NovelToon NovelToon

HONEYED

Perkenalan

Azzahra Almayhra Wijaya

Gadis cantik berusia delapan belas tahun yang tengah duduk dibangku SMA kelas 3 ini adalah putri satu satunya dari pasangan suami istri yang kehidupannya cukup mampu, tidak kaya juga tidak miskin.

Zahra memiliki sifat yang cukup dominan baik, suka membantu juga tidak sombong, dibalik kepolosan juga kebaikannya, dia adalah gadis yang pemberani, menguasai ilmu bela diri juga memakai senjata, ilmu yang dia miliki tidak pernah dia gunakan untuk melukai sembarang orang.

Agra Wijaya

Laki laki paruh baya yang berkerja disalah satu cabang perusahaan keluarga Leon, memiliki sifat tegas yang terlihat santai ini adalah Ayah kandung dari Zahra, dirinya sangat mencintai putri satu satunya ini, apapun akan dia lakukan untuk membuat putrinya bahagia.

Farah Wijaya

Farah adalah Ibu kandung dari Zahra, memiliki sifat yang lembut dan penyayang, seperti ibu ibu pada umumnya.

Leon Putra Bratajaya

Pemuda tampan yang memiliki sifat bad ini adalah teman Zahra disekolah, berbeda kelas dengan Zahra.

Seluruh sekolah tidak ada yang tidak mengenal dirinya, seorang pemuda kaya terkenal akan sifat bad nya, pemimpin geng The Liar.

The Liar adalah sebuah geng yang didirikan oleh Leon yang berisi anak anak muda seumurannya juga teman teman sekolahnya. Geng ini memiliki hobi balapan juga tawuran, jangan salah, jika tidak ada yang mengusik mereka, maka tidak akan ada perkelahian.

Glan Bratajaya

Tuan Glan adalah ayah dari Leon, pemimpin sebuah perusahaan besar, orang kaya yang tidak pernah sombong, manaungi banyak sekali perusahaan yang harus dia pantau.

Memiliki sifat yang tegas dan garang, namun sifat Ayahnya yang tegas dan garang itu tidak berlaku untuk Leon putranya, Leon sama sekali tidak memiliki rasa takut terhadap Ayahnya. Dia berpikir bahwa Ayahnya menunjukkan sifat garangnya hanya untuk menakutinya saja.

Airin Bratajaya

Sama seperti Ibu Zahra, Airin memiliki sifat yang lembut dan penyayang, dia tidak akan pernah membentak Leon jika Leon tidak melakukan kesalahan yang besar.

Leon tidak takut pada Ayahnya, tapi dia takut pada Ibunya, menurut Leon kemarahan seorang ibu adalah sebuah kesalahan yang fatal, sebisa mungkin dia tidak akan membuat sang Ibu marah, jika Ibunya marah dan menangis karenanya, dia akan merasa gagal menjadi anak yang berbakti pada sang Ibu.

Evan Kavian

Pemuda seusia Zahra dan Leon ini adalah ketua osis disekolah, sekelas dengan Zahra. Setiap pagi dia selalu menemukan Leon dibarisan anak anak yang bermasalah, entah terlambat ataupun kesalahan lainnya.

Maya, Syifa, Hanin

Adalah sahabat Zahra sedari SMP, mereka bertiga selalu menemani Zahra disaat suka dan duka, begitu juga dengan Zahra.

Andra, Fais, Cakra

Teman sekomplotan Leon, anak anak yang selalu membuat masalah disekolah, mereka bertiga juga tergabung dalam geng yang didirikan oleh Leon.

Satu kelas dengan Leon, jika tidak ada mereka berempat disekolah maka sekolah akan terasa sepi, juga guru BK tidak akan berkerja.

"Jika tidak ada murid bermasalah lalu guru BK kerja apa." Itulah prinsip mereka agar terus melakukan keusilan dan kekacauan disekolah.

***

Ok, perkenalannya cukup sampai disini dulu, nanti kalau ada tokoh tokoh baru, pasti Author kasih keterangan biar jelas.

Jangan lupa dukung terus Author dengan kasih like, komen juga vote sebanyak banyaknya. Oh ya jangan lupa buat tambahkan ke list favorit kalian ya, biar kalau Author update nggak ketinggalan.

Update tidak terjadwal ya, karena Author juga nggak tahu nanti ada kesibukan atau kegiatan apa, jadi mohon dimengerti.

Honeyed: 1

Disebuah pagi yang cerah, Zahra terbangun dari tidurnya, hari ini dia tidak akan pergi ke sekolah, karena kebetulan hari ini adalah hari kesukaannya, minggu.

Hari minggu, dia sangat menyukainya, karena dia bisa bermalas malasan dirumah tanpa adanya tugas yang harus dia pikirkan, dikamarnya dia tengah menscroll layar handphone nya, tersenyum senyum tidak jelas, karena memandangi fyp tik tok nya yang penuh dengan bias nya.

