NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikah Dengan Artis

Liburan

London, waktu sudah menunjukkan jam setengah 9 malam.

"Nona berikan saya satu cupcake blueberry, satu donat coklat dan satu gelas hot cappucino ya," ujar Tiara kepada salah satu pelayan toko kue yang cukup terkenal ditengah kota London.

Setelah 10 menit menunggu di salah satu meja akhirnya kue dan minuman yang ia pesan datang. Segera ia keluar untuk melanjutkan perjalanannya mengingat sisa dua hari lagi waktu liburnya di negara monarki tersebut.

Sekitar 15 menit menyusuri jalan setelah keluar toko kue untuk sekedar window shopping dari satu toko ke toko ia sudah merasa terlalu lelah. Seharian berjalan berkeliling kota seorang diri pindah dari tube ke tube lain, naik bis bertingkat untuk berkeliling siang hari sudah sangat menyenangkan untuknya.

Berhubung saat ini waktu weekend, maka keadaan sekarang sangat ramai. Ia semangat melangkahkan kakinya menuju hotel dan sangat merindukan kasur.

Sementara asik berjalan sambil menikmati kue yang dibelinya, tiba-tiba ada orang yang menyenggolnya dengan sangat kasar. Pria berperawakan tinggi besar dan terbungkus dengan pakaian serta masker serba hitam.

Dalam sekejap mata, wanita paruh baya yang berjarak dua meter dari tubuhnya meringis sambil memegang perutnya yang sudah penuh dengan darah.

Tiara sempat terkejut tapi dia dengan lincah menangkap tubuh ibu-ibu yang lebih bisa disebut nenek itu tepat waktu. Orang-orang di sekelilingnya kebanyakan cuek namun ada juga yang membantu dan tampak khawatir.

"Tolong telponkan ambulan," Tiara beteriak sambil menangis. Kenapa ia menangis padahal ia tak mengenal wanita tersebut, entahlah mungkin karena terlalu terkejut dan kasihan. Sebenarnya dia juga merasa down, tapi ia tak mungkin menampakkannya.

15 menit berlalu, wanita tersebut sudah ditangani oleh dokter di IGD rumah sakit terdekat dan pastinya ada Tiara yang tidak pernah meninggalkan wanita yang tidak ia kenali itu.

Pihak RS terus mencoba menghubungi kerabat dari wanita yang diketahui bernama Clarissa tersebut. Namun setelah mencoba belasan kali, anak pertama wanita itu yang lebih dulu menjawab.

"Benar dengan tuan Tom Homkins?"

"Ya benar,"

"Ibu anda sedang di RS Bravo di London, seseorang menikamnya dan butuh penanganan segera. Kami harus bertindak segera mungkin, kesepakatan keluarga akan kami kirim lewat fax. Bisakah kamu menyetujuinya dan segera menghubungi kami kembali," seorang staff RS menjelaskan panjang lebar.

"Baiklah, aku jika memang itu yang dibutuhkan sekarang aku akan membantu. Hanya aku baru bisa sampai di London sekitar 3 jam lagi. Jadi semuanya aku percayakan sama pihak RS," ucap Tom, mengingat dirinya sekarang sedang berada di negara berbeda.

Tom, Mommy dan ayah sambungnya serta Daddy dan pasangannya berada di negara yang sama. Sedangkan kedatangan Mommynya ke London ialah mau bertemu dengan adik semata wayangnya yang sekarang sudah terkenal seantero dunia karena karyanya dalam bermusik.

......................

Los Angeles

Sebuah ruang tamu besar berisikan belasan anak laki-laki usia 20an sedang asyik bersenda gurau. Hamburan bungkus beragam jenis makanan dan kaleng minuman sudah tidak terelakkan. Mereka asyik bernyanyi, bermain gitar, berenang dan melakukan hal-hal menyenangkan.

James, sang pemilik rumah sengaja mengundang teman-temannya untuk sekedar pesta kecil sebagai bentuk kesuksesan dan perpisahannya setelah berhasil melakukan tour dunia selama 4 bulan belakangan ini.

LA lah tempat yang terpilih sebagai tempat penutup dari turnya. Hal beruntungnya, dia memiliki rumah mewah di daerah sana dan ada beberapa temannya baik dari sesama artis maupun kalangan biasa sehingga dia bisa berkumpul sejenak setelah kelelahan atas aktivitasnya beberapa bulan belakangan .

