The Season Of Love
Ulang tahun pernikahan
Malam itu, waktu menunjukkan pukul tujuh malam.
Zalina duduk di depan meja riasnya dengan tatapan tajam menatap dirinya sendiri.
Zalina berpikir keras, apakah dia harus benar-benar pergi atau dia tetap tinggal di apartemennya.
Beberapa pelayannya tanpa banyak bicara mereka memoles wajah cantik Zalina malam itu.
Ceo Amar
Datanglah nak, demi Ayah ...
Suara itu terus berputar di kepala Zalina.
Zalina Amar
Ini membuatku merasa pusing.
Zalina Amar
Aku tidak memiliki alasan untuk tidak pergi.
Beberapa saat kemudian para pelayan itu undur diri karena sudah menyelesaikan tugasnya.
Zalina segera beranjak dari depan meja riasnya.
Terlihat seseorang sedang menyiapkan sepatu hak heelsnya.
Dengan nyaman Zalina menggunakannya.
Sheila (Pelayan Zalina)
Nona muda, apa kita pergi sekarang juga?
Zalina Amar
( Tanpa menoleh )
Zalina Amar
Apa ada yang bisa menahan ku agar aku tidak harus pergi?
Sheila (Pelayan Zalina)
( Terdiam )
Sesaat kemudian Zalina turun menuju mobil yang sudah siap untuk membawanya pergi ke pesta ulang tahun pernikahan Ayah dan Ibunya.
Zalina Amar
Kau sudah membawa apa yang aku minta?
Sheila (Pelayan Zalina)
( Mengangguk )
Sheila (Pelayan Zalina)
Seperti yang anda inginkan nona muda..
Beberapa saat kemudian Zalina sampai di sebuah mansion milik kedua orang tuanya.
Varga Juanda
Selamat datang nona muda ...
Varga Juanda
( Menyapa dengan ramah )
Zalina Amar
( Berlalu tanpa menggubrisnya )
Varga Juanda
( Tersenyum )
Varga Juanda
( Menggaruk kepalanya yang tidak gatal )
Varga Juanda
Yah, seperti biasanya ...
Varga Juanda
( Mengikutinya dari belakang )
Zalina Amar
Di mana mereka?
Sheila (Pelayan Zalina)
( Mencari )
Varga Juanda
Mereka belum turun ...
Zalina Amar
Apa aku bertanya padamu?
Sheila (Pelayan Zalina)
Apa anda tidak keterlaluan nona?
Zalina Amar
Apa kau mulai mengajariku?
Putri semata wayang Ceo Amar dan nyonya besar Anya pemilik lima yayasan terkemuka.
Berusia 21 tahun, memiliki tempramental yang buruk, sangat membenci ibunya dan memiliki sakit langka.
Dia sangat membenci hujan, karena penyakit langka yang di deritanya membuat tubuhnya akan melepuh saat terkena air hujan.
Lima belas menit kemudian ...
Ceo Amar dan istrinya nyonya Anya, turun menyapa para tamu undangan yang sudah hadir.
Mereka bergandengan mesra sambil melambaikan tangannya ke kanan dan ke kiri bergantian.
Zalina Amar
( Memutar bola matanya, jengah )
Saat sampai di bawah mereka mulai bersalaman dengan para tamu, semua orang ikut bahagia melihat kemesraan keduanya.
Varga Juanda
Hei, ada apa dengan wajahmu nona muda?
Zalina Amar
Sejak kapan aku memperbolehkan mu duduk satu meja bersamaku?
Varga Juanda
Ayolah, kau tidak bisa selamanya sendiri ...
Zalina Amar
Apa perduli mu?!
Zalina Amar
( Suara meninggi )
Sheila (Pelayan Zalina)
( Memegangi pundak Zalina )
Sheila (Pelayan Zalina)
Nona muda di sini terlalu banyak orang.
Zalina Amar
( Tatapan tajam )
Varga Juanda
( Membuang muka )
Beberapa saat kemudian ...
Daren
Baiklah, dalam acara yang sangat meriah ini, mari kita sambut juga kedatangan nona muda Zalina ...
