Pagi Ini Sita akan berangkat ke makam Ibunya...yang meninggal karena Sakit .....
"Ayah....Sita berangkat dulu ya....Sita mau menjenguk makam Ibu...setelah itu sita akan kuliah"Ucap sita pada Ayahnya di meja makan
"Iya Nak..Hati-hati...dijalan..dan jangan ngebut ya"Ucap Ayahnya
mendengar ucapan Ayahnya Sita tertawa.....
"Hahahaa Sita naiknya sepeda Yah...bukan motor....kok ngebut....yang ada capek nanti kalau ngebut Yah"Jawab Sita lalu meraih tangan Ayahnya dan mencium punggung tangan Ayahnya...
Di TPU
"Ibu...Sita kesini membawa bunga kesukaan Ibu...Ibu bagaimana di Surga???Pasti Ibu sudah bahagia sudah tidak sakit lagi ya Bu....."Kalau nanti Sita sudah mau menemui Ibu....Ibu jemput ya Bu..tapi mohonkan pada Tuhan...Agar Sita bisa bahagiakan Ayah dulu ya Bu...."Ucap Sita dipusara Ibunya....kemudian Sita membaca doa untuk Ibunya kemudian berpamitan untuk ke kampus
Dijalan
Sita mengendarai Sepedanya dengan tenang....dan Sita melihat ada sebuah Mobil yang oleng...tepat didepan nya...dan akhirnya
Bruuuuk
Sita terpental dan jatuh di tumpukan Pasir.....sementara mobil yang menabraknya menabrak sebuah pohon namun tidak apa apa...
"Aduuh...kakiku terkilir sepertinya..."Sita lalu bangkit..dan meraih Sepedanya yang rusak....dimana ban sepedanya lepas...dan keranjang sepedanya penyok...
"Haaaashh...Sepeda ku rusak....bagaimana aku membenarkannya..."Ucap Sita
setelah menepikan sepedanya...Sita menghampiri pengemudi mobil...dan berusaha menolongnya...
"maaf....apakah Tuan....bisa mendengar suara saya?"Ucap Mila...pada laki laki muda yang tengah melamun
"Tu...tuan.....Minum dulu"ucap Sita kembali dan menyodorkan sebotol air mineral
"Ah ya ya...Terimakasih...Saya tidak apa apa....Kamu bisa pergi"Ucap Laki laki itu
"Maaf Tuan...Sepeda saya Rusak....apakah???"ucap Sita terpotong ketika laki laki itu melemparkan uang pecahan 100 ribuan sebanyak 10 lembar kepada Sita...lalu kembali melajukan mobilnya ke kampus
"haah...Kenapa dia tidak berterimakasih malah pergi...padahal dia salah"Ucap Sita sebal lalu mengambil uang yang berserakan itu
Sita kemudian membawa sepedanya ke bengkel didekat kampusnya untuk dibenarkan...dan Sita melanjutkan ke kampus dengan jalan Kaki....
Sampai di Kampus
"Aduh Sita...kemana aja sih....Sudah telat 10 menit kita nungguin kamu?Ucap Bela sahabat Sita....
Jelasinnya nanti saja ya...Ayo masuk sebelum dosen killer itu memberi kita nilai D"ucap Diva...lalu meraih tangan Sita dan mereka memasuki ruang kelas....
Tok tok tok
"Maaf pak Boleh kami masuk?"Ucap Bela pada pak Dendi....
Pak Dendi adalah dosen yang terkenal dingin..dan susah mendapatkan nilai A dimata kuliahnya....meskipun pak Dendi masih Muda....masih berumur 28 tahun ....
Pak Dendi menoleh kearah Bela..dan mengangguk
Bela...Diva...Sita...kemari...ucap pak Dendi
"Kenapa kalian terlambat masuk kelas saya? Ucap pak Dendi
"Maaf pak..."Ucap Bela dan diva
"hm"Kerjakan soal dipapan tulis itu dan jangan duduk bila belum selesai...."Ucap pak Dendi
"Maaf pak...Biarkan Bela dan Diva duduk...ini salah saya...Bela dan Diva terlambat karena menunggu saya pak"ucap Sita
pak dendi melihat Sita dengan tatapan bertanya tanya...Ya...Pak Dendi menaruh hati pada Sita...karena Sita gadis yang pandai...ceria dan juga cantik....