Selama asyik berpesta, James meninggalkan ponselnya dikamar yang berada di lantai 2. Hingga waktu pesta telah usai dan ia kembali ke kamar, belasan panggilan tak terjawab dari nomor yang dikenal dan tidak dikenalnya ada disana.

"Ada apa ma bro," sahutnya ketika abangnya menjawab panggilan telponnya.

"Segera balik London, sesuatu terjadi sama Mommy, pulang sekarang juga," ketus Tom.

BERSAMBUNG

Introgasi

Sebuah brankar di dorong sangat cepat menuju ruang operasi melewati Tiara yang masih termenung. Dia pun tersadar kalau yang sedang lewat adalah wanita yang dia tolong tadi, segera ia mengikuti langkah perawat yang mendorong brankar.

"Penanganan apa yang dibutuhkan ibu ini?" tanyanya dengan nada sangat khawatir pada salah satu perawat.

"Kita segera mengoperasi dia, luka tusukan di perutnya sangat dalam. Akan bahaya kalau ditunda lagi, persetujuan keluarga sudah kami dapat. Anaknya akan datang malam ini juga," jawab perawat sambil terus berjalan.

DEG

Seketika ia sadar, wanita yang dia tolong adalah Mommy dari artis terkenal dunia sejak 3 tahun lalu. Tiada hari tanpa melihat video atau fotonya di sosial media, mengecek kegiatannya, mendengarkan lagu-lagunya bahkan kalau ia memiliki waktu senggang ia akan menghayal bisa bertemu dengan artis idolanya itu.

Kakinya tiba-tiba kaku, hatinya kelu, pikirannya sudah kemana-mana. Bukan tidak mungkin 'kan kalo nanti James dan keluarganya berpikiran aneh tentang dia, misalnya sengaja mau melukai Mommy mereka demi mendapat keuntungan sepihak.

"Semoga mereka tidak berpikiran sama denganku. Kayanya yang datang juga kakaknya James deh, kan dia masih tur," batin Tiara mencoba berpikir positif. Ia sungguh tau James hanya punya satu kakak laki-laki yaitu Tom, karena selama 3 tahun ia selalu mencari tau tentang idolanya tersebut hingga ia juga kenal dengan wajah keluarga idolanya yang sering di update di media sosial.

Kurang lebih 2 jam berlalu, operasi selesai dan Clarissa segera dibawa ke ruang rawat. Tiara tetap setia menunggu, andai kata ia mau meninggalkan Clarissa, itu sah saja karena keluarga sudah sepakati tindakan RS dan dia tak memiliki hubungan apapun dengan siapapun. Toh dia ke London untuk liburan guna menghabiskan cuti kerjanya saja.

"Siapapun kalian, keluarga Bu Clarissa mohon datanglah.. aku sudah lelah dan mau kembali ke hotel. Besok sudah harus packing," batinnya.

Harapannya terjadi saat itu juga

Ceklek ~

Pintu ruangan rawat terbuka. Tiga orang lelaki yang postur tingginya nyaris sama masuk, hanya satu yang ia kenal, yaitu Tom sedangkan yang lain mungkin keluarga atau mungkin juga teman dari Tom. Tiara segera berdiri dan tersenyum meski wajah sungguh menampakkan ia kelelahan.

"Kejadiannya sungguh tiba-tiba Tom. Kami belum bisa mengidentifikasi siapa pelakunya karena ia berpakaian sangat tertutup. Kalau memungkinkan kalian bisa bahas dengan keluarga apakah ada orang yang dendam dengan keluarga kalian, atau dugaan lainnya seperti orang yang menjatuhkan karir adikmu," tegas salah satu dari kedua orang yang baru Tiara ketahui bahwa mereka adalah polisi setempat.

"Baiklah, Daddyku dan suami Mommy akan sampai besok pagi disini. Segera aku bahas masalah ini dengan mereka. Adikku, ah semoga aja dia bisa dapat tiket segera," jawab Tom.

"Baiklah kami permisi.. Nona bisa ikut kami ke kantor, anda harus memberikan kami keterangan karena anda yang paling banyak berjasa pada kejadian ini," minta polisi itu pada Tiara.