Zalina Amar
( Melihat semua orang ketika lampu sorot mengarah padanya. )
Varga Juanda
Aku tidak menyangka, acara outdoor seperti ini juga ada lampu sorot seperti pertunjukan.
Daren
Sepertinya kali ini nona muda Zalina tidak seorang diri, seseorang bersamanya ...
Ceo Amar dan istrinya menatap putrinya itu.
Varga Juanda
Mereka salah paham rupanya ...
Author
Kakak jangan lupa Like komen dan vote ya...
Author
Dukung author, terimakasih ...
Di tengah pesta
Sheila (Pelayan Zalina)
Nona muda, semua orang sedang memperhatikan anda ...
Sheila (Pelayan Zalina)
Tolong jangan biarkan terjadi sesuatu ...
Sheila (Pelayan Zalina)
( Khawatir )
Zalina Amar
( Mencoba menguasai dirinya )
Daren
Wah, ternyata tuan Varga ...
Ceo Amar
( Membelalakkan matanya )
Nyonya Anya
Apa itu pegawai mu sayang?
Ceo Amar
Ya, dia teladan di kantorku ...
Nyonya Anya
Ah, dia pasti orang hebat.
Daren
Ah, apa ada yang terjadi diantara kalian?
Varga Juanda
Ah, hahaha ...
Varga Juanda
Mana mungkin, aku hanya ...
Zalina tiba-tiba menggandeng tangan Varga.
Varga Juanda
( Keheranan )
Zalina Amar
Temani aku ...
Varga Juanda
( Mengangguk )
Daren
Waah, rupanya memang ada sesuatu ya ...
Daren
Sungguh luar biasa tuan Varga ini ...
Zalina Amar
Bisa kau hentikan orang menyebalkan itu?
Varga Juanda
( Mengangguk )
Varga memberikan tanda dengan tangannya agar dia berhenti.
Daren
( Mengangkat sebelah alisnya )
Zalina Amar
Ikut aku kita berikan kado spesial ini pada Ayahku ...
Varga Juanda
A-aku nona muda?
Zalina Amar
( Mengangguk )
Beberapa saat kemudian Zalina dan Varga berjalan ke depan menuju Ceo Amar dan istrinya.
Zalina Amar
Selamat malam Ayah ...
Zalina Amar
( Memeluk Amar Ayahnya )
Ceo Amar
Ayah pikir kau tidak akan datang.
Zalina Amar
Di dunia ini hanya aku yang mencintai Ayah, bagaimana aku bisa membiarkan Ayah sendirian.
Varga Juanda
( Melihat Zalina )
Nyonya Anya
( Mata malas )
Varga Juanda
( Melihat Anya )
Varga Juanda
Ekspresi wajah macam apa itu?
Varga Juanda
( Dalam hati )
Zalina Amar
Aku tahu Ayah sudah memiliki segalanya, jadi aku sengaja merangkai bunga dengan tanganku sendiri dari kebunku.
Ceo Amar
Terimakasih nak, kau sangat manis.
Ceo Amar
Sekarang berikan selamat pada Ibumu.
Nyonya Anya
( Tersenyum manis )
Varga Juanda
Selamat atas ulang tahun pernikahan anda tuan Amar.
Ceo Amar
Kau benar-benar dekat dengan putriku?
Varga Juanda
Apa ini terlihat nyata tuan?
Varga Juanda
( Lirih sambil berkeringat )
Ceo Amar
( Memperhatikan Varga )
Ceo Amar
Setelah aku perhatikan ternyata aku salah ya ...
Varga Juanda
( Mengusap keringat dinginnya )
Varga Juanda
Hahaha, aku bisa saja berbohong tapi tubuhku tidak.
Ceo Amar
Kau pria yang baik..
Ceo Amar
Dekati dia, aku akan memberikan restu.
Varga Juanda
( Membelalakkan matanya )
Varga Juanda
Anda bercanda?
Ceo Amar
Apa aku berkeringat seperti mu?
Varga Juanda
( Menggeleng, wajah tidak percaya )
Ceo Amar
Aku bersungguh sungguh.
Varga Juanda
Aku akan memikirkannya tuan.
Selagi kedua pria itu saling berbisik lirih, Zalina dan ibunya saling bertatapan dingin.
Saling beradu tatapan tajam.