"hm"deheman pak Dendi
lalu Bela dan Diva duduk di bangkunya
sementara Sita mengerjakan tugas dipapan tulis dengan cermat...dan tanpa terasa...darah segar mengalir dari lubang hidungnya
"Kalau Sakit jangan dipaksakan"Ucap pak Dendi pada Sita karena darah Sita yang jatuh ke lantai....
"ehm..maaf pak...Ini cuma mimisan biasa"ucap Sita lalu membersihkan darah di hidungnya dengan sapu tangannya..dan kemudian Sita mohon ijin untuk ke toilet...
"Pak..sudah selesai...saya mohon ijin ke toilet"ucap Sita
"hm"jawab pak Dendi
"Bel...Sita sering sekali mimisan ...aku jadi khawatir Bel"Bisik Diva pada Sita...
"iya..aku juga..gimana kalau nanti kita ajak Sita ke dokter..agar kita tahu dia kenapa?"jawab Bela...
dan dianggukan oleh Diva...
di Toilet
"Ibu...kenapa darahnya keluar waktu Sita ada kelas sih...."kan Sita takut kalau yang lainnya pada tahu"Ucap Sita sambil menatap cermin didepannya dan membersihkan hidungnya dengan air kran di toilet itu
Setelah selesai membersihkan darah yang mengalir itu..Sita kembali ke kelasnya....
Dikelas
"Sita..jawaban kamu Benar"ucap pak dendi sambil memberikan tanda jari jempol pada Sita
"Terimakasih pak"Ucap Sita
"Kelas hari ini selesai...saya undur diri"Ucap Pak dendi pada mahasiswa mahasiswinya
Pak dendi keluar kelas...dan teman teman Sita yang lain juga keluar kelas untuk pulang
Sementara Bela..Diva..Dion...masih mengintrogasi Sita
"Ta....Kenapa tadi terlambat?,ucap Dion
"Aku ketabrak Mobil Di...dan Sepedahku rusak...bannya lepas...dan keranjang depannya rusak"ucap Sita
"Haaa"ucap Bela dan Diva bersamaan
"lalu bagaimana dengan keadaanmu..apakah ada yang sakit...aku antar kerumah sakit ya Ta"Jawab Bela
"hehehehe nggak papa...Aku Sehat....tidak usah..."jawab Sita
"Ta...Bela...Diva...dan Aku akan selalu ada untukmu...jadi jangan sungkan pada kami bila kamu membutuhkan bantuan"ucap Dion pada Sita
"terimakasih...kalian memang sahabatku...tapi saat ini aku tidak apa apa"jawab sita
"Lalu yang menabrakmu gimana Ta?Tanya Diva
"Dia tidak apa apa....Dan dia pergi...dengan memberiku uang ini"jawab Sita sambil menyodorkan uang yang dipungutnya tadi
"Itu bisa buat beli sepeda baru Ta"Jawab Dion
"Hehehe nggak Di...ini akan aku kembalikan padanya..lagipula..Sepedaku tidak mahal mahal banget...jadi uang ini terlalu berlebih"Jawab sita
mendengar ucapan Sita...Dion ...Diva dan Bela..hanya menggelengkan kepalanya...
Sita memang bukan orang kaya....tapi dia tidak pernah memanfaatkan teman teman kayanya....ya....Dion..Diva..dan Bela...adalah sahabat Sita....dari keluarga kaya raya....dan mereka bersahabat sejak Sita SMP.....dan keluarga sahabatnya juga sangat menyayangi Sita seperti keluarganya Sendiri...
Mereka akhirnya keluar kelas untuk pulang kerumah
"Bel bel...Lihat itu...Si Boy Bel....Duuh cakepnya"ucap Diva sambil menggengam tangan nya sendiri
"Haddeh.... "ucap Bela sambil mendongakkan kepalanya ke atas
"Ta...kamu nggak Lihat Boy...pria paling ngehits itu..yang digilai banyak wanita?"Tanya Bela
"hehehe Tidak Bel....Aku sadar diri...Bumi dan langit sayang"jawab Sita disertai cubitan dilengan Bela
Bela dan Diva masih menatap Boy dengan tatapan sukanya...sementara Dion sudah menghampiri mobilnya .....melihat Bela dan Diva memandang Boy...Sita pun ikut memandang dan ......
