Namaku Meiliriani, aku berprofesi sebagai seorang penulis novel remaja dan dewasa. Disamping itu juga aku bekerja diperusahaan bagian keuangan. Aku hanyalah seorang penulis biasa yang terkadang dalam cerita yang ku buat itu tak semuanya fiktif belaka. Dan terkadang juga dalam novel ku itu tak semua dapat diterima oleh publik dengan baik. Tapi aku tetap bersyukur setiap novel yang ku buat hampir semuanya mendapat komentar positif, dan terkadang juga aku menyelipkan foto sketsa di setiap novel yang ku buat. Misalkan ini..
Ini adalah salah satu sketsa foto yang ku buat baru-baru ini dan sketsa inilah yang akan ku tampilkan di novel ku yang baru nanti. Aku membuat novel melalui situs online yang dimana situs itu khusus menampung para novelis diberbagai negara, bahkan negara ku pun hampir semuanya menjadi novelis online tersebut.
Walaupun pendapatannya tak seberapa namun ketika sudah mengikuti hal itu dan mendapat komentar yang positif maka itu akan menjadi suatu hal yang membanggakan diri sendiri. Bicara tentang Novel ku ini, aku akan membuat cerita ini lebih berbeda dari biasanya. Ya, pria yang ku buat sketsa ini adalah tokoh utamanya dalam novel yang akan ku buat nanti.
Dia, bernama Firliandi Putra. Sosok yang ku gambar dengan penuh perasaan ini ku ciptakan. Dia memilik sifat romantis, setia, penuh tanggung jawab, gentleman, dan dia pun jago bela diri, namun terkadang dia juga bisa sangat dingin kepada orang yang tak ia suka, dan dia tipe orang yang sangat menyayangi keluarganya dan orang terkasihnya.
Aku membuat sketsanya melalui pena digital yang pernah ayahku gunakan sebagai pembuat gambar komik. Ya, ayahku adalah seorang pembuat cerita komik disalah satu situs komik online juga sama seperti ku. Namun sekarang ayah ku sudah tiada, meninggalkan ku sendiri ditempat ini, dia menyusul ibuku yang sudah pergi juga kesana.
Ibuku meninggal karena kecelakaan mobil ketika aku berusia 6 tahun waktu itu aku sedang sekolah TK bersama dengan ibuku, saat itu aku dan ibuku sedang ingin menyeberang jalan menuju tempat sekolahku, namun ketika kami sudah tepat berada hampir ditengah jalan, tiba-tiba mobil dari arah kanan melaju dengan kecepatan tinggi.
Hingga pada akhirnya ibuku yang melihat itupun akhirnya mengangkat ku dan berlari untuk menyelamatkan diri. Namun tetap ibuku tak bisa menyelamatkan diri ketika mobil itu hampir sudah mendekati kami, ibu memutuskan untuk mendorongku ketempat yang aman. Dan saat itulah aku menyaksikan benar-benar bahwa ibuku mengalami pendarahan hebat di kepalanya dan saat dibawa ke rumah sakit dia sudah tiada meninggalkan ku sendiri tanpa sesosok ibu saat itu juga.
Dan untuk ayah ku, ya, dia tiada saat aku lulus sekolah. Saat aku benar-benar mendapatkan surat kelulusan dari sekolah, namun yang membuatku bingung adalah dia meninggal dengan cara yang tak bisa ku mengerti. Ya, awalnya aku hanya berfikir bahwa mungkin ayahku sedang tidur di atas meja kerjanya. Namun setelah hampir setengah jam dia tak bangun, dan ketika aku mengecek denyut nadinya.
Ternyata dia sudah tiada, aku sangat syok waktu itu. Dan, setelah ayah ku dimakamkan aku kembali bersedih, sepanjang hari aku hanya terus bersedih, dalam hati aku berkata.