"Ya Allah apa pula ini, di Jakarta, di Malang waktu kuliah, di kampung halaman sekalipun aku tidak pernah mengalami hal yang berkaitan dengan tindak kriminal selain kena tilang karena razia kendaraan dan tidak membawa SIM," keluhnya dalam hati.

"Ba.. baiklah," ucapnya.

......................

LAX Airport, Los Angeles

Sekitar puluhan paparazzi berada di bandara itu baik di terminal kedatangan maupun keberangkatan. James sudah sampai di halaman parkir bandara. Dia akan segera ke London dengan asistennya, Sebastian (Bas) dan dua orang bodyguard.

Apapun alasannya untuk menghindar dari paparazzi tetap tidak akan bisa mereka lebih liar dibanding yang kita tau.

"Banyak paparazzi James, terus saja berjalan, jangan sahut satupun pertanyaan mereka itu bisa menjadikan gosip untuk dikembang biakkan," peringatan asistennya. Bukan tanpa sebab ia berkata begitu. James selalu menjawab pertanyaan paparazzi dengan konyol dan beberapa detik kemudian akan dijadikan gosip yang bisa mencoreng nama baiknya serta agensinya.

"Tenang saja, aku benar-benar dalam keadaan tidak mood bicara," sahutnya.

Benar saja, belum lagi mereka memasuki terminal, sudah dikepung oleh belasan wartawan yang mengajukan pertanyaan tak penting dan tak perlu di jawab. James tetap saja melangkahkan kakinya, pikirannya kalut saat ini ia hanya ingin bertemu dengan Mommynya.

"****, apa gak ada penerbangan lain. Cepat carikan aku tiket yang lain. Kalau memungkinkan lewat bandara dekat-dekat sini juga okey yang penting waktunya bisa tekejar," serunya pada asistennya. Pasalnya penerbangan yang akan ia naiki terjadi keterlambatan penerbangan sampai 5 jam karena ada kerusakan mesin.

Lima menit berlalu

"James, semua penerbangan yang lain menuju London full, bandara terdekat juga sudah melakukan take off terakhir 15 menit lalu. Tidak ada lagi penerbangan ke London sampai besok siang. Jalan satu-satunya kita tetap harus menunggu yang akan kita naiki," jelas Bas.

James hanya menarik nafas dan membuangnya dengan kasar. Disandarkannya kepala ke dinding sambil menutup mata. Ia sungguh kecewa pada sesuatu tak pasti...

...****************...

BERSAMBUNG...

Selamat

PLAK

Lima lembar kertas foto dengan wajah orang berbeda-beda dilempar secara kasar ke arah Tiara. Kini ia sudah dalam sebuah ruangan di Kantor Polisi setelah tadi diajak dua orang polisi dari rumah sakit untuk dimintai keterangannya.

Investigator berusia 40an memperhatikan Tiara melihat foto yang ia lempar satu persatu.

"Kau kenal dengan mereka?" terdengar suara berat dari polisi yang bernama Jack itu.

"Tidak," sahutnya.

Jack memperhatikan wajah Tiara dengan seksama, ia meneliti setiap gerak gerik yang ditampilkan oleh gadis di depannya saat ini. Semuanya berjalan natural dan tidak ada yang di tutupi. Sungguh ia tau dengan hal tak kasat mata seperti itu. Belasan tahun menjadi investigator ia selalu bertemu dengan orang yang melakukan kejahatan tindak kriminal high class.

"Kenapa bisa kamu berada di sekitar sana, sedangkan hotelmu besebrangan dengan jalan yang kau lalui. Tadi kau bilang saat menemukan Nyonya Clarissa sedang dalam perjalanan kembali ke hotel 'kan," kali ini Jack memberikan tatapan tajam mematikan bagi siapapun yang melihatnya.

"Mampus, apa aku di curigai sekarang, apa niat baikku tadi disalah gunakan sekarang, kenapa aku merasa terpojok padahal aku gak berbuat something wrong selama berada disini," batin Tiara.

"Saya sedang kelelahan, sir jadi saya pulang ke hotel hanya berdasarkan insting saja. Ponsel pun sudah kehabisan daya jadi gak bisa lihat GPS online. Disaat lelah pikiran tidak fokus dan diperjalanan saya berusaha mengingat kembali hotel yang saya tempati," jawabnya.