"Astaga...itu pria yang menabrakku...Bel...Div....",Ucap Sita...
"Haaaaa "Ucap Bela dan Diva bersamaan...
"Kamu yakin Ta???,Ucap Bela
"Yakin 10000% Bel...aku kesana dulu "Ucap Sita lalu berlalu untuk menghampiri Boy
Boy dan temannya
"maaf...Bisa bicara sebentar?ucap Bela pada Boy...
"Aku?Jawab Boy sambil menunjukkan jari telunjuk ke mukanya sendiri
"Iya "jawab Sita
"Ada apa?jawab Boy
" Maaf..ini uang anda tadi...saya tidak membutuhkan.....dan sepeda saya sudah saya perbaiki di bengkel kakek saya"Ucap Sita sambil memberikan uang ke tangan Boy....Sita lalu berlalu
"Haaa...Boy...Boy...itu Anak jurusan apa..cantik bener...Dan aku suka dia"Ucap Johan pada Boy yang masih terdiam
"Boy Boy"ucap Alex sambil menepuk bahu Boy
pugh
" Eh eh...Gak Tahu aku...dia sepertinya perempuan yang aku tabrak tadi.....jawab Boy......
Johan dan Alex yang mendengarnya...hanya mengeryitkan dahinya menandakan mereka tidak paham.
Sementara itu Sita sudah bersama Bela dan Diva....
"Ta...kamu ini bener bener...uang itu kan bisa buat bayar semesteran Ta"Ucap Bela
"Hehehe aku kan pakai Beasiswa Bel..."Ya kali aku bayar....Aku tidak bayar Bel"Sita terkekeh menjawab ucapan Bela
"Hahahaa...iya ya...memangnya Kita Bel....kita gak secerdas Sicantik ini lo"Sahut Diva.....yang juga tertawa....
"Ta....aku mau tanya...tapi jangan salah paham ya"Ucap Bela
"Hmm...Ada apa Bel?"Jawab Sita
"Kami perhatiin...akhir akhir ini kamu sering mimisan Ta...Kita mau tahu kamu kenapa?"Jawab Bela
"Jangan menyembunyikan apapun dari Kami Ta"Sahut Diva
"Hm...aku tidak apa apa....Jangan memandangku begitu"jawab Sita yang menitikkan air mata
"Ta...kita sudah bertahun tahun kenal ....cerita ta"jawab Diva
"Aku tidak apa apa Bel Div....mungkin aku hanya lelah saja...."Oh ya aku duluan ya...kalian segera pulang...sudah sore"Ucap Sita...lalu meninggalkan kedua sahabatnya itu.
Bela dan Diva menatap Sita dengan keheranannya....dan mereka akhirnya meninggalkan kampus
Di Kafe
"Sore kak Adam ....Maaf ya Sita telat....Tadi jalan kaki soalnya"Ucap Sita pada Adam....
Adam adalah kakak kelas Sita sekaligus pemilik kafe dimana Sita bekerja...dan dia laki laki yang selalu baik pada Sita dan keluarganya...dan menganggap Sita adalah Adiknya....
"Hm...Ta Ta....kenapa jalan Kaki?"jawab Kak Adam
"Tadi Sita ketabrak mobil kak...jadinya sepeda Sita rusak"Tapi tenang kak..Sita tidak apa apa kok"Jawab Sita
"Syukurlah kamu tidak apa apa....Nanti kakak belikan Sepeda baru ya...Ta....Atau mau motor apa mobil?Tawaran kak Adam
"hm tidak kak terimakasih.....sebelumnya..Sepedanya bisa diperbaiki kakek kok kak...dan kalau motor atau mobil...Sita tidak bisa mengendarainya Kak...hahahaha nanti jatuh "jawab sita dengan tawanya
Sita lalu bergegas ke belakang untuk melakukan pekerjaannya yaitu memasak di dapur kafe kak Adam
kak Adam yang melihat Sita bergegas ke dapur hanya bisa menghela nafasnya
"heessshhah....Ta Ta....andaikan kamu mau menerima perasaan Kakak Ta....Kakak pasti senang ...tapi kamu lebih memilih menjadi adik kakak...dan Kakak sudah menikah dengan Sela sekarang Ta....gumam Kak Adam dalam hati.
