Di sebuah benua besar yang bernama benua Danxing Tou, ada sebuah hutan kecil yang tidak pernah dimasuki oleh siapa pun. Hutan yang sangat lebat itu dan terlihat sangat menyeramkan dipandang mata memang tidak dapat dilihat oleh sembarangan manusia, bahkan yang berkekuatan tinggi sekali pun.
Namun apa yang terjadi dengan sebuah keluarga kecil yang sudah menetap bertahun-tahun lamanya di dalam hutan misterius itu. Keluarga kecil yang terdiri dari dua orang tua dan dua orang anak itu sudah mendiami hutan itu bertahun-tahun lamanya.
Yah, hutan itu dapat dimasuki oleh mereka, berkat sang ayah yang memiliki teknik mata langit yang dapat melihat apapun yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Teknik misterius itu dia dapat kan ketika ia berkelana dulu. Alasan mereka tinggal di hutan itu adalah karena sebuah tragedi yang terjadi dimasa lalu yang membawa dendam sampai sekarang ini.
"Uwahhh Ayah aku tidak bisa mengalah kan kakak..bagaimana ini"
Teriak seorang anak perempuan yang berusia delapan tahun yang masih di kejari oleh kakak laki-laki nya yang berusia sepuluh tahun. Anak perempuan itu berlari kearah ayahnya yang sedang membakar daging panggang untuk makan siang.
"Xie Shan jangan membuli adik mu."
Ucap sang ayah.
"Ayah aku tak membulinya dia saja yang keras kepala ingin bertarung dengan ku"
Jawab sang kakak membela diri
"Sudah-sudah jangan diteruskan lagi. Ayo makan daging panggang nya." Sambung sang ibu yang baru saja datang entah darimana.
"Ayah aku sudah tepat berusia sepuluh tahun dan Nuan sudah delapan tahun bukankah ayah harus menepati janji sekarang?" Ucap Xie Shan disela makan mereka,mengingatkan sang ayah agar tidak lupa janjinya.
"Ah ia Nuan hampir saja lupa, Ayah kau jangan mengingkari janjimu ya" Tambah Nuan memperingatkan sang ayah.
"Kalian ternyata masih mengingatnya."
Jawab sang ayah dengan wajah lesu nya.
"Tentu saja, itu adalah apa yang aku dan kakak impikan." Jawa Nuan dengan ekspresi serius.
"Baiklah kalau begitu coba tunjukan jumlah bintang roh kalian." Perintah Sang Ayah
Bintang roh adalah jumlah lingkaran Bintang yang didapatkan dengan menyerap inti roh hewan. Semakin kuat dan tua hewan yang diserap maka semakin kuat juga roh seseorang. Menyerap inti roh hewan juga adalah cara untuk meningkatkan kultivasi seseorang.
"Baiklah Ayah aku akan memperlihatkan Bintang roh ku." Ucap Xie Shan
Xie Shan kemudian berdiri agak jauh dari keluarganya dan berdiri tegak kemudian mengaktifkan Bintang roh nya. Dia kemudian melafalkan beberapa mantra hingga menciptakan datangnya cahaya kebiruan yang mengelilingi tubuhnya dan diikuti oleh lima jumlah Bintang roh.
Lima Bintang roh ini, membuat Ayah dan ibunya terkejut. Lima Bintang roh diusia Sepuluh tahun adalah hal yang sangat langka. Anak-anak lainya mungkin belum ada Bintang roh diusia itu, kalaupun ada mungkin hanya berjumlah satu Bintang roh.
Walaupun Ayah dan Ibu terkejut dan bangga keduanya tetap tidak memperlihatkan nya kepada kedua anak itu. Yah tadi Nuan juga menunjukan bintang rohnya dan dia memiliki tiga Bintang roh.
"Baiklah karena usia kalian sudah cukup untuk pergi ke dunia luar dan sudah mendapatkan Bintang roh, maka ayah dan Ibu kalian akan menepati janji, yaitu kalian berdua boleh menjelajahi dunia luar." Ucap sang ayah serius
"Benarkah? jadi kapan kakak dan Nuan akan pergi?" Tanya Nuan semangat
"Kalian pergi dua hari lagi, sebelum pergi Ayah akan memberikan sesuatu. Ayo ikuti ayah" Jawab sang ayah
Keduanya pun pergi mengikuti sang ayah sebelum itu keduanya pamit terlebih dahulu kepada sang Ibu. Mereka akhirnya sampai di suatu tempat, tempat itu terlihat sunyi tidak ada pergerakan apapun. Hanya ada sebuah gua yang dilindungi oleh sebuah formasi yang terlihat sangat kuat. Kakak beradik itu saling melirik, keduanya tidak pernah datang kesini kemudian melirik sang ayah, Ayah hanya membalasnya dengan tersenyum.
