi lemari besar itu. Agatha merasa takjub, bagaiman tidak? Ia yang biasanya hanya bekerja paruh waktu dan gaun mewah beserta perhiasan hanya impian, kini malah diminta untuk memilih gaun beserta perhiasan mewah dengan percuma.

" Berikan saran." Ujar Agatha yang masih menatap lemari besar itu dengan takjub.

“ Bagaimana dengan gaun biru bergelombang yang dilengkapi pita emas , Nona?” lucy bertanya pada Agatha yang sedari tadi hanya melonggo karena kagum dengan simpanan gaun miliknya sendiri.

Ternyata tidak buruk juga aku menjadi Agatha, setidaknya aku ini masih seorang Putri Duke yang kaya raya, pikir Agatha sembari tersenyum samar.

“ Nona?” Lucy memanggil Agatha karena tak ada jawaban dari Nona nya itu. Agatha kemudian tersadar dan menaggapi Lucy. “ Ah, bagaimana dengan warna pastel, Lucy?”

“ Nona.” Beo Lucy yang terharu dipanggil dengan nama. Tidak biasanya Agatha memanggilnya dengan sebutan nama. Agatha lebih senang menyebutnya ‘suruhan’.

“ Ada apa? Kau terlihat sedih.” Tanya Agatha seraya mendekati Lucy yang masih terharu. Agatha mengulurkan tangannya dan mengambil sehelai rambut Lucy yang bergumpal.

“ Tidak salah lagi, kau memang Luciana Deo.” Ujarnya setelah mengamati lekat rambut cokelat keriting Lucy yang khas. Matanya berbinar.Luciana Deo adalah salah satu tokoh yang tidak ia sukai. Alasan nya membenci tokoh Lucy karena tentu saja Lucy adalah pelayan setia Agatha yang selalu mengikuti perintah Agaha untuk menganggu Sheila, sang tokoh utama. Pada akhirnya Lucy harus tewas terkena dampak perbuatan Agatha.

Agatha menjadi kasihan setelah mengingat bahwa nantinya Lucy akan disiksa dengan kejam sebelum akhirnya digantung bersama Agatha. “ Lucy, aku pastikan kali ini kau akan aman bersamaku. Kau tidak akan mati.” Agatha bergumam yakin.

Lucy tak menghiraukan Agatha, dirinya justru masih tercengang karena sang nona mengetahui nama lengkapnya.

“ Nona, maaf lancang, bolehkah saya bertanya darimana Nona mengetahui nama lengkap saya?” Lucy bertanya dengan ragu.

Agatha cengo menanggapi pertanyaan Lucy. “ Em...cepatlah Lucy, sebentar lagi perjamuan akan dimulai. Jangan sampai telat atau Tuan Duke akan memarahiku.” Agatha berusaha mengalihkan topik. Sementara Lucy hanya mengiyakan ucapan Agatha dan langsung memakaikan Agatha gaun.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!