NovelToon NovelToon

Rebirth Of The Lady Cultivator

Bab 1. Guntur kesengsaraan

Seorang wanita cantik tampak berumur sekitar 26 tahun, sedang berlari atau lebih tepatnya melompat dari pohon ke pohon dengan sangat cepat.

Dia sama sekali tidak kelihatan lelah, tapi tampak menikmatinya. Kemudian dia melihat ke belakang dan senyum mengejek tersungging di bibirnya, matanya seperti melihat sekumpulan idiot.

Beberapa orang berbaju hitam yang melihat senyum ejekan itu langsung marah dan mengejar lebih cepat.

Tapi ada juga rasa malu di mata mereka,

karena sudah mengejar selama hampir 4 hari tidak bisa menangkap seorang perempuan.

Reputasi mereka sebagai pembunuh bayaran terbaik gedung Qisha dipertaruhkan, jadi terlepas dari apapun perempuan itu harus mati.

Salah satu dari pembunuh bayaran hampir mendekati dia, kemudian menghunuskan pedangnya ke punggung nya. Tapi dia dengan gampangnya mengelak dari serangan pedang pembunuh bayaran.

Melambaikan tanganya, tiba-tiba pedang muncul dari udara hampa.

Pedang itu mengeluarkan sinar merah dan di gagangnya terukir bunga manzhuhua merah seperti darah dan nampak hidup.

Ketika pedang itu muncul mata ketujuh pembunuh bayaran itu bersinar dengan keserakahan dan juga ketakutan. Jika mereka mendapatkan pedangnya itu bisa menjadi kebanggaan bagi mereka, tapi pedang iblis Yaotian sekarang ada di tangan dia.

Ketakutan juga muncul di mata mereka,

karena mereka tahu betapa kuatnya pedang itu. Jika tidak bagaimana seluruh benua ini gila untuk mendapatkan pedang itu.

Salah satu dari mereka berkata

"Kembalikan pedang Yaotian itu dan kami tidak akan mengejar masalah ini lagi, bagaimana?"

Kata-katanya lembut tapi keserakahan dan kekejaman di matanya makin bertambah.

'Jika aku mendapatkan pedangnya, tentu saja dia akan menikmati perempuan itu dengan baik'.

Dia hanya tersenyum mengejek dan matanya menjadi semakin dingin.

Bagaimana dia tidak tahu pikiran orang-orang seperti itu, hanya melihat matanya yang serakah, siapa orang idiot yang akan percaya?

"Jangan berbicara dengan kata-kata munafik itu, telinga ku sakit mendengarkannya"

Dengan gerakan ringan dia membalikkan badannya dan menyerang ke tujuh pembunuh bayaran dengan pedangnya.

Gerakan serangan pedangnya terlihat indah, tapi mematikan. Itu adalah gerakan tingkat ketiga Yaotian, hanya sekali serangan membuat batu menjadi bubuk.

Ketujuhnya tidak menyangka dia akan tiba-tiba menyerang mereka.

Serangannya begitu cepat, hanya 2 orang yang berhasil menghindar, tapi yang lainnya sudah menjadi saus daging. 2 orang yang selamat sudah terbaring lemah dan sekarat.

Senyum puas muncul di wajahnya yang cantik, ini adalah hasil yang sudah dia harapkan. Ketujuhnya hanya pada tahap distraction tingkat awal ingin membunuhnya, sungguh mimpi!!!.

Kemudian dia maju selangkah demi selangkah dengan seringai kejam di wajahnya yang cantik, tapi itu malah membuatnya terlihat seperti kecantikan iblis yang memikat.

Saat dia tiba di depan 2 pembunuh bayaran yang sekarat itu, dia mengeluarkan botol porselen.

Botol porselen itu berisi bubuk pemikat binatang buas, kemudian dia menaburkannya ke tubuh keduanya.

Setelah itu dia melompat ke atas pohon dan menunggu binatang buas memakan keduanya.

Pembunuh bayaran yang tidak sengaja menghirup bubuk tersebut tampak putus asa. Keduanya menyesal mengejar perempuan itu, jika diberi kesempatan keduanya hanya akan berjalan memutar dan berharap tidak pernah bertemu lagi dengan perempuan iblis itu.

"Roar....Roar....Roar..."

"Roar....Roar...."

Tiba-tiba suara-suara binatang buas terdengar dan mulai mendekat.

Kemudian kebencian yang tebal melintas di mata keduanya,

"Hua Chenran!!! Kamu iblis, kamu akan mendapatkan balasannya"

Kata-kata pembunuh bayaran itu hanya seperti angin lalu di telinganya.

Hua Chenran sudah banyak mendengar kata-kata kutukan seperti itu untuk nya sebelumnya.

"Sudah banyak yang mengatakannya tapi aku masih hidup dan menendang, kutukan kalian berdua tidak diterima, kasihan..ck..ck.."

Suaranya tidak besar atau kecil, tapi terdengar jelas ke telinga kedua pembunuh bayaran itu.

Dia hanya memperhatikan dengan minat, beberapa binatang buas yang sedang memakan kedua pembunuh bayaran dan suara teriakan putus asa dan kesakitan mulai terdengar.