Sang ayah yang bernama Xie Tian kemudian mengulurkan tangan nya dan tiba-tiba formasi yang terpasang pun terbuka. Xie Tian masuk kedalam gua diikuti oleh kedua Anaknya.
Gua itu di selimuti oleh cahaya kebiruan. Semakin kedalam mereka masuk, gua itu semakin terlihat menarik.
Xie Shan tahu bahwa di gua ini sepertinya ada sebuah pedang, dia dapat merasakan hawanya.
Dia tidak tau apakah ayah nya bermaksud memperlihatkan pedang itu kepada mereka atau tidak.
"Ayo cepat sebentar lagi kita sampai"
Ucap Xie Tian kepada Anaknya.
" Ya ayah." Jawab keduanya kompak
Dan akhirnya sampai lah ketiganya didepan Sebuah peti yang bercahaya. Xie Shan tahu apa yang ada didalam peti itu, tetapi dia bingung mengapa pedang itu hawanya agak sedikit merasa akrab dan pedang didalam peti itu seakan menarik diri nya agar segara mengambilnya.
Tak berapa lama Xie Tian kemudian membuka peti tersebut dan mendapati ada dua buah pedang unik yang gagang nya berwarna biru dan merah.Setelah melihat pedang itu Xie Shan akhirnya mengerti mengapa pedang tersebut terasa akrab, ternyata itu adalah pedang yang dulunya dia berikan untuk kedua murid nya.
Sedangkan Nuan dia merasa sangat senang melihat pedang berwarna merah muda itu. Dia berpikir pedang itu pasti sangat kuat dan dia menginginkan-nya.
"Ayah pedang itu sangat bagus." Ucapnya kegirangan
"Yah dua pedang ini adalah pedang terkuat yang pernah ada di benua kita" Jawab sang ayah
"Pedang terkuat di benua? Ayah yang benar saja" Pekik Nuan shok
"Ya.. ini memang pedang terkuat tetapi itu juga tergantung pada potensi penggunanya. Dulu Pedang ini adalah milik ayah dan Ibumu. Kami berdua menggunakan pedang ini untuk membasmi musuh namun potensi sebenarnya dari pedang ini belum bisa kami keluarkan sepenuhnya. Jadi mulai sekarang ayah akan memberikan pedang ini kepada kalian berdua. Ini terimalah." Jelas Xie Tian
Xie Shan dan Xie Nuan pun menerima pedang itu dan meneteskan darah mereka ke pedang tersebut. Sebenarnya Xie Shan bahkan tidak perlu meneteskan darah nya karena pedang itu tidak akan melawan-nya tetapi karena tidak mau ayah nya curiga dia mengikuti apa yang ayah nya perintahkan.
Mereka pun pulang setelah melakukan kontrak darah dengan kedua pedang itu, yang tidak memakan waktu karena tidak adanya pemberontakan dari kedua pedang. Dan itu sempat membuat Xie Tian bingung, karena dulu dia dan istrinya mempertaruhkan nyawa secara mati-matian saat melakukan kontrak darah dengan pedang itu karena pedang nya melakukan pemberontakan keras.
Xie Shan mengagumi ayah dan Ibu nya karena berhasil melakukan ritual kontrak darah dengan pedang murid nya, itu berarti Ayah dan Ibu nya adalah orang yang cukup berbakat.
Diperjalanan pulang, Xie Tian menjelaskan kepada anaknya tentang benua yang mereka tinggali sekarang yaitu sebuah benua besar yang orang biasa menyebutnya benua Danxing Tou. Benua Danxing Tou memiliki Lima kerajaan besar didalam nya dan beberapa kerajaan kecil lain-nya.
To be continue............
Tolong jangan lupa like nya, favorite, dan vote juga beri hadiah dan komen dibawah biar author semangat tulisnya...