Di dapur Kafe
"Ta....Baru datang?"ucap Sela sambil memeluk Sita
"Iya kak....Maaf ya "jawab Sita
"hm...yasudah kamu makan dulu ya Ta...kakak mau ke depan dulu"jawab Sela
Sela memberlakukan Sita seperti Adiknya Sendiri...meskipun Sela tahu perasaan Adam pada Sita dahulu....tapi Sela tidak memiliki rasa Khawatir karena Sita memang anak yang Polos.
Sita...Makan di meja makan...dan tanpa disadari Sita kembali mimisan
"Aduuh...kok keluar lagi sih"Ucap sita lalu membersihkan Darahnya...
"Ta...kamu mimisan lagi...apakah kamu tidak periksa Ta?"Ucap Sela yang khawatir...lalu mengambil sapu tangannya dan membersihkan Darah Sita....
Adam Dan Sela...sudah mengetahui tentang penyakit Sita...dan mereka sangat khawatir akan kondisi Sita ....
"hiks hiks hiks"Sita terisak
"Ta...jangan nangis ya....Mas Adam""""Teriak Sela pada Suaminya
Kak Adam langsung berlari ke sumber suara....
"Astaga Sita ....Kenapa bisa begini sih?"ucap Kak Adam....yang memeluk Sita
"Mas...Bagaimana kalau Sita kita bawa ke singapura Mas..agar mendapat perawatan yang lebih " jawab Sela
"Aku setuju "jawab Kak adam
"Tidak kak...Sita kuat...Sita akan Sehat....kakak jangan khawatir ya" Ucap Sita
Akhirnya sore itu Sita diantar pulang kerumahnya oleh Sela dan Adam.
Dirumah Sita
Pak Darmo yang duduk di teras depan...melihat Sebuah mobil menuju halaman rumahnya..dan melihat Sita keluar dari mobil itu dan Sita..Adam..Sela menghampiri pak Darmo.
"Ayah..Selamat sore"Ucap Adam seraya meraih tangan pak Darmo dan mencium punggung tangan pak Darmo...Begitu juga dengan Sela dan Sita.
"Kalian ...Ayo masuk...."ucap Pak Darmo
Mereka pun masuk ke rumah Sita dan duduk di ruang tamu
"Ayah...Ini Sita kami antar pulang karena tadi dia mimisan"Ucap Adam
"Ya Ampun Ta...Kenapa masih bandel sih...Ayah sudah wanti wanti...jangan kelelahan Ta .."Ucap Ayah Sambil mengelus rambut Sita
"Sita tidak mau Yah.....Kalau Sita hanya rebahan saja...nanti Sita Gemuk"Gak cantik lagi"ya kan mbak Sela"Ucap Sita lalu mengedipkan mata pada Sela
"Terimakasih sudah mengantar Sita Nak Adam Non Sela"jawab Ayah
"Ayah ...sudah kami anggap seperti Ayah kami...jadi kita ini family Yah"Jawab Sela...
"Kalau begitu...Kami permisi pulang dulu ya Yah..Sita..."Ucap Adam
"Iya kak...Terimakasih..hati-hati dijalan kak"Ucap Sela
Mereka pun pulang...dan Sela kembali masuk Rumah dan mengunci pintu rumahnya. Dan Sela menuju kamarnya.
sementara ayah Darmo mengetuk pintu kamar Sita
tok tok tok
"Ta...Ayah boleh masuk?"Suara ayah dibalik pinru kamar
"Iya yah..."Jawab Sita lalu berjalan membuka pintu kamar"""Ceklek""
"Masuk Yah"ucap Sita
kemudian Ayah masuk dan duduk di tepi ranjang Sita
"Ta ..Ayah mau bicara "Sudah saatnya kamu tahu"ucap Ayah
"Maksud Ayah apa?"Sita gak paham Yah"jawab Sita..dengan penasaran
"Ta...Sebenarnya kamu bukan anak ayah dan ibuk....."maafkan Ayah dan Ibuk selama ini tidak jujur padamu Ta"Ucap Ayah dengan menangis
"Yah....Ayah jangan becanda gini dong Yah...Sita nggak mau nangis lo yah"Jawab Sita dengan air mata yang mulai menetes
"Maafkan Ayah....Kamu sudah dewasa Ta ....Apakah kamu mau mendengar cerita Ayah?"Jawab Ayah
"Jelaskan Yah"Sita akan berusaha untuk menerima penjelasan Ayah"Jawab Sita
Ayah lalu menceritakan peristiwa dimana Sita menjadi Anaknya
(flashback on)
Dini Hari sekitar pukul 4 pagi.. Pintu Rumah Pak Darmo diketuk orang dengan suara yang keras...Pak Darmo yang Sedang di dapur bersama Istrinya...terkejut dengan Itu dan mereka segera membuka pintu rumah.
ceklek....