Jangan bilang dia kejam, di benua dimana yang kuat memakan yang lemah, Hua Chenran tidak bisa bersikap lembut sama sekali.

Jika dia yang berakhir di tangan pembunuh bayaran itu, akhirnya pasti akan lebih tragis daripada ketujuh pembunuh bayaran itu.

Setelah beberapa binatang buas itu pergi tidak ada bahkan tulang yang tersisa disana. Hua Chenran tidak terkejut melihat hal seperti itu.

Kemudian dia terus melangkah maju, tapi dia tidak tahu kemana harus pergi sekarang. Jika ke kota sudah banyak para kultivator lain yang mengenal wajahnya, Hua Chenran tidak mau dikejar-kejar lagi.

Sekarang kekuatan nya sudah pada tahap Cross jie menengah, hanya selangkah lagi maju dia akan menghadapi petir kesengsaraan dan menjadi peri, seperti impiannya.

Karena kemajuannya sudah stagnan selama 3 tahun ini, Hua Chenran memutuskan untuk menetap di hutan primordial suci ini, untuk berlatih dengan baik.

2 hari kemudian, Hua Chenran menemukan sebuah gua dengan konsentrasi aura spritual yang tinggi.

Masuk ke dalam gua, aura spritual menjadi semakin tinggi! Hua Chenran segera merasakan ekstasi di hatinya.

Kesempatan untuk maju ke tingkat selanjutnya menjadi lebih mungkin.

Tidak menunda lagi, dia menarik beberapa susunan formasi perlindungan tingkat tinggi. Kemudian dia mulai duduk bersila dan memejamkan matanya.

Satu minggu, dua minggu, beberapa tahun pun berlalu dalam sekejap. Tidak ada gerakan atau fluktuasi apapun di dalam gua.

Hua Chenran perlahan membuka matanya, kekecewaan segera muncul dan terlintas di hatinya.

Mengernyitkan keningnya, dia mulai berpikir apa yang salah? Sudah 10 tahun berlalu tapi tidak ada kemajuan, padahal aura spritual di gua ini sudah habis diserap olehnya.

Guncangan tiba-tiba merusak formasi perlindungan nya, melihat kedepan gua, seekor ular hitam tingkat binatang ilahi muncul didepannya.

Murid Hua Chenran menyusut dan ketakutan muncul dalam hatinya.

Seberapa panik dia dalam hatinya, semakin tenang wajahnya. Dalam kepalanya berbagai cara melarikan diri terus bermunculan, tapi ketika ular hitam semakin mendekat ke lapisan terakhir formasinya, semua cara melarikan diri yang dia pikirkan menghilang dalam sekejap.

Kekuatannya sekarang hanya selangkah di bawahnya, segera pedang Yaotian muncul di tangannya dan Hua Chenran dalam posisi menyerang.

Ular hitam hanya memandang remeh manusia kecil di depannya. Tapi merasakan aura spritual yang sangat tipis di gua, kemarahan ular hitam segera muncul. Gua ini adalah tempatnya untuk bisa maju dan menumbuhkan sayapnya menjadi naga sejati.

"Manusia kecil yang sungguh berani"

Perkataan ular hitam yang marah hanya seperti angin sepoi-sepoi di telinga Hua Chenran, walaupun dia takut, tapi pandangan remeh ular hitam tadi membuat keberaniannya muncul dan berkata. "Kata-kata klasik seperti biasanya"

Tiba-tiba bola api yang besar menghantam formasi perlindungan dan menghancurkannya. Hua Chenran juga terlempar beberapa meter jauhnya akibat serangan bola api itu, tapi Hua Chenran hanya sedikit mendapatkan luka dalam dan muntah darah beberapa suap.

Terluka seperti ini adalah hal yang biasa bagi seorang kultivator.

Hua Chenran segera berdiri, ketenangan hilang dari wajahnya.

"Lihat trik ini, 1000 bilah pedang"

Gerakan ini adalah gerakan keempat dari pedang Yaotian, Hua Chenran baru pertama kali memakai gerakan keempat ini dan tidak tahu bagaimana efeknya pada binatang ilahi. Kehebatan dari serangan keempat itu terbukti, luka-luka yang dalam muncul di badan ular hitam.

Kemarahan ular hitam benar-benar memuncak, kulitnya yang berharga terkelupas dan rusak.

"Manusia kecil yang penuh keberanian, matilah!!!"

Setelah mengatakan itu, ekor ular yang sangat besar menghantam ke arah Hua Chenran.

Gerakan ular hitam sangat cepat, tidak bisa menghindar dia terkena hantaman ekornya. Hua Chenran segera terbang beberapa meter jauhnya dan merasakan seluruh tulangnya patah, dia pun jatuh ke gua yang lebih dalam.

"Sial!! Ular mati, cepat atau lambat kamu pasti akan mati di tanganku"

Kemudian Hua Chenran mengambil pil penyembuhan dan segera duduk bersila untuk memulihkan tubuhnya yang terluka parah.

3 bulan berlalu, matanya kembali terbuka dan semua luka dalamnya sudah sembuh.