Terimakasih..... 🙏🙏🙏🙏
Lima kerajaan besar tersebut di benua Danxing Tou adalah Kerajaan Wu Thong, Kerajaan Xie Dou, Kerajaan Gouw, Kerajaan Hand dan Kerajaan Lauw. Dan saat ini Xie Tian menjelaskan bahwa hutan mereka tinggal berada tepat di Kerajaan Xie Dou. Di benua Danxing Tou, kekuatan berdiri di atas segalanya dan kekuatan adalah hukumnya.
Jika seseorang tidak ingin diperbudak maka harus memiliki kekuatan jika tidak orang bisa menindas mu, ataupun membunuh mu sesuka hati. Xie Tian juga menjelaskan kan berbagai tahap kultivasi kepada anak anak nya, yang pertama adalah ranah Soud dimana ranah ini adalah yang terendah.
Kemudian dilanjutkan dengan Ranah Soud Step, Ranah Soud Deep, Ranah Void, Ranah Void Step, Ranah Void Deep. Masing-masing dari ranah tersebut bertingkat sembilan. Untuk Ranah selanjutnya yaitu Ranah Soul, Ranah Soul deep, Ranah Loud, kemudian yang terakhir Ranah title Loud atau Loud Bergelar yang masing-masing bertingkat Tiga.
Di benua Danxing Tou yang berkekuatan Title Loud atau Loud Bergelar jumlah nya masih dapat terhitung. Orang-orang seperti mereka tidak dapat disinggung dan mereka adalah hukumnya dibenua Danxing Tou.
Tentang Bintang roh, Bintang roh terbanyak untuk saat ini adalah berjumlah Sembilan Bintang lingkaran roh dan mereka pasti berada di Ranah Loud Bergelar.
Xie Tian juga mengingatkan Xie Shan dan Xie Nuan agar hanya memperlihatkan dua lingkaran Bintang roh kepada orang lain. Dan dia juga melarang Kedua anak nya agar jangan berurusan dengan keluarga istana Xie Dou.
Saat Kedua nya bertanya mengapa, Xie Tian tidak menjelaskan dia hanya menjawab bahwa dia hanya akan memberi tahu segalanya apabila keduanya sudah berada di Ranah Soul.
Setelah lama menjelaskan begitu banyak hal, tidak terasa ternyata mereka sudah sampai di rumah kecil mereka.
"Kita sudah sampai di rumah, karena kalian sudah menerima pedang maka sekarang waktunya untuk berlatih. Nuan akan diajari pedang oleh ibu dan ayah akan mengajari kakakmu shan"
"Ah ayah apa kah ayah dan ibu sebenarnya bisa berkultivasi?" Tanya Nuan penasaran
"Ya.Untuk berada ranah apa nya suatu saat kamu akan tau sendiri" Jawab Xie Tian
"Baiklah sebentar lagi ibu mu akan datang kamu tunggu saja, ayah akan melatih kakak mu dulu" Lanjut Xie Tian lagi
Nuan menuruti perkataan ayah nya, kemudian Xie Tian melatih Xie Shan gaya dasar pedang.
Tidak membutuhkan waktu yang lama Xie Shan menguasai apa yang diajari oleh ayah nya, dia juga banyak mengubah bentuk gaya pedang yang diajari oleh sang ayah.
Xie Tian mengamati cara Xie Shan bermain pedang, dia kagum anaknya sangat jenius. Gaya pedang yang di mainkan Xie Shan tidak ada celah sedikit pun. Itu adalah jurus pedang yang kuat dan yang pertama kali pernah dilihat olehnya. Sebenarnya dimana anaknya itu belajar pedang.
Sedangkan Xie Shan, dia berusaha bermain jurus pedang yang dulu dia ciptakan agar terbiasa dengan tubuh kecil nya, karena jurus yang dia mainkan adalah jurus pedang tingkat tinggi yang sulit dikuasai untuk anak seumuran nya.
Ah.. sungguh nostalgia, bermain pedang seperti ini aku sudah lama tidak melakukan nya, rasanya nyaman sekali. Terimakasih karena langit sudah mengijinkan ku terlahir kembali di keluarga kecil ini. Sekarang aku memiliki ayah, adik kecil yang cantik, dan ibu yang luar biasa. Batin Xie Shan.
Karena terlalu asik hingga tidak menyadari bahwa jurus pedang yang dia mainkan ini sudah membuat semua mata tertuju padanya. Nuan bahkan dibuat sesak karena area pedang sang kakak itu meluas mencapai arahnya.