Nyonya Anya
Apa kita akan melakukan ini sampai pagi?
Zalina Amar
Jika kau memiliki waktu, aku tidak keberatan.
Nyonya Anya
Mengapa kau begitu keras padaku?
Zalina Amar
Hanya kau yang tahu alasannya.
Nyonya Anya
( Tidak mengerti )
Kotak merah
Nyonya Anya
Jadi, apa kau membawa banyak cinta juga untuk ku?
Nyonya Anya
( Melihat kotak merah yang di bawa pelayan Zalina )
Zalina Amar
Berikan itu padanya ...
Sheila (Pelayan Zalina)
( Maju )
Sheila (Pelayan Zalina)
Silahkan nyonya ...
Nyonya Anya
Kau harus melengkapi ucapanmu saat memanggil ku .
Sheila (Pelayan Zalina)
Maafkan saya nyonya besar.
Zalina Amar
Mengapa meminta maaf, aku bahkan tidak yakin dia nyonya di sini atau di mana.
Zalina Amar
( Nada dingin )
Nyonya Anya
( Menghela nafasnya )
Nyonya Anya
Aku akan menahan diriku untuk anak semata wayang yang selalu mengukur seberapa sabar ibunya ini.
Nyonya Anya
Seberapa sabar ....
Nyonya Anya
( Ucapan terhenti )
Zalina Amar
Apa aku peduli?!
Nyonya Anya
( Memejamkan matanya, meremas tangannya erat )
Nyonya Anya
( Melirik Amar )
Nyonya Anya
Terimakasih sayang, kau yang terbaik.
Zalina Amar
( Ekspresi jengah )
Varga Juanda
Selamat nyonya besar.
Nyonya Anya
Ah, pria yang tampan ...
Nyonya Anya
Putriku, dia sangat mirip denganku.
Nyonya Anya
Dia pandai memilih pria yang tampan.
Zalina Amar
Menggelikan ...
Varga Juanda
Anda berlebihan nyonya besar, perkenalkan nama saya Varga.
Varga Juanda
Saya salah seorang pengacara di Biro hukum tuan Amar.
Nyonya Anya
Dulu, aku sangat mirip seperti putriku dan kau seperti Amar.
Nyonya Anya
Dulu aku juga bersikap seperti itu tapi akhirnya aku jatuh hati padanya...
Nyonya Anya
( Melirik Amar )
Ceo Amar
Sayang, apa kau memilihnya untuk putrimu?
Nyonya Anya
Siapa saja, asal bisa meredamnya aku akan setuju sayang ...
Ceo Amar
( Mengusap rambut Zalina )
Zalina Amar
Oh ya Ibu, kami harus segera pergi karena masih banyak yang harus kami bicarakan .
Nyonya Anya
Benarkah begitu?
Nyonya Anya
Sayang sekali ...
Ceo Amar
Benar nak, tunggulah sampai acara selesai.
Zalina Amar
Tidak Ayah, aku harus menghabiskan banyak waktu bersama pria yang bisa meredamkan ku.
Zalina Amar
( Melirik Anya )
Nyonya Anya
( Senyum kecut )
Zalina Amar
Baiklah Ayah, aku pergi dulu...
Zalina Amar
Ibu, tolong jangan lupa untuk membukanya.
Zalina Amar
Kau akan menyesal jika tidak membukanya sekarang.
Nyonya Anya
Untuk putriku, aku akan membukanya seperti yang kamu inginkan.
Zalina Amar
( Senyum menyunging )
Nyonya Anya
Apa yang anak nakal itu coba berikan padaku.
Nyonya Anya
( Batin Anya )
Sesaat kemudian Zalina kembali menggandeng tangan Varga dan hendak pergi menuju parkiran.
Nyonya Anya
( Melihat kado pemberian Zalina )
Ceo Amar
Kau akan membukanya sekarang?
Nyonya Anya
Seperti yang aku janjikan padanya.
Zalina Amar
( Memperlambat langkahnya )
Zalina Amar
Tunggu sebentar.
Nyonya Anya
( Berusaha membukanya )
Anya berhasil mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berbentuk hati dari dalam kotak kardus itu.
Nyonya Anya
Hah, perhiasan ternyata ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!