"Gua yang aneh, tidak ada aura spritual sedikit pun. Sebelum maju dan menghadapi petir Kesengsaraan aku tidak bisa keluar"

Kemudian dia segera teringat sesuatu dan senyum cerah muncul di wajahnya yang cantik.

"Aku bisa berkultivasi dalam ruang Xuantian nanti"

Keinginan untuk menjelajahi gua ini segera terlintas di benak nya.

"Sudah diputuskan, mungkin peluangku untuk maju di sini"

Hanya kegelapan tanpa ujung selama yang terlihat saat Hua Chenran menjelajahi gua ini.

Makin dia bergerak ke depannya, aura spritual samar-samar terasa.

Penemuan ini membuat usahanya selama 2 hari untuk menjelajahi gua ini tidak percuma.

Setelah berjalan cukup lama, tidak ada lagi jalan dan hanya dinding yang ditemukan, aura spiritual disini bahkan sangat menyedihkan untuk menyerapnya.

Mengarahkan ye mingzu ke arah kirinya, Hua Chenran melihat sarang burung yang sangat besar dan berisi dua telur seukuran setengah meter.

Kedua telur terlihat lusuh dan sangat jelek, tidak yakin burung apa yang ada di dalamnya. Yang satu berwarna putih kusam dan yang lainnya berwarna merah kusam. Dan tidak ada energi kehidupan di dalamnya.

"Apakah ini telur mati?"

Tidak ingin memikirkan hal yang rumit sekarang, Hua Chenran memasukkan kedua telur ini beserta sarang burung itu kedalam ruang Xuantian.

Kecewa tidak ada aura spritual yang ditemukan, Hua Chenran memutuskan untuk segera berkultivasi dalam ruang Xuantian.

Satu tahun berlalu, getaran hebat mengguncang gua.

"Aku maju, ular mati bersiaplah"

Hua Chenran segera terbang ke luar gua untuk membalas dendam, tapi dia ingin membalas dengan guntur kesengsaraanya, jadi dia tidak terburu-buru.

Di luar gua, ular hitam yang tidur terbangun. Melihat ke langit yang hitam seperti akan terjadi guntur kesengsaraan, ular hitam terlihat sangat terkejut, siapa yang akan mengalaminya?

"Ular mati, retribusi mu datang"

Hua Chenran tiba-tiba muncul dari udara tipis dan terbang di atas ular hitam.

"Kurang ajar"

Jika ular hitam tidak mengerti maksudnya, hidupnya selama ribuan tahun hanyalah pajangan.

"Duar...."

Baut petir pertama jatuh langsung menebas Hua Chenran, tapi dia bergerak lebih cepat dan berhasil menghindar. Jadi  kilat itu berhasil menyambar ular hitam menjadi arang, tidak tahu masih hidup atau tidak. Ini terjadi karena ular masih dalam pemulihan cedera beratnya setelah bertarung dengan Hua Chenran.

"Duar...."

"Duar...."

Tinggal satu baut petir lagi, sosoknya tidak bisa dibilang lagi manusia, apalagi ular hitam yang banyak menanggung kesengsaraan Hua Chenran telah menjadi abu.

Baut petir terakhir setebal ember cucian, warnanya merah menyala.

Hua Chenran menggertakkan giginya, harus bertahan!.

"Duar...."

Sangat menyakitkan, seperti jiwanya keluar dari tubuhnya.

Tidak!!

Hua Chenran tidak bisa bersuara sedikit pun, karena tubuhnya perlahan menghilang dan segera menyatu dengan udara.

Setelah guntur Kesengsaraan berakhir, langit pun kembali cerah.

Tidak ada apapun yang terjadi di sana, bahkan kerusakan kecil.

Seolah-olah tidak orang ada yang

mengalami guntur Kesengsaraan.

Bab 2. Kelahiran Kembali

Bumi Abad-21, Desa Dachen.

Di sebuah hutan, di belakang desa Dachen terdapat sebuah gubuk yang sudah tidak layak ditinggali.

Di dalam gubuk terbaring seorang gadis yang tampak berusia 13 tahun, wajahnya pucat dan tampak seperti mayat.

Dingin! Terlalu dingin.

Seluruh tubuhku sangat kedinginan.

Jari-jarinya bahkan seperti membeku, tidak bisa digerakkan.

Perlahan-lahan tampak bulu matanya yang seperti kupu-kupu sedikit bergetar, mata yang terbuka itu penuh dengan kebingungan.

Hua Chenran melihat sekeliling ruangan tampak seperti gubuk yang rusak dan tidak berpenghuni.

"Pantas saja aku kedinginan dan jadi membeku, tapi sepertinya ruangan ini sangat akrab"

Apakah aku bertransmigrasi lagi?

Tapi kemungkinan ini benar, karena dia melihat gubuk kuno tidak berpenghuni dan tangannya yang tampak lebih kecil.

Tangannya bertumpu pada kasurnya yang keras dan perlahan menopang badannya untuk bangun dan duduk bersandar, tapi dia terasa sangat berat di perutnya.