"Bu Susan"Pagi pagi kesini ada apa?Mari masuk Bu"Ucap Bu Lastri(Istri pak Darmo)
Akhirnya Bu Susan masuk kerumah dan segera menutup pintu....
"Mbak Lastri ...Kang Darmo...Maaf pagi sekali saya mengganggu....Langsung saja...saya kesini dengan Anak saya Sita"Ucap Bu Susan
Bu Susan mulai menangis...dan menciumi wajah anaknya
"Mbak...Kang...saya kesini ingin menyerahkan Sita....pada kalian..tolong kalian rawat layaknya anak sendiri....Kalian mengerti bukan...Bahwa ....Ayahku ....kakeknya Sita tidak menginginkan cucu perempuan di keluarga kami....tolong selamatkan Anak saya mbak kang"Ucap Bu Susan dengan tangis yang rak terbendung....
Tak lama kemudian...pak Hendra Baskoro membuka pintu rumah pak Darmo dan langsung duduk disebelah istrinya...
Pak Darmo dan Bu Lastri...hanya diam karena bingung mau berbuat apa.
Kemudian Pak Hendra Baskoro memberikan amplop pada pak Darmo
"Kang...Mbak...mohon bantu kami...Rawat anak kami Sita..seperti anak kalian sendiri...hanya kalian yang bisa menolong kami....Dan setelah ini kalian tidak perlu lagi bekerja di rumah kami...karena ayah pasti akan mencurigai ....setelah ini kalian dapat pindah kemanapun kalian mau....dan di dalam amplop ini...ada cek...yang dapat kang Darmo cairkan diseluruh bank yang ada di negeri ini....Mohon diterima Kang"Ucap pak Hendra Baskoro disertai isak tangis
"Bapak Ibu....kami memang menginginkan seorang anak...tapi apakah bapak dan Ibu yakin pada kami...kami hanya pesuruh bapak dan ibu....kami tidak berpendidikan tinggi....kami juga takut bila kami tidak bisa merawat non Sita"Ucap pak darmo
"Kang....Saya percayakan pada kalian...Dan ini kalung Sita...diliontin itu ada 2 foto..1 foto Adam kakaknya...dan 1 lagi fotonya Sita..bila suatu hari Hal ini diketahui Sita...berikan kalung ini..."Jawab bu Susan seraya menyerahkan kalung itu...
"Mbak Lastri...ini Sita....namanya...Sita Putri Baskoro Darmo....maafkan kami...memberikan nama Darmo dibelakangnya...agar keamanan Sita terjamim dan tidak terlacak oleh ayahku mbak"Ucap Sita sambil memberikan Sita ke gendongan Lastri...
"Baik Bapak Ibu...kami akan membantu sebisa yang kami mampu!Jawab pak Darmo
"Terimakasih kang...mbak...kami pamit ...pagi ini kami harus terbang ke Belanda...dan akan tinggal disana untuk beberapa waktu"Kami akan selalu menghubungi kalian"Ucap Pak Hendra Baskoro....
Setelah itu...mereka saling memeluk..dan bu susan tak henti mencium wajah Sita...Mama dan Papa pergi dulu ya nak...suatu saat kita pasti akan bertemu....setelah itu mereka meninggalkan kediaman Pak darmo.
Keesokan harinya pukul 9 pagi.
Pak Darmo dan bu Lastri memutuskan untuk melindungi Sita..dengan pindah ke luar daerah yang cukup jauh dari kediaman Majikannya sebelumnya...dan pak darmo lebih memilih membeli rumah Sederhana di desa yang jauh dari kota.