Xie Shan tidak menyadari nya dia bermain dengan santai dia menikmati permainan pedangnya bahkan matanya sudah tertutup, rambut panjang berwarna putih perak nya sudah terlepas indah dan menjuntai mengikuti arah angin. Karena sudah terlalu lama dia pun segera mengakhiri nya dan menatap sekitar, ternyata tempat itu sudah kosong.
Dan dia mendapati ayah dan ibunya ternyata sudah berada jauh dari nya, mereka menunggu Xie Shan. Nuan yang terlalu semangat berlari menghampiri kakak nya. Dia sudah tidak tahan lagi ingin belajar pedang seperti kakak nya.
"Kakak jurus pedang tadi sangat bagus dan juga kuat, area pedang nya juga luas. Bisakah kakak mengajari ku?" Pintanya dengan wajah yang dibuat seimut mungkin cara agar kakak nya luluh.
"Tidak bisa." Jawab Xie Shan singkat. Mematahkan harapan Xie Nuan.
"Kenapa? kakak pelit sekali" Jawab nya Xie Nuan dengan wajah cemberut.
"Nuan-nuan jurus pedang tadi itu bukan sesuatu yang mudah, kamu bisa cedera jika memaksa melatihnya. Mungkin Ayah dan ibu saja yang bisa melakukan nya."
"Hem kakak saja bisa, kenapa Nuan tidak"
Bantahnya masih dengan wajah cemberut.
"Aiss kamu saja tidak bisa mengalah kan ku. Kakak janji kalau kamu sudah mencapai Ranah void kakak akan mengajari mu bagaimana?"
Tawar Xie Shan kepada sang adik.
"Itu masih lama sekali. Tapi tidak masalah mulai sekarang aku akan giat berlatih."
Jawab Xie Nuan semangat.
Keduanya sudah tiba di tempat ayah dan ibu. Xie Tian bertanya asal jurus pedang Xie Shan. Xie Shan menjawab jujur bahwa itu adalah jurus pedang yang dia ciptakan sendiri.
Xin Qin Ibu Xie Shan sangat mengagumi anaknya dan bahkan meminta agar Xie Shan menyalin jurus tersebut untuk dia pelajari dan Xie Shan melakukan permintaan ibunya.
Hari pun sudah malam keluarga kecil itu sudah mengistirahatkan tubuh mereka yang sudah kelelahan karena seharian terus berlatih.
Keesokan paginya Xie Shan dan Xie Nuan pergi berlatih di kedalaman hutan yang sangat jauh dari rumah mereka. Di hutan besar itu keduanya terus bertarung dengan berbagai binatang yang berusia ribuan tahun.
Mengalahkan binatang yang berusia ribuan tahun sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Dan rasanya semua binatang di hutan ini sudah mengenal mereka dengan baik.
Untung saja mereka tidak pernah bertemu binatang yang berusia tiga puluh ribu tahun keatas atau itu akan menjadi sulit untuk mereka, mengingat kekuatan keduanya belum cukup untuk berhadapan dengan binatang tiga puluh ribu tahun keatas.
Xie Shan memang mempunyai Lima bintang roh dan itu dari menyerap inti roh binatang berusia seribu tahun dan dengan jenis binatang berbeda dan dengan kemampuan-nya yang berbeda juga.
Xie Shan juga memiliki binatang roh berusia dua puluh ribu tahun, bintang roh berusia dua puluh ribu tahun diserap oleh seorang anak yang berusia Sepuluh tahun adalah sesuatu yang mustahil. Saat itu Xie Shan memaksa menyerap nya dan itu berhasil. Bahkan Xie Tian dibuat kaget bukan main oleh anaknya itu.
Karena untuk menyerapnya tidak akan mudah dan kemungkinan berhasil nya nol, tapi anaknya bisa melakukan itu. Xie Shan mungkin sudah mempertaruhkan nyawa ketika menyerap nya. Xie Tian dan Xin Qin sejauh ini sudah terbiasa dengan dengan berbagai macam keajaiban yang mustahil terjadi yang dilakukan oleh putra mereka.
To be continue..........
Jangan lupa like❤ dan simpan di list favorite, dan beri hadiah juga, serta vote nya jangan lupa
kalau ada yang tidak bisa dipahami silahkan komen di kolom komentar.