“ mengapa kau memberikan ujian seperti ini pada ku. Ya, aku tau.. kau sama sekali tak menyukaiku bukan.. Hah!! Sejak aku kecil kau sudah mengambil ibuku lantas sekarang.. kau juga mengambil ayahku mengapa??! Mengapa kau juga tak ambil nyawaku??! “ aku slalu mengatakan hal itu pada diriku maupun pada Tuhan ku yang telah menciptakan ku.
Namun, suatu saat aku sadar, bahwa setiap makhluk hidup pasti akan kembali ke sisinya. Setelah itu aku pun melanjutkan sekolah ku di universitas swasta di kota B, aku mengambil jurusan akuntansi. Pembiayaan kuliahku sepenuhnya ditanggung oleh paman dan bibiku sampai saat aku sudah lulus kuliah pun paman ku mengajak ku masuk di perusahaannya.
Sampai-sampai bibiku ingin mengajakku untuk tinggal bersama dengannya, namun aku menolaknya karena aku tak bisa meninggalkan rumah orang tua ku. Karena hanya itu yang bisa membuatku merasa bahwa ayah dan ibuku masih akan tetap menemaniku.
Sampai pada saatnya aku memutuskan untuk meneruskan pekerjaan ayahku. Ya, aku mulai menulis saat aku tak sengaja menemukan pena milik ayahku dan Tab miliknya.
Saat itu aku memiliki keinginan untuk meneruskan pekerjaan yang dijalankan oleh ayah. Hanya saja aku tak bisa menggambar sebagus ayah, jadi aku hanya bisa membuat novel digital sambil bekerja dikantor.
Aku pun sempat bingung kenapa aku bisa langsung memutuskan hal itu, memang ketika pertama kali aku melihat alat itu aku merasa ada sesuatu hal yang aneh dari alat itu. Tapi akhirnya aku menepis pikiran negatif ku itu. Dan ketika aku pertama kali mencobanya aku langsung sangat menyukai sketsa itu. Walaupun hanya goresan arsiran saja tanpa warna justru itu yang membuatku takjub.
Gambar itu seperti hidup, tapi lagi-lagi aku berfikir bahwa itu takkan mungkin jadi, aku menghapusnya kembali dan saat itu lah aku mulai menulis cerita. Dan di novel kali ini, untuk pertama kalinya aku menyelipkan sketsa yang dulu pernah ku buat itu. Saat itulah aku merasakan hal aneh saat membuatnya kembali.
...
Hai, Reader's..
Ini adalah novel kedua saya... saya harap kalian yang membaca ini.. menyukai cerita yang saya buat ini.. And please coment, dan likenya. Karena itu sangat penting bagi saya pribadi..🙏😉 Dan terimakasih sudah mampir ke novel saya ini..🤗🙏
- @meilianti21
Ting.. Tong.. ( Notifikasi Hp pun berbunyi tanda ada pesan masuk di-Hp Ani)
*Ani itu nama panggilan.
Seketika juga Ani pun langsung melihat notifikasi pesan yang masuk itu. Dan ternyata pesan dari pihak situs novel itu sendiri yang berisi bahwa ia harus menuliskan keluhan yang diderita oleh penulis itu sendiri. Tanpa pikir panjang pun Ani langsung menuliskan keluhannya dan membalas pesan tersebut tanpa curiga sedikitpun.
Hampir setiap hari dia menerima pesan seperti itu. Dan pada akhirnya ia pun curiga.
“ Hemm.. ada apa dengan pihak novel ini.. tak biasanya mereka terus mengirimiku hal seperti ini hampir setiap harinya??” Gumam Ani dalam hatinya.
Setelah itu Ani pun tetap melanjutkan perjalanannya menuju kantornya.
...
“ Pak, bisa tolong buatkan aku teh manis hangat??” pintanya Ani pada salah satu OB tersebut.
“ Baik, Bu.. akan saya buatkan..”
“ makasih ya pak, Emm.. tolong nanti taruh saja dimeja kerja ku ya pak..”
“ Baik, Bu..”