"Ck. Alasan klasik. Pendapatmu tidak bisa dijadikan alasan dimeja sidang nanti. Cari alasan yang lebih masuk akal agar bisa diterima pihak penegak hukum," Jack berbicara tanpa jeda.

"Maksudnya, sir?," Tiara kaget hingga bertanya sambil membulatkan bola matanya pada Jack.

"Sekarang kau terduga telah bekerja sama dengan laki-laki yang menikam Nyonya Clarissa. Kita tidak ada dugaan lain selain dirimu sampai kau bisa membuktikan dirimu tidak bersalah atau orang yang menikam itu tertangkap. Kau akan pulang dua hari lagi bukan? Kepulanganmu harus kau tunda karena kau tidak akan bisa melewati imigrasi dan pengamanan lainnya di bandara. Kau bisa mencari bantuan di KBRI," Jack menuturkanya sangat serius pada Tiara. Meski ia juga tidak mencurigai Tiara tapi itu jalan yang memungkinkan pelaku kriminal asli bisa terpancing beraksi lagi..

"Sir kebohongan macam apa ini.. aku gak pernah bertindak kriminal sekalipun di negaraku apalagi di negara orang. Sungguh jangankan untuk bermain nyawa, bermain fisik saja aku tidak bisa," Tiara berderai air mata menjelaskan pada orang didepannya saat ini.

Jack tidak menjawab sepatah katapun bahkan ia seakan tuli dengan tangis histeris dari mulut Tiara. Dia segera keluar ruangan. Tak lama kemudian seorang staff melepaskan Tiara dan membiarkannya kembali ke hotel.

...****************...

RS Bravo

"Sekarang Mommy dalam masa kritis kita harus menunggu selama 8 jam, kau dimana? sudah dapat tiket ke London, belum?" Tom langsung mencerca James dengan pertanyaan kepulangannya dari telpon.

"Aku sudah di bandara, pesawatku ditunda 5 jam. Tidak ada jalan lain. Jaga Mommy Tom. Sesampai di London aku segera ke RS," singkat James langsung menutup telpon demi menghindari omelan Tom.

Tom berbalik melihat ke arah brankar Mommynya. Tubuh mungil ditutupi selimut khas RS sampai dada dengan alat kesehatan yang dipasang hampir diseluruh badannya yang sudah keriput mampu membuat kenangan Tom dan Mommynya kembali bersarang di kepalanya.

"Siapa yang tega melukaimu Mom? Apa salahmu dengan orang lain. Kita semua tau kau orang yang baik tidak mungkin ada yang akan dendam padamu. Apakah ada orang yang tidak suka dengan kesuksesan James, tapi kenapa kau yang harus jadi korbannya? Bertahanlah Mom, aku selalu disini," lirih Tom dengan air mata yang mengalir.

Usai membersihkan diri, Tom tiba-tiba kepikiran dengan gadis yang tadi menolong Mommynya. Diapun sudah tau gadis tadi bernama Tiara. Dia sedikit ragu dengan kebaikan gadis tadi, kenapa bisa dia menolong orang yang sama sekali tidak dikenalnya apalagi di negara yang sungguh asing bagi wisatawan seperti dia.

"Kelihatannya gadis yang baik. Semoga saja dia diperlakukan baik dengan polisi dan segera ada hasil dari introgasi yang dijalaninya," Tom berbicara sendiri.

...****************...

Keesokkan harinya

Heathrow Airport London

"Supir sudah menunggu didepan James, semua sudah diatur. Kau akan keluar dengan salah satu bodyguard kita didepan pintu keluar sudah ada 5 bodyguard yang standby. Aku akan mengurus bagasi kita, hati-hati dijalan," jelas Bas sesaat setelah turun dari pesawat.

Dengan langkah lebar dan setengah berlari ia menuju pintu luar untuk menuju ke mobilnya. Tetapi belum sampai di mobil telponnya tak berhenti berdering.

"Halo Dad,"

"Cepatlah, kau dimana, Mommy sudah selamat dari masa kritisnya," sebut Bobby.

"Syukurlah, aku menuju mobil dan segera ke RS," tutupnya.

......................

BERSAMBUNG

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!