Setelah bersandar tatapan matanya perlahan jernih dan fokus.

Pandangan mata Hua Chenran masih melihat ke langit-langit ruangan gubuk mencari petunjuk, tangannya tanpa sengaja menyentuh perutnya.

Betapa terkejutnya Hua Chenran menemukan perut tubuh ini membengkak seperti orang yang sudah hamil 5 bulan.

Melihat ke arah perutnya, wajahnya yang pucat kini semakin seperti hantu. Masih belum menerima kenyataan, Hua Chenran mengambil nadinya sendiri.

"Aku hamil..., Lima bulan"

Kemudian Hua Chenran hanya menghela nafas tak berdaya. Pikirannya sekarang kacau, berbagai kenangan terus bermunculan di kepalanya dan Hua Chenran tidak tahan lagi, lalu pingsan.

Beberapa saat kemudian, matanya kembali terbuka kini menjadi lebih jernih dan cemerlang, tapi jika diperhatikan terdapat kebencian membara di kedalaman matanya.

"Ini bumi...Hua Chenran kembali"

Setelah mengatakan itu Hua Chenran kembali terdiam mengingat kembali semua ingatannya di bumi.

Hua Chenran adalah anak dari pasangan Hua shenglu dan yi xioli.

Orang tuanya di desa bisa dibilang mencukupi, ayah dan ibunya bekerja di pabrik tekstil, kabupaten Anxi.

Gaji kedua orang tuanya dalam sebulan bisa mencapai 6000 yuan, apabila ada bonus akhir tahun bisa mencapai 6500 hingga 7000 yuan.

Untuk orang di desa Dachen ini, gaji itu sudah cukup untuk menjadi orang bercukupan di desa. Makanya dalam hidupnya Hua Chenran merasa sempurna, kasih sayang orang tuanya, makanan dan pakaian yang bagus dan banyak teman baik.

Hua Chenran, hanyalah seorang gadis yang pintar dan ceria. Di desa Dachen dia dijuluki sebagai bunga desa.

Karena kepintarannya dia sekolah lebih awal daripada yang lainnya, yaitu pada usia 4 tahun di sekolah dasar, walaupun guru skeptis. Tapi

dia selalu mendapatkan ranking 1 di kelasnya, karena itu banyak guru dan teman-teman yang selalu memujinya.

Dia juga dinobatkan sebagai anak perempuan terpintar di sekolahnya.

Tapi kehidupannya yang ceria dan hangat berubah.

Hari itu seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi keluarganya, hari ujian nasional.

Setelah ujian nasional tingkat SMP berakhir, Hua Chenran dengan cepat berlari ke arah bus.

Dia ingin cepat pulang dan memberitahu orang tuanya dia dapat menjawab soal sekitar 85%, dan menuntut janji orang tuanya, membiarkan dia sekolah ke sekolah menengah di kota B.

Turun dari bus, Hua Chenran berjalan kaki ke desa setidaknya 400 meter.

Karena sudah terbiasa dia tidak capek dan ada banyak teman untuk diajak mengobrol, jadi tidak terasa.

Saat sampai ke rumah dia terkejut begitu banyak orang yang datang ke rumahnya, bahkan ada yang menangis, segera firasat buruk muncul di hatinya.

"Paman Dai kenapa banyak orang di rumah ku?"

Hua Chenran bertanya dengan tenang pada ayah sahabatnya, Dai ming.

"Xio ran kamu harus kuat...em..ayo masuk ke dalam"

Dai Ming berkata dengan sedikit simpati dan kesedihan di wajahnya.

Hua Chenran menekan kecemasan di dalam hatinya, dia berusaha tetap tenang dan mengikuti Dai Ming.

Pada saat membuka pintu, dia melihat kedua orangtuanya sudah terbalut dengan kain dan berbaring dengan tubuh dingin dan kaku.

Segera air matanya tumpah dan berlari ke dua mayat orang tuanya.

"Tidak...! Ayah..ibu, kalian bangun. Jangan bercanda dengan ran'er, ini hanya mimpi..ini.. mimpi"

Setelah mengatakan itu semuanya tanpak gelap dan dia pun pingsan.

1 jam kemudian Hua Chenran bangun, matanya tampak kusam dan linglung tidak tahu apa yang dipikirkan olehnya.

Para orang tua yang melihat sangat bersimpati terhadap anak perempuan yang pintar dan ceria seperti Hua Chenran.

Seorang gadis perlahan menghampiri Hua Chenran dan berkata

"Xio ran ini saatnya pemakaman untuk paman Hua dan bibi yi, Xio ran kamu harus menerima kenyataan.

Bukankah impian ayah dan ibumu belum tercapai, wujudkan itu.

Setidaknya masih ada aku, xio ran kita akan selalu menjadi sahabat terbaik"

Kata-katanya seperti sinar harapan untuk Hua Chenran yang sedang dirundung kesedihan.

Sekolah menengah kota B, dia akan mewujudkan impian keluarga mereka. Dia ingin membuat kedua orangtuanya bangga padanya.