Terimakasih...
🙏🙏🙏🙏
Sudah lelah, yah Xie Nuan sudah terlalu lelah. Karena sepanjang hari terus memburu binatang untuk melatih skil kecepatan bertarung nya. Xie Shan terus mengajari adiknya bagaimana caranya menggunakan skil kecepatan bertarungnya melawan binatang. Xie Shan bahkan terkadang membiarkan Xie Nuan melawan binatang usia seribu tahun keatas sendirian.
"Kakak..Nuan sudah lelah, bisakah kita kembali sekarang?" Tanya Xie Nuan yang sudah kelelahan.
"Baiklah kita pulang, tapi jangan lupa, apa yang sudah kakak ajarkan padamu, mengerti?" Ucap Xie Shan.
"Baik kakak Nuan tidak akan melupakan-nya"
"Kemarilah.. " Ucap Xie Shan sembari berjongkok didepan Adiknya.
"Terimakasih kakak" Ucap Nuan yang mengerti maksud kakaknya
"Mm." Jawab Xie Shan singkat
Xie Nuan kemudian menaiki punggung kakaknya, dia akhirnya pulang digendong oleh sang kakak. Xie Shan tahu kalau Adiknya benar-benar lelah, jadi dia menggendongnya, ini adalah hal yang sudah biasa dia lakukan setiap kali Adiknya lelah sehabis bertarung bersama di hutan.
Keduanya sudah sampai di rumah, Xie Nuan sudah tidur di gendongan kakaknya, Xie Shan kemudian menempatkan nya ditempat tidur kecil Xie Nuan. Xie Tian dan Xie Qin baru saja datang entah darimana.
"Nak apakah adikmu ketiduran lagi?" Tanya Xie Tian.
"Ya ayah dia tidur, dia Sangat lelah karena aku banyak membiarkan nya bertarung sendiri di hutan" Jawab Xie Shan
"Itu bagus agar dia tidak terlalu bergantung padamu ketika nanti kalian ke dunia luar." Ucap Xie Tian.
"Baiklah mari kita panggang beberapa daging yang kalian bawa." Sahut Xin Qin.
Akhirnya mereka bertiga pergi memanggang daging yang sudah Xie Shan bawa dari hutan. Begitu banyak daging yang dia bawa dan menyimpannya di cincin semesta yang ada di jarinya. Cincin semesta adalah cincin yang didalam nya terdapat sihir ruang untuk menyimpan berbagai macam benda.
Daging panggang pun sudah selesai di panggang. Seseorang yang tadinya sedang tidur tiba-tiba terbangun dan dengan semangat luar biasa, berlari menuju tempat pemanggangan. Dia tahu wangi daging luar biasa ini, pasti adalah buatan kakaknya. Ibu dan ayah tidak sepandai kakak dalam mengelola makanan. Jadi ini pastilah karya kakak.
Malam itu mereka makan dengan suasana bahagia. Xie Shan sangat senang dengan keadaan ini, dulu dia tidak merasakan suasana seperti ini. Yang ada hanya kesepian, karena dia terlalu kuat hingga tidak ada seorangpun yang berani mendekatinya. Di dunianya dulu tidak ada satu wanita pun yang bisa membuatnya jatuh cinta dan itu membuat nya kesepian hidup sendirian.
Memang dia memiliki banyak pengikut dan semua orang menghormatinya. Tetapi tidak ada satupun yang benar-benar dekat dengan nya bahkan dua murid pribadi nya sendiri saking hormatnya mereka padanya, membuat dua murid itu segan untuk terlalu dekat dengan sang guru.
Dulu dia tinggal disebuah dunia yang jauh berbeda dengan dunianya yang sekarang. Dunianya dulu adalah tempat yang sangat luas dengan kultivasi yang tinggi dan sumber daya juga bumi yang melimpah dan dia adalah pemimpin dari semua penghuni dunia itu.
Xie Shan berpikir jika bisa dia ingin kembali ketempat itu, tetapi karena kekuatan-nya yang sekarang sangat rendah, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu kekuatan-nya cukup untuk melakukan perjalanan ruang dan waktu.
******
Sudah sampai pada hari kedua, hari dimana Xie shan dan sang adik akan keluar dari dunia kecil yang selama ini mereka tinggali untuk mencari pengalaman dengan kekuatan di dunia luar. Yang paling semangat hari ini adalah Nuan nuan, karena dia sudah tidak sabar ingin bertarung dengan orang lain selain kakaknya.