Tak berapa saat kemudian, setelah OB itu pergi meninggalkan Ani notifikasi pun muncul lagi di-Hp Ani tersebut. Namun dia tak menghiraukan hal itu dan terus berlanjut mengerjakan pekerjaannya. Beberapa pesan pun benar-benar belum ia baca dan lihat. Tiba-tiba bunyi nada telfon pun bunyi dan membuyarkan fokus Ani pada pekerjaannya.
“ Ha-hallo.. pak, ada perlu apa ya sampai menelfon ku seperti ini..” sambil terbata-bata Ani menjawab telfon itu.
“ Kamu, ini gimana si?? Saya, sudah kasih pesan begitu banyak tapi kamu kenapa tetap tidak mau membalasnya??”
“ Memang pesan apa ya pak??”
“ Aiihh... Sudahlah.. kau lihat saja pesannya.. jika kau sudah melihatnya cepat kirimkan pada ku..”
“ Baik, pak.. akan saya lihat..”
Setelah telfon itu dimatikan, Ani pun langsung melihat pesan yang sudah masuk ke ponselnya itu. Dan dengan wajah terkejutnya dia melihat ada 10 pesan masuk Yang dia terima. Dia membaca satu per satu pesan itu, dan benar saja wajahnya tampak terkejut sekali ketika melihat pesan yang isinya menyuruhnya untuk merekap ulang pemasukan tahun lalu hingga sekarang.
“ Ya ampun, Ani.. kau memang Bodoh.. pesan dari atasan mu saja, benar-benar kau acuhkan dan lihat.. kau disuruh merekap semuanya kan.. aiihh.. dan lagi kau sudah tau bahwa bos mu itu sangatlah kejam pada bawahannya, malah kau seperti ini.. hmm.. ya.. baiklah pak Hendri terhormat.. akan ku selesaikan pekerjaan ini dengan baik..”
“ Tunggu.. tunggu sebentar.. ini?? apa ini, pesan apa ini??” Ani pun segera membuka pesan tersebut.
Lalu ketika ia sudah membuka pesan itu ia pun langsung membaca semua pesan itu. Namun dengan terkejutnya ia mendapati bahwa pesan itu adalah pesan selamat atas novel terbarunya itu karena novelnya telah terpilih sebagai novel terbaik dan hadiahnya akan diterima saat dia membutuhkannya.
“ Apa-apaan pesan ini?? Apakah ini pesan sungguhan?? Ataukah hanya penipuan? Masa, pesan isinya begini.. “ Novel anda telah terpilih sebagai novel pilihan terbaik dan dengan alur cerita yang menarik dan berbeda dari novel lainnya. Dan, hadiahnya akan diterima saat anda membutuhkannya. Selamat..” sungguhan kah??”
“ Tapi, ini seperti sungguhan.. apalagi sampai ada link novelku dan disini pun juga ada foto profil novelku.. mm.. apa ini beneran sungguhan?? Ahh.. sudahlah, mungkin ini hanya orang iseng saja.. dan takkan mungkin kan bisa ada hal yang seperti ini..”
“ sudahlah Ani, lebih baik kau menyelesaikan pekerjaan mu saja, daripada kau terus diomelin sama pak bos yang lumayan menyebalkan itu..” Gumamnya Ani dalam hatinya, dan dilanjutkan dengan ia langsung mengerjakan pekerjaan kantornya.
Tak lama kemudian dia sudah hampir menyelesaikan pekerjaannya.
“ Ani, apa kau sudah menyelesaikan pekerjaannya??” tanya Toni sambil memberikan minuman kepada Ani. Toni dia adalah teman dekat Ani dikantor walaupun seperti itu Ani hanya menganggapnya sebagai teman biasa namun terkadang, dia bersikap sedikit berlebihan.
“ Ya, sedikit lagi akan beres.. mm.. makasih ya atas minumannya.. untukku kan??”
“ Ya, untuk mu lah masa untuk siapa lagi.. kan aku memberikannya dimeja mu.”
“ Makasih ya..”