"Terimakasih ping'er"

"Xio ran, ini baru kamu yang sebenarnya. Ayo, waktu hampir telat untuk pemakaman"

Dai yuping berkata sambil tersenyum dan membuat wajah setulus mungkin.

Setelah pemakaman selesai, Hua Chenran tidak pernah keluar dari rumahnya selama 3 hari.

Semua orang di desa khawatir dengan kondisi psikologis Hua Chenran, takutnya akan bunuh diri untuk menyusul ayah dan ibunya.

Kebetulan besok adalah hari perayaan kelulusan, tapi Hua Chenran tidak ikut berpartisipasi dalam acara.

Semua guru tidak marah dengan hal ini karena mereka tahu orang tuanya baru saja meninggal, jadi sebagai formalitas banyak guru yang menyayangi Hua Chenran ikut berbelasungkawa.

Karena Hua Chenran tidak ikut, sebagai teman baiknya Dai yuping mengajak nya makan di restoran mewah kabupaten Anxi.

Tanggal 23 Desember, Ini adalah awal dari semua mimpi buruk yang akan dialami oleh Hua Chenran.

Dia dengan polosnya minum minuman yang ditawarkan 'sahabat terbaik nya' , tidak tahu bahwa minumannya sudah bercampur dengan alkohol dan obat.

Jadi dia mulai pusing, pipinya memerah dan badannya tidak tahu kenapa terasa sangat panas.

Mabuk, jadi Hua Chenran tidak melihat ekspresi menghina di wajah Dai yuping. Jadi dia dengan senang hati mengikuti kata Dai yuping untuk menginap di penginapan biasa.

Paginya, Hua Chenran menemukan dirinya telanjang, seluruh tubuhnya dipenuhi lebam ungu.

Bagian bawah tubuhnya sangat sakit dan tubuhnya remuk seperti ditabrak oleh mobil. Membuka seprei dia melihat darah merah dan dia sangat ketakutan.

Walaupun umurnya baru 13 tahun, Hua Chenran tahu apa artinya semua ini, berarti semalam kepolosannya telah hilang. Melihat tidak ada siapapun di kamar, Hua Chenran memakai bajunya dan segera pulang ke rumahnya.

Semenjak kejadian itu, Dai yuping tidak pernah berbicara atau bertemu dengan nya lagi.

2 bulan lebih berlalu, Hua Chenran menemukan dirinya selalu tiba-tiba muntah di pagi hari, bahkan jika dia bersentuhan dengan makanan yang dia sukai, dia akan tetap diransang untuk terus muntah. Juga dia selalu ingin makan yang asam, dan ini dapat menghentikan mualnya, sangat aneh.

Tiba-tiba ketika dia keluar dan siap secara mental menghadapi banyak orang lagi, desas-desus buruk tentang dirinya beredar di desa.

Hua Chenran tidur dengan seorang lelaki tua untuk mendapatkan uang.

Ada yang percaya dan ada yang tidak tetapi sekarang banyak warga desa yang tidak ingin bicara dengannya.

Dai yuping yang menghilang, tiba-tiba muncul bersama ketua dan orang tua yang ada di desa.

"Xio ran ini untuk kebaikan mu ok, kamu terlihat sangat pucat, apa kamu sakit lagi?"

Dai yuping masih perhatian dan bertanya dengan lembut.

"Ping'er kebaikan apa maksudmu, aku sama sekali tidak mengerti"

Hua Chenran bertanya dengan bingung, dia tidak mengerti apa yang terjadi sebenarnya.

"Xio ran kamu bilang saja, jika tidak punya uang aku pasti akan membantu, tolong jangan lakukan hal seperti itu lagi"

Kata-kata Dai yuping seolah-olah, Hua Chenran sudah berkali-kali melakukan hal buruk untuk mendapatkan uang.

"Lakukan apa? Aku tidak mengerti satu pun dari kata-katamu"

Apa yang dia lakukan yang sangat buruk, dia hanya tidak keluar dari rumah selama 2 bulan lebih.

"Xio ran...paman lu sangat kecewa denganmu"

Lu jiaheng sebagai kepala desa kecewa dengan sikap Hua Chenran yang berpura-pura tidak tahu dan menyangkal perbuatannya.

"Setelah hari kelulusan,... penginapan kabupaten Anxi"

Dai Yuping bersuara pelan, tapi semua orang dapat mendengarnya.

Wajah Hua Chenran langsung pucat, badannya gemetar dan tidak kuat mengahadapi tekanan mental, dia pun segera pingsan.

Bangun dari pingsannya, dia diberi tahu oleh dokter rumah sakit bahwa dia hamil dan Hua Chenran pingsan sekali lagi.

Bangun lagi, Hua Chenran sudah berada di kamar rumahnya.

Menyentuh perutnya, pikiran gelapnya bekerja.. bunuh..anak ini.

Tapi dia selalu ingat ucapan ibunya, anak adalah karunia dan mendapatkan nya adalah berkah.

Jadi, Hua Chenran memutuskan untuk melahirkan anak ini.

Berita bahwa Hua Chenran hamil tersebar ke seluruh desa, bahkan kabupaten Anxi mengetahuinya.