Dan yang paling sedih adalah sang ibu, sedangkan Ayah hanya memberikan sedikit nasihat kepada Nuan agar tidak sembarang memukul orang diluar, dan jangan selalu merepotkan sang kakak untuk mengurus keperluan pribadinya.
"Nuan kalau diluar jangan selalu digendong kakakmu, pakaian mu harus dicuci sendiri, lipat juga sendiri, bantu kakak mu masak juga dan yang paling penting jangan memukul orang lain sembarangan, mengerti?" Peringat Xie Tian kepada anak bungsunya yang nakal.
"Ayah kau seharusnya mengkhawatirkan orang lain memukul Nuan bukan malah sebaliknya." Protes Nuan lalu membuang muka ke sembarang arah.
"Hei memang nya siapa yang akan memukul mu kalau ada kakakmu, ayah hanya khawatir anak orang lain cacat karena dipukul oleh mu."
Jawab Xie Tian yang merasa was-was dengan tempramen putrinya.
"Ayah tidak perlu khawatir aku akan menjaga Nuan dengan baik." Sahut Xie Shan
"Baiklah Shan'er Ibu percaya kamu bisa mencegah sikap adikmu yang tempramen ini"
Ucap Ibu.
"Tapi Nuan, sebagai anak gadis kamu harus bisa mengurus keperluan pribadi mu sendiri jangan selalu kakak yang urus yah?" Lanjut Xie Qin yaitu ibu kesayangan mereka.
"Ekhm baiklah ibu Nuan akan belajar melakukan nya" Akirnya Nuan mengalah juga walaupun sebenarnya semua orang tahu bahwa Xie Nuan tidak akan mungkin menurut.
"Kalau begitu hati-hatilah, diluar banyak orang yang jahat. Xie Nuan jangan pernah membantah kakakmu dan Shan'er lindungi adikmu dan juga gunakan pedang kembar kalian hanya pada saat kalian terdesak saja. Jangan biarkan orang dari Istana Xie Dou melihat nya." Ucap Xie Tian mengingatkan
"Baik Ayah" Jawab keduanya.
"Pergilah Nak, dan jadilah kuat." Titah Xin Qin.
Xie Shan dan adiknya pun keluar dari hutan misterius dan keduanya berteleportasi menuju tempat yang di perintahkan oleh ayah mereka.
"Wah kakak dimana ini, tempat ini sangat ramai begitu banyak rumah besar dan mewah ada juga tempat makan yang mewah. Begini Kah dunia luar itu kakak?" Tanya Xie Nuan semangat.
Ini adalah pemandangan pertama yang dilihat olehnya setelah keluar dari tempat tinggal nya. Sangat mengejutkan baginya, banyak orang berlalu lalang, ada banyak orang yang memakai seragam yang sama dan ada juga memukul orang lain se'enaknya, menghina dan bahkan bermesraan didepan umum.
"Nuan, apakah kamu lapar?" Tanya Xie Shan.
"Kakak aku memang lapar" Jawab nya
"Kalau begitu ayo ikut kakak ketempat makan disebelah sana." Ajak Xie Shan
"Kakak aku memang lapar tapi masalah nya bukan lapar makan, tapi Nuan lapar sekali ingin memukul orang." Ucapnya menggebu-gebu masih dengan kedua tangan nya yang mengepal diudara.
"Nuan pukul lah orang yang ingin kamu pukul itu." Balas Xie Shan enteng yang langsung dipelototi oleh adiknya yang merasa terkejut dengan jawaban kakaknya.
"Kakak kamu mengijinkan ku memukul orang? bukan kah seharusnya menahan ku seperti kata ayah?" Tanya Nuan bingung
"Jika ada orang yang memang harus dipukuli maka pukul saja dia." Jawab nya singkat
"Kakak, ini kamu yang mengijinkan ku yah, kalau orang nya mati jangan menyalahkan ku."
Kata Xie Nuan yang sudah semangat ingin segera memukuli orang yang sudah menjadi target nya sedari tadi.
"Jangan memukuli nya sampai mati juga."
"Baiklah kak tapi Nuan tidak berjanji"
To be Continue...........
Jangan lupa Like❤ sama Favorite yahhh Teman teman.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!