Seorang wanita sedang duduk di atas pasir putih yang menghadap ke arah air biru yang begitu luas.
dengan di temani oleh deburan ombak yang yang memecah keheningan dan juga angin sore yang begitu lembut menyentuh kulit putih wanita itu.
wanita itu menghadap kearah air laut yang biru nan menyejukkan ,tapi bukan itu yang ada dalam penglihatan wanita itu.
dalam penglihatan wanita bermata hitam itu hanya masa lalunya yang begitu lekat dalam ingatan nya yaitu tentang kisah kelam dirinya.
entah sejak kapan cerita itu dimulai ,tapi yang jelas cerita itu dimulai saat itu…
***********
.
.
.
PLAK
suara tamparan yang begitu keras terdengar di rumah mewah itu.
"apa begini kelakuanmu saat aku pergi hah?"bentak laki laki yang menampar gadis itu.
pipi gadis itu memerah karena jejak yang ditinggal kan oleh laki laki yang sudah berumur 45 tahun itu.
"apa pernah aku mengajarkan mu untuk ikut balap balapan hah?"laki laki itu terus menerus membentak gadis itu.
sedangkan gadis itu hanya diam saja sambil menundukkan kepalanya.ia akui itu memang kesalahannya karena sang ayah memang tidak menyukai hobinya itu.
"apa kau tidak bisa seperti kakak mu itu hah dia bisa menyelesaikan kuliahnya hanya dengan umur 18 tahun dan itupun ia sudah S1,dan lihatlah dirimu apa yang kau bisa?"kata laki laki itu dengan teganya.
"kau hanya bisa menyusahkan aku saja ,umur susah 18 tahun dan kau masih belum menyelesaikan kuliahmu,yang kau bisa hanya balap balapan liar ,dan membuat kekacauan."kata sang ayah dengan emosi yang sudah di ubun ubun.
air mata gadis itu akhirnya menetes juga dan bersamaan dengan hancurnya hati gadis itu.
sedangkan sang ibu hanya diam saja melihat anak gadisnya dimarahi sang ayah ,dia pun merasakan hal yang sama dengan suaminya yaitu merasa kecewa terhadap sang anak.
"lihatlah pakaian mu,apakah ada anak dari seorang pebisnis terkenal memakai pakaian yang seperti ini ,tidak ada anggun anggunnya.sudah ku bilang kan kalau anakku itu harus pintar dan berpakaian yang anggun bukan berpakaian seperti laki laki ."kata sang ayah melihat pakaian anaknya yang seperti laki laki.
"bahkan adik adikmu saja tidak ada yang sebodoh dirimu dan berpenampilan seperti ini."kata sang ayah dengan begitu tega.
Hancur sehancur hancur nya hati gadis bermata hitam itu.
"maafkan aku ayah."kata gadis itu begitu lirih berharap sang ayah tidak melanjutkan kalimat pedih itu.
sang ibu ingin menghentikan suami tapi dia tidak bisa karena bagaimanapun disini yang salah adalah putri nya.
"maaf kau bilang sudah berapa kali kau minta maaf kepada ku hah?dan setelah minta maaf kau mengulanginya kembali,itu itu saja yang kau lakukan."
"jangan kau panggil aku ayah lagi aku merasa tidak memiliki anak seperti dirimu."kata sang ayah lalu berlalu pergi dari tempat itu.
sang istri pun menyusul suaminya dan meninggalkan sang anak sendirian di ruang tengah itu.
dengan langkah lunglai gadis itu berjalan keatas menuju kamarnya ,rasanya dua begitu lelah ,lelah hati dan juga lelah raga.
air mata itu masih terus mengalir di pipi gadis itu yang seperti tidak akan ada habis habisnya.
HANCUR
.
.
.