“ Ya, sama-sama.. owh, ya tunggu.. itu, dipipi mu ada noda..”
“ Emm.. mana?? Disini?? Apakah sudah??”
“ Ahh.. bukan, bukan disitu.. sini, biar aku saja..” sambil mencoba membersihkan noda yang ada di pipinya Ani karena minuman.
Namun tiba-tiba datang seorang wanita yang berpenampilan cantik itu ke tempat meja kerja Ani tersebut.
“ Hei, dasar kau.. wanita ja***g beraninya kau berbuat seperti ini pada calon suamiku!!..” sambil memarahi Ani dan membuat keributan dikantor.
PLAAAKKK!!
Suara tamparan pun mendarat di pipi Ani dengan penuh geram.
“ Kau!! Apa-apaan kau ini.. Kenapa sampai kau menamparnya?? Arinita.. jawab pertanyaan ku!! Ahh, tadi kau bilang apa? Aku ini calon suamimu? Apa!! Apa kau sedang halu.. hei, aku tak pernah menganggap mu sebagai kekasihku ya.. dan juga itu semua hanya kau yang selalu membujuk orang tuaku bukan sehingga mereka ingin aku bersamamu..”
“ Ton, aku tak pernah seperti itu.. percaya padaku aku tak pernah begitu pada orang tuamu.. bahkan orang tuamu lah yang memang menginginkan kita untuk bersama..”
...
Happy reading...😆
- @meilianti21
“ Ton, aku tak pernah seperti itu.. percaya padaku aku tak pernah begitu pada orang tuamu.. bahkan orang tuamu lah yang memang menginginkan kita untuk bersama.”
“ Hah!! Hanya urusan seperti itu saja, orang lain yang justru menjadi sasarannya.. aiihh.. hubungan macam apa itu?? Baik, jika kalian masih seperti ini lebih baik kalian pergi dari tempat ku. Cepat!! Atau tidak aku akan laporkan kalian berdua pada bos.. sehingga kalian bisa mendapatkan hukumannya..” ucap Ani.
“ Terutama kau Toni.. dan satu hal, kau.. jadi wanita Jangan selalu memaksakan dan berburuk sangka pada orang lain kalau kau belum tau pasti apa yang orang itu sedang lakukan sebenarnya..” lanjutnya Ani yang sedikit sarkis padannya.
Mereka pun akhirnya pergi dari tempat Ani. Setelahnya, Ani pun akhirnya menyelesaikan pekerjaannya namun tidak dengan hatinya, hatinya masih terasa sakit oleh kejadian tadi. Ia tak pernah menyangka bahwa ia akan mendapat perlakuan seperti itu dari seorang perempuan yang menjijikan seperti itu.
“ Hah!! Aww.. aww.. kenapa aku harus mendapatkan hal seperti ini.. aku tak pernah membuat masalah kepada orang lain tapi mengapa aku harus mendapatkan hal seperti ini..” Ani pun mengobati pipinya sendiri ketika ia sudah sampai dirumahnya.
Lagi-lagi dia terdiam, dan merenung sendiri dalam kesepiannya, lalu diambilnya lah foto ia bersama dengan kedua orang tuanya.
“ Ayah, Ibu.. apakah kau tak ingin kembali lagi ke dunia ini?? Menemaniku saat aku sedang kesusahan bahkan saat aku sedang dalam keadaan yang seperti ini..”
“ Apakah kalian sama sekali tak merindukan ku? Kenapa kalian harus pergi meninggalkan ku sendiri disini?? Walaupun aku bersama bibi dan paman, tetapi.. itu masih membuat ku kesepian aku ingin seperti dulu saat kalian membawaku jalan-jalan dan kita tertawa bersama..”
“ Aku ingin kembali seperti dulu tapi.. tetap saja aku harus merelakan ini semua.. Bu.. Yah.. bisakah kalian mendengarkan hal yang kukatakan saat ini? Huhu.. hiks.. hiks.. Aku merindukan kalian.. sangat.. hiks.. hiks..” sambil memeluk foto keluarganya ia pun menangis.