Dan ini semakin menegaskan bahwa Hua Chenran melakukan hal yang buruk untuk mencari uang. Jadi dia tidak berani keluar dari rumah, bahkan membeli makanan di kedai, semua orang memandang jijik dan menunjuk ke arahnya.

"Umur 13 tahun seharusnya sekolah dengan baik, jangan seperti Hua Chenran, hamil usia 13 tahun dengan seorang lelaki tua, menjijikkan"

"Dia pura-pura lugu dan polos, ternyata hanya pelacur"

"Kamu ingat, tidak boleh berbicara lagi dengannya, di usia 13 tahun sudah seperti itu, bagaimana jika sudah dewasa, ya ampun..."

"Bisa saja dia merayu suami anak-anak kita nantinya, menakutkan !!"

Pada kehamilan nya yang memasuki bulan ke 4, semua orang desa mengusirnya secara tidak manusiawi dari desa, hanya karena wabah  serangga muncul dan panen gagal.

Jadi semua kegagalan panen, karena desa memiliki gadis kotor seperti dia.

Hua Chenran masih ingat tatapan cemburu dan kebencian yang ada di mata Dai yuping, saat dia diusir.

Bulan ke 6 kehamilan, penduduk desa mulai menemukannya lagi karena wabah menjadi lebih ganas. Mereka mencaci maki dan memukulnya.

Hua Chenran masih bisa menerima semua itu.

Tapi Dai yuping dengan sengaja menendang perutnya dan akhirnya dia kehilangan anaknya, hal yang membuat dia bertahan sampai hari ini adalah anaknya.

Pikirannya sekarang hanya menemukan Dai yuping dan merobeknya berkeping-keping.

Pada akhirnya dia tetap tenang, memikirkannya lagi dia akan memulai hidup baru dan menjauh dari mereka semua.

Bab 3. Hua Chenran yang Baru

Setelah pemilihan tubuhnya pasca keguguran, Hua Chenran memilih untuk bekerja dan tinggal di kota B, kota impiannya.

Dengan modal uang 20.000 Yuan dalam kartunya, Hua Chenran bertaruh untuk hidup dengan nyaman dan menemukan pekerjaan yang baik, jauh dari Dai yuping.

3 tahun kemudian, dia berhasil membuka toko pastry nya sendiri, walaupun terbilang kecil, cukup untuk menghidupi dirinya sendiri.

Dan mimpi buruk yang lainnya muncul dalam hidupnya, Zheng shaonan.

Zheng shaonan adalah mahasiswa berusia 21 tahun, yang lembut dan perhatian. Keduanya bertemu secara tidak sengaja di taman, lalu berlanjut di toko pastry nya. Setahun mengenal, lambat laun Zheng shaonan akhirnya menyatakan perasaannya padanya dan ingin Hua Chenran menjadi pacarnya. Pada awalnya Hua Chenran malu karena masa lalunya, tapi ini hidup barunya kan? Jadi dia setuju.

Suatu hari Hua Chenran seperti disambar petir, dia melihat Zheng shaonan dan Dai yuping berciuman dengan mesra.

Hua Chenran tertawa kosong, dia ditipu lagi oleh Dai yuping, apa yang menyebabkan Dai yuping sangat membencinya?

hingga menghancurkan hidupnya.

Dia dengan bodohnya kesana dan menampar wajah Dai yuping.

Zheng shaonan yang melihat Dai yuping dianiaya, segera menamparnya hingga terjatuh dan kepalanya terbentur dengan batu.

Bangun dari koma nya, ternyata sudah seminggu berlalu. Hua Chenran tidak ingin memikirkan mereka lagi, jadi dia menyibukkan dirinya dengan ponselnya. Lagi-lagi berita yang menghancurkan hatinya datang, keduanya sudah bertunangan dan bahkan tanggal pernikahan sudah ditentukan.

Dai Yuping yang dulu sangat berbeda sekarang, kulitnya putih dan lembut, wajahnya menjadi semakin cantik.

Dia dikenal sebagai Dewi kampus kota B dengan nilai yang baik.

Keluar dari rumah sakit, Hua Chenran berencana kembali ke desa untuk bercocok tanam dan hidup dengan nyaman. Tapi rencananya tidak pernah terjadi, saat Hua Chenran menyeberang jalan yang sepi, sebuah mobil Van putih dengan sengaja menabraknya. Melihat ke sopir yang mengemudikan, ternyata Dai yuping dan Zheng shaonan.

Hua Chenran tergeletak di jalan dengan tubuhnya bersimbah darah, semua keluhan dan kebencian yang di tahan dari umurnya 13 tahun keluar.

Matanya merah dengan kebencian yang tebal "Dai yuping, Zheng shaonan.... kalian berdua terkutuk. Hidup kalian tidak akan pernah bahagia, aku Hua Chenran pasti akan kembali untuk merobek kalian menjadi hancur berkeping-keping"

Tuhan memiliki mata, dia bertransmigrasi ke benua Surga Suci. Disana Hua Chenran menempati tubuh seorang murid Misty sect.