.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE AND VOTE 😅
SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😘😘
Alena putri frananda nama gadis itu,gadis yang memiliki hobi yang agak sedikit aneh dari perempuan lainnya yaitu balap balapan.
karena hobinya itulah sang ayah begitu marah karena itu dapat membuat citra nya sebagai raja bisnis menjadi terganggu.
tentang kuliah Alena sama sekali tidak menyukai bangku kuliah katanya sih 'lebih baik langsung praktek dari pada banyak banyak memikirkan yang tidak pasti' dalam pikiran alena.
sedang ayahnya itu bernama Bayu frananda dan sang istri bernama Nara frananda.
Bayu sebenarnya sangat menyayangi Alena tetapi ia lebih meninggikan agonya dari pada kasih sayang nya itu.
di dalam kamar Alena kembali menangis ,kata kata itu terus berputar di otaknya seakan-akan itu kaset yang tidak mau berhenti.
.
.
.
.
satu hari kemaren Alena sama sekali tidak keluar kamar ia memilih untuk dikamar seharian sampai malam.
untuk makan ada pembantu yang memberikan nya pada Alena.
sedangkan ibu nara dan ayah Bayu sudah di meja makan untuk makan malam.
"bik apa Alena tidak makan malam?"tanya ibu nara pada salah satu asisten rumah tangga itu.
"tidak nyonya ,ia tadi sudah meminta saya untuk membawa kan makan malamnya ke kamar saja."kata asisten itu dengan menunduk.
"ya sudah ,antarkan sekarang makan malam itu ke kamar Alena."perintah Nara .
asisten rumah tangga itu pun pergi mengambil makanan untuk mengantar pada nona mudanya.
"ayah."
"ada apa?"kata ayah Bayu.
"apakah kita tidak begitu keterlaluan mengajarkan Alena ?"kata Nara pada sang suami.
"tidak Bu ,kita melakukan ini untuk kebahagiaan nya juga."kata ayah Bayu mencoba menenangkan sang istri.
"yaudah Ayo makan."kata Ayah Bayu.
sepasang suami istri itu pun makan dengan diam .
.
.
.
.
keesokan harinya.
"apa Alena masih belum bangun bik?"tanya Nara pada asisten rumah tangga.
"nona Alena sudah bangun nyonya."kata asisten itu dengan sopan.
"apa dia akan makan di dalam kamar lagi?"kali ini yang bertanya .
"tidak tuan ,katanya sekarang nona Alena akan makan sarapan bersama sebelum ke kampus."kata asisten rumah tangga itu.
sepasang suami istri itu hanya mengangguk kan kepalanya.
tak tak tak
bunyi sepatu high heels menuruni tangga rumah itu yang membuat suami istri itu mengalihkan pandangannya ke arah tangga.
seorang gadis cantik turun dengan begitu anggun ,ia memakai gaun lengan pendek berwarna biru di hiasi bunga bunga dan rambutnya di gerai indah dengan jepit rambut kupu kupu menyelip di rambut hitamnya itu.
sepasang suami istri itu menganga melihat sang anak yang untuk berpenampilan begitu anggun.
Alena berjalan menuju meja makan dengan tangan memegang beberapa buku kuliah.
dia berjalan begitu anggun seperti sudah terbiasa.
"selamat pagi."kata Alena datar dan duduk di kursi yang agak jauh dari ayah dan ibunya padahal biasanya ia akan duduk di kursi yang paling dekat dengan ayah dan ibunya.
ada rasa senang dan juga sakit dalam hati ayah Bayu melihat sang anak.
rasa senang karena anaknya berubah menjadi anggun dan juga sudah mau serius kuliah,dan rasa sedih karena melihat tingkah anaknya yang terkesan menjauh .
"kenapa duduk disana sayang? duduk di sini saja."kata ibu nara menunjuk kursi disampingnya yang merupakan tempat duduk Alena biasa.
"***maafkan saya nyonya karena lebih baik saya duduk disini saja karena tempat duduk itu merupakan tempat duduk ANAK anda."
JDARRRRR
.
.
.