(flashback off)
"Begitu Ceritanya Sita ....Ayah harap kamu tidak membenci kami..dan juga orangtua kandungmu nak....mereka melakukan itu untuk melindungimu...."Ucap Ayah sambil memeluk Sita yang terus menangis
"Meskipun Sita bukan anak kandung Ayah dan ibu Lastri...tapi kalian adalah orangtua Sita yang sesungguhnya Yah...Sita tidak akan memebenci orangtua kandung Sita...Ibu selalu mengajari Sita untuk menjadi perempuan yang pemaaf"Jawab Sita sambil menyeka air matanya dan kemudian memeluk Ayahnya...
Ayahnya kemudian melepas pelukan Sita dan memberikan kalung dengan liontin yang sejak tadi digenggamnya...
"Ta...ini kalungmu...dan di dalam liontin itu ada fotomu dan foto kakakmu"ucap Ayah
Sita menerima kalung itu dan membuka liontinnya...
"Kakak...Sita masih Hidup belum mati kak"Ucap Sita dengan menangis...
Sementara itu di kediaman keluarga Brawijaya
"Boy...bagaimana kuliahmu hari ini"dan mengapa kamu pulang naik taksi?dimana mobilmu? ucap Pak Brawijaya yang duduk di ruang keluarga sambil meneguk teh yang dibuatkan Wanda...istrinya...
"Lancar Pi...dan mobilku di bengkel tadi nabrak orang" Jawab Boy dengan entengnya
"Apaaaa"jawab bu Mirna
" Mi...jangan kaget gitu ...kak Boy kan Memang suka buat perkara hahahah"Ucap Juki (Adik nya Boy) seraya makan kinderjoy.....
Juki ini karakternya imut...lucu...meskipun usianya 17 tahun...dan dia masih SMA kelas 2
"Adekku sayang....Cepat tidur...besuk sekolah"Ucap Boy...
"Tapi Juki tidak ngantuk kak"Jawab Juki dengan merengut
"Juki mau kinderjoy lagi nggak?ini kakak kasih semua tapi cepat tidur ke kamar"Ucap Boy lalu menyerahkan 5 kinderjoy pada Juki
"Hmm iya deh kak....Juki tidur dulu"jawab Juki lalu mengambil kinderjoynya dan berlari ke kamarnya....
"Kak Boy...jangan manjakan adikmu?Lihat kelakuannya...masih kaya anak kecil....padahal sudah 17 tahun" Ucap Joni....
Joni adalah adik pertama Boy...ya namanya Joni putra Brawijaya...Dia adalah adik laki laki pertama Boy yang memiliki sifat dingin seperti Boy tapi sedikit lebih hangat...usianya 22 tahun sementara Boy 23 tahun
"Lha..memang kamu bukan adikku?ucap Boy....
"Ampun Kak....lalu gimana tadi dengan orang yang kakak tabrak?Jawab Joni
"Jelaskan pada mami dan Papi Boy...Kamu sebagai anak tertua...harus bisa memberikan contoh pada ke 6 Adikmu..."Ucap Papi dengan tegas
"Dia baik baik saja pi"Jawab Boy
"Es kutup utara diajak bicara...males ah mami pi...mau nusul Juki aja...mau tidur mami..."ucap mami Wanda lalu berlalu menuju kamar Juki...dan diikuti oleh ke 5 anaknya yaitu....Joni,Jihu,Laga ,Yunggi dan Jimi...Mereka menuju kamar masing masing....
Anak keluarga Brawijaya
Boy Putra Brawijaya 23 tahun
Joni Putra Brawijaya 22 tahun
Jihu Putra Brawijaya 21 tahun
Laga Putra Brawijaya 20 tahun
5.Yunggi Putra Brawijaya 19 tahun
Jimi Putra Brawijaya 18 tahun
7 .Juki Putra Brawijaya 17 tahun
"Boy...kamu harus bisa menjaga adik adikmu....kalian pewaris utama perusahaan papi dan mami...dan lusa papi dan mami akan kembali ke Belanda...jadi papi harap selesaikan masalahmu boy...."Ucap papi sambil menepuk pundak Boy lalu berlalu menuju kamar Juki...si bontot
"Gadis tadi kenapa menolak uangku...padahal lainnya sangat menginginkan uangku"Ucap Boy dalam hati....
dikamar Juki
"Mi...Juki udah tidur?"ucap Papi
"Udah Pi...."Jawab Mami
"olahraga yuk Mi...."ucap papi
"Ok Sayang...cus cus"Jawab Mami lalu mereka keluar kamar dan meninggalkan Juki
"Olahraga malam malam?"ucap Juki sambil mikir keras
"Ah besuk tanya pada para kakak sajalah"Juki ngantuk mau bobok"Ucap Juki lagi....