Walaupun kebenciannya terhadap Dai yuping dan Zheng shaonan tidak diselesaikan, dia berusaha keras untuk tetap hidup di benua Surga Suci ini. Di benua ini hanya yang kuat yang bisa hidup dan hati juga harus kejam, jika tidak kita sendiri yang akan mati.

Hari berlalu, tahun pun berganti. Tidak terasa sudah hampir 300 tahun dia berkultivasi menjadi Cross jie puncak dan menghadapi Guntur kesengsaraan, tapi sayang! Saat Guntur terakhir badan Hua Chenran tidak bisa menahannya lagi dan akhirnya menghilang,

tapi tidak menyangka dia akan kembali ke bumi. Saat umurnya 13 tahun bahkan sebelum anaknya dilahirkan ke dunia.

Membuka matanya lagi, semua ingatannya telah kembali, dia ingat semuanya yang terjadi, Dai yuping!!!

Hua Chenran sudah kembali.

Dia sekarang adalah seorang kultivator yang bisa membunuh tanpa berkedip, bahkan suara orang tersiksa adalah musiknya.

Dia, Hua Chenran akan membuat seluruh desa tahu apa wabah yang sebenarnya.

Di benua Surga Suci, dia bukanlah kultivator biasa, karena dia juga seorang alkemis obat dan racun.

Seringai kejam muncul di bibir pucatnya,

"aku akan membuat hidup orang di desa ini seperti aku dulu, bahkan lebih sengsara lagi, termasuk sahabat terbaik, Dai yuping"

Sekarang dia tidak memiliki tanaman herbal ataupun tungku obat, tidak masalah.

Sekarang yang penting adalah mengolah tubuh ini kembali, dan berkultivasi ke puncak lagi.

Di usianya yang 13 tahun ini tubuhnya berkembang dengan baik.

Tapi karena kehamilan ini dia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri di hutan belantara ini, makanya tubuhnya sekarang agak kurus, kulitnya kusam, tidak lagi seperti saat orang tuanya masih hidup.

Ini adalah kehamilan bulan ke lima, penduduk desa akan datang padanya satu bulan lagi dan pastinya semua itu pasti adalah ide hantu dari Dai yuping.

Kebencian yang dalam muncul di matanya, dia pasti akan melindungi anaknya kali ini.

kebencian di matanya perlahan surut dan digantikan dengan kelembutan saat dia menyentuh perutnya.

"Nak...ibu berjanji akan melindungi mu dan melahirkan dengan baik"

Tiba-tiba suara di perutnya terdengar, dia baru sadar bahwa dia belum makan apapun dari pagi. Melihat ke samping tempat tidurnya, hanya buah-buahan liar di hutan, tapi lebih baik daripada tidak ada apapun. Hua Chenran memakan buah yang asam itu dengan lahap dan perutnya sedikit terisi.

Yang terpenting adalah berkultivasi dulu, aura disini tipis hampir tidak mungkin untuk berkultivasi, tapi dia akan mencobanya.

Hua Chenran berusaha duduk bersila dan memejamkan matanya, dia terus berusaha menyerap aura spiritual tipis ini dan membimbingnya menuju dantiannya.

Beberapa jam kemudian, matanya perlahan terbuka, sekarang mata itu kembali cemerlang dan bersih tanpa sedikitpun kotoran. Senyum puas tersungging di bibirnya yang pucat,

"Aku berhasil berkultivasi kembali, tubuh ini ternyata adalah akar langka yang banyak dicari para pembudidaya atau kultivator".

Baru beberapa jam saja, kultivasinya sudah menerobos ke tahap badan temper tingkat menengah.

Ini tidak cukup, jadi dia mulai mencoba menyerap aura spritual lagi.

Saat dia sedang mencoba menerobos ke tahap badan temper tingkat puncak, tiba-tiba seperti ada yang menariknya ke suatu tempat dengan paksa, walaupun dia tidak mau, pusaran hitam terus menariknya hingga dia pingsan.

Bangun, dia melihat tempat yang dikenalnya, ruang Xuantian ini ternyata juga ikut dengannya dan bahkan sudah menyatu dengan jiwanya, ini adalah berkah.

"Bagus! Saat penduduk desa datang dia akan bersembunyi di ruang Xuantian ini"

Berbagai macam sayuran dan tanaman herbal ini sudah cukup untuk menyehatkan badannya. Dia mulai jalan-jalan ke seluruh ruangan Xuantian sambil memetik dan menikmati buah-buahan langka benua Surga Suci.

Hidupnya kembali stabil, tubuhnya berangsur-angsur sehat kembali.

Wajahnya yang pucat, kini menjadi kemerahan dan terlihat segar dengan banyaknya mengkonsumsi buah dan makanan yang mengandung energi spritual yang kaya.

Sudah berapa lama dia dalam ruang Xuantian, dia tidak tahu.

Hua Chenran hanya ingin terus berkultivasi dan membalaskan dendam nya kepada Dai yuping.

Saat dia tengah berkultivasi dengan serius, berbagai macam suara menghina terus terdengar di telinganya, hanya membuat kebencian perlahan naik.

"Hua Chenran jalang keluar!"

"Ini semua karena kelakuan kamu yang kotor.."