.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE AND VOTE 😅😅
SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😘😘***
"maaf nyonya lebih baik saya duduk di sini saja karena tempat itu merupakan tempat duduk ANAK anda."kata Alena datar dan terkesan begitu santai.
jdarr
rasanya ribuan panah mengenai tepat di jantung sang ibu saat anak nya sendiri manggilnya dengan sebutan nyonya.
sakit sakit sekali mendengar ucapan dari sang anak yang berbicara seolah olah ia adalah orang lain baginya.
tidak sang ibu saja sang ayah pun tak kalah terkejut melihat perubahan dari sang anak.
rasa yang ia rasakan tidak jauh berbeda dari sang istri,ia pun merasa sakit mendengar kata kata dari anaknya itu
"apa yang kau katakan nak?kau itu anak ibu dan ayah,dan juga itu adalah tempat duduk yang biasa kau duduki."kata ibu nara pura pura tidak mengerti.
Alena malah tertawa kecil mendengar ucapan dari ibu nara itu.
"kau jangan pura pura lupa nyonya frananda."kata Alena dan terkekeh geli .
"kalau kau ingin bertanya tanyakan saja pada suami tercinta mu itu."kata alena menunjuk ke arah ayah Bayu.
"jaga ucapan mu Alena dia itu ibumu ,berkata yang baik lah padanya."kata ayah Bayu mulai membuka suara dengan begitu dingin.
bukannya takut dengan suara dingin ayahnya Alena malah tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan dari ayah Bayu.
"hahahah hei tuan frananda apakah kepala anda terbentur kemarin sehingga anda bilang 'jaga ucapan mu alena dia itu ibumu' "kata Alena menirukan suara ayah Bayu .
"jangan pura pura lupa dengan ucapan anda tuan Bayu."kata Alena tidak lagi bertele tele.
"dan mengenai perubahan ku ini aku hanya berusaha untuk menjadi anak dari tuan frananda saja,aku ingin merasakan menjadi anak yang disayang oleh tuan frananda sendiri."kata Alena tegas tanpa ada ketakutan atau rasa sakit diwajahnya .
mungkin selama satu hari kemarin berhasil membuat emosi alena menjadi hilang begitu saja .
jlebb
ayah Bayu tidak menyangkan kalau kata kata yang ia katakan begitu membuat luka yang begitu besar di hati sang anak.
'apakah aku terlalu keras mengajarinya?apakah sakit yang aku berikan terlalu besar sehingga ia begitu berubah sekarang?' kata ayah Bayu dalam hati.
ayah Bayu memandang Alena dengan pandangan yang sulit di artikan sedangkan Alena hanya santai saja .
Alena memakan roti bakar yang biasa menjadi sarapannya itu dengan santai tanpa menghiraukan tatapan dari ayah dan ibunya.
ayah Bayu dan ibu nara pun itu
ikut melangsungkan sarapannya juga.
selesai sarapan Alena langsung berdiri dari duduknya ia pun berjalan ke arah ayah Bayu dan juga ibu nara.
ibu nara melihat itu pun merasa bahagia ia pikir Alena akan memberikan ciuman sebelum pergi ke kampus yang seperti biasa alena lakukan senyuman manis pun terbit di wajah ibu itu.
"maaf tuan dan nyonya sepertinya aku harus segera pergi karena mata kuliah ku sekarang adalah pagi."kata Alena saat sampai didekat ayah Bayu dan ibu nara.
"kalau begitu aku pergi dulu."kata Alena ia pun membungkuk sedikit sebelum pergi meninggalkan rumah.
senyuman yang manis dari sang ibu tadi langsung turun kebawah dengan air mata yang sudah menggenang dan tak tahan ingin terjatuh dari pelupuk matanya.
sang ayah pun merasakan sakit yang begitu dalam melihat perubahan sang anak.
.
.
.
.
bersambung
JANGAN LUPA LIKE AND VOTE 😅😅
SALAM HANGAT DARI AUTHOR 😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!