Setelah lama ia menangisi kepergian orang tua dan juga nasibnya saat ini ia pun, tertidur pulas bahkan sangat pulasnya. Ketika dia tertidur ia pun bermimpi dalam mimpinya itu dia sedang tertidur disebuah taman yang sangat indah dan cantik.
Namun ia kebingungan saat mendapati dirinya itu sedang berada ditaman padahal dia merasa bahwa dia sedang tidur ditempat tidurnya itu.
“ Eh.. mm.. mm.. heh!! Dimana ini?? Loh ko seperti ditaman, bukannya aku tadi sedang berada di kamar ku ya.. mm.. ah.. sudahlah, lebih baik aku jalan-jalan saja disini..”
Saat ia sedang berjalan-jalan ditaman itu tiba-tiba dia melihat secarik kertas di atas sebuah batu, ia pun langsung mengambil secarik kertas itu lalu membacanya dengan penuh tanda tanya.
Isi dari secarik kertas itu adalah :
KAU AKAN SEGERA MENEMUKAN JAWABANNYA KETIKA KAU BERJALAN LIMA LANGKAH LAGI. TAPI KAU TAK BOLEH SEDIKIT PUN MELIHAT KEBELAKANG...
Dan Ani pun langsung mengikuti apa yang tertulis dalam kertas itu, walaupun dia masih sedikit bingung akan hal itu tapi, dia berusaha untuk tenang. Dan ia pun sudah menyelesaikan pesan yang ada di kertas tersebut dengan benar.
“ Baiklah, aku sudah menyelesaikan apa yang ada didalam pesan itu lalu, selanjutnya apa yang harus aku lakukan??” tanya Ani pada dirinya sendiri dan alam disekitar taman itu.
Karena ia tak juga mendapat jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan itu, ia pun akhirnya memilih untuk mencari jawaban disekitar tempat itu. Ani hanya berfikir jika ia, terus mencari disekitar tempat yang ia pijak itu, akan menemukannya.
Lama ia mencari dari di pohon, pagar tanaman, sampai ia merangkak-rangkak mencari disekitar tempat itu ia tak kunjung menemuinya. Dan saat ia menuju kearah yang berbeda dari tempat itu ia melihat seorang pria tampan yang sedang duduk di bangku taman tersebut.
Karena letaknya hanya dibatasi oleh pepohonan yang tak terlalu tinggi dan semak belukar itu, Ani pun segera menghampirinya dan ia berniat untuk menanyakan satu hal pada pria tersebut.
“ Maaf, apakah saya bisa bertanya pada anda disini??” tanya Ani sambil sedikit menepuk pundak pria tersebut. Dan pria itu pun hanya menganggukkan saja tanda ia telah menyetujui hal yang ingin ditanyakan padanya.
“ Baik, apakah kau, pernah melihat hal yang sangat aneh ditempat ini seperti.. sebuah surat atau hal lainnya??”
“ Emm.. kurasa tidak..” jawab orang tersebut dengan singkat sambil menundukkan kepalanya.
“ Tunggu sebentar, kenapa pria ini mirip sekali dengan wajah seseorang yang pernah ku gambar sebelumnya. Tapi, ahhkk.. itu takkan mungkin. Masa iya, hal yang aku gambar itu bisa hidup..” gumamnya Ani pada dirinya sendiri.
“ Ahh.. kau tak tahu ya, baiklah.. mungkin aku hanya terlalu berharap banyak.. makasih, selamat menikmati ditaman ini.. permisi..”
Namun belum sempat Ani pergi tangannya sudah terlebih dahulu ditahan oleh pria itu.
“ Hei, jangan terlewat batas ya..”
“ Ouppss, sorry.. Aku hanya ingin mengatakan....” kata-katanya terhenti begitu saja, dan saat itu juga ia sedikit mendekat ke arah Ani.
...
Happy reading.. 😉
- @meilianti21
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!