"Adik ping'er kenapa tidak ada yang menjawab, apa mungkin dia sudah mati"

"Itu lebih baik dan terlalu murah untuknya"

Dai yuping tidak peduli dengan berbagai ocehan dari temannya.

Melihat pintu gubuk yang tertutup, dia menendang pintu tersebut dan sangat terkejut di dalamnya tidak ada seorangpun.

"Apakah dia sudah mati? dan di makan binatang buas di hutan ini"

"Mungkin itu..., Mati saat dia pergi ke hutan yang lebih dalam"

Dai rongrong berbicara dengan suara yang sangat keras.

"Sepupu yuping, aku rasa mungkin dia bunuh diri dan melompat ke jurang di utara hutan ini".

Jika Hua Chenran sudah mati, berarti misinya berhasil. Senyum puas muncul di wajah Dai yuping. "Ayo pulang, jika terlalu lama di hutan, kita akan menjadi makanan binatang buas"

"Aku sudah lama mau pulang"

"Di sini terlalu menakutkan"

Beberapa menit kemudian suara-suara penuh penghinaan itu mulai menghilang. Hua Chenran pun keluar dari ruang Xuantian.

Seringai kejam muncul di bibirnya dan matanya menjadi lebih dingin.

Di tangannya terdapat botol porselen yang berisi bubuk gatal ringan.

Bubuk gatal ini hanya akan menyebabkan luka yang digaruk, meninggalkan bekas luka yang tidak dapat dihilangkan.

"Dai Yuping ini adalah hadiah pertemuan pertama kita, ini baru permulaan"

Tidak ada yang melihat, saat para gadis itu sedang menghinanya, dia melepaskan bubuk gatal ini ke semua gadis yang datang hari ini.

Desa Dachen

Semua gadis-gadis desa yang pulang dari gubuk Hua Chenran, tiba-tiba mulai menggaruk wajah mereka.

"Ah....gatal.., wajahku.. sangat gatal"

Dai yuping tidak tahan dan terus berteriak.

"Ibu...tidak...wajahku berdarah"

Dai rong-rong sangat takut wajahnya menjadi jelek.

"Gatal...wajahku.."

Beberapa orang desa yang lewat langsung pergi ke orang tua mereka masing-masing untuk memberitahukan anak-anak mereka sudah gila dan mulai menggaruk wajah mereka sendiri.

Ketika para orang tua melihat semua ini, mereka langsung memanggil ambulan untuk membawa anaknya ke rumah sakit terdekat.

Saat sampai ke rumah sakit, dokter berhasil membuat gatal pada wajah para gadis-gadis itu reda, tapi luka di wajah tidak bisa dipulihkan dalam sekejap, jadi mereka hanya menggunakan salep untuk menghilangkan bekas luka.

Seminggu berlalu, luka-luka di wajah mereka sudah mengering tapi tetap seperti semula, tidak hilang walaupun sudah menggunakan krim pemutih.

Kemudian para orang tua pergi ke rumah sakit yang lebih besar di kabupaten Anxi, dokter mengatakan dia tidak mampu untuk menghilangkan bekas luka di wajah mereka, kecuali hanya menyamarkan ataupun operasi plastik.

Dengan tegas para orang tua memilih untuk menyamarkan bekas lukanya saja, untuk operasi plastik mereka tidak punya uang sebanyak itu untuk membayar biaya nya.

Di sisi lain, hutan belakang

Duduk sebentar, saat tangannya menyentuh lehernya, dia teringat kalung peninggalan terakhir dari orang tuanya. Ibu dan ayahnya mengatakan dia harus selalu memakai kalung itu. Lalu Hua Chenran mulai memeriksa semua barangnya di dalam kotak.

Ditemukan!, Sebuah kotak kayu berukir bentuk bunga mawar.

Membuka kotaknya dia melihat kalung giok yang mengandung energi spiritual murni, berukir nama Hua Chenran di sana.

Senyum lembut terlihat saat dia memakai kalung itu lagi, kali ini aku akan mendapatkan apa yang aku mau dan akan membalas perbuatan baik mereka satu persatu.

Melihat buku-buku masa SMP nya, Hua Chenran merindukan kehidupan sekolah nya dulu.

Keyakinan mulai muncul di hatinya, impian keluarga mereka dulunya adalah dia dapat masuk ke sekolah menengah di kota B. Tapi sekarang tujuannya adalah kota A, karena kota B terlalu banyak kenangan buruk, akan mempengaruhi suasana hati dan juga pertumbuhan anak nantinya.

Tahun depan pendaftaran untuk murid sekolah menengah akan segera dibuka di seluruh kota.

Hua Chenran mempunyai ingatan yang kuat, jadi tidak susah untuk meninjau kembali pelajaran masa SMP nya dulu. Dengan nilai di ijazahnya yang terbaik dari seluruh murid di sekolah kabupaten Anxi, dia yakin untuk ke kota A dan memulai hidup baru nya. Tapi bukan berarti dia melepaskan dendamnya kepada Dai yuping, Hua Chenran akan membiarkan dia hidup tidak lebih baik daripada kematian.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!