"Kyaaa! gila si Jungkook badan kekar tingkah bayi." Ucapnya tersenyum sendiri.

"Fiks dia cerminan masa depan gw!" Seru Zahra kembali melihat biasnya yang menunjukkan absnya.

"Huaaaaa roti sobek." Histerisnya lagi.

Bunda Zahra yang mendengar teriakan Zahra dari kamarnya sungguh tidak asing lagi, pasti sekarang dia tengah melihat foto foto artis idol Korea, pikir Bunda Zahra.

Dia mengetuk pintu kamar Zahra, berniat untuk menyuruh Zahra siap siap, karena siang ini akan ada sebuah pesta yang dilaksanakan disebuah hotel.

Tok, tok, tok

Bunda Zahra mengetuk pintu kamar Zahra, namun sama sekali tidak ada respon yang Zahra tunjukkan.

Sontak Bunda yang sudah bosan mengetuk pintu, langsung membuka pintunya.

"Zahra." Ucap Bunda menyilangkan tangannya didada.

Zahra yang sudah sadar akan kehadiran Bundanya langsung melihat kearah pintu.

"Loh eh, Bunda kok udah disini aja, nggak ketuk pintu lagi, Bunda sayang, kalo masuk kamar Zahra ketuk pintu dulu dooooooong, kan Zahra yang menikmati wajah tamvan Jeon Jungkook terganggu Bunda." Cerocos Zahra yang tidak terima jika dirinya dikagetkan akan kedatangan sang Bunda.

"Kamu ini apa apaan, Bunda sudah mengetuk pintunya berulang kali ya, tapi kamu? malah asik mandangin V saja."

"Lah Bunda kok V sih, Jungkook Bunda, Jungkook." Tekan Zahra.

"Eh tapi Taehyung ganteng juga sih." Sambungnya, Bunda Zahra yang melihat respon Zahra hanya memutar bola matanya jengah.

"Oh ya Bun, ngapain cari Zahra? Bunda lupa ya kalo ini gari minggu, ini tuh waktunya Zahra me time Bun." Ucap Zahra lagi menanyakan apa keperluan sang Bunda.

"Me time me time, good time enak tuh." Sahut sang Bunda.

"Sekarang kamu mandi siap siap, udah mulai siang, nanti siang ada pesta di hotel xx, kamu harus ikut, nanti ada CEO perusahaan yang akan datang, jadi kamu harus cantik, mana kali bisa kepencut sama anaknya CEO." Ucap Bunda Zahra yang direspon denggusan kesal dari Zahra.

"Ah Bunda nggak asik, kan Zahra nggak suka dateng ke pesta Bun, Zahra pasti bosan." Kesal Zahra menggulung gulung selimutnya hingga berantakan.

"Apa nggak mau ya? hmmm gimana kalo kita bikin perjanjian aja gimana?" Tanya Bunda Zahra tersenyum nakal.

"Perasaan gw nggak enak nih." Batin Zahra yang melihat senyuman Bundanya yang mencurigakan.

"Apa?" Tanya Zahra.

"Gini, kalo kamu nggak ikut pestanya, nanti Bunda bakal ambil semua koleksi album kamu sama lightstick, Bunda bakar semuanya." Ucap Bunda.

Saat Zahra hendak protes dia langsung dihentikan oleh kata kata lanjutan sang Bunda.

"Kalo kamu ikut, uang jajan kamu bakal Bunda tambahin." Sambung Bunda.

"Beneran?! dua kali lipat, nggak mau tahu!" Seru Zahra yang mulai bersemangat, dia langsung melompat dari kasurnya menuju kamar mandi.

"Ada ada saja anak itu." Bunda Zahra menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri satu satunya yang entah menjadi k-popers dari mana.

Sementara Zahra yang ada didalam kamar mandi tengah bergumam.

"Eh tapi tadi pestanya tentang apa, mana gw belum tanya lagi."

"Ah tapi bodo amat, yang penting uang jajan gw nambah, plus album dan lightstick gw aman sentosa sejahtera."

"Kalo sampe dibakar sama bunda, pasti gw bakal nangis 7 detik, 7 menit, 7 jam, 7 hari, 7 bulan, 7 tahun, 7 abad, eh banyak bener bisa banjir kamar gw, wkwkwk."

Honeyed: 2

Siang hari, Ayah, Bunda dan Zahra tengah dalam perjalanan menuju hotel xx untuk mengikuti pesta yang tengah diadakan oleh CEO.

Didalam mobil, Zahra merasa bosan, dirinya membuka kembali aplikasi tik toknya, menscroll nya, melihat setiap fyp yang lewat.

"Zahra, bisa kamu hentikan dulu itu handphone mu." Ucap Ayah Zahra yang melihat Zahra asik sendiri dibelakang.