ke esokan harinya
diruang makan
semua anggota keluarga sudah berada dimeja makan dan mulai sarapan pagi dengan menu nasi goreng telur ceplok
"Pagi kakak kakak tampan ku...Juki mau cerita"Ucap Juki disela makannya
"Apa dek..."Jawab Joni sambil menyendokkan nasi
"Mami dan papi malam malam olahraga"Ucap Juki lagi....yang membuat mami dan papinya tersedak
uhuk uhuk....Mereka lalu minum air putih...
"Mami dan Papi berangkat dulu"Ucap papi lalu mencium 1 per 1 kening anaknya....dan pergi meninggalkan ke 7 anaknya....
"Jukiiiii...pagi pagi sudah bikin masalah"ucap Laga dengan suara yang keras
"B aja kali kak...teriak teriak...emang hutan?ini meja makan"Ucap Juki....
"B lagi B lagi...kenapa semua B aja si kiii?ucap Jimi
"Ya B aja...kak...Juki..gak suka di teriakin...pusing"Jawab Juki....
"Tapi...Olahraga apa ya Semalam mami dan papi kak?Ucap Jimi....
"Kepooo ya.....Juki ya nggak ngerti sumpah deh"Ucap Juki sambil membuat simbol dua jari tangan.....
"Semalam mami dan papi olahraga....mulut..alias berantem"jawab Jihu dengan kesal
"Wah mami dan papi memang orangtua Juki..hobi buat masalah"hahaha...ucap Juki lagi
"Jukiii"Ucap Boy sambil menajamkan tatapannya
"Iya kakak"Jawab Juki menunduk...ya hanya Boy yang ditakuti Juki....dari pada kakak kakak lainnya..karena Boy selalu memberinya kinderjoy....hhhhhh
"Yunggi antar Juki ke sekolahnya...."Nanti Jimi yang jemput Juki...."Ucap Boy pada Jimi dan Yunggi
"Ok kakak"Jawab Jimi dan Yunggi
"Juki berangkat"Ucap Juki
Yunggi dan Juki berangkat ke sekolah Juki..dan yang lainnya juga bergegas ke aktifitasnya masing masing....
Boy ,,Joni..Jihu dan Laga ke kampus untuk kuliah..ya mereka ke kampus masing masing tidak 1 kampus...maklum orang kaya...geng....hehehehe
sementara Yunggi ke SMA yang searah dengan Jimi...Namun beda SMA....
dan dengan Juki juga berbeda SMA....
Dirumah Sita
Sita masih sarapan dan menunggu Ayahnya dari dapur....
"Ayah...Sita berangkat dulu ya..."Ucap Sita sambil meraih tangan Ayahnya dan mencium punggung Ayahnya....
" Iya nak...jangan lupa obatnya dibawa ya" Ucap Ayah....pada Sita
"Selalu Yah..ini di dalam tas "Ucap Sita lalu berlalu pergi..
DI BENGKEL
"Pagi kakek Yoo" Ucap Sita dengan riangnya
"Ta ta...ngagetin kakek saja...."jawab kakek yoo
"maaf kek...kek sepeda Sita sudah jadi?Tanya Sita
"Sudah Ta...lekas bawa ke kampus...agar kamu tidak telat masuk kelas"jawab kakek Yoo
"Berapa Kek?"Tanya Sita
"Sudah bawa saja...bayarnya kamu jangan mimisan lagi ya "Jawab Kakek Yoo
"hehehehee Terimakasih kakek Yoo...aamiin doain Sita Ya kek..agar gak mimisan lagi"Jawab sita lalu mengendarai sepedanya menuju kampus.
DI KAMPUS
Dion,Bela dan Diva sedang duduk di bangku masing masing sambil melihat soal soal remidi yang dianggapnya sulit...tiba tiba Sita Datang
"Selamat morning sahabat sahabatku?"Ucap Sita
"Pagi Nona Muda..."Jawab Bela dengan senyumnya
"Ta...ajarin kita dong...ini kita gak ngerti ta"Ucap Diva sambil menyerahkan kertas remidi
"Hm hm...Yasudah aku bantu tapi belikan ice cream ya...."Ucap Sita....dengan tertawa...