"Iya iya Ayah." Ucap Zahra pasrah mematikan handphone nya, sungguh dia merasa aneh dengan hari ini, pesta di siang bolong, juga drees anggun yang dipilihkan oleh Bunda Zahra.

"Bunda, Ayah, menangnya pesta apa yang diadakan disiang bolong? sungguh Zahra tidak habis pikir, siapa orang gila yang mengadakan pesta." Ucapnya yang langsung mengumpati.

"Hei, jaga bicara mu Zahra, apa Ayah mengajarimu untuk menghina orang dengan perkataanmu." Tegur Ayah Zahra dengan nada suara yang berat.

"Maaf Ayah, Zahra khilaf." Cicit Zahra yang takut akan ketegasan sang Ayah.

"Kita akan hadir diacara pertunangan putra CEO, kamu harus hadir." Jawab Bunda Zahra tanpa menengok kebelakang.

Zahra yang sudah dipaksa dan diberikan penawaran oleh sang Bunda hanya mengangguk kesal, dia tidak akan berani berbicara lagi setelah Ayahnya yang tegas itu menegurnya, dia tidak ingin Ayahnya menegurnya untuk yang ke dua kalinya.

"Yang tunangan sebenernya siapa sih ah? kenapa nih drees ribet banget, gw kan nggak suka." Ucap Zahra dalam hatinya agar orang tuanya tidak mengetahuinya.

Sampai ditempat yang dituju, Zahra beserta Ayah dan Bundanya turun dari mobil dengan dijemput beberapa bodyguard yang sudah disiapkan oleh CEO.

"Hah bodyguard, berasa artis aja." Ucap Zahra yang didengar oleh para bodyguard yang ada, bodyguard yang mendengar hanya menunduk menahan tawanya, bagaimana mungkin tamu yang diagungkan norak seperti ini. Pikir mereka tertawa dalam hati.

"Mari Tuan, Nyonya, Nona muda." Ucap bodyguard mengawal keluarga Wijaya.

"Nona muda? sejak kapan gw jadi nona muda, berasa mau nikah sama anak CEO gw." Ucap Zahra dalam hati dengan tingkat kepedean dan kehaluan yang tinggi.

Bukannya menuju keaula terbuka, Zahra dan keluarga malah dibawa menunju aula tertutup.

"Eh kok tertutup Bun? bukannya pesta harusnya terbuka ya?" Tanya Zahra berbisik ditelinga sang Bunda.

"Kamu diam saja, ikuti mereka, jangan banyak tanya, nanti kamu tahu sendiri, ok." Ucap Bunda Zahra membungkam mulut Zahra, mereka semua masuk dengan sopan.

"Selamat siang, Tuan, Nyonya." Sapa Ayah Zahra kepada keluarga pimpinannya.

"Tuan muda." Sambungnya menyapa seorang pemuda yang mengenakan jas formal berdiri diantara kedua orang tuanya.

"Siang." Jawab mereka.

Mata Zahra tertuju pada seorang wanita paruh baya yang duduk disebuah kursi roda, disamping pemuda itu.

"Kenapa? ada apa dengannya?" Batin Zahra mulai bertanya tanya, apa yang terjadi dengan wanita paruh baya itu.

Mata Zahra juga langsung tertuju pada pemuda yang ada disamping wanita itu.

"Hah Leon? jadi dia anak CEO." Batin Zahra sedikit terkejut.

"Pesta apaan dah ini, pesta kok cuman dua keluarga aja sih, orang yang diundang pada kemana, nih juga kenapa tuh anak natap gw kaya gitu." Batin Zahra lagi, dia melihat Leon menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Silahkan duduk." Ucap Tuan Jaya, Ayah Leon mempersilahkan keluarga Wijaya untuk duduk disofa yang sudah tersedia.

"Terima kasih, Tuan."

Zahra langsung duduk diantara kedua orang tuanya dengan anggun, drees yang menutupi sebagian kakinya itu membuatnya tambah anggun dan cantik, apa lagi kaki yang mulus dan putih itu, mengundang nafsu pria normal.

"Kamu sangat cantik." Puji Airin, Bunda Leon.

"Ah tidak Nyonya, Nyonya tidak perlu menyanjung saya seperti itu, Nyonya juga sangat cantik." Ucap Zahra malu, dia kembali menyanjung Bunda Leon.

"Kok Nyonya? Bunda." Ucap Bunda Leon.

"Bunda?" Tanya Zahra yang tidak mengerti, jelas jelas dia adalah istri atasan sang Ayah, kenapa harus memanggilnya Bunda, bukankah Nyonya lebih pantas dan formal?

"Iya Bunda, kenapa? ada yang salah?"

"Tidak, iya Bu-bunda." Ucap Zahra sungkan. Sedangkan Bunda Zahra hanya tersenyum melihat kepolosan sang putri.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!