"Siap Nona Muda"Jawab Dion sambil memberi hormat.
"Ckckckckck gak gak...aku cuma bercanda...jangan diseriusin ya..."Ucap Sita...
"Paham Nona"Jawab Bela...
mereka pun tertawa tawa....
"Semoga seperti ini terus ya...dan kalian jangan lupakan aku"Ucap Sita tiba tiba....dan membuat ke 3 sahabatnya terdiam
"Ta...jangan bicara gitu dong..kita kan belum menikah?jawab Dion
"Hhhckckckck cari yang lain saja Di...aku mah apa atuh cuma rempahan rempeyek"Hhhh Jawab Sita
Tak terasa tugas remidi ke 3 sahabatnya telah selesai...dan pak Dendi masuk kelas
"Selamat pagi semua..silahkan kumpulkan tugas remidi kalian...Dan Sita nanti ke ruangan Bapak"Ucap pak Dendi....
Sita yang mengerti dengan maksud dosennya itu hanya bisa menjawab iya pak"dengan senyum nya...
2 jam kemudian pak Dendi keluar kelas..diikuti Sita yang membawa buku buku dibelakang dosennya itu...dan menuju ke ruangan dosennya.
"Masuk Ta....Ucap pak Dendi...yang kemudian menutup pintu ruangan dan memeluk Sita...
Sita hanya bisa menitikkan air mata...
"Ta...kenapa kamu bandel...Mimisan kamu itu sudah tahap akut Ta...mau ya...ke Singapura....sama kak Adam...Aku akan ikut"Ucap pak Dendi....sambil memeluk Sita.
"Mas...maafkan aku telah membuatmu khawatir...tapi aku tidak mau meninggalkan ayah sendiri....Berobat disini saja ya mas..."Ucap Sita dengan tangis..yang membuat Dendi hanya bisa menuruti kemauan kekasihnya itu...."
"Ta...kita nikah saja ya Ta....Sudah lama kita pacaran....apakah kamu mau menjadi istriku?"Ucap pak Dendi....
Disini pak Dendi adalah cinta Sita sejak Sita masih SMA kelas 1...dimana pak Dendi pernah magang di sekolahnya menjadi guru Biologi....dan Sita yang pandai dapat menarik hagi pak Dendi...ya jarak usia mereka terpaut 5 tahun....Sita 23 tahun dan pak Dendi 28 tahun....dan mereka berkencan sejak saat itu hingga Sita kuliah kedokteran di kampus pak Dendi mengajar...selain menjadi Dosen..pak Dendi juga seorang dokter spesialis...di RS Angkasa....RS..elit milik keluarganya...dan pak Dendi juga menjadi pebisnis yang memiliki banyak cabang perusahaan.
"Mas...Pikirkan baik baik...Sita hanya gadis biasa....sementara mas Dendi orang terpandang...jangan sampai karena mas menikahi Sita...Mas jadi bahan ejeken orang...Sita begini saja sudah bahagia mas..."Ucap Sita disertai tangis dan tiba tiba hidungnya mengeluarkan darah segar yang membuat pak Dendi khawatir...
"Ta...keluarga kita sudah mengetahui semua...mereka juga setuju...kamu kaya gini...aku bisa mengobatimu Ta...lalu kamu akan sembuh...."Ucap pak Dendi sambil membersihkan darah yang mengalir dari hidung Sita....
"Mas...apakah mas tahu...Sahabatku Bela sangat menyukaimu mas...Aku rela mundur untuk kebahagiaan sahabatku dan kamu mas..kalian cocok..serasi..sepadan dan pas menurut Sita"Ucap Sita...yang mendapat bentakan dari Pak Dendi
"Taaaaa.....Kamu lebih mentingin orang lain daripada perasaanmu sendiri?"ha...jawab Ta..aku kurang apa?Kamu kenapa suka membuatku khawatir"ucap pak Dendi
"Maafkan Sita yang selalu membuat mas khawatir....Sita hanya berfikir..usia Sita tidak lama lagi mas...jadi jangan bodoh ya mas...masih ada Bela dan yang lainnya..yang bisa mas jadikan istri...Sita tidak mau...mas Dendi menjadi Duda tampan..."Ucap Sita disertai tangis yang kemudian dipeluk oleh Pak Dendi...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!